424421120213panduan Praktikum Kuliah Mutu Dan Standarisasi
-
Upload
ronaldobengcong -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
Transcript of 424421120213panduan Praktikum Kuliah Mutu Dan Standarisasi
PETUNJUK PRAKTIKUMMATA KULIAH
STANDARISASI PENGAWASAN MUTU HASIL TERNAKDAN
MUTU DAN KEAMANAN PANGAN HASIL TERNAK
Oleh :
Prof. Drh. Hj. Endang Purwati R N, MS.,Ph.DProf. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS
Drh. Yuherman, M.S., Ph.D.Ir. Hj. Allismawita, MS.
Dr. Ir. Hj. Husmaini, MP.Ely Vebriyanti, S.Pt, MP.
Deni Novia, S.P., M.P.Indri Juliyarsi, SP., MP.
Sri Melia, S.TP., MP.Ade Rahmadi, S.Pt, MP.
Afriani Sandra, S.Pt.Ade Sukma, S.Pt, MP.
LABORATORIUM TEKNOLOGI HASIL TERNAKFAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2013
PENDAHULUAN
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,
baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan
baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Pangan Segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang
dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan
pangan.
Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara
atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan.
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang
dapat menganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
Persyaratan keamanan pangan adalah standar dan ketentuan-ketentuan
lain yang seharusnya dipenuhi untuk mencegah pangan dari kemungkinan adanya
bahaya, baik karena cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
Untuk mengetahui mutu dan keamanan pangan hasil olahan ternak yang ASUH
maka mahasiswa melakukan praktikum di laboratorium Hasil Ternak Fakultas
Peternanakan Universitas Andalas dengan topik:
1. Menghitung Total Koloni Bakteri untuk sampel olahan daging dan telur
2. Menghitung Total Koloni Bakteri Asam Laktat untuk sampel dadih, yakult
dan yohurt
3. Semua sampel tersebut dilihat nilai gizinya yaitu kadar lemak dan protein
1
1. Total Koloni aerob
Pelaksanaan perhitungan Total koloni bakteri yang terdapat dalam sampel
dengan Prosedurnya adalah sebagai berikut (modifikasi Fardiaz, 1993) :
1. Semua peralatan yang dibutuhkan seperti petridish, tabung reaksi, tabung
erlenmeyer, yellow tip dan tabung eppendorf disterilisasi terlebih dahulu
dengan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit dengan tekanan 15 lb.
2. Media yang digunakan adalah 23.5 gram Plate Count Agar (PCA) (Biolife
Italia) yang dilarutkan dengan 1 000 ml aquades dan 20 gram Pepton Water
(Biolife Italia) yang dilarutkan dengan 1 000 ml aquades, kemudian
Selanjutnya dihomogenisasi dengan magnetic stirrer diatas hot-plate pada
suhu 100 ºC dan disterilisasi dalam autoclave.
3. Ditimbang sampel 1 gram, kemudian dimasukan ke dalam tabung reaksi yang
telah berisi 9 ml larutan Pepton Water, kemudian divortex selama 5 menit
sampai merata. Hasil ini adalah pengenceran 10-1.
4. Hasil pengenceran tersebut kemudian diambil 1 00 µl dan dimasukan ke
dalam tabung eppendorf pertama yang telah berisi 900 µl larutan Pepton
Water (Merck) lalu divortex. Hasil pengenceran ini adalah 10-2.
5. Hasil pengenceran pada 10-2 diambil 1 00 µl dan dimasukan ke dalam tabung
eppendorf kedua yang telah berisi 900 µl larutan Pepton Water (Merck) lalu
divortex. Hasil pengenceran ini adalah 10-3
6. Seterusnya demikian dilakukan sampai pengenceran 10-4.
7. Pada pengenceran 10-3 dan 10-4 diambil sebanyak 1 00 µl dan ditanamkan
pada petridish yang telah berisi medium Plate Count Agar dengan cara
diratakan menggunakan hockeystick dengan metoda ulas (spread method).
8. Petridish tersebut disimpan dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 37oC
sebelumnya dilakukan pengkodean petridish untuk menandai masing-masing
sampel.
