Skripsi Pendidikan (158)

72
PENGARUH LATIHAN SENAM AYO BERSATU TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTERA KELAS IV DAN KELAS V SEKOLAH DASAR TLOGOSARI KULON 05 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2004/2005 Skripsi Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Nama : Suriyah Nim : 6301903017 Program Studi : Strata 1 Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005 S A R I

Transcript of Skripsi Pendidikan (158)

Page 1: Skripsi Pendidikan (158)

PENGARUH LATIHAN SENAM AYO BERSATU TERHADAP TINGKAT

KESEGARAN JASMANI SISWA PUTERA KELAS IV DAN KELAS V SEKOLAH

DASAR TLOGOSARI KULON 05 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2004/2005

Skripsi

Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1

Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama : Suriyah

Nim : 6301903017

Program Studi : Strata 1

Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2005

S A R I

Page 2: Skripsi Pendidikan (158)

Suriyah, ( 2005 ) Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu terhadap Tingkat Kesegaran

Jasmani Siswa Putera Kelas IV dan Kelas V Sekolah Dasar Tlogosari Kulon 05 Semarang

Tahun Pelajaran 2004/2005 Permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Apakah Senam Ayo Bersatu

Berpengaruh terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putera Kelas IV dan Kelas V Sekolah

Dasar Tlogosari Kulon 05 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005?” Tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan tingkat

kesegaran jasmani siswa putera Kelas IV dan Kelas V SD Telogosari Kulon 05 Semarang

TahunPelajaran 2004 / 2005.

Penelitian ini adalah penelitian populasi dengan menggunakan metode eksperimen. .

Populasi yang digunakan adalah seluruh Siswa putera Kelas IV dan Kelas V SD Tlogosari Kulon

05 Tahun Ajaran 2004/2005 yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sample dengan

random sampling atau undian. Dengan random maka diperoleh 15 orang siswa sebagai sampel

sehingga penelitian ini disebut dengan penelitian sampel. Setelah diperoleh selanjutnya

dilakukan Tes awal dengan menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, sampel diberi

perlakuan Senam Ayo Bersatu selama 18 kali dengan per minggu 3 kali latihan. Sesudah

program latihan selesai dilakukan tes pengukuran kembali tes TKJI yang sama dengan tes awal .

Metode pengolahan data menggunakan Uji t pair test. Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji

persyaratan analisis hipotesis yaitu : 1) uji normalitas data dengan statistik non parametrik

menggunakan Kolmogorov-Smirnov, 2) uji homogenitas menggunakan Chi-Square,.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah : “Terdapat Pengaruh Latihan Senam Ayo

Bersatu Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas IV dan Kelas V SD Tlogosari

Kulon Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005 “ secara signifikan.

Saran dalam penelitian ini karena berdasarkan penelitian bahwa latihan Senam Ayo

Bersatu bisa meningkatkan kesegaran jasmani secara signifikan, maka disarankan kepada para

guru olahraga bahwa Senam ayo Bersatu ini dapat dipergunakan sebagai salah satu alternatif

pilihan bentuk latihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Sebab telah terbukti dapat

meningkatkan kesegaran pada siswa.

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Page 3: Skripsi Pendidikan (158)

Semarang, 2005

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. M.M. Endang Sri Retno, M.S. Drs. Hermawan

NIP. 131281228 NIP. 131784447

Mengetahui :

Ketua Jurusan PKLO - FIK

Universitas Negeri Semarang

Drs. Wahadi, M.Pd.

NIP. 131571551

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang

Pada hari : Kamis

Tanggal : Tanggal 7 Juli 2005

Page 4: Skripsi Pendidikan (158)

Panitia Ujian :

Ketua Panitia : Sekretaris :

Drs. Sutardji, M.S Drs. Wahadi, M.Pd.

NIP. 130523506 NIP. 131571551

Dewan Penguji :

1. Drs. Rubiyanto Hadi, M. Pd.

NIP. 131786588

2. Dra. M.M.Endang Sri Retno, M.S.

NIP. 131281228

3. Drs. Hermawan

NIP . 131784447

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Orang yang tidak pernah jatuh itu biasa, tetapi orang yang setiap jatuh sanggup bangun

kembali itulah yang luar biasa ( Mirabeau )

Page 5: Skripsi Pendidikan (158)

Kupersembahkan untuk :

Orang tuaku, alm. Bapak Munari dan ibu Sumirah

Suamiku Wahyono serta anak-anakku tercinta

David Aryajati dan Anggraeni Kartika Dewi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

Nya sehingga skripsi ini dapat selesaikan.

Penulis sadar pula bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal bukanlah

merupakan perjuangan penulis sendiri , karena tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak

mustahil skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu pada kesempatan ini pula

penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi berbagai fasilitas dan

kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

ijin penelitian.

Page 6: Skripsi Pendidikan (158)

3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran serta

bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Dra. M.M. Endang Sri Retno, M.S. dan Drs. Hermawan selaku pembimbing yang telah

banyak memberikan dorongan dan bimbingan, petunjuk dan saran hingga skripsi ini

dapat terwujud.

5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang, khususnya Fakultas Ilmu

Keolahragaan yang banyak menyumbang saran dan petunjuk. Serta menurunkan

sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.

6. Kepala SD Tlogosari Kulon 05 Semarang yang telah memberi ijin kepada penulis dan

menyediakan siswanya untuk sampel penelitian

7. Para Siswa Kelas IV dan Kelas V SD Tlogosari Kulon 05 yang telah bersedia menjadi

sampel dalam penelitian ini.

8. Teman-teman mahasiswa FIK – UNNES yang tidak dapat kami sebut satu persatu.

9. Suamiku Wahyono serta anak-anakku tercinta David Aryajati dan Anggraeni Kartika

Dewi yang telah banyak berkorban dan mendorong semangat hingga selesainya skripsi

ini

Semoga segala amal baik saudara dalam membantu penelitian ini akan mendapat

pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis berharap semoga penelitian

ini bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan.

Semarang, 2005

Penulis

Page 7: Skripsi Pendidikan (158)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

SARI ………………………………………………………………………… ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… iii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………… x

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ……………………………………… 1

1.2 Permasalahan ………………………………………………..... 5

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………… 5

1.4 Penegasan Istilah …………………………………………… 5

1.5 Kegunaan Penelitian ………………………………………… 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ……………………… 8

2.1 Landasan Teori ……………………………………………… 8

2.1.1 Olahraga pada Anak ................................................................ 8

2.1.2 Kesegaran Jasmani …………………………………………. 10

Page 8: Skripsi Pendidikan (158)

2.1.3 Pengertian Kesegaran Jasmani ……………………………… 11

2.1.4 Senam Ayo Bersatu ………………………………………… 13

2.1.5 Kerangka Berpikir Hubungan Antara Senam Ayo Bersatu dan

Kesegaran Jasmani ……………………………………………

14

2.2 Hipotesis ……………………………………………………… 15

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….. 16

3.1 Populasi Penelitian ……..…………………………………… 16

3.2 Sampel Penelitian ……………………………………………… 16

3.2 Rancangan Penelitian …………………………………………. 17

3.4 Variable Penelitian .. …………..……………………………… 18

3.5 Teknik Pengambilan Data ……………………………………… 18

3.6 Prosedur Penelitian ……..……………………………………. 19

3.7 Instrumen Penelitian ………………………………………….. 20

3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ……………….. 35

3.9 Analisa Data …………………………………………………. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 38

4.1 Deskripsi Data ……………………………………………… 38

4.2 Hasil Penelitian ………………………………………………… 42

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 46

5.1 Simpulan …………………………………………………….. 46

5.2 Saran ………………………………………………………… 46

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 48

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… 50

Page 9: Skripsi Pendidikan (158)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rangkuman Hasil perhitungan data Statisktik Deskripsi ........... 38

2. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas .......................... 39

3. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ...................... 40

4. Rangkuman Hasil Uji Paired Sample T Tes ................................ 41

Page 10: Skripsi Pendidikan (158)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Lari 40 meter .................................................................. 22

2 Tes Gantung Siku Tekuk ............................................... 23

3. Gambar Posisi jari-jari Diletakkan Di atas Kepala ....... 25

4. Pergelangan kaki dipegang dan ditekan ke bawah ......... 26

5. Loncat Tegak ................................................................. 28

Page 11: Skripsi Pendidikan (158)

RALAT

No. Hal Tempat Tercetak Yang Betul

1. ii Sari

Alinea 2

Baris ke 4

40 sampel 30 sampel

2. 2 Alasan Pemilihan

Judul

Alinea 6 baris 1

19084 1984

3. 18 Latihan inti

Latihan VII

Tujuan

Dengan

denghan

Dengan

menghirup

4. 19 Hipótesis

2.2.2

baris 2

Telooogosari Tlogosari

Page 12: Skripsi Pendidikan (158)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang

dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu

akan dicapai setelah masa yang cukup lama. Karena itu upaya pembinaan warga

masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan

kesabaran dan keikhlasan untuk berkorban.

Sebagai upaya pembinaan mutu sumber daya manusia, pendidikan jasmani dan

olahraga di lembaga pendidikan formal dapat berkembang lebih pesat agar mampu menjadi

landasan bagi pembinaan keolahragaan nasional. Proses pembentukan sikap dan

pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini. Oleh sebab itu pendidikan jasmani dan

olahraga sudah dimulai sejak seseorang berada di bangku Sekolah TK, Sekolah Dasar sampai

dengan Perguruan Tinggi.

Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia

yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang

tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional (

GBHN Tap MPR No. II/MPR/1988).

Para guru pendidikan jasmani diharapkan memiliki pengetahuan ketrampilan dan

pengalaman yang memadai agar dapat memajukan keberhasilan dalam mengajar dan melatih.

Penguasaan suatu metode mengajar dan melatih oleh seorang guru atau pelatih sangat

penting untuk meningkatkan prestasi olahraga yang diharapkan. Keberhasilan guru dalam

mengajar akan membawa dampak positif bagi prestasi. Untuk meraih prestasi yang tinggi

Page 13: Skripsi Pendidikan (158)

perlu dilaksanakan langkah pencapaian prestasi antara lain dengan meningkatkan metode

latihannya serta memperbaiki sarana dan prasarana.

Faktor lain yang berpengaruh atas prestasi adalah tingkat kesegaran seseorang

Oleh karena itu pemerintah sudah sejak dahulu berperan aktif dalam membentuk manusia

Indonesia yang sehat baik jasmani maupun rohani. Peran aktif pemerintah sudah mulai pada

tahun tujuh puluhan. Pada waktu itu pemerintah telah mempersiapkan pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya khususnya dalam segi kesehatan dan kesegaran dengan

memperkenalkan senam. Dimulai dari Senam Pagi Indonesia dalam empat seri.

Pada tahun 1984 terbit surat Menteri Negara Urusan Permuda dan Olahraga

dengan Nomor B/0262/Menpora/1984 pada tanggal 29 Februari 1984 serta surat Menteri

Dalam Negeri No. 426/2316/SI tertanggal 24 Februari 1984 yang isinya menegaskan

diresmikannya Jam Krida Olahraga Nasional pada tanggal 11 Maret 1984 dan dipertegas lagi

dengan surat Keputusan Mendikbud No. 0242/U/1984 tertanggal 4 Juni 1984, tentang

pedoman Pelaksanaan Jam Krida Olahraga untuk kalangan Pegawai Negeri Sipil dalam

lingkungan Depdikbud maupun pelajar, yang isinya kepada mereka diwajiban melakukan

senam 30 menit sebelum dimulai pekerjaan atau kegiatan pelajaran pada setiap hari Jumat

untuk karyawan dan setiap hari untuk para pelajar.

Surat-surat keputusan tersebut sampai sekarang belum dicabut. Menunjukkan

betapa masih relevannya kegiatan senam tersebut sampai sekarang. Pada waktu itu senam

yang dianjurkan adalah senam Pagi Indonesia seri D. Terhadap senam tersebut telah

dilakukan penelitian oleh Dumadi dkk. dari FPOK- IKIP Semarang dan hasilnya adalah

:Senam Pagi Indonesia seri D dapat meningkatkan kesegaran jasmani yang signifikan.

Page 14: Skripsi Pendidikan (158)

Pada tahun 1984 muncul jenis senam yang baru ialah senam Kesegaran Jasmani

’84. Terhadap senam inipun telah dilakukan penelitian pula pada tahun 1987 oleh Endang Sri

Retno dengan membandingkan kedua bentuk senam ialah Senam Pagi Indonesia Seri D dan

Senam Kesegaran Jasmani ’84. Hasilnya senam kesegaran Jasmnai ’84 lebih baik dalam

meningatkan kesegaran jasmani dari pada senam Pagi Indonesia Serid D.

Pada tahun 1988 dengan SK Menpora No. 0009/MENPORA/88, tanggal 7 Juli

1988 yang menjelaskan bahwa pada jam krida olahraga senam Kesegaran Jasmani ’88 sudah

dapat dilaksanakan pada instansi-instansi pemerintah sebagai variasi latihan dan memperkaya

senam yang telah ada. Itu berarti pada tahun 1988 tersebut telah ada senam yang baru ialah

senam kesegaran jasmani ’88 yang telah diteliti pula oleh Endang Sri Retno dengan

membandingkan manakah yang lebih baik antara senam kesegaran jasmani ’84 dan senam

kesegaran jasmani ’88 dalam meningkatkan kesegaran jasmani. Hasilnya adalah tidak ada

perbedaan yang signifikan antara senam kesegaran jasman’84 dengan senam kesegaran

jasmani’88 dalam meningkatkan kesegaran jasmani. Penggalakan senam kesegaran jasmani

berlangsung terus yang kemudian disusul oleh senam-senam yang lain hingga sekarang

dengan munculnya senam Ayo Bersatu.

Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi

program pendidikan jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh.

Disamping itu senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan gerak dasar, sebagai

landasan penting bagi penguasaan ketrampilan teknik suatu cabang olahraga. Lebih penting

lagi senam lebih dapat meningkatkan kesegaran secara efektif bagi siapapun yang

melakukannya.

Page 15: Skripsi Pendidikan (158)

Seseorang yang memiliki kesegaran jasmani adalah orang yang cukup mempunyai

kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa

menimbulkan kelelahan berarti (Endang Sri Retno,1989:8).

Persoalannya adalah bagaimana senam dapat dimanfaatkan secara optimal untuk

mencapai tujuan pendidikan. Apalagi dengan bermacam-macam jenis senam yang sudah

ada selama ini. Kalau beberapa penelitian terhadap senam terdahulu ternyata dapat

meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang, bagaimanakah dengan senam yang baru-baru

ini tersusun. Kiranya tidak ada salahnya apabila perlu dibuktikan lagi apakah senam-senam

tersebut juga efektif dalam meningkatkan kesegaran jasmanai seseorang. Untuk itulah maka

peneliti tertarik untuk mengambil kesempatan dengan hadirnya senam Ayo Bersatu

menyusun karya penelitian dengan judul “ Pengaruh Senam Ayo Bersatu Dalam

Meningkatkan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas IV dan Kelas V Sekolah

Dasar Telogosari Kulon 05 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005”.

1.2 Permasalahan

Sesuai dengan latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul, maka

munculah permasalahan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :“

Apakah Senam Ayo Bersatu Berpengaruh terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani siswa putra

kelas IV dan kelas V SD Telogosari Kulon 05 Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005 ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian pada umumnya untuk menentukan kebenaran dan mengkaji kebenaran

suatu ilmu pengetahuan ( Sutrisno Hadi, 1987:271) oleh karena itu penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui apakah pengaruh Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan tingkat

Page 16: Skripsi Pendidikan (158)

kesegaran jasmani siswa putera Kelas IV dan Kelas V SD Tlogosari Kulon 05 Semarang

TahunPelajaran 2004 / 2005.

1.4 Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan persepti tentang judul, maka perlu ada penjelasan

tersendiri tantang arti dan makna judul tersebut. Penjelasan tersebut dikemas dalam

penegasan istilah seperti berikut :

1.4.1 Pengaruh :

Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu atau orang yang membentuk watak,

kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia , 1989 : 664 ).

1.4.2 Senam Ayo Bersatu :

Senam yang dimaksud disini Senam seperti pada umumnya yaitu latihan tubuh yang

dipilih dan dikontruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun

secara sistematik dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan

ketrampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Sedangkan Ayo Bersatu adalah

nama dari salah satu jenis senam yang sekarang ini banyak berkembang di Indonesia.

Untuk senam Ayo Bersatu diciptakan dan dikembangkan oleh Federasi Olahraga

Masyarakat Indonesia yang mencerminkan tekad untuk bersatu dari seluruh komponen

masyarakat, sekaligus mencerminkan keinginan untuk melestarikan persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia melalui kegiatan olahraga. Dan dalam pelaksanaannya diiringi

dengan musik kaset.

1.4.3 Kesegaran Jasmani :

Page 17: Skripsi Pendidikan (158)

Menurut Rusli Lutan ( 2001 : 7 ) kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1.5.1 Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti melalui praktek di

lapangan.

1.5.2 Memberikan pengetahuan dan masukan bagi pelatih atau guru pendidikan jasmani dan

kesehatan tentang pengaruh senam Ayo Bersatu terhadap peningkatan kesegaran jasmani

Page 18: Skripsi Pendidikan (158)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori.

2.1.1 Olahraga pada Anak.

Dalam pendidikan olahraga pada anak, Soekarman ( 1989 : 1) mengatakan bahwa

hal-hal yang perlu diperhatikan dalam olahraga pada anak adalah : a) Pertumbuhan

kejiwaan dan perilaku, b) Pertumbuhan Badan, c) Pertumbuhan Ketrampilan.

