4.investasi

28
Investasi Oleh Kelompok 4

description

pie

Transcript of 4.investasi

Definisi investasi

InvestasiOleh Kelompok 4Nama Anggota:Clara Sintya Amelisa(8335132369)Elfa Annisa(8335132409)Heni Atika Sari(8335132388)Irna Yulianti(8335132444)Linda Puspita Dewi(8335132401)Novita Sari(8335132448)Rizka Isti Amalia(8335132385)Definisi investasiInvestasi atau yang biasa juga disebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanaman modal perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan - perlengkapan perekonomian. Klasifikasi Investasi Yang digolongkan sebagai investasi (pembentukan modal atau penanaman modal meliputi hal-hal sebagai berikut:

Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan Produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri perusahaan.Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan lainnya.Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.

Penentu-penentu Tingkat InvestasiSelain bertujuan untuk memperoleh keuntungan faktor lain yangmemengaruhi tingkat investasi adalah sebagai berikut:Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh. Suku bunga.Ramalan menganai keadaan ekonomi di masa mendatang.Kemajuan teknologi.Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.Keuntungan yang di peroleh perusahaan-perusahaan.

Investasi dalam konteks Ekonomi MakroDalam ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan peralatan), bangunan dan persediaan barang. Dengan pembatasan tersebut, maka definisi investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal.Yang dimaksud dengan stok barang modal yaitu jumlah barang modal dalam suatu perekonomian, pada suatu saat tertentu. Umumnya stok barang modal dinilai dengan uang, yaitu jumlah barang modal dikalikan harga perolehan perunit barang modal.

6Investasi dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan

Yang tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalahpengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan produksi dan bangunan, karena daya tahan barang modal dan bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini di sebut sebagaiinvestasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).Besarnya angka PMTDB (pembentukan modal tetap domestic bruto dapat dilihat pada statistic PDB Indonesia berdasarkan pengeluaran. Data statistik selama 30 tahun terakhir ini menunjukan pengeluaran investasi di Indonesia berkisar 30% - 40% PDB, yang berarti pengeluaran kedua terbesar setelah konsumsi rumah tangga. Yang perlu di diperhatikan adalah investasi bersih, yaitu PMTDB dikurangi penyusutan. Penyusutan harus dilakukan agar efisiensi ekonomis dari kegiatan produksi tetap terpelihara, bahkan di tingkatkan. Sebab semakin tua umur mesin produktivitasnya makin rendah. Akibatnya, walaupun secara teknis masih dapat digunakan, akan tetapi tidak akan menambah bahkan mengurangi keuntungan ekonomis.

7Investasi Persediaan Investasi dalam bentuk persediaan bisa juga dilakukan dalam bentuk persediaan bahan baku dan barang setengah jadi atau sedang dalam proses penyelesaian. Tujuan kebijaksaan persediaan ini juga tetap dalam konteks meningkatkan pendapatan atau keuntungan di masa mendatang.

Nilai Waktu dari Uang

Investasi yang dilakukan saat ini tidak selalu menghasilkan peningkatan pendapatan hari ini juga, dibutuhkan tenggang waktu. Makin tinggi jumlah dan kualitas investasi, biasanya tenggang waktunya yang dimiliki semakin panjang. Tetapi investasi dalam bentuk pendirian pabrik mobil, mungkin membutuhkan tenggang waktu sekitar lima tahun. Karena itu, pertimbangan pokok dari keputasan investasi adalah berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan kita peroleh dimasa mendatang atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang kita investasikan saat ini.

V=

Keterangan: V= nilai mendatang X= nilai sekarang r = faktor diskonto t = waktu

Kriteria Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan rasional, karena keputusan berdasarkan pertimbangan rasional, dalam praktik, digunakan beberapa alat bantu atau kriteria-kriteria tertentu untuk memutuskan diterima atau ditolaknya rencana investasi. Kriteria-kriteria tersebut disebut kriteria investasi (investment criteria). Minimal ada empat kriteria Investasi yang digunakan yaitu :Payback PeriodeBenefit/cost ratioNet Present ValueInternal Rate of Return

Payback periodPayback Period (periode pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proporsional investasi dianggap makin baik. Namun kendati demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang ( > 5 tahun ).

B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang di keluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output yang di hasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Bila nilai B/C < 1 maka B < C ynag artinya output yang dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. Begitupun sebaliknya. Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat B/C. Umumnya proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan.

