-330 00 · 2019. 10. 10. · GMP-330 00 QC : 13/09/2016 Halaman 1 RESUME HASIL AUDIT PENILAIAN...
Transcript of -330 00 · 2019. 10. 10. · GMP-330 00 QC : 13/09/2016 Halaman 1 RESUME HASIL AUDIT PENILAIAN...
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 1
RESUME HASIL AUDIT
PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
A. Identitas LPPHPL
Nama Lembaga PT GARDA MUTU PRIMA
Nomor Akreditasi LPPHPL-022-IDN
Alamat Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
No. Telp/Faks/ Email Telp : 0251-7554068 Email : [email protected]
Website : www.gardamutuprima.com
Direktur Ir. Sugeng Hariyadi, MM
Standar Audit Lampiran 1.2. dan 2.1. Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 jo.
P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016
Pedoman Audit Lampiran 3.1 dan 3.2. Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL-3/8/2016
Tim Audit 1. Edi Wilson, S.Hut ( Lead Auditor / Auditor Kriteria VLK ) 2. Pazri Nurpazri, S.Hut ( Auditor Kriteria Prasyarat)
3. Ir. Roch Diardjo ( Auditor Kriteria Produksi ) 4. Rudi Hermawan, S.Hut, M.Si ( Auditor Kriteria Ekologi ) 5. Drs. Tata Sumitra, M.Si ( Auditor Kriteria Sosial )
6. Ir. Tatang Eko Mursiadi ( Auditor Magang Kriteria Sosial )
Pengambil Keputusan Ir. Sugeng Hariyadi, MM
B. Identitas Auditee
Nama Pemegang Izin PT MITRA MULIA MAHAKAM
Nomor & Tanggal SK Keputusan Kepala BKPM Nomor 15/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017, Tanggal 22 September 2017
Luas Areal Kerja ± 10.350 Ha
Lokasi Kab. Paser dan Kab. Penajam Paser Utara, Prov. Kalimantan Timur
NPWP 03.216.552.4-721.000
Alamat Kantor Kantor Pusat :
Jl. Pangeran Hidayatullah No. 88, Kota Samarinda, Provinisi Kalimantan Timur
Site/Kantor Lapangan : Site Penajam, Desa Sepan, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser
Utara, Provinsi Kalimantan Timur
No. Telp/Faks/ Email Telp : 0541 747822 / Fax : 0541 732031
Pengurus Perusahaan Komisaris : Timotius Sintrajaya
Direktur : Dan Toding
Nomor Sertifikat GMP/2019/10006
Masa berlaku Sertifikat 5 (lima) tahun, terhitung dari tanggal 30 September 2019 s.d. 29 September
2024
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 2
C. Tahapan Audit
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I 09 – 13 Agustus 2019,
Kantor PT Garda Mutu Prima (PT GMP), Bogor – Prov. Jawa Barat
- Melakukan kajian awal mengenai
kecukupan dokumen kegiatan pengelolaan hutan IUPHHK-HTI PT Mitra Mulia Mahakam (PT MMM) sesuai dengan ruang
lingkup audit, serta dokumen terkait lainnya yang akan mempengaruhi proses sertifikasi.
- Dokumen dan rekaman yang terkait dengan penilaian kinerja PHPL dan VLK PT MMM dinilai cukup tersedia sehingga
memungkinkan untuk dilakukan audit tahap II/audit lapangan.
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
10 September 2019,
Kantor Dinas Kehutanan Prov.
Kalimantan Timur dan BPHP Wilayah XI Samarinda, di Samarinda
- Melapor dan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan Timur dan
BPHP Wilayah XI Samarinda sebelum pelaksanaan audit lapangan Penilaian Kinerja PHPL PT MMM.
- Meminta bukti visum audit.
Konsultasi Publik 11 September 2019,
The Rich Hotel, Penajam, Kab. Penajam Paser Utara,
Prov. Kalimantan Timur
- Dihadiri oleh seluruh Tim Audit dan perwakilan para pihak diantaranya : Camat Waru; Kapolsek Waru; Lurah dan staff Kel.
Sotek, Kel. Waru dan Desa Sepan; Pemimpin/Pemangku Adat lingkup Sotek dan Waru; Ketua LPM Sotek dan Waru;
Kepala Resort I KPH Bongan; Perwakilan LSM; Tokoh Masyarakat; Tokoh Agama; Pengurus Kelompok Tani; dan Perwakilan
masyarakat sekitar areal kerja PT MMM.
- Terjaring cukup banyak informasi dan masukan terkait keberadaan dan kegiatan
operasional PT MMM yang relevan dengan Penilaian Kinerja PHPL PT MMM.
Pertemuan Pembukaan
11 September 2019,
Kantor PT MMM - Site
Penajam,
Desa Sepan, Kec. Penajam Kab. Penajam Paser Utara
Prov. Kalimantan Timur
- Dihadiri oleh seluruh Tim Audit, Pimpinan Auditee, Wakil Manajemen/MR dan
perwakilan karyawan Auditee masing-masing bidang.
- Materi Pertemuan Pembukaan diantaranya:
Perkenalan peserta dan penjelasan peran dan tugas masing-masing; Konfirmasi
rencana, ruang lingkup, tujuan dan sasaran, standar, dan tata waktu audit; Penjelasan metodologi dan tahapan audit;
Penjelasan bahwa perkembangan audit akan diinformasikan kepada auditee; Konfirmasi ketersediaan sumber daya dan
fasilitas yang diperlukan oleh tim audit; Konfirmasi terkait kerahasiaan dan kesediaan auditee untuk menyediakan
data/informasi secara lengkap dan transparan; Informasi terkait penyampaian
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 3
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
dan konfirmasi temuan audit, termasuk pengkategorian temuan audit; Informasi mengenai ketentuan yang dapat
menyebabkan audit dihentikan; Konfirmasi Perwakilan Manajemen (MR); Tanya jawab; dan Penandatangan Berita Acara
Pertemuan Pembukaan.
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
11 – 16 September 2019,
- Kantor PT MMM - Site Penajam, Desa Sepan,
Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara, Prov. Kalimantan Timur.
- Areal kerja PT MMM, Kab. Paser dan Kab. Penajam Paser Utara, Prov.
Kalimantan Timur. - Desa Binaan PT MMM/
Desa-desa sekitar areal
kerja PT MMM.
Melakukan verifikasi dokumen dan observasi lapangan, serta klarifikasi melalui wawancara dengan Auditee dan para pihak sesuai dengan
ruang lingkup dan standar audit yang ditetapkan (Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 jo.
