41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

download 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

of 11

Transcript of 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    1/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 2014 1

    Pada Agustus 2014 terjadi Inflasi sebesar 1,89 persendengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar

    113,26. Dari 82 kota IHK, tercatat 66 kota mengalami inflasi, sedangkan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi

    tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,98persen dengan IHK 121,24dan terendah terjadi di Banjarmasin

    0,02persen dengan IHK 111,63. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ternate -1,02 persen dengan IHK116,00dan terendah terjadi di Samarinda -0,01persen dengan IHK 115,17.

    Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan

    makanan 5,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,89 persen; kelompok

    pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,56 persen; kelompok kesehatan 0,33 persen; kelompok transpor,

    komunikasi, dan jasa keuangan 0,25 persen; serta kelompok sandang 0,05 persen. Adapun

    deflasi/penurunan harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau -0,67

    persen.

    Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2014 sebesar 4,78 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun

    (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) sebesar 2,91persen.

    No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 2014

    PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

    PROVINSI PAPUA BARAT

    BULAN AGUSTUS 2014, DI PROVINSI PAPUA BARAT TERJADI INFLASI SEBESAR 1.89PERSEN DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR 113.26

    Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk

    mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan

    IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

    Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari

    kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

    Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada

    beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100),

    khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada

    Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam

    penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat

    dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

    SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82

    kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan

    BADAN PUSAT STATISTIKBPS PROVINSI PAPUA BARAT

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    2/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 20142

    di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga

    sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat

    34.020 sampel rumahtangga.

    Paket komoditas Provinsi Papua Barat hasil SBH 2012 di bentuk dari 2 kota SBH yakni Manokwari dan Kota

    Sorong. Di Kota Manokwari terpilih 345 komoditas dimana 139 merupakan komoditas makanan, dan 206 merupakan

    komoditas non makanan. Sedangkan di Kota Sorong terpilih 319 komoditas dimana 135 merupakan komoditas

    makanan, dan 184 merupakan komoditas non makanan.

    Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Agustus 2014, secara umum menunjukkan kenaikan.

    Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar (2012 = 100), di Provinsi

    Papua Barat pada bulan Agustus 2014 terjadi inflasi sebesar 1,89 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 111,15

    pada bulan Juli 2014 menjadi 113,26 pada bulan Agustus 2014. Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2014 sebesar

    4,78 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2014 terhadap Agustus 2013) sebesar 2,91 persen.

    Inflasi di Provinsi Papua Barat terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks

    pada kelompok bahan makanan 5,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,89 persen;

    kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,56 persen; kelompok kesehatan 0,33 persen; kelompok transpor,

    komunikasi, dan jasa keuangan 0,25 persen; serta kelompok sandang 0,05 persen. Adapun deflasi/penurunan harga

    terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau -0,67 persen;

    Inflasi yang terjadi di Provinsi Papua Barat dipengaruhi oleh kenaikan indeks yang signifikan pada beberapa

    sub kelompok, yaitu: sub kelompok ikan segar 24,45 persen; sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 3,74

    persen; sub kelompok buah-buahan 2,84 persen; sub kelompok sayur-sayuran 1,96 persen; serta sub kelompok

    kursus-kursus/pelatihan 1,80 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu: sub

    kelompok bumbu-bumbuan -5,48 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol -3,20 persen; sub kelompok

    daging dan hasil-hasilnya -0,35 persen; sub kelompok sarana dan penunjang transpor -0,22 persen; serta sub

    kelompok ikan diawetkan -0,10 persen.

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    3/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 2014 3

    Tabel 1

    IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Agustus 2014, Tahun Kalender 2014,Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

    IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi

    Agustus2013

    Desember2013

    Agustus2014

    Agustus2014 *)

    TahunKalender

    TahunKe Tahun

    2014 **) 2014 ***)

    [2] [3] [4] [5] [6] [7]

    U m u m 110,05 108,09 113,26 1,89 4,78 2,91

    1 Bahan Makanan 118,91 110,08 120,51 5,37 9,47 1,35

    2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan 105,12 108,05 112,31 -0,67 3,95 6,84

    3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan 105,10 106,24 109,93 0,89 3,48 4,60

    4 Sandang 99,79 100,52 101,11 0,05 0,59 1,33

    5 Kesehatan 103,05 105,78 108,07 0,33 2,17 4,88

    6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 104,28 105,29 106,55 0,56 1,19 2,17

    7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa

    Keuangan

    111,08 111,07 112,72 0,25 1,48 1,47

    Kelompok Pengeluaran

    [1]

    *) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya.**) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013.

    ***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan Agustus 2013.

    URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

    1. Bahan Makanan

    Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar 5,37 persen atau

    terjadi kenaikan indeks dari 114,37 pada bulan Juli 2014 menjadi 120,51 pada bulan Agustus 2014.

    Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, delapan sub kelompok

    mengalami inflasi; sedangkan tiga sub kelompok lainnya mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub

    kelompok ikan segar 24,45 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok lemak dan minyak 0,17

    persen. Sedangkan terbesar deflasi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan -5,48 persen; dan deflasi

    terkecil terjadi pada sub kelompok ikan diawetkan -0,10 persen.

    2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

    Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Agustus 2014 mengalami deflasi

    sebesar -0,67 persen atau terjadi penurunan indeks dari 113,07 pada bulan Juli 2014 menjadi 112,31 pada

    bulan Agustus 2014.

    Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, satu sub kelompok mengalami deflasi,

    sedangkan dua sub kelompok lainnya mengalami inflasi. Inflasi terjadi pada sub kelompok minuman yang

    tidak beralkohol -3,20 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok makanan jadi 0,07 persen; dan

    sub kelompok tembakau dan minuman tidak beralkohol 0,52 persen.

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    4/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 20144

    3. Perumahan, Air, Lisrik, Gas dan Bahan Bakar

    Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi

    sebesar 0,89 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,96 pada bulan Juli 2014 menjadi 109,93 pada

    bulan Agustus 2014.

    Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi.

    Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air 2,84 persen, dan inflasi terkecil

    terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,26 persen.

    4. S a n d a n g

    Kelompok sandang pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi

    kenaikan indeks dari 101,06 pada bulan Juli 2014 menjadi 101,11 pada bulan Agustus 2014.

    Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi,

    sedangkan satu sub kelompok lainnya mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sandang

    anak-anak 0,18 persen, dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki 0,01 persen.

    Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok sandang wanita -0,01 persen.

    5. K e s e h a t a n

    Kelompok kesehatan pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi

    kenaikan indeks dari 107,72 pada bulan Juli 2014 menjadi 108,07 pada bulan Agustus 2014.

    Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi,

    sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami

    inflasi terbesar adalah sub kelompok obat-obatan 0,98 persen, dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok

    perawatan jasmani dan kosmetika 0,29 persen.

    6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

    Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi sebesar

    0,56 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 105,96 pada bulan Juli 2014 menjadi 106,55 pada bulan

    Agustus 2014.

    Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini; tiga sub kelompok mengalami inflasi;

    sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terbesar terjadi pada sub

    kelompok kursus-kursus/pelatihan 1,80 persen, dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok rekreasi 0,10

    persen.

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    5/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 2014 5

    7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

    Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Agustus 2014 mengalami inflasi

    sebesar 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,44 pada pada bulan Juli 2014 menjadi 112,72 pada

    bulan Agustus 2014.

    Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini; satu sub kelompok mengalami inflasi; satu sub

    kelompok mengalami deflais; sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Sub

    kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok transpor 0,38 persen. Sedangkan sub kelompok yang

    mengalami deflasi adalah sub kelompok sarana dan penunjang transpor -0,22 persen.

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    6/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 20146

    Tabel 2

    IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Agustus 2014, Tahun Kalender 2014,Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

    IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi

    Agustus2013

    Desember2013

    Agustus2014

    Agustus2014 *)

    TahunKalender

    TahunKe Tahun

    2014 **) 2014 ***)

    [2] [3] [4] [5] [6] [7]

    U M U M 110,05 108,09 113,26 1,89 4,78 2,91

    I. BAHAN MAKANAN 118,91 110,08 120,51 5,37 9,47 1,35

    Padi-padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 101,32 103,67 106,40 0,59 2,63 5,01

    Daging dan Hasil-hasilnya 121,44 115,66 115,23 -0,35 -0,37 -5,11

    Ikan Segar 105,37 104,10 142,10 24,45 36,50 34,86

    Ikan Diawetkan 112,49 110,43 122,02 -0,10 10,50 8,47Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 112,32 113,91 125,44 3,74 10,13 11,69

    Sayur-sayuran 118,18 102,76 112,46 1,96 9,44 -4,84

    Kacang-kacangan 115,36 115,06 115,85 0,26 0,69 0,43

    Buah-buahan 108,05 115,38 122,58 3,72 6,24 13,45

    Bumbu-bumbuan 202,65 134,63 122,00 -5,48 -9,38 -39,80

    Lemak dan Minyak 110,02 111,47 119,32 0,17 7,04 8,45

    Bahan Makanan Lainnya 103,63 105,61 107,63 0,58 1,92 3,87II. MAKANAN JADI, MINUMAN

    ROKOK & TEMBAKAU

    105,12 108,05 112,31 -0,67 3,95 6,84

    Makanan Jadi 103,57 106,55 114,15 0,07 7,14 10,21Minuman yang Tidak Beralkohol 105,36 106,64 105,48 -3,20 -1,09 0,12

