KANGKUNG (Ipomea reptans, Poir) SEBAGAI...
-
Upload
nguyenkiet -
Category
Documents
-
view
223 -
download
5
Transcript of KANGKUNG (Ipomea reptans, Poir) SEBAGAI...
-
SIDANG KOMPREHENSIF
FATHUNNISA240210070021
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR
2012
FATHUNNISA240210070021
Dibawah bimbingan :Ir. Tensiska, M.Si
Prof. Dr. Ir. Hj. Imas Siti Setiasih, SU.
Dibawah bimbingan :Ir. Tensiska, M.Si
Prof. Dr. Ir. Hj. Imas Siti Setiasih, SU.
Penelaah :Bambang Nurhadi, STP., M.Sc
Penelaah :Bambang Nurhadi, STP., M.Sc
-
PENDAHULUANHom
e
Peduli kesehatan Konsumsisuplemen makanan Klorofil cair
Bahan bakunya sulitBahan bakunya sulit
Tanaman yang potensial: sayuranTanaman yang potensial: sayuran
772.844 ton(2009)
DaunSingkong Bayam
DaunPepaya
Pengering:Oven Vacuum pada
suhu minimal 405C
Pengering:Oven Vacuum pada
suhu minimal 405CLama Pengeringan Berbeda
Tanaman yang potensial: sayuranTanaman yang potensial: sayuran
22.039.145 ton(2009)
173.750 ton(2009)
MikroenkapsulasiDisalut polimer
dekstrinDisalut polimer
dekstrin
Kandungan Klorofil Parameterkerusakan
-
KLOROFIL Klorofil :
Porfirin cincin tetrapirol ikat ion Mg2+
Sifat :a.non polar rantai hidrokarbon
gugus fitol yang larut lemakb.Ketidakstabilan ekstrim : Cahaya Panas Oksigen Degradasi kimia
Klorofil :Porfirin cincin tetrapirol ikat ion Mg2+
Sifat :a.non polar rantai hidrokarbon
gugus fitol yang larut lemakb.Ketidakstabilan ekstrim : Cahaya Panas Oksigen Degradasi kimia
-
JENIS KLOROFIL
Metil (-CH3)
Biru - hijau
Kurang tahan panas
Aldehid (-CHO)
Kuning - hijau
Lebih tahan panas
Strukturgugus ke-3
Warna
Ketahanan panas
Klorofil aC55H72O5N4Mg
Klorofil bC55H70O6N4Mg
Home
Metil (-CH3)
Biru - hijau
Kurang tahan panas
Aldehid (-CHO)
Kuning - hijau
Lebih tahan panas
Strukturgugus ke-3
Warna
Ketahanan panas
daya tahan klorofil terhadap panas
-
Faktor Pengaruhi Stabilitas:
Asam
Enzim
Home
Panas
Enzim
-
Degradasi Klorofil
Asam
Faktor:
Feofitinasi
Pembentukanklorofilid
Reaksi:
Home
Panas
EnzimPembentukan
klorofilid
Oksidasi
Enzimatik
Non- Enzimatik ?
-
Bagaimanapengaruh lama
pengeringan padaoven vakum
terhadapkandungan klorofil
dari tiga jenissayuran?
Home
Bagaimanapengaruh lama
pengeringan padaoven vakum
terhadapkandungan klorofil
dari tiga jenissayuran?
-
Maksud dan TujuanMenentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.
Menentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.
Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.
Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.
MAKSUDTUJUAN
Home
Menentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.
Menentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.
Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.
Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.
-
Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.
Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.
KegunaanHom
e
Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.
Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.
-
Kerangka pemikiran
KLOROFILSuplemenMakanan
Sumberpotensial
Larut pelarutorganik (etanol96%)
Waktu 12 jam
Pengekstrak 1:4
Klorofil cairTidak stabil
Home
Klorofil cair
Daya tahansimpan rendah
Penyalut Dekstrin 50%
Pengeringan oven vakum40CVariasi waktu
Mikroenkapsulasi
Klorofil bubukterenkapsulasi
3060
90
Daun singkong
Bayam
Kangkung
Daun pepaya
-
HIPOTESIS
Pada lama pengeringan tertentu akandiperoleh kandungan klorofil dari jenissayuran tertentu yang jumlahnya tidak
banyak mengalami perubahan.
Home
Pada lama pengeringan tertentu akandiperoleh kandungan klorofil dari jenissayuran tertentu yang jumlahnya tidak
banyak mengalami perubahan.
-
WAKTU DAN TEMPATPENELITIAN
Percobaan pendahuluandilakukan pada bulanMei - September2011,
Percobaan utama akandilakukan pada bulanDesember 2011 Januari 2012.
Laboratorium Kimia Pangan FTIP-UNPAD
Laboratorium KeteknikanPengolahan Pangan FTIP-UNPAD
Laboratorium Pengujian FTIP-UNPAD
Laboratorium MikrobiologiPangan FTIP-UNPAD
Laboratorium Pilot Plan FTIP-UNPAD
Laboratorium Kimia OrganikFMIPA-UNPAD
Home
Percobaan pendahuluandilakukan pada bulanMei - September2011,
Percobaan utama akandilakukan pada bulanDesember 2011 Januari 2012.
