4157-9287-1-SM.docx

18
1 TEKNIK SELF CONTRACTING AND REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Hadana Ulufannuri ABSTRAK Hadana Ulufannuri. TEKNIK SELF CONTRACTING AND REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Juni 2014. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh teknik self contracting and reinforcement dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan teknik analisis Paired Sample T-test bantuan aplikasi SPSS 16. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta berjumlah 15 siswa. Sumber data berasal dari data observasi, commulative records dari guru BK dan angket kedisiplinan belajar. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan belajar sebelum diberikan treatment dengan sesudah diberikan treatment yakni t hitung = -4,764 dan p =

description

4157-9287-1-SM.docx

Transcript of 4157-9287-1-SM.docx

Page 1: 4157-9287-1-SM.docx

1

TEKNIK SELF CONTRACTING AND REINFORCEMENT UNTUK

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI SEKOLAH

PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Hadana Ulufannuri

ABSTRAK

Hadana Ulufannuri. TEKNIK SELF CONTRACTING AND REINFORCEMENT

UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI SEKOLAH PADA

SISWA KELAS XI SMA ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2013/2014. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret. Juni 2014.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh teknik self contracting and

reinforcement dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di sekolah. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen dengan teknik analisis Paired Sample T-test

bantuan aplikasi SPSS 16.

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta berjumlah

15 siswa. Sumber data berasal dari data observasi, commulative records dari guru

BK dan angket kedisiplinan belajar.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara tingkat kedisiplinan belajar sebelum diberikan

treatment dengan sesudah diberikan treatment yakni thitung = -4,764 dan p = 0,000.

Hasil setiap subjek dinyatakan dalam bentuk grafik yang secara keseluruhan

peningkatannya sebesar 85,7%.

Disimpulkan bahwa teknik self contracting and reinforcement efektif

untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta

tahun pelajaran 2013/2014.

Kata kunci : teknik self contracting and reinforcement, disiplin belajar

Page 2: 4157-9287-1-SM.docx

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan yang

wajib dipenuhi selama manusia berpikiran ingin maju, berkembang, dan

sejahtera. Tanpa adanya pendidikan manusia tidak akan pernah bisa

mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan akan berjalan sesuai

aturan-aturan apabila dibimbing oleh lingkungan yang baik yaitu lingkungan

keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), dan

lingkungan masyarakat (pendidikan non formal). Ketiga lingkungan tersebut

dikenal dengan Tri Pusat Pendidikan.

Peran pendidikan di sekolah untuk mengembangkan pribadi siswa

secara menyeluruh, serta memperoleh ilmu pengetahuan dan melaksanakan

pendidikan kecerdasan yang dapat dipertanggungjawabkan keberhasilannya

melalui ujian. Siswa dituntut untuk mencapai hasil belajar optimal dengan

melaksanakan disiplin belajar. Pencapaian hasil belajar optimal selain

ditentukan oleh kecerdasan yang tinggi, juga didukung oleh adanya

kedisiplinan belajar yang menjadi kewajiban masing-masing siswa dalam

belajar (Tulus Tu’u:2004).

Siswa yang memiliki kedisiplinan belajar yang tinggi akan mampu

menampilkan perilaku sesuai dengan batasan-batasan, norma yang berlaku,

dan mampu mengarahkan dirinya kepada aktivitas-aktivitas yang positif

dalam belajar. Siswa yang tidak ditanamkan kedisiplinan belajar, maka akan

mengalami kegagalan dalam mencapai perkembangan jati dirinya atau rasa

tanggung jawabnya (Jurnal Al-Ta’dib:2008).

Ketidakdisiplinan belajar pada siswa tidak dapat dilepaskan dari

persoalan perilaku negatif siswa. Hasil penelitian pada tahun 1998 oleh

Pusbag Kurrandik (Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan)

terhadap 4994 siswa sekolah menengah atas (SMA) di provinsi Jawa Barat,

Lampung, Kalimantan Barat dan Jawa Timur, mendapatkan hasil bahwa 696

Page 3: 4157-9287-1-SM.docx

3

dari siswa SMA (13,94%) mengalami kesulitan dalam aktivitas belajar

umum, dan 479 diantaranya disebabkan oleh ketidakdisiplinan belajar

misalnya anak sulit diatur, suka melawan, dan sering membolos.

