49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...

27
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap proses penelitian ilmiah sudah selayaknya didasarkan pada metodologi atau prosedur tertentu yang dapat diterima oleh umum karena dengan penggunaan metodologi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti akan menjamin kecermatan penelitian yang dilakukan sehingga akhirnya diharapkan dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang diteliti secara efektif dan efisien. Sebelum melaksanakan penelitian, Peneliti harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan terlebih dahulu supaya tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai. Penentuan metode yang dipilih harus berhubungan erat dengan prosedur, alat, dan desain penelitian yang digunakan. Pengelompokkan metode penelitian biasanya didasarkan pada sifat masalahnya, tempat di mana penelitian dilakukan, waktu jangkauan penelitian, dan wilayah atau ruang lingkup pelaksanaan penelitian tersebut. Pentingnya penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ini sebagaimana dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131) sebagai berikut: “Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikkan”. Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu dengan melihat keterikatan antara dua variabel melalui analisis data yang 49

Transcript of 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN -...

Page 1: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Setiap proses penelitian ilmiah sudah selayaknya didasarkan pada

metodologi atau prosedur tertentu yang dapat diterima oleh umum karena dengan

penggunaan metodologi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti akan

menjamin kecermatan penelitian yang dilakukan sehingga akhirnya diharapkan

dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang diteliti secara efektif dan

efisien.

Sebelum melaksanakan penelitian, Peneliti harus menentukan metode

penelitian yang akan digunakan terlebih dahulu supaya tujuan penelitian yang

diharapkan dapat tercapai. Penentuan metode yang dipilih harus berhubungan erat

dengan prosedur, alat, dan desain penelitian yang digunakan. Pengelompokkan

metode penelitian biasanya didasarkan pada sifat masalahnya, tempat di mana

penelitian dilakukan, waktu jangkauan penelitian, dan wilayah atau ruang lingkup

pelaksanaan penelitian tersebut.

Pentingnya penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ini

sebagaimana dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131) sebagai berikut:

“Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikkan”.

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik,

yaitu dengan melihat keterikatan antara dua variabel melalui analisis data yang

49

Page 2: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

50

diperoleh. Metode deskriptif lebih menekankan pada suatu studi untuk

memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian

berlangsung seperti yang diungkapkan Nasir (2003: 54) bahwa metode deskriptif

adalah suatu metode dalam meneliti suatu status, sekelompok manusia, suatu

subjek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk memuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki (Nasir,

2003: 54).

Selanjutnya, Surakhmad (1998: 140) mengemukakan bahwa metode

deskriptif tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang

dan masalah-masalah yang aktual.

2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan dianalisis (karena

itu metode ini sering pula disebut dengan metode analitik).

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli

tersebut, Peneliti menyimpulkan bahwa metode deskriptif analitik merupakan

metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, karena metode penelitian

ini tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada saat penelitian berlangsung.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini, Peneliti dapat menuturkan,

mengklasifikasikan, dan mengolah data yang terkumpul.

Page 3: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

51

B. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dan sampel dalam suatu penelitian merupakan sumber data yang

mengungkapkan hasil penelitian, artinya karakteristik dari sekelompok subjek,

gejala, atau objek yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dan dianalisis.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2004: 57) yang mengemukakan bahwa

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota masyarakat yang ada

di sekitar lembaga TPK PPAUD dan ikut terlibat dalam penyelenggaraan program

pendidikan dan pengembangan anak usia dini (PPAUD) di kecamatan Merbau

kabupaten Lampung Selatan.

Jumlah lembaga TPK PPAUD yang ada di kecamatan Merbau Mataram

kabupaten Lampung Selatan sebanyak 20 lembaga. Jumlah ini tersebar di empat

desa dengan rincian: desa Triharjo sebanyak 5 lembaga TPK PPAUD, desa

Talang Jawa sebanyak 6 TPK PPAUD, desa Mekar Jaya sebanyak 5 lembaga TPK

PPAUD, dan desa Panca Tunggal sebanyak 4 lembaga TPK PPAUD.

