4

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi masyarakat awam, pertumbuhan ekonomi tidak terlalu penting. Ini karena bagi mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah beranjak, misalnya, tidak miskinlagi alias lebih makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya.Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ekonomi yang dicapai itu salahsasaran alias hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Ini karena adanya distribusi yangtidak merata. Atau bahkan ada anggapan bahwa ketimpanganperolehankekayaanyang bermuara pada kemiskinan hanya dinilai sebagai kondisi sementara. Yang penting,indikator makro di atas kertas selalu menunjukkan performa bagus.Tetapi pemberantasan kemiskinan sebenarnya justru merupakan kondisi pentingatau syarat yang harus diadakan guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Bagaimana pun, bertambahnya penduduk miskin mendorong taraf hidu p yang rendah, sehinggaakan menurunkan produktivitas mereka yang pada gilirannya ekonomi nasionalmenurun dan akhirnya mendorong melambatnya pertumbuhan ekonomi.Padahal, kalau strategi ditekankan pada pemerataan pendapatan dan Bagi masyarakat awam, pertumbuhan ekonomi tidak terlalu penting. Ini karena bagi mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah beranjak, misalnya, tidak miskinlagi alias lebih makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya.Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ekonomi yang dicapai itu salahsasaran alias hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Ini karena adanya distribusi yangtidak merata. Atau bahkan ada anggapan bahwa ketimpangan perolehan kekayaan yang bermuara pada kemiskinan hanya dinilai sebagai kondisi sementara. Yang penting,indikator makro di atas kertas selalu menunjukkan performa bagus.Tetapi pemberantasan kemiskinan sebenarnya justru merupakan kondisi pentingatau syarat yang harus diadakan guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Bagaimana pun, bertambahnya penduduk miskin mendorong taraf hidup yang rendah, sehinggaakan menurunkan produktivitas mereka yang pada gilirannya ekonomi nasionalmenurun dan akhirnya mendorong melambatnya pertumbuhan ekonomi.Padahal, kalau strategi ditekankan pada pemerataan pendapatan dan pengurangan angka kemiskinan, maka taraf hidup masyarakat secara keseluruhan akanmeningkat, sehingga mendorong permintaan barang primer dan Pertumbuhan, Distribusi, dan Pemerataan Pendapatan di IndonesiaPage 1

