4. Hernia Inguinalis Fix ....
-
Upload
rc-ria-chairul -
Category
Documents
-
view
227 -
download
3
description
Transcript of 4. Hernia Inguinalis Fix ....
LAPORAN KASUS HERNIA
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RUMAH SAKIT TABRANI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ABDURRAB
__________________________________________________________________
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.X
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa cinta damai, kampar
Pekerjaan : Petani
Masuk RS : Tanggal 16-12-2014, pukul 11.20 WIB
No. RM : 096430
ANAMNESIS (Autoanamnesis/Alloanamnesis)
Keluhan Utama
Terdapat benjolan diselangkangan kanan sejak 7 hari SMRS
RPS (Riwayat Penyakit Sekarang)
- Terdapat benjolan di selangkangan kanan sejak 7 hari SMRS, ukurannya sebesar
telur puyuh bediameter ± 3x4 cm. Benjolan muncul ketika pasien
mengedan/batuk/bila berdiri, tapi saat pasien berbaring, benjolan tersebut hilang
atau tidak nampak.
- Pasien tidak mengeluhkan nyeri diselangkangan kanan.
- Pasien juga tidak mengeluhkan adanya muntah.
- Flatus (+), kira –kira flatus 6 jam yang lalu.
RPD (Riwayat penyakit dahulu)
- Pasien pernah merasakan adanya benjolan sejak 6 bulan yang lalu dan belum
diobati.
RPK (Riwayat penyakit keluarga)
- Tidak ada keluarga yang mengeluhkan sakit yang sama
1
RPSE (Riwayat Psikososial dan Ekonomi)
- Pasien sering mengangkat beban berat (buah sawit)
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
TD : 110/75 mmHg
Nadi : 100 x/menit reguler
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 37 ˚C
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kepala
Rambut :Hitam, pendek, lurus.
Mata : Konjungtiva anemis kanan dan kiri, sklera tidak ikterik, lain-lain
normal.
Telinga : DBN
Hidung : DBN
Mulut : DBN
Leher
Trakhea : Berada di tengah, deviasi (-)
KGB : Tidak membesar.
JVP : 5 - 2 H2O
Thorak (Paru)
2
Inpeksi : Bentuk dada normal, pergerakan nafas kanan kiri simetris.
Palpasi : Fremitus taktil kanan kiri sama
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler di kedua lapang paru, ronkhi tidak ada, wheezing
tidak ada.
Thorak (Jantung)
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 cm di SIC V linea midklavikula sinistra
Perkusi :
- Batas atas : SIC II garis parasternal sinistra
- Batas kanan : SIC IV garis sternal dekstra
- Batas kiri : SIC IV garis midklavikula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I - II normal, reguler
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar, simetris
Auskultasi : Bising usus (+) 10x/menit
Palpasi : Supel, asites tidak ada, nyeri tekan epigastrium tidak ada, hepar, lien,
dan ginjal tidak teraba.
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Akral hangat CRT < 2 detik, Edem (-/-)
Status Lokalis
Regio inguinalis dextra
Inspeksi : benjolan tampak ketika mengedan, dan hilang ketika
pasien berbaring, tidak ada perubahan warna kulit disekitar selangkangan
Palpasi : teraba benjolan, bentuk lonjong, sebesar telur puyuh,
konsistensi kenyal, nyeri (+)
Finger test: Benjolan menekan ujung jari. Uji transluminasi (-)
DIAGNOSIS KERJA
3
Hernia inguinalis lateralis reponibel dextra
DIAGNOSIS BANDING
Hidrokel
Varikokel
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah
Hemoglobin : 14,8 mg%
Lekosit : 12.500 mm3
LED : 3 mm/jam
Trombosit : 290.000 µ
Hematokrit : 42,7 %
Eritrosit : 4,99 juta/mm3
Diff : Eosinofil: 4, basofil: 0, stab: 5, segmen: 65, limfosit: 18,
monosit:8
TERAPI
- Konservatif, contohnya dengan menggunakan celana hernia atau pasang
penyanngga
- Operatif: Herniotomy
PROGNOSIS
- Quo ad vitam : bonam
- Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
- Quo ad sanationam : bonam
HERNIA
4
1. Definisi 1, 3, 4
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin, kantong,
dan isi hernia.