Laboratorium Kimia Pangan FTIP-UNPAD
Laboratorium KeteknikanPengolahan Pangan FTIP-UNPAD
Laboratorium Pengujian FTIP-UNPAD
Laboratorium MikrobiologiPangan FTIP-UNPAD
Laboratorium Pilot Plan FTIP-UNPAD
Laboratorium Kimia OrganikFMIPA-UNPAD
-
Alat PenelitianAl
at grinder,gelas kimia,gelas ukur,batang pengaduk,corong,kertas saring,spatula,pipet tetes,pipet ukur,
tabung vial,tabung reaksi,timbangan teknis,timbangan analitis,rotary vacumevaporator,spektrofotometerSpektronik-21,kromameter CR-400,Loyang kaca
Home
grinder,gelas kimia,gelas ukur,batang pengaduk,corong,kertas saring,spatula,pipet tetes,pipet ukur,
tabung vial,tabung reaksi,timbangan teknis,timbangan analitis,rotary vacumevaporator,spektrofotometerSpektronik-21,kromameter CR-400,Loyang kaca
-
Bahan PenelitianBa
han daun singkong(Manihot utilissima),
bayam cabut(Amaranthus spp.),kangkung darat(Ipomea reptans Poir.),daun pepaya (Caricapapaya L.),etanol teknis 96%,natrium bikarbonat,
Aquades,dekstrin,aseton 85%.aluminium foil,plastik wrap (clingwrap),
Home
Baha
n daun singkong(Manihot utilissima),bayam cabut(Amaranthus spp.),kangkung darat(Ipomea reptans Poir.),daun pepaya (Caricapapaya L.),etanol teknis 96%,natrium bikarbonat,
Aquades,dekstrin,aseton 85%.aluminium foil,plastik wrap (clingwrap),
-
Metode Penelitian
a1 = daun singkong a2 = daun bayam a3 = daun pepaya
b1 = 30 menit b2 = 60 menit b3 = 90 menit
Home
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiridari 2 faktor, masing-masing faktor 3 taraf dan diulang 3 kali
a1 = daun singkong a2 = daun bayam a3 = daun pepaya
JenisSayuran
b1 = 30 menit b2 = 60 menit b3 = 90 menit
LamaPengeringan BA
-
PERCOBAAN PENDAHULUAN
Menentukan tiga komoditas penghasil klorofilterbaik, dilihat dariPerhitungan total klorofil,klorofil a, dan klorofil b (AOAC, 1970).
Jenis SayuranTotal
Klorofil(mg/L)
Klorofil a(mg/L)
Klorofil b(mg/L)
Home
Jenis SayuranTotal
Klorofil(mg/L)
Klorofil a(mg/L)
Klorofil b(mg/L)
Daun Singkong 9,12 5,34 9,02Bayam 15,73 11,54 19,84Kangkung 7,31 5,09 8,71Daun pepaya 13,91 9,82 16,82
Terendah
-
PELAKSANAAN PERCOBAAN UTAMA
Ekstraksi pigmen klorofilEkstraksi pigmen klorofil
EkstrakEkstrak
1.1.
?
Home
EkstrakEkstrak
Mikroenkapsulasi pigmenMikroenkapsulasi pigmen
Bubuk klorofilBubuk klorofil
2.2.
?Analisis
kandunganklorofil
-
EKSTRAKSI PIGMEN KLOROFILDaun
Air
Air
Pencucian
Penirisan
Penghancuran
Home
Etanol:Na.bikarbonat
Ekstrak pekat klorofil
Ekstraksi
Pemekatan
Residu
Pelarut
Ekstrak
Penyaringan
-
Persiapan dan Penghancuran
1. Persiapan bahan baku: Pemilihan daun: urutan 3,4,5. Pencucian 3x Penirisan hingga tidak ada air
2. Penghancuran dengan grinderMerusak jaringan,percepat ekstraksi
Pencucian
Penirisan
1. Persiapan bahan baku: Pemilihan daun: urutan 3,4,5. Pencucian 3x Penirisan hingga tidak ada air
2. Penghancuran dengan grinderMerusak jaringan,percepat ekstraksi
Penghancuran
Ekstraksi
Penyaringan
Pemekatan
-
3. Pencampuran dengan larutan pengekstraketanol: Na.bikarbonat = 500 ml: 1000ppm
4. Ekstraksi maserasi 12 jam padasuhu kamar.
Pelarut yang paling efektif dan amanHambat substitusi magnesium dengan ion H+ (alkali)
Pencampuran dan Ekstraksi
Pencucian
3. Pencampuran dengan larutan pengekstraketanol: Na.bikarbonat = 500 ml: 1000ppm
4. Ekstraksi maserasi 12 jam padasuhu kamar.Warna klorofil kangkung perlahan keluar
Penirisan
Penghancuran
Ekstraksi
Penyaringan
Pemekatan
-
9. Pemekatan rotary evaporator
7. Pemisahan ampas dengan penyaring Filtrat klorofil digunakan Residu: ampas dibuang
Pemekatan
Pencucian
Home
9. Pemekatan rotary evaporator
Hasil ekstraksi sekitar 2%termasuk klorofil, feofitin, klorofilin, feoforbid, klorin, dan purin
Pencucian
Penirisan
Penghancuran
Ekstraksi
Penyaringan
Pemekatan
-
MIKROENKAPSULASI PIGMENKLOROFIL KANGKUNG (Nurliasari, 2010)
Ekstrak pekatpigmen klorofil
Pencampuran
Dekstrin 50%
Akuades(padatan:akuades = 1:7,5)Padatan = penyalut+ ekstrak pigmen
Home
Pengeringan dengan oven vacuumT = 40C
Bubuk pigmen klorofilterenkapsulasi
Akuades(padatan:akuades = 1:7,5)Padatan = penyalut+ ekstrak pigmen
30 menit 60 menit 90 menit
-
Kriteria Pengamatan
1. Kandungan total klorofil (klorofil a dan klorofil b)pada saat berbentuk larutan dan setelah menjadibubuk terenkapsulasi diukur dengan metodespektrofotometri (AOAC, 1970)
2. Intensitas warna hijau (-a*) dari bubuk klorofilterenkapsulasi diukur menggunakan kromameterCR-400 (Hutching, 1999)
3. Rendemen bubuk pigmen klorofil terenkapsulasi(AOAC, 1970)
Home
1. Kandungan total klorofil (klorofil a dan klorofil b)pada saat berbentuk larutan dan setelah menjadibubuk terenkapsulasi diukur dengan metodespektrofotometri (AOAC, 1970)
2. Intensitas warna hijau (-a*) dari bubuk klorofilterenkapsulasi diukur menggunakan kromameterCR-400 (Hutching, 1999)
3. Rendemen bubuk pigmen klorofil terenkapsulasi(AOAC, 1970)
-
HASIL DAN PEMBAHASANKandungan Klorofil Pada Larutan Sebelum
Pengeringan Dan Bubuk Klorofil TerenkapsulasiSetelah Pengeringan
Kandungan Klorofil Pada Larutan SebelumPengeringan Dan Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
Setelah Pengeringan
Warna Bubuk Klorofil TerenkapsulasiWarna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