description

jgfd

Transcript of 4

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi masyarakat awam, pertumbuhan ekonomi tidak terlalu penting. Ini karenabagi merekayang terpentingapakah kehidupansudah beranjak,misalnya,tidak miskinlagi alias lebih makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya.Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ekonomi yang dicapai itu salahsasaran alias hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Ini karena adanya distribusi yangtidak merata. Atau bahkan ada anggapan bahwa ketimpanganperolehankekayaanyangbermuarapadakemiskinanhanyadinilaisebagaikondisisementara.Yangpenting,indikator makro di atas kertas selalu menunjukkan performa bagus.Tetapi pemberantasan kemiskinan sebenarnya justru merupakan kondisi pentingatau syarat yang harus diadakan guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Bagaimanapun,bertambahnyapendudukmiskinmendorongtarafhidupyangrendah,sehinggaakan menurunkan produktivitas mereka yang pada gilirannya ekonomi nasionalmenurun dan akhirnya mendorong melambatnya pertumbuhan ekonomi.Padahal, kalau strategi ditekankan pada pemerataan pendapatan danBagi masyarakat awam, pertumbuhan ekonomi tidak terlalu penting. Ini karena bagi mereka yang terpenting apakah kehidupan sudah beranjak, misalnya, tidak miskinlagi alias lebih makmur dibandingkan dengan masa sebelumnya.Tidak pernah menjadi risau ketika pertumbuhan ekonomi yang dicapai itu salahsasaran alias hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Ini karena adanya distribusi yangtidak merata. Atau bahkan ada anggapan bahwa ketimpangan perolehan kekayaan yang bermuara pada kemiskinan hanya dinilai sebagai kondisi sementara. Yang penting,indikator makro di atas kertas selalu menunjukkan performa bagus.Tetapi pemberantasan kemiskinan sebenarnya justru merupakan kondisi pentingatau syarat yang harus diadakan guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Bagaimana pun, bertambahnya penduduk miskin mendorong taraf hidup yang rendah, sehinggaakan menurunkan produktivitas mereka yang pada gilirannya ekonomi nasionalmenurun dan akhirnya mendorong melambatnya pertumbuhan ekonomi.Padahal, kalau strategi ditekankan pada pemerataan pendapatan dan pengurangan angka kemiskinan, maka taraf hidup masyarakat secara keseluruhan akanmeningkat, sehingga mendorong permintaan barang primer dan sekunder yang dapatdihasilkan oleh perekonomian nasional.Ini pada gilirannya menunjang makin melajunya pertumbuhan ekonomi melaluikenaikan permintaan barang lokal dari hasil produksi industri lokal, selanjutnyamendorong penciptaan lapangan kerja dan investasi. Bandingkan jika kenaikan pendapatan hanya terjadi pada si kaya dan yang miskin tetap miskin atau justru bertambah miskin, maka golongan kaya akan mengonsumsi barang tersier yangumumnya merupakan barang impor.Jika kesenjangan pendapatan terus berlangsung, maka akan tercipta disinsentif material dan psikologis yang pada gilirannya menghambat kemajuan ekonomi. Padahal,sudah pasti pemerintah bersusah payah melakukan serangkaian strategi gunamenyajikan kemakmuran masyarakat. 1.2 Identifikasi Masalah

Karena itu, strategi pembangunan yang terlalu mengagungkan pertumbuhanekonomi dan kurang penekanan pemerataan pendapatan dan pengurangan angkakemiskinan perlu dipikir ulang. Ini karena pemerataan pendapatan adalah suatu alatyang efektif untuk pemberantasan kemiskinan yang merupakan tujuan utama dari pembangunan ekonomi.miskintetapmiskinataujustrubertambahmiskin,makagolongankayaakanmengonsumsibarangtersieryangumumnya merupakan barang impor.Jika kesenjangan pendapatan terus berlangsung, maka akan tercipta disinsentifmaterial dan psikologis yang pada gilirannya menghambat kemajuan ekonomi. Padahal,sudah pasti pemerintah bersusah payah melakukan serangkaian strategi gunamenyajikan kemakmuran masyarakat..

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa pokok permasalahan yang akan kami bahas, antara lain sebagai berikut :a) Ciri-ciri dan ukuran pertumbuhan ekonomi b) Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomic) Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomid) Ketidakmerataan distribusi pendapatane) Upaya mengatasi pengangguran dan kemiskinan

1.4 Tujuan

a.Memahami pertumbuhan ekonomib.Memahami pengaruh pertumbuhan ekonomi Indonesia dan elemennyac.Mempelajari cara mengatasi pengangguran dan kemiskinan

1.5 ManfaatDengan pengerjaan laporan makalah Pertumbuhan, Distribusi, dan Pemerataan Pendapatan di Indonesia, diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan mahasiswa/I Universitas Prima Indonesia sehingga kita dapat memahami sistem perekonomian yg sedang terjadi disekitar lingkungan kita.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan EkonomiA. DefinisiMenurut Boediono: Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil.Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.Pertumbuhan ekonomi dalam bahasa inggris diistilahkan dengan economic growthmengandung pengertian proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjangatau perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi Dari tahun ke tahun.Model pembangunan yang dilakukan Indonesia pada masa awal orde barudiprioritaskan pada pertumbuhan ekonomi. Tujuannya adalah untuk mengatrolkondisi ekonomi yang sedang jatuh pada masa itu. Cara yang paling cepat adalah dengan cara konglomerasi yaitu mendorong peningkatan investasi dan pembangunan dengan padat modal. Sedangkan prioritas kedua adalah padastabilisasi, karena tanpa adanya stabilisasi maka pembangunan tidak akan berlangsung dengan baik. Itulah sebabnya mengapa pemerintah Indonesia padamasa itu menetapkan stabilisasi sebagai salah prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan. Sedangkan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya justru menjadi prioritas ketiga

