4. resume phpl__pt. mww

18
RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam Provinsi Papua Barat 1 RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PADA IUPHHK-HA PT. MULTI WAHANA WIJAYA KABUPATEN TAMBRAUW, PROVINSI PAPUA BARAT (1) Identitas LPPHPL a. Nama Lembaga : PT. AYAMARU SERTIFIKASI b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-001-IDN, tanggal 2 September 2010 LVLK-011-IDN Tanggal 23 November 2012 c. Alamat : KOMPLEK RUKO BRAJA MUSTIKA B- 11 LANTAI 1, Jl. Dr. Sumeru RT/RW 002/001, Bogor Barat d. Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. 0251-8333513, 8333515 Fax. 0251-8333593 Email : [email protected] Website : www.ayamarusertifikasi.co.id e. Direktur : Ir. Akhmad f. Tim Audit : 1. Burhanudin HS, S. Hut (Lead Auditor/Auditor Prasyarat) 2. Dwi Jatmiko Febrianto (Auditor VLK) 3. Rendi Juliandi Ruhiat S. Hut (Auditor Produksi) 4. Dadan Darmawan S. Hut (Auditor Ekologi) 5. Susanto Darmono, S. Krim (Auditor Sosial) g. Tim Pengambil Keputusan : 1. Ir. Akhmad 2. Ir. Mukit 3. Dr. Ir. Lukman Yunus. Msi

Transcript of 4. resume phpl__pt. mww

Page 1: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

1

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

PADA IUPHHK-HA PT. MULTI WAHANA WIJAYA

KABUPATEN TAMBRAUW, PROVINSI PAPUA BARAT

(1) Identitas LPPHPL

a. Nama Lembaga : PT. AYAMARU SERTIFIKASI b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-001-IDN,

tanggal 2 September 2010 LVLK-011-IDN Tanggal 23 November 2012

c. Alamat : KOMPLEK RUKO BRAJA MUSTIKA B-

11 LANTAI 1, Jl. Dr. Sumeru RT/RW

002/001, Bogor Barat d. Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. 0251-8333513, 8333515

Fax. 0251-8333593 Email : [email protected] Website : www.ayamarusertifikasi.co.id

e. Direktur : Ir. Akhmad

f. Tim Audit : 1. Burhanudin HS, S. Hut (Lead Auditor/Auditor Prasyarat)

2. Dwi Jatmiko Febrianto (Auditor VLK)

3. Rendi Juliandi Ruhiat S. Hut

(Auditor Produksi)

4. Dadan Darmawan S. Hut (Auditor

Ekologi)

5. Susanto Darmono, S. Krim (Auditor

Sosial)

g. Tim Pengambil Keputusan : 1. Ir. Akhmad

2. Ir. Mukit

3. Dr. Ir. Lukman Yunus. Msi

Page 2: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

2

(2) Identitas Auditee

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : IUPHHK-HA PT. MULTI WAHANA

WIJAYA

b. Keputusan IUPHHK-HA Menteri Kehutanan

- Nomor : 534/Kpts-II/1991

- Tanggal : 14 Agustus 1991

- Luas Areal : ± 139.000 Ha

Keputusan Menteri Kehutanan (Perpanjangan izin)

- Nomor : SK.159/Menhut-II/2011

- Tanggal : 31 Maret 2011

(Tanggal efektif 14 Agustus 2011)

c. Luas dan Lokasi : ± 107.740 Hektar

Kabupaten Tambrauw

Provinsi Papua Barat

d. Alamat Kantor : 1. Kantor Pusat

Jl. Slamet Riayadi Raya No. 8 B

Matraman Jakarta Timur 13150

2. Kantor Cabang

Jl. Selat Arafuru No. 27

Km 7 Gunung Remu Utara Sorong,

Papua Barat

e. Nomor Telepon/Faks/E-mail : 1. Tlp. 021 – 85904657,

Fax. 021-85904660-85913070

2. Tlp/Fax. 0951 – 327500

f. Pengurus : 1. Ny. Sutinah (Komisaris Utama)

2. Ir. H. Aristiadi Widodo

(DirekturUtama)

3. Nur Iman Wicaksono (Direktur)

Page 3: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

3

(3) Ringkasan Tahapan

No. Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

1. Audit Tahap I Bogor

Tanggal 2 s/d 7April 2012

Melakukan pengumpulan dokumen, verifikasi

dokumen.

Melakukan diskusi kesiapan Audit Tahap II

melalui komunikasi telepon dan email.

Berdasarkan masa operasional PT. MULTI

WAHANA WIJAYA, dinilai dengan bobot

verifierdengan umur auditi > 5 tahun.

Pelaksanaan penilaian kinerja PHPL mengacu

pada Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012

Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu

2. Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

Manokwari,

Tanggal 8April 2013 dan

22 April 2013

Tim Auditor melapor ke Dinas Kehutanan

Provinsi Papua Barat dan BPPHP Wilayah

XVIII di Manokwari perihal penilaian kinerja

PHPL PT. MWW.

Gambaran umum kinerja PHPL PT. MWW

disampaikan pada saat dilaksanakan

exitmeeting

3. Konsultasi Publik CampSunggak,

Tanggal 13April 2013

PT. MWW telah melakukan kegiatan

operasional dari tahun 1991 s/d 1999,

selanjutnya pada tahun 2004 pindah ke

Kwoor. Areal ini sudah dibagi dalam 2

kelompok besar : Kelompok Dowen dan

Donke. Kegiatan perusahaan sudah sesuai

dengan masyarakat yang diatur dalam

kesepakatan bersama. Sampai dengan saat

ini segala permasalahan yang ada masih

dapat diselesaikan secara baik.

Perusahaan kurang memperhatikan produk

sayuran yang dihasilkan oleh masyarakat,

lebih mementingkan produk sayuran yang

dihasilkan oleh karyawan.

Meskipun perusahaan sudah memberikan

bantuan pengobatan kepada masyarakat

yang sakit dan berobat ke Sorong, tetapi

layanan kesehatan berupa poliklinik dengan

paramedis belum disediakan di

CampSunggak.

Ada tebangan di Syumbab tahun 2007/2008

kayu merbau yang belum terangkut,

demikian juga pada kayu-kayu lainnya yang

ada di TPN dan TPK hutan, kayu menurun

kualitasnya, sehingga tidak ada pembayaran

kompensasi kepada masyarakat, karena

pembayaran kompensasi dilakukan setelah

ada pengapalan kayu.

Harus ada penambahan alat logging agar

proses angkutan kayu dapat berjalan lebih

lancar dan cepat, sehingga kompensasi

kepada masyarakat dapat segera

direalisasikan, tidak menunggu berlama-lama.

Page 4: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

4

No. Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Ada permintaan kepada perusahaan untuk

dapat mengadakan Pelatihan TUK, khususnya

dalam pengukuran kayu bulat.

Berdasarkan kesepakatan pertama dengan

pemilik tanah ulayat, uang kompensasi

produksi sebesar Rp. 50.000 per m3 untuk

kayu merbau. Sejak Tahun 2004 s/d 2012

belum ada peningkatan besaran kompensasi.

4. Pertemuan Pembukaan Kantor PT. Multi Wahana

Wijaya

CampSunggak

Tanggal 12 April 2013

Perkenalan Tim Auditor dan penyampaian

rencana Audit Tahap II.

