460-2269-1-PB.unlocked

5
Potensi Limbah... ..... . J. Tek. Ling. PTL-BPPT. 7(3):129-132 129 J.Tek.Li ng Vol. 7 No. 2 Hal. 129-132 Jakarta, Me i 2006 ISSN 1441 318X POTENSI LIMBAH INDUSTRI PERTANIAN DI P3G PERTANIAN JANGARI, CIANJUR {STUDI KASUS: PEMANFAATAN LIMBAH KEPALA IKAN PAT IN (PANGA SIUS PANGA SIUS )} Esi Lisyastuti, Erma Najmiyati dan Titiresmi Peneliti di Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  A bs tract This article discusses the potency waste fisheries industry in case study P3G Jangari Cianjur as an effort of increasing added value of fillet waste of Pangasius pangasius. One of the alternative technique is dried hypophyses (pituitary glands). The dried hypophyses can be produced from fillet waste of Pangasius pangasius. Hypophyses should be collected from mature, freshly killed Pangasius. They should then be dehydrated and stored. These dried hypophyses will be needed for the preparation of the hormonal extract to be injected into the Pangasius breeders for inducing their maturation. Keyword: Pangasius pangsius , dried hypophyses , waste fisheries industry 1. PENDAHULUAN Ikan Patin (Pangasius pangasius ) termasuk kedalam kelompok Catfish  yang berukuran besar, dimana kelompok Pangasius ini terdiri dari 19 species yang tersebar mulai dari daratan India, Indocina, Burma, Malaysia dan Indonesia. Ikan patin memilik i kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi, dengan kadar kolesterol rendah dibandingkan daging ternak (2) . Ikan patin memiliki persentase karkas yang cukup tinggi (50%). Karakter ikan patin yang efisien dalam konsumsi pakan dan tingginya persentase karkas, menjadi peluang bagi usaha industri pengolahan ikan patin dalam bentuk fillet . Pengolahan fillet dengan bahan  baku ikan, menyisakan limbah akhir berupa kepala, tulang badan, sirip, ekor dan viscera (jerohan dan kotoran abdomen). Pengolahan fillet ikan (patin) yang optimal diharapkan tidak menghasilkan limbah yang pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru. Pemanfaatan dan pengolahan limbah pertanian dari kegiatan pembuatan fillet ikan patin diharapkan bisa mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Pusat Pengembangan Penataran Guru (P3G) Pertanian atau Vocational Education Development Center for  Agricultur e (VEDC-A) adalah lembaga pemerintah di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Selain sebagai fasilitator untuk kajian peningkatan mutu dan pengembangan Sekolah Menengah Pertanian (SMK), P3G melalui pelatihan manjemen dan teknik di bidang agroindustri dan agribisnis P3G juga mengembangkan produk agroindustri dan agribisnis secara

Transcript of 460-2269-1-PB.unlocked

7/26/2019 460-2269-1-PB.unlocked

http://slidepdf.com/reader/full/460-2269-1-pbunlocked 1/4

Potensi Limbah... ...... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. 7(3):129-132 129

J.Tek.Ling Vol. 7 No. 2 Hal. 129-132 Jakarta, Mei 2006 ISSN 1441 – 318X

POTENSI LIMBAH INDUSTRI PERTANIAN DI P3GPERTANIAN JANGARI, CIANJUR

{STUDI KASUS: PEMANFAATAN LIMBAH KEPALA IKAN PATIN(PANGASIUS PANGASIUS )}

Esi Lisyastuti, Erma Najmiyati dan Titiresmi

Peneliti di Balai Teknologi LingkunganBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Abstrac t

This article discusses the potency waste fisheries industry in case studyP3G Jangari Cianjur as an effort of increasing added value of fillet waste

of Pangasius pangasius. One of the alternative technique is driedhypophyses (pituitary glands). The dried hypophyses can be producedfrom fillet waste of Pangasius pangasius. Hypophyses should be collectedfrom mature, freshly killed Pangasius. They should then be dehydratedand stored. These dried hypophyses will be needed for the preparation ofthe hormonal extract to be injected into the Pangasius breeders forinducing their maturation.