Home
Warna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
Rendemen PengeringanRendemen Pengeringan
Penentuan Perlakuan TerbaikPenentuan Perlakuan Terbaik
-
Pengaruh Jenis Sayuran Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L)Ekstrak dan Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
HASIL DANPEM
BAHASAN
PerlakuanJenis Sayuran
Ekstrak BubukTerenkapsulasiTotal
KlorofilKlorofil
aKlorofil
bTotal
KlorofilKlorofil
aKlorofil
b
a1 = daun singkong 33,55 b 14,71 b 18,87 b 10,14 b 6,96 b 3,20 b
Pengaruh Jenis Sayuran Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L) Ekstrak dan Bubuk Klorofil TerenkapsulasiKeterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
a1 = daun singkong 33,55 b 14,71 b 18,87 b 10,14 b 6,96 b 3,20 b
a2 = daun bayam 42,87 a 17,70 a 22,23 a 23,47 a 14,65 a 8,85 a
a3 = daun pepaya 35,28 b 14,06 b 21,26 b 3,21 c 1,51 c 1,71 b
Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidakberbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
F7
-
Slide 25
F7 Sehingga jumlah lipid dalam sayuran dapat mempengaruhi degradasi klorofil karena lipid mengandung enzim lipoksigenase dari asamlemaknya.Enzim lipoksigenase menghancurkan ikataan asam lemak bebas secara selektif yang menyebabkan berkurangnya klorofil .lipoksigenase mengkatalis pembentukan asam lemak hirdoperoksida yang dapat menyebabkan klorofil terdegradasi.Kandungan klorofil yang rendah karena tidak terekstrak sempurna, masih berikatan dengan proteinFathunnisa, 5/8/2012
-
Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L)Ekstrak dan Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
HASIL DANPEM
BAHASANPengaruh Jenis Sayuran Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L) Ekstrak dan Bubuk Klorofil TerenkapsulasiKeterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
Kandungan EkstrakBubuk Terenkapsulasi
30 menit 60 menit 90 menit
Total Klorofil 37,23 a 12,91 a 12,40 a 11,52 a
Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidakberbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
37,23 aKlorofil a 15,49 a 7,86 a 7,73 a 7,53 a
Klorofil b 21,79 a 5,06 a 4,69 a 4,01 a
F8
-
Slide 26
F8 Sehingga jumlah lipid dalam sayuran dapat mempengaruhi degradasi klorofil karena lipid mengandung enzim lipoksigenase dari asamlemaknya.Enzim lipoksigenase menghancurkan ikataan asam lemak bebas secara selektif yang menyebabkan berkurangnya klorofil .lipoksigenase mengkatalis pembentukan asam lemak hirdoperoksida yang dapat menyebabkan klorofil terdegradasi.Kandungan klorofil yang rendah karena tidak terekstrak sempurna, masih berikatan dengan proteinFathunnisa, 5/8/2012
-
Warna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
Perlakuan HUE Daerah KisaranWarna KromatisitasDaun singkong
a1b1 120,24 Yellowa1b2 120,46 Yellowa1b3 119,73 Yellow
Nilai HUE Bubuk klorofil
a1b3 119,73 YellowDaun bayam
a2b1 135,11 Yellow greena2b2 136,01 Yellow greena2b3 135,50 Yellow green
Daun pepayaa3b1 92,41 Yellowa3b2 93,25 Yellowa3b3 90,57 Yellow
F2
-
Slide 27
F2 kandungan klorofil b dari klorofil daun bayam lebih tinggi sehingga lebih tahan dari degradasi panas yang dapat menyebabkan lepasnyaion Mg sehingga menghasilkan feofitin yang berwarna kekuningan. Daun singkong dan daun pepaya berwarna yellow karenakandungan klorofil daun pepaya dan daun singkong yang rendah.. Suhu dapat menjadi faktor utama untuk menstabilkan klorofil, suhu yang diberikan selama pengeringan sama yaitu 405C.Fathunnisa, 5/8/2012
-
Perlakuan Rata-rata (mg/L)Jenis Sayuran (A)
a1 = daun singkong - 2,91 ba2 = daun bayam
HASIL DANPEM
BAHASAN
Intensitas Warna Hijau (-a*)
Warna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
- 2,91 ba2 = daun bayam - 4,34 aa3 = daun pepaya 0,55 b
Lama Pengeringan Oven Vakum (B)b1 = 30 menit - 2,57 ab2 = 60 menit - 2,55 ab3 = 90 menit - 1,58 a
F4
-
Slide 28
F4 nilai rata-rata nilai a* yang dihasilkan dari semua jenis sayuran berbeda nyata. Klorofil yang dihasilkan dari daun bayam memiliki nilaia* tertinggi yaitu sekitar -2,16, berarti warna hijau klorofil bubuk yang berasal dari bayam lebih baik karena warnanya lebih hijaudibandingkan daun singkong sedangkan daun pepaya cenderung berwarna merah.Warna hijau (-a*) yang dihasilkan dari pengering oven vakum lebih rendah dari pengering semprot, namun secara visual dapat dilihatbahwa bubuk klorofil ini berwarna lebih hijau dibandingkan pengering semprot.Menurut Little dan MacKinney (1956) dalam MacDougall (2002), pengecilan ukuran kopi yang sangat halus menghasilkan nilaikecerahan yang maksimum. Perhitungan reflektansi meningkat seiring dengan penurunan ukuran partikel.Fathunnisa, 5/8/2012
-
Rendemen Pengeringan
Perlakuan Rata-rata (mg/L)Jenis Sayuran (A)
a1 = daun singkong 0,42 aa2 = daun bayam 0,29 a
HASIL DANPEM
BAHASAN
a2 = daun bayam 0,29 aa3 = daun pepaya 0,58 a
Lama Pengeringan Oven Vakum (B)b1 = 30 menit 0,33 ab2 = 60 menit 0,48 ab3 = 90 menit 0,49 a
Rumus
F5
-
Slide 29