Berdasarkan survei dan studi pendahuluan yang telah dilakukan, jumlah

populasi anggota lembaga TPK PPAUD yang ada di empat desa tersebut adalah

480 (desa Triharjo sebanyak 120 orang, desa Talang Jawa sebanyak 135 orang,

desa Mekar Jaya sebanyak 115 orang, dan desa Panca Tunggal sebanyak 110

orang) . Jumlah tersebut terdiri atas anggota, masyarakat yang ada di sekitar

Page 4: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

52

wilayah program lembaga TPK PPAUD, dan masyarakat yang terlibat serta

berperan serta dalam pelaksanaan program tersebut.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik random sampling dengan presentase penggambilan jumlah 10-15%.

Suharsimi Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa untuk pengambilan populasi

besar itu biasa diambil 10-15% atau 20-25% atau bahkan lebih. Peneliti

menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

sampel. Rumus tersebut adalah:

N = 12

++= υfL

N

N = ukuran sampel

= effect size

υ = banyaknya ubahan yang terkait pada penelitian

f = fungsi power dari υ , diperoleh dari table t.s = 1%

Berikut ini adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan hasil

perhitungan rumus Jacob Cohen.

Tabel 3.1 Pengambilan Sampel Berdasarkan Hasil Perhitungan Rumus Jacob Cohen

Desa Jumlah Angota

Persentase 25 % dari 480

Anggota Populasi TPK

PPAUD Populasi

25% 100% Sampel Tiap Desa

Triharjo 2 120 25 100 30

120 Responden

Talang Jawa 2 135 25 100 34

Fuji Rahayu 2 115 25 100 28

Panca Tunggal 2 110 25 100 28

Jumlah 8 480 100 100 120

Sumber : Data Hasil Monev TFM World Bank & Dinas Pendidikan

Kabupaten Lampung Selatan, tahun 2010

f2

Page 5: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

53

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah sampel yang akan

digunakan dalam penelitian adalah 120 orang. Jumlah tersebut dianggap dapat

mengungkap hasil penelitian yang tepat dan akurat.

C. Instrumen Penelitian

Penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu variabel Participatory Rural

Appraisal sebagai variabel independen atau variabel bebas dan variabel partisipasi

masyarakat sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Untuk menghindari

kesalahan penafsiran, Peneliti memberikan definisi istilah agar masalah yang

diteliti lebih terarah.

1. Operasionalisasi Variabel Participatory Rural Appraisal

Penelitian ini berupaya untuk mengungkap penerapan metode

Partisipatory Rural Appraisal (PRA) dalam program pendidikan dan

pengembangan anak usia dini (PPAUD).

PRA merupakan singkatan dari Participatory Rural Appraisal yang

secara harafiah artinya pengkajian keadaan desa secara partisipatif. Robert

Chambers mendefinisikannya sebagai sekumpulan pendekatan dan metode yang

mendorong masyarakat (pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan

menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri

agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan.

PRA memiliki beberapa indikator, seperti mengutamakan yang terabaikan

(keberpihakan), pemberdayaan (penguatan masyarakat), masyarakat sebagai

pelaku utama dan orang luar sebagai fasilitator, saling membelajarkan dan

Page 6: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

54

menghargai perbedaan, mengoptimalisasikan hasil, pertukaran informasi

(triangulasi), berorientasi praktis, berkelanjutan dan selang waktu, fleksibel dan

informal, bersifat terbuka, evaluasi dan belajar dari kesalahan.