Dimana perkembangan kejiwaan dan perilaku pada masa kanak-kanak perlu mendapat

prioritas utama, sebab kalau perkembangan kejiwaan dan perilaku tidak sejak dini dibina

maka untuk perkembangan selanjutnya kurang mendapat fondasi yang kokoh

Dalam membina anak, selain perlu dipikirkan macam olahraga yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan kejiwaan dan perilaku, tetapi sekaligus juga merangsang

pertumbuhan kejiwaan dan perilaku, tetapi sekaligus juga merangsang pertumbuhan badan

serta memberi dasar ketrampilan yang nantinya berguna dalam pengembangan pencapaian

prestasi. Masalahnya sekarang adalah segi apa saja yang perlu dibina sejak dini pada anak

sekolah dasar. Untuk menjawab permasalahan ini Soekarman ( 1986 : 24 ) mengemukakan

bahwa untuk dapat mengerti mengenai pekembangan motorik perlu mengetahui tahap

perkembangan yaitu :

1. Prenatal : mulai konsepsi sampai lahir

2. Bayi : lahir sampai dua tahun

3. Anak : usia dua tahun sampai 10 tahun

4. Remaja : usia 10 tahun sampai 18 tahun

5. Dewasa : usia 18 sampai mati

Page 19: Skripsi Pendidikan (158)

Selanjutnya Soekarman ( 1986 : 30 ) mengemukakan bahwa anak usia sekolah

dasar yaitu usia 2 sampai 8 tahun adalah merupakan periode perkembangan cepat dari

kemampuan motorik yang rumit atau kompleks. Gerakan-gerakan yang terisolasi menjadi

lebih teratur dan mengandung maksud. Anak mulai menyelidiki sekelilingnya dan mulai

belajar dan mengerti kemampuannya. Dalam perkembangan motorik pada mulanya

tergantung pada kematangan atau maturasi dan perkembangan ketrampilan tergantung dari

belajar dan pengalaman. Sedangkan pengalaman gerakan pada gerakan permulaan masa

kanak-kanak selanjutnya menentukan kwalitas gerakan. Oleh karena itu harus didorong

untuk selalu bergerak dan harus diajari bagaimana sikap-sikap gerak yang benar seperti :

cara berdiri, berjalan, melompat dan meloncat dengan benar. Sebab apabila seorang anak

sejak awal belajar dasar tentang pola gerak keliru maka perkembangan selanjutnya sukar

untuk diperbaiki. Tetapi menurut Khomsin ( 2002 : 6 ) tentang periodesasi perkembangan

hidup manusia dibedakan menjadai 5 fase yaitu a) fase sebelum lahir ( prenatal ), b) fase

bayi (infant), c) fase anak-anak (childhood), d) fase adolesens ( adolescense), e) fase

dewasa (adulthood). Dijelaskan lebih lanjut bahwa fase anak-anak itu berusia 2 tahun

hingga 12 tahun tetapi fase ini dibedakan menjadi dua yaitu : fase anak kecil ialah 2 tahun

hingga 6 tahun dan fase anak besar ialah anak yang berusia 6 hingga 12 tahun.

Kita sering melihat anak yang selalu bergerak dan ingin mencoba ketrampilan

motorik, keadaan demikian ini hendaknya jangan dilarang. Sebab menurut Seaton (

1983 : 23 ) kehidupan adalah aktivitas, kalau aktivitas berhenti maka kehidupanpun akan

berhenti. Lebih lanjut Seaton menjelaskan tentang aktivitas fisik bahwa anak pada

umumnya lebih aktif dibandingkan dengan orang dewasa, hal ini disebabkan oleh

kebutuhan dari anak untuk bergerak. Anak memerlukan gerakan-gerakan aktif dalam

Page 20: Skripsi Pendidikan (158)

sehari kira-kira 4 sampai 5 jam, orang dewasa 2 sampai 4 jam, sedangkan orang tua 1

sampai 2 jam. Oleh karena itu dalam mengajar olahraga pada anak hendaknya lebih kreatif

untuk menciptakan bentuk latihan dengan memanfaatkan kebutuhan gerak terutama

kwalitas gerakan.

2.1.2 Kesegaran Jasmani

Istilah kesegaran jasmani berdasarkan dari hasil Seminar Nasional Kesegaran

Jasmani tanggal 16 Maret sampai dengan 20 Maret 1971 di Jakarta dengan pertimbangan

bahwa istilah tersebut telah umum digunakan di Indonesia sebelum diadakan seminar

nasional. Di kalangan Polri menggunakan istilah Samapta Jasmani. Tetapi Soedjatmo

Soemowerdojo menggunakan istilah Kebugaran Jasmani, sedang Radiopoetro

menggunakan istilah Kemampuan Jasmani ( Endang Sri Retno, 1989 : 4 ). Istilah-istilah

tersebut dikemukakan atas dasar terjemahan dari istilah Physical fitness yang menurut

Lawrens dan Ronald dapat disamakan dengan istilah Organic fitness atau Physiological

fitness. Kemudian istilah physical fitness inilah dipakai sebagai dasar untuk pengertian

kesegaran jasmani

Menurut Gabard ( 1987 : 50 ) kesegaran jasmani mempunyai beberapa

komponen. Komponen-komponen itu adalah : kecepatan, kekuatan, keseimbangan dan

kordinasi. Kecepatan adalah suatu kemampuan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat

yang lain dalam waktu sesingkat mungkin. Kekuatan adalah kemampuan melawan

tahanan dengan suatu kecepatan dan kontraksi yang tinggi. Keseimbangan adalah suatu

kemampuan mempertahankan posisi tubuh dalam keseimbangan pada situasi gerakan

Page 21: Skripsi Pendidikan (158)

statis maupun dinamis. Koordinasi adalah kemampuan untuk menggabungkan sistim

motor dan sensori menjadi suatu pola gerak yang lebih efisien

2.1.3 Pengertian Kesegaran Jasmani

Menurut Giriwijoyo dalam tulisannya Rubianto ( 2002 : 25-28 ) tentang

pengertian kesegaran jasmani adalah kecocokam keadaan fisik terhadap tugas yang harus

dilaksanakan oleh fisik itu. Atau dengan perkataan lain untuk dapat melaksanakan tugas

fisik tertentu dengan hasil yang baik, diperlukan syarat-syarat fisik tertentu yang sesuai

dengan sifat fisik itu. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa setiap orang memerlukan

kesegaran yang sesuai dengan pekerjaan atau kegiatan yang dia lakukan, misalnya orang

yang bekerja di kantor akan lain kebutuhan kesegarannya bila dibandingkan dengan

orang yang bekerja dilapangan. Dijelaskan pula bahwa kesegaran jasmani juga

mempunyai beberapa komponen yaitu : a) kemampuan kualitas dasar ergosistema ( ES1 )

yang terdiri atas : 1) luas pergerakan dari persendian, 2) kekuatan dan daya tahan otot, 3)

koordinasi fungsi otot. b) Kemampuan kualitas dasar ergosistema sekunder (ES2) ialah

yang berupa daya tahan umum ( fungsi dari jantung dan paru-paru ).

Menurut Rusli Lutan ( 1996 : 7-8 ) bahwa kesegaran jasmani dan ketrampilan

gerak yang kaya dengan koordinasi otot, syaraf, yang halus menjadi bagian dalam

taksonomi tujuan jasmani dan termasuk psikomotor. Sebab hal ini kelak bermanfaat bagi

pelaksanaan kegiatan dalam kehidupan se-hari-hari dan bahkan sebagai dasar ketrampilan

yang baik untuk suatu cabang olahraga. Sedangkan menurut Siedentop ( 1990 : 156-157 )

menjelaskan secara umum definisi kesegaran dapat digeneralisasikan kedalam konsep

yang lebih luas yakni kesegaran total ( total fitness ). Total Fitness meliputi kesegaran

Page 22: Skripsi Pendidikan (158)

fisik, sosial, moral, kesegaran spritual dan karakteristik kesegaran lanunya. Dalam kaitan

ini, kesegaran fisik didefinisikan sebagai derajad atau sejumlah takaran tertentu kekuatan

atau ketahanan otot seseorang untuk dapat memenuhi tuntutan gerak aktivitas sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah

kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan tanpa mengalami kelelahan yang

berarti dan masih mampu melakukan perkerjaan yang lain yang bersifat rekreasi. Atau

dengan kata lain bahwa seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik adalah

orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan

pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan berarti.

2.1.4 Senam Ayo Bersatu

Senam dikenal di Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga. Dalam

Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Gymnastic dari asal kata Gymnos bahasa Yunani

yang artinya telanjang. Istilah gymnastic tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-

kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan

telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu itu teknologi

pembuatan bahan pakaian belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur

dan mengikuti gerak pemakainya. Senam didefinisikan sebagai latihan fisik yang dipilih,

disusun dan dirangkai secara sistimatis sehingga berguna untuk tubuh, sikap, kesehatan

serta kebugaran jasmani ( Berty Tilarso, 2000 : 1 ).

Meskipun senam sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penggalakan senam

secara masal baru dimulai sekitar tahun tujuh puluhan, dengan diperkenalkannya Senam

Pagi Indonesia. Senam ini dikemas secara indah dan pelaksanaannya dengan iringan

Page 23: Skripsi Pendidikan (158)

musik. Setelah itu baru banyak sekali bermunculan senam-senam yang lain yang salah

satunya adalah Senam Ayo Bersatu yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2002. Adapun

rangkaian geraknya dapat dilihat pada lampiran.

2.1.5 Kerangka Berpikir : Hubungan antara Senam Ayo Bersatu dan Kesegaran

Jasmani

Tujuan dari senam jenis apapun adalah untuk mencapai kesegaran jasmani yang

maksimal. Oleh karena itu tata urutan senam dikemas sedemikian rupa sehingga

dimungkinkan dapat meningkatkan kesegaran. Hal itu dapat kita lihat dari gerakan atau

latihan-latihan senam.