Keyword: Pangasius pangsius , dried hypophyses , waste fisheries industry

1. PENDAHULUAN

Ikan Patin (Pangasius pangasius)termasuk kedalam kelompok Catfish yangberukuran besar, dimana kelompokPangasius ini terdiri dari 19 species yangtersebar mulai dari daratan India,Indocina, Burma, Malaysia danIndonesia. Ikan patin memilikikandungan kalori dan protein yang cukuptinggi, dengan kadar kolesterol rendahdibandingkan daging ternak

(2). Ikan patin

memiliki persentase karkas yang cukuptinggi (50%). Karakter ikan patin yangefisien dalam konsumsi pakan dantingginya persentase karkas, menjadipeluang bagi usaha industripengolahan ikan patin dalam bentukfillet . Pengolahan fillet dengan bahan baku ikan, menyisakan limbah akhirberupa kepala, tulang badan, sirip, ekordan viscera (jerohan dan kotoranabdomen).

Pengolahan fillet ikan (patin) yangoptimal diharapkan tidak menghasilkanlimbah yang pada akhirnya akanmenimbulkan permasalahan baru.Pemanfaatan dan pengolahan limbahpertanian dari kegiatan pembuatan filletikan patin diharapkan bisa mengurangidampak negatif yang ditimbulkan darikegiatan tersebut.

Pusat Pengembangan PenataranGuru (P3G) Pertanian atau Vocational

Education Development Center for Agriculture  (VEDC-A) adalah lembagapemerintah di bawah naunganDepartemen Pendidikan Nasional. Selainsebagai fasilitator untuk kajianpeningkatan mutu dan pengembanganSekolah Menengah Pertanian (SMK),P3G melalui pelatihan manjemen danteknik di bidang agroindustri danagribisnis P3G juga mengembangkanproduk agroindustri dan agribisnis secara

7/26/2019 460-2269-1-PB.unlocked

http://slidepdf.com/reader/full/460-2269-1-pbunlocked 2/4

Lisyastuti E., E. Najmiyati dan Titiresmi, 2006130

kompetitif. Unit usaha pengolahan filletikan patin adalah salah satu unit usaha diDepartemen Perikanan P3G. Kapasitasproduksi pengolahan fillet ikan patin diP3G berkisar 3-5 ton per minggu  atau 

kurang lebih 900kg per hari. Karkas yangbisa diperoleh 50% dari total berat badan.Kondisi ini diasumsikan menimbulkanbeban limbah pengolahan fillet ikan patinsebesar 50%. Limbah yang dihasilkanantara lain tulang badan, kepala, visceral(jerohan, lemak,kotoran abdomen), sirip,ekor dan kulit (Gambar 1.) Padapengamatan dilapang, serapan limbahuntuk dimanfaatkan kembali hanyaberkisar 10% dari total limbah yangdihasilkan, misalnya untuk sirip, kepala,

ekor dan tulang dijual kepada pedagangsup ikan atau konsumsi masyarakatsekitar, sedangkan kulitnya diolahmenjadi bahan krupuk (100%). Sisa yangtidak dimanfaatkan dibuang (dikubur)atau dimasukkan dalam kolampemeliharaan sebagai pakan tambahan.

Salah satu usaha untuk memberinilai tambah pada limbah fillet ikan patintelah dilakukan studi awal oleh P3GJangari dan Balai Teknologi Lingkungan(BTL) BPPT tentang pengolahan limbahfillet ikan patin melalui teknik hipofisakering . Kegiatan ini dilaksanakan daribulan Juni 2005 sampai dengan Januari2006. Limbah fillet yang dimanfaatkanadalah kepala ikan, dengan melakukankoleksi hipofisa. Selain melakukankegiatan pengeringan dan penyimpananhipofisa dari limbah fillet, juga dilakukankegiatan pengujian kualitas hormonkering yang dihasilkan dari hipofisa ikanpatin. Hipofisa kering ini diharapkanakan menjadi alternatif hormon campuran

atau pengganti hormon sintetis dalamproses pemijahan buatan .