    Tembakau dan Minuman Beralkohol 107,86 112,40 116,18 0,52 3,36 7,71III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS

    & BAHAN BAKAR

    105,10 106,24 109,93 0,89 3,48 4,60

    Biaya Tempat Tinggal 103,32 103,43 105,70 0,26 2,20 2,30

    Bahan Bakar, Penerangan dan Air 111,80 115,17 121,70 2,84 5,67 8,85

    Perlengkapan Rumahtangga 100,61 103,44 111,70 0,39 7,99 11,02

    Penyelenggaraan Rumahtangga 103,44 105,25 108,64 0,40 3,22 5,02

    IV. SANDANG 99,79 100,52 101,11 0,05 0,59 1,33

    Sandang Laki-laki 97,94 97,99 98,31 0,01 0,32 0,38Sandang Wanita 101,71 102,62 103,15 -0,01 0,52 1,42

    Sandang Anak-anak 99,59 99,80 100,18 0,18 0,38 0,58

    Barang Pribadi dan Sandang Lain 100,98 103,68 105,34 0,06 1,60 4,32V. KESEHATAN 103,05 105,78 108,07 0,33 2,17 4,88

    Jasa Kesehatan 100,23 101,23 101,53 0,00 0,29 1,30

    Obat-obatan 103,37 106,45 110,11 0,98 3,44 6,52

    Jasa Perawatan Jasmani 112,86 115,25 117,47 0,00 1,93 4,08

    Perawatan Jasmani dan Kosmetika 102,91 106,41 109,18 0,29 2,60 6,10

    Kelompok Pengeluaran

    [1]

    *) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya.**) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013.

    ***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan Agustus 2013.

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    7/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 2014 7

    Tabel 2 (Lanjutan)

    IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Agustus 2014, Tahun Kalender 2014,Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

    IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi

    Agustus2013

    Desember2013

    Agustus2014

    Agustus2014 *)

    TahunKalender

    TahunKe Tahun

    2014 **) 2014 ***)

    [2] [3] [4] [5] [6] [7]

    VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN

    OLAHRAGA

    104,28 105,29 106,55 0,56 1,19 2,17

    Jasa Pendidikan 103,77 103,77 105,41 0,96 1,59 1,59

    Kursus-kursus/Pelatihan 101,10 101,10 109,94 1,80 8,74 8,74

    Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 100,06 102,52 102,40 0,00 -0,11 2,34

    Rekreasi 107,83 109,94 110,36 0,10 0,38 2,34Olahraga 100,10 100,77 101,43 0,00 0,65 1,33

    VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI &

    JASA KEUANGAN

    111,08 111,07 112,72 0,25 1,48 1,47

    Transpor 116,41 116,35 118,84 0,38 2,14 2,08

    Komunikasi dan Pengiriman 100,38 100,38 100,40 0,00 0,01 0,02

    Sarana dan Penunjang Transpor 100,24 101,82 101,85 -0,22 0,03 1,61

    Jasa Keuangan 101,54 101,54 101,54 0,00 0,00 0,00

    Kelompok Pengeluaran

    [1]

    *) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya.

    **) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013.***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2014 terhadap IHK bulan Agustus 2013.

    PERBANDINGAN ANTAR KOTA

    Pada Agustus 2014, Papua Barat mengalami inflasi sebesar 1,89 persen dengan IHK sebesar 113,26. Dari

    82 kota IHK, tercatat 66 kota mengalami inflasi, sedangkan 16 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi

    di Tanjung Pandan 1,98 persen dengan IHK 121,24 dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,02 persen dengan IHK

    111,63. Deflasi tertinggi terjadi di Ternate -1,02 persen dengan IHK 116,00 dan terendah terjadi di Samarinda -0,01

    persen dengan IHK 115,17.

    Perbandingan Antar Kota di SULAMPUA

    Kota-kota IHK diwilayah Sulampua yang berjumlah 18 kota, pada Agustus 2014 tercatat 12 kota mengalami

    inflasi, sedangkan 6 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,92 persen dengan IHK 114,23

    dan terendah terjadi di Watampone 0,06 persen dengan IHK 113,01. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ternate

    -1,02 persen dengan IHK 116,00 dan terendah terjadi di Jayapura -0,10 persen dengan IHK 112,56 (lihat Tabel 3).