Senam Ayo Bersatu yang terdiri atas tiga bagian ialah Pemanasan, Inti dan

Pendinginan dan masing-masing bagian mempunyai gerakan-gerakan yang kalau

dilakukan semua unsur otot digerakkan . Sekalipun ada selang-selang waktu antar

gerakan, tetapi karena beban latihan cukup merangsang paru-paru, jantung dan

peredaran darah, maka diperlukan O2 yang banyak untuk memenuhi kebutuhan

tersebut sedangkan beban latihan untuk masing-masing otot tidak terlalu tinggi,

sehingga kelelahan bukan terjadi secara primer pada otot-otot karena otot-otot tidak

bekerja secara berlebihan, tetapi secara sekunder ialah oleh karena kurang mempunyai

mekanisme penyediaan O2 dan menyingkirkan sampah-sampah metabolisme pada saat

itu. Dengan demikian fungsional sistem respiro-cardio-circulatoir ialah paru-paru,

jantung dan peredaran darah dapat ditingkatkan demi mencukupi O2. Disamping

meningkatkan sistem respiro-cardio-circulatoir juga meningkatkan sistem skeleto-neuro-

musculair, karena seluruh otot aktif walaupun ada cara khusus meningkatkannya yang

akan membantu peningkatan sistem respiro-cardio-circulatoir.

Page 24: Skripsi Pendidikan (158)

Jadi berdasarkan uraian di atas maka Senam Ayo Bersatu dimungkinkan dapat

meningkatkan kesegaran jasmani

2.2 Hipotesis

Berdasarkan uraian terdahulu maka dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan

sementara sebagai hipotesis adalah : “Senam Ayo Bersatu Berpengaruh terhadap

peningkatkan kesegaran jasmani bagi siswa Putra Kelas IV dan Kelas V SD Tlogosari

Kulon 05 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005”.

Page 25: Skripsi Pendidikan (158)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Senam Ayo Bersatu terhadap

peningkatan tingkat kesegaran jasmani siswa putra Kelas IV dan V SD Tlogosari Kulon 05

Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005, untuk keperluan penelitian ini diperlukan hal-hal

berikut ini :

3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra Kelas IV dan V SD

Tlogosari Kulon 05 Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005 yang berjumlah 30 siswa.

Menurut Sutrisno Hadi ( 1988 : 220 ) tentang populasi adalah seluruh penduduk yang

dimaksud untuk diselidiki dengan jumlah penduduk yang paling sedikit memiliki sifat

yang sama. Adapun sifat yang sama dari populasi ini ialah : 1) berjenis kelamin laki-laki,

2) duduk dalam kelas yang sama yaitu kelas IV dan V.

3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (

Suharsimi Arikunto : 2002 : 109 ). Dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra

Kelas IV dan V SD Tlogosari Kulon 05 Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005, yang

berjumlah 15 orang siswa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini 30 orang siswa

maka untuk memperoleh sampel maka dilakukan dengan teknik random. Caranya buat

gulungan kertas sejumlah 30, dari 30 gulungan kertas 15 gulungan diberi tulisan sampel

dan 15 gulungan kosong. Kemudian seluruh populasi mengambil gulungan satu persatu ,

maka akan diperoleh 15 orang sampel. Dan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan

Page 26: Skripsi Pendidikan (158)

data kesegaran jasmani. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto

( 1996:112 ) tentang penentuan sampel bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih

baik.

3.3 Rancangan penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah “eksperimen

lapangan”. Dan rancangan penelitian yang digunakan ialah “Pretest-Posttest Only

Group Design”, yang secara skematis digambarkan seperti berikut :

Keterangan :

Populasi : subyek penelitian.

Pre tes : dilakukan tes awal.

DP : Dengan Perlakuan yaitu Senam Ayo Bersatu.

Post Tes : setelah perlakuan selesai dilakukan tes kesegaran jasmani dengan TKJI.

3.4 Variabel penelitian

Sebagai variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu :

3.4.1 Variabel bebas : Senam Ayo Bersatu.

3.4.2 Variabel terikat : Tingkat Kesegaran Jasmani.

3.5 Teknik Pengambilan Data

Pretest

DP

Posttest

Populasi

Page 27: Skripsi Pendidikan (158)

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dan data yang akan digunakan

bentuknya adalah hasil tes kesegaran jasmani siswa . Oleh karena jenis penelitian ini

adalah eksperimen dan designnya adalah “ pre-posttes-Only Group design “ maka

diperlukan data sebelum eksperimen dan data seseudah eksperimen. Adapun cara

pengambilan data ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

3.5.1 Menyiapkan alat dan perlengkapan tes, yang meliputi : 1) lapangan, 2) stopwatch, 3)

bendera start, 4) alat tulis.

3.5.2 Memberi penjelasan kepada sampel akan hal-hal yang akan dilakukan dalam tes tersebut.

yaitu tes kesegaran jasmani TKJI.

3.5.3 Menyiapkan siswa secara fisik untuk mengikuti tes ialah dengan siswa diberi warming –

up atau pemanasan terlebih dahulu agar tidak terjadi cedera.

3.5.4 Langkah-langkah ini dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.

3.6 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen, oleh karena itu perlu dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

3.6.1 Mengajukan tema kepada ketua jurusan

3.6.2 Mengajukan proposal kepada dosen pembimbing.

3.6.3 Mengajukan surat ijin penelitian.

3.6.4 Pengambilan sampel penelitian dengan mengundi atau random sampling.

3.6.5 Mengadakan tes awal untuk mengambil data awal atau pretest.

Tes dilakukan pada : Hari / Tanggal : Jumat , tanggal 25 Februari 2005

Page 28: Skripsi Pendidikan (158)

Tempat : SD Negeri Tlogosari Kulon 05 Semarang.

Jam : 08.00 sampai selesai.

3.6.6 Pelaksanaan penelitian :

Pemberian treatmen dilakukan selama 18 kali pertemuan .

Frekwensi latihan tiga kali per minggu ialah : hari Senen – Rabu – Jumat.

Durasi setiap latihan ialah : 60 menit. Bahwa latihan dilaksanakan 3 kali dalam seminggu

hal itu didasarkan pada pendapat Fox ( 1988 : 435 ) bahwa latihan 3 sampai 5 kali dalam

satu minggu mempunyai pengaruh jauh lebih baik dalam meningkatkan kesegaran

jasmani dari pada 6 sampai 7 kali . Sebab latihan dengan 6 sampai 7 kali per minggu

justru akan menimbulkan cedera karena akan overuse . Oleh karena itu dianjurkan untuk

mengatsai hal yang tidak diinginkan untuk memberi recovery dalam setiap kali dalam

latihan tersebut.

3.6.7 Masa eksperimen selesai maka diakhiri dengan melakukan tes akhir dengan tes kesegaran

jasmani TKJI, yang dilakukan pada :

Hari / tanggal : Rabu, tanggal 20 April 2005

Tempat : Halaman Sekolah S D Negeri Tlogosari Kulon 05

Semarang.

Jam : 08.00 sampai selesai.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini ada dua yaitu 1) Instrumen tes adalah tes

kesegaran jasmani dari TKJI untuk umur 10 – 12 tahun. 2) Instrumen Perlakuan ialah

Senam Ayo Bersatu.

Page 29: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.1 Instrumen Tes : ialah Tes Kesegaran Jasmani TKJI yang terdiri dari beberapa item tes

yaitu ada lima. 1) lari 40 meter, 2) Gantung siku tekuk, 3) baring duduk 30 detik, 4)

loncat tegak, 5) lari 600 meter. Tes ini mempunyai kesahihan untuk reliabilitas putri

0.942 dan validitas 0.897. menurut sudjana bahwa validitas dan reliabilitas tersebut

adalah sangat baik. Kegunaan dari tes ini adalah untuk mengukur dan menentukan tingkat

kesegaran jasmani anak umur 10 – 12 tahun. Adapun tes tersebut meliputi hal-hal sebagai

berikut :

3.7.1.1 Lari 40 meter

3.7.1.1.1 Tujuan : tes ini untuk mengukur kecepatan.

3.7.1.1.2 Alat dan fasilitas : yang terdiri dari : 1) Lapangan : Lintasan lurus, datar, rata, tidak

licin, berjarak 40 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan, 2) bendera start,

peluit, tiang pancang, stopwatch, formulir dan alat tulis.

3.7.1.1.3 Petugas tes : 1) Juru berangkat atau starter, 2) .Pengukur waktu merangkap pencatat

hasil.

3.7.1.1.4 Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : peserta berdiri dibelakang garis start. 2) Gerakan

: pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari ( lihat

gambar ). 3) Kemudian pada aba-aba “Ya” peserta lari secepat mungkin menuju ke

garis finis, menempuh jarak 40 meter. 4) Lari masih bisa diulang apabila : 1) Pelari

mencuri start, 2) .Pelari tidak melewati garis finis., 3) Pelari terganggu oleh pelari

lain.

3.7.1.1.5 Pengukuran waktu : Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai

pelari tepat melintas garis finis.

Page 30: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.1.1.6 Pencatatan hasil : 1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk

menempuh jarak 40 meter dalam satuan waktu detik.2) Pengambilan waktu : satu

angka dibelakang koma untuk stopwatch manual, dan dua angka dibelakang koma

untuk stopwatch digital. (lihat gambar 1).

3.7.1.1 Tes Gantung siku Tekuk

3.7.1.2.1 Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan

otot bahu.

Gambar 1

Lari 40 meter ( TKJI Depdikbud 1995 : 7 )

Page 31: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.1.2.2 Alat dan Fasilitas. Yang terdiri atas : 1) Palang tunggal yang dapat diturunkan dan

dinaikkan atau lihat gambar.2) Stopwatch.3) Formulir dan alat tulis, nomor dada.,

serbuk kapur atau magnesium.

