-330 00 filegmp-330 00 qc : 13/09/2016 halaman 1 resume hasil penilikan ke-2 penilaian kinerja...
Transcript of -330 00 filegmp-330 00 qc : 13/09/2016 halaman 1 resume hasil penilikan ke-2 penilaian kinerja...
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 1
RESUME HASIL PENILIKAN KE-2
PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
A. Identitas LPPHPL
Nama Lembaga PT GARDA MUTU PRIMA
Nomor Akreditasi LPPHPL-022-IDN
Alamat Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Nomor Telepon/Faks/
Telp : 0251-7554068
Email : [email protected] Website : www.gardamutuprima.com
Direktur Ir. Sugeng Hariyadi, MM
Standar Audit Lampiran 1.1. dan 2.1. Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016
Tim Audit 1. Pazri Nurpazri, S.Hut (Lead Auditor / Auditor Kriteria Prasyarat dan Produksi)
2. Rudi Hermawan, S.Hut, M.Si (Auditor Kriteria Ekologi)
3. Drs. Tata Sumitra, M.Si (Auditor Kriteria Sosial) 4. Edi Wilson, S.Hut (Auditor Kriteria VLK)
5. Pipih Zulkarnaen, S.P (Auditor Magang Kriteria Prasyarat)
Pengambil Keputusan Ir. Sugeng Hariyadi, MM
B. Identitas Auditee
Nama Pemegang Izin PT BORNEO KARYA INDAH MANDIRI
Nomor & Tanggal SK Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.474/Menhut-II/2006,
Tanggal 5 Oktober 2006
Luas Areal ± 50.860 Ha
Lokasi Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur
NPWP 02.251.391.5-725.000
Alamat Kantor Kantor Pusat : Jl. Pangeran Hidayatullah No. 88, Samarinda, Kalimantan Timur
Cabang : Graha Hanurata, Jl. Kebun Sirih No. 67-69, Jakarta Pusat
Nomor Telepon/Faks/
Telp : 0541 – 741355
Email : [email protected]
Pengurus Perusahaan Komisaris Utama : Hendry Lesmana Komisaris : Timotius Sintrajaya Direktur Utama : Soesanto
Direktur : Dan Toding
Nomor Sertifikat GMP/2017/10001
Masa berlaku Sertifikat 5 (lima) tahun, terhitung dari tanggal 5 Juli 2017 s.d. 4 Juli 2022
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 2
C. Tahapan Audit
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan
Instansi Kehutanan
17/05/2019,
Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur,
di Samarinda.
Kantor BPHP Wilayah XI Samarinda, di Samarinda.
- Melapor dan berkoordinasi dengan Dinas
Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan BPHP Wilayah XI Samarinda sebelum pelaksanaan Penilikan Ke-2 PHPL dan VLK
PT Borneo Karya Indah Mandiri (PT BKIM).
- Diperoleh beberapa informasi dan masukan yang perlu ditindaklanjuti terkait dengan
Penilikan Ke-2 PHPL dan VLK PT BKIM.
Pertemuan Pembukaan
18/05/2019,
Kantor/Basecamp PT BKIM, Site Manubar
Desa Manubar, Kec. Sandaran, Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur.
- Dihadiri oleh Tim Audit PT Garda Mutu Prima (PT GMP), Wakil Manajemen/MR dan perwakilan karyawan Auditee.
- Materi Pertemuan Pembukaan diantaranya: Perkenalan peserta dan penjelasan peran dan tugas masing-masing; Konfirmasi
rencana, ruang lingkup, tujuan dan sasaran, standar, dan tata waktu audit; Penjelasan metodologi dan tahapan audit;
Review singkat hasil audit awal; Penjelasan bahwa perkembangan audit akan diinformasikan kepada auditee; Konfirmasi
bahasa yang digunakan; Konfirmasi ketersediaan sumber daya dan fasilitas
yang diperlukan oleh tim audit; Konfirmasi terkait kerahasiaan dan kesediaan auditee untuk menyediakan data/informasi secara
lengkap dan transparan; Informasi terkait penyampaian dan konfirmasi temuan audit, termasuk pengkategorian temuan audit;
Informasi mengenai ketentuan yang dapat menyebabkan audit dihentikan; Konfirmasi Perwakilan Manajemen (MR); Review
singkat hasil audit sebelumnya; Tanya jawab; dan Penandatanganan Berita Acara Pertemuan Pembukaan.
