(3573-H-2007)
-
Upload
amrina-rosyada -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of (3573-H-2007)
-
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2004 NOVEMBER 2006
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Farmasi Klinik
Oleh:
AHMAD SUBHAN 16372/PS/MFK/05
Kepada:
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 2007
-
ii
-
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Yogyakarta, Juli 2007
Ahmad Subhan. 16372/PS/MFK/05
-
iv
Acknowledgment
Untuk mereka yang kucinta, mengerti apa yang dirasa dalam kalbu bersyukur pada
Tuhanku. AlhamdulillahAyah dan Bunda, yang setiap saat gumammu
adalah doa buat aku, adikku, kakakku..Untuk Istriku dan kemudian anak anaku,
dalam cinta keabadian.
-
v
Dalam Kepenatan Penantianku Menggoda, Mencacimaki, Mendoa Menyebar Karsa Sepungkas Daya
Harapkan Sebait Pengakuanmu Aku Secipta Dengan mu
Aku, dan Sepenat Penantianku
Aku, dan Sebatas Waktuku Ikhlas Terhibah Padamu
Lalu...?
Kamu, Kenapa Berlalu ? Apa yang Kau Cari Bunga Ilalang?
Kenapa Kau Berburu Waktu Terbuang ? Mencari Alasan Kedekatan Zaman
Hanya Untuk Berteman Instan
Akulah Karunia Tuhan Untukmu Benar Jika Kau Sapa Aku Dalam Penat
Benar Bila Kau Ucap Sebait Ayat Aku Secipta Denganmu
Secipta Dalam Ruh Keabadian
Secipta Dalam Puja Alam Bawah Sadar Sehingga Kita Mengerang Dalam Penat
ya Allah.... Berkahi & Rahmati Umatmu Abadi
(Aku; Secipta Denganmu)
-
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam senantiasa untuk Nabi Besar
Muhammad SWA sebagai utusan untuk Rahmat buat seluruh alam
semesta. Alhamdulilah atas perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis ini yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai
derajat sarjana S-2 pada Program Studi Magister Farmasi Klinik
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Ungkapan rasa terimakasih penulis sampaikan terhadap segenap
pribadi yang yang telah membantu dan mendukung hingga rampungnya
penyusunan tesis ini, antara lain:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
2. Pengelola Program Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah memfasilitasi
penulis selama merampungkan pendidikan.
3. Direktur RS. Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin
tempat bagi penulis untuk melakukan penelitian.
4. Bagian personalia RS. Panti Rapih Yogyakarta yang telah
banyak membantu penyelesaian administrasi sebelum
penelitian ini berlangsung.
5. Prof. Dr. Lukman Hakim, MSc., selaku pembimbing dalam
penulisan tesis ini. Terima kasih atas kepercayaan yang
diberikan.
6. Dra. AM. Wara Kusharwanti, MSi.,Apt., selaku pembimbing
dalam penulisan tesis ini. Terimakasih atas kesempatan dan
kepercayaan yang diberikan.
7. Dra. Zulies Ikawati, Ph.D.,Apt., selaku tim penguji. Terimakasih
atas saran dan masukan yang diberikan.
-
vii
8. dr.I Dewa Putu Pramantara S, SpPd (K/Ger)., selaku tim
penguji. Terimakasih atas saran dan masukan yang diberikan
untuk perbaikan tesis ini.
9. Segenap staf Pengelola Program Magister Farmasi Klinik
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, mbak
Desi, Mbak Tini, mas Gee, terimakasih atas semua bantuan
yang diberikan. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan
berlipat.
10. Bapak Muhanan dan Ibu khunainah orang tua kandung penulis.
Terimakasih atas semuanya. Semoga Allah SWT mengabulkan
atas segala doa untuk kebaikan kami.
11. Dra. Dwi Pudjaningsih MMR.,Apt., yang sudah penulis anggap
sebagai orang tua. Terimakasih atas semua kesempatan yang
diberikan. Belajar dari anda penulis dapat mengetaui
bagaimana sesunguhnya menjadi manusia yang bermanfaat
dan menjadi Farmasis yang kaffah.