B. Ciri dan Ukuran Pertumbuhan Ekonomi1) Kenaikan penawaran tenaga kerja Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yanglebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.Penurunan produktivitas itu disebut hasil (per unit masukan) yang menurun(diminshing returns). Hasil (per unit masukan) yang berkurang dapat terjadi jika stok modal suatu bangsa bertumbuh lebih lamban dari angkatan kerjanya.2) Kenaikan modal fisik Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Adalah mudah untuk melihat bagaimana modal menyediakan jasasecara langsung.3) Kenaikan modal SDMPerusahaan dapat melakukan investasi dalam modal SDM melalui pelatihan dtempat kerja (on the job training). Pemerintah melakukan investasi dalammodal SDM dengan melakukan program-program untuk menyediakankesehatan dan memberikan pelatihan kerja dan pendidikan sekolah.4) Kenaikan produktivitasPertumbuhan yang tidak dapat dijelaskan oleh kenaikan kuantitas masukandapat dijelaskan hanya dengan kenaikan produktivitas masukan tersebut setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran.Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor temasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.Apakah yang menjadi alat yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatu negara? Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparkoada beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhanekonomi yaitu :1) Produk Domestik Bruto PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yangdihasilkan dalam harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhanekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.2) PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita PDB per kapita merupakan ukuranyang lebih tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk.3) Pendapatan Per jam Kerja Suatu negara dapat dikatakan lebih majudibandingkan negara lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusiamerupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianyaselaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpukepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber dayamanusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber dayaalam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tanganmanusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomiyang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunandiantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranyasikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolahSDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang- barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunanekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomiadalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya.

D. Elemen-elemen yang Memacu Pertumbuhan Ekonomi

1. Sumber-sumber Alam. Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dantambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki merupakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.2. Sumber-sumber Tenaga Kerja. Masalah di bidang sumber daya manusia yangdihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.3. Kualitas Tenaga Kerja. Kualitas tenaga kerja yang rendah negara-negarasedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja.4. Akumulasi Kapital. Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Dinegara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batashidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan.Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya;tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpentingdalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital.Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalamikelangkaan barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.

2.2 Distribusi dan Pemerataan Pendapatan

A. Definisi Distribusi Pendapatan Pada umumnya ada 3 macam indikator distribusi pendapatan yang seringdigunakan dalam penelitian. Pertama, indikator distribusi pendapatan perorangan.Kedua, kurva Lorenz. Ketiga, koefisien gini. Masing-masing indikator tersebutmempunyai relasi satu sama lainnya. Semakin jauh kurva Lorenz dari garisdiagonal maka semakin besar ketimpangan distribusi pendapatannya. Begitu jugasebaliknya, semakin berimpit kurva Lorenz dengan garis diagonal, semakinmerata distribusi pendapatan. Sedangkan untuk koefisien gini, semakin kecilnilainya, menunjukkan distribusi yang lebih merata. Demikian juga sebaliknya.Kuznets (1995) dalam penelitiannya di negara-negara maju berpendapat bahwa pada tahap-tahap pertumbuhan awal, distribusi pendapatan cenderung memburuk,namun pada tahap-tahap berikutnya hal itu akan membaik. Penelitian inilah yangkemudian dikenal secara luas sebagai konsep kurva Kuznets U terbalik.Sementara itu menurut Oshima (1992) bahwa negara-negara Asia nampaknyamengikuti kurva Kuznets dalam kesejahteraan pendapatan. Ardani (1992)mengemukakan bahwa kesenjangan/ketimpangan antar daerah merupakankonsekuensi logis pembangunan dan merupakan suatu tahap perubahan dalam pembangunan itu sendiri.

