4. melakukan pengukuran parameter TSS, COD, NH3-amdal.menlhk.go.id/amdal/uploads/izin/PT. Nippon...

32

Transcript of 4. melakukan pengukuran parameter TSS, COD, NH3-amdal.menlhk.go.id/amdal/uploads/izin/PT. Nippon...

- 5 -

KEDELAPAN

KESEMBILAN

KESEPULUH

KESEBELAS

4. m elakukan penguku ran param eter TSS, COD, NH3- N air lim bah di titik inlet sebelum diolah di u n it pengolahan air lim bah proses u tam a setiap 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bu lan sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran I C K eputusan ini m enggunakan laboratorium terakreditasi;

5. m enghitung beban air lim bah buangan dari inlet air lim bah proses u tam a dengan m enggunakan ru m u s sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran II h u ru f D K epu tusan ini;

6. m enghitung efisiensi pengolahan air lim bah proses u tam a setiap 1 (satu) bu lan sekali dengan m enggunakan ru m u s sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran II h u ru f E K epu tusan ini; dan

7. m em buang air lim bah dengan debit a ir lim bah paling tinggi h a rian sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran II h u ru f C K epu tusan ini.

: P em an tauan kua litas a ir lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGA angka 4 wajib d ilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bu lan dengan m enggunakan laboratorium terakred itasi.

: P em an tauan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDELAPAN wajib m em enuhi param eter baku m utu a ir lau t sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran II h u ru f F K eputusan ini.

: Penanggung jaw ab u sa h a d a n /a ta u kegiatan wajib m elaporkan ta ta kelola kegiatan pem buangan air lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA sam pai dengan KETUJUH paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bu lan dan Am ar KEDELAPAN paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bu lan kepada:1. M enteri L ingkungan H idup dan K ehu tanan m elalui

D irek tur Jen d era l Pengendalian Pencem aran dan K erusakan Lingkungan;

2. G ubernu r Ban ten m elalui Kepala D inas Lingkungan H idup dan K ehutanan Provinsi B anten; dan

3. W alikota Cilegon m elalui Kepala D inas Lingkungan H idup Kota Cilegon.

: Dalam pe laksanaan kegiatan pem buangan air lim bah ke lau t, Penanggung Jaw ab U saha dan /a ta u Kegiatan dilarang:1. m elakukan pem buangan air lim bah selain di

koordinat p en aa tan dan lokasi pem buangan yang telah d ite tapkan sebagaim ana d im aksud dalam Am ar KETIGA angka 2 dan angka 3;

2. m elakukan pem buangan air lim bah tan p a pengolahan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT;

3. m elakukan pengenceran air lim bah yang d ibuang ke laut;

- 4 -

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

KETUJUH

m erupakan bagian tidak te rp isah k an dari K eputusan ini;

2. a ir lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA dilengkapi dengan koordinat p en aa tan air lim bah (effluent) sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran I h u ru f C yang m erupakan bagian tidak te rp isah k an dari K eputusan ini;

3. a ir lim bah sebagaim ana d im aksud pada Amar KEDUA d ibuang ke lau t pada koordinat pem buangan air lim bah f outfall) d an pada kedalam an lau t sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran I h u ru f D yang m erupakan bagian tidak te rp isahkan dari K eputusan ini; dan

4. p em an tau an kua litas air lau t d ilakukan pada titik p a n ta u kua litas air lau t sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran I h u ru f E yang m erupakan bagian tidak te rp isahkan dari K epu tusan ini.

: Air lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA sebelum d ibuang ke lau t terlebih dah u lu m elalui proses pengolahan air lim bah, sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran II h u ru f A K epu tusan ini.

: Pem buangan air lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGA, Penanggung Jaw ab u sa h a d a n /a ta u kegiatan wajib:1. m elakukan penguku ran debit h a rian a ir lim bah

dengan m enggunakan a la t u k u r debit a ta u laju alir a ir lim bah;

2. m elakukan p en ca ta tan k u a litas param ete r COD, pH dan tem pera tu r sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) hari; dan

3. m elakukan pem an tau an kua litas a ir lim bah pada koordinat p en aa tan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGA angka 2, paling sedikit d ilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bu lan dengan m enggunakan laboratorium yang terakred itasi.

