4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

14
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 : Gambaran anatomi payudara (Sumber : http://voer.edu.vn/c/anatomy-and-physiology-of-the-female- reproductive-sistem/948ed3b1/45383770 Bagian-bagian payudara terdiri dari: ) 1. Pabrik ASI (alveoli) a) Berbentuk seperti buah anggur b) Dindingnya terdiri dari sel-sel yang memproduksi ASI jika dirangsang oleh hormon prolaktin 2. Saluran ASI (lactiferous duct) Berfungsi untuk menyalurkan ASI dari pabrik ke gudang 3. Gudang ASI (lactiferous sinus) Tempat penyimpanan ASI yang terletak dibawah areola. 4. Otot polos (myoepitel) Otot yang mengelilingi pabrik ASI yang berkontraksi jika dirangsang hormon oksitoksin (Ari, 2009). Universitas Sumatera Utara

Transcript of 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

Page 1: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Payudara

Gambar 2.1 : Gambaran anatomi payudara

(Sumber : http://voer.edu.vn/c/anatomy-and-physiology-of-the-female-

reproductive-sistem/948ed3b1/45383770

Bagian-bagian payudara terdiri dari:

)

1. Pabrik ASI (alveoli)

a) Berbentuk seperti buah anggur

b) Dindingnya terdiri dari sel-sel yang memproduksi ASI jika

dirangsang oleh hormon prolaktin

2. Saluran ASI (lactiferous duct)

Berfungsi untuk menyalurkan ASI dari pabrik ke gudang

3. Gudang ASI (lactiferous sinus)

Tempat penyimpanan ASI yang terletak dibawah areola.

4. Otot polos (myoepitel)

Otot yang mengelilingi pabrik ASI yang berkontraksi jika dirangsang

hormon oksitoksin (Ari, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

5

2.2. Fisiologi laktasi

Selama masa kehamilan, hormon estrogen dan progesteron menginduksi

perkembangan alveoli dan duktus laktiferous di dalam payudara, serta

merangsang produksi kolostrum. Produksi ASI tidak berlangsung sampai masa

sesudah kelahiran bayi ketika kadar hormon estrogen menurun ini memungkinkan

naiknya kadar prolaktin dan produksi ASI.

Pelepasan ASI dibawah kendali neuro-endokrin. Rangsangan sentuhan

pada payudara (bayi menghisap) akan merangsang produksi oksitoksin yang

menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel. Proses ini disebut sebagai “reflex

prolaktin” atau milk production reflects.

Hisapan bayi memicu pelapasan ASI dari alveolus mamae melalui duktus

ke sinus laktiferous. Hisapan merangsang produksi oksitoksin oleh kelenjar

hypophysis anterior. Oksitoksin memasuki darah dan memyebabkan kontraksi sel-

sel mioepitel yang mengelilingi alveolus mamae dan duktus laktiferous. Kontraksi

sel-sel ini mendorong ASI keluar dari alveoli melalui duktus laktiferous menuju

sinus laktiferous, tempat ASI disimpan. Pada saat bayi menghisap, ASI di dalam

sinus tertekan keluar ke mulut bayi (Chloe, 1996).

2.3 Air Susu Ibu (ASI)

2.3.1 Pengertian ASI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan natural yang pertama untuk bayi.

ASI mengandungi semua jumlah energi dan nutrisi yang diperlukan oleh bayi

(Lucen et all, 2012).

Menurut Hala (2013), ASI terdiri dari vitamin, zat antibodi dan mineral

yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk enam bulan

pertama dan tidak ada cairan lain atau makanan yang diperlukan.