Penjelasan mengenai metodologi yang akan

digunakan dalam penilaian kinerja.

Penetapan Manajemen Representif oleh PT.

MWW untuk mendampingi Tim Auditor dan

penandatanganan Berita Acara

OpeningMeeting.

5. Verifikasi Dokumen dan Observasi

Lapangan

Kantor PT. Multi Wahana

Wijaya

CampSunggak

Tanggal 12 April s/d 18

April 2013 dan Areal Kerja

PT. MWW, Kampung

Syumbab, Kampung

Sunggak dan Kampung

Saubeba

Verifikasi dokumen legal dan laporan

pelaksanaan kegiatan di bidang prasyarat,

produksi, ekologi dan sosial.

Wawancara dengan karyawan yang

bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di

lapangan.

Melakukan observasi, uji petik di lapangan

dan Kampung Syumbab, Kampung Sunggak

dan Kampung Saubeba.

6. Pertemuan Penutup Kantor PT. Multi Wahana

Wijaya

CampSunggak

Tanggal 18 April 2013

Melengkapi data-data yang belum dipenuhi

oleh auditi

Penyampaian hasil verifikasi dokumen dan

gambaran kinerja PHPL PT. MWW

7. Pengambilan Keputusan Bogor

Berdasarkan nilai hasil perhitungan kinerja

aktual, diketahui PT. MULTI WAHANA

WIJAYAmemiliki nilai kinerja aktual sebesar

49 dari total nilai maksimal kinerja sebesar 66

dengan demikian pencapaian kinerja PHPL

PT. MULTI WAHANA WIJAYA adalah

74,24% atau masuk dalam kinerja dengan

predikat “SEDANG”, yaitu apabila total nilai

kinerja indikator yang dicapai antara 60 %

s/d 75% dari kemungkinan total nilai

maksimum yang dapat dicapai, dengan

catatan tidak terdapat verifier dominan yang

bernilai buruk, dan memenuhi standar

Verifikasi Legalitas Kayu.

Atas dasar itu PT. MULTI WAHANA

WIJAYAberhak memperoleh sertifikat PHPL

dari LPPHPL PT. AyamaruSertifikasi dengan

No. Sertifikat: 15/A-SERT/V/2013, berlaku

sejak tanggal 31 Mei 2013 s/d 30 Mei 2018.

Page 5: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

5

(4) Resume Hasil Penilaian

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

1. PRASYARAT

1. 1. Kepastian Kawasan Pemegang Ijin dan Pemegang

Hak Pengelolaan

BAIK PT. MWW memiliki kelengkapan dokumen legal terkait

dengan pendirian perusahaan, seperti Akta Pendirian

Perusahaan dan Surat Persetujuan dari Menteri Hukum,

SIUP Besar, TDP, Izin Domisili tersedia dan masih

berlaku perizinannya dan administrasi tata batas

(dokumen TBT/BATB).

Panjang batas berdasarkan Laporan TBT Nomor

028/KWL-IRJA Tahun 2000, total panjang batas yang

telah terealisasi adalah 381.172,5 meter dari total

rencana tata batas sepanjang 373.630 meter.

Terdapat batas yang belum clear di lapangan, yaitu

antara batas PT. MWW dengan Cagar Alam Tambraw

Utara. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa batas

Cagar Alam Tambrauw Utara berada di luar batas areal

kerja PT. MWW.

Pada areal kerja tidak ditemukan konflik batas antara PT.

MWW dengan masyarakat adat Suku Abun dan atau

masyarakat setempat.

Tidak terdapat peruabahan fungsi hutan pada areal kerja

PT. MWW.

Terdapat upaya PT. MWW untuk mendata dan

melaporkan penggunaan kawasan di luar sektor

kehutanan. Upaya-upaya PT. MWW dalam memelihara

kawasannya, termasuk di dalamnya Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor 733/Menhut-II/2011, tentang izin

pinjam pakai kawasan hutan pertambangan emas, logam

dasar dan mineral pengikutnya kepada PT. Akram

Resources disajikan pada Lampiran 3a-3.

1. 2. Komitmen Pemegang Ijin BAIK Terdapat dokumen visi dan misi RKUPHHK-HA Periode

2012 – 2021, dokumen visi, dan misi dalam bentuk

poster dan companyprofile serta corporatestatement

yang ditandatangani oleh Direktur Utama. Visi dan misi

dinilai telah sesuai dengan kerangka PHPL.

Terdapat bukti sosialisasi visi, misi dan tujuan

perusahaan kepada karyawan oleh Manajemen PT.

MWW pada tanggal 23 Maret 2008 dan bukti sosialisasi

visi, misi dan tujuan perusahaan kepada masyarakat

Adat Suku Abun dan masyarakat setempat pada tanggal

19 Maret 2008 di Distrik Abun.

Pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan telah terlaksana, seperti penandaan KPPN

Petak 57M, sempadan Sungai Sunggak, pengukuran laju

erosi, kualitas air. Frekuensi yang belum memadai

meenyebabkankegiatan tersebut belum dapat

memberikan gambaran yang sesungguhnya dari dampak

yang ditimbulkan akibat kegiatan pemanenan kayu,

seperti besaran erosi yang secara periodik teramati,

kualitas air, keberadaan populasi flora dan fauna yang

dilindungi.

Potensi tegakan sebesar 94,58 m3/ha (potensi tegakan

tertimbang) dapat dijadikan sebagai faktor penting

dalam mendukung Kelestarian Fungsi Produksi. Potensi

tegakan yang memadai ini belum didukung oleh

pendanaan yang cukup oleh Manajemen PT. MWW.

Dalam Kelestarian Fungsi Sosial, PT. MWW telah

memiliki mekanisme melalui perjanjian dan kesepakatan

Page 6: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

6

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dengan masyarakat adat Suku Abun, pemberian

distribusi insentif. Besarnya biaya Program Kelola Sosial

Tahun 2011 senilai Rp1.629.480.000,- yang terdiri dari :

pemanfaatan 24 orang tenaga kerja lokal, retribusi ke

pemerintahan Kabupaten Tambrauw, bantuan

pembangunan 3 unit perumahan di Kampung Syumbab,

pembangunan jembatan, pembukaan 2 hektar areal di

Kampung Syumbab, pembangunan asrama 2 unit,

perayaan keagamaan, bantuan pengobatan, pembayaran

kompensasi hak ulayat, pembayaran sewa camp, jalan

dan log pond, beasiswa, bantuan kelembagaan,

kompensasi Dewan Adat, dan lain sebagainya.

Sedangkan biaya Kelola Sosial Tahun 2012 senilai

Rp1.730.700.000,-

1. 3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang

Kehutanan Pada Seluruh Tingkatan Untuk

Mendukung Pemanfaatan, Implementasi, Penelitian,

Pendidikan dan Latihan

BAIK Realisasi penggunaan tenaga teknis kehutanan sampai

dengan saat ini adalah : (a) sarjana kehutanan sebanyak

8 orang (4 diantaranya sebagai GANIS PHPL), dan (b)

GANIS PHPL sebanyak 8 orang , terdiri dari GANIS PHPL

BINHUT 2 orang, GANIS PHPL CANHUT 2 orang, GANIS

PHPL NENHUT, GANIS PHPL Timber Cruising dan GANIS

PHPL Kelola Sosial, dan GANIS PHPL PKB masing-masing

sebanyak 1 orang. Dengan demikian pemenuhan

penggunaan tenaga teknis kehutanan dengan kualifikasi

sarjana kehutanan dan GANIS PHPL yang mengacu pada

ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi

Kehutanan Nomor : P.8/VI-SET/2009 adalah sebagai

berikut : (a) sarjana kehutanan terealisasi 100% dan (b)

GANIS PHPL terealisasi sebesar 8 orang dari 42 orang

atau 19,05%.