F5 jenis sayuran dan lama pengeringan untuk semua perlakuan tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata terhadap rendemenbubuk klorofil terenkapsulasi yang dihasilkan karena bahan yang ditambahkan untuk semua perlakuan sama. Nilai rendemen bubukklorofil dipengaruhi oleh proses pembuatan, jumlah padatan, dan jumlah air yang ditambahkan sebelum pengeringan. Jumlah padatandan jumlah air yang ditambahkan pada setiap perlakuan jumlahnya sama. Konsentrasi dekstrin yang digunakan sebagai bahanpenyalut sama, yaitu 50%.Fathunnisa, 5/8/2012
-
Penentuan Perlakuan TerbaikHASIL DANPEM
BAHASAN
KarakteristikInteraksi Mandiri
a1b1 a1b2 a1b3 a2b1 a2b2 a2b3 a3b1 a3b2 a3b3 a1 a2 a3 b1 b2 b3
Kandungan Klorofil Bubuk Klorofil Terenkapsulasi
Total Klorofil
BPKT- - - - - - - - - 10,1 b 23,4 a 3,21 c 12,9 a 12,40 a
11,52
a
Klorofil a BPKT - - - - - - - - - 6,96 b 14,6 a 1,51 c 7,86 a 7,73 a 7,53 aKlorofil a BPKT - - - - - - - - - 6,96 b 14,6 a 1,51 c 7,86 a 7,73 a 7,53 a
Klorofil b BPKT - - - - - - - - - 3,20 b 8,85 a 1,71 b 5,06 a 4,69 a 4,01 a
Warna bubuk klorofil
Warna (a*) BPKT - - - - - - - - - -2,91b -4,34a 0,55 b -2,57a -2,55a -1,58 a
Rendemen pengeringan
Rendemen BPKT
(%)- - - - - - - - - 0,42 a 0,29 a 0,58 a 0,33 a 0,48 a 0,49 a
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 1 1 1 1
F6
-
Slide 30
F6 lama pengeringan 30 menit, 60 menit, dan 90 menit tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata terhadap nilai perubahan totalklorofil, perubahan klorofil a, perubahan klorofil b, kandungan total klorofil, kandungan klorofil a, kandungan klorofil b, nilai a*, danrendemen. Pada intensitas warna yang dihasilkan berupa nilai L*, bubuk klorofil daun bayam menghasilkan kecerahan yang sesuaiuntuk bubuk klorofil dengan nilai kecerahanan untuk taraf lama pengeringan 30 menit stabil mendekati nilai kecerahan 60 menit.Taraf perlakuan jenis sayuran yang berbeda dari daun singkong, daun bayam, dan daun pepaya memberikan pengaruh yang tidakberbeda nyata untuk rendemen. Pada perubahan nilai total klorofil, klorofil a, dan klorofil b, daun bayam memperoleh nilai perubahanyang paling rendah dari ketiga jenis sayuran lainnya. Sedangkan pada nilai kandungan total klorofil, klorofil a, dan klorofil b, daunbayam memperoleh nilai yang tertinggi dari ketiga jenis sayuran lainnya.
Fathunnisa, 5/8/2012
-
KESIMPULAN1. Terjadi interaksi antara perlakuan jenis sayuran dan lama pengeringan
terhadap nilai kecerahan (L*), intensitas warna hijau (a*), kandungan totalklorofil, klorofil a, dan klorofil b serta penurunan kandungan klorofiltersebut tidak terjadi interaksi.
2. Perlakuan yang terbaik adalah jenis sayuran bayam yang menghasilkanbubuk klorofil yang berwarna hijau (-a*) -4,34, kandungan total klorofil23,47 mg/L, kandungan klorofil a 14,65 mg/L, kandungan klorofil b 8,85mg/L, dan rendemennya 0,29 %.
3. Lama pengeringan 30 menit sudah cukup untuk mengeringkan bubukklorofil dalam oven vakum pada suhu 40C.
Home
1. Terjadi interaksi antara perlakuan jenis sayuran dan lama pengeringanterhadap nilai kecerahan (L*), intensitas warna hijau (a*), kandungan totalklorofil, klorofil a, dan klorofil b serta penurunan kandungan klorofiltersebut tidak terjadi interaksi.
2. Perlakuan yang terbaik adalah jenis sayuran bayam yang menghasilkanbubuk klorofil yang berwarna hijau (-a*) -4,34, kandungan total klorofil23,47 mg/L, kandungan klorofil a 14,65 mg/L, kandungan klorofil b 8,85mg/L, dan rendemennya 0,29 %.
3. Lama pengeringan 30 menit sudah cukup untuk mengeringkan bubukklorofil dalam oven vakum pada suhu 40C.
-
SARAN
Terjadi penurunan kandungan klorofil berbentuklarutan dengan bubuk terenkapsulasi selama
pengeringan dengan oven vakum. Oleh karena ituperlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mendapatkan metode yang tepat untuk menjagakestabilan kandungan klorofil selama proses
pengeringan.
Home
Terjadi penurunan kandungan klorofil berbentuklarutan dengan bubuk terenkapsulasi selama
pengeringan dengan oven vakum. Oleh karena ituperlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mendapatkan metode yang tepat untuk menjagakestabilan kandungan klorofil selama proses
pengeringan.
-
DAFTAR PUSTAKAAlsuhendra. 2004. Daya Anti-Aterosklerosis Zn-Turunan Klorofil Dari Daun Singkong (Manihot esculenta
Crantz) Pada Kelinci Percobaan. Disertasi Program Studi Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor.
AOAC. 1970. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist, 3rd ed. AOAC Inc.Arlington. Virginia.
Bandini, Y. dan N. Azis. 1995. Bayam. Penebit Penebar Swadaya. Jakarta.
BPS. 2009. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Available at: http://www.bps.go.id (diakses 15 Juni2011).
Clydesdale, F.M. dan F. J. Francis. 1976. Pigments Dalam O. R. Fennema. Principles of Food Science. MarcelDekker, Inc. New York, NY.
deMan, J. M. 1997. Kimia Makanan. Penerjemah Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung.
Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI-Press. Jakarta.
Dubey, R., T. C. Tsami, dan B. Rao. 2009. Microencapsulation Technology and Preparation. J. DevenceSecience 59 (1): 82 95.
Earle, R. L. 1986. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Penerjemah: Zein Nasution. Sastra HudayaIKAPI. Bogor.