Pada ASI biasa (matur), komposisinya adalah protein, lemak, vitamin, zat

besi, zat anti infeksi, laktoferin, lisozim serta taurin. ASI mulai ada kira-kira pada

hari ke – 3 atau ke – 4 setelah kelahiran bayi dan kolostrum berubah menjadi ASI

yang matur kira-kira 15 hari sesudah bayi lahir (Ari, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 3: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

6

2.3.2 Pengertian ASI eksklusif

Yang dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa

makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang

dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Komposisi ASI sampai

dengan 6 bulan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, meskipun

tanpa tambahan makanan atau produk minuman pendamping (Ari, 2009).

Pada laporan kesihatan Riskesdas 2013, persentase proses mulai menyusu

pada anak umur 0 – 23 bulan menurut provinsi, Indonesia menunjukkan bahwa

persentase pemberian ASI saja dalam 24 jam terakhir semakin menurun seiring

meningkatnya umur bayi dengan persentase terendah pada bayi umur 6 bulan

(30.2%).

2.3.3 Pengertian Kolostrum

Menurut Hala (2013), kolostrum merupakan cairan kental warna

kekuning-kuningan yang pertama disekresi setelah bayi lahir dan kolostrum

direkomendasikan oleh WHO sebagai makanan yang paling unggul untuk bayi

baru lahir.

Kolostrum yang kaya akan protein, mineral, dan antibodi. Kolostrum

berubah menjadi ASI yang matur kira-kira 15 hari sesudah bayi lahir (Ari, 2009).

2.3.4 Komposisi Gizi ASI

1. Protein

Menurut Ari (2009), protein ASI paling rendah, berkisar 1,3g/ml pada

bulan pertama dengan rata-rata 1,15g/100 ml dihitung berdasarkan total nitrogen x

6,25. ASI mengandung whey protein dan casein. Casien adalah protein yang sukar

dicerna dan whey protein adalah protein yang membantu menyebabkan isi

pencernaan bayi menjadi lebih lembut dan mudah dicerna oleh usus bayi.

Rasio whey-casein yang tinggi pada ASI membantu pencernaan bayi

dengan pembentukan hasil pencernaan yang lebih lembut dan mengurangi waktu

pengosongan gaster bayi. Rasio casein : whey pada ASI adalah 60:40, sedangkan

pada susu sapi dan susu formula adalah 20:80 dan 18:12. Di sini tampak bahwa

casein dalam ASI hanya separuh dari susu sapi.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

7

Menurut Gerald et al (1991), protein yang terdapat di susu ASI

diklasifikasikan ke dua kelompok by Jenness, yang organ dan spesis spesifik

(casein, alpha-lactalbumin, beta-lactoalbumin dan lactoferin) ; dan yang spesis

spesifik tapi bukan organ spesifik (albumin, immunoglobulin dan transferrin).

Alpha-lactalbumin telah diidentifikasikan sebagai satu komponen enzim yang

akan mensintesa laktosa.

2. Lemak

Lemak ASI terdiri dari trigliserida (98-99%) yang dengan enzim lipase

akan terurai menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak hanya

terdapat pada sistem pencernaan bayi, tapi juga dalam ASI. Lemak ASI lebih

mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Salah satu keunggulan lemak

ASI adalah kandungan asam lemak esensial, docosahexaenoic acid (DHA) dan

arachnoic acid (AA) yang berperan penting dalam pertumbuhan otak sejak

trimester I kehamilan sampai 1 tahun usia bayi.Yang merupakan asam lemak

esensial sebenarnya adalah kelompok Omega-3 yang dapat diubah menjadi DHA

dan Omega-6 yang dapat diubah menjadi AA.

Konsentrasi lemak meningkat dari 2.0 g/ 100 ml pada kolostrum menjadi

sekitar 4 – 4,5 g/ ml pada 14 hari setelah persalinan. Kadar lemak jenuh adalah

42% dan tidak jenuh adalah 57% (Ari, 2009).