: P em an tauan kua litas air lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 3, wajib m em enuhi baku m u tu a ir lim bah sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran II h u ru f B K eputusan ini.

: Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan dalam m elaksanakan pem buangan air lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGA, wajib m enaati ke ten tuan:1. m em buang air lim bah ke lau t yang m erupakan air

lim bah hasil pengolahan yang telah m em enuhi baku m u tu air lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEENAM;

2. m encata t produksi b u lan an senyatanya;3. m enghitung beban air lim bah ra ta -ra ta b u lan an dari

effluent dengan ca ra m engalikan debit paling tinggi h a rian a ir lim bah sebagaim ana d im aksud pada

- 3 -

2. R isalah Pengolahan D ata Perm ohonan Perpanjangan Izin Pem buangan Air Lim bah ke L aut PT. Nippon Shokubai Indonesia Nomor RPD 48/PPKL/PPKPL /PKL. 1 /8 /2 0 1 7 tanggal 29 A gustus 2017;

M enetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA.

: M em berikan izin pem buangan a ir lim bah ke lau t kepada:1. Nam a B adan :

U saha d a n /a ta u kegiatan

2. B idang U saha : d a n /a ta u Kegiatan

3. Nam a Penanggung : Jaw ab U saha dan / a ta u Kegiatan

4. J a b a ta n

5. A lam at Kantor :se rta LokasiU saha d a n /a ta u kegiatan

PT. Nippon Shokubai Indonesia

Industri Kimia d asar organik yang bersum ber dari m inyak bum i, gas alam dan b a tu b a ra serta d am ar b u a ta n (resin sintetis) dan b ah an baku p lastik (Acrylic Acid, Acrylic E sters, dan S uperabso rben t Polymer) Heroe Soesanto

D eputy P lan t M anager & GM of O perations Jl. Raya Anyer Km. 122, K ecam atan C iw andan, Kota Cilegon, Provinsi B antenTelp : 0254-600660 Faks : 0254-600435

: Air Limbah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESATU bersum ber dari:1. Insta lasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang

m engolah a ir lim bah dari :a. proses p roduksi : Acrylic acid, Acrylic ester dan

Superabsorbent polymer, danb. cleaning w ater

2. bu an g an air pendingin; dan3. bak ne tra lisasi yang bersum ber dari :

a. a ir backw ash filter danb. a ir regenerasi dem in water.

: Pem buangan air lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA wajib m em enuhi ke ten tuan :

- 2 -

M engingat

M em perhatikan

5) Laporan Hasil Pengujian Nomor 0 7 4 3 3 /LHP/ V III/2016 tanggal 26 A gustus 2016, Nomor 07807 /L H P /IX /2016 tanggal 7 Septem ber 2016 dan Nomor 0 8067 /L H P /IX /2016 tanggal 15 Septem ber 2016;

perm ohonan Izin Pem buangan Air Lim bah ke Laut a ta s nam a PT. Nippon Shokubai Indonesia telah m em enuhi persyaratan ;

d. bahw a b e rd asa rk an pertim bangan sebagaim ana di m aksud dalam h u ru f a sam pai dengan h u ru f c, perlu m enetapkan K epu tusan M enteri L ingkungan H idup dan K ehutanan ten tang Izin Pem buangan Air Lim bah ke Laut PT. Nippon Shokubai Indonesia;

: 1. U ndang-undang Nomor 32 T ahun 2009 ten tang Perlindungan dan Pengelolan L ingkungan Hidup;

2. P era tu ran Pem erintah Nomor 19 T ahun 1999 ten tang Pengendalian Pencem aran d a n /a ta u P erusakan Laut;

3. P era tu ran Pem erintah Nomor 27 T ahun 2012 ten tang Izin Lingkungan;

4. P era tu ran Presiden Nomor 7 T ahun 2015 ten tang O rganisasi K em enterian Negara;

5. P e ra tu ran Presiden Nomor 16 T ahun 2015 ten tang K em enterian L ingkungan H idup dan K ehutanan;

6. K epu tusan M enteri Negara L ingkungan Hidup Nomor 51 T ahun 2004 ten tang B aku M utu Air Laut sebagaim ana telah d iubah dengan K eputusan M enteri Negara L ingkungan H idup Nomor 179 T ahun 2004 ten tang B aku M utu Air Laut;