12. Dra. L. Endang Budiarti, M.Pharm.Apr., terimakasih atas
kesempatan yang diberikan. Visi anda mengubah paradigma
penulis dalam menjalankan profesi Farmasis secara utuh.
13. Ridho Prawiro, M.Arch., adik penulis. Silahkan cari tau dan gali
apa yang tersimpan dalam mimpi dan hayal, wujudkan dalam
kesempurnaan. Niscaya kita akan jadi manusia seperti kodrat-
Nya.
14. Masyum Syafii, kakak penulis. Hanya Allah SWT mengetahui
apa yang dikehendaki atas mahluk ciptaanya, semoga engkau
menemukan hakekat hidup sesungguhnya. Semoga kita
termasuk orang orang yang beruntung.
15. Istriku dan kemudian anak anakku. Apa yang ada dalam hayal
dan mimpi untuk menjadi manusia yang mampu
mensejahterakan kalian dunia akhirat ? hakekatnya sudah
dimulai sejak penulis sanggup menjadi manusia. Ini hanya
-
viii
pertengahan dari permulaan dan tiada batas akhir untuk
kesejahteraan kita semua.
16. Teman teman seangkatan Magister Farmasi Klinik UGM :
Badriyah Abbas; Ny. Bangunawati Rahajeng; Ny.Dyah; Ibu
Guswita; Happy Elda Murdiana; Ineke Kurniasari Simarmata;
Ibu Nanny; Ibu Sulistyaningtyas; Ny.Vitarani; Wahyuni; satu
PKL Farmawati: We are the Champions. Memang kadang
waktu terasa begitu cepat sehingga kita tidak sadar Badai telah
berlalu.......
17. Seluruh staf Apotek Pandega; Agus Suprianto, S.Si.Apt; Yudi
Afrianto, S.F.Apt.; Taufiq, S.F.Apt.; Betty, S.Farm.; Dina
Mardiana, S.Farm.Apt.; Hanif, S.F.Apt.; terkadang kita memang
harus berbagi dan saling mengingatkan demi kebaikan.
Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan, semoga kita
semua menjadi manusia yang beruntung. Amin.
Yogyakarta, 27 Juli 2007
penulis
-
ix
DAFTAR ISI
Hal.
Cover i
Halaman Pengesahan................................................................. ii
Halaman Pernyataan. iii
Acknowledgment iv
Prakata........................................................................................ vi
Daftar Isi... ix
Daftar Tabel. xii
Daftar Gambar.. xiv
Daftar Lampiran xv
Abstrak xvi
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah. 1
B. Rumusan Masalah.. 5
C. Tujuan Penelitian. 6
D. Manfaat Penelitian.. 7
E. Keaslian Penelitian.. 8
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 9
A. Pneumonia. 9
1. Definisi.. 9
2. Epidemiologi 9
3. Etiologi.. 11
4. Patofisiologi 13
5. Manifestasi Klinik.... 16
6. Stratifikasi Faktor Risiko Pneumonia.. 18
7. Klasifikasi 20
-
x
8. Pengobatan Pneumonia....... 22
B. Antibiotik 28
1. Pengertian 28
2. Klasifikasi.. 29
a. Mekanisme kerja. 29
b. Struktur nimia.. 30
c. Efek bakterisid antoibiotik..... 39
3. Durasi terapi. 41
4. Dosis Antibiotik.. 41
5. Reaksi Efek Samping 45
6. Mekanisme Resistensi 46
C. Standar Terapi Pneumonia RS. Panti Rapih Yogyakarta 49
D. Evaluasi Penggunaan Antibiotik 50
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN 53
A. Rancangan Penelitian 53
B. Tempat dan Waktu Penelitian. 54
C. Populasi dan Sampel Penelitian.. 54
D. Kriteria Inklusi dan Ekslusi 54
E. Identifikasi Variabel Penelitian. 55
F. Definisi Operasional.. 55
G. Cara Kerja Penelitian. 59
H. Analisa Data 62
I. Kerangka Konsep Penelitian 64
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 65
A. Gambaran Umum Kasus Pneumonia. 65
1. Insidensi kasus pneumonia 65
2. Bakteri penyebab. 66
3. Karakteristik subyek. 68
4. Gambaran klinis subyek .. 71
-
xi
B. Penggunaan Antibiotik. 84
1. Pola penggunaan Antibiotik 84
2. Terapi CAP (Community Acquired Pneumonia) 85
a. Antibiotik tunggal 86
b. Antibiotik kombinasi.. 98
c. Penggantian Antibiotik .. 105
C. Evaluasi Penggunaan Antibiotik dan hasil terapi. 113
1. Kesesuaian Terapi 113
2. Keberhasilan Terapi Antibiotik. 121
D. Keterbatasan Penelitian 127
BAB V: PENUTUP 128
A. Kesimpulan .. 128
B. Saran . 132
DAFTAR PUSTAKA. 134
LAMPIRAN. 140
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Keterangan
Hal.