Fenomena ketidakdisiplinan belajar juga dialami sebagian besar siswa

SMA Islam 1 Surakata. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui

wawancara dengan guru bimbingan dan konseling (BK) dan penyebaran

angket kedisiplinan belajar bahwa sebagian besar siswa di SMA Islam 1

Surakarta memiliki permasalahan berkaitan dengan kedisiplinan belajar.

Pada permasalahan ketidakdisiplinan belajar, perlu adanya

penanganan untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang terjadi

yang berkaitan dengan ketidakdisiplinan belajar. Penanganan yang

diharapkan tepat dapat menggunakan teknik self contracting and

reinforcement, maka perlu diadakan penelitian dengan judul “Teknik Self

Contracting and Reinforcement Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Di

Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2013/2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah

penelitian, sebagai berikut : Apakah ada pengaruh teknik self contracting and

reinforcement untuk mengubah perilaku meningkatkan kedisiplinan belajar di

sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh teknik

self contracting and reinforcement untuk meningkatkan kedisiplinan belajar

di sekolah.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut: 1. Manfaat Teoritis, sebagai berikut: a. Mengembangkan

pengetahuan kepada guru bimbingan dan konseling tentang pengertian teknik

self contracting and reinforcement untuk meningkatkan kedisiplinan belajar

Page 4: 4157-9287-1-SM.docx

4

siswa, dan b) Sebagai wacana baru bagi guru bimbingan dan konseling

didalam melaksanakan bimbingan kelompok. 2. Manfaat Praktis, sebagai

berikut: a. Sebagai bahan masukan bagi guru bimbingan dan konseling di

sekolah dalam menggunakan self contracting and reinforcement untuk

meningkatkan kedisiplinan belajar, b. Memberi masukan kepada guru

bimbingan dan konseling tentang cara pelaksanaan teknik self contracting

and reinforcement, dan c) Memberi motivasi kepada siswa untuk menerapkan

kedisiplinan belajar.

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Kedisiplinan Belajar

a. Pengertian

Harning Setyo (dalam Ricky Jungjunan:2012) menjelaskan bahwa

kedisiplinan merupakan suatu bentuk upaya pengendalian diri dan perilaku

siswa dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan

dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari

dalam dirinya.

Eko Siswono dan Rachman (dalam Saputro FK:2002)

menerangkan bahwa kedisiplinan belajar merupakan proses kegiatan

belajar di sekolah yang tidak terlepas dari berbagai peraturan yang

diberlakukan dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Suegeng Prijodarminto (dalam Tulus Tu’u:2004) menerangkan

bahwa kedisiplinan belajar adalah saling berkaitan, yaitu terkait dengan

perubahan perilaku.

b. Indikator Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan belajar memiliki indikator yang mempengaruhi hasil

belajar siswa yaitu perilaku atau perbuatan ke arah tertib. Liang Gie (2000)

mengklasifikasikan indikator kedisiplinan belajar sebagai berikut: 1)

Page 5: 4157-9287-1-SM.docx

5

Mengerjakan tugas tepat waktu. 2) Penuh perhatian. 3) Penuh tanggung

jawab. 4) Mentaati peraturan. 5) Rajin belajar

c. Macam-macam Kedisiplinan Belajar

Pelaksanaan kedisiplinan belajar memiliki variasi, tidak hanya

diterapkan didalam kelas ataupun di sekolah saja akan tetapi dapat

diterapkan di lingkungan rumah. Suharsimi Arikunto (2001) menerangkan

macam-macam kedisiplinan belajar yang ditunjukkan dengan tiga perilaku

yaitu: 1) Perilaku kedisiplinan belajar didalam kelas. 2) Perilaku

kedisiplinan belajar diluar kelas di lingkungan sekolah, dan 3) Perilaku

kedisiplinan belajar di rumah.

d. Peran Penting Kedisiplinan Belajar

Kedisiplinan belajar akan dapat tumbuh dan berkembang dengan

baik apabila berasal dari kesadaran diri sendiri. Tulus Tu’u (2004)

menjelaskan bahwa kedisiplinan belajar yang tidak bersumber dari hati

nurani akan menghasilkan kedisiplinan belajar yang lemah.

e. Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Belajar

Pembentukan kedisiplinan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor

menurut Tulus Tu’u (2004), antara lain : 1) Hubungan guru dengan siswa.