7. P e ra tu ran M enteri Negara L ingkungan H idup Nomor 12 T ahun 2006 ten tang Persyaratan dan T ata Cara Perizinan Pem buangan Air Limbah Ke Laut;

8. P era tu ran M enteri L ingkungan H idup Nomor 5 T ahun 2014 ten tang B aku M utu Air Limbah;

9. P era tu ran M enteri L ingkungan H idup dan K ehu tanan Nomor P .18/M enLH K -II/2015 ten tang O rganisasi dan T ata Kerja K em enterian Lingkungan H idup dan K ehutanan;

10. P e ra tu ran M enteri L ingkungan H idup dan K ehu tanan Nomor P .6 8 /M en lh k /S e tjen /K u m . 1 /8 / 2016 ten tang B aku M utu Air Limbah Domestik.

: 1. S u ra t Kepala B adan L ingkungan H idup Kota Cilegon Nomor 660/59 /A PP L tanggal 20 Mei 2011, perihal Rekom endasi a ta s UKL-UPL Kegiatan Industri Kimia Acrylic Acid dan Super A bsorbent Polymer oleh PT. Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon;

KEA

?r

i

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : SK .571/M enlhk/Setjen /PK L . 1 /1 0 /2 0 1 7 TENTANG

IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA

LAMPIRAN III

TATA CARA PENANGANAN KONDISI DARURAT PENGOLAHAN AIR LIMBAH

D iagram P enanganan Kondisi D aru ra t Pengolahan Air Limbah

Kondisi abnormal Kriteria

Tekanan udara pembakaran LL -

Suplai bahan bakar LL

Tekanan suplai waste o il LL -

Deteksi pembakaran LL

Tombol gawat darurat ON -

Suplai listrik terganggu ON -

Suhu pembakaran HH

Suhu gas keluaran Quencer HH

Aliran umpan downcomer LL

Level air Quencer LL

Tekanan Instrument a ir LL

Langkah

Stop

Stop

Stop

Stop

Stop

Stop

Min suplai

Target aksi

Suplai bahan bakar

Suplai waste oil

Suplai steam

Suplai waste water

Suplai NaOH

Suplai udara ke stripping column

Suplai udara ke koiom pembakaran

Deskripsi

u n tu k safety operation di wlis area, sistem interlock d ipersiapkan u n tu k setiap kondisi abnorm al, apab ila terjadi keadaan abnorm al, beberapa langkah u n tu k m engam ankan p roses di wlis akan terjadi secara b e ru ru ta n dengan otom atis dan pem bakaran ak an berhen ti secara am an.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

- 6 -

No Parameter Satuan Baku Mutu Keterangan

b. Lapisan

minyak

- nihil

Tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode yang digunakan); Pengamatan oleh m anusia (visual). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis (thin layer] dengan ketebalan 0,01mm.

KIMIA 1

1 . PH - 6,5 - 8,5 Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <0,2 satuan pH

2. Salinitas %0 alami

Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam, dan musim); Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5% salinitas rata-rata musiman

3. Ammonia total (NH3-N)

m g/l 0,3

4. Sulfida (H2S) m g/l 0,03-

5. Hidrokarbontotal

m g/l 1

6. Senyawa Fenol total

m g/l 0,002

7. Surfaktan(deterjen)

m g/l

MBAS1

8. Minyak dan Lemak m g/l 5

logam terlarut11. Raksa (Hg) m g/l 0,003

-

12. Kadmium (Cd) m g/l 0,01 -

13. Tembaga (Cu) m g/l 0,05-

14. Timbal (Pb) m g/l 0,05-

15. Seng (Zn) m g/l 0,1-

BIOLOGI

1 .Coliform(total)

MPN/100

ml1000

Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musiman

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

RTTT NTTRRAYA

- 5 -

C. DEBIT PALING TINGGI HARIAN AIR LIMBAH YANG DIIZINKAN DIBUANG KE LAUT

NoJe n is Air Lim bah

N am a/K ode Titik Outfall

Lokasi Pem buanganDebit

M aksim um

(m3/jam )1 O utlet IPAL Air Pendingin Laut 202 Demin w ater Air Pendingin Laut 103 Air pendingin Air Pendingin Laut 6.000

D. PERHITUNGAN BEBAN AIR LIMBAH BULANAN DARI OUTLET/INLET

L o u t/in = Q rata -rata bulanan x C out/inV__ ____________________________________ /