Operasional variabel Participatory Rural Appraisal secara lebih rinci

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Participatory Rural Apprasial

Variabel Penelitian

Indikator Ukuran Skala

Participatory Rural Appraisal

Mengutamakan yang

terabaikan

(keberpihakan)

• optimalisasi peran organisasi lokal • tingkat kesesuaian dengan potensi

lokal • tingkat konsistensi peran serta

masyarakat

Ordinal

Pemberdayaan

(Penguatan Masyarakat)

• peran serta masyarakat dalam mewujudkan program

• tingkat penyelesaian tugas dan keterlibatan agen of change

Ordinal

Masyarakat sebagai

pelaku utama, orang luar

sebagai fasilitator

• penerapan ide dan gagasan masyarakat sebagi aspirasi dan analisis kebutuhan bersama dalam program.

• tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan program.

• penentuan keputusan bersama dalam rapat atau perundingan warga masyarakat lokal.

• tingkat kepuasan dan kontrol steakholder.

• tingkat peningkatan kemampuan dan keterampilan maping program.

Ordinal

Saling membelajarkan

dan menghargai

perbedaan

• tingkat efektifitas dan efensiensi forum diskusi publik masyarakat.

• tingkat penyelesaian pekerjaan dengan cara-cara yang lebih kreatif sebagai mufakat bersama.

• tingkat kemampuan memunculkan ide atau gagasan baru dalam menyelesaikan persoalan program.

Ordinal

Mengoptimalisasikan

hasil

• tingkat kesediaan saling mengontrol dan mengevaluasi.

• supervisi dan monitoring bersama sebagai ukuran keberhasilan tujuan yang hendak dicapai bersama.

Ordinal

Page 7: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

55

Pertukaran informasi

(triangulasi)

• sinergisitas penerapan teknis sesuai peran dan fungsi masing-masing.

• regulasi dari pelaksanaan program antar personal internal dan eksternal lembaga.

• musyawarah antarsuborganisasi sesuai peran dan fungsi internal dan eksternal organisasi.

Ordinal

Berorientasi praktis • kesediaan melaksanakan tugas tanpa harus menunggu kordinasi berulang-ulang.

• memahami dan mampu menerjemahkan peran dan fungsi masing-masing dalam bentuk pelaksanaan tugas dan peran.

Ordinal

Berkelanjutan dan

Selang Waktu

• tingkat kepuasan atas pekerjaan yang telah dilakukan.

• tingkat kesediaan menerima saran dan kritik yang konstruktif.

Ordinal

Fleksibel dan informal • tidak terlalu dibatasi oleh aturan baku.

• kesepakatan merupakan keputusan bersama oleh masyarakat.

Bersifat terbuka • semua warga masyarakat punya kesempatan yang sama.

• tidak bersifat eklusif dan membuka akses sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat.

Evaluasi dan belajar dari

kesalahan

• mengutamakan perbaikan dari kesalahan.

• menjadi organisasi pembelajar.

Sumber: Dijabarkan dari pendapat Chambers (1987 : 66-67)

2. Operasional Variabel Partisipasi Masyarakat

Menurut Keith Devis dalam Sastropoetro (1986: 16), indikator partisipasi

masyarakat ini terdiri ataseEmpati dengan bentuk tindakan, kewenangan peran

dan fungsi, kesadaran tanggung jawab, ikatan emosional dalam mengorganisir,

rasa memiliki dalam mengontrol, dan aspek mentalitas kepedulian. Secara lebih

rinci, operasional variabel partisipasi masyarakat tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 8: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

56

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Partisipasi Masyarakat

Variabel Penelitian

Indikator Ukuran Skala

Partisipasi Masyarakat

Empati dengan bentuk tindakan

• aksi sukarela • swadaya masyarakat • kontribusi nyata

Ordinal

Kewenangan peran dan fungsi

• bertindak sesuai kapasitas • pemanfaatan kontrol sosial • inisiatif dalam tindakan • otoritas dan ketegasan dalam

keputusan

Ordinal

Kesadaran tanggung jawab

• .bertindak tanpa paksaan • memahami hak dan kewajiban

dalam sistem • peningkatan peran

Ordinal

Ikatan emosional dalam mengorganisir

• rasa senasib sepenanggungan • kebutuhan bersama • dinamis dan produktif • perluasan akses dan layanan