Realisasi peningkatan kompetensi SDM berdasarkan data

dalam RKTUPHHK 2012 dan RKTUPHHK 2013 adalah

sebagai berikut : (a) Tahun 2011 terealisasi 7 kali dari

rencana sebanyak 20 kali (35%), (b) Tahun 2012

terealisasi 4 kali dari rencana sebanyak 30 kali

(13,33%). Dengan demikian persentase realisasi

pendidikan dan pelatihan dalam 2 tahun terakhir adalah

24,16%. Rendahnya pencapaian peningkatan

kompetensi SDM disebabkan karena masih adanya

ketergantungan dengan pihak eksternal (jumlah kuota

pelatihan, BP2HP Wilayah XVIII Manokwari dan Pusdiklat

Kehutanan)

Terdapat upaya PT. MWW dengan mendaftarkan

sebanyak 14 peserta dalam prosespenjaringan peserta

pelatihan GANIS PHPL yang rencananyadiselenggarakan

melalui kerjasama antara APHI dengan BP2HP DKi

Jakarta dan Pusdiklat Kehutanan.

PT. MWW memiliki sebagian kelengkapan dokumen

ketenagakerjaan seperti laporan bulanan tenaga kerja,

bukti setor iuran jamsostek sampai dengan bulan

Desember 2012, Surat Perjanjian Kerja, slip gaji dan

sertifikat pelatihan.

PT. MWW belum memiliki Peraturan Perusahaan yang

masih berlaku. Peraturan Perusahaan yang ada

merupakan peraturan lama yang telah disahkan oleh

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Sorong pada tanggal 12 Januari 2008. Berdasarkan masa

berlakunya, Peraturan Perusahaan tersebut dinyatakan

tidak berlaku sejak 11 Januari 2010.

Page 7: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

7

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

1. 4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan,

Pelaksanaan, Pemantauan Periodik, Evaluasi dan

Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan

Pencapaian IUPHHK Pada Hutan Alam

SEDANG PT. MWW telah memiliki kelengkapan unit kerja

perusahaan berupa struktur organisasi dan

jobdescription. Perubahan struktur organisasi yang baru

sebagaimana tertuang dalam RKUPHHK-HA Periode

2012-2021 belum dibuatkan dalam bentuk dokumen

struktur organisasi dan jobdescription yang tersendiri.

Dalam rangka pengelolaan hutan produksi lestari PT.

MWW memiliki perangkat sistem informasi manajemen

yang terdiri : (a) perangkat keras terdiri dari sarana

telekomunikasi V-Sat, perangkat komputer, (b)

perangkat lunak yang terbagi dalam: data base, SOP,

struktur organisasi dan jobdescription, dan (c) faktor

SDM, yaitu petugas pelaksana SIM, yang menjamin

kebenaran dan kelancaran informasi.

Terdapat tenaga pelaksana SIM yang telah ditetapkan

oleh Direktur PT. MWW, melalui Surat Tugas Nomor

001/MWW-JKT/1/2012, tetapi tidak berjalan dengan baik

dan belum memberikan dampak dalam proses

pengelolaan informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan bagi manajemen dalam pengelolaan hutan

produksi lestari.

PT. MWW memiliki bidang yang menangani internal

audit. Sesuai dengan struktur organisasi yang tersaji

dalam RKUPHHK-HA dan RKTUPHHK bidang yang

menangani internal audit adalah Internal Control (IC).

Internal Control belum berjalan dan bekerja sesuai

standar internal audit. Hal ini diindikasikan dari tidak

adanya dokumentasi laporan pelaksanaan hasil internal

audit.

Mekanisme atau proses tindak koreksi manajemen

berbasis hasil monitoring dan evaluasi yang telah

dilakukan oleh PT. MWW melalui media surat

elektronik/email atau melalui Black Berry Messenger

(BBM). Proses monitoring dan evaluasi ini tidak

komprehensif atau hanya sebagian dan lebih banyak

difokuskan dalam bidang produksi. Proses pengambilan

keputusan dalam pengelolaan hutan lebih banyak secara

lisan dan atau melalui BBM dan email, tidak ditemukan

adanya monitoring atas tindak perbaikan tersebut.

1. 5. Pengelolaan Persetujuan atas dasar informasi awal

tanpa paksaan (PADIATAPA)

SEDANG PT. MWW mampu membuktikan dokumentasi

persetujuan rencana penebangan RKT 2012 dan 2013

yang dilakukan melalui mekanisme pertemuan antara

perusahaan dengan pemilik tanah ulayat dan atau

perwakilan dari Keluarga Yekese.

PT. MWW telah telah memiliki dokumen AMDAL yang

telah disetujui oleh Komisi Pusat Amdal Departemen

Kehutanan dengan Nomor 807/Dj-VI/KA/1993, tanggal

18 Maret 1993.

Hasil studi AMDAL menunjukkan bahwa proses

pembuatan AMDAL telah diterima oleh sebagian besar

pada pihak, baik dari pihak pemerintah cq Departemen

Kehutanan, Pemerintah Daerah, dan masyarakat sekitar

areal kerja PT. MWW. Proses persetujuan di tingkat

masyarakat dapat dilihat dari tingkat persepsi

masyarakat terhadap penerimaan rencana kegiatan HPH.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari responden di

Desa Werur dan Desa Sausapor diperoleh hasil sebagai

berikut : (a) persentase orang yang setuju dengan

kegiatan HPH adalah 48%, (b) persentase orang yang

Page 8: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

8

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

tidak setuju dengan kegiatan HPH adalah 32%, (c) dan

selebihnya sebanyak 20% bersikap apatis atau tidak

peduli dengan kegiatan HPH.

Berdasarkan hasil konsultasi publik, menunjukkan tidak

adanya konflik batas antara perusahaan dengan

masyarakat adat Suku Abun.

Terdapat batas yang belum clear di lapangan, yaitu

antara batas PT. MWW dengan Cagar Alam Tambraw

Utara. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa batas

Cagar Alam Tambrauw Utara berada di luar batas areal

kerja PT. MWW.

Terdapat persetujuan oleh masyarakat adat terhadap

kawasan lindung melalui Surat Pernyataan Masyarakat

Adat Suku Abun. Surat pernyataan yang ditandatangani

oleh Ketua Dewan Adat Suku Abun (DASA) pada bulan

Januari 2005, merupakan sebuah bentuk pernyataan

sikap masyarakat atas keberadaan kawasan lindung,

seperti sempadan sungai, buffer zone suaka alam.

2. PRODUKSI

2. 1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam

pengelolaan hutan lestari

SEDANG PT. MWW memiliki dokumen rencana jangka panjang

berupa RKUPHHK-HA periode tahun 2012-2021 yang

telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan

disusun berdasarkan data hasil IHMB.