P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016, Lampiran 1.2. Standar Penilaian Kinerja PHPL pada IUPHHK-HTI dan Lampiran 2.1 Standar VLK
pada IUPHHK-HA/HT/RE/Hak Pengelolaan).
Pertemuan Penutupan
16 September 2019,
Kantor PT MMM - Site Penajam,
Desa Sepan, Kec. Penajam Kab. Penajam Paser Utara Prov. Kalimantan Timur
- Dihadiri oleh seluruh Tim Audit, Pimpinan Auditee, Wakil Manajemen/MR dan perwakilan karyawan Auditee masing-
masing bidang.
- Materi Pertemuan Penutupan diantaranya: Konfirmasi bahwa bukti audit dikumpulkan
berdasarkan data/informasi yang tersedia serta pengambilan contoh/sampling; Pemaparan kesimpulan hasil audit secara
ringkas; Penjelasan dan konfirmasi temuan ketidaksesuaian dan observasi serta waktu pemenuhannya; penjelasan tahapan
sertifikasi selanjutnya setelah audit lapangan; Tanya jawab; Penandatanganan
Berita Acara Pertemuan Penutupan.
Pengambilan
Keputusan
27 September 2019,
Kantor PT GMP, Bogor – Prov. Jawa Barat
- Keputusan hasil Penilaian Kinerja PHPL
IUPHHK-HTI PT MMM adalah “Lulus” dengan predikat “Baik”.
- Diterbitkan Sertifikat Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (S-PHPL), dengan masa berlaku 5 (lima) tahun, dan penilikan
selambat-lambatnya setiap 12 (dua belas) bulan sekali selama masa berlaku S-PHPL.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 4
D. Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
1 Prasyarat
1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HTI.
1.1.1 Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas
(PP/ SK IUPHHK-HA, Pedoman TBT, Buku TBT, Peta TBT, BATB).
Sedang - Tersedia lengkap dokumen legal / SK IUPHHK-HTI PT MMM yaitu Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017 tanggal 22 September 2017 tentang Pemberian IUPHHK-
HTI Kepada PT MMM Atas Areal Hutan Produksi seluas ± 10.350 Ha, di Kab. Paser dan Kab. Penajam Paser Utara, Prov. Kalimantan Timur,
untuk jangka waktu 60 tahun.
- PT MMM belum melakukan tata batas sendiri.
Dokumen administrasi tata batas yang tersedia baru pada tahap Rencana Penataan Batas Areal Kerja/pedoman TBT, dan saat ini menunggu
diterbitkan Instruksi Kerja Tata Batas.
1.1.2 Realisasi tata batas dan
legitimasinya (BATB).
Sedang PT MMM telah melakukan upaya untuk
melaksanakan tata batas berupa disahkannya dokumen Rencana Penataan Batas dengan Nomor 57/KUH-2/IUPHHK-HTI/2018, tanggal 31 Juli 2018
oleh Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan.
1.1.3 Pengakuan para pihak atas eksistensi areal IUPHHK
kawasan hutan (BATB).
Sedang PT MMM telah melakukan identifikasi konflik yang dituangkan dalam Laporan Resolusi Konflik PT
MMM tahun 2018-2019, dan terdapat upaya untuk mencegah dan menangani konflik tersebut, sesuai dengan Perdirjen PHPL Nomor
P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 tentang Resolusi Konflik secara terus menerus.
1.1.4 Tindakan pemegang izin dalam hal terdapat perubahan
fungsi kawasan. (Apabila tidak ada perubahan fungsi maka verifier ini menjadi Not Aplicable).
NA Berdasarkan hasil overlay Peta Areal Kerja IUPHHK-HTI PT MMM dengan Peta lampiran
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.718/Menhut-II/2014, tidak terdapat perubahan fungsi kawasan Hutan.
1.1.5 Penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan. (Apabila tidak ada penggunaan
kawasan di luar sektor Kehutanan maka verifier ini menjadi Not Aplicable).
Sedang Terdapat bukti upaya PT MMM telah melakukan identifikasi dan pendataan areal penggunan lain di luar sektor kehutanan, tetapi belum seluruhnya.
1.2 Komitmen Pemegang IUPHHK-HTI.
1.2.1 Keberadaan dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan
yang sesuai dengan PHL.
Baik PT MMM telah memiliki dokumen visi dan misi sesuai dengan kerangka PHPL yang telah
ditetapkan dengan Keputusan Direktur PT MMM Nomor 04/Dir-MMM/V/2018 tanggal 01 Mei 2018.
1.2.2 Sosialisasi visi, misi dan tujuan perusahaan.
Baik PT MMM telah melaksanakan sosialisasi Visi dan Misi mulai dari level pemegang izin dan
masyarakat setempat disertai dengan bukti
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 5
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
pelaksanaan berupa berita acara, daftar hadir dan dokumentasi kegiatan sosialisasi.
1.2.3 Kesesuaian visi, misi dengan implementasi PHL.
Sedang PT MMM telah berupaya melakukan implementasi PHPL sesuai dengan visi misi melalui serangkaian
implementasi kelola produksi, kelola lingkungan dan kelola sosial tetapi baru sebagian sesuai visi misi.
1.3 Jumlah dan kecukupan tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan.
1.3.1 Keberadaan tenaga
profesional bidang kehutanan (sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah
kehutanan) di lapangan pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Baik
Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan
(sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah) di lapangan tersedia pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan sesuai ketentuan yang
berlaku.
1.3.2 Peningkatan kompetensi SDM. Baik Realisasi peningkatan kompetensi SDM >70% (sekitar 93%) dari rencana sesuai kebutuhan.
1.3.3 Ketersediaan dokumen ketenagakerjaan.
Sedang PT MMM telah memiliki dokumen ketenagakerjaan sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, tetapi belum lengkap.
1.4 Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi
dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) Pemegang IUPHHK-HTI.
1.4.1 Kelengkapan unit kerja perusahaan dalam kerangka
PHPL.
Sedang PT MMM telah memiliki struktur organisasi yang disahkan berdasarkan Keputusan Direktur PT
MMM Nomor 08/Dir-MMM/V/2018, tanggal 16 Mei 2018 tentang Penetapan dan Pengesahan Struktur Organisasi PT MMM, dilampiri Job description, dan sebagian besar telah sesuai dengan kerangka PHPL.
1.4.2 Keberadaan perangkat Sistem Informasi Manajemen dan
tenaga pelaksana
Sedang PT MMM telah memiliki perangkat SIM, tetapi tenaga pelaksananya masih kurang memadai.
