4 Imunisasi Pada Anak Dengan Defisiensi Imun Dan Keadaan Khusus - Dr Dr Kusnandi Rusmil SpAK MM
Click here to load reader
Transcript of 4 Imunisasi Pada Anak Dengan Defisiensi Imun Dan Keadaan Khusus - Dr Dr Kusnandi Rusmil SpAK MM
21/01/2012
1
Page 1
IMUNISASI PADA ANAK DENGAN
DEFISIENSI IMUN DAN KEADAAN KHUSUS
Kusnandi Rusmil
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS.Hasan Sadikin/
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Page 2
IMUNISASI
INTERVENSI EFEKTIF PENYAKIT INFEKSI
MELINDUNGI JUTAAN ANAK
KEADAAN KHUSUS ?
21/01/2012
2
Page 3
Imunisasi• Anak sehat. • Beberapa kondisi tertentu atau
keadaan khusus dapat menempatkan anak pada risiko kesakitan atau kemungkinan menghadapi efek samping yang lebih berat akibat tindakan imunisasi
• Keadaan mengancam masyarakatpada keadaan KLB
Page 4
KONDISI KHUSUS• vaksin khusus• penundaan • Kontraindikasi
KELOMPOK BERISIKO
IDENTIFIKASIBAYI BERISIKO
IBU BERISIKO
21/01/2012
3
Page 5
Pada bayi/anak yang mempunyai risiko tinggi mendapat infeksi
Bayi / anak yang imunocopromised• seperti bayi prematur, • anak dengan penyakit keganasan, • anak yang mendapat pengobatan
imunosupresi, radioterapi, • anak yang menderita infeksi HIV• transplantasi sumsum tulang/organ • splenektomi, • mereka yang pernah menderita reaksi efek
samping yang serius setelah imunisasi . 1-6
Page 6
• Dosis penuh• Sesuai jadwal vaksinasi yang
ditetapkan menurut umurkronologis
• Kecuali untuk vaksin Hepatitis B
Vaksinasi pada bayi prematur dan BBLR
21/01/2012
4
Page 7
IMUNISASI PADA ANAK IMUNOKOMPROMAIS
• Intensitas & lama pemberian zat imunosupresan
• Risiko & keuntungan yang diperoleh dalam usaha
menghindari tertular suatu penyakit
IMUNOKOMPROMAIS
PRIMER SEKUNDER
Page 8
PRIMER
defek bawaan:
� defek sel B
� defek sel T
� defek sistim
komplemen
� fungsi fagosit
SEKUNDER
• infeksi HIV
• Keganasan
• transplantasi organ
• splenektomi
• pengobatan
imunosupresif
• antimetabolik
• radiasi
• malnutrisi berat
21/01/2012
5
Page 9
1
4
3
2
vaksinasi tidak optimal bila diberikan pada sebelum
/ segera setelah kemoterapi / terapi kortikosteroid
dosis tinggi / prednison 2 mg/kg/hari selama
minimal 14 hari
Anak dengan keganasan memiliki risiko lebih besar
mengalami KIPI
Anak mendapat kortikosteroid dosis tinggi selama >2 minggu,
imunisasi ditunda min 1 bulan dan bila steroid dos is tinggi
diberikan < 2 minggu imunisasi hanya ditunda 2 ming gu setelah
dosis terakhir
Vaksin berisi virus/ bakteri hidup merupakan kontraindikasi
Page 10
5ALL mendapat kemoterapi, AAP : vaksin hidup bila pender ita telah
remisi selama 1 tahun, , limfosit total mencapai 70 0/mm 3 dan
trombosit > 100.000/mm 3 atau 24 bulan setelah TST tanpa penyakit
rejeksi jaringan
6 Transfusi darah mempengaruhi respons terhadap vaksi n
berisi virus hidup sehingga diperlukan waktu washout
7Vaksin berisi bakteri/ virus inaktif /komponen / ko njugat bukan kontraindikasi bagi anak dengan kondisi imunosupresi
21/01/2012
6
Page 11
Periode washout untuk pemberian imunisasi MMR setelah transfusi komponen darah
Produk Indikasi Dosis Interval (bulan)
Imunoglobulin Hepatitis AProfilaksis KontakInternational travel
0.2 ml/kg0.3 ml/kg
33
Profilaksis CampakKontak normalKontak imunokompromais
0.25 ml/lg0.5ml/kg
56
IVIG Terapi defisinesi antibodiTerapi ITP atau penyakit Kawsaki
160mg/kg320mg/kg640mg/kg
>1280mg/kg
789
>10 bulanHBIG Profilaksis Hepatitis B 0.06ml.kg 3IG Rabies Profilaksis rabies 20 IU/kg 4IG Tetanus Profilaksis tetanus 250 IU 3IG VariselaZoster
Profilaksis varisela 125 IU/10 kg 5
Washed red cell 10ml/kg 0Packed red cell 10ml/kg 6Whole blood 10ml/kg 6Plasma/trombosit
10ml/kg 7
IG RSV 75mg/kg 10Sung dkk,2001
Page 12
IMUNISASI PADA ANAK DENGAN INFEKSI HIV
Morbiditas & mortalitas >> Efek samping vaksin
REKOMENDASI WHO
RESPON LEBIH RENDAHSIMTOMATIK / ASIMTOMATIK ?