Gambar: Anatomi hernia
2. Klasifikasi 1, 2
Berdasarkan terjadinya
a. Hernia bawaan/kongential
b. Hernia dapatan/akuisita
Berdasarkan letaknya
a. Diafragma
b. Inguinal: hernia inguinalis medialis (direct) dan hernia inguinalis lateralis
(indirect)
c. Umbilical
d. Femoral
Berdasarkan sifatnya
a. Hernia reponibel : Isi hernia dapat keluar masuk usus, keluar jika berdiri
atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada
keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
5
b. Hernia ireponibel : bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali
kedalam rongga perut, ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong
pada peritonium kantong hernia.
c. Hernia inkaserata atau hernia strangulate: bila isinya terjepit oleh cincin
hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali kedalam
rongga perut. Akibatnya terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi.
Secara klinis hernia inkaserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel
dengan gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai
hernia strangulata.
Gambar: Klasifikasi hernia berdasarkan letaknya
3.Etiologi1, 3
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau sebab yang didapat.
Faktor yang dipandang berperan kausal adalah
- Prosessus vaginalis yang terbuka terjadi keterlambatan penurupan prosesus
vaginalis setelah penurunan testis ke dalam skrotum selama perkembangan
fetal
- Peninggian tekanan didalam rongga perut batuk kronik , hipertrofi prostat,
konstipasi, dan asites
- Kelemahan otot dinding perut karena usia akibat kerusakan n.ilioinguinalis
dan iliofenoralis setelah apendektomi
6
4. Diagnosis1
Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh isi hernia. Diagnosis
ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi atau jika tidak dapat direposisi
atas dasar tidak adanya pembatasan jelas disebelah cranial dan adanya hubungan ke
cranial melalui annulus eksternus. Pada waktu jari masih berada dalam annulus
eksternus, pasien diminta mengedan. Jika ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia
inguinalis lateralis, dan jika bagian sisi jari yang menyentuhnya berarti hernia
inguinalis medialis.
5. Gambaran klinis1, 3
Umumnya pasien adanya benjolan di selangkangan atau kemaluan. Pada
hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan dilipat paha yang
muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan, dan menghilang waktu
berbaring sedangkan pada hernia strangulasi dan inkarserata maka benjolan bersifat
irreponible. Hernia yang kecil menyebabkan penderita merasa tidak nyaman
(discomfort) sering terjadi pada saat bekerja dan berdiri. Keluhan nyeri jarang
dijumpai kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau para umbilikal
berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus
halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah, flatus
dan tidak BAB baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi
karena nekrosis atau gangren dan bisa menyebabkan gejala ileus, yaitu perut
kembung, muntah, dan obstipasi. Pasien dengan hernia indirect mengeluh sensasi
“terbakar” akibat tarikan kantung peritoneal. Pada hernia inkarserata yang sudah
kronis, biasanya isi hernia adalah omentum, tidak akan menimbulkan perasaan tidak
nyaman (discomfort).
7
Tabel 1: Gambaran klinis hernia
Jenis Reponibel Nyeri Obstruksi Tampak
sakit
Toksik
Reponibel + - - - -
Ireponibel - - - - -
Inkaserasi - + + + -
Strangulasi - ++ + ++ ++
6. Pemeriksaan1, 3
1. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Daerah inguinalis pertama-tama diperiksa dengan inspeksi. Pasien
diperiksa dalam keadaan berdiri dan diminta untuk mengejan, Pada saat
pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai
penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah.