1.4.3 Keberadaan SPI/internal
auditor dan efektifitasnya.
Sedang PT MMM telah memiliki Organisasi SPI/internal
auditor tetapi belum berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan.
1.4.4 Keterlaksanaan tindak koreksi manajemen berbasis hasil
monitoring dan evaluasi.
Sedang Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi dan pencegahan manajemen berbasis hasil
monitoring dan evaluasi Tim SPI, namun tidak cukup efektif meningkatkan kinerja perusahaan. Tindakan koreksi yang belum terlaksana seperti
pelaksanaan tata batas/rekonstruksi batas, identifikasi konflik dan bidang lainnya.
1.5 Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA).
1.5.1 Persetujuan rencana penebangan melalui peningkatan pemahaman,
keterlibatan, pencatatan
Sedang Kegiatan RKT PT MMM tahun 2018 dan 2019 yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah disosialisasikan dan
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 6
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
proses dan diseminasi isi kandungannya.
dikonsultasikan atas dasar informasi awal yang memadai.
1.5.2 Persetujuan dalam proses tata batas.
Sedang Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari sebagian pihak yaitu pihak instansi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
1.5.3 Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD.
Sedang PT MMM telah melakukan sosialisasi dan melaksanakan program kelola sosial/CSR yang dituangkan dalam Berita Acara Sosialisasi
Program CSR dan bukti-bukti pelaksanaan program kelola sosial/CSR, dan telah mendapat persetujuan dari sebagian besar para pihak.
1.5.4 Persetujuan dalam proses
penetapan kawasan lindung.
Sedang Terdapat persetujuan dalam proses penetapan
kawasan lindung di areal PT MMM dari sebagian besar para pihak (sekitar 75 %) seperti dari pemerintah/Kementerian LHK dan masyarakat
sekitar areal kerja PT MMM.
2 Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari.
2.1.1 Keberadaan dokumen rencana
jangka panjang (management plan) yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Baik PT MMM telah memiliki dokumen RKUPHHK-HTI
Periode 2018 - 2027 yang disahkan pejabat berwenang berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.733/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/2/2019, tanggal 13 Februari 2019.
Penyusunan RKUPHHK-HTI Periode 2018 – 2027
dengan mempertimbangan deliniasi mikro, dan PT MMM dan tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU.
2.1.2 Kesesuaian implementasi
penataan areal kerja di lapangan dengan rencana jangka panjang.
Baik Penataan areal kerja di lapangan (blok dan petak
RKTUPHHK-HTI) pada RKT tahun 2018 dan 2019 seluruhnya (100%) sesuai dengan RKUPHHK-HTI Periode 2018-2027.
2.1.3 Pemeliharaan batas blok dan
petak /compartemen kerja.
Baik Pemeliharaan batas blok dan petak serta
penandaan tanda batas blok dan petak kerja terlihat dengan jelas di lapangan.
2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem.
2.2.1 Terdapat data potesi tegakan per tipe ekosistem yang ada
(berbasis IHMB/Survei Potensi, ITSP, Risalah Hutan).
Baik PT MMM memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil risalah (inventory) 3 tahun
terakhir dilengkapi dengan peta jalur cruising, sedangkan peta pohon tidak dibuat pada sisitem silvikultur THPB.
2.2.2 Terdapat informasi tentang
riap tegakan.
Sedang PT MMM telah memiliki data pengukuran riap
tegakan/PSP selama periode audit untuk satu tipe ekosistem yang ada, dan belum dapat dianalisis karena pengukuran baru dilakukan 1 kali.
2.2.3 Terdapat perhitungan internal/self JTT berbasis data
Buruk PT MMM sudah melakukan pengukuran riap tegakan untuk tanaman Karet selama periode
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 7
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
potensi dan kondisi kemampuan pertumbuhan tegakan.
waktu penilaian (perhitungan riap karet ini tidak digunakan sebagai acuan penentuan JTT, tetapi digunakan sebagai acuan/indikator pertumbuhan
tanaman karet sesuai dengan standar yang telah ditentukan), namun PT MMM belum menyampaikan laporan ke instansi terkait.
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan.
2.3.1 Ketersediaan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem
silvikultur.
Baik PT MMM telah memiliki SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur THPB dengan lengkap,
dan isinya sesuai dengan pedoman pelaksanaan dan ketentuan teknis.
2.3.2 Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem
silvikultur.
Sedang PT MMM telah mengimplementasikan seluruh SOP tahapan sistem silvikultur THPB namun sebagian
kegiatan tahapan pencapaiannya kurang dari 100%.
2.3.3 Tingkat kecukupan potensi tegakan sebelum masak
tebang
NA Kecukupan potensi Tanaman Karet digunakan untuk mengetahui jumlah tanaman per hektar
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan belum digunakan untuk penghitungan potensi tebangan.
2.3.4 Tingkat kecukupan potensi permudaan.
NA Kecukupan potensi Tanaman Karet digunakan untuk mengetahui jumlah tanaman per hektar dan
belum digunakan untuk penghitungan potensi tebangan.
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil hutan kayu.
2.4.1 Ketersediaan prosedur
pemanfaatan hutan ramah lingkungan.
Baik PT MMM telah memiliki SOP Pengelolan Hutan
yang sudah memasukkan pelaksanaan RIL untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat.
2.4.2 Penerapan teknologi ramah lingkungan.
Sedang Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada 1-2 tahapan kegiatan pengelolaan hutan.
2.4.3 Limbah pemanfaatan hutan minimal
Baik Nilai FE berdasarkan perbandingan potensi LHP dan LHC di PT MMM selama 2018 diperoleh hasil sebesar 0,72.
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/pemanenan/pemanfaatan
pada areal kerjanya.
2.5.1 Keberadaan dokumen rencana
kerja jangka pendek (RKT) yang disusun berdasarkan
rencana kerja jangka panjang (RKU) dan disahkan sesuai peraturan yang berlaku (Dinas
Prov, self approval).
Baik Terdapat dokumen RKT secara lengkap (selama
periode waktu penilaian) yang disusun berdasarkan RKU dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
2.5.2 Kesesuaian peta kerja dalam
rencana jangka pendek dengan rencana jangka panjang.