Home
Alsuhendra. 2004. Daya Anti-Aterosklerosis Zn-Turunan Klorofil Dari Daun Singkong (Manihot esculentaCrantz) Pada Kelinci Percobaan. Disertasi Program Studi Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor.
AOAC. 1970. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist, 3rd ed. AOAC Inc.Arlington. Virginia.
Bandini, Y. dan N. Azis. 1995. Bayam. Penebit Penebar Swadaya. Jakarta.
BPS. 2009. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Available at: http://www.bps.go.id (diakses 15 Juni2011).
Clydesdale, F.M. dan F. J. Francis. 1976. Pigments Dalam O. R. Fennema. Principles of Food Science. MarcelDekker, Inc. New York, NY.
deMan, J. M. 1997. Kimia Makanan. Penerjemah Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung.
Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI-Press. Jakarta.
Dubey, R., T. C. Tsami, dan B. Rao. 2009. Microencapsulation Technology and Preparation. J. DevenceSecience 59 (1): 82 95.
Earle, R. L. 1986. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Penerjemah: Zein Nasution. Sastra HudayaIKAPI. Bogor.
-
DAFTAR PUSTAKAEskin, N. A. 1979. Plant Pigments, Flavour, and Texture: The Chemistry and biochemistry of selected
compound. Academic Press. New York, NY.
_________. 1990. Biochemistry of Foods. Academic Press. San Diego, California.
Fardiaz, D. 1991. Pigmen Pangan. PAU-IPB. Bogor.
Fennema , O. R. 1976. Principles of Food Science. Marcel Dekker, Inc. New York, NY.
Francis, F.J. 1982. Analysis of Antthocianins. dalam Markakis, P. (ed). Anthocianin As Food Colors. AcademicPress. New York.
Gross, J. 1991. Pigments in Vegetable, Chlorophylls and Carotenoids. Van Nostrand Reinhold, New York, NY.
Hall, C. W. 1979. Dictionary of Drying. Marcel Dekker Inc, New York.
Hutching, J.B. 1999. Food Colour and Appearance 2nd ed. Aspen Publishing Inc. Maryland.
Jackman, R.L. dan J.L. Smith. 1996. Anthocyanins and Betalains. Dalam Henry, G.A.F dan J.D. Houghton (ed.).Natural Foods Colorants. 2nd ed. Blackie Academic & Proffesional. London.
Kabinawa. 2006. Spirulina Ganggang Gempur Aneka Penyakit. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Home
Eskin, N. A. 1979. Plant Pigments, Flavour, and Texture: The Chemistry and biochemistry of selectedcompound. Academic Press. New York, NY.
_________. 1990. Biochemistry of Foods. Academic Press. San Diego, California.
Fardiaz, D. 1991. Pigmen Pangan. PAU-IPB. Bogor.
Fennema , O. R. 1976. Principles of Food Science. Marcel Dekker, Inc. New York, NY.
Francis, F.J. 1982. Analysis of Antthocianins. dalam Markakis, P. (ed). Anthocianin As Food Colors. AcademicPress. New York.
Gross, J. 1991. Pigments in Vegetable, Chlorophylls and Carotenoids. Van Nostrand Reinhold, New York, NY.
Hall, C. W. 1979. Dictionary of Drying. Marcel Dekker Inc, New York.
Hutching, J.B. 1999. Food Colour and Appearance 2nd ed. Aspen Publishing Inc. Maryland.
Jackman, R.L. dan J.L. Smith. 1996. Anthocyanins and Betalains. Dalam Henry, G.A.F dan J.D. Houghton (ed.).Natural Foods Colorants. 2nd ed. Blackie Academic & Proffesional. London.
Kabinawa. 2006. Spirulina Ganggang Gempur Aneka Penyakit. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.
-
DAFTAR PUSTAKAKhopkar, S.M. 2000. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
MacDougall, D B. 2002. Colour In Food Improving Quality. CRC Press. New York, NY.
Nurliasari. 2010. Optimasi dan Karakterisasi Ekstrak Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung(Ipomea Reptans, Poir.). Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian.UNPAD. Jatinangor.
Persagi. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Poedjiadi, A. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Rubatzky, V. E. 1998. Sayuran Dunia. Penerbit ITB. Bandung.
Rukmana, R. 1995. Pepaya. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.
__________. 2008. Bertanam Kangkung. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.
Sadikin, A.C. 1993. Pembuatan Flavor Bubuk Dari Pandan Wangi (Pandanus amarylifolius) Dengan MetodeSpray Drying. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor.
Setiari, N dan Y. Nurhayati. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada Beberapa Sayuran Hijau sebagaiAlternatif Bahan Dasar Food Supplement. Jurnal BIOMA. Vol 11: 6-10. UNDIP. Semarang.
Home
Khopkar, S.M. 2000. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
MacDougall, D B. 2002. Colour In Food Improving Quality. CRC Press. New York, NY.
Nurliasari. 2010. Optimasi dan Karakterisasi Ekstrak Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung(Ipomea Reptans, Poir.). Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian.UNPAD. Jatinangor.
Persagi. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Poedjiadi, A. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Rubatzky, V. E. 1998. Sayuran Dunia. Penerbit ITB. Bandung.
Rukmana, R. 1995. Pepaya. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.
__________. 2008. Bertanam Kangkung. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.
Sadikin, A.C. 1993. Pembuatan Flavor Bubuk Dari Pandan Wangi (Pandanus amarylifolius) Dengan MetodeSpray Drying. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor.
Setiari, N dan Y. Nurhayati. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada Beberapa Sayuran Hijau sebagaiAlternatif Bahan Dasar Food Supplement. Jurnal BIOMA. Vol 11: 6-10. UNDIP. Semarang.
-
DAFTAR PUSTAKASocaciu, C. 2008. Food Colorants Chemical and Functional Properties. CRC Press Taylor and Francis Group.
London.
Sosrosoedirdjo, R.S. 1978. Bercocok Tanam Ketela Pohon. CV. Yasaguna. Jakarta.
Tjitrosoepomo. 2005. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia Dan Teknologi Pasca Panen. PAU Pangan dan Gizi Universitas GadjahMada. Yogyakarta.