Tabel 1 Patogen Utama penyebab Community Acquired
Pneumoniae
12
Tabel2 Persentase Pneumonia berdasarkan tempat kejadian
dan patogen penyebab
21
Tabel 3 Terapi pilihan antibiotik empirik dan alternatif pada
rejimen awal dan perubahan terapi parenteral ke oral
pada Community Acquired pneumonia
25
Tabel 4 Terapi antibiotik pilihan dan alternatif berdasarkan
antimikroba spesifik Community Acquired
pneumonia
26
Tabel 5 Antibiotik terapi empiris Hospital acquired pneumonia
pada semua tingkat keparahan.
27
Tabel 6 Dosis Terapi empiric antibiotik pilihan dan alternatif
pada rejimen awal dan perubahan terapi parenteral ke
oral pada Community Acquired pneumonia
42
Tabel 7 Dosis Terapi antibiotik pilihan dan alternatif
berdasarkan antimikroba spesifik Community
Acquired pneumonia
43
Tabel 8 Dosis antibiotik Terapi empiris Hospital acquired
pneumonia, pada semua tingkat keparahan.
44
Tabel 9 Reaksi efek samping yang sering ditimbulkan oleh
antibiotik
45
Tabel 10 Mekanisme resistensi beberapa antibiotik 47
Tabel 11 Insidensi kasus pneumonia 65
Tabel 12 Infeksi penyebab pneumonia 67
Tabel 13 Karakteristik pasien pneumonia 69
-
xiii
Tabel 14 Parameter klinis Kuantitatif 1 pasien pneumonia 73
Tabel 15 Parameter klinis Kuantitatif 2 pasien pneumonia 73
Tabel 16 Parameter klinis Kualitatif pasien pneumonia 79
Tabel 17 Penyakit Penyerta Pasien pneumonia 82
Tabel 18 Penggantian antibiotik 85
Tabel 19 Nama dan Golongan Antibiotik Tunggal pneumonia 86
Tabel 20 Dosis Antibiotik Tunggal pneumonia 88
Tabel 21 Lama Pemberian Antibiotik Tunggal pneumonia 95
Tabel 22 Pemberian Antibiotik Kombinasi pneumonia 100
Tabel 23 Pengantian Antibiotik pneumonia antibiotik tunggal 107
Tabel 24 Pengantian Antibiotik pneumonia antibiotik kombinasi 110
Tabel 25 Penilaian Kesesuaian terapi pneumonia 116
Tabel 26 Hasil Terapi Antibiotik pneumonia 122
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Keterangan
Hal.
Gambar 1 Pneumonia 16
Gambar 2 Pneumonia dapat dilihat hasil chest x-ray 18
Gambar 3 Sistem penilaian kegawatan penyakit
Community-Acquired Pneumonia
19
Gambar 4 Standar Pelayanan Medik Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta Untuk Pneumonia.
49
Gambar 5 Kerangka Konsep Penelitian 64
Gambar 6 Metode pilihan terapi antibiotik pneumonia 99
Gambar 7 Kesesuaian Penggantian antibiotik terapi
pneumonia
105
Gambar 8 Lama waktu perawatan pasien pneumonia 124
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan
1 Surat ijin penelitian
2 Formulir penelitian
-
xvi
INTISARI
Telah dilakukan penelitian terhadap penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Diketahui kebanyakan pengobatan pneumonia dilakukan dengan pendekatan secara empiris yaitu dengan menggunakan antibiotik yang memiliki spektrum luas dengan tujuan agar antibiotik yang dipilih dapat melawan beberapa kemungkinan patogen penyebab infeksi. Padahal tanpa disadari penggunaan antibiotik spektrum luas secara tidak terkendali sangat memungkinkan timbulnya masalah yang tidak diinginkan seperti timbulnya efek samping obat maupun potensi terjadinya resistensi.
