4. BAB III
-
Upload
pra-setya-adjie -
Category
Documents
-
view
166 -
download
6
Transcript of 4. BAB III
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
3.1 OPC dan APC
OPC dan APC disesuaikan dengan produk yang telah dibuat, yaitu kotak
obat. Gambar di bawah ini menunjukan operation process chart (OPC) dari
produk kotak obat.
Gambar 3.1 OPC Kotak Obat
Gambar di atas menunjukan keseluruhan proses pembuatan produk dari
fabrikasi hingga proses assembling, untuk mengetahui proses perakitan
pembuatan produk ini maka digunakan APC (assembly process chart). Gambar di
bawah ini menunjukan APC produk kotak obat.
Gambar 3.2 APC Kotak Obat
3.2 Routing Sheet
Pembuatan routing sheet pada pembuatan produk kotak obat didasarkan
kepada peta proses operasi. Routing sheet pembuatan produk kotak obat adalah
sebagai berikut:
Contoh perhitungan routing sheet pada komponen alas belakang pada meja
fabrikasi:
1. Produk mesin/jam
Waktu kerja = 60 menit
Waktu proses = 1,02 menit
Produk mesin/jam =
=
= 58,82 produksi mesin/jam
2. Bahan yang disiapkan
Bahan diminta = 39,52 unit
%scrap = 0,00%
Bahan yang disiapkan =
=
= 39,52 unit
3. Efisiensi mesin
Efisiensi = 95%
Efisiensi mesin =
=
= 41,60 unit
4. Jumlah mesin teoritis
Reabilitas = 80%
Jam kerja/hari = 8 jam/hari
Jumlah mesin teoritis =
=
= 0,11
Tabel 3.1 Routing Sheet Produk Kotak Obat
No. Operasi
DeskripsiNama Mesin /
Peralatan
Produksi Mesin /
Jam
% Scrap
Bahan yang
Diminta
Bahan yang
Disiapkan
Efisiensi Mesin
Kebutuhan Mesin
Teoritis Aktual
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
001 Alas Belakang (1)
O-1 Mengukur Meja Fabrikasi 58,82 0,00 39,52 39,52 41,60 0,11 1,00
O-2 Memotong Mesin Jigsaw 157,89 23,00 30,43 39,52 41,60 0,04 1,00
O-3 Meratakan Mesin Serut 19,87 1,40 30,00 30,43 32,03 0,25 1,00
O-4 Melubangi Mesin Bor 120,00 0,01 30,00 30,00 31,58 0,04 1,00
002 Alas Bawah (1)
O-5 Mengukur Meja Fabrikasi 125,00 0,00 42,21 42,21 44,43 0,06 1,00
O-6 Memotong Mesin Jigsaw 150,00 27,64 30,54 42,21 44,43 0,05 1,00
O-7 Meratakan Mesin Serut 23,62 1,73 30,01 30,54 32,15 0,21 1,00
O-8 Melubangi Mesin Bor 120,00 0,04 30,00 30,01 31,59 0,04 1,00
03 Samping Kiri (1)
O-9 Mengukur Meja Fabrikasi 122,45 0,00 44,37 44,37 46,71 0,06 1,00
O-10 Memotong Mesin Jigsaw 125,00 32,10 30,13 44,37 46,71 0,06 1,00
O-11 Meratakan Mesin Serut 24,90 0,34 30,03 30,13 31,72 0,20 1,00
O-12 Melubangi Mesin Bor 85,71 0,09 30,00 30,03 31,61 0,06 1,00
004 Samping Kanan (1)
O-13 Mengukur Meja Fabrikasi 125,00 0,00 38,85 38,85 40,89 0,05 1,00
O-14 Memotong Mesin Jigsaw 120,00 18,94 31,49 38,85 40,89 0,05 1,00
O-15 Meratakan Mesin Serut 24,90 4,60 30,04 31,49 33,15 0,21 1,00
O-16 Melubangi Mesin Bor 600,00 0,14 30,00 30,04 31,62 0,01 1,00
005 Pintu (1)
O-17 Mengukur Meja Fabrikasi 150,00 0,00 43,32 43,32 45,60 0,05 1,00
O-18 Memotong Mesin Jigsaw 230,77 27,79 31,28 43,32 45,60 0,03 1,00
O-19 Meratakan Mesin Serut 27,40 3,98 30,04 31,28 32,93 0,19 1,00
O-20 Melubangi Mesin Bor 240,00 0,12 30,00 30,04 31,62 0,02 1,00
006 Penyangga Tengah (1)
O-21 Mengukur Meja Fabrikasi 176,47 0,00 43,29 43,29 45,57 0,04 1,00
O-22 Memotong Mesin Jigsaw 200,00 27,79 31,26 43,29 45,57 0,04 1,00