3.7.1.2.3 Petugas tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

3.7.1.2.4 Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit diatas kepala

peserta : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan

berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap

ke arah letak kepala lihat gambar 2.

Page 32: Skripsi Pendidikan (158)

Gambar 2

Tes Gantung Siku Tekuk ( TKJI Ddepdikbud 1995 : 9 )

Gerakan : dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai

mencapai sikap gantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap

tersebut dipertahankan selama mungkin atau lihat gambar 2.

3.7.1.2.5 Pencatatan hasil : Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk

mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan waktu detik. Dengan catatan :

peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas dinyatakan gagal, hasilnya ditulis

dengan angka 0 ( nol ).

3.7.1.3 Baring duduk selama 30 detik.

3.7.1.3.1 Tujuan : tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

3.7.1.3.2 Alat dan fasilitas meliputi : Lantai / lapangan rumput yang rata dan bersih,

Stopwatch, nomor dada, formulir dan alat tulis.

3.7.1.3.3 Petugas tes : Pengamat waktu dan penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.

3.7.1.3.4 Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua

lutut ditekuk dengan sudut 900, kedua tangan jari-jarinya bertautan diletakkan

dibelakang kepala. 2) ) Petugas atau peserta yang lain memegang atau menekan

pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. 3) Petugas atau peserta yang lain

memegang atau menekan pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat lihat gambar 4

Page 33: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.1.3.5 Pencatatan Hasil : Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring

duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik. Peserta yang tidak

mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka 0 atau nol.

Gambar : 3

Gambar posisi jari-jari yang diletakkan dibelakang kepala

( TKJI Depdikbud 1995 : 12 )

Page 34: Skripsi Pendidikan (158)

Gambar : 4

Tes Baring – duduk Memegangi kaki agar tidak terangkat

( TKJI Depdikbud 1995 : 12 )

3.7.1.4 Loncat Tegak

3.7.1.4.1 Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif.

3.7.1.4.2 Alat dan fasilitas meliputi : 1) Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30

x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang, serbuk kapur putih. alat penghapus,

nomor dada, formulir dan alat tulis. Jarak antara lantai dengan 0 atau nol pada skala

yaitu : 100 cm lihat gambar

Page 35: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.1.4.3 Petugas tes : Pengamat dan pencatat hasil.

3.7.1.4.4 Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Terlebih dahulu ujung jari peserta diolesi serbuk

kapur atau magnesium, kemudian peserta bediri tegak dekat dengan dinding kaki

rapat, papan berada disamping kiri peserta atau kanannya. Kemudian tangan yang

dekat dengan dinding diangkat atau diraihkan ke papan berskala sehingga

meninggalkan bekas raihan jari. 2) Gerakan : Peserta mengambil awalan

dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayunkan kebelakang lihat

gambar 10. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan

dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas lihat gambar 11. Gerakan

ini diulangi sampai 3 kali berturut-turut.

3.7.1.4.5 Pencatatan Hasil : Hasil yang dicatat adalah selisih raihan loncatan dikurangi

raihan tegak, ketiga selisih raihan dicatat.

Page 36: Skripsi Pendidikan (158)

Gambar : 5

Loncat tegak ( TKJI Depdikbud 1995 : 17 )

3.7.1.5 Lari 600 meter.

3.7.1.5.1 Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan

pernafasan.

3.7.1.5.2 Alat dan Fasilitas. : alat dan fasilitas ini meliputi : Lintasan lari berjarak 600 meter,

stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, nomor dada, formulir dan alat tulis.

3.7.1.5.3 Petugas Tes : ada beberapa yang terdiri dari : Juru berangkat, pengukur waktu,

pencatat hasil, pembantu umum.

Page 37: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.1.5.4 Pelaksanaan : 1) Sikap permulaan : Peserta berdiri di belakang garis start. 2) Gerakan

: Pada aba-aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk berlari lihat

gambar. Pada aba-aba “Ya” peserta lari menuju garis finis menempuh jarak 600 meter.

Dengan catatan : Lari diulang bilamana : ada pelari yang mencuri start, pelari tidak

melewati garis finis.

3.7.1.5.5 Pencatatan Hasil : 1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai

pelari tepat melintas garis finis. Kemudian hasil yang dicatat adalah waktu yang

dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan

menit dan detik.

3.7.2 Instrumen Perlakuan

Instrumen Perlakuan dalam penelitian ini adalah Senam Ayo Bersatu adapun

urutan dan rangkaian gerak instrumen tersebut adalah sebagai berikut :

3.7.2.1 Latihan Pemanasan :

Pada pemanasan irama atau ketukan musik 125 per menit dengan durasi 7 menit 6

detik, dimana latihan tersebut diawali dari sikap sempurna seperti berikut : 1) Berdiri

tegak, tumit rapat dengan ujung jari kaki terbuka selebar kepalan tangan. 2) 5 ( lima)

titik mulai telinga, bahu, pinggul, lutut dan mata kaki merupakan satu garis tegak lurus

dengan lantai.3) Pandangan lurus kedepan. 3) Kedua lengan lurus di samping badan,

telapak tangan menghadap ke dalam rapat di samping paha, jari-jari rapat dan siap

untuk berolahraga. Adapun pemanasan latihannya terdiri atas :

3.7.2.1.2 Latihan I : Gerakan : jalan di tempat, dan napas

Page 38: Skripsi Pendidikan (158)

Tujuan : (l) Menaikkan denyut jantung agar meningkat secara perlahan untuk

persiapan melakukan olahraga senam. 2) Menghilangkan kekakuan pada otot dan

persendian.3)

3.7.2.1.3 Latihan II : Gerakan : Kepala dan Leher.

Tujuan : Melatih, menguatkan dan merilekskan otot dan sendi leher.

3.7.2.1.4 Latihan III : Gerakan : Bahu.

Tujuan : melatih dan merilekskan otot dan persendian bahu.

3.7.2.1.5 Latihan IV : Gerakan : Dada I.

Tujuan : Melatih dan merileskan otot dada, lengan dan punggung.

3.7.2.1.6 Latihan V : Gerakan : Dada II.

Tujuan : Melatih dan merilekskan otot dada, lengan dan punggung.

3.7.2.1.7 Latihan VI : Gerakan : Pinggang I.

Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.

3.7.2.1.8 Latihan VII : Gerakan : Pinggang II.

Tujuan : Melatih dan merilekskan persendian dan otot pinggang.

3.7.2.1.9 Latihan VIII: Gerakan Kombinasi I.

Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas – bawah dan

persendian kaki (2) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas bawah).( 3 )

Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.

3.7.2.1.10 Latihan IX : Gerakan Kombinasi II.

Tujuan : ( 1 ) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas-bawah dan

persendian kaki. ( 2 ) Melatih dan menguatkan otot kaki (tungkai atas-bawah), ( 3 )

Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.

Page 39: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.2.1.11 Latihan X : Gerakan kombinasi III.

Tujuan : (1) Melatih dan merilekskan otot-otot lengan atas bawah dan

persendian kaki., (2) Melatih dan menguatkan otot kaki ( tungkai atas-bawah ), (3)

Melatih koordinasi gerakan tangan dan kaki.

3.7.2.1.12 Latihan XI : Gerakan Peregangan dinamis dan Statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, dan sisi badan dan

samping kepala.

3.7.2.1.13 Latihan XII : Gerakan Peregangan Statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan.

3.7.2.1.14 Latihan XIII : Gerakan peregangan Statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki

3.7.2.2 Latihan Inti yang terdiri atas :

3.7.2.2.1 Gerakan Peralihan I : Jalan di tempat dan single step zig-zag.

Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan menyesuaikan ke irama yang lebih

cepat, persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

3.7.2.2.2 Latihan I : Gerakan Ayun siku bergantian ke atas kepala depan perut dan lurus

tekuk lengan setinggi bahu.

Tujuan : Menguatkan otot-otot dada, lengan dan kaki.

3.7.2.2.3 Latihan II : Ayun kepalan tangan ke arah bahu, dorong ke bawah dan ke muka

setinggi bahu.

Tujuan : ( a ) menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki.( b ) Koordinasi gerakan

lengan dan kaki.

Page 40: Skripsi Pendidikan (158)

3.7.2.2.4 Gerakan Peralihan II: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag

Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat,

persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

3.7.2.2.5 Latihan inti III : Gerakan : angkat siku setinggi bahu dan ayun lurus lengan keatas.

Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan kaki. (b) Koordinasi gerakan

lengan dan kaki.

3.7.2.2.6 Latihan inti IV : Gerakan : Dorong lengan ke depan atas dan serong setinggi bahu.

Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan dan kaki.(b) Koordinasi gerakan lengan

dan kaki.

3.7.2.2.7 Gerakan Peralihan III : Gerakan jalan ditempat dan step single zig-zag .

Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat,

persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

3.7.2.2.8 Latihan V : gerakan : Ayun silang di depan-tekuk siku-siku setinggi bahu dan ayun

siku di depan dada.

Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot lengan atas dan bawah.(b) Menguatkan otot-otot

dada, bahu dan kaki.(c) Koordinasi gerakan lengan dan kaki.

3.7.2.2.9 Latihan VI : Gerakan : dorong telapak tangan ke kanan-kiri dan ke atas serta putar

lengan lurus ke atas-bawah.

Tujuan : (a) Menguatkan otot-otot dada, lengan dan bahu.(b) Koordinasi gerakan

lengan dan kaki.

