4.1. Konsentrasi

download 4.1. Konsentrasi

of 30

description

dc

Transcript of 4.1. Konsentrasi

  • KONSENTRASI

    Yuhernita

    Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

  • DEFENISI

    Larutan

    = suatu campuran yang terdiri dari solute + solvent

    Solute = zat terlarut

    = komponen larutan yang jumlahnya lebih sedikit

    Solvent = pelarut

    = komponen larutan yang jumlahnya lebih banyak

    Konsentrasi

    = jumlah solute per jumlah standar pelarut.

  • PENENTUAN KONSENTRASI

    KONSENTRASI

    Satuan yang menyatakan berapa banyak suatu solute yang larut dalam suatu solvent

    Cara menentukan konsentrasi ada 2 :

    A. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah

    massa/berat pelarut/larutan

    B. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah

    volume larutan

  • Biasanya dipakai untuk menyatakan konsentrasi larutan seperti larutan asam dan basa

    Jumlah gram solute dalam 100 gram larutan

    % b/b = x 100 % gram solute

    gram larutan

    % b/b

    Persen berat per berat (% b/b)

    Contohnya : larutan HCl 36% terdapat 36 gram HCl dalam 100 gram

    larutan

  • Persen berat per volume (% b/v)

    % b/v

    Jumlah gram solute dalam 100 ml larutan

    % b/v = x 100 % gram solute

    ml larutan

    Biasanya dipakai untuk menyatakan konsentrasi dalam larutan padat -cair

    Contohnya : larutan glukosa 50% terdapat 50 gram glukosa/100 ml larutan

  • Persen volume per volume (% v/v)

    % v/v

    Jumlah volume solute dalam 100 ml larutan

    % v/v = x 100 % ml solute

    ml larutan

    Biasanya dipakai untuk menyatakan konsentrasi dalam larutan cair -cair

    Contohnya : larutan etanol 20% terdapat 20 ml etanol/100 ml larutan

  • Molaritas (M)

    Molaritas (M)

    Jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan

    M = mol solute

    Liter larutan

    Jadi :

    M = x gram solute

    Mr solute

    1000

    V (ml)

    merupakan unit konsentrasi yang paling sering digunakan terutama dalam kalkulasi stoikiometri

    Contohnya : larutan glukosa 1 M terdapat 1 mol glukosa dalam 1 L larutan

  • Molalitas (m)

    Jumlah mol solute dalam 1000 gram pelarut

    m = x gram solute

    Mr solute

    1000

    gram solvent

    m = mol solute

    gram solvent

    atau :

    Molalitas (m)

    biasanya digunakan sebagai unit konsentrasi dalam perhitungan yang berkaitan dengan sifat koligatif, seperti penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmotik

  • Normalitas (N)

    Jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 L larutan

    N = mol ekivalen solute

    Liter larutan

    Jadi :

    N = x gram solute

    BE solute

    1000

    V (ml)

    dimana : BE = Mr/n

    Normalitas (N)

  • konsentrasi pada larutan encer

    ppm = mg solute

    L larutan

    Part per million (ppm)

    ppm = x 106 gram solute

    gram larutan

    Dapat dinyatakan dengan 2 cara :

    ppm = mg solute

    kg larutan OR

    Contoh : 250 ppm ion Zn terdapat 250 mg ion Zn dalm 1 L larutan terdapat 250 mg ion Zn dalam 1 kg larutan

  • ppb = g solute

    L larutan

    Part per billion (ppb)

    ppb = x 109 gram solute

    gram larutan

    dapat dinyatakan dengan 2 cara :

    ppb = g solute

    kg larutan OR

    Contoh : 150 ppb ion Mn terdapat 150 g ion Mn dalm 1 L larutan terdapat 150 g ion Mn dalam 1 kg larutan

  • Fraksi mol

    Perbandingan mol solute terhadap mol total larutan (solute + solvent)

    x1 = n1

    n1 + n2 + ... + nsolven xsolven =

    nsolven

    n1 + n2 + ... + nsolven dan

    dimana : n1 = mol solute 1 n2 = mol solute 2 nsolven = mol solven

    x1 + x2 + ... + xsolven = 1

    Fraksi mol

  • % mol

    % mol

    % mol = fraksi mol x 100 %

    % mol solute = x 100 % n1

    n1 + n2

    % mol solvent = x 100 % n2

    n1 + n2

  • Contohnya :

    1 mol KCl akan membentuk 1 mol K+ dan 1 mol Cl-, sehingga :

    1 mol KCl = 2 osmol

    Nilai osmolaritas dinyatakan sebagai :

    Osmolaritas = {1 + (n-1) a} c

    Dimana : n = jumlah ion/molekul dalam larutan a = derajat ionisasi c = konsentrasi larutan (M)

    Osmolaritas

    Jumlah mol total pembentuk senyawa

    Unit Konsentrasi Lain dalam Sistem Biologi

  • mg solute dalam 100 ml larutan

    milligram persen (mg%)

    milliequivalen per liter (mEq/L)

    milliequivalen solute dalam 1 L larutan

  • Konversi mol ke milliequivalen

    Equivalen

    Jumlah zat (ion) yang diperlukan untuk bereaksi dengan ion hidrogen membentuk molekul normal atau : Jumlah ion yang dibutuhkan untuk menetralkan muatan elektrik ion ybs

    Contoh :

    HCl --------- > setiap ion H+ akan tepat dinetralkan oleh 1 ion Cl- monovalen 1 mol HCl = 1 mol equivalen HCl CaCl2 -------- > setiap ion Ca