L o u t/in = beban pencem aran a ir lim bah o u tle t/in le tQ ra ta -ra ta b u lan an = Debit ra ta -ra ta b u lan an a ir lim bah o u tle t/in le tC o u t/in = hasil uji param eter air lim bah o u le t/in le t

b u lan an yang d iu k u r oleh laboratorium

E. PERHITUNGAN EFISIENSI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Ef IPAL

L out L in

= efisiensi pengolahan air lim bah = beban pencem aran a ir lim bah outlet = beban pencem aran air lim bah inlet

F. BAKU MUTU KUALITAS AIR LAUT

No Parameter Satuan Baku Mutu Keterangan

FISIKA

1. KecerahanM >3

Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% kedalaman euphotic

2. Kebauan - tidak berbau -3. Padatan

tersuspensitotal

m g/l 80Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10% konsentrasi rata-rata musiman

4. Sampah

- nihil

Tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode yang digunakan); Pengamatan oleh m anusia (visual).

5. Suhu

°C alami

Kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan musim); Diperbolehkan terjadi perubahano o tv» r-\ o i r \ c*r-\ r ro n d o n o n Vni

- 4 -

u n tu k m enghilangkan p ad a tan tersu spensi. Air yang d isaring akan d ipasok ke tangki F iltered W alter (FW) kem udian m asu k ke bagian p en u k ar ion (unit dem ineralisasi) yang berisi Ration ex., degasifier, d an Anion ex. a ir dem ineralisasi a ta u Polished Water dari proses bagian p en u k ar ion ak an dipasok ke tangki Pure W ater (PW). Fasilitas b a c k w a sh u n tu k d u a l f i l t e r dan fasilitas regenerasi u n tu k p en u k ar ion yang akan m enghasilkan air limbah. Air lim bah ini d ipasok ke tangki ne tra lisasi kem udian d ibuang ke sa lu ran buangan a ir laut.

B. BAKU MUTU KONSENTRASI PARAMETER AIR LIMBAH PADA KOORDINAT PENAATAN AIR LIMBAH

1. B aku M utu Air Lim bah Titik P enaatan O utlet IPAL

No Param eter S a tuan R adar M aksim um

1 J>H___________________ - 6 - 92 TSS m g/l 4003 TDS m g/l Di baw ah kondisi alam i4 Mn m g/l 55 Cu m g/l 36 LCr6+ m g/l 0,57 Cr m g /l 18 CN m g/l 0,29 F m g /l 210 Cl2 m g/l 211 n h 3-n m g/l 512 n o 3-n m g/l 3013 N02-N m g/l 314 BOD m g /l 12515 COD m g/l 250

2. B aku M utu Air Lim bah Titik P enataan O utlet Demin W ater

No P aram eter S a tu an R adar M aksim um

1 pH - 6 - 92 tem p era tu r °C 403 Zat p ad a t te rsu sp en s i (TSS) m g/l 754 Zat p ad a t te r la ru t (TDS) m g /l 4.0005 Fluorida (F) m g/l 36 Clorin bebas (Cb) m g/l 257 Amonia-Nitrogen(NH3-N) m g /l 108 N itrat (NOs-N) m g/l 59 Nitrit (NO2-N) m g/l 110 BOD m g/l 5011 COD m g/l 175

3. B aku M utu Air Lim bah Titik P enataan O utlet Air Pendingin

No Param eter S a tu an R adar M aksim um

1 T em perature °C 40

- 3 -

Liquid phase ca ta ly tic O xidation System (LC)

D eskripsiAir b u an g an yang berasal dari proses esterifikasi dan sebagian kecil dari w a ste w ater A m asu k ke dalam u n it Liquid Phase Catalytic Oxidation S ystem dengan k an dungan COD dalam range 20000- 3 0 0 0 0 ppm. W aste w ater setelah m elalui p em an asan di heat exchanger, m asu k ke dalam reak tor yang berisi ka ta lis d idalam nya dengan tem pera tu re m encapai 270 °C. Z at-zat organik dalam w aste w ater ak an teroksidasi m enjadi CO2 d an u ap air, kem udian d ip isahkan dalam treated w ater tank u n tu k m em isahkan gas yang te rb en tu k dengan cairan. C airan d ibuang ke lau t setelah m elalui p en g a tu ran pH dengan k an dungan COD pada akh ir perlakuan berk isar <150 ppm .

