4.f. Prosedur Identifikasi Aspek

3
PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN 1. TUJUAN & RUANG LINGKUP Prosedur ini dibuat untuk membentuk sebuah metode yang sistimatik untuk mengidentifikasi aspek-aspek Lingkungan Perusahaan dan disusul dengan evaluasi dampak lingkungannya untuk menyimpulkan aspek-aspek Lingkungan yang penting maupun yang tidak penting untuk diregistrasi. Setelah itu kita harus mengutamakan aspek-aspek lingkungan yang telah diregistrasi dan menjadi bahan dalam penyusunan dan Sasaran dan Target Lingkungan 2. DEFINISI 2.1 Lingkungan Lingkungan didefinisikan sebagai kondisi fisik sekeliling kegiatan, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, hewan, tumbuhan, manusia dan interaksi diantaranya. 2.2 Aspek Lingkungan Aspek lingkungan didefinisikan sebagai segala unsur dari kegiatan, produk atau servis/jasa Perusahaan, yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Aspek-aspek penting lingkungan adalah hal-hal yang berpotensi atau berpengaruh kuat terhadap lingkungan. 2.3 Dampak Lingkungan Dampak lingkungan didefinisikan sebagai segala perubahan terhadap lingkungan, baik merugikan maupun menguntungkan, secara keseluruhan atau sebagian yang disebabkan karena kegiatan, produk atau jasa perusahaan. 2.4 Situasi Normal (N) Situasi normal adalah situasi yang biasa terjadi pada kegiatan operasi sehari-hari atau upada kondisi yang diinginkan, seperti : operasi yang terencana, kegiatan operasional harian, perawatan dan perbaikan yang direncanakan, pencucian atau pembuangan yang terencana 2.5 Situasi Tidak Normal (A) Situasi tidak normal adalah situasi yang tidak diinginkan tetapi muncul pada kegiatan sehari-hari, seperti : rusaknya mesin atau peralatan pada saat digunakan, pembuangan yang berlebihan dari biasanya atau dihentikannya operasi akibat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pengaturan, perbaikan atau mengatasi sebuah kecelakaan.

description

Metode Kajian aspek lingkungan

Transcript of 4.f. Prosedur Identifikasi Aspek

Page 1: 4.f. Prosedur Identifikasi Aspek

PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK

DAN DAMPAK LINGKUNGAN

1. TUJUAN & RUANG LINGKUP Prosedur ini dibuat untuk membentuk sebuah metode yang sistimatik untuk

mengidentifikasi aspek-aspek Lingkungan Perusahaan dan disusul dengan evaluasi

dampak lingkungannya untuk menyimpulkan aspek-aspek Lingkungan yang penting

maupun yang tidak penting untuk diregistrasi. Setelah itu kita harus mengutamakan

aspek-aspek lingkungan yang telah diregistrasi dan menjadi bahan dalam penyusunan

dan Sasaran dan Target Lingkungan

2. DEFINISI

2.1 Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai kondisi fisik sekeliling kegiatan, termasuk udara, air,

tanah, sumber daya alam, hewan, tumbuhan, manusia dan interaksi diantaranya.

2.2 Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan didefinisikan sebagai segala unsur dari kegiatan, produk atau

servis/jasa Perusahaan, yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Aspek-aspek

penting lingkungan adalah hal-hal yang berpotensi atau berpengaruh kuat terhadap

lingkungan.

2.3 Dampak Lingkungan

Dampak lingkungan didefinisikan sebagai segala perubahan terhadap lingkungan, baik

merugikan maupun menguntungkan, secara keseluruhan atau sebagian yang

disebabkan karena kegiatan, produk atau jasa perusahaan.

2.4 Situasi Normal (N)

Situasi normal adalah situasi yang biasa terjadi pada kegiatan operasi sehari-hari atau

upada kondisi yang diinginkan, seperti : operasi yang terencana, kegiatan operasional

harian, perawatan dan perbaikan yang direncanakan, pencucian atau pembuangan yang

terencana

2.5 Situasi Tidak Normal (A)

Situasi tidak normal adalah situasi yang tidak diinginkan tetapi muncul pada kegiatan

sehari-hari, seperti : rusaknya mesin atau peralatan pada saat digunakan, pembuangan

yang berlebihan dari biasanya atau dihentikannya operasi akibat kondisi yang tidak

memungkinkan untuk melakukan pengaturan, perbaikan atau mengatasi sebuah

kecelakaan.

Page 2: 4.f. Prosedur Identifikasi Aspek

2.6 Situasi Darurat (E)

Siuasi darurat berarti situasi yang terjadi secara tiba-tiba yang berakibat serius terhadap

lingkungan, seperti pada saat terjadi kebakaran, banjir atau ledakan, sehingga

terjadinya emisi atau kebocoran dalam kuantitas yang besar dari bahan berbahaya &

beracun.

