3.Landasan Etik Dan Hukum
-
Upload
nur-islamiyah -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
description
Transcript of 3.Landasan Etik Dan Hukum
LANDASAN ETIK DAN HUKUM
Kelompok 3
• Nur Hijrah Tiala• Nur Syamsiah• St.Fatimah Said• Wahyuni Arsak• Muh.Fahril Anwar
Peran Etis Perawat
Perawatan Pasien Lansiabeberapa pakar mengimbau perawat gerontik dan tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien lansia mempunyai suatu tanggung jawab untuk melakukan hal sebagai berikut.
1. Menentang mitos dan pandangan stereotip dihubungkan dengan penuaan.2. Membedakan suatu ciri proses penuaan yang sehat dari penyakit.3. Memeriksa factor psikologis social dan biologis yang memengaruhi penuaan
yang sehat.4. Mengembangkan strategi untuk melindungi, meningkatkan, dan memelihara
kesehatan wanita lanjut usia.5. Memurnikan suatu konsep kesehatan fungsional dengan mengetahui pribadi
juga sumber daya lingkungan dan menekankan potensi pertumbuhan penuaan wanita pada semua tingkat kesehatan.
KEPERAWATAN SEBAGAI CARING
Benner dan Wrubel mendefinisikan caring sebagai suatu perhatian kepada orang lain, peristiwa, pekerjaan, dan hal-hal lain. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa caring memungkinkan untuk keperawatan karena memadukan pemikiran, perasaan, dan tindakan serta memberikan arah dan motivasi untuk merawat.
Swanson mengemukakan suatu model induktif caring. Menurut model ini, caring memberikan bantuan dengan suatu cara yang memelihara martabat manusia, mempertahankan kemanusiaan, dan menghindari penurunan status moral seseorang.
• Keperawatan sebagai advokasiperawat secara ideal memiliki pengetahuan tentang hak-hak pasien dan siap meredam perselisihan dengan maksud untuk melindungi pasien terhadap penyalahgunaan hak-hak.
Hak-hak pasien
1. mendapatkan perhatian dan pelayan yang terhormat.2. memperoleh informasi yang lengkap dengan berdasarkan hasil diagnosis,
pengobatan dan prognosis dari dokternya sehingga pasien diharapkan paham.3. menerima informasi yang diperlukan dari dokternya untuk persetujuan tindakan
sebelum memulai segala prosedur dan atau pengobatan.4. menolak perawatan yang diberikan secara hokum dan untuk diberitahukan
konsekuensi medis dari tindakan tersebut.5. setiap pertimbangan privasinya mengenai program perawatan mediknya sendiri.6. mengharapkan bahwa semua percakapan dan catatan yang menyangkut perawatan
dirinya harus dijaga kerahasiannya.
7. mengharapkan bahwa pihak rumah sakit di dalam kapasitasnya mampu memberikan tanggapan yang berasan terhadap permintaan pasien untuk jasa pelayanan yang diperlukan.
8. memperoleh informasi seperti hubungan rumah sakit terhadap pelayanan kesehatan lain dan institusi pendidikan sepanjang perawatannya diperhatiakan.
9. memberikan pertimbangan jika rumah sakit mengusulkan untuk mengikut sertakan dalam percobaan manusia yang memengaruhi perawatan atau pengobatannya.
10. mengharapkan perawatan yang berkesinambungan.11. memeriksa dan menerima suatu penjelasan secara terperinci mengenai jumlah tagihan
rekening yang harus dibayar.12. mengetahui peraturan rumah sakit yang berlaku berkaitan dengan kedudukannya sebagai
seorang pasien
KODE UNTUK PERAWAT
1. Perawat memberikan pelayanan dengan menghormati martabat manusia dan keunikan klien yang tidak terbatas dengan mempertimbangkan status social atau ekonomi, sifat pribadi, atau sifat masalah kesehatan.
2. Perawat melindungi hak privasi klien dengan secara bijaksana melindungi informasi dari suatu yang bersifat rahasia.
3. Perawat bertindak untuk melindungi klien dengan masyarakat ketika pelayanan kesehatan dan keselamatan dipengaruhi oleh seseorang yang tidak berkompeten, tidak etis, atau melakukan praktik yang tidak sah.
4. Perawat menerima tanggung jawab dan akuntabilitas untuk penilaian dan tindakan dari seorang perawat.
5. Perawat mempertahankan kompetensi dalam keperawatan.6. Perawat berusaha memberitahukan penilaian dan mengguanakan
kompetensi serta kualifikasi sebagai kriteria dalam mencari konsultasi, menerima tanggung jawab, dan mendelegasikan tindakan keperawatan kepada orang lain.
7. Perawat perpartisipasi dalam aktivitas yang berperan untuk pengembangan berkelanjutan dari batang tubuh keilmuan profesi.
8. Perawat berpartisipasi dalam usaha profesi untuk menerapkan dan meningkatkan standar keperawatan.
9. Perawat berpartisipasi dalam usaha professional untuk menetapkan dan memelihara kondisi-kondisi tenaga kerja secara kondusif yang mendorong tercapainya kualitas asuhan keperawatan yang tinggi.
10. Perawat bekerja sama dengan anggota tenaga kesehatan dan warga Negara lain dalam meningkatakan usaha komunitas dan nasional untuk memenuhi kebetuhan masyarakat.
Otonomi
Kebaikan atau tidak merugikan (beneficence/nonmaleficence)
Keadilan sosial
Malpraktik keperawatan dan kedokteran
Respondeat superior (biarkan tuan rumah yang menjawab)
Res IPSA Loquitur (berbicara atas nama sendiri)
Kesalahan yang disengaja dan tidak disengaja
Dokumentasi
Computer
Are liabititas keperawatan umum dan keterlibatan hukum
Masalah persetujuan tindakan (informed consent)
Advance directives
Program pasien medicare dan Medicaid
PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN KESEHATAN DAN PASIEN LANSIA
1. Filsafat Negara /P42. UUD 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34.3. UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok-
pokok kesehatan bab 1 pasal 1 ayat 14. UU No. 4 tahun 1965, tentang
pemberian bantuan penghidupan orang tua.
5. UU No. 5 tahun 1974, tentang pokok-pokok pemerintahan didaerah
6. UU No. 6 tahun 1974, tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan soasial
7. Keputusan presiden RI No. 44 tahun 1974
8. Program PBB tentang lanjut usia, anjuran kongres internasional WINA 1983
9. GBHN 1983/repelita IV10. Keputusan mentri soasial RI No. 44
tahun 1974, tentang organisasi dan tata kerja depertamen social propinsi.
LANDASAN HUKUM PERAWATAN LANJUT USIA
TERIMA KASIH