Verifikasi Dokumen
dan Observasi Lapangan
18-22/05/2019,
Kantor/Basecamp PT BKIM, Site Manubar.
Desa Manubar, Kec. Sandaran, Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan
Timur.
Areal kerja PT BKIM.
Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur.
Melakukan verifikasi dokumen dan observasi
lapangan, serta klarifikasi melalui wawancara dengan Auditee dan para pihak sesuai dengan ruang lingkup dan standar audit mengacu
kepada Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016, Lampiran
1.1. Standar Penilaian Kinerja PHPL pada IUPHHK-HA dan Lampiran 2.1 Standar VLK pada pada IUPHHK-HA/HT/RE/Hak
Pengelolaan.
Pertemuan Penutupan
23/05/2019,
Kantor/Basecamp PT BKIM, Site Manubar
- Dihadiri oleh Tim Audit PT GMP, Wakil Manajemen /MR dan perwakilan karyawan Auditee.
- Materi Pertemuan Penutupan diantaranya: Konfirmasi bahwa bukti audit dikumpulkan
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 3
Desa Manubar, Kec. Sandaran, Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur.
berdasarkan data/informasi yang tersedia serta pengambilan contoh/sampling; Pemaparan kesimpulan hasil audit secara
ringkas; Penjelasan dan konfirmasi temuan ketidaksesuaian dan observasi serta waktu
pemenuhannya; penjelasan tahapan sertifikasi selanjutnya setelah audit lapangan; Tanya jawab; Penandatanganan
Berita Acara Pertemuan Penutupan.
Koordinasi dengan
Instansi Kehutanan
24/05/2019,
Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur,
di Samarinda.
Kantor BPHP Wilayah XI Samarinda, di Samarinda.
Melapor dan menyampaikan laporan ringkas
ke Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan BPHP Wilayah XI Samarinda setelah pelaksanaan Penilikan Ke-2 PHPL dan VLK PT
BKIM.
Pengambilan Keputusan
17/06/2019,
Kantor PT Garda Mutu Prima, Bogor – Provinsi Jawa Barat.
- Keputusan Penilikan Ke-2 Penilaian Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT BKIM adalah “Lulus” dengan predikat “Baik”.
- Sertifikat PHPL PT BKIM Nomor GMP/2017/10001 “Dapat Dilanjutkan”.
- Menetapkan waktu pelaksanaan Penilikan
Ke-3 selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak terbitnya keputusan Penilikan Ke-2.
D. Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
1 Prasyarat
1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA.
1.1.1 Ketersediaan dokumen legal
dan administrasi tata batas (PP, SK IUPHHK-HA, Pedoman TBT, Buku TBT, Peta TBT,
BATB).
Baik PT BKIM telah memiliki dokumen legal dan
administrasi tata batas yang lengkap sesuai dengan tingkat realisasi tata batas yang telah dilakukan.
Dokumen legal izin operasional IUPHHK-HA telah dimiliki melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.474/Menhut-II/2006 tanggal 5 Oktober 2006,
dan administrasi tata batas terakhir terdapat Rencana Penataan Batas Nomor 19/KUH-2/IUPHHK-HA/2018 tanggal 29 Januari 2018.
1.1.2 Realisasi tata batas dan
legitimasinya (BATB).
Sedang Terdapat upaya PT BKIM untuk merealisasikan
tata batas temu gelang yang dibuktikan dengan adanya komunikasi dan koordinasi dengan pihak instansi terkait dalam rangka penerbitan Instruksi
Kerja penataan batas/rekonstruksi batas persekutuan dengan pihak lain.
1.1.3 Pengakuan para pihak atas eksistensi areal IUPHHK
kawasan hutan (BATB).
Sedang Di dalam areal kerja PT BKIM masih terdapat konflik batas berupa penggunaan areal di luar
sektor kehutanan oleh pihak luar, dan ada upaya untuk menyelesaikan konflik batas tersebut secara terus-menerus diantaranya berupa
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 4
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
pendataan, pemasangan plang batas, melaporkan ke instansi terkait dan penyusunan instruksi kerja tata batas.