Ordinal

Rasa memiliki dalam mengontrol

• tanggungjawab bersama • dinamisasi pengelolaan

program • perluasan jaringan tanpa

paksaan • peningkatan kesadaran

Ordinal

Aspek Mentalitas kepedulian

• kuota program layanan • sarana dan prasarana • kemitraan lembaga • sosial marketing • mediasi kepentingan

masyarakat

Ordinal

Sumber: Dijabarkan dari pedapat Keith Devis (1986: 64) tahun 2010

D. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen ini terdiri atas pengujian validitas dan pengujian

reliabilitas. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang akan Peneliti ukur sedangkan instrumen

reliabel berarti instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama pula. Dengan

Page 9: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

57

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, Data yang dikumpulkan dari

hasil penelitian ini pun akan menjadi valid dan reliabel.

1. Uji Validitas Angket

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur seberapa besar

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya.

Arikunto, (1998: 160) menyebutkan bahwa validitas dalam penelitian merupakan

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu

instrumen.

Berikut ini adalah pengujian validitas instrumen dengan menggunakan

teknik korelasi product moment.

rxy = ( ) ( )( )

( ){ }{ }2222 )(...

.

YYnXXn

YXXYn

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ (Ridwan, 2005: 138)

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji

coba

N = Jumlah responden uji coba

Ada beberapa langkah kerja yang dapat dilakukan untuk menguji validitas

instrumen angket berikut ini.

a. Mengumpulkan data dari hasil uji coba.

b. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap-tidaknya lembaran

data yang terkumpul.

Page 10: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

58

c. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh untuk setiap respondennya. Langkah ini dilakukan untuk

mempermudah perhitungan/ pengolahan data selanjutnya.

e. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir/item

angket dari data observasi yang diperoleh.

g. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment dari hasil perhitungan

dan nilai koefisien korelasi product moment dari data yang terdapat dalam

tabel.

h. Membuat kesimpulan.

Jika nilai hitung rxy lebih besar dari nilai tabel rxy, item angket dinyatakan

valid. Berikut ini adalah kriteria penafsiran indeks korelasinya (r).

Tabel 3.4 Indeks Korelasi

Interval Keterangan Antara 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

Antara 0,600 – 0,799 Tinggi

Antara 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi

Antara 0,200 – 0,399 Rendah

Antara 0,000 – 0,199 Sangat Rendah (tidak valid)

Sumber : Ridwan (2005: 98) tahun 2010

2. Uji Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas angket bertujuan untuk melihat konsistensi instrumen

dalam mengungkap fenomena dari sekelompok individu meskipun hal tersebut

dilakukan dalam waktu yang berbeda. Oleh karena itu, instrumen yang dirancang

Page 11: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

59

tidak menggunakan pembobotan skala dikotomi (1 dan 0) tetapi teknik

pengujiannya harus disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin

diperoleh.

Arikunto (1998: 164) berpendapat bahwa teknik alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, tetapi angket atau soal

dalam bentuk uraian.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data ordinal. Data

tersebut perlu diubah menjadi data interval terlebih dahulu. Untuk menghitung uji

reliabilitas, Peneliti menggunakan teknik alpha dengan rumus sebagai berikut:

Σ−

−=

2t

2b

11 1 1k

kr

σσ

(Arikunto, 1998:165)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir soal

∑ 2bσ = Jumlah varians

αt2 = Varians total

Rumus yang digunakan untuk mencari harga varians sebagai berikut:

N

N

xx

b

22

2

∑−∑

Keterangan:

σ = varians

∑ x = jumlah skor

Page 12: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

60

N = jumlah peserta

Ada beberapa langkah kerja yang dapat dilakukan untuk menguji

kereliabilitasan suatu instrumen. Langkah-langkah tersebut adalah:

a. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh untuk setiap respondennya. Hal ini untuk mempermudah

perhitungan/pengolahan data selanjutnya.

b. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

c. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

d. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

e. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.

f. Menghitung varians masing-masing item.

g. Menghitung varians total.

h. Menghitung nilai koefisien Alfa.

i. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi product

moment yang terdapat dalam tabel.

j. Membuat kesimpulan.