3. Vitamin

Menurut Gerald et al (1991), Pada ASI, Vitamin A terdapat pada pelbagai

bentuk, retinol, retinyl esters, dan beta-carotene. Jumlah vitamin A pada ASI

matur adalah 40µg/100 pada golongan ibu Swedish yang ternutrisi baik. Jumlah

Vitamin K pada susu ASI yang matur adalah 15µg/ liter. Vitamin D pada susu

ASI adalah sejumlah 0,5µ/ liter.

Vitamin yang larut dalam air seperti Vitamin C, asam nikotinik, B12, B1

(thiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoksin) sangat dipengaruhi oleh makanan ibu,

namun untuk ibu dengan status gizi normal, tidak perlu diberi suplemen (Ari,

2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

8

4. Zat Besi

Menurut Ari (2009), meskipun ASI mengadung sedikit zat besi (0.5-1.0

mg/liter), namun bayi yang menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan

cadangan zat besi dan zat besi dari ASI diserap dengan baik (>70%) dibandingkan

dengan penyerapan 30% dari susu sapi dan 10% dari susu formula.

Ada bukti menyatakan bahwa asam folat yang terdapat pada ASI lebih

mudah untuk diabsorpsi. Pada 35 bayi yang disusui, plasma dan jumlah folat sel

darah merah lebih tinggi berbanding yang diberi susu formula (Gerald et al,

1991).

5. Zat anti Infeksi

ASI mengandungi anti infeksi terhadap berbagai macam penyakit, seperti

penyakit saluran pernafasan atas, diare, dan penyakit saluran pencernaan. ASI

sering disebut “darah putih” yang mengandung enzim, immunoglobulin, dan

leukosit. Leukosit terdiri atas fagosit 90% dan limfosit 10%, yang meskipun

sedikit tetap dapat memberikan efek protektif yang signifikan terhadap

bayi.Immunoglobulin merupakan protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai

respon terhadap adanya imunogen atau antigen (zat yang menstimulasi tubuh

untuk memproduksi antibodi). Ada 5 macam Immunoglobulin : IgA, IgM, IgD,

dan IgG. Dan kelimanya, secretory IgA (sIgA) disekresi oleh makrofag (disintesa

dan disimpan dalam payudara), yang berperan dalam fungsi antibodi ASI melalui

alur limfosit (lymphocyte pathway). Antibodi IgA yang terbentuk dalam payudara

ibu (melalui ASI) setelah ibu terdedah pada antigen disaluran pencernaan dan

saluran pernafasan disebut BALT. (bronchus associated immunocompetent

lymphoid tissue) dan GALT (gut associated immunocompetent lymphoid tissue).

Bayi baru lahir mempunyai cadangan IgA sedikit dan karena itulah ia sangat

memerlukan tambahan proteksi sIgA dalam ASI terhadap penyakit infeksi.

6. Laktoferin

Laktoferin banyak dalam ASI (1-6 mg/ml ), tapi tidak terdapat dalam susu

sapi. Laktoferin bekerja sama dengan IgA untuk menyerap zat besi dari

pencernaan sehingga menyebabkan terhindarnya suplai zat besi yang dibutuhkan

organisme patogenik seperti Eschericia Coli (E.Coli) dan Candida Albicans.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

9

7. Faktor Bifidus

Faktor bifidus dalam ASI meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam

usus bayi (Lactobacillus Bifidus) yang melawan pertumbuhan bakteri patogen

(seperti Shigela, Salmonela dan E.Coli), yang ditandai dengan pH rendah (5-6),

bersifat asam, dari tinja bayi.

8. Lisozim

Lisozim termasuk whey protein yang bersifat bakteriosidal, antiinflamasi

dan mempunyai kekuatan beberapa ribu kali tinggi dari susu sapi. Lisozim dapat

melawan serangan E.Coli dan Salmonela, serta lebih unik dibandingkan dengan

antibodi lain karena jika yang lain menurun maka kadar lisozim akan meningkat

di ASI setelah bayi berumur diatas 6 bulan- saat bayi sudah mulai diberikan

makanan pendamping ASI (MP-ASI). Oleh karena itu, kemungkinan terkena

infeksi semakin tinggi.