D em in Water

D eskripsiPT. Nippon Shokubai Indonesia m enggunakan KTI (PT. K rakatau T irta Industri) sebagai b ah an baku air dem ineral dengan ra ta -ra ta

- 2 -

d ikum pulkan ke dalam tangki kondensat dan d igunakan kem bali sebagai air um pan boiler.

S alu ran lim bah di PT. NSI su d ah terp isah a n ta ra lim bah produksi, u tilitas, dan sanitary. Lim bah sanitary, blowdown cooling water, blowdown boiler, dan gardening, d ibuang m elalui sewer. Sedangkan u n tu k lim bah produksi akan di treatm ent di WWT plant, lalu u n tu k hasil pengolahan lim bah akan di buang ke lau t m elaui aliran Sea Water Return bersam aan dengan hasil ne tra lisasi lim bah Demin Water Plant.

2. D iagram Alir Proses Pengolahan Air Limbah - W aste liquid Incinerator System (WLIS)

D eskripsi

Air b u an g an yang ke luar dari setiap proses (w aste w ater A) dan air bu an g an dari cleaning w ater (w aste w ater B) se rta w aste oil (dari p roduk acrylic dan esternya), m asu k ke dalam u n it W aste Liquid Incinerator System dengan k an dungan m aksim al COD 1 4 5 0 0 0 ppm d ip an ask an dalam incinerator pada su h u 9 5 0 - 9 8 5 °C sam bil dialiri u d a ra sehingga zat-zat organik akan te ru ra i dan beru b ah m enjadi CO2 d an uap air dan d ibuang ke atm osfir m elalui stack. Sedangkan SO2 d an logam -logam lainnya akan tertam pung dalam bejana yang berisi a ir kem udian d iendapkan dengan m enggunakan alum inium sulfa t se rta dengan penam bahan sodium polyacrylatem sehingga te rb en tu k p ad a tan te rsu sp en si a ta u slury. Slury yang te rben tuk kem udian d ip isah k an endapannya dari cairan dengan m enggunakan a la t decan te r dan d itam pung dalam jum bo bag sebagai w aste sludge. S edangkan ca irannya di buang ke lau t setelah m elalui pengatu ran COD pad a ak h ir perlakuan berk isar < 150 ppm.

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : SK .571/M enlhk /Setjen /PK L . 1 /1 0 /2 0 1 7 TENTANGIZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA

LAMPIRAN II

A. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

1. Neraca Air dan Air Limbah

i i .... * — .....1 > '■ i

- j i

.......... v.... ...............-........ ....... W....

! O utle t

-c 3

Inlet

[

O utlet

Outlet

Deskripsi:PT. Nippon S hokubai Indonesia (NSI) m endapatkan suplai Industrial Water (IW) dari K rakatau T irta Industri (KTI) dan Peteka m elaui p ipa baw ah tanah . IW dari KTI d igunakan u n tu k air um pan ke dalam proses produksi, akan tetapi IW dari Peteka hanya dipakai u n tu k G ardening d ikarenakan spesifikasi a ir dari Peteka belum sesuai s ta n d a r sebagai u m p an Demin Water Plant.

Pem akaian a ir KTI adalah berk isar 106 m 3/jam , sedangkan pem akaian air Peteka sek itar 1 m 3/jam . Air KTI d igunakan secara langsung u n tu k air m ake up 2AA dan SAP cooling water, Hydrant, dan absorbing w ater di WWT. IW ini ju g a ak an d iu m p an k an ke proses filtrasi d im ana Filtered Water (FW) ini akan d igunakan sebagai m ake up w ater di GTG cooling water, sanitary, dan juga d isuplai ke Ion Exchange Area u n tu k m enghasilkan Demineralized Water (DW).

DW ini d igunakan sebagai a ir um pan di proses produksi dan a ir um pan boiler. DW yang d igunakan u n tu k air um p an boiler akan diproses terlebih d ah u lu di deaera to r u n tu k m enghilangkan k an dungan oksigen dalam air, se lan ju tnya Boiler Feed Water (BFW) te rseb u t siap d ium pankan ke se lu ruh boiler di a rea p roses dan u tilitas. Sebagai langkah efisiensi, kondensat boiler

- 2 -

D. KOORDINAT PEMBUANGAN AIR LIMBAH (OUTFALL) DAN KEDALAMAN PEMBUANGAN

No.Je n is Air Lim bah

N am a/K ode Titik Outfall

Koordinat Titik Pem buangan K edalam a n dari

permukaa n lau t

(m)

LintangSelatan

B ujur T im ur

1.