Implementasi kegiatan PAK di lapangan sebagian besar

telah sesuai dengan RKUPHHK,

kondisi tanda batas blok dan petak seluruhnya tidak

terlihat jelas dan sulit dikenali di lapangan

2. 2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil

hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe

ekosistem *)

BURUK PT. MWW telah memiliki data potensi tegakan, berupa

data potensi tegakan hasil pelaksanaan IHMB dengan

kelengkapan petanya dan data potensi tegakan hasil

Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) 3

(tiga) tahun terakhir tersedia peta pendukung, berupa

peta sebaran pohon namun belum seluruhnya tersedia

lengkap untuk semua petak.

Telah memiliki data hasil pengukuran riap pada PUPyang

telah dianalasis, namun demikian data hasil analisi yang

ada berasal dari data pengukuran yang dilakukan belum

sesuai ketentuan.

Telah memiliki data potensi tegakan berdasarkan hasil

IHMB, ITSP dan sebagian data hasil pengukuran

riappada PUP, namun belum memanfaatkannya untuk

perhitungan JTT sendiri.

2. 3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur

untuk menjamin regenerasi hutan

BAIK PT. MWW telah menyusun SOP seluruh tahapan

kegiatan silvikultur TPTI, SOP tersedia lengkap tetapi isi

SOP sebagian belum sesuai dengan ketentuan teknis

yang berlaku.

Terdapat implementasi sebagian SOP seluruh tahapan

sistem silvikultur di lapangan.

Ketersediaan pohon inti (diameter 20-up) dan pohon

yang disisakan (tidak ditebang) sebanyak 122

batang/ha, masih menjamin terjadinya kelestarian

pemanenan hasil pada rotasi ke-2 yaitu diatas 25

batang/ha.

Pada jenis-jenis komersial ketersediaan permudaan

tingkat tiang rata-rata sebanyak 200 batang/ha, pancang

sebanyak 1.680 batang/ha.

Page 9: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

9

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2. 4. Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah

lingkungan untuk pemanfaatan

BURUK PT. MWW memiliki dokumen SOP pemanfaatan Hutan

ramah lingkungan berupa SOP ReducedImpactLogging

(RIL), namun isi sop belum sesuai dengan karakteristik

setempat.

Belum terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan

pada tahapan pemenenan hasil.

Berdasarkan hasil penilaian kerusakan tegakan

tinggalkegiatan penebangan mengakibatkan kerusakan

tegakan tinggal rata-rata sebesar 16,62 %.

Nilai Fe pada tingkat petak berkisar diatas 0,70 namun

demikian berdasarkan pertimbangan kayu yang

tertinggal pada pada petak tebangan dan TPn sampai

saat ini belum ada kepastian pengangkutan termasuk

kayu yang berasal dari SO RKT 2007 dan 2008,

menyebabkan penurunan kualita.

2. 5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja

penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada

areal kerjanya *)

BAIK PT. MWW menyusun dokumen rencana kerja jangka

pendek berupa Bagan Kerja 2012 dan RKT 2013

mengacu pada RKUPHHK-HA Periode tahun 2012-2021

yang sah dan telah disahkan oleh pejabat yang

berwenang, dalam hal ini oleh Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Provinsi Papua Barat.

Terdapat peta kerja, peta kerja yang digunakan adalah

peta kerja lampiran RKT, peta kerja tersebut

menggambarkan: Areal yang boleh dipanen, PUP, Kebun

Bibit, dan Areal yang ditetapkan sebagai kawasan

Lindung, berupa Buffer zone hutan lindung, areal

sempadan sungai, KPPS, KPPN, areal kelerengandiatas

40 %.

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan

batas di lapangan yaitu : Penandaan batas blok dan

petak tebangan, Penandaan lokasi areal yang ditetapkan

sebagai kawasan penelitian, dan penandaan pada areal

yang ditetapkan sebagai kawasan lindung, namun pada

sebagian lokasi penempatan lokasi dan penandaan batas

di lapangan belum sesuai dengan RKU/RKT.

Realisasi produksi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

terakhir 2008 s/d 2012 rata-rata mencapai 11,66 %,

lokasi tebangan sesuai dengan RKT yang disahkan.

2. 6. Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai

dan memenuhi kebutuhandalam pengelolaan

hutan, administrasi, penelitian dan pengemba-

ngan, serta peningkatan kemampuan SDM

BURUK Realisasi alokasi dana hanya mencukupi 27,93 % dari

kebutuhan kelola hutan yang seharusnya.

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan tidak

proporsional dalam kurun waktu 2009 s/d 2011

persentase pencapaian realisasi pendanaan pada

masing-masing bidang pengelolaan hutan persentase

alokasi dana terendah yaitu untuk membiayai komponen

kegiatan produksi yaitu sebesar 31,10%, terdapat

perbedaan dengan realisasi pembiayaan kegiatan

lainnya yang rata-rata berkisar diatas 60 % sampai

dengan diatas 100% dari rencana yang ditetapkan.

Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan

tidak lancar dan tidak sesuai dengan tata waktu.

Rata-rata Realisasi kegiatan pembinaan hutan,

perlindungan hutan Realisasi kegiatan pembinaaan dan

penanaman tanah kosong rata-rata melebihi 80 %

(82,30 %) tapi belum seluruhnya.

Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas

dan kualitas tegakan) sebesar 10,69% dari yang

direncanakan.

Page 10: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

10

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. EKOLOGI

3. 1. Keberadaan kemantapan dan Kondisi Kawasan

Dilindungi Pada Setiap Tipe Hutan

SEDANG Didalam perencanaan bagan alir (tata ruang) dokumen

RKUPHHK periode tahun 2012-2021, perusahaan menata

ulang kembali arealnya sehingga ada perubahan luasan

untuk masing-masing kawasan lindung. dialokasikan

areal kawasan lindung seluas 23.019 Ha atau sekitar

13,44 % dari total seluruh arealnya.

Hampir seluruhnya alokasi kawasan lindung telah sesuai

dengan peraturan dan kondisi biofisik lapangan, kecuali

pada areal kawasan lindung lereng > 40% terdapat

inkosisten informasi data, yaitu berupa informasi luasan

yang terdapat pada peta tematik lereng, tabel kelas

lereng dan bagan alir penataan areal.

Total realisasi penandaan batas kawasan lindung sampai

tahun 2013 sepanjang 70,30 Km atau sekitar 71,90 %

dari yang seharusnya dilakukan.

Kawasan lindung sebagian besar berada pada kondisi

penutupan hutan sekunder (LOA) yaitu sebesar 16.384

Ha (71,17%), yang berada pada hutan primer (VF)

seluas 6.053 Ha (26,30%) dan yang terdapat pada

kondisi penutupan non hutan (NH) sebesar 582 Ha

(2,53%).

Kawasan lindung belum seluruhnya mendapat

pengakuan dari semua pihak, perusahaan belum secara

kontinyu melaporkan hasil kegiatan pengelolaan.

Belum membuat rencana operasional untuk kegiatan

pengelolaan kawasan lindung, sesuai dengan

perkembangan blok tebangan yang dikerjakan, adapun

kegiatan pengelolaan kawasan lindung sementara ini

mengacu kepada rencana dalam dokumen RKTUPHHK.