9. Setelah 24 jam koloni yang tumbuh dihitung dengan menggunakan alat
Quebec Colony Counter Colony Forming Unit/ gram sampel. Jumlah koloni
yang didapat dikalikan sepuluh kemudian dimasukkan dalam rumus
penghitungan.
2
Perhitungan :
CFU(Colony Forming Unit)/gr =Jumlah Koloni x
Gambar 1. Skema Total Koloni Bakteri Aerob (modifikasi Fardiaz, 1993)
3
Serial Pengenceran 1 00 µl 10-1 + 9 00 µl Pepton Water, Pengenceran 10-2 –
10-4
Serial Pengenceran 1 00 µl 10-1 + 9 00 µl Pepton Water, Pengenceran 10-2 –
10-4
1 00 µl dari serial pengenceran 10-3 dan 10-34diinokulasikan pada media Plate Count Agar, lalu diinkubasi selama 24
jam (37 °C)
1 00 µl dari serial pengenceran 10-3 dan 10-34diinokulasikan pada media Plate Count Agar, lalu diinkubasi selama 24
jam (37 °C)
Total koloni dilihat dengan quebec colony counter dan dihitung dengan rumus CFU/g
Total koloni dilihat dengan quebec colony counter dan dihitung dengan rumus CFU/g
Preenrichment 1 gram sampel + 9 ml Pepton Water Pengenceran 10-1
Preenrichment 1 gram sampel + 9 ml Pepton Water Pengenceran 10-1
2. Total Koloni Bakteri Asam Laktat
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghitung total koloni bakteri
asam laktat (BAL) menurut Purwati, Syukur dan Hidayat (2005) adalah :
1. Semua peralatan yang dibutuhkan seperti : cawan petri (petridish), tabung
reaksi, erlenmeyer, tabung eppendorf, tip pipet mikro, hockey stick,
disterilkan dalam autoclave pada suhu 121 ºC selama 15 menit dengan
tekanan 15 lbs.
2. Dipersiapkan media preenrichment yaitu Mann Rogosa Sharpe (MRS) Broth
(Merck) dengan Pembuatan secara umum adalah 52,2 gram MRS Broth
dalam 1 000 ml aquades. Selanjutnya dihomogenisasi dengan magnetic
stirrer diatas hot-plate pada suhu 100 ºC, kemudian di autoclave (15 menit,
121 ºC dan tekanan 15 lbs).
3. Dipersiapkan media de Mann Rogosa Sharpe (MRS) Agar (Merck) dengan
Pembuatan secara umum adalah 68,2 g MRS Agar dalam 1 000 ml aquades,
kemudian dihomogenisasi dengan magnetic stirrer, diatas hot plate pada suhu
100 ºC, lalu di autoclave, setelah agak dingin (± 55 ºC) lalu dituang ke dalam
cawan petri sebanyak ± 8 ml.
4. Dengan menggunakan sendok steril dan aluminium foil sampel ditimbang
sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml
larutan de Mann Rogosa Sharpe (MRS) Broth, lalu divortex sampai
homogen. Hasil ini disebut pengenceran .
5. Hasil pengenceran tersebut diambil 1 00 µl dimasukkan ke dalam tabung
eppendorf yang berisi 9 00 µl l larutan de Mann Rogosa Sharpe (MRS) Broth,
lalu divortex sampai homogen. Hasil pengenceran ini disebut dengan
pengenceran , begitu seterusnya sampai pada pengenceran .
6. Dari pengenceran diambil 0.1 ml sampel dan ditanam dengan metode
spread pada petridish yang telah berisi media MRS Agar kemudian diratakan
dengan hockey stick yang sebelumnya telah diberi alkohol dan dibakar
dengan bunsen. Pekerjaan ini dilakukan dalam lamina flow dan di dekat
bunsen.
4
7. Inokulum disimpan dalam anaerob jar lalu dimasukkan dalam inkubator
selama 24 jam pada suhu 37 ºC dan dilakukan pengkodean petridish dengan
menandai masing-masing petridish.