Baik PT MMM telah memiliki peta kerja sesuai
RKTUPHHK-HTI dan RKUPHHK-HTI yang disahkan oleh pejabat yang berwenang yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/
dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 8
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
2.5.3 Implementasi peta kerja berupa penandaan batas blok
tebangan/dipanen/ dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung (untuk konservasi/buffer zone/
pelestarian plasma nutfah/ religi/budaya/ sarana prasarana dan, penelitian dan
pengembangan).
Baik Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada seluruh batas blok tebangan/
dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
2.5.4 Kesesuaian lokasi, luas, jenis dan volume panen dengan dokumen rencana jangka
pendek.
Sedang Realisasi Produksi RKT 2018 dari LOA sebesar 51 % dari rencana dan dari luas mencapai 25%, sedangkan produksi RKT 2019 masih dalam tahun
berjalan. Jenis yang ditebang sesuai dengan dengan Rencana Jangka Pendek (RKT) seluruh jenis di areal LOA.
2.6 Kesehatan finansial perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan
pengembangan, serta pening-katan kemampuan sumber daya manusia.
2.6.1 Kondisi kesehatan finansial Sedang Berdasarkan Laporan Keuangan didapatkan nilai Likuiditas >100 %, Solvabilitas >100% (Sedang), Rentabilitas Positif, dan Catatan Kantor Akuntan
Publik terhadap laporan keuangan tahun buku terakhir Wajar Dengan Pengecualian.
2.6.2 Realisasi alokasi dana yang cukup berdasarkan laporan
Penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan keuangan
Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik).
Sedang Realisasi alokasi dana untuk tahun 2018 sebesar 74,56 % (60-79 %) dari kebutuhan kelola hutan
yang seharusnya berdasarkan laporan penataausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan
Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik).
2.6.3 Realisasi alokasi dana yang
proporsional.
Sedang Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan
kurang proporsional, dengan perbedaan 37 % (20-50%), dengan prosentase tertinggi adalah pada kegiatan Perencanaan/Pra Operasional dan
prosentase terendah pada kegiatan Pendidikan dan Latihan 0,08 %.
2.6.4 Realisasi pendanaan yang lancar.
Sedang Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan lancar namun tidak sesuai dengan tata
waktu.
2.6.5 Modal yang ditanamkan
(kembali) ke hutan.
Sedang Modal yang dikembalikan ke hutan berdasarkan
biaya penanaman, pemeliharaan tanaman dan serta Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan sebesar 82 % ( >80 %) tetapi belum seluruhnya.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 9
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
2.6.6 Realisasi kegiatan fisik penanaman/ pembinaan hutan.
Buruk Realisasi fisik penanaman tanaman pokok, tanaman kehidupan oleh PT MMM tahun 2018 di areal LOA sebesar 25 % dari yang seharusnya.
3 Ekologi
3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan.
3.1.1 Luasan kawasan dilindungi. Sedang Luas kawasan lindung telah sesuai sebagian dengan dokumen perencanaan yang ada yaitu
RKUPHHK-HTI PT MMM dan SK Direktur PT MMM tahun 2018 yang mengacu pada jenis-jenis kawasan dilindungi pada AMDAL PT MMM tahun
2017. Kondisi biofisik kawasan lindung tersebut tidak seluruhnya sesuai, yaitu adanya kondisi yang tidak berhutan.
3.1.2 Penataan kawasan dilindungi
(persentase yang telah ditandai, tanda batas dikenali).
Baik PT MMM telah melakukan penataan pada seluruh
Kawasan Lindung pada RKT berjalan. Hal tersebut sesuai dengan rencana penataan pada dokumen AMDAL PT MMM tahun 2017.
3.1.3 Kondisi penutupan kawasan dilindungi.
Sedang Kondisi penutupan Kawasan Lindung PT MMM mencapai 63 % yang berhutan, sedangkan
sisanya berupa non hutan.
3.1.4 Pengakuan para pihak terhadap kawasan dilindungi.
Sedang Keberadaan Kawasan Lindung di PT MMM telah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, tetapi belum
terdapat pengakuan dari perusahaan yang bersinggungan langsung dengan PT MMM.
3.1.5 Laporan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang
areal/land scaping sesuai RKL/RPL dan/atau tata ruang yang ada di dalam RKU.
Baik PT MMM telah memiliki laporan pada Kawasan Lindung yang telah ditata di lapangan sesuai
dokumen perencanaan.
3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan.
3.2.1 Ketersediaan prosedur perlindungan yang sesuai
dengan jenis-jenis gangguan yang ada.
Baik PT MMM telah memiliki prosedur yang mencakup seluruh jenis gangguan yang ada seperti
perambahan berupa kebun; perambahan berupa ladang; illegal logging kayu dan flora dilindungi; kebakaran hutan; hama dan penyakit tanaman;
dan perburuan satwa.
3.2.2 Sarana prasarana perlindungan gangguan hutan.
Sedang PT MMM telah memiliki sebagian besar sarana prasarana perlindungan gangguan hutan yang terdiri dari sarana DAMKARHUTLA dan sarana
SATPAMHUT. Sarana DAMKARHUTLA yang dimiliki oleh PT MMM secara jumlah dan fungsi belum seluruhnya sesuai dengan ketentuan.
3.2.3 SDM perlindungan hutan.
Sedang PT MMM telah memiliki SDM perlindungan hutan,
yang terdiri dari SDM DALKARHUTLA dan SATPAMHUT. SDM tersebut secara jumlah telah sesuai dengan ketentuan tetapi secara kualifikasi
belum sesuai ketentuan.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
3.2.4 Implementasi perlindungan gangguan hutan (preemptif/ preventif/ represif)
Baik PT MMM telah melakukan implementasi perlindungan hutan sesuai dengan jenis-jenis gangguan yang ada. Jenis gangguan tersebut
yaitu perambahan berupa illegal loging, perambahan hutan, pertambangan tanpa izin, perburuan satwaliar, penggembalaan liar, dan
penangkapan ikan dengan racun.
3.3 Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
3.3.1 Ketersediaan prosedur
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah & air.
Baik PT MMM telah memiliki prosedur pengelolaan
terkait dampak terhadap tanah dan air akibat proses pemanfaatan hutan di PT MMM. Prosedur tersebut telah mencakup seluruh dampak yang
potensial muncul pada tanah dan air selama proses produksi.
3.3.2 Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap
tanah dan air.
Baik PT MMM telah memiliki sarana pengelolaan dan pemantauan tetapi jumlah dan fungsinya sesuai
ketentuan.
3.3.3 SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
Baik Tersedia SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang secara jumlah dan kualifikasi sesuai ketentuan.