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    8/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 20148

    Tabel 3Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2014

    Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)

    No KotaBulan Agustus 2014

    IHK Inflasi Peringkat1 MANADO 110,93 -0,26 76

    2 PALU 115,54 0,14 55

    3 BULUKUMBA 120,33 0,28 50

    4 WATAMPONE 113,01 0,06 62

    5 MAKASSAR 111,02 0,50 32

    6 PAREPARE 110,85 0,37 44

    7 PALOPO 112,01 -0,36 78

    8 KENDARI 110,57 -0,11 73

    9 BAU BAU 116,21 1,50 6

    10 GORONTALO 109,59 -0,52 80

    11 MAMUJU 111,75 0,49 3512 AMBON 112,15 0,12 57

    13 TUAL 118,63 1,76 5

    14 TERNATE 116,00 -1,02 82

    15 MANOKWARI 110,34 1,82 4

    16 SORONG 114,23 1,92 2

    17 MERAUKE 115,54 0,58 25

    18 JAYAPURA 112,56 -0,10 72

    Grafik 1Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2014

    Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    9/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 2014 9

    Tabel 4Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2014

    Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

    No KotaBulan Agustus 2014

    IHK Inflasi Peringkat1 MEULABOH 116,26 0,68 17

    2 BANDA ACEH 110,02 0,06 62

    3 LHOKSEUMAWE 110,36 0,27 51

    4 SIBOLGA 113,37 -0,30 77

    5 PEMATANG SIANTAR 115,52 0,13 56

    6 MEDAN 114,62 0,67 18

    7 PADANG SIDEMPUAN 112,79 0,66 20

    8 PADANG 116,91 1,83 3

    9 BUKIT TINGGI 112,14 0,91 10

    10 TEMBILAHAN 120,16 -0,05 69

    11 PEKAN BARU 114,02 1,04 912 DUMAI 114,29 0,65 23

    13 BUNGO 112,46 0,44 39

    14 JAMBI 113,76 0,16 54

    15 PALEMBANG 110,08 0,10 59

    16 LUBUK LINGGAU 109,58 0,06 62

    17 BENGKULU 117,08 0,67 18

    18 BANDAR LAMPUNG 112,88 0,78 13

    19 METRO 122,59 0,12 57

    20 TANJUNG PANDAN 121,24 1,98 1

    21 PANGKAL PINANG 113,36 0,18 53

    22 BATAM 111,42 0,50 32

    23 TANJUNG PINANG 114,38 0,53 29

    24 JAKARTA 113,94 0,49 35

    25 BOGOR 113,75 0,34 47

    26 SUKABUMI 114,02 0,25 52

    27 BANDUNG 112,19 0,41 42

    28 CIREBON 113,27 0,91 10

    29 BEKASI 112,40 0,51 31

    30 DEPOK 113,81 0,34 47

    31 TASIKMALAYA 112,76 0,66 20

    32 CILACAP 116,99 0,52 30

    33 PURWOKERTO 113,30 0,43 40

    34 KUDUS 119,12 0,58 25

    35 SURAKARTA 111,94 0,46 38

    36 SEMARANG 113,31 0,41 42

    37 TEGAL 110,44 0,57 27

    38 YOGYAKARTA 112,67 0,09 60

    39 JEMBER 111,74 -0,06 70

    40 BANYUWANGI 112,72 -0,12 74

    41 SUMENEP 111,88 0,31 49

    42 KEDIRI 113,40 0,06 62

    43 MALANG 113,54 0,47 37

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    10/11

    Berita Resmi Statistik No. 41/09/91 Th. VIII, 01 September 201410

    Tabel 4 (Lanjutan)Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2014

    Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

    No KotaBulan Agustus 2014

    IHK Inflasi Peringkat44 PROBOLINGGO 114,14 0,07 61

    45 MADIUN 112,02 0,35 45

    46 SURABAYA 112,79 0,50 32

    47 TANGGERANG 118,25 0,89 12

    48 CILEGON 114,91 0,69 16

    49 SERANG 116,50 1,16 8

    50 SINGARAJA 117,70 0,77 14

    51 DENPASAR 111,42 0,66 20

    52 MATARAM 112,94 0,73 15

    53 BIMA 117,57 0,42 41

    54 MAUMERE 111,46 0,35 4555 KUPANG 113,86 -0,87 81

    56 PONTIANAK 117,57 -0,03 68

    57 SINGKAWANG 113,62 1,43 7

    58 SAMPIT 112,53 -0,06 70

    59 PALANGKA RAYA 112,25 -0,36 78

    60 TANJUNG 112,10 -0,12 74

    61 BANJARMASIN 111,63 0,02 66

    62 BALIKPAPAN 115,02 0,59 24

    63 SAMARINDA 115,17 -0,01 67

    64 TARAKAN 120,18 0,56 28

    Grafik 2Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2014

    Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

  • 8/10/2019 41. Inflasi Provinsi Papua Barat Agustus 2014

    11/11

    Berita Resmi Statistik No 41/09/91 Th VIII 01 September 2014 11

    Diterbitkan oleh :

    Bidang Statistik DistribusiBadan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

    Jalan TrikoraSowi IV, Manokwari 98315.Telp. (0986) 2702414, Fax. (0986) 213038

    Contact Person :

    Sutiyo, SE (085244606363)Leonardo A Simamora, S.ST (081370556151)