1) Distribusi ukuranDistribusi ukuran adalah besar atau kecilnya pendapatan yang diterimamasing-masing orang. Distribusi pendapatan perseorangan (personaldistribution of income) atau distribusi ukuran pendapatan (size distribution of income) merupakan indikator yang paling sering digunakan oleh para ekonomUkuran ini secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima olehsetiap individu atau rumah tangga. Yang diperhatikan di sini adalah seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang, tidak peduli dari manasumbernya, entah itu bunga simpanan atau tabungan, laba usaha, utang, hadiahataupun warisan. Berdasarkan pendapatan tersebut, lalu dikelompokkanmenjadi lima kelompok, biasa disebut kuintil (quintiles) atau sepuluhkelompok yang disebut desil (decile) sesuai dengan tingkat pendapatan mereka,kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok.Selanjutnya dihitung berapa % dari pendapatan nasional yang diterima olehmasing-masing kelompok, dan bertolak dari perhitungan ini mereka langsungmemperkirakan tingkat pemerataan atau tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di masyarakat atau negara yang bersangkutan.

2) Kurva LorenzSumbu horizontal menyatakan jumlah penerimaan pendapatan dalam persentase kumulatif. Misalnya, pada titik 20 kita mendapati populasi ataukelompok terendah (penduduk yang paling miskin) yang jumlahnya meliputi20 persen dari jumlah total penduduk. Pada titik 60 terdapat 60 persenkelompok bawah, demikian seterusnya sampai pada sumbu yang paling ujungyang meliputi 100 persen atau seluruh populasi atau jumlah penduduk. Sumbuvertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase jumlah (kelompok) penduduk tersebut. Sumbu tersebut juga berakhir pada titik 100 persen, sehingga kedua sumbu (vertikal dan horisontal)sama panjangnya. Setiap titik yang terdapat pada garis diagonal melambangkan persentase jumlah penerimanya (persentase penduduk yang menerima pendapatan itu terdapat total penduduk atau populasi). Sebagai contoh, titik tengah garis diagonal melambangkan 50 persen pendapatan yang tepat didistribusikan untuk 50 persen dari jumlah penduduk.Titik yang terletak pada posisi tiga perempat garis diagonal melambangkan 75 persen pendapatan nasional yang didistribusikan kepada 75 persen dari jumlah penduduk. Garis diagonal merupakan garis "pemerataan sempurna" (perfectequality) dalam distribusi ukuran pendapatan. Persentase pendapatan yangditunjukkan oleh titik-titik di sepanjang garis diagonal tersebut persis samadengan persentase penduduk penerimanya terhadap total penduduk. Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif actual antara persentase jumlah penduduk penerima pendapatan tertentu dari total penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar mereka peroleh dari total pendapatan selama,misalnya, satu tahun. Sumbu horisontal dan sumbu vertikal dibagi menjadisepuluh bagian yang sama; sumbu vertikal mewakili kelompok atau kategori(jumlah-jumlah) pendapatan, sedangkan sumbu yang horisontal melambangkankelompok-kelompok penduduk atau rumah tangga yang menerima masing-masing dari kesepuluh kelompok pendapatan tersebut. Titik A menunjukkan bahwa 10 persen kelompok terbawah (termiskin) dari total penduduk hanyamenerima 1,8 persen total pendapatan (pendapatan nasional). Titik Bmenunjukkan bahwa 20 persen kelompok terbawah yang hanya menerima 5 persen dari total pendapatan, demikian seterusnya bagi masing-masing 8kelompok lainnya. Perhatikanlah bahwa titik tengah, menunjukkan 50 persen penduduk hanya menerima 19,8 persen dari total pendapatan.