21/01/2012
7
Page 13
Rekomendasi WHO & ACIP (Advisory Committee on Immunization Practices )
VaksinWHO/ UNICEF ACIP
Asimptomatik Simptomatik Anak dengan HIV/AIDS
BCG Lahir Tidak Tidak
DPT Usia 6,10,14 minggu Tidak DTaP
OPV Usia 0,6,10,16
minggu
Ya Tidak (gunakan IPV)
Campak
(dalam MMR)
Usia 6 dan 9 bulan Ya (tidak bila
imunodefisiensi berat)
Ya (tidak bila CD4+ <
15%)Hepatitis B Ya (anak tidak
terinfeksi)
Ya Ya
Yellow fever Ya Tidak Ya
Pneumokokus Ya Ya Ya
Hib Ya Ya Ya
Meningokokal Ya Ya Ya
Influenza Setiap tahun Setiap tahun Ya (usia >6 bulan)
Varisela Ya Ya (tidak bila CD4+
<15%)
Bila ada indikasi
Antraks Belum ada rekomendasi Bila ada indikasi
Obaro dkk, 2004; Pickering dkk,2006
Page 14
IMUNISASI PADA ANAK DENGAN ASPLENIA / HIPOSPLENIA
VAKSIN KONJUGAT PNEUMOKOKUS
VAKSIN MENINGOKOKUS
VAKSIN HiB
ANTIBIOTIK PROFILAKSIS : PENISILIN : <5 th: 2 X 125 mg, >5 th: 2 X 250 mgAMOKSISILIN : 20 mg/Kg/hari
SANGAT DIANJURKAN
21/01/2012
8
Page 15
IMUNISASI PADA ANAK YANG MENERIMA TRANSPLANTASI
• Transplantasi sumsum tulang (TST) alogenik defisiensi imun
disebabkan 4 komponen :
(1) pengobatan imunosupresi penyakit primer
(2) kemoterapi & radioterapi yang diberikan pada resipien
(3) reaktivitas imunologi antara graft & resipien
(4) pengobatan imunosupresi setelah transplantasi
• Sedangkan pada TST autogenik hanya komponen (1) dan (2)
yang berperan
Page 16
Rekomendasi imunisasi untuk pasien transplantasi sumsum tulang
VaksinTransplantasiTST alogenik
TransplantasiTST otologus
Keterangan
DPT Ya Ya
Polio (IPV) Ya Ya
Campak Epidemik campakHanya padapenderita anak
Tidak diberikan dalam 24bulan setelah transplantasi.Tidak pada GVHD.
Rubella Ya Ya Terutama wanita
Hib Ya Ya2 dosis mulai 6-12 bulansetelah transplantasi
Hepatitis B Ya Ya12 bulan setelahtransplantasi.
Pneumokok Ya ? Hasil tidak baik pada GVHD.
Varisela TidakAnak dandewasa muda
Tidak dalam masa 24 bulansetelah transplantasi. Tidakpada GVHD.
