3.pkn ilham hal 158 165
-
Upload
ilham-muhamad-rizal -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
Transcript of 3.pkn ilham hal 158 165
b. Ideologi komunismeKomunisme muncul sebenarnya sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah
Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah merupakan makhluk sosial saja
Menurut komunisme ideologi hanya diperuntukan bagi masyarakat secara keseluruhan. Etika komunisme mendasarkan pada suatu kebaikan yang hanya diperuntukan bagi kepentingan kelas masyarakat secara totalitas. Atas dasar nilah maka komunisme mndasarkan moralnya pada kebaikan relatif demi keuntungan kelasnya, oleh karena itu untuk mencapai tujuannya segala cara dapat dihalal kan
Paham komunisme dalam memandang hakikat hubungan negara dengan agama meletakkan oada pandangan filosofinya, yaitu materialisme dialektis dan marialisme historis.
Agama menurut komunisme adalah merupakan suatu kesadaran diri bagi manusia untuk kemudian menghasilkan masyarakat negara. Agama menurut komunis adalah merupakan suatu realisasi fantastis makhluk manusia, agama adalah merupakan keluhan makhluk tertindas. Oleh karena itu menurut komunsme marxis,agama merupakan candu masyarakat dan oleh karena itu harus diperangi dan dilenyapkan
Berdasarkan prinsip prinsip ideologi komunisme tersebut maka komunisme berpaham atheis, tidak mengakui adanya tuhan bahkan anti tuhan, sehingga hal ini tidak sesuai dengan pandangan hidup dan dasar filsafat bangsa indonesia yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. Ideologi keagamaanIdeologi kegamaan hakikatnya memiliki
perspektif dan tujuan yang berbeda dengan ideologi lberakusme dan komisme,
Gerakan-gerakan politik yang mendasarkan pada suatu ideologi keagamaan lazimnya sebagai suatu reaksi atas ketidak adilan, penindasan, serta pemaksaan terhadap suatu bangsa, etnis ataupun kelompok yang mendasarkan pada suatu agama.
Keadaan yang demikian ini menimbulkan praktek-praktek penindasan internasional terutama terhadap negara-negara atau bangsa-bangsa kecil seperti palestina, bangsa asia, afrika dan bangsa lainnya. Lobi-lobi serta negosiasi politik tingkat internasional lazimnya sudah tidak mampu lagi membawa solusin yang demokratis, karena adanya negara-negara yang memiliki hak veto di PBB
Atas dasar kenyataan politik dunia yang demikian ini maka muncullah berbagai gerakan yang berbasis pada ideologi keagamaan, untuk melawan ketidak adilan dan kesewenang-wenangan bangsa satu terhadap bangsa lainnya.
Dalam kaitan dengan konsep negara juga banyak gerakan politik di berbagai negara termasuk di indonesia, yang mendasarkan organisasinya atas basis ideolgi agama. Sebenarnya berkembangnya ideologi keagamaan memiliki aspek positif dan negatif
Aspek positif sebenarnya tidak satu agama pun mengajarkan kekerasan, salng menyerang dan membuat kekacauan.
Adapun aspek negatifnya jikalau sterapat suatu geraakan politik yang membenarkan tindakan nya berdasarkan sempalan sempalan norma agama.
Hal inilah yang sering kali menimbulkan kekaburan ajaran agama yang sebenarnya sangat mulia kemudian disalahgunakan untuk tujuan-tujuan sempit, bahkan kadangkala dengan suatu kekerasan
B. Ideologi PancasilaPancasila pada hakikatnya
merupakan suatu kesepakatan filosofis dan kesepakatna politis dari seganap elemen bangsa indonesia dalam mendirikan negara.
Proses terjadinya pancasila berbeda dengan ideologi –ideologi besar lainnya seperti liberalisme, komunisme, sosialisme dan lain sebagainya
Berdasarkan proses kausalitas sebagai suatu kausa materialis nilai pancasila telah dimiliki bangsa indoneasia. Oleh karena itu pada awalnya pancasila adlah merupaskan suatu pandangan hidup masyarakat, kemudian kondisi bangsa indonesia yang dijajah berjuang untuk mewujudkan jati dirinya dan terfomulasi dalam suatu prinsip nilai yang konsisten dan konferhensif yaitu nilai nilai pancasila
akhirnya atas dasar proses kausalitas tersebut maka pancasila telah diakui kebenaran nya dan kesesuaian nya dengan bangsa indonesia sehingga akhirnya pancasila ditentukan sebagai dasar filsafat dan ideologi bangsa dan negara indonesia
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu ideologi yang bersifat konferhensif, artinya ideoli pancasila bukan untuk dasarperjuangan kelas tertentu, golongan tertentu atau kelompok primrdial tertentu.
ideologi pancasila secara ontologis berprinsip majemuk tunggal yang bersumber pada hakikat manusia baik sebagai individu dan makhluk sosial
Relasi yang saling ketergantungan tersebut menunjukan bahwa manusia adalah merupakan suatu totalitas makhluk individu dan makhluk sosial. Adapun penjelmaan dalam wujud persekutuan hidup bersama adalah terwujud dalam suatu bangsa yaitu kesatuan yang bersifat integralistik (Abdul Kadir Besar,1975)
lanjut