3) Indeks atau rasio giniAdalah suatu koefesien yang berkisar dari angka 0 sampai 1menjelaskan kadar kemertaan distribusi pendapatan nasional. Semakin kecilkoefesiennya, pertanda semakin baik atau merata distribusi. Dipihak lain,koefesien yang kian besar mengisyaratkan yang kian timpang atau senjang.

4) Kriteria bank duniaDidasarkan pada porsi pendapatan nasional yang dinikmati oleh tigalapisan penduduk yakni 40% penduduk berpendapatan terendah, 40% penduduk berpendapatan menengah, 20% penduduk berpendapatan tertinggi.Ketimpangan dan ketidakmerataan distribusi dinyatakan parah apabila 40% penduduk berpendapatan terendah menikmati dari 12% pendapatan nasional.Ketidakmerataan dianggap sedang bila 40% penduduk termiskin menikmati 12hingga 17% pendapatan nasional. Sedangkan 40% penduduk yang berpendapatan terendah menikmati lebih dari 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan dan kesenjangan dikatakan lunak, distribusi pendapatan nasional dianggap cukup merata.

B. Ketidakmerataan distribusi pendapatan

1) Ketidakmerataan pendapatan nasionalDistribusi atau pembagian pendapatan antarlapis pendapatan masyarakat dapatditelaah dengan mengamati perkembangan angka-angka rasio gini. Koefesiengini itu sendiri, perlu dicatat, bukanlah merupakan indicator paling idealtentang ketidakmerataan distribusi pendapatan antarlapis. Namun setidak-tidaknya ia cukup memberikan gambaran mengenai kecendrungan umumdalam pola pembagian pendapatan.

2) Ketidakmerataan pendapatan spasial.Ketidakmerataan distribusi antarlapisan masyarakat bukan saja berlangsungsecara nasional. Akan tetapi hal itu dapat terjadi secara spasial. Di Indonesia pembagian pendapatan relative lebih merata didaerah pedesaan daripada didaerah perkotaan. Dibandingkan rasio gini antara desa dan kota untuk tahun-tahun yang sama, koefesien lebih rendah untuk daerah pedesaan.

3) Ketidakmerataan pendapatan regionalSecara regional atau antarwilayah, berlangsung pula ketidakmerataandistribusi pendapatan antarlaisan masyarakat. Bukan hanya itu, diantarawilayah-wilayah di Indonesia bahkan terdapat ketidakmerataan tingkat pendapatan itu sendiri. Jadi dalam perspektif antarwilayah, ketidakmerataanterjadi baik dalam hal tingkat pendapatan masyarakat antar wilayah yang satudengan yang lain, maupun dalam hal distribusi pendapatan dikalangan penduduk masing-masing wilayah.

2.3 Pengangguran

A. DefinisiDi lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5persen. Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat.dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan. Tingkat penganggurandapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluarankonsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dankesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunanekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatunegara.Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bias dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orangB.Jenis dan Macam Pengangguran1. Berdasarkan jam kerjaBerdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam: Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yangtidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanyatenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerjakurang dari 35 jam selama seminggu. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis inicukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.2. Berdasarkan penyebab terjadinyaBerdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7macam: Pengangguran friksional (frictional unemployment)Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yangdisebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklusekonomi.

Pengangguran structural (structural unemployment)Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,seperti:1.Akibat permintaan berkurang2.Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi3.Akibat kebijakan pemerintah

Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanyafluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorangharus nganggur. Contohnya seperti petaniyang menanti musim tanam, pedagangdurian yang menanti musimdurian.

Pengangguran siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbasnaik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendahdaripada penawaran kerja. Pengangguran teknologi Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahanatau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

Pengangguran siklus Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan olehmenurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguransiklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggreratedeman).

C. Akibat Pengangguran

- Bagi perekonomian negara1. Penurunan pendapatan perkapita. 2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak. 3.Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan olehpemerintah.