O-23 Meratakan Mesin Serut 24,00 3,98 30,02 31,26 32,91 0,21 1,00
Tabel 3.1 Routing Sheet Produk Kotak Obat (Lanjutan)
No. Operasi
DeskripsiNama Mesin /
Peralatan
Produksi Mesin /
Jam
% Scrap
Bahan yang
Diminta
Bahan yang
Disiapkan
Efisiensi Mesin
Kebutuhan Mesin
Teoritis Aktual
O-24 Melubangi Mesin Bor 120,00 0,06 30,00 30,02 31,60 0,04 1,00
007 Alas Tengah (1)
O-25 Mengukur Meja Fabrikasi 153,85 0,00 43,90 43,90 46,21 0,05 1,00
O-26 Memotong Mesin Jigsaw 222,22 29,48 30,96 43,90 46,21 0,03 1,00
O-27 Meratakan Mesin Serut 26,55 3,01 30,03 30,96 32,59 0,19 1,00
O-28 Melubangi Mesin Bor 120,00 0,09 30,00 30,03 31,61 0,04 1,00
008 Alas Atas (1)
O-29 Mengukur Meja Fabrikasi 120,00 0,00 45,14 45,14 47,52 0,06 1,00
O-30 Memotong Mesin Jigsaw 157,89 31,06 31,12 45,14 47,52 0,05 1,00
O-31 Meratakan Mesin Serut 24,90 3,54 30,02 31,12 32,76 0,21 1,00
O-32 Melubangi Mesin Bor 120,00 0,07 30,00 30,02 31,60 0,04 1,00
009 Perakitan 1
O-33 Perakitan 1 Meja Assembly 1 42,86 0,00 30,00 30,00 31,58 0,12 1,00
010 Perakitan 2
O-34 Perakitan 2 Meja Assembly 2 109,09 0,00 30,00 30,00 31,58 0,05 1,00
011 Perakitan 3
O-35 Perakitan 3 Meja Assembly 3 111,11 0,00 30,00 30,00 31,58 0,04 1,00
012 Perakitan 4
O-36 Perakitan 4 Meja Assembly 4 9,43 0,00 30,00 30,00 31,58 0,52 1,00
013 Perakitan 5
O-37 Perakitan 5 Meja Assembly 5 111,11 0,00 30,00 30,00 31,58 0,04 1,00
014 Perakitan 6
O-38 Perakitan 6 Meja Assembly 6 42,86 0,00 30,00 30,00 31,58 0,12 1,00
015 Perakitan 7
O-39 Perakitan 7 Meja Assembly 7 28,04 0,00 30,00 30,00 31,58 0,18 1,00
016 Pemeriksaan
I-1 Perakitan Meja Fabrikasi 50,00 0,00 30,00 30,00 31,58 0,10 1,00
3.3 Multi Produk Process Chart (MPPC)
MPPC pembuatan produk kotak obat digunakan untuk menunjukan
proses-proses untuk masing-masing komponen kotak obat. MPPC pembuatan
produk kotak obat adalah sebagai berikut:
Gambar 3.3 MPPC Produk Kotak Obat
3.4 Analisis OPC dan APC
Peta proses operasi yang ada memiliki 40 aktivitas operasi dan satu
aktivitas pemeriksaan. Berdasarkan banyaknya aktivitas peta proses operasi
menghasilkan waktu total selama 40,26 menit. Waktu yang dihasilkan ini
berdasarkan waktu pengamatan yang telah dilakukan. Terdapat delapan
komponen, yaitu komponen alas belakang, alas bawah, samping kiri, samping
kanan, pintu, penyangga tengah, alas tengah, dan alas atas. Operasi yang
dilakukan berdasarkan peta proses operasi adalah mengukur, memotong,
meratakan, dan melubangi. Berdasarkan keempat operasi tersebut operasi
memotong merupakan operasi yang menghasilkan banyak scrap. Hal ini
dikarenakan saat memotong terjadi pengurangan bagian yang dilakukan untuk
mendapatkan ukuran yang diinginkan. Aktifitas yang dilakukan adalah
pengukuran dengan meja fabrikasi, pemotongan dengan mesin pemotong,
penghalusan dengan amplas, perakitan dengan menambah tiga komponen
tambahan, pemeriksaan terhadap produk yang hampir selesai, dan terakhir adalah
penyimpanan produk jadi. Pemeriksaan hanya dilakukan di akhir proses karena
dalam perakitannya pekerjaan dilakukan oleh orang yang terlatih, sehingga
memungkinkan keakuratan yang tinggi. Waktu penyelesaian yang dihasilkan
adalah 40 menit 26 detik.