3. TANGGUNG JAWAB

3.1 Staff Bagian, Steering Committee (SR).

Staff Bagian atau 'steering committe' bertanggung jawab mengidentifkasi aspek-aspek

lingkungan bagian atau departemen masing-masing.

3.2 Kepala Bagian, Departemen

Kepala Bagian/Departemen bertanggung jawab mengevaluasi dan memeriksa aspek-

aspek lingkungan yang diidentifikasi oleh staffnya di bagian atau departemen masing-

masing.

3.3 Perwakilan Manajemen (MR)

Melakukan verifikasi dan persetujuan dokumen daftar aspek lingkungan di tiap bagian/departemen.

4. PROSEDUR

4.1 Identifikasi aspek lingkungan

a. Staff, Steering Committee (SC) akan menentukan kategori kegiatan, produk atau jasa untuk diidentifikasi aspek-aspek lingkungannya.

b. Untuk kegiatan, produk, ataupun jasa yang relevan, periksalah adanya dampak lingkungan ataupun potensi terjadinya dalam keadaan normal, abnormal dan darurat.

c. Staff, Steering Committe harus mengidentifikasi apakah aspek lingkungan tersebut bersifat langsung atau tidak langsung untuk menentukan langkah-langkah pengendalian selanjutnya.

d. Keseluruhan identifikasi aspek lingkungan tersebut meliputi :

- Aspek berkaitan dengan penggunaan bahan baku, SDA (listrik, air, BBM)

- Emisi pencemar ke udara

- Pelepasan, pembuangan limbah cair

- Kontaminasi atau buangan ke tanah

- Bising, bau, getaran, panas dan kerusakan estetika, ketidaknyamanan dan kesehatan lingkungan atau sejenisnya.

e. Setiap kegiatan, produk, atau jasa yang telah teridentifikasi aspek lingkungannya harus dicatat menggunakan formulir Daftar Identifikasi Aspek Lingkungan

f. Untuk melengkapi data yang harus diisikan ke dalam formulir Daftar Identifikasi Aspek Lingkungan, maka dapat :

a. melakukan pengukuran bekerjasama dengan bagian terkait merujuk pada prosedur pengukuran dan pemantauan, jika memungkinkan.

b. melakukan kuantifikasi aspek lingkungan lainnya secara estimasi jika tidak terdapat fasilitas yang sesuai.

Page 3: 4.f. Prosedur Identifikasi Aspek

g. Setelah Daftar Identifikasi Aspek Lingkungan diisi lengkap, maka Staff tersebut diperiksa oleh Kepala Bagian untuk selanjutnya disetujui oleh Perwakilan Manajemen.

4.2 Evaluasi aspek lingkungan

a. Dalam melakukan evaluasi terhadap aspek dan dampak lingkungan, dapat

merujuk hal-hal berikut :

- Metode pengukuran

- Frekuensi terjadinya aspek

- Kemungkinan besarnya dampak

- Tindakan perbaikan

b. Dan juga memperhitungkan situasi normal (N), tidak normal (A) ataupun

darurat (E)

c. Untuk mendapatkan nilai evaluasi aspek dan dampak lingkungan dapat

menggunakan rumus berikut :

N = F x K, N = Nilai

F = Frekuensi munculnya aspek tersebut

K = Kemungkinan besarnya dampak yang terjadi

4.3 Penentuan aspek lingkungan penting

a. Aspek lingkungan penting adalah aspek lingkungan yang memiliki nilai N > 16 dan atau terkait dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau peraturan lainnya.

b. Setiap bagian, departemen harus memastikan aspek yang ditentukan sebagai aspek lingkungan penting, dimasukkan dalam :

a) Tujuan, sasaran dan program lingkungan

b) Analisa kompetensi, pelatihan dan kesadaran

c) Komunikasi dan pengendalian operasional, termasuk pengukuran dan pemantauan secara berkala

d) Kesiagaan dan tanggap darurat

c. Setelah semua bagian, proses telah diidentifikasi aspek dan dampak lingkungannya, maka semua informasi digabungkan dalam ‘Matrik Total Nilai Aspek Lingkungan’ untuk memudahkan penyusunan ranking.

4.3 Peninjauan aspek lingkungan

a. Setiap bagian harus melakukan peninjauan aspek lingkungan di bagian

masing-masing secara berkala

b. Peninjauan kembali dilakukan pula dengan pertimbangan berikut :

a) Perubahan peraturan UU dan lainnya

b) Perubahan proses, kegiatan, produk atau jasa yang baru

c) Pemakaian bahan baku, bahan kimia yang baru

d) Adanya klaim dari pihak luar yang terkait

e) Terjadinya kecelakaan lingkungan atau kondisi darurat

lainnya Nunukan, 19 April 2013

CV. Jagad Raya

ABDUL KADIR Direktur