- Bagi masyarakat1. Pengangguran merupakan bebanpsikologisdanpsikis. 2 Pengangguran dapat menghilangkanketerampilan,karena tidak digunakan apabila tidak bekerja3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilansosialdanpolitik.

2.4 KemiskinanA. Definisi1. Menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan didefinisikan sebagai polakonsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.2. Poli (1993) menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-aset produktif, ketidakmampuan memelihara kesehatanyang baik, ketergantungan dan ketiadaan bantuan, adanya perilaku antisosial(anti-social behavior), kurangnya dukungan jaringan untuk mendapatkankehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, sertaketidakmampuan dan keterpisahan.3. Bappenas dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan jugamendefinisikan masalah kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan,tetapi juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin.4.Menurut Sutrisno (1993), ada dua sudut pandang dalam memahami substansikemiskinan di Indonesia. Pertama adalah kelompok pakar dan aktivisLembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengikuti pikirankelompok agrarian populism, bahwa kemiskinan itu hakekatnya, adalahmasalah campur tangan yang terlalu luas dari negara dalam kehidupanmasyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat pedesaan. Dalam pandangan ini, orang miskin mampu membangun diri mereka sendiri apabila pemerintah memberi kebebasan bagi kelompok itu untuk mengatur diri mereka sendiri.Kedua, kelompok para pejabat, yang melihat inti dari masalahkemiskinan sebagai masalah budaya. Orang menjadi miskin karena tidak memiliki etos kerja yang tinggi, tidak meiliki jiwa wiraswasta, dan pendidikannya rendah. Disamping itu, kemiskinan juga terkait dengan kualitassumberdaya manusia. Berbagai sudut pandang tentang kemiskinan di Indonesiadalam memahami kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya orang luar untuk memahami tentang kemiskinan. Hingga saat ini belum ada yangmengkaji masalah kemiskinan dari sudut pandang kelompok miskin itu sendiri.5. Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barangdan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidupyang layak.6. Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinanadalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhikebutuhan dasarnya.7.Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi padasejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yangumum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.8. Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaankesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliptui :asset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber keuangan (pendapatandan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang dapat dimanfaatkanuntuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, daninformasi yang berguna. Dengan beberapa pengertian tersebut dapat diambilsatu poengertian bahwa kemiskinan adalah suatu situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksidengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.9.Specker (1993) mengatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu :a) kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal. b) gangguan dan tingginya risiko kesehatan,c) risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi danlingkungannya,d) kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak, dane) kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan sosial, ketersisihan dalam proses politik, dan kualitas pendidik yang rendah.Masalah kemiskinan juga menyangkut tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan bermartabat. Pemecahan masalah kemiskinan perlu didasarkan pada pemahamansuara masyarakat miskin, dan adanya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi dan politik.

B. Ukuran kemiskinan

1) Kemiskinan Absolut Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkandengan pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas padakebutuhan pokok atau kebutuhan dasar ( basic need ). Kemiskinan dapatdigolongkan dua bagian yaitu:a) Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar. b) Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

2) Kemiskinan Relatif Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hiduporang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalumiskin.

C.Faktor-faktor penyebab kemiskinanAda beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara langsungmaupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut :1) Tingkat kemiskinan cukup banyak.2) Mulai dari tingkat dan laju pertumbuhan output ( produktivitas tenaga kerja ).3) Tingkat inflasi.4) Tinggat Investasi.5) Alokasi serta kualitas sumber daya alam.6) Tingkat dan jenis pendidikan.7) Etos kerja dan motivasi pekerja.