3.7.2.2.10 Gerakan peralihan IV: Gerakan jalan ditempat dan single step zig-zag.

Page 41: Skripsi Pendidikan (158)

Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat,

persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.Ulangi satu set gerakan :

Latihan Inti I dan II.

3.7.2.2.11 Gerakan peralihan V : 1) ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti III dan IV.

3.7.2.2.12 Gerakan peralihan VI : 1) Ulang gerakan peralihan I, 2) Latihan Inti V dan VI.

3.7.2.2.13 Gerakan peralihan VII : Gerakan : Jalan di tempat dan“single step” zig-zag.

Tujuan : Untuk memacu denyut nadi dan penyesuaian ke irama yang lebih cepat,

persiapan melakukan gerakan inti dan pengaturan nafas.

3.7.2.3 Latihan Pendinginan

Pada latihan pendinginan ketukan musiknya 118 per menit dengan durasi 3 menit 40

detik. Adapun latihan pendinginan ini terdiri dari tujuh latihan sebagai berikut :

3.7.2.3.1 Latihan I : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.

Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan kaki.

3.7.2.3.2 Latihan II : Gerakan : Peregangan dinamis dan statis.

Tujuan : Melenturkan otot-otot lengan, pergelangan tangan, sisi badan dan kaki.

3.7.2.3.3 Latihan III : Gerakan : Peregangan statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala.

3.7.2.3.4 Latihan IV : Gerakan : Peregangan statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kepala.

3.7.2.3.5 Latihan V : gerakan : Peregangan statis.

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki.

3.7.2.3.6 Latihan VI : gerakan : Peregangan statis.

Page 42: Skripsi Pendidikan (158)

Tujuan : Meregangkan otot-otot lengan dan kaki.

3.7.2.3.7 Latihan VII : Gerakan : Nafas.

Tujuan : Untuk mengembalikan kondisi fisik pada keadaan semula dengan

denghan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

3.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian

Dalam suatu penelitian banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian,

terutama penelitian eksperimental. Apalagi penelitian ini dilakukan tidak dalam suatu

laboratorium sehingga banyak hal yang tidak mungkin dapat dikendalikan. Paling tidak

peneliti berupaya untuk meminimalkan. Adapun kemungkinan-kemungkinan yang

menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian antara lain :

3.7.2 Cuaca

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, maka yang menjadi kendala adalah

cuaca seperti hujan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut bisa dipindahkan di dalam

ruangan.

3.8.2 Petugas pengambil data.

Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan pada awal sebelum eksperimen

dilakukan dan sesudah eksperimen selesai. Akan tetapi hasil penelitian ini bisa saja

menjadi tidak seperti yang diharapkan apabila cara pengambilan data dilakukan oleh

orang-orang yang kurang atau bahkan yang belum berpengalaman menggunakan

berbagai alat dalam intrumen penelitian ini. Namun karena petugas pengambil data

adalah orang-orang yang telah berpengalaman dalam bidangnya maka hal tersebut

Page 43: Skripsi Pendidikan (158)

dapat diminimalkan. Sebab para petugas adalah guru-guru olahraga dan

pelaksanaannya dibantu oleh dosen pembimbing.

3.8.3 Instruktur.

Instruktur juga mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian, karena penguasaan

materi dan penguasaan teknik gerak akan mempengaruhi hasil latihan. Untuk

mensiasati masalah intruktur, intruktur dilakukan oleh peneliti sendiri yang telah

pernah mengikuti penataran-penataran yang berkaitan dengan senam Ayo Bersatu.

3.8.4 Beban Latihan

Dalam prinsip dasar latihan dikatakan bahwa untuk mendapatkan efek latihan

yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban aktivitas sehari-hari Beban

diberikan bersifat individual, mendekati beban maksimal hingga beban maksimal (

Fox., 1984 ), prinsip ini dapat meningkatkan penampilan secara umum. Prinsip beban

bertambah atau the principle of progressive resistance ini dilakukan dengan

meningkatkan beban secara bertahap dalam suatu program latihan ialah dengan

meningkatkan berat beban, set, repetisi, frekwensi dan lama latihan. Tetapi ada prinsup

laian dalam prinsi[p dasar latihan ialah Prinsip individual atau the Priciples of

individuallity. Pada prinsipnya karakteristik seseorang berbeda, baik secara fisik

maupun secara psychologis. Oleh karena itu target latihan disesuaikan dengan tingkat

kemampuan jasmani seseorang, dengan tujuan yang akan dicapai dan lamanya latihan.

Prinsip reversible atau The principles of reversibility, yang berati bahwa kwalitas yang

diperoleh dari latihan akan menurun kembali apabila tidak dilakukan secara teratur dan

kontinyu. Oleh karena itu kesinambungan latihan mempunyai peranan yang sangat

Page 44: Skripsi Pendidikan (158)

penting dengan tidak melupakan adanya pulih asal. ( Ardle., 1981 : 39-93). Oleh sebab

itu diharapkan instruktur berhati-hati dalam memberi beban latihan kepada sampel.

3.8.5 Kondisi Kesehatan Sampel

Senam Ayo Bersatu dilakukan oleh siswa dalam keadaan sehat karena tujuan

untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Oleh karena itu selama latihan berlangsung

diharapkan sampel selalu dalam keadaan sehat, dengan cara apabila selesai latihan

siswa diberi pengarahan agar selalu membawa minum ketika latihan, makan yang

kenyang setelah pulang sekolah, sebab apabila ada yang sakit lebih-lebih dalam jumlah

yang cukup banyak akan mengangu penelitian secara keseluruhan.

3.9 Analisis Data

Penelitian ini diawal dengan pengambilan data awal atau pretest dan apabila

eksperimen telah selesai dilakukan maka diakhiri dengan posttest, yang kemudian

dilanjutkan dengan tabulasi data untuk menghitung statistik diskriptifnya. Untuk menguji

hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas data

menggunakan Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas dengan menggunakan Chi-

square dan dilanjutkan dengan uji t perpasangan yang diolah dengan sistem SPSS versi

12 ( singgih santoso, 2005 : 274 ).

Page 45: Skripsi Pendidikan (158)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam

meningkatkan kesegaran jasmani siswa putra kelas IV dan V SD Negeri Tlogosari Kulon

05, penelitian ini dilakukan dengan eksperimen, variabel yang diukur adalah kesegaran

jasmani. Instrumen dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jamani Indonesia untuk

anak umur 10-12 tahun yang terdiri dari lima rangkaian tes yaitu : 1) lari cepat, 2) angkat

tubuh, 3) Baring duduk, 4) Loncat tegak, 5) Lari ketahanan fisik dan fungsi

kardiorespiratori. Setelah eksperimen selesai dilakukan maka diakhiri dengan tes

kesegaran jasmani dengan TKJI, yang kemudian dilanjutkan dengan tabulasi data untuk

dilakukan penghitungan statistik deskriptif. Adapun hasil perhitungan statisitik deskriptif

dapat dilihat seperti pada tabel 1 berikut :

Tabel 1

Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskripsi

sumber N Min Maks Mean Std Dev

Pre 15 12 19 15.60 2.23

Post 15 20 25 22.73 1.49

Tabel 1 diatas menyajikan data hasil pengukuran kesegaran jasmani siswa putra

dari kedua kelompok baik kelompok pre ( sebelum latihan ) maupun kelompok post(

sesudah latihan ). Hasil tes pre N = 15, hasil nilai minimum = 12, nilai maksimum = 19,

mean sebesar = 15.60, standart deviasi = 2.23. Hasil posttes untuk kelompok Eksperimen

N = 15, nilai minimum = 20, nilai maksimum = 25, nilai mean = 22.73,

standart deviasi = 1.49.

Page 46: Skripsi Pendidikan (158)

4.1.1 Uji Persyaratan Analisis

Dari hasil perhitungan statistik deskripsi seperti terlihat pada tabel 1,

kemudian dilanjutkan dengan uji persyaratan analisis hipotesis yang meliputi beberapa

langkah sebagai berikut :

4.1.1.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dalam penelitian ini dengan statistik non parametrik

menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Adapun untuk menguji normalitas ini dengan

ketentuan : jika nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti normal, dan jika nilai signikansi ≤

0.05 berarti tidak normal Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 2

Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas

Berdasarkan pada rangkuman hasil perhitungan nilai pada tabel 2 menunjukkan

bahwa data dari kelompok pre dan post penelitian ini secara keseluruhan berdistribusi

normal.

4.1.1.2 Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dalam penelitian ini dengan menggunakan Chi-Square

dan dengan ketentuan : jika nilai signifikansi ≥ 0.05 berarti homogen, sedang jika nilai

signifikansi ≤ 0.05 berarti tidak homogen. Adapun dari perhitungan diperoleh hasil

sebagai berikut :

Tabel 3

Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas

Variabel Signifikansi Keterangan

Pretest 0.933 ≥ 0.05 Normal

Posttes 0.364 ≥ 0.05 Normal

Page 47: Skripsi Pendidikan (158)

Variabel Signifikansi Keterangan

Kelompol Pretest 0.981 ≥ 0.05 Homogen

Kelompok Posttest 0.369 ≥ 0.05 Homogen

Dari tabel 3 tersebut diatas nampak bahwa data dari kelompok pre dan kelompok

post penelitian menunjukkan nilai signifikansi ≥ 0.05, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok penelitian tersebut adalah Homogen.