9. Taurin

Taurin adalah asam amino dalam ASI yang terbanyak kedua dan tidak

terdapat dalam susu sapi. Berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan

penting dalam maturasi otak bayi. Karena itu, susu formula bayi kebanyakkan

berusaha menambah taurin di dalam formulanya (Ari, 2009).

2.3.5 Volume ASI

Menurut Muhammad (2013), pada bulan bulan terakhir kehamilan sering

ada sekresi kolostrum pada payudara ibu hamil. Setelah persalinan, apabila bayi

mulai menghisap payudara, maka produksi ASI bertambah secara cepat. Dalam

kondisi normal ASI diproduksi sebanyak 10-100 cc pada hari-hari pertama.

Produksi ASI menjadi konstan setelah hari ke 10 sampai hari ke 14. Bayi yang

sehat akan mengkonsumsi sebanyak 700-800 cc ASI perhari, namun kadang-

kadang ada yang mengkonsumsi kurang dari 600 cc / bahkan hampir 1 liter / hari

dan tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sama. Keadaan kurang gizi

pada ibu pada tingkat yang berat baik pada ibu hamil maupun menyusui dapat

pengaruh volume ASI. Produksi ASI menjadi lebih sedikit yaitu hanya berkisar

antara 500 – 700 cc pada 6 bulan pertama usia bayi. 400 – 600 cc pada bulan

kedua dan 300 – 500 cc pada tahun kedua usia anak.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

10

2.4. Manfaat ASI

2.4.1 Pada bayi

Menurut penelitian Sheila dan Timothy (2003) tentang manfaat pemberian

ASI, dinyatakan bahwa bayi yang diberi ASI mendapat kelebihan nutrisi dan

perkembangan yang meningkatkan kesihatan seumur hidup. Bayi yang diberi ASI

menunjukan daya tahan yang kuat terhadap penyakit infeksi dan sistem imun yang

kuat berbanding yang diberi susu formula.

Penelitian berulang kali menunjukan kurangnya penyakit infeksi pada bayi

yang mendapat ASI. Penjelasannya menunjukan meningkatnya daya tahan

terhadap penyakit dijumpai pada biologi ASI. Apabila ibu yang menyusui terkena

agen infeksi, sistem imun yang matur pada ibu akan menproduksi

immunoglobulin A [ S-IgA], senyawa yang melawan penyakit primer dalam

sistem imun manusia. Substansi ini disekresikan kedalam ASI dan dikonsumsi

oleh bayi. Sistem imun pada bayi juga akan memproduksi S-IgA, namun sistem

imun anak yang berumur kurang dari 2 tahun belum matur yang kadang kala tidak

dapat mencegah penyakit. Konsumsi dari S-IgA dari ibu bukan saja memberikan

daya tahan yang aktif terhadap penyakit, ia juga menstimulasi produksi S-IgA

yang berlebihan pada bayi yang akan meningkatkan respon imun pada bayi yang

diberi ASI berbanding susu formula.

Gastroenteritis, kelompok dari penyakit pencernaan yang mempunyai

simptom primer seperti diare terjadi dalam jumlah yang kurang pada bayi yang

disusui ASI dan tidak parah bagi yang terjadi. Howie, Forsyth, Ogstan, Clark dan

du V Florey (1990) telah melakukan studi menilai penyakit gastrointestinal pada

bayi di Dundae, UK. Prevelansi penyakit gasrointestinal antara bayi yang diberi

ASI eksklusif (bayi tidak mendapat nutrisi sampingan hingga 13 minggu umur)

adalah 2,1 %, manakala 19,5 % yang diberi susu formula menderita diare.