2. TUJUAN

Tulisan ini menyampaikan salahsatu metode alternatif pemanfaatanlimbah fillet ikan patin khususnya kepalaikan sebagai hormon pengganti padateknik kawin suntik.

3. METODOLOGI

Metode yang digunakan padastudi awal pemanfaatan limbah fillet ikanpatin adalah melakukan pengeringan danpenyimpanan hipofisa ikan patin yang dikoleksi dari kepala ikan patin. Teknikpengeringan yang digunakan adalahdengan menggunakan aseton

(1).

Pengujian kualitas hipofisa kering ikanpatin dilakukan dengan teknik kawinsuntik pada ikan patin induk matangkelamin (betina dan jantan) denganparameter pengamatan fekunditas (%),fertilitas (%) dan penetasan (%). Padaperlakuan penyimpanan antara laindigunakan hormon dengan merk tertentu(PH), hormon segar (PS), hipofisadisimpan 1 hari (P0), hipofisa denganpenyimpanan 1,2,3 dan 4 bulan (P1 –P4).

Gambar 1. Limbah pengolahan fillet ikanpatin (1-5:kulit, jerohan, tulangsirip, kepala)

5

4

5

1

 2

3

7/26/2019 460-2269-1-PB.unlocked

http://slidepdf.com/reader/full/460-2269-1-pbunlocked 3/4

Potensi Limbah... ...... J. Tek. Ling. PTL-BPPT. 7(3):129-132 131

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hipofisa kering ikan patin

Pengolahan dan pemanfaatankembali produk samping suatu industrikhususnya di bidang pertanian, adalahsalah satu metode yang harus mulaiditanamkan kepada industriawan ataupetani. Keterkaitan antara keuntungansecara ekonomi dengan menjagakelestarian lingkungan harus dapatdibuktikan di lapang oleh pelaku usahatersebut. Pengolahan kembali produksamping industri pertanian selainbertujuan memberikan nilai ekonomi yangmenguntungkan secara finansial jugamembantu mengurangi input limbah kelingkungan. Sebagai contoh kotoranternak menjadi gas hayati, tulang menjaditepung bahan pakan.

Hasil studi awal menunjukkan,dari limbah kepala ikan patin, sangatmemungkinkan diperoleh sumber hormonalternatif. Ekstrak hipofisis sangat praktisdan mudah penggunaannya dalamreproduksi ikan, sederhana dan cukupefektif

(3). Pemanfaatan hipofisa ikan

umumnya digunakan dengan mengambil

hipofisa ikan yang disediakan sebagaidonor misalnya ikan mas (Cyprinuscarpio), ikan tawes, ikan lele (Clariusbatrachus). Sedangkan sumber hormonyang lain adalah hormon sintetik produkimpor. Hasil nilai rata-rata dari parameterpengujian ditampilkan pada Gambar-2.

Parameter dalam grafik

0

20

40

60

80

100

120

Hormon Segar P0 P1 P2 P3 P4

Induksi Hormon

      P     e     r     s     e     n      t     a     s

     e

Fekunditas

Fertilitas

Penetasan

 

Gambar-2 Graf ik persentase induksi hormonpada parameter

Keterangan:

Hormon : hormon komersialSegar : Hipofisa segarP0 : Hipofisa disimpan 1 hariP1 : Hipofisa disimpan 1 bulanP2 : Hipofisa disimpan 2 bulanP3 : Hipofisa disimpan 3 bulanP4 : Hipofisa disimpan 4 bulan

Hasil studi menunjukkan darisemua perlakuan, pemanfaatan hipofisakering penyimpanan 1 bulan memilikipersentase setara dengan hormonsintetis yaitu fekunditas (24,23 ;22,63),fertilitas (96,17;95,73) dan penetasan(25,7;25,73). Kondisi ini diasumsikanbahwa, penyimpanan lebih dari 1 bulanmengurangi biopotensi hipofisa kering.