1.1.4 Tindakan pemegang izin
dalam hal terdapat perubahan fungsi kawasan. (Apabila tidak ada perubahan fungsi maka
verifier ini menjadi Not Aplicable).
Baik Areal kerja IUPHHK-HA PT BKIM mengalami
perubahan fungsi kawasan, dan telah ditindaklanjuti dengan melakukan Revisi RKUPHHK-HA PT BKIM Periode 2012-2021 yang
telah disahkan melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.176/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/1/2018
tanggal 24 Januari 2018.
1.1.5 Penggunaan kawasan di luar
sektor kehutanan. (Apabila tidak ada penggunaan
kawasan di luar sektor Kehutanan maka verifier ini menjadi Not Aplicable).
Sedang Terdapat penggunaan kawasan di luar sektor
kehutanan oleh pihak lain di dalam areal kerja PT BKIM. PT BKIM telah berupaya untuk mendata
dan melaporkan penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan tersebut kepada instansi yang berwenang tetapi belum seluruhnya.
Sampai saat ini persoalan/konflik batas tersebut belum dapat diselesaikan secara tuntas.
1.2 Komitmen Pemegang IUPHHK-HA.
1.2.1 Keberadaan dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan PHL.
Baik PT BKIM telah memiliki dokumen Visi dan Misi yang legal melalui Keputusan Direktur Utama PT BKIM No. 34/Dir A-BKIM/SMD/XII/2016 tanggal
10 Desember 2016 yang isinya telah sesuai dengan kerangka PHPL.
1.2.2 Sosialisasi visi, misi dan tujuan perusahaan.
Baik PT BKIM telah melaksanakan sosialisasi visi dan misi kepada karyawan dan masyarakat sekitar
areal kerja. Sosialisasi visi misi telah dilengkapi dengan Berita Acara Sosialisasi Visi Misi.
1.2.3 Kesesuaian visi, misi dengan implementasi PHL.
Sedang PT BKIM telah berupaya melakukan implementasi visi misi melalui serangkaian implementasi kelola produksi, kelola lingkungan dan kelola sosial
tetapi baru sebagaian sesuai visi misi. Terdapat pelaksanaan PHPL yang belum optimal antara lain
realisasi tata batas belum temu gelang, pengelolaan kawasan lindung berupa identifikasi flora fauna baru dilakukan di sebagian Kawasan
lindung, dan GANISPHPL masih kurang.
1.3 Jumlah dan kecukupan tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan
untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan latihan.
1.3.1 Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan (sarjana kehutanan dan
tenaga teknis menengah kehutanan) di lapangan pada setiap bidang kegiatan
pengelolaan hutan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sedang
Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan (sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah) PT BKIM di lapangan tersedia pada setiap bidang
kegiatan pengelolaan hutan, namun jumlahnya belum memenuhi sesuai ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) Nomor P.16/PHPL-IPHH/2015.
1.3.2 Peningkatan kompetensi SDM. Sedang PT BKIM pada tahun 2018-2019 telah merealisasi peningkatan kompetensi SDM sebesar 64 %, dan
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 5
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
realisasi pemenuhan kompetensi SDM GANISPHPL terhadap ketentuan Perdirjen PHPL baru 56 %.
1.3.3 Ketersediaan dokumen
ketenagakerjaan.
Baik PT BKIM telah memiliki dan melengkapi dokumen
ketenagakerjaan sesuai ketentuan. Dan Peraturan Perusahaan periode 2018 telah disahkan oleh pejabat berwenang.
1.4 Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) Pemegang IUPHHK-
HA.
1.4.1 Kelengkapan unit kerja perusahaan dalam kerangka PHPL.
Baik PT BKIM telah memiliki Struktur Organisasi yang legal sesuai Keputusan Direktur Utama PT BKIM Nomor: 030/Dir A-BKIM/SMD/I/2019 tanggal 08
Januari 2019 tentang Struktur Organisasi PT BKIM, yang telah dilengkapi dengan Job Description yang sesuai dengan kerangka PHPL.