3.3.4 Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap
tanah dan air (teknis sipil dan vegetatif).
Sedang Terdapat dokumen perencanaan berupa Dokumen RKL PT MMM tahun 2017 dan terdapat
implementasi rencana pengelolaan, tetapi belum seluruhnya diimplementasikan.
3.3.5 Rencana dan implementasi pemantauan dampak terhadap
tanah dan air.
Buruk Terdapat dokumen perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah dan air berupa dokumen
RPL PT MMM tahun 2017 tetapi implementasi pemantauan belum dilakukan sesuai ketentuan.
3.3.6 Dampak terhadap tanah dan air.
Sedang Terdapat indikasi terjadinya dampak terhadap tanah dan air serta ada upaya pengelolaan
dampak sesuai ketentuan.
3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang
(rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
3.4.1 Ketersediaan prosedur identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau
langka, jarang, terancam punah dan endemik mengacu pada perundangan yang
berlaku.
Sedang Tersedia prosedur identifikasi flora dan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan / atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di areal PT MMM.
3.4.2 Implementasi kegiatan identifikasi.
Sedang Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna dilindungi di PT MMM, tetapi belum mencakup seluruh jenis dilindungi yang ada di areal PT MMM.
3.5 Pengelolaan flora untuk:
1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. 2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam
punah dan endemik.
3.5.1 Ketersedian prosedur pengelolaan flora yang
Baik PT MMM telah memiliki prosedur pengelolaan flora dilindungi yang mencakup jenis-jenis flora
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
dilindungi dan/atau atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang ada di dalam areal PT MMM.
3.5.2 Implementasi kegiatan
pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan.
Sedang Terdapat implementasi pengelolaan flora seperti
tetapi belum mencakup seluruh jenis-jenis fauna dilindungi di areal PT MMM.
3.5.3 Kondisi spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik.
Sedang Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species flora dilindungi dan / atau jarang, langka
dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal PT MMM.
3.6 Pengelolaan fauna untuk: 1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah dan endemik.
3.6.1 Ketersedian prosedur pengelolaan fauna yang
dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, dan tercakup
kegiatan perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan pemantauan).
Baik Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk sebagian jenis yang dilindungi dan / atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal PT MMM.
3.6.2 Realisasi pelaksanaan
kegiatan pengelolaan fauna sesuai dengan yang direncanakan.
Sedang Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi
tidak mencakup seluruh jenis flora yang dilindungi dan/atau jarang, langka, terancam punah, dan endemik yang ada di areal PT MMM.
3.6.3 Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang Terdapat gangguan tetapi ada upaya penanggulangan gangguan oleh PT MMM.
4 Sosial
4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.
4.1.1 Ketersediaan dokumen/ laporan mengenai pola
penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.
Sedang PT MMM memiliki sebagian dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan
SDA / SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan / atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh
pemegang izin yang termaktub diantaranya dalam dokumen RKUPHHK-HTI, AMDAL, RKTUPHHK-
HTI.
4.1.2 Tersedia mekanisme pembuatan batas kawasan
secara parsitipatif dan penyelesaian konflik batas kawasan.
Baik PT MMM telah memiliki dokumen mekanisme penataan batas/rekonstruksi batas kawasan
secara partisipatif dan konflik batas kawasan yang disepakati para pihak dan disahkan oleh Pimpinan Perusahaan.
4.1.3 Tersedia mekanisme
pengakuan hak-hak dasar
Baik PT MMM telah memiliki mekanisme mengenai
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 12
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan
SDH.
adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas yang disahkan oleh Pimpinan
Perusahaan.
4.1.4 Terdapat batas yang memisahkan secara tegas antara kawasan/areal kerja
unit manajemen dengan kawasan kehidupan masyarakat.
Sedang PT MMM telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin dengan sebagian (kawasan yang dimiliki) masyarakat
hukum adat/setempat antara lain termaktub dalam dokumen SK IUPHHK-HTI & RKUPHHK-HTI dan BAP Batas Patrisipatif.
4.1.5 Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas
areal kerja IUPHHK/KPH.
Sedang Terdapat persetujuan oleh sebagian para pihak dan masih ada konflik.
4.2 Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4.2.1 Ketersediaan dokumen yang menyangkut tanggung jawab
social pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.
Baik PT MMM telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial sesuai
dengan peraturan perundangan yang relevan yang dijabarkan pada dokumen AMDAL PT MMM 2004, RKUPHHK-HTI (2017), RKTUPHHK-HTI
2018 dan 2019, dan Rencana Operasional Kelola Sosial Tahun 2018 dan 2019
4.2.2 Ketersediaan mekanisme pemenuhan kewajiban social
pemegang izin terhadap masyarakat.
Sedang PT MMM telah memiliki sebagian mekanisme pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin
terhadap masyarakat.
4.2.3 Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH
Sedang PT MMM telah memiliki bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam
mengelola SDH namun hanya sebagian, yaitu tidak dilengkapi dengan perencanaan sosialisasi.
4.2.4 Realisasi pemenuhan tanggung jawab social
terhadap masyarakat /implementasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan
masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH.
Sedang PT MMM telah merealisasikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat berdasarkan jenis
kegiatan bantuan dan persentase pencapaian realisasi kelola sosial pada RKTUPHHK 2018 dan 2019 sebesar 87 %.
4.2.5 Ketersediaan laporan/ dokumen terkait pelaksanaan
tanggung jawab social pemegang izin termasuk ganti rugi.
Baik PT MMM memiliki data laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial termasuk
ganti rugi selama periode 2018-2019 baik laporan/dokumen kompensasi, ganti rugi maupun bantuan sosial termasuk keterlibatan tenaga kerja
lokal dinyatakan lengkap.
4.3 Mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak.
4.3.1 Ketersediaan data dan
informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat,
tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
Sedang PT MMM memiliki data dan informasi masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH, namun belum lengkap dan
belum jelas. Hal ini dikarenakan sumber data dan informasi terkait masyarakat hukum adat
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 13
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH hanya tersedia pada Laporan
AMDAL dan RKU yang berisi informasi data sebelum tahun 2017.
4.3.2 Ketersediaan mekanisme peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.
Baik PT MMM telah memiliki mekanisme yang legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat yang berbasis hutan, namun belum lengkap.
4.3.3 Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi
masyarakat.
Baik PT MMM memiliki dokumen mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi
masyarakat yang lengkap dan jelas mulai dari jangka panjang yang bersifat global, jangka
menengah, dan jangka pendek yang bersifat operasional yaitu AMDAL/RKL-RPL, SK IUPHHK, RKUPHHK-HTI, Visi-Misi, RKTUPHHK dan RO
Kelola Sosial.