Satu lagi infeksi pada bayi yang sering, otitis media atau infeksi telinga,

juga didapat kurang pada bayi yang diberi ASI menurut Arizona-based cohort

study. Data mengambarkan respon dosis dengan kurang resiko infeksi pada bayi

yang diberi ASI eksklusif untuk jangka waktu yang lama, mencapai puncaknya

61 % kurang resiko pada bayi yang diberi ASI eksklusif hingga 6 bulan.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

11

Satu studi akan faktor resiko untuk antibiotik resisten pneumonia menampakan pemberian ASI melindungi bayi dari penyakit infeksi ini. Studi case-control ini dianalisa tentang angka terjadi antibiotik resisten pneumonia untuk bayi umur 2 – 59 bulan di Amerika Utara. Pemberian ASI membuktikan menjadi faktor pelindungi bayi dari invasive pnemoccocal diseases antara umur 2- 11 bulan, resikonya berkurang sebanyak 73 %.

Efek pelindung pemberian ASI terhadap infeksi juga sampai saluran kemih merujuk satu studi pada bayi umur sampai 6 bulan. Penelitian ini adalah studi case control dengan peserta dari Hospital dari Medical School of Naples, di Italy. Studi menemukan pernah disusui mengurangi resiko bayi tertular Infeksi Saluran Kemih (ISK) sebanyak 62%. 2.4.2 Pada ibu

a. Pemberian ASI membantu ibu untuk memulihkan diri dari proses persalinannya. Pemberian ASI selama berberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan cepat dan memperlambatkan perdarahan (hisapan pada putting susu merangsang dikeluarkanya hormon oksitoksin alami yang membantu kontraksi rahim)

b. Wanita yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih/ turun berat badannya dari berat badan yang bertambah masa kehamilan

c. Ibu yang menyusui, yang menstruasinya belum muncul kembali akan kecil kemungkinan untuk menjadi hamil (kadar prolaktin yang tinggi akan menekan hormon FSH dan ovulasi)

d. Pemberian ASI adalah cara terbaik bayi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada buah hatinya (Ari, 2009).

2.5 Cara Menyusui yang benar 2.5.1. Posisi ibu dan bayi yang benar a. Berbaring Miring Ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasakan nyeri atau lelah. Ini biasanya dilakukan pada ibu menyusui yang melahirkan atau operasi sesar. Yang harus diwaspadai dari teknik ini adalah pertahankan jalan napas bayi agar tidak tertutup oleh payudara ibu.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

12

b. Duduk

Untuk posisi menyusui dengan duduk, ibu dapat memilih beberapa posisi tangan

dan bayi yang paling nyaman.

• The football Hold

Pegang bayi disamping ibu dengan kaki di blakang ibu, dan bayi terselip

dibawah lengan ibu, seolah-olah ibu sedang memang bola. Ini adalah

posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau ibu-

ibu dengan payudara besar. Posisi ini memerlukan bantal untuk

menompang tubuh bayi.

• The cradle

Posisi ini sangat baik untuk bayi baru lahir. Pastikan punggung ibu benar-

benar mandukung untuk posisi ini. Jaga bayi diperut ibu, sampai kulit bayi

dan kulit ibu saling bersentuhan. Biarkan tubuh bayi menghadap ke arah

ibu, dan letakkan kepala bayi di siku ibu.

• The Cross Cradle Hold

Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala,

mirip dengan posisi dudukan tetapi ibu memiliki kontrol lebih besar atas

kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu

dengan putting payudara kecil.

• Saddle Hold

Cara yang menyenangkan untuk menyusui dengan posisi duduk dan akan

baik jika sedang flu atau sakit telinga. Caranya bayi duduk tegak dengan

kaki mengangkangi ibu sendiri (Ari, 2009).

Setelah selesai menyusui, payudara harus dikosongkan dan ASI dapat

disimpan dalam suhu ruangan sampai 8 jam. Jika disimpan dalam lemari

pendingin dapat bertahan 1 hingga 2 minggu. Jika disimpan dalam freezer dapat

bertahan hingga 6 bulan. Cara pemberiannya dengan menghangatkan ASI dalam

botol atau wadah yang direndamkan ke dalam air hangat yang suhu kurang lebih

50ºC (Chloe, 1996).