1.4.2 Keberadaan perangkat Sistem
Informasi Manajemen dan tenaga pelaksana
Sedang PT BKIM telah memiliki perangkat Sistem
Informasi Manajemen (SIM) tetapi tenaga pelaksana yang ditetapkan sebagai petugas SIM masih kurang.
1.4.3 Keberadaan SPI/internal auditor dan efektifitasnya.
Sedang PT BKIM telah memiliki organisasi SPI, tetapi belum berjalan efektif mengontrol seluruh bidang
kegiatan, dimana kegiatan tata batas masih belum temu gelang dan pemenuhan tenaga teknis masih
kurang dari ketentuan.
1.4.4 Keterlaksanaan tindak koreksi
manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi.
Sedang Terdapat keterlaksanaan tindak perbaikan
terhadap tindak lanjut pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan, tetapi belum efektif meningkatkan kinerja perusahaan, antara
lain masih adanya kekurangan GANISPHPL.
1.5 Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA).
1.5.1 Persetujuan rencana
penebangan melalui peningkatan pemahaman,
keterlibatan, pencatatan proses dan diseminasi isi kandungannya.
Baik Kegiatan rencana tebangan tahun 2019 yang akan
mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah disosialisasikan dan telah
mendapatkan persetujuan atas dasar informasi awal dengan bukti adanya dokumen Berita Acara Sosialisasi dan Berita Acara Persetujuan yang
telah ditandatangani oleh masyarakat sekitar areal kerja.
1.5.2 Persetujuan dalam proses tata batas.
Sedang PT BKIM telah memiliki dokumen Rencana Penataan Batas PT BKIM Nomor: 19/KUH-
2/IUPHHK-HA/2018 tanggal 29 Januari 2018 yang disahkan oleh Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Kementerian LHK
pada tanggal 12 Maret 2018, tetapi sampai saat ini masih menunggu proses penerbitan Instruksi Kerja Penataan batas oleh Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah IV Samarinda, sehingga dokumen persetujuan dalam proses tata batas baru dari sebagian para pihak.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 6
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
1.5.3 Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD.
Baik Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD antara PT BKIM dengan Desa Binaan, melalui pelaksanaan sosialisasi dan
persetujuan dana pembinaan PT BKIM dengan Desa Binaan.
1.5.4 Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung.
Baik Kawasan lindung dalam areal kerja PT BKIM telah mendapatkan persetujuan dari masyarakat yang
tinggal di sekitar areal kerja PT BKIM dan perusahaan yang berbatasan persekutuan dengan PT BKIM.
2 Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari.
2.1.1 Keberadaan dokumen rencana jangka panjang (management
plan) yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang.
Baik PT BKIM memiliki dokumen revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB periode 2012-2021 lengkap
dengan lampirannya yang sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang dengan nomor SK.176 /MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/1/2018.
PT BKIM tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKUPHHK-HA.
2.1.2 Kesesuaian implementasi penataan areal kerja di lapangan dengan rencana
jangka panjang.
Baik PT BKIM telah melakukan penataan areal kerja di lapangan berupa Blok RKT dan petak sesuai dengan rencana jangka pendek (RKT) yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang dengan mengacu kepada dokumen rencana jangka
panjang (RKU).
2.1.3 Pemeliharaan batas blok dan
petak /compartemen kerja.
Baik PT BKIM telah melakukan Penataan Areal Kerja di
lapangan disertai pemeliharaan tanda batas, dan tanda batas yang ditemukan di lapangan dalam kondisi baik dan terlihat jelas.
2.2 Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada
setiap tipe ekosistem.
2.2.1 Terdapat data potesi tegakan
per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB/Survei
Potensi, ITSP, Risalah Hutan).
Baik PT BKIM memiliki data potensi tegakan per tipe
ekosistem dari hasil IHMB dan hasil ITSP tahun 2018 dan 2019, dan telah dilengkapi dengan peta
pendukungnya dengan informasi jalur survei dan peta pohon.
2.2.2 Terdapat informasi tentang riap tegakan.
Sedang PT BKIM memiliki data pengukuran riap tegakan/PUP untuk tipe ekosistem yang ada (hutan daratan kering), dan sudah dilaporkan
kepada Balai Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan di Jakarta untuk dianalisis.