2) Kesehatan mental siswa. 3) Faktor keluarga.

2. Teknik Self Contracting and Reinforcement

a. Pengertian Teknik Self Contracting and Reinforcement

Singgih, Gunarsa (2007) menerangkan bahwa teknik self

contracting digunakan untuk mengubah perilaku siswa, sehingga dapat

melatih serta mengendalikan dirinya sendiri dan mampu mengarahkan

perilakunya sesuai dengan kontrak diri yang telah dibuat.

Lutfi fauzan (2009) menjelaskan bahwa terdapat empat asumsi

dasar teknik kontrak diri, sebagai berikut: a. Siswa yang berhasil

melaksanakan kontrak diri dengan baik, maka berhak untuk menerima

reinforcement atau penghargaan sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati di kontrak diri, b. Perjanjian yang dibuat oleh siswa telah

Page 6: 4157-9287-1-SM.docx

6

disepakati bersama berdasarkan atas proses negoisasi antara guru dengan

siswa. Siswa memiliki hak dan kewajiban untuk menerima timbal balik,

apabila kontrak diri berhasil dilakukan maka siswa berhak mendapatkan

reinforcement sesuai persetujuan, c. Perubahan perilaku siswa merupakan

nilai terpenting dari pelaksanaan treatment terutama dengan memberikan

reinforcement dibandingkan pemberian hukuman, dan d. Perjanjian dan

peraturan yang telah disepakati bersama dalam kontrak diri pada dasarnya

memberikan suatu kebebasan untuk mengubah perilaku kearah positif.

Meskipun aturan-aturan didalam kontrak diri terdapat punishment

(hukuman), akan tetapi dengan hukuman tersebut siswa akan termotivasi

untuk lebih baik.

b. Tujuan Teknik Self Contracting and Reinforcement

Julian (2013) menjelaskan tujuan teknik kontrak diri yaitu : 1)

Melatih individu untuk mengubah perilaku menjadi adaptif, 2) Melatih

kemandirian perilaku siswa, dan 3) Meningkatkan kemampuan dan

keterampilan behavioral siswa sehingga mampu berperilaku secara tepat.

c. Syarat-syarat Teknik Self Contracting and Reinforcement

Pada saat pelaksanaan treatment, terdapat beberapa syarat yang

harus ditempuh oleh siswa. Goodwin Dwight L (1976) menjelaskan syarat-

syarat teknik self contracting and reinforcement yaitu: 1) Adanya batasan-

batasan yang tepat dan jelas mengenai masalah siswa. 2) Situasi dan

kondisi mengenai masalah yang dihadapai. 3) Kesediaan siswa untuk

mencoba suatu prosedur. 4) Tugas yang ditempuh perlu dirinci. 5)

Menentukan kriteria keberhasilan dalam melaksanakan kontrak diri.

d. Langkah-langkah Teknik Self Contracting and Reinforcement

Goodwin Dwight (1976) menerangkan langkah-langkah

pelaksanaan teknik self contracting and reinforcement yang harus

ditempuh oleh guru dan siswa, yaitu: 1. Menentukan subjek penelitian, 2.

Menetapkan Tugas, 3. Menetapkan Kontrak Oleh Guru, dan 4.

Menetapkan Kontrak Oleh Siswa.