Air lim bah I PAL, air lim bah Demin dan B uangan air pendingin

AirPendingin

06°2' 02,4" 105°56' 51,1" 0

E. KOORDINAT PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT

NoTitik P em an tau an K ualitas Air L aut

KoordinatLintang Selatan B ujur T im ur

1. NS-1 06°01'56,6" 105°55’26,0"2. Kontrol 06°01'48,6" 105°55' 17,2"

3. NS-2 06°01'59,6" 105°55'39,8"

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

LAMPIRAN IKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : SK.571 /M enlhk /S etjen /P K L . 1 /1 0 /2 0 1 7 TENTANGIZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA

A. TATA LETAK PEMBUANGAN AIR LIMBAH

B. KOORDINAT INLET

No Je n is Air Lim bah N am a/K odeTitik

Koordinat P enaatan

Lintang Selatan B ujur Tim ur

1. Air lim bah proses u tam a

Inlet IPAL 06°2' 08,5" 105°56' 24,5"

C. KOORDINAT PENAATAN AIR LIMBAH (EFFLUENT)

No Je n is Air Lim bahN am a/K ode

Titik P enaatan

Koordinat P enaatan

LintangSelatan

B u ju r T im ur

1. B uangan air lim bah ou tle t IPAL

IPAL 06°2' 08 ,9” 105°56' 23,7"

2. B uangan air dem in w ater

Demin W ater o o to 1—*

o

io 105°56' 25,6"

3. B uangan air pendingin

Air Pendingin 06°2' 02,4" 105°56’ 51,1"

- 7 -

KEDELAPAN BELAS : Dalam pe laksanaan Izin Pem buangan Air Lim bah keL aut sebagaim ana dalam K epu tusan ini, M enteri m enugaskan kepada Pejabat Pengaw as Lingkungan H idup u n tu k m elakukan pengaw asan.

KESEMBILAN BELAS : Dalam hal be rd asark an hasil pengaw asan sebagaim anad im aksud dalam Amar KEDELAPAN BELAS d item ukan pelanggaran, d ikenakan sanksi sesua i ke ten tu an P era tu ran Perundang-undangan .

KEDUA PULUH : Sanksi sebagaim ana d im aksud dalam AmarKESEMBILAN BELAS tidak m em bebaskan Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan dari tanggung jaw ab pem ulihan fungsi lingkungan hidup.

KEDUA PULUH SATU : K epu tusan M enteri ini m ulai berlaku pada tanggald ite tapkan u n tu k jan g k a w ak tu 5 (lima) ta h u n dan d ap a t d iperpanjang dengan m engajukan perm ohonan perpan jangan izin kepada M enteri L ingkungan Hidup dan K ehutanan , paling lam bat 60 (enam puluh) hari kerja sebelum jan g k a w aktu izin berakhir.

D itetapkan di J a k a r ta pada tanggal 24 O ktober 2017

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

Salinan K epu tusan ini d isam paikan kepada Yth:1. Sekretaris Je n d e ra l K em enterian L ingkungan H idup d an K ehutanan;2. D irektur Je n d era l Pengendalian Pencem aran dan K erusakan Lingkungan;3. D irektur Je n d era l Planologi K ehu tanan dan T ata L ingkungan;4. D irektur Jen d era l Penegakan H ukum Lingkungan H idup dan K ehutanan;5. G ubernur B anten;6. W alikota Cilegon;7. Kepala D inas L ingkungan Hidup dan K ehutanan Provinsi B anten;8. Kepala D inas L ingkungan H idup Kota Cilegon;9. D eputy P lant M anager & GM of O perations PT. Nippon Shokubai Indonesia.

- 6 -

KEDUA BELAS

KETIGA BELAS

KEEMPAT BELAS

KELIMA BELAS

KEENAM BELAS

KETUJUH BELAS

4. m elam paui debit pem buangan air lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Am ar KETUJUH angka 2; dan

5. m elam paui baku m u tu sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEENAM dan Amar KEDELAPAN.