Jika nilai hitung r11 lebih besar dari nilai tabel rxy, maka item angket dinyatakan

reliabel.

Page 13: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

61

E. Sumber dan Analisis Data Penelitian

1. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah segala sesuatu yang diperoleh Peneliti baik

yang secara langsung maupun secara tidak langsung berhubungan dengan objek

penelitian untuk mengungkapkan hasil penelitian. Oleh karena itu, untuk menjaga

kevalidan data yang diperoleh, sumber data yang Peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek

penelitian. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah

data tentang Profil kecamatan Merbau Mataram, ITP, TPK, TFM dan DPIU Dinas

kabupaten Lampung Selatan.

b. Sumber Data Sekunder

Adalah pengumpulan data yang relevan dengan masalah penelitian yang

bersumber dari literatur-literatur baik yang terdapat di tempat penelitian maupun

di perpustakaan untuk mencari dasar pemikiran atau teori yang mendukung

penelitian ini.

2. Analisis Data Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan sumber data primer

dan sumber data sekunder. Sumber data primer diambil dari subjek yang

berhubungan langsung dengan objek penelitian sedangkan sumber data sekunder

diperoleh dari subjek yang tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian.

Page 14: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

62

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1) Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Selanjutnya, hasil jawaban dari responden tersebut dikumpulkan

kembali untuk dianalisis dan diuji kevalidan dan kereliabilitasannya. Dalam

pengisian angket, responden dapat memilih langsung alternatif jawaban dengan

cara melingkari atau memberi tanda silang pada salah satu jawaban yang dianggap

paling tepat.

2) Wawancara

Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui

tanya jawab antara Peneliti dan responden untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan penelitian.

3) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk menunjang teknik pengumpulan data.

Studi dokumentasi ini bersumber dari dokumen yang dimiliki oleh

organisasi/lembaga tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.

b. Prosedur Analisis Data

Setelah semua data hasil penelitian terkumpul, data-data tersebut

kemudian diolah terlebih dahulu sebelum akhirnya dianalisis. Berikut ini adalah

langkah-langkah pengolahan data yang harus dilakukan oleh Peneliti.

Page 15: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

63

1) Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh

responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket

secara menyeluruh.

2) Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item

berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding

tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pola Pembobotan Kuesioner

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. sangat setuju/selalu/sangat positif 5 1

2. setuju/sering/positif 4 2

3. ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3 3

4. tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2 4

5. sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1 5

3) Tabulating. Dalam hal ini, hasil coding dituangkan ke dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel

rekapitulasi tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………………… N

N

Data variabel penelitian semuanya diukur dengan menggunakan bentuk

skala ordinal sedangkan teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah

teknik statistik parametrik yang menuntut bentuk data minimal dalam bentuk

Page 16: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

64

interval. Oleh karena itu, data ordinal hasil pengukuran harus diubah menjadi data

interval terlebih dahulu. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengubah data

ordinal menjadi data interval menurut Ridwan (2005: 130-131).

1. Mencari skor terbesar dan terkecil,

2. mencari nilai rentangan (r),

3. mencari banyaknya kelas (bk),

BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Struges)

4. mencari nilai panjang jelas (i),

BK

Ri =

5. membuat tabulasi dengan tabel penolong,

tabel 3.6 tabel penolong

No Kelas Interval f Nilai Tengah (xi) xi2 f.xi f.xi

2

jumlah

6. mencari rata-rata (mean), dengan rumus:

n

fXx iΣ

=−

7. mencari simpangan baku (standar deviasi), dengan rumus:

( )

( )1.