2.5 Upaya Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan

A. Upaya Mengatasi PengangguranUntuk dapat mengatasi masalah penganguran, hal yang dapat dilakukan adalah:1. Meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja.2. Memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihantenaga kerja ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan tenaga kerja.3. Memberikan informasi yang cepat jika ada lowongan pekerjaan disektor lain.4. Melakukan pelatihan dibidang keterampilan lain,untuk memanfaatkan waktuhingga misum tertentu.5. Mendirikan industri padat karya.6. Mengintensifkan program keluarga berencana.7. Membuka kesempatan bekerja ke luar negeri.8. Mendorong majunya pendidikan.9. Meningkatkan latihan kerja.10. Mengadakan program transmigrasi.11. Memberikan kemudahan pada investor baru untuk mendirikan industri baru. B. Upaya Mengatasi Kemiskinan

1. Pembangunan Sektor Pertanian : Sektor pertanian memiliki peranan pentingdi dalam pembangunan karena sektor tersebut memberikan kontribusi yangsangat besar bagi pendapatan masyarakat di pedesaan berarti akanmengurangi jumlah masyarakat miskin. 2. Pembangunan Sumber Daya manusia : Sumberdaya manusia merupakaninvestasi insani yang memerlukan biaya yang cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyrakat secaraumum, maka dari itu peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan dan gizimerupakan langkah yang baik untuk diterapkan oleh pemerintah.3. Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat : Mengingat LSM memilikifleksibilitas yang baik dilingkungan masyarakat sehingga mampu memahamikomunitas masyarakat dalam menerapkan rancangan dan program pengentasan kemiskinan

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan1. Pembangunan itu harus berarti pembangunan manusia seutuhnya, bukan pembangunan dalam arti fisik saja (bangunan, jalan, bendungan dan lain sebagainya).Pembangunan harus dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat.2. Efektifitas dan efisiensi penggunaan dana pendidikan dan kesehatan harus dapatdipertanggungjawabkan. Pemerintah harus tegas menindak penyelewengan yangterjadi. Penggunaan dana yang efisien dan efektif akan semakin meningkatkankualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia yang produktif. Sumber daya manusia yang produktif menghantarkannegara pada keunggulan komparatif sehingga mampu bersaing di dunia internasional3.Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah daneksploitasi sumber daya manusia.4.Dapat dipastikan bahwa ternyata pengangguran berpengaruh pada pertumbuhanekonomi. Karena pengangguran memberikan dampak negatif langsung bagi perekonomian, sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan nasional yangakibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatunegara. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mengurangi pengangguran, jikakita serius dan terus berusaha untuk mengatasi pengangguran dengan melihat penyebab terjadinya pengangguran tersebut.

3.2 Saran

Menurut analisis kelompok kami, keadaan ekonomi Indonesia di masa sekarang dapat diperbaiki dengan beberapa cara seperti kualitas pendidikan Indonesia yg harus ditangani . Tanamkan wirausaha sejak dini. Perbaikan sistem ekonomi kita. Galakkan pemakaian barang-barang atau produk yg merupakan hasil produksi dalam negri, asalkan bermutu. Perkecil masuknya barang dagang dari luar secara bertahap. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata rata maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.

KATA PENUTUPDemikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap, para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis, demi sempurna nya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan lainnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sovie Nilam, Buku materi pokok Sistem Ekonomi Indonesia; 1-9; ADNI4310/3 SKS/oleh nilam Sovie, Jakarta, Penerbit Karunika Universitas Terbuka, 1986.2. Biro Perancangan Negara, Garis-garis Besar Perencanaan Lima Tahun, 1955-1960, Jakarta, 1956.3. http://www.anneahira.com/kondisi-perekonomian-indonesia-saat-ini.html4. Djamin Zulkarnain, Perekonomian Indonesia, Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1989.5. Soemitro Djojohadikusumo : Pembangunan Ekonomi Indonesia, Kuliah Perdana Universitas Terbuka, PT Sinar Agafies Press, Cetakan Pertama, 1985.6. http://dwi-ardianto.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-saat-ini.html7. http://www.peluangusahabisnisonline.com/2011/03/dampak-globalisasi-ekonomi-positif-dan.html

Pertumbuhan, Distribusi, dan Pemerataan Pendapatan di IndonesiaPage 5