Benefit/Cost Ratio

Net Present Value (NPV)

Dua kriteria pertama dapat dihitung berdasarkan nilai nominal (non discounted method). Namun perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan B/C > 1, padahal nilai sekarang sangat kecil. Jika memperhitungkan nilai waktu dari uang, barangkali B/C < 1. Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih nilai yang disebut Net Present Value. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung juga pada saat NPV sama dengan nol, jika pada saat NPV = 0. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Investasi

Ada 2 faktor utama yang memengaruhi tingkat investasi, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan dan biaya investasi.Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return) Kemampun perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.Kondisi Internal Perusahaan Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada dibawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Artinya, semakin tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang diharapkan makin tinggi. Selain diatas, faktor lainnya yang mempengaruhi adalah nonteknis, terutama di negara sedang berkembang.

2) Kondisi Eksternal Perusahaan Kondisi eksternal perusahaan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional. Faktor sosial politik dan keamanan negara juga menentukan gairah investasi.

b. Biaya Investasi Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat investasi akan menurun. Faktor yang memengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan. Faktor lainnya juga memengaruhi, seperti sosial politik, keamanan negara, lembaga keuangan, dan hukum.

Marginal efficiency of capital (MEC), Invetasi, dan tingkat bunga

Yang dimaksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal marjinal (EMM) adalah tingkat pengembalian yang di harapkan (expected rate of return) dari setiap tambahan barang modal. Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional dapat di turunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam perekonimian tetapi ada beberapa ekonom yang tidak sependapatan dengan cara penurunan kurva MEC. kurva yang lebih relevan adalah kurva yang marginal efficiency of investment (MEI) atau efisiensi investasi marginal (EIM).

Bagaimana Hubungan Investasi Dengan Tingkat Suku Bunga ? Terdapat hubungan negatif antara jumlah investasi dengan tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka investasi akan berkurang, dan demikian sebaliknya.

Hubungan tingkat bunga dengan investasi juga dapat dilihat dariMarginal Efficiency of Investment(MEI) danMarginal Efficiency of Capital(MEC). MEI menggambarkan hubungan investasi yang telah dilakukan oleh pengusaha dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu MEC lebih menekankan pada hubungan antara hasil yang diharpakan dari modal yang ditanamkan oleh seorang pengusaha.

Keterangan: biasanya kurva MEC lebih landai dibanding kurva MEI karena jumlah investasi yang "sesungguhnya" ditanamkan umumnya lebih kecil daripada investasi yang "seharusnya" ditanamkan pada berbagai bidang usaha.

Gambar 2. Kurva MEC dan MEI

Marginal Efficiency of Capital (MEC) dan Marginal Efficiency of Investment (MEI).

Kurva MEC secara nasional dapat diturunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam perekonomian.

Kurva ini menunjukan hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi dalam suatu perekonomian, dengan memperhitungkan perubahan harga barang modal. Salah satu kelemahan cara penurunan diatas adalah harga barang modal (tingkat bunga) diasumsikan tetap. Marginal Efficiency of Investment (MEI) adalah suatu kurva yang menunjukan hubungan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan. Marginal Efficiency od Capital (MEC) adalah suatu kurva yang menunjukan tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate of Return ) dari setiap tambahan barang modal. Kurva MEC secara nasional dapat diturunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam perekonomian.

Kurva MEC Individu dan MEC Total

Kurva ini menunjukan hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi dalam suatu perekonomian, dengan memperhitungkan perubahan harga barang modal. Salah satu kelemahan cara penurunan diatas adalah harga barang modal (tingkat bunga) diasumsikan tetap. MEC akan sama besar dengan MEI pada tingkat bunga tertentu, dimana pembelian barang modal hanya untuk menggantikan barang modal yang sudah tidak dapat dipakai lagi.

Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Investasi merupakan stok barang modal (capital stock adjustment procces) untuk memelihara keuntungan suatu perusahaan. Besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memelihara barang stok adalah senilai persentase penyusutan dikalikan stok barang modal yang diharapkan. Keputusan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan stok barang modal dapat memberikan dampak positif terhadap total perekonomian, sebab peningkatan stok barang modal secara nasional akan dapat meningkatkan kegiatan produksi dan juga dapat memperluas kesempatan kerja.

PERAN INVESTASI DALAM EKONOMI MAKRO

Ada dua peran investasi dalam ekonomi makro, antara lain:Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting peran investasi dalam konteks ekonomi makro, agar ekonomi rakyat dapat berjalan dengan baik, sehingga kita bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran di setiap desa/ kelurahan