Page 7: 4157-9287-1-SM.docx

7

3. Siswa Sekolah Menengah Atas

a. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas

Masa remaja merupakan masa perkembangan individu yang

diawali dengan kematangan organ-organ fisik, sehingga mampu

berkembang pesat. Remaja terbagi menjadi 2 masa, yaitu: 1) Masa remaja

awal, berkisar pada usia 12-15 tahun. 2) Masa remaja akhir, terjadi pada

usia 15-18 tahun, yang pada masa tersebut berada pada tahap yang tidak

jelas pada proses perkembangan individunya (Sherly Hidayah:2004).

b. Aspek-aspek Perkembangan Pada Masa Remaja

Santrock (2002) menerangkan perkembangan pada masa remaja,

dilihat dari beberapa aspek, yaitu: 1) Perkembangan Fisik. 2)

Perkembangan Kognitif. 3) Perkembangan Kepribadian dan Sosial.

c. Tugas-tugas Perkembangan Pada Masa Remaja

Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja menurut Yudrik

Jahja (2011) yaitu: 1) Menerima fisiknya sendiri sesuai dengan keragaman

kualitasnya. 2) Mencapai kemandirian emosional yang berasal dari

lingkungan sekitar yang memiliki otoritas. 3) Mengembangkan

keterampilan interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau

orang lain baik secara individual maupun kelompok. 4) Menerima dirinya

sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan sendiri. 5)

Memperkuat self control (kemampuan mengendalikan diri) berdasarkan

nilai-nilai, prinsip, dan falsafah hidup.

4. Teknik Self Contracting and Reinforcement Untuk Meningkatkan

Kedisiplinan Belajar Di Sekolah

Kontrak diri merupakan salah satu cara dalam membantu siswa

untuk disiplin belajar di sekolah. Pada treatment ini siswa dituntut dapat

membuat kontrak diri secara mandiri sesuai dengan kesepakatan bersama

guru berkaitan dengan perubahan perilaku disiplin belajar. Pada awal

pelaksanaan kontrak diri, peran guru menentukan perubahan perilaku dalam

kontrak belajar dengan cara menawarkan pilihan disiplin belajar dan hadiah

Page 8: 4157-9287-1-SM.docx

8

yang akan diberikan. Kontrak kedua, guru mengarahkan perubahan perilaku

disiplin, siswa yang menentukan, tetapi guru masih menentukan hadiahnya.

Kontrak ketiga, siswa sepenuhnya yang menentukan perubahan perilaku

disiplin belajar dan hadiah yang dipilih.

5. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan sebagai pijakan dasar untuk

memperkuat penelitian, yakni penelitian eksperimen yang dilakukan oleh

Debrina Zahellatua dengan judul Efektivitas Teknik Behavior Contract

Reinforcement untuk Mengurangi Perilaku Terlambat Masuk Sekolah Siswa

SMA Negeri 1 Lengkong.

B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

“Teknik Self Contracting and Reinforcement Dapat Meningkatkan

Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Islam 1 Surakarta Tahun

Pelajaran 2013/2014.”

Siswa Tidak

Disiplin Belajar

Self Contracting and

Reinforcement

Kontrak 1

Perubahan Perilaku dan Hadiah Sepenuhnya

Ditentukan oleh Guru

Kontrak 2

Perubahan Perilaku Ditentukan oleh Siswa, Hadiah Ditentukan oleh

Guru

Kontrak 3

Perubahan Perilaku dan Hadiah

sepenuhnya oleh Siswa

Disiplin Belajar Tinggi

Page 9: 4157-9287-1-SM.docx

9

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Islam 1 Surakarta beralamatkan di

Jl. Brigjen Sudiarto No 151 Gading Kidul, Surakarta. Penelitian dilakukan

di kelas XI SMA Islam 1 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2013/2014.

B. Metode Dan Rancangan Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan one group pre-test post-test design.

C. Variabel Penelitian

Variabel bebas adalah teknik self contracting and reinforcement, dan

variabel terikat adalah kedisiplinan belajar di sekolah.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Islam 1 Surakarta tahun

pelajaran 2013/2014 yang memiliki kedisiplinan belajar rendah.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini adalah data tentang

kedisiplinan belajar di sekolah baik pre-test dan post-test.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI

SMA Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket.

Page 10: 4157-9287-1-SM.docx

10

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis

persentase, yaitu menghitung perubahan perilaku setiap subjek berdasarkan

persentase dari tahap satu sampai dengan tahap tiga. Perhitungan persentase

menggunakan rumus.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Perolehan data pada pelaksanaan penelitian ini adalah data tentang

kedisiplinan belajar di sekolah. Penskoran data kedisiplinan belajar di sekolah

yaitu melalui pengisian angket kedisiplinan belajar di sekolah seluruh siswa kelas

XI.