. 22

−Σ−Σ

=nn

fXfXns ii

8. mengubah data ordinal menjadi data interval, dengan rumus:

( )

s

xXT i

i

−+= .1050

Page 17: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

65

c. Teknik Analisis Data

Dalam proses pengujian hipotesis, data interval ini harus melewati dulu uji

persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas dan kelinieran regresi. Setelah itu,

barulah dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.

1) Menguji Normalitas Variabel

Uji normalitas yang Peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

Chi-quadrat. Ridwan (2005: 121) mengungkapkan bahwa langkah kerja uji

normalitas dengan menggunakan metode Chi-quadrat sebagai berikut.

a) Mencari skor terbesar dan terkecil,

b) Mencari rentangan (R),

R = skor terbesar – skor terkecil

c) Mencari banyaknya kelas (BK),

BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)

d) Mencari nilai panjang kelas (i),

BK

Ri =

e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong distribusi frekuensi sebagai berikut:

No Kelas

Interval F

Nilai Tengah

(X i) (X i) f. X i f. X i

2

f) Mencari rata-rata (mean),

n

fXX i∑=−

2

Page 18: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

66

g) Mencari simpangan baku (standar deviasi),

( )( )1.

.22

−−

= ∑ ∑nn

fXfXns ii

h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara menentukan batas

kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 kemudian

angka-angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

i) Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval dengan rumus,

s

xBataskelasz

−−=

j) Mencari luas 0-z dari tabel kurva Normal dari 0-z dengan menggunakan angka-

angka untuk batas kelas.

Luas kelas tiap interval ditentukan dengan cara menggurangkan angka-angka

0-z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris yang paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

k) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden

Frekuensi yang diharapkan (fe) dan hasil pengamatan (fo) untuk variabel

No Batas Kelas Z Luas 0-Z Luas tiap kelas interval Fe fo

Page 19: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

67

l) Mencari Chi Kuadrat hitung (χ2 hitung )

( )∑

=

−=k

i

hitungfe

fefo

1

m) Membandingkan χ2hitung dengan nilai χ2

tabel untuk α= 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k-1 dengan menggunakan tabel chi kuadrat dan didapat:

jika χ2hitung > χ2

tabel artinya distribusi data tidak normal

jika χ2hitung < χ2

tabel artinya data berdistribusi normal

Kemudian akan diperoleh kesimpulan bisa-tidaknya analisis regresi

dilanjutkan.

2) Uji Regresi Sederhana

a) Mencari Persamaan Regresi

Perhitungan untuk mencari persamaan regresi menurut Ridwan (2005:

148) dapat menggunakan rumus berikut:

Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = Partisipasi masyarakat

X = Participatory Rural Appraisal

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

( )( )( )22 XiXin

YiXiXiYinb

∑−∑

∑∑−∑=

a dicari dengan menggunakan rumus:

Page 20: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

68

( )( ) ( )( )( )22

2

XiXin

XiYiXiXiYia

∑−∑

∑∑−∑∑=

b) Menguji Linieritas Regresi

Langkah kerja uji linearitas regresi menurut Ridwan (2005: 126) sebagai

berikut:

Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]), dengan rumus:

JKReg[a] = ( )

n

Y 2Σ

Langkah 2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]), dengan rumus:

JKReg[b\a] = ( )( )

ΣΣ−Σ

n

YXXYb

..

Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes), dengan rumus:

JKRes = g[a]abg JKJKY Re]\[Re2 −−Σ

Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[a]), dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[b\a]), dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes), dengan rumus:

RJKRes = 2

Re

−n

JK s

Langkah 7. Mencari jumlah kuadrat error (JKε), dengan rumus:

JKε = ( )

Σ−Σ

k n

YY

22

Page 21: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

69

Langkah 8. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC), dengan rumus:

JKTC = JKRes –JKε

Langkah 9. Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC), dengan rumus:

RJKTC = 2−k

JKTC

Langkah 10. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE), dengan rumus:

RJKε = kn

JK

−ε

Langkah 11. Mencari nilai Fhitung, dengan rumus:

Fhitung = εRJK

RJKTC

Tabel 3.7 Tabel ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas

Sumber Variansi

Derajat Kebebasasan

(dk)

Jumlah Kuadrat

Rata-rata jumlah kuadrat (RJK)

Fhitung Ftabel

Total N ∑ 2Y Linier linier

Regresi (a) Regresi (b/a) Residu

1 1

n-2

JKreg(a)

JKreg (b/a)

JKRes

RJKreg(a)

RJKreg (b/a)

RJKRes

keterangan

Tuna cocok Kesalahan (Error)

k-2 n-k

JKTC

JKE

RJKTC

RJKE

Langkah 12. Menentukan keputusan pengujian:

Jika Fhitung ≤ Ftabel artinya data berpola linier

Jika Fhitung ≥ Ftabel artinya data berpola tidak linier

Langkah 13. Mencari Ftabel, dengan rumus:

Ftabel = F (1-α) (dk TC, dkε)

Langkah 14. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel:

Page 22: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

70

3) Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data adalah menguji signifikasi. Untuk

mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, Ridwan (2005: 152) melakukan uji

signifikasi menggunakan uji F sebagai berikut:

Langkah 1. Mencari Fhitung, dengan rumus:

Fhitung = s

abg

RJK

RJK

Re

)/(Re

Langkah 2. Mencari Ftabel, dengan rumus:

Ftabel = F (1-α) (dk reg b/a, dk res)

Langkah 3. Membandingkan F hitung dengan F tabel

Kriteria yang digunakan adalah:

1) Ho ditolak dan Ha diterima, apabila F hitung ≥ F tabel dinyatakan signifikan

(diterima).

2) Ho dterima dan Ha ditolak, apabila F hitung ≤ F tabel dinyatakan tidak

signifikan (tidak diterima).

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel

Participatori Rural Appraisal terhadap partisipasi masyarakat, Peneliti

menggunakan rumus koefisien determinasi (r2) sebagai berikut:

r2 ={ }

22 )(

))((

YiYin

YiXiXiYinb

Σ−ΣΣΣ−Σ

4) Rancangan Pembahasan

Data yang sudah terkumpul akan diolah dan dianalisis. Langkah pertama

yang dilakukan dalam teknik analisis adalah mengubah data ordinal menjadi data

interval. Data interval tersebut harus melewati uji persyaratan regresi yang

Page 23: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

71

meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji signifikansi sebelum dilakukan uji

hipotesis.

Angka-angka hasil pengujian hipotesis yang diperoleh akan

diinterpretasikan agar hasil penelitian memiliki makna. Untuk memperkuat hasil

penelitian, pembahasan tidak hanya memuat angka-angka yang diperoleh dari

hasil pengujian hipotesis, tetapi juga didukung dengan hasil wawancara,

observasi, dan teori-teori yang mendukung.

Hasil akhir dapat diperoleh setelah langkah-langkah di atas dilakukan

sehingga keadaan Participatory Rural Appraisal dan pengaruhnya terhadap

partisipasi masyarakat di kecamatan Merbau Kabupaten Lampung Selatan dapat

dilihat dari berbagai indikator yang telah dirumuskan.

F. Pemantapan Angket

Pemantapan angket adalah langkah yang dilakukan melalui uji coba angket

terhadap sejumlah responden. Kriteria responden yang dijadikan sampel dalam

uji coba angket ini adalah sama-sama lembaga profesi PAUD yang menggunakan

metode Participatory Rural Appraisal, memiliki keterlibatan pada program

PPAUD baik secara langsung maupun tidak langsung, sama-sama telah

menyelenggarakan program PAUD minimal 1 tahun periode program, dan

merupakan program PPAUD yang menerapkan prinsip-prinsip Participatory

Rural Appraisal. Kemudian, data angket yang sudah terkumpul akan dihitung

validitas dan reliabilitasnya.