Universitas Sumatera Utara

Page 10: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

13

2.5.2 Tanda–tanda pelekatan yang benar.

• Tampak areola masuk sebanyak mungkin. Areola bagian atas tampak

lebih banyak terlihat

• Mulut bayi terbuka lebar

• Bibir atas dan bawah terputar keluar

• Dagu bayi menempel pada payudara

• Gudang ASI termasuk dalam jaringan yang masuk

• Bayi menyusu pada payudara, bukan putting susu

2.5.3. Tanda bayi cukup ASI

• Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari dan warnanya jernih sampai

kuning muda

• Bayi disusui setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10

– 15 menit di setiap payudara

• Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan ‘berbiji’

• Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun, dan tidur cukup.

• Bayi setidaknya menyusui 10 – 12 kali dalam 24 jam

• Payudara ibu terasa kosong dan lembut setiap kali selesai menyusui

• Bayi bertambah berat badannya (Ari, 2009).

2.6 Pertumbuhan Bayi

2.6.1 Pengertian pertumbuhan bayi

Menurut Suganda (2002), Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan

jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan

struktur tumbuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifat kuantitatif

sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan

panjang atau satuan berat.

2.7 Gizi untuk tumbuh kembang bayi

Menurut Soetjiningsih (2002) , dalam membahas makanan bayi/anak, ASI

merupakan makanan bayi yang utama dan alami yang sudah dikenal sejak

Universitas Sumatera Utara

Page 11: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

14

manusia itu ada. ASI dengan komposisi yang unik diciptakan sesuai dengan

kebutuhan tumbuh kembang bayi manusia. Hal ini karena ASI mempunyai

banyak keunggulan, seperti : kandungan gizi yang lengkap dan sesuai dengan

kebutuhan bayi; ASI mengandung bermacam- macam zat anti baik yang selular

maupun yang humoral,sehingga morbiditas dam moralitas bayi yang minum ASI

lebih rendah dari pada yang minum susu formula; memdekatkan hubungan ibu

dan bayi, sehingga menimbulkan perasaan aman bagi bayi,yang penting untuk

mengembangkan dasar kepercayaaan; mengurangi angka kejadian karies gigi dan

malokulsi rahang; ASI mengandung enzim enzim yang membantu mencerna

makanan, dan juga enzim yang berfungsi anti bakteri seperti lisozim,katalase dan

peroksidase; ASI mengandung hormon – hormon misalnya ACTH, TRH, TSH.

EFG, prolaktin, kortikosteroid, prostagalandin dan lain-lain.

Pada umunya dianjurkan pemberian ASI eksklusif sampai bayi umur 6

bulan, tetapi harus diperhatikan pertumbuhan bayi pada periode tersebut, karena

tidak semua ibu memproduksi sejumlah ASI yang cukup. Pemberian ASI

dianjurkan sampai anak umur 2 tahun, dimana saat itu diharapkan anak ssudah

bias makan dengan baik.

Diet ibu mempengaruhi kandungan nutrient dalam ASI; contoh : diet ibu

yang rendah vitamin A dan DHA, mengakibatkan kandungan vitamin A dan DHA

pada ASI juga rendah.

Keberhasilan perkembangan bayi ditentukan oleh keberhasilan

pertumbuhan dan perkembangan otak. Jadi dapat dikatakan bahwa nutrisi, selain

mempengaruhi pertumbuhan, juga mempengaruhi perkembangan otak. Sampai

umur 6 bulan ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi baik ditinjau dari segi

kesihatan fisik maupun pskis.

ASI mempunyai kadar laktosa tinggi yang diperlukan otak bayi.