Plotkin SA, 2004
21/01/2012
9
Page 17
Vaksinasi Anggota Keluarga Pasien Imunodefisiensi
Vaksin yang direkimendasikan
InfluenzaCampakMumps RubelaVarisela
Vaksin yang dilarang OPV
Page 18
IMUNISASI SEHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN PRODUK DARAH YANG MENGANDUNG ANTIBODI
• Vaksin inaktif diberikan simultan pada tempat berbeda dengan
jalur pemberian produk darah mengandung antibodi
• Vaksin hidup (MMR & varisela) dihindari sekurangnya 3 bulan
setelah pemberian produk darah
• produk darah dihindari diberikan sekurangnya 2 minggu setelah
pemberian vaksin hidup
• Vaksin tifoid oral, OPV, dan yellow fever vaccine dapat
diberikan kapan saja
21/01/2012
10
Page 19
IMUNISASI DALAM KEADAAN KHUSUS LAINNYA
IMUNISASI PADA ANAK DENGAN RIWAYAT ALERGI
Hipersensitivitas & anafilaksis terhadap komponen vaksin
KONTRAINDIKASI
Reaksi hipersensitivitas ringan KONTRAINDIKASI
Page 20
IMUNISASI PADA ANAK DENGAN PENYAKIT KRONIS
• Neurologis
• Endokrinologis (diabetes)
• Liver
• Renal
• Hematologi
• Kardiologi
• Pulmonal
• Gastrointestinal
INFEKSI
IMUNISASI SEPERTI ANAK SEHAT
SANGAT DIANJURKAN IMUNISASI INFLUENSA & PNEUMOKOKUS
21/01/2012
11
Page 21
IMUNISASI PADA ANAK SAKIT
Ditunda hanya pada keadaan sakit serius
Anak dirawat melengkapi jadwal
imunisasi segera setelah dipulangkan
Page 22
IMUNISASI PADA RIWAYAT PAPARAN DENGAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR
Paparaninfeksi
Inkubasi Pemberian vaksinasi
Campak 8-12 hari 0-72 jam paparan
Varisela 14-16 hari 0-72 jam paparan
Rubella 14-23 hari Tidak perlu
Gondongan 12-25 hari Tidak perlu
Hepatitis B 14-160 hari Perlu aktif dan pasif segeradalam 12 jam
Tetanus 24jam –beberapabulan
Perlu aktif dan pasif
Hepatitis A 15-50 hari Tidak perlu
21/01/2012
12
Page 23
IMUNISASI PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PERDARAHAN DAN ATAU MENERIMA TERAPI
ANTIKOAGULAN
TIDAK KONTRAINDIKASI SUBKUTAN
MENGANDUNG ADJUVAN ALUMINIUM IM
• DITUNDA SAMPAI DAPAT TERAPI ANTIKOAGULAN
• JARUM UKURAN PALING KECIL
• PENEKANAN MIN 5 MENIT
Page 24
IBU MENDERITA TUBERCULOSIS
Bayi dilahirkan ibu menderita (TB) paru aktif:�sesaat sebelum lahir�sesudah lahir�mendapat pengobatan < 2 bulan sebelum
melahirkan�tidak cukup terlindungi dengan vaksinasi BCG.
21/01/2012
13
Page 25
IBU MENDERITA
TUBERKULOSIS:1
4
3
2
7
5
6
Yakinkan ibu bahwa ASI tetap boleh diberikan, catatBB bayi setiap 2 minggu
Jangan diberikan BCG saat lahir
Beri pencegahan dengan INH 5mg/kgBB
Pada umur 8 minggu � evaluasi bayi kembali
Apabila ditemukan kemungkinan TB aktif � mulai terapi TB
Apabila kondisi bayi baik dan hasil uji tuberkulin (-) � pencegahan
dengan INH dilanjutkan dalam waktu 6 bulan
Tunda BCG sampai 2 minggu setelah pengobatan selesai
Page 26
IMUNISASI PADA KEADAAN WABAH
21/01/2012
14
Page 27
DIFTERI
• Jika wabah terjadi pada orang dewasa, imunisasi dilakukan terhadap orang yang paling berisiko terkena difteria
• Ulangi imunisasi sebulan kemudian untuk memperoleh sekurang-kurangnya 2 dosis
• Lakukan identifikasi terhadap mereka yang kontak dengan penderita dan mencari orang-orang yang berisiko
• Identifikasi strain C. diphtheriae
Page 28
POLIO
• Out break respon imun(ORI)• mopping-up• Pekan Imunisasi Nasional
(PIN)
21/01/2012
15
Page 29
CAMPAK
• Wabah campak � anak SD, SLTP, dan SLTA diberikan imunisasi ulang
• Melakukan ring vaksinasi pada setiap KLB campak di sekitar desa KLB, sasaran umur 9 bulan-5 tahun atau sampai umur kasus tertua, diberikan satu dosis vaksin campak tanpa melihat status imunisasi sebelumnya
• Kegiatan ini untuk memutuskan transmisi bila dilakukan dalam waktu 7-10 hari setelah onset KLB
• Diberikan juga vitamin A untuk anak 9-11 bulan 100.000 IU sedangkan untuk umur 1-5 tahun 200.000 IU (kecuali balita yang pernah mendapat vitamin A dalam satu bulan terakhir)
Page 30
21/01/2012
16
Page 31
Curriculum Vitae
Nama Lengkap : Kusnandi Rusmil, Tempat/tanggal lahir : Payakumbuh, 14 MeiPekerjaan/Jabatan : Kepala Divisi Tumbuh Kemba ng –Pedsos
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD/RS.Hasan Sadikin
: Anggauta Satgas Imunisasi
Email : [email protected]
Pendidikan : SD, Jakarta, 1961SMPN 3 , Jakarta, 1964SMAN 4 Jakarta, 1969Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung 1977Dokter Spesialis Anak FK-UNPAD, 1989Spesialis Anak Konsultan Kolegium IDAI, 1999Magister Manajemen, UNPAD Bandung, 2000Program Doktor , UNPAD Bandung lulus tahun 2008