Ini juga dilakukan untuk membedakan dengan limfadenopati. Benjolan yang
terlihat di atas lipat paha menunjukkan hernia inguinalis, sedang di bawah
lipat paha menunjukkan hernia femoralis. Pada hernia yang telah terjadi
inkarserata atau strangulasi maka disekitar hernia akan terlihat eritema.
b. Palpasi
Pada palpasi akan teraba benjolan berbatas tegas, bisa lunak atau kenyal
tergantung dari isi hernia tersebut
Finger test
- Dengan cara melakukan palpasi spermatic cord
- Menikuti fasikulus spermatikus ke annulus inguinalis interna
- Normal: jari tangan tidak dapat masuk penderita diminta mengedan dan
rasakan apakah ada massa
- Bila massa menekan ujung jari: hernia inguinalis lateralis (indirect)
8
- Bila massa menekan sisi jari: hernia inguinalis medialis (direct)
Gambar: Finger test
Transluminasi Massa Skrotum
Di dalam suatu ruang yang gelap, sumber cahaya diletakkan pada sisi
pembesaran skrotum. Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan testis normal tidak
dapat ditembus sinar. Transmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan
rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel atau spermatokel.
7. Tatalaksana 1,3
a. Pengobatan konservatif
- Tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang
untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.
- Reposisi tidak dilakukan pada hernia strangulata, kecuali pada pasien anak-
anak.
- Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin
hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi.
- Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah
direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur
hidup. Sebaiknya cara ini tidak dinjurkan karena menimbulkan komplikasi
9
antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan
sedangkan strangulasi tetap mengancam.
Gambar: celana hernia
b. Pengobatan operatif
- Satu-satunya pengobatan yang rasional terhadap hernia inguinalis
- Prinsip dasar hernia: herniotomi dan hernioplastik
- Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya,
kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan kemudian
direposisi. Kantong dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong
- Pada herniaplastik dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus
dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplastik lebih
penting dalam mencegah terjadinya residitif dibandingkan herniotomi.
8. Diagnosis banding 1
- Hidrokel
Mempunyai batas atas tegas, tidak dapat dimasukkan kembali. Testis pada
pasien hidrokel tidak dapat diraba. Pada hidrokel pemeriksaan transluminasi
akan memberi hasil positif
- Varikokel
Peninggian tekanan didalam pleksus pampiniformis dapat diraba sebagai
struktur yang terdiri atas varises pleksus pampiniformis yang memberikan
kesan raba seperti kumpulan cacing. Transluminasi tes positif.
10
Tabel 2:Diagnosis banding hernia
Kelainan Massa Nyeri Asal Auskultasi Transluminasi tes
Hidrokel Cairan - Cairan abdomen - +
Varikokel
- - Pelebaran pembuluh darah
Bising pembuluh darah
+
9. Komplikasi 1,3
Komplikasi hernia inguinalis lateralis bergantung pada keadaan yang dialami
oleh isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia inguinalis lateralis,
pada hernia ireponibel: ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri
atas omentum, organ ekstraperitoneal atau merupakan hernia akreta. Di sini tidak
timbul gejala klinis kecuali benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin
hernia sehingga terjadi hernia strangulata/ inkarserasi yang menimbulkan gejala
obstruksi usus yang sederhana. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih
kaku seperti pada hernia hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi
jepitan parsial
Jepitan cincin hernia inguinalis lateralis akan menyebabkan gangguan perfusi
jaringan isi hernia. Pada permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem
organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia.
Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga
akhirnya peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong
hernia akan berisi transudant berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri
usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel,
atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.
Gambaran klinis hernia inkaserata yang mengandung usus dimulai dengan
gambaran obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam
basa. Bila telah terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasi, terjadi keadaan
toksik akibat gangrene dan gambaran klinis menjadi komplkes dan sangat serius.
11
Penderita mengeluh nyeri hebat ditempat hernia. Nyeri kana menetap karena
rangsangan meningeal.
Perlekatan/hernia akreta
Hernia ireponibel
Jepitan vaskularisasi terganggu iskemi gangrene nekrosis
Infeksi
Obstipasi konstipasi
Hernia inkaserata ileus
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi 2. Jakarta :
EGC, 2004
2. Holzheimer RG, 2005. Inguinal Hernia: Classification, Diagnosis and
Treatment. European Journal Of Medical Research. 10: 121-134
3. Sabiston DC . 1994. Buku Ajar Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta
4. Pierce AG, Neil RB. 2006. At a Glance Ilmu Bedah (Edisi ketiga). Penerbit
Erlangga. Jakarta
13