Tujuan penelitian: untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari 2004 November 2006 guna mengetahui kesesuaian pemilihan atibiotik, kesesuaian dosis serta lama pemberian baik antibiotik yang diberikan dalam bentuk tunggal, kombinasi maupun antibiotik pengganti berdasarkan pedoman standar pengobatan pneumonia, serta untuk menilai keberhasilan terapi antibiotik yang diberikan dengan menilai perkembangan respon klinis pasien berdasarkan parameter obyektif dan subyektif. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan penelusuran data bersumber dari catatan rekam medik pasien. Analisa data menggunakan statistika frekwensi.
Hasil penelitian: Selama periode data penelitian diketahui kejadian pneumonia sebanyak 62 kasus, sebanyak 49 pasien (79%) kategori inklusi, sebanyak 13 pasien (21%) kategori ekslusi. Metode pengobatan antibiotik diketahui 83,7% (41 pasien) dalam bentuk tunggal, 16,3% (8 pasien) dalam bentuk kombinasi. Antibiotika yang digunakan dalam pengobatan adalah Golongan sefalosporin I, II dan III: sefadroksil, sefprozil, seftriakson, sefiksim, seftazidim; Golongan kuinolon: levofloksasin, ofloksasin, siprofloksasin, pefloksasin, gatifloksasin; Golongan penicillin: ampisilin+sulbaktam, amoksisilin+asam klavulanat ; Golongan makrolida: azitromisin; Golongan linkosamid: klindamisin. Berdasarkan penilain terapi diketahui: sebanyak 83,7% (41 pasien) mendapatkan antibiotik sesuai dengan standar pedoman terapi pneumonia penelitian, sebanyak 16,3% (8 pasien) mendapatkan antibiotik tidak sesuai dengan standar pedoman terapi pneumonia penelitian. Keberhasilan terapi diketahui: sebanyak 57,1% (28 pasien) saat Keluar Rumah Sakit (KRS) dinyatakan sembuh dengan perbaikan parameter klinis, sebanyak 40,8% (20 pasien) dinyatakan belum sembuh dan sebanyak 2% (1 pasien) dinyatakan meninggal dunia. Lama waktu perawatan diketahui sebanyak 44,9% pasien dirawat < dari 1 minggu, sebanyak 20,4% pasien dirawat Selama 1 minggu, sebanyak 20,4% pasien dirawat < dari 2 minggu, sebanyak 10,2% pasien dirawat selama 2 minggu, sebanyak 1% pasien dirawat selama < dari 3 minggu dan sebanyak 1% pasien dirawat selama 3 minggu. Kata kunci : Pneumonia, Evaluasi antibiotik, pengobatan pneumonia.