 Akan tetapi hasil evaluasi menunjukkanada beberapa faktor lain yang turutmempengaruhi keberhasilan prosespemijahan buatan, yaitu:

§  Kondisi induk yang diinduksi

Kondisi induk yang belum matanggonad bisa menyebabkan induksidengan hormon baik hipofisa ataukomersial tidak berhasil (telur mudaatau gagal sama sekali)

§  Dosis yang dipakai

Hormon kering dari hipofisa ikan mas,bisa bertahan hingga 5 tahun dalamdeksikator

(1). Pada hipofisa ikan patin

kondisi penyimpanan didugamenyebabkan penurunan kualitashingga diperlukan pengujian lanjutanpada variasi pemberian dosis hipofisakering dalam masa penyimpanan lebihdari 1 bulan.

4.2. Nilai tambah limbah kepala ikanpatin

Keuntungan pemanfaatan limbahkepala ikan patin antara lain:

Studi ini secara sederhanamenghitung ilustrasi nilai ekonomis relatif(Tabel 1.) yang bisa dicapai padapemanfaatan hipofisa kering sebagaihormon pengganti .

7/26/2019 460-2269-1-PB.unlocked

http://slidepdf.com/reader/full/460-2269-1-pbunlocked 4/4

Lisyastuti E., E. Najmiyati dan Titiresmi, 2006132

•  Hipofisa kering asal limbah kepalaikan dapat digunakan sebagaisubstitusi hormon komersial (impor)dan ikan donor.

•  Penyimpanan mudah karena disimpan

sebagai preparat kering.

•  Pasca koleksi hipofisa ikan patin,kepala ikan masih berupa limbah.Pada satu sisi limbah berhasildimanfaatkan yaitu sebagai hipofisakering, sedangkan kepala ikan patinpasca koleksi hipofisa dapatdigunakan untuk pakan ternak yanghasilnya perlu dikaji lebih lanjut.

Tabel-1. Ilustrasi nilai ekonomis relatif pe-makaian hormon kering hipofisaikan patin

5. KESIMPULAN

Limbah fillet industri perikananberupa kepala ikan patin sangat potensialdigunakan sebagai produk hipofisakering. Teknik pengolahan menjadihipofisa kering selain memberikan nilaitambah pada limbah juga memberikankeuntungan khususnya pada petanipembibit yang bisa memperoleh alternatifhormon pengganti hormon komersial.

Pengkajian lebih lanjutkemungkinan dimanfaatkannya kepalaikan patin pasca koleksi hipofisa danlimbah fillet ikan patin yang lain sebagaipakan ternak.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonym. 1985. Common Carp Part 1Mass production of eggs and earlyfry.FAO Training Series. FAO of theUN. Rome.

2. Rainboth,W.J. 1996. Fishes of theCambodian Mekong. FAO SpesiesIdentification field guide for fisherypurposes. FAO, Rome 265p

3. Satyani, D. 2002. Pengaruh danmekanisme kerja hormon dalampematangan gonad dan ovulasi.Makalah pada Pelatihan TeknikKoleksi dan Analisis Sperma Ikanuntuk Optimalisasi Pembenihan.Balai Teknologi Lingkungan, BPPT.Serpong

Berat induk patin 1,5 kg

Hormon sintetis Hormon hipofisakering

Harga (10ml):Rp.250.000,-

Harga (1 kepala):Rp. 500,-

1 x dosispenyuntikan:Rp. 20.625,-

1 x dosispenyuntikan:Rp. 4.000,- (pluspengencer)