Tuncay, O. 2011. Relationship Between Nitrate, Chlorophyll, and Chromaticity Values in Rocket Salad andParsley. African Journal Biotechnology Vol. 10 (75). Ege University. Turkey.
U.S Food and Drug Administration (USFDA). 2012. FD&C Act Chapter IV: Food. Available at:http://www.fda.gov/ (diakses pada 28 Februari 2012).
Vargas, F.D. dan Lopez, O.P. 2003. Natural Colorants for Food and Nutraceutical Uses. CRC Press. WashingtonD.C.
Winarno. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edisi Terbaru. M-Brio Press. Bogor.
Home
Socaciu, C. 2008. Food Colorants Chemical and Functional Properties. CRC Press Taylor and Francis Group.London.
Sosrosoedirdjo, R.S. 1978. Bercocok Tanam Ketela Pohon. CV. Yasaguna. Jakarta.
Tjitrosoepomo. 2005. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia Dan Teknologi Pasca Panen. PAU Pangan dan Gizi Universitas GadjahMada. Yogyakarta.
Tuncay, O. 2011. Relationship Between Nitrate, Chlorophyll, and Chromaticity Values in Rocket Salad andParsley. African Journal Biotechnology Vol. 10 (75). Ege University. Turkey.
U.S Food and Drug Administration (USFDA). 2012. FD&C Act Chapter IV: Food. Available at:http://www.fda.gov/ (diakses pada 28 Februari 2012).
Vargas, F.D. dan Lopez, O.P. 2003. Natural Colorants for Food and Nutraceutical Uses. CRC Press. WashingtonD.C.
Winarno. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edisi Terbaru. M-Brio Press. Bogor.
-
DAFTAR PUSTAKAWulandari, N. 2011. Penentuan Umur Simpan Bubuk Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung
(Ipomoea reptans Poir.) Dengan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT). Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.
Yearlin. 2012. Karakterisasi Bubuk Pigmen Antosianin Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra(L) Thell) Hasil Teknik Mikroenkapsulasi Menggunakan Dua Jenis Pengering. Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.
Home
Wulandari, N. 2011. Penentuan Umur Simpan Bubuk Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung(Ipomoea reptans Poir.) Dengan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT). Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.
Yearlin. 2012. Karakterisasi Bubuk Pigmen Antosianin Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra(L) Thell) Hasil Teknik Mikroenkapsulasi Menggunakan Dua Jenis Pengering. Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.
-
Home
Pendahuluan
Maksud dantujuan
Maksud dantujuan
Klorofil
Degradasi KlorofilDegradasi Klorofil
KerangkaPikiran
HipotesisHipotesis
Penelitian
Alat dan BahanAlat dan Bahan
x
Maksud dantujuan
Maksud dantujuan
KegunaanKegunaan
IdentifikasiMasalah
IdentifikasiMasalah
Degradasi KlorofilDegradasi Klorofil
EkstraksiEkstraksi
MikroenkapsulasiMikroenkapsulasi
HipotesisHipotesis Alat dan BahanAlat dan Bahan
MetodeMetode
PelaksanaanPelaksanaan
KriteriaKriteria
Daftar Pustaka...
-
Daun Singkong
5-9 buah
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Plantae
RosidaeBerbelah agak
dalam
(Produktivitas20 ton/Ha)
Euphorbiales
Manihot
Euphorbiaceae
Manihot utilissimaBurn F.
Rosidae
-
Kandungan gizi daun singkong dalam100 g bdd
Kandungan JumlahEnergi (kkal) 50,00Air (g) 84,40Protein (g) 6,20Lemak (g) 1,10Karbohidrat (g) 7,10Serat (g) 2,40
Bahanx
Serat (g) 2,40Abu (g) 1,20Kalsium (mg) 166,00Fosfor (mg) 99,00Besi (mg) 1,30Karoten total (g) 7052,00Tiamin (mg) 0,04Riboflavin (mg) 0,10Niasin (mg) 1,80Vitamin C (mg) 103,00
-
Bayam Cabut
Urat daun jelas
Delta
Agak bulatMagnoliophyta
Magnoliopsida
Plantae
AmaranthaceaeAgak meruncing
Berdaging banyak
Tegak
Tebal
Amaranthaceae
Amaranthus
Amarantaceae
Amaranthus tricolor L.
Berair banyak
-
Kandungan gizi bayamdalam 100 g bdd
Kandungan JumlahEnergi (kkal) 16,00Air (g) 94,50Protein (g) 0,90Lemak (g) 0,40Karbohidrat (g) 2,90Serat (g) 0,70Abu (g) 1,30
Bahanx
Abu (g) 1,30Kalsium (mg) 166,00Fosfor (mg) 76,00Besi (mg) 3,50Karoten total (g) 2293,00Tiamin (mg) 0,04Riboflavin (mg) 0,10Niasin (mg) 1,00Vitamin C (mg) 41,00
-
KANGKUNG
o forma daun sempito ujung runcing
o forma daun lebaro ujung agak tumpul
DARAT (Ipomea reptans Poir.)
AIR (Ipomea aquatica Forsk.)
kangkungdarat
Magnoliophyta
Dicotyledonae
Plantae
Solanaceae
Angiospermae
o forma daun sempito ujung runcing
o forma daun lebaro ujung agak tumpul
kangkungdarat
kangkungair
Ipomea
Convolvuceae
Ipoma reptans Poir.
-
Kandungan gizi kangkungdalam 100 g bdd
Kandungan JumlahEnergi (kkal) 28,00Air (g) 91,00Protein (g) 3,40Lemak (g) 0,70Karbohidrat (g) 3,90Serat (g) 2,00Abu (g) 1,00
Bahanx
Serat (g) 2,00Abu (g) 1,00Kalsium (mg) 67,00Fosfor (mg) 54,00Besi (mg) 2,30Karoten total (g) 5542,00Tiamin (mg) 0,07Riboflavin (mg) 0,36Niasin (mg) 2,00Vitamin C (mg) 17,00
-
Daun Pepaya
menjari
Spermatophyta
Dicotyledonae
Plantae
Caricales
Angiospermae
bertoreh
runcing
menjariCaricales
Carica
Cariceae
Carica Papaya L.
