3.Askep Gadar Hematemesis Melena
-
Upload
enggal-hadi -
Category
Documents
-
view
275 -
download
42
Transcript of 3.Askep Gadar Hematemesis Melena
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURATHEMATEMESIS MELENA
PengertianHematemesis adalah muntah darah dan
biasanya disebabkan oleh penyakit saluran cerna bagian atas
Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal, dan lengket yang menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta dicernanya darah pada usus halus.
Warna merah gelap atau hitam berasal dari konversi Hb menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam
EtiologiKelainan di esophagus = Varises esophagus,
Karsinoma esophagus, Esofagitis dan tukak esophagus
Kelainan di lambung = Gastritis erisova hemoragika, Tukak lambung
Kelainan darah : polisetimia vera, limfoma, leukemia, anemia, hemofili, trombositopenia purpura
Manifestasi KlinisMuntah darah (hematemesis)Mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)Mengeluarkan darah dari rectum (hematoskezia)Denyut nadi yang cepat, TD rendahAkral teraba dingin dan basahNyeri perutNafsu makan menurunJika terjadi perdarahan yang berkepanjangan
dapat menyebabkan terjadinya anemia, seperti mudah lelah, pucat, nyeri dada dan pusing
KomplikasiSyok hipovolemik = Disebut juga dengan syok
preload yang ditandai dengan menurunnya volume intravaskuler oleh karena perdarahan
Gagal Ginjal Akut = Terjadi sebagai akibat dari syock yang tidak teratasi dengan baik
Penurunan kesadaran = Terjadi penurunan transportasi O2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran
Ensefalopati = Terjadi akibat kersakan fungsi hati di dalam menyaring toksin di dalam darah. Racun-racun tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. Dan suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam keadaan normal dibuang oleh hati
PatofisiologiPada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam
hepar mengakibatkan peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam submukosa esophagus, lambung dan rectum serta pada dinding abdomen anterior yang lebih kecil dan lebih mudah pecah untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar.
Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka vena tersebut menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah disebut varises. Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif.
Jika volume darah tidak digantikan, penurunan perfusi jaringan mengakibatkan disfungsi selular.
Penurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh system tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi system tersebut akan mengalami kegagalan
Pada melena dalam perjalanannya melalui usus, darah menjadi berwarna merah gelap bahkan hitam
Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan radiologiPemeriksaan endoskopikPemeriksaan ultrasonografi dan scanning hati
endoskopi
Penatalaksanaan MedikPemeriksaan Hb, Ht setiap 6 jam pemberian
transfusi darahPemberian tranfusi darah bila terjadi perdarahan
yang luas (hematemesis melena)Infus cairan lagsung dipasang untuk mencegah
terjadinya dehidrasi.Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi,
kesadaran penderita dan bila perlu CVP monitorPemasangan pipa naso-gastrik = untuk aspirasi
cairan lambung, lavage (kumbah lambung) dengan air , dan pemberian obat-obatan
Pemberian pitresin (vasopresin)Pemasangan balon SB Tube = salah satu
pengobatan yang baru dalam menanggulangi perdarahan saluran makan bagian atas yang disebabkan pecahnya varises esofagus
Tindakan operasiTindakan operasi yang basa dilakukan
adalah : ligasi varises esofagus, transeksi esofagus, pintasan porto-kaval
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURATPENGKAJIAN EMERGENCY dan KRITISAirwaySesak napas, hipoksia, retraksi interkosta, napas cuping hidung, kelemahanBrethingRR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler
dangkal.Ronki, krekels.Ekspansi dada tidak maksimal/penuh
CirculationHipotensi (termasuk postural), takikardia, disritmia (hipovolemia, hipoksemia), kelemahan/nadi perifer lemah, pengisian kapiler lambat/perlahan (vasokontriksi), warna kulit: Pucat, sianosis, (tergantung pada jumlah kehilangan darah, kelembaban kulit/membrane mukosa: berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik).
DisabilityPenurunan kesadaran.Penurunan refleks.Tonus otot menurunExposureNyeri kronis pada abdomen, perdarahan peses, nyeri saat mau BAB dan BAK, distensi abdomen, perkusi hipertimpani, hiperperistalitik usus, mual muntah, hasil foto rontegen abdomen infeksi saluran cerna
Diagnose Keperawatan Emergency dan KritisKekurangan volume cairan berhubungan dengan
perdarahan (kehilangan cairan tubuh secara aktif) Risiko ketidakefektifan perfusi gastrointestinal
dan/atau ginjal berhubungan dengan hipovolemik karena perdarahan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (rasa panas/terbakar pada mukosa lambung dan rongga mulut atau spasme otot dinding perut).
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan akibat perdarahan pada saluran pencernaan
Wassalam