2.2.3 Terdapat perhitungan
internal/self JTT berbasis data potensi dan kondisi kemampuan pertumbuhan
tegakan.
Sedang PT BKIM telah berupaya untuk melakukan analisis
data potensi dan riap tegakan hasil pengukuran PUP, dimana hasil pengukuran PUP tersebut telah disampaikan kepada Balai Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta untuk dianalisis.
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 7
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
2.3.1 Ketersediaan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur.
Baik PT BKIM telah membuat SOP seluruh tahapan sistem silvikultur dengan lengkap dan isinya sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau
ketentuan teknis.
2.3.2 Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur.
Sedang Terdapat bukti-bukti bahwa PT BKIM telah mengimplementasikan sebagian besar SOP tahapan sistem silvikultur.
2.3.3 Tingkat kecukupan potensi tegakan sebelum masak
tebang
Baik Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak ditebang) dari jenis- jenis komersial yang
tersebar merata sejumlah 25 batang/ha (dengan mempertimbangkan kemampuan riap pertumbuh-an tegakan setempat) mampu menjamin terjadi-
nya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥ 25 batang/Ha).
2.3.4 Tingkat kecukupan potensi permudaan.
Baik Tingkat kecukupan permudaan pada areal kerja PT BKIM adalah sebanyak 273 btg tiang/ha.
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hasil hutan
kayu.
2.4.1 Ketersediaan prosedur
pemanfaatan hutan ramah lingkungan.
Sedang Tersedia SOP pemanfaatan/pengelolaan hutan
ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan dan isinya telah sesuai untuk karakteristik kondisi areal kerja PT BKIM, tetapi
masih terdapat beberapa rujukan SOP yang perlu dikoreksi/direvisi.
2.4.2 Penerapan teknologi ramah lingkungan.
Sedang PT BKIM telah menerapan teknologi ramah lingkungan pada 1 - 2 tahapan kegiatan
pemanenan hasil atau pengelolaan hutan.
2.4.3 Tingkat kerusakan tegakan tinggal minimal dan keterbukaan wilayah.
Sedang Tingkat kerusakan tegakan tinggal minimal dan keterbukaan wilayah di lokasi RKT 2018 untuk tingkat tiang sebesar 2,22 % dan 4 %, tetapi
untuk tingkat semai dan pancang tidak diketahui.
2.4.4 Limbah pemanfaatan hutan
minimal
Baik Faktor Eksploitasi > 0,70.
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/pemanenan/pemanfaatan pada areal kerjanya.
2.5.1 Keberadaan dokumen rencana kerja jangka pendek (RKT)
yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang (RKU) dan disahkan sesuai
peraturan yang berlaku (Dinas Prov, self approval).
Baik PT BKIM telah memiliki dokumen rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan dokumen
perencanaan jangka panjang (Revisi RKUPHHK periode tahun 2012 s/d 2021) dan telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dan telah
dilengkapi peta kerjanya.
2.5.2 Kesesuaian peta kerja dalam rencana jangka pendek
dengan rencana jangka panjang.
Baik Terdapat peta kerja sesuai RKT/RKU yang disahkan oleh pejabat yang berwenang yang
menggambarkan areal yang boleh ditebang/ dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
lindung.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 8
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
2.5.3 Implementasi peta kerja berupa penandaan batas blok tebangan/dipanen/
dimanfaatkan/ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
lindung (untuk konservasi/buffer zone/ pelestarian plasma nutfah/
religi/budaya/ sarana prasarana dan, penelitian dan pengembangan).
Baik Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada seluruh batas blok tebangan/ dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.
2.5.4 Kesesuaian lokasi, luas, jenis
dan volume panen dengan dokumen rencana jangka pendek.
Baik Realisasi volume tebangan total dan per kelompok
jenis mencapai 70-105% dari rencana tebangan tahunan dan lokasi panen sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang
direncanakan.
2.6 Kesehatan finansial perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta pening-katan kemampuan sumber daya manusia.
2.6.1 Kondisi kesehatan finansial Sedang Likuiditas 312,79 % (>150%), Solvabilitas 136,05 % (100- 150%), Rentabilitas 16,83 % ( positif),
dan Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan tahun buku terakhir Wajar
dengan Pengecualian.