4.3.4 Implementasi kegiatan
peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan atau
masyarakat setempat oleh pemegang izin yang tepat
sasaran.
Baik PT MMM pada tahun kegiatan 2018-2019 memiliki
bukti implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang tepat
sasaran dengan persentase sebesar 84,83%.
4.3.5 Keberadaan dokumen/
laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak.
Baik PT MMM memiliki dokumen/laporan mengenai
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak (Masyarakat, Pemerintah dan Karyawan), tersedia dengan lengkap dan terdokumentasikan dengan
baik.
4.4 Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal.
4.4.1 Tersedianya mekanisme
resolusi konflik
Baik PT MMM memiliki mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas.
4.4.2 Tersedia peta konflik.
Sedang PT MMM telah memiliki dokumen Peta Area Konflik dan Laporan Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik, akan tetapi dokumen peta dan
laporan pemetaan potensi konflik tersebut belum mengakomodir Perdirjen PHPL Nomor P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 secara maksimal.
Laporan pemetaan potensi konflik masih belum dilengkapi: (1) Pencantuman 5 level rank hasil
analisis indikator pada legenda peta; (2) Pewarnaan peta belum dibuat sesuai level potensi konflik.
4.4.3 Adanya kelembagaan resolusi konflik yang didukung oleh
para pihak.
Baik PT MMM memiliki kelembagaan resolusi konflik yang melibatkan para pihak yang dilengkapi
dengan sumberdaya manusia yang cukup dan kompeten disertai uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing personil dalam
kelembagaan resolusi konflik. Sedang terkait pengalokasian dana anggaran penanganan konflik
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 14
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
perusahaan sudah termuat dalam alokasi dana kelola sosial/ PMDH dan atau dalam anggaran operasional Camp.
4.4.4 Ketersediaan dokumen proses
penyelesaian konflik yang pernah terjadi.
Baik Tersedia dokumen/laporan penanganan konflik
(identifikasi potensi konflik dan penanganan konflik) yang lengkap dan jelas, dan substansi isi dokumen selalu update serta telah dilaporkan
kepada instansi Dinas Kehutanan Provinsi setiap semester melalui Laporan Pemetaan Potensi Konflik.
4.5 Perlindungan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
4.5.1 Adanya hubungan industrial. Sedang PT MMM telah merealisasikan sebagian besar hubungan industrial dengan karyawan, namun
realisasinya kurang dari 100%.
4.5.2 Adanya rencana dan realisasi pengembangan kompetensi tenaga kerja.
Sedang PT MMM telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi. Realisasi peningkatan kompetensi SDM GANISPHPL dan
Non GANISPHPL rata-rata sebesar 93,75%.
4.5.3 Dokumen standar jenjang
karir dan implementasinya.
Baik PT MMM memiliki dokumen standar jenjang karir
dan telah diimplementasikan seluruhnya.
4.5.4 Adanya Dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan implementasinya.
Baik PT MMM telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.
Keterangan: *) Baik, Sedang, Buruk, NA (Not Applicable / Tidak Diterapkan).
E. Resume Hasil Verifikasi LK
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
P.1 Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan.
K.1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.
1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.
a Dokumen legal terkait
perizinan usaha (SK IUPHHK)
Memenuhi - Tersedia lengkap SK IUPHHK-HTI PT MMM
yaitu Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017, Tanggal 22 Mei 2017
Tentang Pemberian IUPHHK-HTI Kepada PT MMM Atas Areal Hutan Produksi seluas ± 10.350 Ha di Kabupaten Paser dan
Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, untuk jangka waktu 60 tahun. SK tersebut dilampiri dengan Peta
Areal Kerja IUPHHK-HTI PT MMM dengan skala 1:50.000.
- Hasil telaah SK IUPHHK-HA dan peta
lampirannya menyatakan bahwa SK IUPHHK-HT PT MMM adalah absah dan kesesuaian kawasan dipenuhi seluruhnya.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 15
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
b Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK).
Memenuhi PT MMM telah melunasi kewajiban pembayaran IIUPHHK sesuai dengan SPP-IIUPH Nomor
S.365/PHPL/IPHH/HPL.4/5/2017, tanggal 19 Mei 2017 sebesar Rp. 155.250.000,00 (Seratus lima puluh lima juta dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
c Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada).
NA Berdasarkan telaah peta areal kerja, peta RKUPHHK-HTI Periode Tahun 2018 – 2027, peta RKT Tahun 2018 dan 2019 PT MMM,
observasi lapangan dan informasi dari Management Representative (MR) PT MMM, diketahui bahwa di dalam areal kerja PT MMM
tidak terdapat penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (tersedia surat pernyataan dari UM PT MMM).
P.2 Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah.
K.2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang
berwenang.
a Dokumen RKUPHHK/RPKH,
RKT/Bagan Kerja/ RTT beserta lampirannya yang
telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi :
Dokumen RKUPHHK/RPKH & lampirannya yang disusun berdasar-kan
IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising
dan/atau Canhut.
Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh pejabat yang
berwenang atau yang disahkan secara self approval
Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat
oleh Ganis PHPL Canhut.
Memenuhi - Tersedia dokumen RKUPHHK-HTI PT MMM
Periode 2018 – 2027 lengkap dengan lampiran peta yang telah disahkan oleh
pejabat berwenang sesuai Keputusan Menteri LHK Nomor SK.733/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/2/2018 tanggal 13
Februari 2018 tentang Persetujuan RKUPHHK-HTI Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Periode Tahun 2018 –
2027 a.n. PT MMM di Provinsi Kalimantan Timur.
- Tersedia lengkap dokumen RKTUPHHK-HTI
PT MMM Tahun 2018 yang telah disetujui melalui Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor
89/Kpts/DK-II/2018, tanggal 17 Mei 2018 tentang Pengesahan RKTUPHHK-HTI Tahun 2018 a.n. PT MMM di Provinsi Kalimantan
Timur, dengan masa berlaku 12 (dua belas) bulan sejak tanggal ditetapkan (s.d. 16 Mei
2019).