-
xvii
ABSTRACT
Background: A study has been carried out on the use of antibiotics among inpatients at pneumonia Panti Rapih Hospital of Yogyakarta. It is found out that most of pneumonia medications is given with an empirical approach, i.e. using antibiotics which have wide spectrum in order that the antibiotics used can fight against some possible infection causing pathogens. Meanwhile use of wide spectrum antibiotics may uncontrollably cause unexpected problems such as drug side effects and resistance. Objective: The study aimed to evaluate use of antibiotics among to inpatients pneumonia at Panti Rapih Hospital of Yogyakarta January 2004 November 2006 find out the proper choice of antibiotics, dosage, and length of antibiotic use for either single, combined or artificial antibiotics based on standard of pneumonia medication and to assess the success of antibiotic therapy given by observing the development of patient's clinical response based on objective and subjective parameters. Method: This was a retrospective study which used medical records of patients. Data analysis used frequency statistics. Result and Conclusion: There were as many as 62 cases of pneumonia; 49 patients (79%) belonged to inclusion category and 13 patients (21%) belonged to exclusion category. As many as 41 patients (83.7%) got single antibiotics, 8 patients (16.3%) got combined antibiotics. Antibiotics used for medication which belonged to sefalosporin type I, II and III were sefadroxil, sefprozil, seftriaxon, sefiksim, seftazidim; quinolon type were levofloxacyn, ofloxacyn, siprofloksasin, pefloxacyn, gatifloxacyn; penicillin type was ampicillin+sulbaktam, amoxicillin+clavulanat acid; macrolida type were azitromicyn; lyncosamyd type were clyndamicyn. The result of therapy evaluation showed that 41 patients (83.7%) got antibiotics relevant with standard of pneumonia therapy procedure, 8 patients (16.3%) got antibiotics not relevant with standard of pneumonia therapy procedure. The result of evaluation on success of therapy showed that 28 patients (57.1%) were healed with clinical parameter improvement and 20 patients (40.8%) were not yet healed and 1 patient (2%) died. The result of length of stay evaluation showed that 44.9% of patients were hospitalized less than 1 week; 20.4% were hospitalized for 1 week; 20.4% were hospitalized less than 2 weeks; 10.2% were hospitalized for 2 weeks; 1% for less than 3 weeks and 1% for 3 weeks. Keywords: pneumonia, evaluation of antibiotics, pneumonia medication
-
Overview
BAB I:Pendahuluan
BAB II: Dasar Teori
BAB III: Metode Penelitian
BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V: Penutup dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data survey Kesehatan Nasional Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI.) tahun 2000 tercatat bahwa
penyakit sistem pernafasan menempati peringkat kedua dalam hal
menyebabkan kematian umum di Indonesia dan Pneumonia menempati
urutan kedua dari penyebab kematian terbanyak pada pasien yang
dirawat inap di rumah sakit (Depkes RI., 2002).
Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan laporan
Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2005 diketahui bahwa
infeksi saluran pernafasan atas akut (ISPA) menempati urutan pertama
kejadian penyakit dari 21 jenis penyakit terbanyak di Propinsi D.I.
Yogyakarta selama periode 2004 dengan jumlah kasus ISPA 55,932
kejadian atau sebanyak 11,53 %. Walaupun pneumonia tidak masuk
dalam 21 jenis penyakit terbanyak di Propinsi D.I. Yogyakarta tetapi angka
kejadiannya diketahui sebanyak 1370 kasus selama periode 2004
(Dinkes DIY., 2005).
Bakteri Streptococcus pneumoniae sebagai bakteri penyebab
utama pneumonia telah dijadikan indikator pada penelitian mengenai
resistensi terhadap antibiotik berdasarkan tiga alasan yaitu;
-
2
1. S. pneumoniae merupakan bakteri patogen yang memiliki arti klinis
yang cukup bermakna karena merupakan penyebab utama
beberapa penyakit infeksi seperti pneumonia, meninggitis, serta
otitis media.
2. Adanya laporan dari banyak negara yang menyebutkan tentang
peningkatan resistensi S. pneumoniae terhadap antibiotik golongan
penisilin.
3. S. pneumoniae merupakan bakteri patogen yang cukup mewakili
bakteri bakteri patogen lain yang banyak ditularkan di komunitas
(Waterer dan Wunderink, 2001).
Idealnya seperti halnya untuk pengobatan infeksi lain pemberian
antibiotik untuk pasien pneumonia seharusnya didasarkan atas etiologi
spesifik yang ditemukan dari hasil pemeriksaan bakteriologik. Akan tetapi
hal ini belum dapat dilakukan mengingat terbatasnya fasilitas yang
memungkinkan untuk secara cepat dan tepat menentukan etiologi spesifik
penyebab pneumonia. Kenyataan ini yang kemudian mendorong
penggunaan antibiotik spektrum luas secara empiris pada pengobatan
pneumonia (Anonim, 2001).
Kebanyakan pada pengobatan pneumonia dilakukan dengan
pendekatan secara empiris yaitu dengan menggunakan antibiotik yang
memiliki spektrum luas dengan tujuan agar antibiotik yang dipilih dapat
melawan beberapa kemungkinan patogen penyebab infeksi. Padahal
tanpa disadari penggunaan antibiotik spektrum luas secara tidak