2.6.2 Realisasi alokasi dana yang
cukup berdasarkan laporan Penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan
Pedoman Pelaporan keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh
akuntan publik).
Baik Alokasi dana yang direalisasikan untuk kegiatan
pengusahaan hutan mencapai 139 % (>80 %) dari total biaya pengusahaan hutan yang dibutuhkan (dianggarkan).
2.6.3 Realisasi alokasi dana yang proporsional.
Buruk Realisasi pembiayaan pengusahaan hutan tahun 2018 menunjukkan alokasi dana untuk seluruh kegiatan kelola hutan tidak proporsional dengan
tingkat perbedaan > 50% (57,5%).
2.6.4 Realisasi pendanaan yang lancar.
Baik Realisasi pendanaan PT BKIM untuk kegiatan pengusahan hutan tahun 2018 berjalan lancar sesuai dengan tata waktu.
2.6.5 Modal yang ditanamkan
(kembali) ke hutan.
Baik Realisasi modal kegiatan Pembinaan hutan,
perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal IUPHHK-HA PT BKIM tahun 2018 adalah > 80 %.
2.6.6 Realisasi kegiatan fisik penanaman/ pembinaan
hutan.
Baik Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) PT BKIM tahun 2018
sebesar 103,65 % dari rencana, tahun 2019 sampai bulan April 2019 terlaksana 29,09 %, dan berdasarkan hasil uji petik Keberhasilan Tumbuh
Tanaman di Lapangan adalah 92,26 %.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 9
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
3 Ekologi
3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan.
3.1.1 Luasan kawasan dilindungi. Sedang Luas kawasan lindung di dalam areal kerja PT
BKIM sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada (Revisi RKUPHHK-HA periode 2012 – 2021), tetapi tidak seluruhnya sesuai dengan kondisi
biofisiknya.
3.1.2 Penataan kawasan dilindungi (persentase yang telah ditandai, tanda batas
dikenali).
Baik PT BKIM telah melakukan penataan kawasan dilindungi di lapangan. Kawasan dilindungi yang telah ditata tersebut yaitu sempadan sungai,
KPPN, KPSL, BZ HL, dan KKI.
3.1.3 Kondisi penutupan kawasan
dilindungi.
Baik Kondisi penutupan Kawasan Lindung PT BKIM
yang berhutan > 80% (99,43%).
3.1.4 Pengakuan para pihak terhadap kawasan dilindungi.
Baik Keberadaan Kawasan Lindung di PT BKIM telah mendapat pengakuan para pihak masyarakat yang ada di sekitar areal PT BKIM, yaitu Desa
Kerayaan dan Desa Susuk Dalam dan para pihak perusahaan yang ada di sekitar areal PT BKIM.
3.1.5 Laporan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang
areal/land scaping sesuai RKL/RPL dan/atau tata ruang yang ada di dalam RKU.
Sedang PT BKIM telah melakukan upaya pengelolaan terhadap KL yang ada dan dibuktikan dengan
laporannya. Diketahui bahwa kondisi biofisik sempadan sungai (anak sungai Susuk) mengalami gangguan sehingga penutupannya saat ini berupa
non hutan. Kondisi penutupan non hutan dari sempadan sungai tersebut seharusnya dilakukan penghutanan kembali oleh PT BKIM. Hingga
penilikan ke-2 2019 PT BKIM belum melakukan penghutanan kembali terhadap penutupan sempadan sungai yang berupa non hutan
tersebut.
3.2 Perlindungan dan pengamanan hutan.
3.2.1 Ketersediaan prosedur
perlindungan yang sesuai dengan jenis-jenis gangguan
yang ada.
Baik PT BKIM telah memiliki prosedur-prosedur terkait
perlindungan hutan dan sudah mencakup seluruh jenis gangguan yang ada. Jenis gangguan yang
ada yaitu terkait Perambahan hutan, Pencurian kayu, Kebakaran hutan, Perlindungan jenis flora fauna yang dilindungi, Hama dan penyakit,
Pengawetan tanah dan air (konservasi).
3.2.2 Sarana prasarana
perlindungan gangguan hutan.