- Tersedia lengkap dokumen RKT PT MMM Tahun 2019 yang telah disetujui melalui
Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 522.110.1/87/Kpts/DK-II/2019, tanggal 24
Mei 2019 tentang Pengesahan RKTUPHHK-HTI Tahun 2019 a.n. PT MMM di Provinsi Kalimantan Timur, dengan masa berlaku
sampai dengan 31 Desember 2019.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 16
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
- Hasil telaah dokumen dan SK RKTUPHHK-HTI Tahun 2018 dan 2019 dan lampirannya,
menunjukkan bahwa dokumen RKTUPHHK-HTI PT MMM Tahun 2018 dan 2019 tersebut disusun mengacu kepada dokumen
RKUPHHK-HTI yang disahkan dan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan keabsahannya telah terpenuhi.
b Peta areal yang tidak boleh
ditebang pada RKT/Bagan Kerja/RTT dan bukti implementasinya di lapangan.
Memenuhi Tersedia peta yang menggambarkan areal yang
tidak boleh ditebang (peta RKTUPHHK-HTI Tahun 2018 dan 2019) yang dibuat dengan prosedur yang benar, dan keberadaan areal
tersebut (sempadan sungai dan KPPN/KPSL) terbukti di lapangan dan lokasinya sesuai dengan peta yang disahkan.
c Penandaan lokasi blok
tebangan/ blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan.
Memenuhi - Tersedia Peta kerja RKTUPHHK-HTI PT
MMM tahun 2018 dan 2019 yang disahkan pejabat berwenang, dimana blok/petak tebangan dibubuhi dengan stempel/cap
basah dan paraf Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.
- Posisi/lokasi blok/petak tebangan di
lapangan sesuai dengan peta yang disahkan, dan bukti-bukti penandaan blok/petak di lapangan terlihat jelas.
K.2.2 Adanya rencana kerja yang sah.
2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
a Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya.
Memenuhi - PT MMM telah memiliki dokumen RKUPHHK-HTI Periode 2018 – 2027 lengkap dengan
lampiran peta yang telah disahkan melalui Keputusan Menteri LHK Nomor SK.733/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/2/2018
tanggal 13 Februari 2018.
- Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHK-HTI PT MMM dipenuhi
seluruhnya.
b Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan
yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.
Memenuhi Lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam dalam rangka penyiapan lahan untuk HTI PT MMM sesuai antara dokumen RKTUPHHK-
HTI 2018 dan 2019 dengaan kenyataan di lapangan.
P.3 Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.
K.3.1 Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar,
mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.
3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang /dipanen atau yang dipanen/ dimanfaatkan telah di–LHP-kan.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 17
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang.
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen LHP yang diterbitkan melalui aplikasi SIPUHH dan
ditandatangani oleh petugas pembuat LHP (Sdr. Purwoko/No.Reg. 02312-11/PKB-R/XX/2017) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
- Sampai dengan tanggal 12 September 2019, terdapat penerbitan LHP sebanyak 59 set
LHP (LHP KBB, KBS dan KBK) dengan volume kayu bulat sebesar 18.045,46 M3.
- Hasil uji petik fisik kayu bulat menunjukan
bahwa dokumen LHP sesuai dengan fisik kayu, dan kayu bulat yang di-LHP-kan dapat
dipastikan berasal dari petak sesuai dengan LHP.
3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan.
Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari:
TPK hutan ke TPK Antara,
TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar,
TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu
terdaftar.
Memenuhi - Seluruh kayu bulat PT MMM (kayu hutan alam dalam rangka penyiapan lahan untuk
HTI) yang diangkut dari TPK Hutan ke TPK Antara KM 0 Sepan, dan dari TPK Antara KM 0 Sepan ke Tujuan Pembeli/Industri selama
periode Juni 2018 s.d. September 2019 telah dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan berupa SKSHHK sesuai dengan
ketentuan.
- Selama periode tersebut, jumlah total kayu yang diangkut dari TPK Hutan ke TPK Antara
KM.0 Sepan adalah sebanyak 15.539,40 m3, dengan menggunakan Logging Truck. Sedangkan jumlah total kayu yang diangkut
dari TPK Antara KM.0 Sepan ke Tujuan Pembeli/Industri adalah sebanyak
10.740,13 m3, dengan menggunakan Tongkang/Kapal dan Logging Truck.
- Hasil uji petik persediaan kayu yang
tercantum di dalam LMKB pada masing-masing TPK telah sesuai dengan dokumen pendukungnya pada periode yang sama
(LHP, SKSHHK, DKDS terkait).
3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.
a Tanda-tanda PUHH/ barcode
pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak.
Memenuhi - Tanda-tanda PUHH/label pada kayu bulat PT
MMM telah sesuai dengan dokumen.
- ID barcode dipasang pada bontos kayu bulat sebelum kayu dipindahtangankan.
b Identitas kayu diterapkan
secara konsisten oleh pemegang izin.
Memenuhi - PT MMM telah melaksanakan sistem
penatausahaan kayu melalui aplikasi SIPUHH dengan menerapkan tanda-tanda PUHH (ID-barcode) pada setiap kayu
bulat/log secara konsisten.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 18
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
- Terdapat prosedur PUHH (IK dan SOP) yang digunakan sebagai sistem yang
diimplementasikan pada kegiatan Tata Usaha Kayu yang dilakukan oleh PT MMM. SOP tersebut telah mengacu kepada
ketentuan PUHH yang berlaku.
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.
Arsip SKSKB dan dilampiri
Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk
hutan tanaman.
Memenuhi - Tersedia arsip dokumen SKSHHK PT MMM
selama periode Juni 2018 s.d. September 2019 beserta lampiran (Daftar Kayu) yang lengkap dan sah, yang diterbitkan dan
dicetak melalui aplikasi SIPUHH dan ditandatangani oleh petugas berwenang,
sebagai berikut :
SKSHHK dari TPK Hutan ke TPK Antara KM 0 Sepan sebanyak 270 set.
SKSHHK dari TPK Antara KM 0 Sepan ke Tujuan Pembeli/Industri sebanyak 11 set.
- Seluruh dokumen SKSHHK diterbitkan dan ditandatangani oleh petugas penerbit SKSHHK a.n. H.M. Sjudjudsyah
(No.Reg.00087-11/PKB.R/XX/2010).
K.3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu.
3.2.1 Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH).
a Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan
Memenuhi Dokumen tagihan/SPP PSDH dan DR yang diterbitkan atas LHP PT MMM selama periode Juni 2018 s.d. September 2019 telah sesuai
dengan jumlah dan volume kayu yang telah di-LHP-kan, baik menurut kelompok jenis, volume maupun tarif yang berlaku.
b Bukti Setor DR dan/atau
PSDH.