    +2 akan tepat dinetralkan oleh ion Cl- divalen 1 mol CaCl2 = 2 mol equivalen CaCl2 H3PO4 -------- > setiap ion PO4

    - akan tepat dinetralkan oleh 3 ion H+

    trivalen 1 mol H3PO4 = 3 mol equivalen H3PO4

  • Untuk ion monovalen, 1 equivalen = 1 mol

    Untuk ion divalen, 1 equivalen = 0,5 mol

    Untuk ion trivalen, 1 equivalen = 0,33 mol

    Kebanyakan zat terlarut dalam tubuh bukan terukur dalam satuan gram atau mol, tapi biasanya dalam milligram (mg) atau millimol (mmol) ---- > milliequivalen

    ion monovalen -----> 1 mEq = 1 mmol -----> 1 mmol = 1 mEq

    ion divalen -----> 1 mEq = 0,5 mmol ----> 1 mmol = 2 mEq

    ion trivalen -----> 1 mEq = 0,33 mmol --->1 mmol = 3 mEq

    1 Eq = 1000 mEq 1 mEq = 10-3 Eq

  • PENGENCERAN DAN PEMEKATAN

    PENGENCERAN

    Pekat (Konsentrasi tinggi)

    Encer (konsentrasi rendah)

    Kaidah yang berlaku :

    mol sebelum dan setelah pengenceran tetap

    mol1 = mol2

    V1 M1 = V2 M2

  • PEMEKATAN

    Pekat (Konsentrasi tinggi)

    Encer (konsentrasi rendah)

    Ada 2 cara yang dapat ditempuh :

    1. Penambahan solute

    Molnya berubah ( mol2 > mol1)

    Volumenya tetap ( V1 = V2)

    2. Menguapkan pelarut

    Volumenya berubah (V2 < V1)

    Molnya tetap ( mol2 = mol1)

    Dengan berkurangnya volume, maka konsentrasi akan meningkat

  • DIFUSI DAN OSMOSA

  • DIFUSI

    Difusi

    Peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah

  • Faktor faktor yang mempengaruhi :

    Ukuran partikel semakin kecil ukuran semakin semakin cepat partikel bergerak

    Ketebalan membran Semakin tebal membran semakin lambat kecepatan difusi

    Luas area Semakin luas area semakin cepat kecepatan difusi

    Jarak Semakin besar jarak antar dua konsentrasi semakin lambat kecepatan difusinya

    Suhu Semakin tinggi suhu semakin cepat difusinya

  • TEKANAN OSMOSA

    Proses difusi solvent melalui membran yang semi permiabel

    dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan

    konsentrasi yang lebih tinggi

    Osmosa :

  • P V = n RT

    P V = n RT

    Menurut Vant Hoff

    tekanan osmosa dapat dinyatakan sebagai :

    Dimana : P = tekanan osmosa n = jumlah mol solute

  • OSMOSA DALAM SEL HIDUP

    Osmosa :

    Tekanan Osmotik :

    Tekanan yang diperlukan untuk mencegah perpindahan cairan secara osmosis.

    Proses difusi solvent melalui membran yang semi permiabel

    dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan dengan

    konsentrasi yang lebih tinggi

    semakin besar perbedaan konsentrasi antar kedua larutan yang dibatasi membran, maka semakin besar tekanan osmotik yang diperlukan untuk menghambat osmosis

    Tekanan yang menyebabkan gerakan cairan keluar masuk membran akibat perbedaan konsentrasi zat-zat yang tidak melewati membran

    Tonisitas :

  • Perbedaan antara tekanan osmotik dengan tonisitastas pada larutan dapat diperlihatkan sbb :

    Gula 0,1 M

    Gliserin 0,1 M

    isoosmotik ISOTONIK

    gula 0,1 M

    urea 0,1 M

    isoosmotik HYPOTONIK

    urea 0,1 M

    gliserin 0,1 M

    isoosmotik HYPERTONIK

    Urea 0,1 M + Gliserin 0,1 M

    Gula 0,1 M

    tdk isoosmotik ISOTONIK

    Contoh : Suatu membran yang permeabel terhadap air dan urea dan impermeabel terhadap gula dan gliserin

  • Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara tekanan osmosa dan tonisitas adalah :

    Tekanan osmosa Ditentukan oleh konsentrasi zat-zat terlarut

    Ditentukan oleh perbedaan (gradien) konsentrasi zat-zat terlarut yang tak dapat melalui membran.

    Tonisitas

  • Tonisitas Eritrosit

    Larutan NaCl 0,9 % dikenal sebagai larutan isotonik dalam darah,

    sebab tidak menyebabkan perubahan pada sel darah merah.

    Tonisitas sel darah merah dapat ditentukan dengan meletakkan sel

    darah merah dalam larutan NaCl, karena membran sel darah

    merah bersifat impermeabel terhadap NaCl

  • Berdasarkan hal tersebut, maka :

    1. Larutan NaCl dengan konsentrasi < 0,9%

    merupakan larutan yang HYPOTONIK terhadap sel darah merah

    air akan mengalir dari luar ke dalam sel

    volume sel bertambah (mengembang)

    HEMOLISA

    2. Larutan NaCl dengan konsentrasi > 0,9 % mempunyai :

    merupakan larutan yang HYPERTONIK terhadap sel darah merah

    air akan mengalir dari dalam sel ke luar

    volume sel berkurang (mengerut)

    PLASMOLISA

  • Sel darah merah (RBC)

    isotonik Hypertonik hipotonik