APC (assembly process chart) merupakan peta yang merangkum aktivitas
operasi sehingga hanya menggambarkan perakitan yang dilakukan merupakan
proses assembly line. Banyaknya perakitan yang dihasilkan adalah sebanyak tujuh
kali perakitan dengan menggunakan meja assembly.
3.5 Analisis Routing Sheet
Pembuatan routing sheet pada produk kotak obat terdiri dari delapan buah
komponen. Perancangan tata letak fasilitas pada pembuatan produk kotak obat ini
terdiri dari dua departemen yaitu departemen fabrikasi dan departemen
assembling. Jenis produksi yang terdapat pada pabrik ini merupakan tipe produksi
intermitten yaitu seluruh proses diselesaikan terlebih dahulu pada departemen
fabrikasi setelah itu diserahan kepada departemen fabrikasi. Mesin dan alat yang
digunakan pada departemen fabrikasi terdiri dari meja fabrikasi dengan operasi
mengukur, mesin jigsaw dengan operasi memotong, mesin serut dengan operasi
meratakan dan mesin bor dengan operasi melubangi.
Produksi mesin/jam pada komponen alas belakang dengan operasi
mengukur memiliki nilai 58,82. Nilai ini memiliki arti sebanyak 58,82 unit
komponen alas belakang dapat dihasilkan oleh meja fabrikasi dalam waktu satu
jam. Nilai selanjutnya adalah persentase scrap yang merupakan sisa material yang
terbuang pada saat pembuatan komponen produk. Nilai persentase scrap pada
operasi mengukur untuk komponen alas belakang memiliki nilai nol. Hal ini
disebabkan karena pada operasi mengukur tidak ada sisa material yang terbuang.
Nilai bahan yang diminta pada komponen alas meja, ditentukan oleh
jumlah produk akhir yang diinginkan pada akhir aktivitas. Jumlah produk yang
diinginkan pada akhir aktivitas adalah 30 produk/hari. Nilai ini didapatkan
berdasarkan hasil peramalan yang dilakukan oleh perusahaan ini. Nilai bahan
yang diminta pada proses mengukur komponen alas belakang adalah 39,52 unit
produk. Nilai ini disebabkan karena besarnya nilai persentase scrap pada proses
pembuatan alas meja yaitu memotong, meratakan dan melubangi.
Jumlah bahan yang harus disiapkan merupakan jumlah bahan yang harus
disiapkan pada awal aktivitas dengan memperhitungkan nilai persentase scrap
yang akan terbuang pada aktivitas produksinya. Jumlah bahan yang diminta pada
operasi mengukur komponen alas belakang adalah 39,52 unit. Nilai ini memiliki
arti, sebanyak 39,52 unit komponen harus disiapkan pada proses mengukur
dengan memperhitungkan persentase scrap yang akan terbuang pada aktivitas
mengukur.
Nilai efisiensi mesin dan alat diasumsikan sebesar 95%. Hal ini
menunjukan bahwa perusahaan ini mengasumsikan bahwa hanya 95% dari
aktivitas mesin dapat menghasilkan produk. Nilai tersebut juga menunjukkan
ketangguhan mesin pada proses produksi, dimana hal tersebut tergantung pada
waktu, umur mesin, dan ketelitian mesin. Sedangkan sisanya, yaitu 5%
menunjukkan efisiensi yang hilang akibat mesin untuk warming up, set up, dan
maintenance. Jadi, dikarenakan efisiensi mesin hanya 95% maka jumlah unit
produk yang dihasilkan harus melebihi dari jumlah bahan yang disiapkan untuk
mengantisipasi ketidakefisienan mesin tersebut. Nilai efisiensi mesin pada
komponen alas belakang pada sebanyak 41,60 unit. Nilai ini memiliki arti
sebanyak 41,60 unit produk harus dihasilkan oleh meja fabrikasi dengan
memperhitungkan tingkat efisiensi mesin atau alat yang digunakan untuk proses
mengukur.