3. 2. Perlindungan dan Pengamanan Hutan BAIK Tersedia prosedur yang mencakup seluruh jenis

gangguan yang ada.

Kondisi sarana dan prasarana pengamanan sebagian

besar berfungsi dengan baik, sedangkan untuk

perlengkapan personil pengamanan kurang memadai.

Tersedia SDM perlindungan dan pengamanan hutan,

dengan tenaga pengamanan sebanyak 2 orang, personil

tersebut belum mengikuti pelatihan dasar satuan

Pengamanan kegiatan perlindungan hutan lebih kepada

upaya preventif.

3. 3. Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Terhadap

Tanah dan Air Akibat Pemanfaatan Hutan

SEDANG Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup

pengelolaan seluruh dampak terhadap tanah dan air

akibat pemanfaatan hutan.

Sarana sipil teknik yang telah direalisasikan adalah

pengerasan jalan, pembuatan saluran drainase dan

gorong-gorong di beberapa titik badan jalan. Sedangkan

untuk pembentukan kelembagaan telah dibentuk, namun

belum didukung oleh tenaga dan dana yang memadai..

Terdapat 1 (satu) orang personil yang dari sarjana

kehutanan yang ditetapkan untuk kelola lingkungan.

Terdapat mplementasi kegiatan pengelolaan lingkungan

berupa teknik sipil.

Pemantauan lingkungan yang sudah terealisasi adalah

pemantauan erosi tanah dan pengukuran kualitas air.

Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan

penting terhadap tanah dan air tetapi ada upaya

pengelolaan dampak sesuai ketentuan.

Page 11: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

11

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. 4. Identifikasi Spesies Flora dan Fauna Yang

Dilindungi dan/ atau Langka (Endangered), Jarang

(Rare), Terancam Punah (Threatened) dan

Endemik

SEDANG Tersedia SOP identifikasi, namun di dalam referensinya

belum mencantumkan acuan untuk memilah fauna yang

dilindungi atau tidak dilindungi seperti Appendix CITES

atau peraturan daerah yang mengatur tentang flora dan

fauna dilindungi

Telah melakukan kegiatan identifikasi flora dan fauna di

areal produksi dan areal kawasan lindung, yaitu di blok

RKT 2008 petak 64 P, blok RKT 2012 petak 58 O dan

areal kawasan lindung Bufferzone Cagar alam Syumbab.

Hasil dari kegiatan tersebut belum memilah flora atau

fauna yang masuk dalam katagori dilindungi/endemik

serta kegiatan ini belum dilakukan secara berulang

(timeseries), sehingga belum bisa melihat perubahan

kondisi/kelimpahan flora dan fauna yang ada di areal.

3. 5. Pengelolaan Flora untuk:

(1) Luasantertentu dari hutan produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

(2) Perlindungan terhadap species flora dilindungi

dan/ atau jarang langka dan terancam punah

dan endemik

SEDANG Tersedia SOP pengelolaan flora, namun di dalam

referensinya belum mencantumkan acuan untuk

memilah fauna yang dilindungi atau tidak dilindungi

seperti Appendix CITES atau peraturan daerah yang

mengatur tentang flora dan fauna dilindungi

Dalam dokumen AMDAL belum memuat flora yang

dilindungi, namun ada beberapa flora yang dimanfaatkan

oleh masyarakat yang perlu dikelola.

Kondisi flora endemik atau yg dimanfaatkan oleh

masyarakat belum diketahui secara pasti kelimpahannya,

dikarenakan perusahaan belum melakukan inventarisasi

secara berseri.

3. 6. Pengelolaan Fauna untuk:

(3) Luasan tertentu dari hutan produksi yang

tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

(4) Perlindungan terha dap species fauna dilidungi

dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan

endemik

SEDANG Tersedia SOP pengelolaan fauna, namun di dalam

referensinya belum mencantumkan acuan untuk

memilah fauna yang dilindungi atau tidak dilindungi

seperti Appendix CITES atau peraturan daerah yang

mengatur tentang flora dan fauna dilindungi

Implementasi perlindungan species fauna,difokuskan

pada perlindungan terhadap habitat dan ekosistemnya,

seperti dengan cara patroli rutin di seluruh kawasan

hutan, pemasangan papan himbauan untuk tidak

berburu satwa.

Terdapat gangguan tetapi ada upaya penanggulangan

gangguan oleh pemegang izin.

4. SOSIAL

4. 1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional

perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan

masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat

setempat

SEDANG PT. Multi Wahana Wijaya telah melakukan Identifikasi

Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA/SDH oleh Masyarakat

adat, tanggal 23 April 2011 dan data dan informasi yang

terinci mengenai pemanfaatan sumberdaya hutan oleh

masyarakat adat Suku Abun Kabupaten Tambrauw

Provinsi Papua Barat yang disusun oleh

ObetyKatherinaMsenYesnath, S.Hut staf kelola Sosial PT.

MWW tanggal 28 Maret 2013.

PT. Multi Wahana Wijaya memiliki Instruksi Kerja tata

batas partisipatif, Instruksi Kerja resolusi konflik,Instruksi

Kerja PSEM/Peningkatan sumber daya ekonomi

masyarakat dan Instruksi Kerja Pembayaran ganti rugi

dan sewa menyewa , Instruksi Kerja Mekanisme

Pembuatan Perjanjian, Instruksi Kerja Identifikasi Hak-

hak Dasar Masyarakat tahun 2004 namun tidak sesuai

dengan Struktur Organisasi 2012.

Terdapat Surat Perjanjian Bersama Penataan Batas Hak

Page 12: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

12

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Ulayat Masyarakat Adat Suku Abun, tanggal 04 Agustus

2004 yang berisi penataan batas hak ulayat RKL III RKT

2004-2006 dan RKL IV RKT 2007-2011, dilakukan

sebelum RKT dan dibuatkan berita acara

pelaksanaannya.

Surat Kesepakatan Bersama antara Dewan Adat Suku

Abun (Pihak I) dengan PT. MWW (Pihak II) tanggal 11

Mei 2004 yang mencakup penyelesaian konflik secara

musyawarah dan Pihak I bertindak sebagai mediator.

Terdapat Laporan Pelaksanaan Tata Batas Partisipatif

Hak Ulayat Kelompok Donke dan Kelompok Dowen pada

Blok I dan Blok II RKT 2012 serta RKT 2013 dilengkapi

foto tanda batas dan koordinatnya.

PT. MWW telah membuat Peta sebaran Desa, Peta

Tanah Keramat dan sebaran lokasi hak ulayat kelompok;

Syumbab, Donke, Pomar, Dowen, Sumi, Utem, Yessa,

Sundoy, Wau, dan Weibem untuk RKT 2004 s/d

2017serta Peta Kerja Kawasan Sosial dan Litbang skala

1:100.000

Terdapat Surat Pengakuan Masyarakat Adat Suku Abun

dan Masyarakat Setempat terhadap Keberadaan PT.

MWW, 05 Januari 2005 yang ditandatangani Ketua

Dewan Adat Suku AbunMarthenYewen dan diketahui

Tokoh Adat, Petrus Yesnath dan DemianusYesawen,

Kepala Kampung Saubeba.