1. Persiapan Penelitian

Pada tahap awal dalam penelitian yaitu persiapan penelitian. Persiapan

penelitian yang telah dilakukan, sebagai berikut:

a. Penyusunan Instrumen Penelitian

b. Pengambilan Subjek Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pre-test

Pelaksanaan pre-test pada hari Kamis, 10 Oktober 2013.

b. Treatment

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama satu bulan pada tanggal 14

Oktober – 16 Nopember 2013.

c. Post-test

Pelaksanaan post-test diadakan pada hari Selasa, 19 November 2013.

3. Penyajian data

Data dalam penelitian berupa data tentang kedisiplinan belajar di sekolah

pada subjek penelitian yang diperoleh dari pre-test dan post-test.

Page 11: 4157-9287-1-SM.docx

11

a. Data Pre-test

Data pre-test digunakan sebagai data awal sebelum diberikan

treatment.

b. Data Post-test

Data post-test merupakan data akhir setelah diberikan treatment

yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik self contracting and

reinforcement.

B. Pengujian Hipotesis

1. T-test

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan teknik analisis Paired Sample

T-test dengan bantuan SPSS 16. Berdasarkan hasil penghitungan dengan

menggunakan Paired Sample T-test yaitu thitung = -4,764 dan p = 0,000 terdapat

perubahan perilaku yang sangat signifikan pada keseluruhan subjek setelah

diberikan treatment yaitu sebesar 85,7%.

2. Analisis Deskriptif

Analisis data pada penelitian ini, yaitu menggunakan analisis deskriptif

kualitatif yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan grafik. Pelaksanaan

kontrak diri sesuai dengan situasi dan kondisi serta adanya kesepakatan antara

guru dengan subjek, sehingga pada pelaksanaan treatment dalam mengubah

perilaku setiap subjek berbeda.

C. Pembahasan Hasil Analisis data

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan teknik self contracting and

reinforcement efektif untuk meningkatkan kedisiplinan belajar di sekolah.

Berdasarkan perhitungan statistik dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa p =

0,000 dan thitung = -4,764. Setelah subjek diberikan treatment kontrak diri, maka

hasil persentase kenaikan perubahan perilaku kedisiplinan belajar keseluruhan

subjek yaitu 85,7%.

Page 12: 4157-9287-1-SM.docx

12

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Terdapat perubahan yang signifikan dari perilaku tidak disiplin

belajar di sekolah menjadi disiplin belajar di sekolah. Hasil tersebut

didukung oleh hasil analisis menggunakan rumus t-test yakni p = 0,000

dan thitung = -4,764. Hasil tersebut didukung oleh hasil analisis

menggunakan persentase yaitu sebesar 85,7%.

B. Implikasi

Implikasi yang didapat dari hasil penelitian ini yakni berdasarkan

pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan

antara tingkat kedisiplinan belajar sebelum diberikan treatment dengan

sesudah diberikan treatment. Terbukti subjek penelitian dapat

meningkatkan kedisiplinan belajarnya sesuai dengan permasalahan yang

dihadapi masing-masing.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang sesuai dengan hasil

penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran kepada :

1. Guru dan Guru BK

a. Diharapkan guru dan guru BK mempelajari dan menerapkan teknik

self contracting and reinforcement menjadi salah satu alternatif

untuk meningkatkan kedisiplinan belajar di sekolah.

b. Perlu adanya kerja sama guru BK dengan guru mata pelajaran saat

proses pembelajaran untuk meningkatkan kedisiplinan belajar di

sekolah.

2. Siswa

a. Diharapkan dapat berperilaku disiplin dalam belajar tidak hanya di

sekolah saja melainkan didalam kehidupan sehari-hari.

b. Siswa diharapkan mampu membuat kontrak diri sesuai dengan

situasi dan kondisi masing-masing untuk meningkatkan

kedisiplinan belajar.