Page 24: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

72

1. Hasil Uji Coba Angket

Pemantapan angket dilakukan dengan melakukan uji coba angket terhadap

30 orang responden. Setelah data angket terkumpul, akan dilakukan perhitungan

untuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

Sesuai dengan variabel yang akan diteliti, angket yang diujicobakan terdiri

atas angket untuk mengukur variabel Participatory Rural Appraisal sebanyak 28

item pertanyaan/pernyataan dan angket untuk mengukur varibel partisipasi

masyarakat sebanyak 25 item pertanyaan/pernyataan.

Penyebaran jumlah item angket pada masing-masing variabel tampak pada

tabel berikut:

Tabel 3.8 Jumlah Item Angket untuk Uji Coba

No Variabel Jumlah Item Angket

1 Participatory Rural Appraisal 28

2 Partisipasi Masyarakat 25

Total 53

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah item angket yang akan

diujicobakan sebanyak 40 item.

2. Uji Validitas

Formula yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam

penelitian ini adalah product moment coefficient dari Karl Pearson.

( )( )( ) ( )[ ] ( ) ( )[ ]2222

∑∑∑∑

∑ ∑∑−−

−=

yynxxn

yxxynrxy

Page 25: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

73

Berdasarkan bantuan Microsoft Excel diperoleh hasil uji validitas angket

sebagaimana terlampir. Rekapitulasi jumlah item angket hasil ujicoba tampak

pada tabel berikut:

Tabel 3.9 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No Variabel Jumlah Item Angket

Sebelum Uji Coba Tidak Valid Valid

1 Participatory Rural Appraisal 28 3 25

2 Partisipasi Masyarakat 25 1 24

Total 53 4 49

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 53 item angket yang

diujicobakan, 5 item angket tidak valid dan 35 item angket valid. Dengan

demikian, jumlah item angket yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian sebanyak 49 item.

Pengujian validitas terhadap 28 item angket untuk variabel Participatory

Rural Appraisal menunjukkan sebanyak 25 item dinyatakan valid dan sebanyak 3

item dinyatakan tidak valid. Dengan demikian, angket yang digunakan untuk

mengumpulkan data variabel Participatory Rural Appraisal berjumlah 25 item.

Pengujian terhadap 25 item angket untuk variabel partisipasi masyarakat

menunjukkan sebanyak 24 item dinyatakan valid dan sebanyak 1 item dinyatakan

tidak valid. Dengan demikian, angket yang digunakan untuk mengumpulkan data

variabel partisipasi masyarakat berjumlah 24 item

Page 26: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

74

Item angket yang tidak valid terletak pada indikator yang berbeda

sehingga walaupun item angket ini dibuang, angket yang lain masih dianggap

representatif untuk mengukur indikator yang dimaksud.

3. Uji Reliabilitas

Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus alpha sebagai

berikut:

Σ−

−=

2t

2b

11 1 1k

kr

σσ

Berdasarkan bantuan Microsoft Excel diperoleh hasil uji reliabilitas angket

sebagaimana terlampir. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas tampak pada tabel

berikut:

Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Participatory Rural Appraisal 0.948 0.514 Reliabel

2 Partisipasi Masyarakat 0.730 0.514 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada variabel

Participatory Rural Appraisal (X) diperoleh r hitung = 0.948. Dari tabel r product

moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 15 dan taraf nyata (α) = 0, 05 sebesar

rtabel = 0,514. Hal ini berarti r hitung lebih besar r tabel (0,848 > 0,514). Dengan

demikian, angket untuk variabel Participatory Rural Appraisal (X) mempunyai

daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

Page 27: 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/10009/4/t_pls_0907628_chapter3.pdf · menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya

75

Pada variabel partisipasi masyarakat (Y) diperoleh r hitung = 0.910. Dari

tabel r product moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 15 dan taraf nyata (α) = 0,

05 sebesar rtabel = 0,514. Hal ini berarti r hitung lebih besar r tabel (0,730 > 0,514).

Dengan demikian, angket untuk variabel partisipasi masyarakat (Y) mempunyai

daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.