Pemasangan tanda batas hak ulayat secara partisipatif

dalam blok RKT hanya ada di RKT 2012 dan RKT 2013

yaitu Kelompok Donke, Kelompok Yakesse dan Kelompok

Dowen.

Belum tersedia identifikasi hak-hak dasar masyarakat

hukum adat pendataan pola pemanfaatan sumberdaya

alam dan/atau sumberdaya hutan oleh masyarakat adat

di Kampung Sunggak yang berlokasi dekat

BasecampSunggakKm 27, serta Kampung Bikar dan

Kampung Sques yang ada di dalam areal konsesi PT.

MWW.

4. 2. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

sesuai dengan peraturan dan perun-dangan yang

berlaku.

SEDANG PT. MWW memiliki dokumen/laporan yang menyangkut

tanggungjawab sosial perusahaan seperti; Data Kelola

Sosial 2009, 2010, 2011 dan 2012 berisi bukti-bukti

Pembayaran fee kompensasi hak ulayat 2011 dan 2012

serta BAP serah terima bantuan.

Tersedia mekanisme pemenuhan kewajiban sosial

terhadap masyarakat adat dalam SOP bidang Kelola

Sosial 2004 dan telah sebagian besar direalisasikan

berupa bantuan: sarana-prasarana, penerangan desa,

transportasi, pendidikan, perayaan keagamaan,

pembayaran fee kompensasi produksi kayu, pembelian

sayur dan ikan hasil masyarakat, serta kerjasama

koperasi Jok Bakre dalam pengelolaan hutan.

PT. MWW melakukan sosialisasi hak dan kewajiban

sosial perusahaan kepada masyarakat dalam

pengelolaan SDH tahun 2008 dan 2012-2013

mendokumentasikannya..

Belum tersedia peraturan perundangan yang menjadi

acuan program kelola sosial.

Mendokumentasikan dengan baik semua laporan

pelaksanaan kegiatan kelola sosial seperti BAP,

dokumentasi, laporan Triwulan dan Tahunan.

Page 13: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

13

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

4. 3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi

distribusimanfaat yangadilantar parapihak

BAIK PT. MWW memiliki mekanisme peningkatan peran serta

dan aktivitas ekonomi masyarakat tercakup dalam SOP

Kelola Sosial tahun 2004 namun tidak sesuai dengan

struktur organisasi 2012.

PT. MWW memiliki dokumen legal perencanaan

peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat berupa Rencana Operasional Kelola Sosial

2010-2012 dan 2013.

Laporan Tenaga Kerja PT. MWW, 26 April 2013 terdapat

19 orang tenaga lokal dari total 87 karyawan (22%), ada

3 sarjana kehutanan yang baru lulus 2012 direkrut

sebagai staf Kelola Sosial a/n

ObetyKatherinaMsenYesnath,S.Hut staf Kelola

Lingkungan a/n Maria Yesnath dan bagian Produksi a/n

NaftaliYesnath, S.Hut.

PT. MWW telah mengimplementasikan kegiatan

peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat berupa; Demplot kebun coklat dan sayuran

di Km 27 dekat basecampSunggak, namun tidak tersedia

laporan Penyuluhannya, BAP bantuan bibit dll.

PT. MWW telah merealisasikan distribusi manfaat kepada

para pihak seperti; insentif tokoh adat sebanyak 17

orang @ Rp1.000.000,- per bulan, pembayaran fee

kompensasi kepada masyarakat adat Rp50.000,-/m3

untuk jenis kayu merbau, Surat Perjanjian Bersama

Pelaksanaan Penebangan Hutan, 04 Agustus 2004,

Pengapalan/pemuatan dan iuran Jamsostek Desember

2012 sebesar Rp10.312.776,-, pembayaran kewajiban

kepada Negara seperti: PBB tahun Oktober 2012 sebesar

Rp205.844., PSDH terakhir Juli 2012 Rp7.767.384,- , DR

Desember 2012 sebesar $40.841.45

Belum ada data dan informasi pemanfaat HHBK di

Kampung Sunggak dekat basecampKm 27 dan Kampung

Syumbab, Squs dan Bikar yang berada didalam areal

konsesi PT. MWW.

Belum ada bukti implementasi peningkatan peran serta

dan aktivitas ekonomi masyarakat seperti penyuluhan

dan pelatihan pertanian menetap seperti budidaya

tanaman coklat, dan pelatihan pemanfaatan HHBK.

4. 4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang

handal

BAIK PT. MWW memiliki mekanisme Resolusi konflik dengan

masyarakat, mekanisme pembayaran ganti rugi dan

sewa menyewa namun belum tidak sesuai dengan

Struktur Organisasi 2012, sehingga perlu direvisi.

PT. MWW memiliki peta potensi konflik dan konflik yang

pernah terjadi skala 1:100.000 serta matriks potensi

konflik dan konflik yang pernah terjadi periode 2011 s/d

2013. Tersedia Struktur Organisasi resolusi konflik yang

melibatkan Dewan Adat dan LMA sebagai mediator

dilengkapi uraian tugas dan Surat No:001/MWW-

Camp/V/2004 Penetapan Pengurus Dewan Adat sebagai

Humas dengan gaji Rp1.000.000,- per bulan,

Terdapat sebagian dokumen kronologis konflik yang

pernah terjadi seperti pelarangan penebangan tahun

2005 karena masuk masuk tanah keramat, tuntutan 6

kepala kampung, perusakan kantor cabang namun

belum ada kronologis pembangunan jalan trans Papua,

kawasan konservasi penyu dan konflik antar pemegang

hak ulayat.

Page 14: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

14

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

4. 5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkat an

kesejahteraan Tenaga Kerja

SEDANG Peraturan perusahaan yang ada periode 2008-2010,

sedangkan peraturan baru masih dalam proses

pengesahan Disnaker Kabupaten Tambrauw sesuai Surat

Surat dari Ir. Jamal A. Rachmat-Kepala Cabang PT.

MWWNomor 07/MWW-SRG/I/2013 perihal Permohonan

Pengesahan Peraturan Perusahaan PT. MWW kepada

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tambrauw

tanggal 05 Januari 2013 dan belum ada Serikat Pekerja,

namun ada Surat Direktur Produksi PT. MWW, Nur Iman

Wicaksono, Nomor 025.a/MWW-JKT/III/2012 tanggal 5

Maret 2012 tentang Pembentukan Serikat Pekerja.

Tersedia SOP Ketenagakerjaan, revisi tahun 2011 seperti

perekrutan, pelatihan, distribusi insentif, dan lain-lain.

Surat Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor

561/246/12/2012 tanggal 05 Desember 2012 tentang

Penetapan Upah Minimum Provinsi sebesar

Rp1.720.000,-/bulan

Tersedia Surat Keterangan Tidak Memperkerjakan

Karyawan di Bawah Umur Nomor: 01/MWW-

SRG/UM/l/2013 tanggal 5 Januari 2013 ditandatangani

Ir.Jamal A. Rachmat, Kepala Kantor Cabang Sorong.