Memenuhi PT MMM telah melunasi kewajiban pembayaran
PSDH dan DR periode Juni 2018 s.d. September 2019 sesuai dengan dokumen tagihan /SPP yang diterbitkan.
c Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam
(termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk
pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan
tanaman.
Memenuhi Pembayaran PSDH dan DR yang dilakukan oleh PT MMM telah sesuai dengan tarif yang berlaku
baik jenis maupun ukurannya.
K.3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.
3.3.1 Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Dokumen PKAPT NA Kewajiban memiliki PKAPT diatur melalui
Keputusan Menteri Perindustrian dan
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 19
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
Perdagangan Nomor 68/MPP/KEP/2/2003 tanggal 11 Februari 2003 Tentang Pedagang
Kayu Antar Pulau.
Keputusan tersebut telah dicabut melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 81
Tahun 2018 tanggal 30 Juli 2018 Tentang Pencabutan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 68/MPP/KEP/2/2003
Tentang Pedagang Kayu Antar Pulau. Peraturan Menteri tersebut berlaku sejak diundangkan tanggal 10 Agustus 2018.
3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang sah.
Dokumen yang menunjukkan identitas kapal.
Memenuhi Setiap kapal pengangkut kayu PT MMM selama periode 2018 s.d. September 2019 adalah kapal berbendera Indonesia.
K.3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal.
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal.
Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan
Memenuhi Seluruh Kayu bulat PT MMM yang telah di-LHP-kan dan telah dibayar PSDH dan DRnya telah menggunakan Tanda V-Legal (bersamaan
dengan barcode) sebelum dipindahtangankan. Selain itu Tanda V-Legal juga dibubuhkan pada
dokumen SKSHHK
P.4 Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan.
K.4.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
4.1.1 Pemegang izin telah memiliki Dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.
Dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-
UPL/RKL-RPL.
Memenuhi - PT MMM telah memiliki dokumen AMDAL
(ANDAL, RKL, RPL) yang telah disahkan melalui Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur No: 503/406/LINK/DPMPTSP/III/2017 Tanggal 8 Maret 2017 Tentang Izin Lingkungan
Hidup Atas Rencana UPHHK-HTI dan Pembangunan Pabrik Pengolahan Lateks
Seluas ± 11.005,20 Ha oleh PT MMM.
- Proses penyusunan dokumen AMDAL PT MMM telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan
tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial.
a Dokumen RKL dan RPL Memenuhi - Tersedia dokumen RKL-RPL PT MMM yaitu RKL - RPL Rencana Kegiatan UPHHK-HTI
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 20
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
dan Unit Pengolahan Lateks PT MMM, untuk luasan sebesar 11.005,20 Ha.
- Dokumen RKL dan RPL tersebut telah disahkan bersamaan dengan dokumen ANDAL PT MMM melalui Keputusan Kepala
DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur Nomor 503/406/LINK/DPMPTSP/III/2017, Tanggal 8 Maret 2017.
b Bukti pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial.
Memenuhi - Terdapat bukti yang cukup terkait
pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan PT MMM selama periode 2018 s.d. September 2019 sesuai
dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan, dan sesuai dengan perkembangan kegiatan lapangan PT MMM.
- PT MMM telah menyusun laporan pelaksanaan RKL-RPL semester II tahun 2018 dan semster I tahun 2019, dan telah
dilaporkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur.
P.5 Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan.
K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3.
a Pedoman/prosedur K3 Memenuhi PT MMM telah memiliki prosedur-prosedur terkait K3, dan dalam implementasi kegiatan K3 di lapangan telah tersedia personel
penanggungjawab K3 bersertifikat Ahli Umum K3 yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Technical Estate Manager PT MMM No.
002/HSE-MMM/III/2019 tentang Revisi Pembentukan Satuan Tugas K3 dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan PT
MMM tahun 2019, disertai job description.
b Ketersediaan peralatan K3 Memenuhi - PT MMM telah secara konsisten menyediakan peralatan dan perlengkapan K3 sesuai dengan kebutuhan dan berfungsi
baik seperti: APD bagi karyawan; peralatan pemadam Api (APAR dan mobil Damkar); poliklinik dan tenaga medis, kotak P3K dan
persediaan obat-obatan dalam jumlah yang mencukupi dan belum kadaluarsa.
- Terdapat rambu-rambu/himbauan K3 di
sekitar Site Penajam dan areal kerja PT MMM.
c Catatan kecelakaan kerja Memenuhi - Tersedia laporan pemantauan K3 bulanan PT MMM selama periode 2018 s.d.
September 2019, yang berisi data Gangguan Kesehatan Pekerja dan Kejadian Kecelakaan Kerja. Selama periode tersebut terdapat 1
kali kejadian kecelakaan kerja. Kronologis
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 21
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
kejadian kecelakaan kerja tersebut dan tindakan pengananannya dijelaskan secara
rinci pada Laporan Invertigasi Kecelakaan Kerja.
- Upaya pencegahan dan penanganan
penyakit karyawan dan kecelakaan kerja yang telah dilakukan oleh PT MMM diantaranya adalah dengan penyediaan APD
bagi karyawan, pemasangan rambu/pamflet K3, penyediaan fasilitas kesehatan dan tenaga medis, serta obat-obatan.
K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.
5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja.
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (Auditee) yang
membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat
pekerja.
Memenuhi - Sampai dengan pelaksanaan penilaian kinerja PHPL ini, belum terdapat organisasi
serikat pekerja PT MMM. Namun, pimpinan PT MMM telah memberikan kebebasan kepada karyawan untuk membentuk atau
terlibat dalam kegiatan serikat pekerja melalui Surat Pernyataan Direktur PT MMM.
- Hasil wawancara dengan beberapa
perwakilan karyawan menyatakan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi
karyawan.
5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Ketersediaan Dokumen KKB
atau PP
Memenuhi PT MMM telah memiliki Peraturan Perusahaan
(PP) yang mengatur hak-hak pekerja dan telah disahkan pejabat berwenang melalui Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Timur Nomor KEP.560/2210/B.PHI&JAMSOSTEK/2018 tanggal 19 Juli 2018 Tentang Pengesahan
Peraturan Perusahaan PT MMM.
5.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan).
Pekerja yang masih di bawah
umur
Memenuhi Penerimaan dan penggunaan tenaga kerja PT
MMM sudah memenuhi ketentuan yang berlaku dan tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur.
Keterangan: *) Memenuhi, Tidak Memenuhi, NA (Not Applicable / Tidak Diterapkan).