4.1.2 Uji Hipotesis

Untuk melihat pengaruh latihan, yaitu Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan

kesegaran jasmani maka dilakukan uji hipotesis. Uji ini dimaksudkan untuk menguji

perbedaan mean dari kelompok pre terhadap kelompok post dengan ketentuan : jika

nilai t hitung ≥ nilai t tabel atau jika nilai signifikansi ≤ 0.05 maka H0 ditolak dan H1

diterima. Atau Jika nilai t hitung ≤ t tabel atau jika nilai signifikansi ≥ 0.05 maka H0

diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil seperti tabel 4

berikut ini :

Tabel : 4

Rangkuman Hasil Uji Paired Sample T Test

Sumber t hitung / t tabel Signifikansi Keputusan

E 1 – E2 - 21.219 ≥ 2.145 0.000 ≤ 0.05 H0 ditolak, H1diterima

Keterangan :

E1 = Hasil tes awal

E2 = Hasil tes akhir

Dari tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa perhitungan diperoleh nilai t hitung = -

21.219, dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedang harga t tabel dengan N = 15, maka d.b (

derajad kebebasan ) = N-1, ( 15-1 = d.b 14 ) dan alpha 0.05 = 2.145. Jadi harga t hitung =

Page 48: Skripsi Pendidikan (158)

- 21.219 ≥ harga ttabel = 2.145 dengan demikian hipotesis nihil atau H0 yang berbunyi

:”Tidak terdapat perbedaan pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan

kesegaran jasmani siswa putra klas IV dan V Sekolah dasar Negeri Tlogosari Kulon 05

Tahun ajaran 2004 / 2005” pada Kelompok antara Pretest ( sebelum latihan ) dengan

kelompok Posttest ( sesudah latihan )” adalah ditolak, atau hipotesis alternatif atau H1

yang berbunyi : :” Terdapat perbedaan pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam

meningkatkan kesegaran jasmani siswa putra klas IV dan V Sekolah Dasar Negeri

Tlogosari Kulon 05 Tahun ajaran 2004 / 2005 pada Kelompok antara Pretest ( sebelum

latihan ) dengan Posttest ( sesudah latihan )” adalah diterima.

4.2 Hasil penelitian

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil ialah ” Terdapat Perbedaan

Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa

Putra klas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Tlogosari Kulon 05 Tahun ajaran 2004 /

2005”.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji hipotesis penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa :

hipotesis alternatif yang diajukan atau H1 yang berbunyi : ” Terdapat Perbedaan

Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa

Putra Klas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Tlogosari Kulon 05 Tahun ajaran 2004 / 2005”.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

4.3.1 Senam Ayo Bersatu

Page 49: Skripsi Pendidikan (158)

Senam Ayo Bersatu adalah senam kebugaran jasmani yang diciptakan oleh

Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia yang mencerminkan keinginan dan tekad untuk

bersatu dari seluruh komponen olahraga masyarakat, sekaligus mencerminkan keinginan

untuk melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui kegiatan olahraga.

Senam Ayo Bersatu diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani

para pesertanya. Jadi memang benar ketika dilakukan dengan baik dan benar dapat

meningkatkan kebugaran atau kesegaran jasmani.

4.3.2 Latihan

Telah dinyatakan oleh Brooks ( 1984 : 67-114 ) , dan menurut Hellenbrand (

1973 : 107-112 ) bahwa latihan fisik pada prinsipnya adalah memberikan stress fisik

terhadap tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sedemikian rupa sehingga

dapat meningkatkan kemampuan didalam melakukan kerja secara teratur. Dan menurut

Astrand ( 1986 : 296-383 ), Fox ( 1988 : 345 ) bahwa latihan fisik yang teratur,

sistematik dan berkesinambungan yang tertuang dalam suatu program latihan, dalam hal

ini Senam Ayo Bersatu akan meningkatkan kemampuan fisik secara nyata, tetapi tidak

demikian halnya jika latihan dilakukan secara tidak teratur.

4.3.3 Beban Latihan

Pada Prinsipnya bahwa prinsip dasar latihan yang dalam buku Physical Education

for Children yang ditulis oleh Gabbard ( 1987 : 65) menyatakan : bahwa program

physical fitness anak difokuskan pada perkembangan dan pemeliharaan dari komponen

dasar kesehatan, disamping juga pentingnya kesegaran jasmani yang berhubungan

Page 50: Skripsi Pendidikan (158)

dengan ketrampilan seperti : speed, koordinasi, keseimbangan dan kelincahan. Berkaitan

dengan program pendidikan jasmani yang digunakan sebagai suatu pendekatan pokok,

yang oleh Gabbard program itu digambarkan sebagai suatu gerakan analisa model dan

bahwa manfaat utama dari konsep gerakan yang mempunyai nilai . Pada bidang

pendidikan jasmani konsep gerakan yang mempunyai nilai ialah seperti aktifitas menari,

permainan, olahraga dan senam, yang mana aktivitas tersebut dapat digunakan sebagai

sarana untuk mengembangkan dan menghaluskan ketrampilan gerak. Sejalan dengan

pendekatan pada pendidikan jasmani dijelaskan bahwa model perkembangangan di

definisikan sebagai suatu pedekatan pendidikan jasmani, yang dimaksud adalah :

mendidik anak dalam menggunakan tubuhnya, agar mereka dapat bergerak lebih efektif

dan efisien dalam banyaknya macam gerakan dasar. Kemampuan dasar dapat diterapkan

terhadap banyaknya mcam gerakan ketrampilan baik yang perkembangannya

berhubungan dengan olahraga maupun tidak.

4.3.4 Gizi Makanan

Bahwa Gizi makanan tak kalah pentingnya dalam meningkatkan kesegaran

jasmani siswa. Karena dengan gizi yang baik maka kesehatan akan semakin baik. Dan

dengan demikian berpengaruh terhadap kesegaran jasmani siswa. Keadaan Gizi siswa

baik karena mereka tinggal diperumahan, dimana secara ekonomi dalam keadaan

menengah. Keadaan ekonomi yang menengah ini berpengaruh pula terhadap

kesehatannya. Sehingga wajar apabila kesehatannya baik.

4.3.5 Motivasi

Page 51: Skripsi Pendidikan (158)

Bahwa senam Ayo Bersatu dalam pelaksanaannya diiringi dengan musik kaset,

dengan demikian menambah semangat siswa. Karena ada iringan musik yang

memungkinkan anak jadi senang dan menjadi bersemangat. Dan hal itulah yang menjadi

penyebab dengan latihan senam ayo Bersatu kesegaran jasmaninya menjadi meningkat.

Page 52: Skripsi Pendidikan (158)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis nihil

atau H0 yang berbunyi :”Tidak terdapat perbedaan pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu

dalam meningkatkan kesegaran jasmani siswa putra klas IV dan V Sekolah dasar Negeri

Tlogosari Kulon 05 Tahun ajaran 2004 / 2005” pada Kelompok Eksperimen antara Pretest

dengan Posttest” adalah ditolak, atau hipotesis alternatif atau H1 yang berbunyi : :” Ada

perbedaan pengaruh latihan Senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan kesegaran jasmani

siswa putra klas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Tlogosari Kulon 05 Tahun ajaran 2004 /

2005 pada Kelompok antara Pretest dengan Posttest” adalah diterima.

Itu berarti bahwa Senam Ayo Bersatu dapat meningkatkan kesegaran jasmani terhadap siswa

putra Kelas IV dan Kelas V Sekolah Dasar Tlogosari Kulon 05 Tahun Pelajaran 2004/2005.

5.2. Saran

Dengan demikian sebagai saran, dianjurkan kepada guru olahraga untuk

menggunakan latihan Senam Ayo Bersatu sebagai salah satu alternatif bentuk latihan untuk

meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang

menunjukkan hasil sangat signifikan. Nampaknya suatu hal yang wajar apabila sesuatu yang

baik itu disebar luaskan. Sebab dengan kesegaran jasmani yang baik paling tidak kita sudah

menyiapkan sebuah generasi muda yang sehat dan segar yang adalah salah satu bentuk dari

upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui fisiknya yang diarahkan pada

pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan

Page 53: Skripsi Pendidikan (158)

prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional ( GBHN Tap MPR No.

II/MPR/1988).

DAFTAR PUSTAKA

Annarino, A.A. 1976 Developmental Conditioning for Woman and Men. The C.V.

Mosby Company Second Editions

Ardle, Mc., Katch, WD, F.I., Klatch, 1981, Exercise Physiology : Energy,

Nutrision an Human Performance, Lea Febinger, Philadelphia

Arikunto, Suharsimi 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta

Rineka Cipta

Astrand, P.O. Rodhahl, K 1986, Texbooks of Work Physiology 3 rd ed, Mc Graw-

Hill Company, New York

Berty Tilarso, 2000, Sehat dan Bugar Sepanjang Usia Dengan Senam, Semarang :

Seminar dan Lokakarya

Bosco, J.S. Gustafson, W.F. 1983 Measurement and Evaluation in Physical

Education Fitness and Sport. Prentice Hall Inc, Englewood Cliff N.J.