Pertumbuhan otak manusia lebih cepat dan lebih besar dibandingkan dengan otak

jenis makhluk hidup yang lainnya. Karenanya memerlukan zat-zat yang sesuai

untuk mendorong pertumbuhan otaknya dengan sempurna. Pada umumnya

kebutuhan energi adalah bayi rata –rata : 110 kkalori/ kg/ kg BB/ hari (Suganda,

2002).

Universitas Sumatera Utara

Page 12: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

15

2.8 Antropometri

2.8.1 Pengertian Antropometri Menurut Supariasa (2002), antropometri berasal dari kata anthropos dan metros yang berarti ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dar tubuh. Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh, dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan masukan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik, dan proposi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. Pengukuran antropometri yang umum dilakukan pada kelompok anak balita adalah sebagai berikut : 1. Berat badan

Ukuran ini merupakan yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada setiap kelompok umur. Berat badan merupakan hasil pertambahan seluruh jaringan tulang, otot, lemak, cairan tubuh, dan lainnya. Ukuran ini merupakan indikator tunggal yang terbaik pada waktu ini untuk keadaan gizi dan tumbuh kembang anak.

2. Tinggi badan Ukuran ini merupakan ukuran antropometri kedua yang terpenting. Perlu diketahui bahwa nilai tinggi badan meningkat terus, walaupun laju-tumbuh berubah dari pesat pada masa bayi muda kemudian melambat dan menjadi pesat lagi pada masa remaja. Tinggi badan hanya menyusut pada usia lanjut. Oleh karena itu, nilai tinggi badan dipakai untuk dasar perbandingan seperti nilai berat dan lingkaran lengan atas.

3. Lingkaran kepala Ukuran ini dipakai untuk mengevaluasi pertumbuhan otak dan karena laju tumbuh pesatnya pada anak berusia 3 tahun hanya 1 cm dan hanya meningkat 5 cm sampai usia remaja/dewasa maka dapat dikatakan bahwa manfaat pengukuran lingkar kepala ini hanya terbatas sampai usia 3 tahun, kecuali untuk kasus tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

16

2.8.2 Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik

Untuk menilai pertumbuhan fisik anak sering digunakan ukuran-ukuran

antropometri yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi (Soetjiningsih,

2010) :

a. Tergantung umur (age dependence)

i. Berat badan menurut umur (BB/U)

ii. Panjang badan menurut umur (PB/U)

iii. Lingkaran kepala menurut umur (LK/U)

iv. Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U)

b. Tidak tergantung umur

i. Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)

ii. Lingkar lengan atas menurut tinggi badan (LLA/TB)

Ukuran-ukuran ini dikonversikan oleh KeMenKes RI dengan baku rujukan WHO

2005. Kategori dan ambang batas status gizi anak adalah sebagai mana terdapat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks

Sumber : Standrar antropometri penilaian status gizi anak, Menteri Kesehatan RI, 2010

Universitas Sumatera Utara

Page 14: 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Payudara Gambar 2.1 ...

17

2.8.3 Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik untuk melihat keadaan

gizi dan laju pertumbuhan fisik anak. Keuntungan indikator ini adalah sensitifitas

terhadap perubahan yang sedikit, pengukuran obyektif dan dapat diulangi, dapat

digunakan timbangan relatif murah serta mudah dan tidak memerlukan banyak

waktu.

Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik, keseimbangan

antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang

mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, kemungkinan

perkembangan berat badan lebih cepat atau lambat dari keadaan normal

(Supariasa, 2002).

Tabel 2.2 Berat Badan (Kg) Menurut Umur Anak Laki-Laki Umur 0-6 Bulan

Sumber : Standrar antropometri penilaian status gizi anak, Menteri Kesehatan RI,

2010

Tabel 2.3 Berat Badan (Kg) Menurut Umur Anak Perempuan Umur 0-6 Bulan

Sumber : Standrar antropometri penilaian status gizi anak, Menteri Kesehatan RI,

2010

Universitas Sumatera Utara