-
Kandungan gizi daun pepayadalam 100 g bdd
Kandungan JumlahEnergi (kkal) 16,00Air (g) 94,50Protein (g) 0,90Lemak (g) 0,40Karbohidrat (g) 2,90Serat (g) 0,70Abu (g) 1,30
Bahanx
Abu (g) 1,30Kalsium (mg) 166,00Fosfor (mg) 76,00Besi (mg) 3,50Karoten total (g) 2293,00Tiamin (mg) 0,04Riboflavin (mg) 0,10Niasin (mg) 1,00Vitamin C (mg) 41,00
-
Cahaya dan FotosintesisHom
e
Ungu Nila Biru Hijau Kuning Jingga Merah390-430m
431-470m
471-500m
501-560m
561-600m
601-650m
651-760m
Sinar yang paling banyak diserap Klorofil Nila dan Merah Energi yang diberikan Oleh SINAR Tergantung :1)Kualitas Panjang gelombang2)Intensitas Banyak sinar per 1 cm2 per detik3)Waktu Lama penyinaran
-
EkstraksiHom
e
-
Reaksi Natrium Bikarbonat
NaHCO3 Na+ + HCO3-
HCO3- + H2O H2CO3+ OH-
Na+ + OH- NaOH
Home
Bersifat basa yang menetralkan asam-asam yang dilepasdari dalam jaringanmencegah pelepasan ion Mg
-
Proses Mikroenkapsulasi
Ekstrakdicampurkandengan penyalut
Berikatan fisikentrapment
Home
Ekstrakdicampurkandengan penyalut
Berikatan fisikentrapment
Langkah mikroenkapsulasidekstrin dalam bahan
-
Jenis Bahan Penyalut yang Biasa Digunakan pada ProsesMikroenkapsulasi
Golongan JenisGum Gum arab, agar, Natrium alginat, karagenanKarbohidrat Pati, dekstrin, sukrosa, sirop jagung, CMC, ethyl
selulosa, metil selulosa, nitro selulosa, asetil selulosa,asetat phitat selulosa, asetat butilat phitat selulosa
Lemak Lilin, parafin, tristearin, asam stearat, monogliserida,digliserida, lilin tawon, minyak, lemak, minyak kertas.
Home
Lemak Lilin, parafin, tristearin, asam stearat, monogliserida,digliserida, lilin tawon, minyak, lemak, minyak kertas.
Bahan anorganik Kalsium phospat, silikat, tanah liatProtein Gluten, kasein, gelatin, albumin
-
Alasan penggunaan dekstrin (Nurliasari,2010)
Penyalut terbaik jika dibandingkan denganGum Arab
Dekstrin
Perbandingan Dekstrin Gum Arab
Home
Berat molekul 4.500 85.000 250.000 1.000.000
Titik didih >Sukar larut pada suhu ruang
BM rendah, titik didih rendah, ikatan mudah dibuka
-
Dekstrin maltodekstrin
Maltodekstrin termasuk dekstrin yang dihidrolisa secara enzimatik,produk hidrolisis pati yang mengandung unit -D-glukosa yangsebagian besar terikat melalui ikatan 1,4 glikosidik dengan DEkurang dari 20.
Dekstrin hasil hidrolisis pati yang tidak sempurna, masih adacabang. Proses ini juga melibatkan alkali dan oksidator.Pengurangan panjang rantai tersebut akan menyebabkanperubahan sifat dimana pati yang tidak mudah larut dalam airdiubah menjadi dekstrin yang mudah larut.
Dekstrin merupakan polisakarida dengan berat molekul sekitar50.000. Dekstrin terdiri dari rantai dengan ikatan 1,6 dan 1,4 (Winarno, 2002). Dekstrin biasanya diperoleh dari hidrolisis patidengan enzim amylase. Bila terjadi pemutusan ikatan rantai padahidrolisis parsial amilopektin menyebabkan dekstrin yang terbentukhampir menyerupai gula (Ruqoiyah, 2002).
Maltodekstrin termasuk dekstrin yang dihidrolisa secara enzimatik,produk hidrolisis pati yang mengandung unit -D-glukosa yangsebagian besar terikat melalui ikatan 1,4 glikosidik dengan DEkurang dari 20.
Dekstrin hasil hidrolisis pati yang tidak sempurna, masih adacabang. Proses ini juga melibatkan alkali dan oksidator.Pengurangan panjang rantai tersebut akan menyebabkanperubahan sifat dimana pati yang tidak mudah larut dalam airdiubah menjadi dekstrin yang mudah larut.
Dekstrin merupakan polisakarida dengan berat molekul sekitar50.000. Dekstrin terdiri dari rantai dengan ikatan 1,6 dan 1,4 (Winarno, 2002). Dekstrin biasanya diperoleh dari hidrolisis patidengan enzim amylase. Bila terjadi pemutusan ikatan rantai padahidrolisis parsial amilopektin menyebabkan dekstrin yang terbentukhampir menyerupai gula (Ruqoiyah, 2002).
-
Bahan yang mengandung karbohidrat di antaranya dekstrin. Menurut SNI01-2593-1992, dekstrin merupakan suatu produk hidrolisis pati yangberbentuk serbuk amorf berwana putih sampai kekuning-kuningan.Dekstrin mempunyai rumus molekul C6H10O5 dan struktur molekulnyalebih kecil dan bercabang dibandingkan dengan pati. Dekstrin merupakanoligosakarida yang dihasilkan dari hidrolisis pati secara tidak sempurna,sehingga membentuk zat dengan berat molekul yang lebih kecil dan lebihlarut dalam air.
Bahan yang mengandung karbohidrat di antaranya dekstrin. Menurut SNI01-2593-1992, dekstrin merupakan suatu produk hidrolisis pati yangberbentuk serbuk amorf berwana putih sampai kekuning-kuningan.Dekstrin mempunyai rumus molekul C6H10O5 dan struktur molekulnyalebih kecil dan bercabang dibandingkan dengan pati. Dekstrin merupakanoligosakarida yang dihasilkan dari hidrolisis pati secara tidak sempurna,sehingga membentuk zat dengan berat molekul yang lebih kecil dan lebihlarut dalam air.