: D alam hal b aku m u tu kua litas lim bah terlam paui yang d iak iba tkan oleh terhen tinya sebagian a ta u se lu ruh keg iatan operasi dan sam pai d im ulainya kem bali kegiatan operasi, Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan wajib m elaporkan kepada:1 . M enteri L ingkungan Hidup dan K ehu tanan m elalui

D irektur Jendera l Pengendalian Pencem aran dan K erusakan Lingkungan;

2. G ubernu r B anten m elalui Kepala D inas Lingkungan H idup dan K ehu tanan Provinsi B anten; dan

3. W alikota Cilegon m elalui Kepala D inas Lingkungan H idup Kota Cilegon.

: Dalam hal terjadi pencem aran d a n /a ta u p e ru sak an lingkungan hidup, Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan wajib m elakukan penanggulangan dan pem ulihan fungsi lingkungan hidup.

: Penanggulangan pencem aran d a n /a ta u p e ru sak an lingkungan h idup sebagaim ana d im aksud Amar KETIGA BELAS d ilakukan dengan m enerapkan ta ta ca ra penanganan kondisi d a ru ra t yang dimiliki oleh Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran III K eputusan ini.

: Pem ulihan fungsi lingkungan h idup sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGA BELAS d ilak sanakan sesua i dengan p e ra tu ran peru n d an g -u n d an g an d a n /a ta u perkem bangan teknologi.

: S e lu ruh biaya penanggulangan pencem aran d a n /a ta u p e ru sak an lingkungan h idup serta pem ulihan fungsi lingkungan h idup d ibebankan kepada Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan.

: Dalam hal terjadi kondisi abnorm al d a n /a ta u d a ru ra t, Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan wajib m enyam paikan laporan dalam j angka w aktu paling lam a 2 x 24 (dua kali d u a pu lu h em pat) jam dan kondisi d a ru ra t dalam jan g k a w aktu paling lam a 1 x 24 (satu kali d u a pu luh empat) jam kepada:1 . M enteri L ingkungan H idup dan K ehu tanan m elalui

D irektur Jen d era l Pengendalian Pencem aran dan K erusakan Lingkungan;

2. G ubernu r B anten m elalui Kepala D inas Lingkungan H idup dan K ehu tanan Provinsi B anten; dan

3. W alikota Cilegon m elalui Kepala D inas L ingkungan H idup Kota Cilegon.

WENTERI LiNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBUK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA

NOMOR SK.571 /M enlhk /S etjen /PK L . 1/ 10 /2017

TENTANG

IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT PT. NIPPON SHOKUBAI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

M enim bang : a. bahw a b e rd asa rk an k e ten tu an Pasal 3 ayat (1)P era tu ran M enteri Negara L ingkungan H idup Nomor 12 T ahun 2006 ten tang P ersyaratan dan T ata Cara Perizinan Pem buangan Air Lim bah Ke Laut, Setiap u sa h a d a n /a ta u kegiatan yang ak an m elakukan pem buangan air lim bah ke lau t wajib m endapatkan izin dari Menteri;

b. bahw a D eputy P lant M anager 8s GM of O perations PT. Nippon Shokubai Indonesia dengan su ra t Nomor 0 0 8 /E N V /I/2 0 1 6 tanggal 28 J a n u a r i 2016, m engajukan Perm ohonan Izin Pem buangan Limbah Cair ke Laut;

c. bahw a b e rd asa rk an :1) hasil verifikasi adm in istrasi oleh U nit Pelayanan

T erpadu K em enterian L ingkungan H idup dan K ehu tanan sesua i Berita A cara Nomor R 201602010167 tanggal 1 Februari 2016;

2) Berita Acara Pem bahasan Teknis Izin Pem buangan Air Lim bah ke Laut PT. Nippon Shokubai Indonesia Nomor B A -26/PPK PL-3/2016 tanggal 1 M aret 2016;

3) su ra t Deputy Plant M anager & GM of O perations PT. Nippon Shokubai Indonesia Nomor 018 /E N V /IV /2016 tanggal 12 April 2016, perihal T indak lan ju t hasil dari p em b ah asan teknis perpan jangan izin pem buangan a ir lim bah ke lau t PT. Nippon Shokubai Indonesia;

4) Berita Acara Verifikasi Lapangan Izin Pem buangan Air Limbah ke Laut PT. Nippon Shokubai Indonesia Nomor B A -75/PPK PL-3/2016 tanggal 9