Tersedia dmekanisme standar jenjang karir mulai dari

mekanisme penerimaan karyawan, Perjanjian Kerja

Bersama (PKB), Pelatihan karyawan sesuai Dokumen

SOP Ketenagkerjaan 2011 dan Peraturan Perusahaan

serta bukti implementasi standar jenjang karir a/n Nano

Sumarno SPK Nomor 01.08.11.K, 2007, Albert Yembra

SPK Nomor 02. 09.11.K tahun 2008 dan CopyStatement

of Account periode 26 Januari s/d 25 Februari 2013 a/n

Nano Sumarno Kepala bagian Logistik dengan gaji pokok

Rp3.000.000,- ditambah insentif Rp150.000,- dipotong

iuran Astek Rp60.000,- dan jumlah yang diterima

Rp3.090.000,- serta CopyStatement of Account periode

26 Januari s/d 25 Februari 2013 a/n Albert Yembra

sebagai Mekanik dengan gaji pokok Rp1.700.000,-

ditambah insentif Rp293.750,- dipotong iuran Astek

Rp34.000,- dan jumlah yang diterima Rp1.959.750,-

Rencana dan Realisasi Pelatihan Karyawan tahun 2010:

15 Ganis PHPL dan 5 Sarjana Kehutanan dengan biaya

Rp80.000.000,- tahun 2011: 15 Ganis PHPL dan 5

sarjana biaya Rp55.000.000,- serta tahun 2012; 19

Ganis PHPL dan 7 Sarjana Kehutanan dengan biaya

Rp125.000.000,-

Tersedia Data 11 GANIS PHPL dalam Laporan Triwulan

Karyawan April 2013.

PT. MWW telah mengimplentasikansebagain

kesejahteraan karyawan seperti menyiapkan fasilitas

mess, kantin, , sarana ibadah, sarana komunikasi radio

SSB dan internet, sarana olahraga lapangan bola dan

tenis meja dan sarana transportasi longboat serta

Jamsostek. Terakhir Bulan Desember 2012 sebesar

Rp10.312.776. Sementara untuk periode Januari s/d

April 2013 belum ada.

Surat Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor

561/246/12/2012 tanggal 05 Desember 2012 tentang

Penetapan Upah Minimum Provinsi sebesar

Rp1.720.000,-/bulan dan Upah Minimum Sektoral

Provinsi Papua Barat tahun 2013 untuk sektor minyak,

gas bumi, emas dan tembaga sebesar Rp1.800.000,-

serta sector jasa konstruksi sebesar Rp1.750.000,-

Page 15: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

15

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

5. VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

K1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan

hutan produksi.

1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan

keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (IUPHHK)

Memenuhi PT. MWW telah memiliki kelengkapan dokumen Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 534/Kpts-

II/1991, tanggal 14 Agustus 1991, tentang Pemberian

Hak Pengusahaan Hutan Kepada PT. Multi Wahana

Wijaya di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya.

PT. MWW memilikisurat perpanjangan izin melalui

Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

: SK.159/Menhut-II/2011,tanggal 31 Maret 2011,

tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT. Multi Wahana Wijaya

atas Areal Hutan Produksi Seluas ± 107.740 (Seratus

Tujuh Ribu Tujuh Ratus Empat Puluh) Hektar di

Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

PT. MWW telah memenuhi kewajiban untuk membayar

Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(IIUPHHK) sesuai SPP.

K2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan

pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat

yang berwenang.

2.1.1 RKUPHHK/ RPKH dan Rencana Kerja

Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT)

disahkan oleh yang berwenang.

Memenuhi PT. MWW telah memiliki dokumen RKUPHHK dalam

Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode

tahun 2012 s/d 2021, yang telah disahkanberdasarkan

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.84/BUHA-

2/2012, tanggal 8 Oktober 2012, beserta Lampiran Peta

RKUPHHK, skala 1 : 100.000.

PT. MWW telah memetakan secara keseluruhan areal

yang tidak boleh ditebang dengan skala 1 : 100.000.

Dan juga telah memetakan batas-batas areal yang tidak

boleh ditebang pada setiap rencana kerja tahunan, dan

melakukan penandaan kawasan lindung dilapangan.

PT. MWW telah memiliki peta lokasi blok/petak

tebangan yang telah disyahkan pihak terkait dan di

lapangan terdapat batas blok dan petak dengan posisi

sesuai/benar pada rencana kerja.

K2.2 Adanya rencana kerja yang sah

2.2.1. Pemegang izin hutan mempunyai

rencana kerja yang sah sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Memenuhi PT. MWW telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA dan

lampiran yang telah disahkan melalui Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : SK.84/BUHA-2/2012, tanggal 8

Oktober 2012.

2.2.2. Seluruh peralatan yang dipergu-nakan

dalam kegiatan pemanenan telah

memiliki izin penggunaanperalat-an dan

dapat dibuktikan kesesuaian fisik di

lapangan (tidak berlaku untuk Pe-

megang Hak Pengelolaan)

Memenuhi Jenis dan jumlah Peralatan yang dipergunakan PT.

MWW mengacu kepada dokumen RKT 2013 yang

disahkan melalui Keputusan Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Provinsi Papua Barat No. KEP-

522.1/168/BKT/DISHUTBUN-PB/SK.RKT-13/2013,

tanggal 27 Februari 2013, jumlah jenis peralatan yang

dipakai adalah 27 (dua puluh tujuh) unit. Berdasarkan

Peruntukan dan jenis alat terbagi kedalam: jenis

peralatan Produksi sebanyak 12 (dua belas) Unit,

Pembukaan Wilayah Hutan sebanyak 9 (sembilan) Unit,

dan Penunjang sebanyak 6 (enam) unit.

Page 16: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

16

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

K3.1 Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu

yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu

(TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara

ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar,

mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang

ditebang/dipanen atau yang dipanen/

dimanfaatkan telah di-LHPkan

Memenuhi Semua kayu bulat telah di LHP kan oleh pejabat yang

berwenang (a/n Yunus Samagita, Nomor Register:

014/33/3310/MWW-LHP/YS/KB).

Pemeriksaan atas kesesuaian antara fisik kayu dengan

dokumen LHP dan LHC dinilai telah sesuai dari segi jenis

pohon, nomor petak,dan nomor pohon.

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal

izin dilindungi dengan surat keterangan

sahnya hasil hutan.

Memenuhi PT. MWW telah memiliki dokumen SKSKB untuk

pengangkutan kayu bulat dari TPK Hutan (Logpond

Saubeba) ke Industri Primer/buyer.

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari

pemegang IUPHHK-HA/ IUPHHK-HT/

IUPHHK-RE/Peme gang Hak Pengelolaan

Memenuhi Tanda-tanda yang tertera dalam bontos kayu, label

cruising, dapat dilacak balak secara dokumentasi dari

penerbitan SKSKB di Logpond (TPK Hutan Km.0) hingga

ke TPn dalam bentuk penelusuran dokumen LHC Blok

Tebangan RKT 2007.

PT. MWW telah melaksanakan penandan bontos kayu

bulat berupa penomoran dengan Label berwarna merah

secara konsisten. Jenis identitas yang terdapat pada

kayu bulat meliputi : nomor petak tebangan, nomor

batang, diameter rata-rata, dan panjang batang pohon.

Selain itu dilakukan pula penandaan cat pada bontos

kayu yang memuat informasi tentang nomor petak

tebangan, nomor batang, diameter rata-rata, dan

panjang batang pohon dengan warna putih.