-
Home
DEKSTRIN MALTODEKSTRIN
-
Oven Vacuum
Bekerja pada tekanan di bawahtekanan atmosfir = 22-28 inHg.
Penguapan yang terjadi lebihcepat pada tekanan rendahsehingga waktu pengeringan cepatdan merata.
Pertahankan kestabilan material
Bekerja pada tekanan di bawahtekanan atmosfir = 22-28 inHg.
Penguapan yang terjadi lebihcepat pada tekanan rendahsehingga waktu pengeringan cepatdan merata.
Pertahankan kestabilan materialPV = nRT
-
Produk oven vacuumHom
e
-
Penentuan Kandungan KlorofilMetode Spektrofotometri (AOAC, 1970)
Ekstrak klorofil 0,1 mL atau bubuk klorofil 1 gram dilarutkan dalampelarut aseton 85% dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang660 dan 642,5 nm lalu dihitung nilai total klorofilnya menggunakanrumus sebagai berikut:
Total Klorofil (mg/L) = 7,12 (A660) + 16,8 (A642,5)Klorofil a (mg/L) = 9,93 (A660) 0,777 (A642,5)Klorofil b (mg/L) = 17,6 (A660) 2,81 (A642,5)
Home
Home
Total Klorofil (mg/L) = 7,12 (A660) + 16,8 (A642,5)Klorofil a (mg/L) = 9,93 (A660) 0,777 (A642,5)Klorofil b (mg/L) = 17,6 (A660) 2,81 (A642,5)
-
Prosedur Kromameter:1. Alat chromameter dinyalakan dan dilakukan pengkalibrasian alat.2. Memasukkan sampel ke dalam wadah bening sebanyak 5 gram3. Menempelkan mata cahaya chromameter sedekat mungkin pada sampel
dan disinari dengan alat kemudian nilai akan tertera pada layar.4. Hasil: Nilai L*, a*, b*
Penentuan Intensitas Warna dengan Kromameter
Home
1. Alat chromameter dinyalakan dan dilakukan pengkalibrasian alat.2. Memasukkan sampel ke dalam wadah bening sebanyak 5 gram3. Menempelkan mata cahaya chromameter sedekat mungkin pada sampel
dan disinari dengan alat kemudian nilai akan tertera pada layar.4. Hasil: Nilai L*, a*, b*
Nilai L menyatakan cahaya pantul yang menghasilkan warna akromatik putih,abu-abu dan hitam.
Nilai a* dan b* adalah koordinat-koordinat chroma: Notasi a menyatakan warna kromatik campuran merah hijau dengan +a (positif)
dari 0 sampai +127 untuk menunjukan intensitas warna merah, nilai a (negatif)dari 0 sampai -127 untuk warna hijau.
Nilai b menunjukkan warna kromatik campuran kuning dan biru. Nilai b positif dari0 sampai +127 untuk warna kuning dan nilai b negatif dari 0 sampai -127 untukwarna biru.
-
Kromameter Konversi nilai L*, a*, b* menjadi nilai
HUE (HUE) dan nilai chroma (C) dapatdilakukan dengan menggunakan rumus :HUE = tan -1 (b/a)C = (a2 + b2)1/2
Nilai HUE dan Daerah Kisaran WarnaKromatisitas:
Konversi nilai L*, a*, b* menjadi nilaiHUE (HUE) dan nilai chroma (C) dapatdilakukan dengan menggunakan rumus :HUE = tan -1 (b/a)C = (a2 + b2)1/2
Nilai HUE dan Daerah Kisaran WarnaKromatisitas:
Nilai Daerah Kisaran Warna Kromatisitas
342 - 18 Red Purple (RP)
18 - 54 Red (R)
54 - 90 Yellow Red (YR)
90 - 126 Yellow (Y)
126 - 162 Yellow Green (YG)
162 - 198 Green (G)
198 - 234 Blue Green (BG)
234 - 270 Blue (B)
270 - 306 Blue Purple (BP)
306 - 342 Purple (P)
-
CIE (1931)Data: x, y, z
Hunter(1958)
Data: L, a, blebih seragam
Home
Hunter(1958)
Data: L, a, blebih seragam
CIELAB(1976)
Data: L*, a*, b*lebih seragam
dan lebih rapat
-
Sistem CIELAB lebih sensitif dibandingkan HunterLab, dimana padasistem CIELAB daerah warnanya lebih rapat dibandingkanHunterLab
Skala CIELAB umumnya memberikan pengukuran yang lebih baikpada warna yang berbeda walau secara visual tidak terlihat selainitu, CIELAB juga sangat cocok untuk warna yang sangat gelap.
Perbedaan yang mendasar pada sistem HunterLab dan CIELABterletak pada rumusnya, yaitu pada HunterLab digunakan akarpangkat dua dari XYZ untuk mendapatkan output L, a, b sedangkanpada CIELAB digunakan akar pangkat tiga dari XYZ untukmendapatkan L*, a* dan b*. Perbedaan rumus tersebut akanmembuat daerah warna pada CIELAB lebih rapat dibanding daerahwarna pada HunterLab sehingga CIELAB lebih seragam dibandingHunterLab.
CIE L*,a*,b* Hunter L,a,b
Home
Sistem CIELAB lebih sensitif dibandingkan HunterLab, dimana padasistem CIELAB daerah warnanya lebih rapat dibandingkanHunterLab
Skala CIELAB umumnya memberikan pengukuran yang lebih baikpada warna yang berbeda walau secara visual tidak terlihat selainitu, CIELAB juga sangat cocok untuk warna yang sangat gelap.
Perbedaan yang mendasar pada sistem HunterLab dan CIELABterletak pada rumusnya, yaitu pada HunterLab digunakan akarpangkat dua dari XYZ untuk mendapatkan output L, a, b sedangkanpada CIELAB digunakan akar pangkat tiga dari XYZ untukmendapatkan L*, a* dan b*. Perbedaan rumus tersebut akanmembuat daerah warna pada CIELAB lebih rapat dibanding daerahwarna pada HunterLab sehingga CIELAB lebih seragam dibandingHunterLab.
-
Rendemen
Rendemen (b/b) = Berat bubuk klorofil (g) x 100%
Berat bahan (g)
Home