8. Setelah 24 jam, koloni BAL yang tumbuh dilihat dengan menggunakan alat
quebec colony counter. Hasil perhitungan koloni BAL dikalikan dengan
sepuluh kemudian dihitung total koloni BAL dengan rumus sebagai berikut :
Total koloni bakteri asam laktat (BAL) (CFU(Colony Forming Unit)/g) =
Jumlah Koloni BAL x 10
Gambar 2. Skema Total Koloni Bakteri Asam Laktat (Purwati dkk., 2005)
5
Preenrichment 1 gram sampel + 9 ml MRS Broth Pengenceran 10-1
Preenrichment 1 gram sampel + 9 ml MRS Broth Pengenceran 10-1
Serial Pengenceran 1 ml 10-1 + 9 00 µl MRS Broth, Pengenceran 10-2 – 10-5
Serial Pengenceran 1 ml 10-1 + 9 00 µl MRS Broth, Pengenceran 10-2 – 10-5
100 µl dari serial pengenceran 10-5 diinokulasikan pada media MRS Agar, dimasukkan dalam anaerob jar, lalu
diinkubasi selama 24 jam (37 °C)
100 µl dari serial pengenceran 10-5 diinokulasikan pada media MRS Agar, dimasukkan dalam anaerob jar, lalu
diinkubasi selama 24 jam (37 °C)
Total koloni dilihat dengan quebec colony counter dan dihitung dengan rumus CFU/g
Total koloni dilihat dengan quebec colony counter dan dihitung dengan rumus CFU/g
3. Kadar Protein
Menurut Sudarmadji, Haryono, dan Suhardi (1997) dengan Metoda Mikro
Kjeldahl, cara kerjanya sebagai berikut :
1. Destruksi :
a) 1 gram sampel kering dan 1 gram katalisator selenium lalu ditambahkan
25 ml H2SO4 pekat dimasukkan kedalam labu Kjeldahl.
b) Lalu didestruksi di dalam lemari asam mulai api kecil dan dikocok
sewaktu-waktu sampai berwarna kuning jernih.
2. Destilasi
a) Larutan dalam labu Kjeldahl diencerkan ke dalam labu ukur 250 ml
dengan aquades dan dibilas dengan aquades sampai tanda garis.
b) Alat penyulingan dipasang dan pada labu destilasi diberi batu didih, lalu
dimasukkan 25 ml larutan contoh + aquades 75 ml, lebih kurang 25 ml
NaOH 30% melalui tichter.
c) Kemudian labu penampung dipasang berisi 25 ml 0.05 N H2SO4 + 3 tetes
indikator MM.
d) Selanjutnya dilakukan penyulingan sampai 2/3 dari cairan telah tersuling,
lalu dilakukan pembilasan pada alat penyulingan kedalam labu
penampung.
3. Titrasi
a) Titrasi larutan hasil penyulingan tadi dengan NaOH 0.1 N memakai
mikroburet sampai terjadinya perubahan warna (X ml).
b) Kemudian dibuat peniteran blangko, ditambahkan 3 tetes indikator MM
ke dalam H2SO4 25 ml 0.05 N dan dititrasi dengan NaOH 0.1 N (Y ml).
6
dengan perhitungan :
kadar protein =
dimana :
Y = Jumlah ml NaOH peniteran blangko
X = Jumlah peniteran ml NaOH contoh
N = Normalitas NaOH
Z = Berat sampel (gram)
C = Pengenceran
0.014 = Konstanta
6.38 = Faktor konversi dari total nitrogen kedalam protein
7
4. Kadar Lemak
Berdasarkan pedoman Sudarmadji dkk., (1997) pada kadar lemak yang
hilang dengan Metoda Ekstraksi Soxhlet, cara kerjanya sebagai berikut :
1) Sampel 1 gram dibungkus dengan kertas lemak lalu dikeringkan dalam
oven selama 12 jam pada suhu 105-1100C (c gram).
2) Setelah itu ditimbang dalam keadaan panas bungkusan tersebut satu
persatu (b gram).
3) Lalu diekstraksi dengan benzena selama 16 jam sampai benzena dalam
soxhlet jernih, kemudian sampel tersebut diangin-anginkan hingga kering
(benzena akan menguap).
4) Kemudian dikeringkan dalam oven listrik dengan suhu 105-1100C selama
4 jam dan ditimbang bungkusan tersebut satu persatu (a gram).
Dengan perhitungan :
Kadar lemak =
Dimana :
a = Berat sampel sesudah ekstraksi (gram)
b = Berat sampel sebelum ekstraksi (gram)
c = Berat sampel (gram)
8