3.1.4. Pemegang izin mampu membukti kan

adanya catatan angkutan kayu ke luar

TPK

Memenuhi Tersedia dokumen SKSKB (lampiran DKB) dan dokumen

LMKBuntuk setiap proses pengangkutan dan mutasi

(masuk dan keluar) kayu bulat dari TPK Hutan secara

sah (dibuat oleh petugas yang berwenang).

K3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban

pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu

3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti

pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan

Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).

Memenuhi Tersedia Surat Perintah Pembayaran (SPP) Dana

Reboisasi dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) yang

dilengkapi dengan bukti setor DR dan PSDH yang

ditransfer ke Rekening Bendaharawan Penerima Setoran

DR PSDH pada Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung

Pusat Kehutanan Nomor Rekening 102-000-4819717

Tarif PSDH dan DR tersebut telah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, yakni : (a) jenis merbau DR US

$13,00 dan PSDHRp. 60.000.

K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

3.3.1 Pemegang izin yang mengirim kayu bulat

antar pulau memiliki pengakuan sebagai

Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar

(PKAPT).

Memenuhi PT. MWW dapat menunjukkan surat pemegang izin

yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki

pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau

Terdaftar, atas nama penanggung jawab Ir. H. Aristiadi

Widodo, dengan Nomor PKAPT: 09.04.1.01537, berlaku

sampai dengan 25 Juni 2013

Page 17: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

17

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang

menggunakan kapal harus kapal yang

berbendera Indonesia dan memiliki izin

yang sah.

Memenuhi Terdapat dokumen sertifikasi dan kelengkapan izin,

diantaranyaSurat Persetujuan Berlayar No.

BB/10/13/XI/2012, dengan Nama Kapal TK “SINAR

NUSANTARA-I”, Bendera Kebangsaan INDONESIA,

kemudian Surat Persetujuan Berlayar No.

BB/10/14/XI/2012, dengan Nama Kapal TK “SINAR

NUSANTARA-2”, Bendera Kebangsaan INDONESIA.

K4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

(DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)

dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) &

melaksanakan kewajiban yang diper-syaratkan

da- lam dokumen lingkungan tersebut

4.1.1 Pemegang izin telah memiliki Dokumen

AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa

Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana

Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana

Pemantauan Lingkungan (RPL) yang

telah disahkan sesuai peraturan yang

berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.

Memenuhi PT. MWW telah memiliki dokumen lingkungan (AMDAL)

yang telah mendapatkan persetujuan atau pengesahan

dari Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan

Pelestarian Alam/Ketua Komisi Pusat ANDAL Departemen

Kehutanan, nomor 807/DJ-VI/PA/93, pada tanggal 18

Maret 1993.

Tersedia Dokumen Rencana Kelola Lingkungan (RKL)

serta dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

yang telah disahkan oleh Komisi Pusat AMDAL No.91/DJ-

VI/AMDAL/95, tanggal 12 Mei 1995. Dokumen AMDAL

tersebut merupakan dokumen untuk keseluruhan Areal

PT. MWW dengan luas 139.000 Ha.

4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan

pelaksanaan RKL dan RPL yang

menunjukkan penerapan tindakan untuk

mengatasi dampak lingkungan dan

menyediakan manfaat sosial.

Memenuhi Terdapat Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan

dan Pemantauan Lingkungan di dalam areal kerja

IUPHHK PT. Multi Wahana Wijaya Semester I tahun

2011, Semester II tahun 2011, Semester I tahun 2012,

dan Semester II tahun 2012.

Kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan

antara lain

Pengelolaan kawasan lindung seperti salah satunya

dengan pembuatan sempadan sungai pada blok RKT

2012.

Pembuatan drainase.

Pengelolaan limbah yang masuk ke Sungai Sunggak.

Kegiatan pemantauan lingkungan yang sudah terealisasi

antara lain :

pemantauan kawasan lindung;

perlindungan kawasan sempadan sungai pada RKT

2012.

pemantauan areal tidak efektif untuk unit produksi;

Adapun manfaat yang diperoleh dari pengelolaan sosial

antara lain:

PT. MWW telah menggunakan tenaga kerja lokal.

Pemberian kompensasi hak ulayat.

Peningkatan pendidikan dengan pemberian beasiswa.

Berdasarkan hasil verifikasi lapangan,menunjukkan

bahwa kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak

penting terhadap manfaat lingkungan dan sosial terbukti

di lapangan.

Page 18: 4. resume phpl__pt. mww

RESUME PENILAIAN KINERJA PHPL

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Pada IUPHHK Hutan Alam

PPrroovviinnssii PPaappuuaa BBaarraatt

18

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3 Memenuhi PT. MWW telah memiliki kelengkapan dokumen

Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait dengan

kegiatan K3

Terdapat implementasi K3 terhadap kejadian kecelakaan

antara lain : (a) penyusunan laporan kejadian

kecelakaan, (b) penggunaan alat pelindung diri

PT. MWW memiliki peralatan K3 untuk mendukung

implementasi K3 secara optimal. Jenis sarana/peralatan

K3 yang tersedia sesuai dengan jenis peralatan K3

yang tertera pada SOP Alat Pelindung Diri yang telah

disusun.

PT. MWW memiliki catatan kecelakaan kerja yang

dibuat secara rutin tiap bulannya oleh Bagian Personalia,

dari rekapitulasi laporan kecelakaan bulan Januari

sampai dengan Maret tahun 2013 tersebut tidak terjadi

kecelakaan kerja atau “zero accident”.

K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja Memenuhi Karyawan PT. MWW pada saat ini belum membentuk

serikat pekerja, namun PT. MWW mengeluarkan surat

pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusahaan

yang membolehkan pembentukan kegiatan serikat

pekerja Indonesia, dengan nomor surat 025.a/MWW-

JKT/III/2012,pada tanggal 5 Maret 2012.

5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)

atau Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi PT. MWW memiliki Peraturan Perusahaan yang

mengatur dan menentukan hak dan kewajiban karyawan

yang dikeluarkan oleh PT. Multi Wahana Wijaya pada

tanggal 1 Januari 2008 dan telah disahkan oleh Kepala

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sorong

pada tanggal 12 Januari 2008, namun pada peraturan

tersebut pada pasal 33 menjelaskan bahwa Peraturan

Perusahaan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal

disahkan oleh Kepala Kantor Dinas Tenaga Kerja

setempat untuk masa berlaku 2 (dua) tahun. Namun

dengan ini PT. MWW mengeluarkan surat keterangan

nomor: 01a/MWW-JKT/I/2012, tanggal 10 Januari 2012,

dimana isinya menyampaikan bahwa Peraturan

Perusahaan yang terbaru masih dalam proses

pengesahan.

5.2.3 Perusahaan tidak mempekerjakan anak di

bawah umur

Memenuhi Dalam pelaksanaan pemanfaatan hasil hutan kayu PT.

MWW tidak memperkerjakan tenaga kerja/pekerja

yang masih di bawah umur (usia kurang 18 tahun).Hal

ini dikuatkan dengan Surat Keterangan Tidak

Mempekerjakan Karyawan dibawah umur (No.01/MWW-

SRG/UM/I/2013, tanggal 5 Januari 2013).

Jakarta, Mei 2013

LP PHPL PT. Ayamaru Sertifikasi

Ttd,

Direktur