Jumlah mesin teoritis merupakan jumlah mesin yang diperlukan untuk
memproduksi komponen alas belakang dalam satu hari dalam memenuhi nilai
peramalan penjualan produk kotak obat. Jumlah mesin teoritis ditentukan dari
berapa banyak produk yan dihasilkan selama satu jam, jam kerja/ hari dan
reabilitas mesin. Jam kerja /hari ditentukan selama 8 jam/hari sedangkan untuk
reabilitas sistem kerja diasumsikan bahwa kemampuan mesin dalam
menghasilkan produk hanya sebesar 80%. Reabilitas sistem kerja menunjukkan
kehandalan atau kesiapan sistem kerja dimana nilai 80% merupakan keterkaitan
antara operator, mesin, bahan baku untuk menghasilkan sejumlah produk. Jumlah
mesin yang diperlukan untuk memproduksi komponen alas belakang dalam satu
hari adalah 0,11 unit atau sebuah meja fabrikasi.
Departemen selanjutnya adalah departemen assembling. Proses yang
terdapat pada departemen ini hanya proses merakit yang terdapat pada meja
assembling. Departemen ini memiliki tujuh buah operasi perakitan. Masih dalam
satu departemen, terdapat aktivitas lain selain operasi perakitan, yaitu
pemeriksaan. Pemeriksaan menggunakan meja fabrikasi. Berdasarkan rumusan
yang ada, jumlah mesin teoritis pada pemeriksaan adalah 0,10 unit. Sehingga,
jumlah aktual mesin adalah satu buah mesin yang dibutuhkan dalam aktivitas
pemeriksaan.
3.6 Analisis MPPC
Proses pembuatan produk kotak obat pada perusahaan ini terdiri dari dua
buah departemen yaitu departemen fabrikasi dan departemen assembling. Jumlah
komponen yang terdapat pada produk kotak obat sebanyak delapan unit produk.
Peralatan yang digunakan untuk memproduksi kotak obat pada departemen
fabrikasi adalah meja fabrikasi, mesin jig saw, mesin serut, dan mesin bor.
Sedangkan untuk departemen assembling peralatan yang digunakan dalam
memproduksi kotak obat adalah meja assembling.
Proses pembuatan kotak obat yang pertama adalah receiving. Proses ini
merupakan proses pengambilan bahan pembuatan kotak obat pada gudang
penyimpanan barang jadi. Proses selanjutnya proses fabrikasi pada meja fabrikasi.
Setelah produk diukur di meja fabrikasi maka proses selanjutnya adalah
memotong dengan menggunakan mesin jig saw. Setelah produk dipotong proses
selanjutnya adalah meratakan dengan menggunakan mesin serut. Proses terakhir
pada departemen fabrikasi adalah proses memotong dengan menggunakan mesin
bor. Setelah semua proses produksi pada departemen fabrikasi dilakukan maka
komponen disimpan di gudang barang setengah jadi untuk selanjutnya menunggu
komponen lainnya selesai diproses.
Setelah semua proses fabrikasi kedelapan komponen kotak obat dilakukan
maka komponen setengah jadi yang disimpan di shipping atau gudang bahan
setengah jadi, maka komponen dibawa ke departemen assembling untuk dirakit.
Jumlah proses perakitan yang terdapat pada pembuatan kotak obat sebanyak tujuh
buah perakitan. Setelah komponen selesai dirakit maka produk akan di bawa ke
gudang bahan jadi.
Berdasarkan MPPC produk kotak obat jumlah mesin teoritis yang
digunakan untuk mengukur keseluruhan komponen kotak obat dalam sehari
sebanyak 0,48 unit produk atau 1 unit meja fabrikasi. Artinya untuk memenuhi
permintaan produk berdasarkan peramalan, perusahaan ini membutuhkan meja
fabrikasi sebanyak satu unit. Jumlah mesin jig saw yang diperlukan untuk
memproduksi kotak obat adalah 0,35 unit atau satu unit mesin jig saw. Hal ini
memiliki arti untuk memenuhi permintaan produk kotak obat sebanyak 30 unit
produk per hari maka mesin jig saw yang diperlukan adalah satu unit mesin jig
saw.
Jumlah mesin serut yang digunakan untuk memproduksi kotak obat
sebanyak 1,67 unit produk atau dua unit mesin serut. Hal ini memiliki arti jumlah
mesin serut yang diperlukan untuk memproduksi kotak obat sebanyak 30 unit
selama satu hari adalah dua unit mesin serut. Jumlah mesin bor yang diperlukan
untuk memproduksi produk kotak obat adalah 0,29 unit atau 1 unit mesin bor. Hal
ini memiliki arti jumlah mesin bor yang digunakan untuk memproduksi 30 unit
produk kotak obat adalah sebuah unit mesin serut. Sedangkan pada departemen
assembling peralatan yang digunakan untuk memproduksi kotak obat hanya meja
assembling. Jumlah meja assembling yang diperlukan untuk memproduksi kotak
obat sebanyak 30 unit produk sehari adalah 1,17 unit atau dua unit meja
assembling.