Depdikbud 1994. Kamus Besar Bahasa Indoneasia, Jakarta Balai Pustaka

-------------- 1995 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Anak Umur 10 – 12

Tahun, Jakarta : Pusat Kesegaran jasmani dan Rekreasi

Endang Sri Retno, 1989 , Perbandingan Pengaruh Antara Latihan Senam

Kesegaran Jasmani ’84 dengan Senam Kesegaran Jasmani’88

Didalam Peningkatan Kesegaran Jasmani pada Siswa Putra SMA

Theresiana Salatiga Tahun Pelajaran 1988/1989, Semarang : FPOK

IKIP Semarang

Fakultas Ilmu Keolahragaan, 2002, Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata I

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Semarang : FIK

UNNES

Page 54: Skripsi Pendidikan (158)

Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia , 2002 Senam Ayo Bersatu, Jakarta FOMI

Fox, E.L. Mathew, DK, 1981, The Physiology Basis of Education and Athletics,

Philadelphia, Ssanders College Publishing

Gabbard, C, Le Blanc E. Lowy, S. 1987, Physical Education for Children Building

The Foundation, New Yersey Printice Hall Inc Englewood Cliffs

Hadi, Soetrisno, 1988 Metodologi Research I, II dan IV Yogyakarta : Andi Offset

Helebrant, E., Hontz.S. 1973, Mechanisme of Muscle Training and Man, Jurnal

Applic Physiol

Kirkendall, D.R. Gruber.J.Jonson.R.E, 1987 Mesurement and Evaluation for

Physical Educations. Iowa : Wnc. Brown Company Secod Edirion

Khomsin, 2002, Paparan Perkuliahan Mahasiswa : perkembangan dan Belajar gerak, Materi

kuliah, Semarang, FIK UNNES.

Rusli Lutan, 1988 Belajar Ketrampilan Motorik, Jakarta : Balai Pustaka

Seaton, R, 1983, Physical Education Handsbooks, New Yersey, Prentice Hall Inc

Englewood Cliff Seven edition

Singgih Santoso, 2005, Ststistik Parametrik, Jakarta ,PT Elex Media Komputindo

Soekarman, R, 1989 Masalah Olahraga pada Anak, Surabaya Seminar Wanita dan

Olahraga

-----------------, 1989 Perkembangan ketrampilan pada Anak dan Remaja; Makalah

Ujung Pandang Simposiu Nasional

Page 55: Skripsi Pendidikan (158)

LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN----LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

Lampiran 1

Page 56: Skripsi Pendidikan (158)
Page 57: Skripsi Pendidikan (158)
Page 58: Skripsi Pendidikan (158)
Page 59: Skripsi Pendidikan (158)
Page 60: Skripsi Pendidikan (158)

Lampiran 6

DATA HASIL TES AWAL TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS

IV DAN V SD TLOGOSARI KULON 05

TAHUN PELAJARAN 2004/2005

Lari 40m GST BD 30dtk LT L600m No

.

Nama

W S W S W S HTR S W S Jml

1. Faqih U 6.75 4 31.28 4 20 4 38 4 2.43 3 19

2. Mansuron 6.47 4 36.25 4 18 4 38 4 2.33 3 19

3. Kukuh K 6.57 4 18.75 3 20 4 40 4 2.31 3 18

4. Anantya 4.71 5 8.79 2 20 4 32 3 2.40 3 18

5. Candra S 6.45 4 20.00 3 26 5 35 3 3.44 2 17

6. Muhamad 7.60 3 24.16 3 12 3 35 3 2.25 4 16

7. Adhika T 7.16 3 15.72 3 18 4 35 3 2.33 3 16

8. Herlan A 7.03 3 8.72 2 18 4 33 3 2.44 3 15

9. Indra N 7.67 3 12.34 3 12 3 34 3 2.39 3 15

10. Fergi R 7.16 3 12.63 2 20 4 35 3 2.32 3 15

11. Hidayat P 7.69 3 7.19 2 19 4 30 2 2.40 3 14

12. Eko Fajar 7.03 3 5.19 2 19 4 36 3 2.45 2 14

13. Anton Gian 7.65 3 3.22 1 18 4 32 3 3.39 2 13

14. Fajar Nilam 7.42 3 3.00 1 21 4 35 3 2.52 2 13

15. Ridho S 8.22 2 4.88 1 15 3 33 3 3.04 3 12

DATA TES AKHIR KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA

KELAS IV DAN V SD TLOGOSARI KULON 05

TAHUN PELAJARAN 2004/2005

Page 61: Skripsi Pendidikan (158)

Lari 40m GST BD 30dtk LT L600m No

.

Nama

W S W S W S HTR S W S Jml

1. Faqih U 5.91 5 61.31 5 29 5 39 4 2.07 5 24

2. Mansuron 6.35 5 53.51 5 23 5 47 5 2.07 5 25

3. Kukuh .K 6.41 4 32.52 4 24 5 47 5 2.07 5 23

4. Ananatya 6.25 5 50.21 5 24 5 47 5 2.40 3 24

5. Candra S 5.81 5 34.22 4 31 5 45 4 2.33 3 23

6. Muhamad 6.87 4 32.51 4 23 5 42 4 2.15 4 24

7. Adhika T 6.51 4 49.55 4 22 4 44 4 2.10 4 23

8. Herlan 7.05 3 6.75 2 20 4 39 4 2.10 4 22

9. Indra 6.20 5 43.90 4 24 5 39 4 2.02 5 23

10. Fergie 6.18 5 55.35 5 25 5 40 4 2.25 5 24

11. Hidayat 5.52 5 62.72 5 19 4 39 4 2.19 4 22

12. Eko Fajar 6.65 4 55.22 5 24 5 38 4 2.06 5 23

13. Anton Gian 7.45 3 37.56 4 21 4 40 4 2.04 5 20

14. Fajar Nilam 6.35 5 32.51 4 18 4 35 4 2.15 4 21

15. Ridho.S 6.41 4 34.22 4 20 4 39 4 2.10 4 20

Lanjutan Lampiran 6

DATA HASIL TES KESEGARAN JASMANI

PRE DAN POST SISWA SD TLOGOSARI

KULON 05 SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2004/2005

Kelompok

No. Hasil Pretest Hasil Posttes 1. 19 25

2. 18 22

3. 18 22

4. 18 23

5. 17 21

6. 16 21

7. 16 20

8. 15 17

9. 15 21

10. 15 20

11. 14 17

12. 14 18

13. 13 16

14. 13 16

15. 12 17

Page 62: Skripsi Pendidikan (158)

Lampiran 7

OUT PUT HASIL PERHITUNGAN

STATISTIK SPSS

T-Test Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean

Pair 1 PRETES 15.60 15 2.23 .58

POSTTES 22.73 15 1.49 .38

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRETES POSTTEST 15 .828 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence Interval of the

Difference

Mean

Std.

Dev

Std. Error

Mean

Lower Upper

Pair

1 PRETES -

POSTTE

-7.13

1.30

.34

-7.85

-6.41

Paired Samples Test

t df Sig. ( 2-tailed )

Page 63: Skripsi Pendidikan (158)

Pair

PRETES -

POSTTES

1

-21.219

14

.000

Lanjutan Lampiran 7

Frequencies

Statistics

PRETES POSTTES

N Valid 15 15

Missing 0 0

Mean 15.60 22.73

Median 15.00 23.00

Mode 15 23

Std. Deviation 2.23 1.49

Variance 4.97 2.21

Skewness .137 -.677

Std. Error of Skewness 0137 .580

Minimum 12 20

Maximum 19 25

Frequency Table

PRETES

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid 12 1 6.7 6.7 6.7

13 2 13.3 13.3 20.0

14 2 13.3 13.3 33.3

15 3 20.0 20.0 53.3

16 2 13.3 13.3 66.7

17 1 6.7 6.7 73.3

18 2 13.3 13.3 86.7

19 2 13.3 13.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Page 64: Skripsi Pendidikan (158)

Lanjutan Lampiran 7

POSTTEST

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20 2 13.3 13.3 13.3

21 1 6.7 6.7 20.0

22 2 13.3 13.3 33.3

23 5 33.3 33.3 66.7

24 4 26.7 26.7 93.3

25 1 6.7 13.3 86.7

Total 15 100.0 100.0

Histogram

PRETES

19.018.017.016.015.014.013.012.0

PRETES

Fre

qu

en

cy

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

.5

0.0

Std. Dev = 2.23

Mean = 15.6

N = 15.00

Lanjutan Lampiran 7

Page 65: Skripsi Pendidikan (158)

POSTTES

25.024.023.022.021.020.0

POSTTES

Fre

qu

en

cy

6

5

4

3

2

1

0

Std. Dev = 1.49

Mean = 22.7

N = 15.00

NPar Tests

Chi-Square Test

Test Statistics

PRETES POSTTES

Chi-Squarea,b

1.533 5.400

Df 7 5

Asymp. Sig. .981 .369 a 8 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.9.

b.6 cells ( 100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.5.

Lampiran 8

Rangkaian Gerakan Senam Ayo Bersatu

Page 66: Skripsi Pendidikan (158)

Lanjutan Lampiran 8

Page 67: Skripsi Pendidikan (158)

Lanjutan Lampiran 8

Lampiran 9

Gambar-gambar Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data

Page 68: Skripsi Pendidikan (158)

Lanjutan Lampiran 9

Page 69: Skripsi Pendidikan (158)

Lampiran 7

RANGKAIAN GERAK SENAM AYO BERSATU

Page 70: Skripsi Pendidikan (158)
Page 71: Skripsi Pendidikan (158)
Page 72: Skripsi Pendidikan (158)