Sedang PT BKIM telah memiliki sarana perlindungan
hutan yaitu terkait Pengamanan Hutan dan DAMKARHUT. Jumlah, jenis, dan fungsi sarana
DAMKARHUT yang ada belum seluruhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.2.3 SDM perlindungan hutan.
Sedang PT BKIM sudah memiliki SDM perlindungan dan pengamanan hutan dalam jumlah yang mencukupi, namun kualifikasi dari SDM tersebut
belum sesuai dengan ketentuan. hanya 1 orang yang memiliki kualifikasi (bersertifikat).
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 10
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
3.2.4 Implementasi perlindungan gangguan hutan (preemptif/ preventif/ represif)
Baik PT BKIM telah melakukan kegiatan implementasi perlindungan gangguan hutan sesuai dengan jenis gangguan yang ada. Jenis gangguan
tersebut yaitu Perambahan hutan, Pencurian kayu, Kebakaran hutan, Perlindungan jenis flora fauna yang dilindungi, Hama dan penyakit, dan
Pengawetan tanah dan air (konservasi).
3.3 Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
3.3.1 Ketersediaan prosedur
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah & air.
Baik PT BKIM telah memiliki prosedur-prosedur terkait
pengelolaan dampak terhadap tanah dan air dan telah mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.
3.3.2 Sarana pengelolaan dan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air.
Sedang PT BKIM telah memiliki sarana pengelolaan dan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air, tetapi jumlah, jenis, dan fungsinya belum seluruhnya sesuai dengan ketentuan dan/atau
dokumen perencanaan, atau baru mencapai 69%.
3.3.3 SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air
Sedang PT BKIM telah memiliki SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dalam hal ini berupa GANISBINHUT.
GANISBINHUT tersebut sebanyak 3 (tiga) orang dari yang seharusnya 5 (lima) orang.
3.3.4 Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap
tanah dan air (teknis sipil dan vegetatif).
Sedang PT BKIM telah memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air
berupa dokumen RKL PT BKIM tahun 2002. Selain itu PT BKIM telah melakukan implementasi pengelolaan dampak terhadap tanah dan air
hingga 79 %.
3.3.5 Rencana dan implementasi
pemantauan dampak terhadap tanah dan air.
Sedang PT BKIM telah memiliki dokumen perencanaan
berupa RPL tahun 2002. PT BKIM telah melakukan sebagian besar kegiatan pemantauan lingkungan seperti pemantauan erosi,
pemantauan debit, curah hujan, sedimentasi, dan kualitas air. Pemantauan yang belum dilakukan
yaitu uji kesuburan tanah dan pemantauan tinggi muka air sungai.
3.3.6 Dampak terhadap tanah dan air.
Sedang Terdapat indikasi dampak yang timbul akibat proses produksi di PT BKIM serta ada upaya pengelolaan yang sebagian telah memenuhi
ketentuan.
3.4 Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
3.4.1 Ketersediaan prosedur identifikasi flora dan fauna
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik mengacu
pada perundangan yang berlaku.
Sedang PT BKIM telah memiliki dokumen prosedur identifikasi flora dan fauna dilindungi tetapi belum
mencakup seluruh jenis flora fauna dilindungi.
3.4.2 Implementasi kegiatan identifikasi.
Sedang PT BKIM telah melakukan identifikasi dengan bukti berupa laporan hasil identifikasi flora dan
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 11
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
fauna. Hasil identifikasi tersebut belum menggambarkan secara jelas kondisi populasi dan kondisi habitat tiap jenis flora dan fauna dilindungi
dan/atau jarang, langka, terancam punah, dan endemik.
3.5 Pengelolaan flora untuk: 1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.
3.5.1 Ketersedian prosedur pengelolaan flora yang dilindungi mengacu pada
peraturan perundangan yang berlaku.
Sedang Terdapat prosedur pengelolaan flora dilindungi dan/atau jarang, langka, terancam punah, dan endemik tetapi belum berbasis jenis dan belum
mencakup seluruh jenis flora dilindungi dan/atau jarang, langka, terancam punah, dan endemik
yang ada di areal PT BKIM.
3.5.2 Implementasi kegiatan
pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan.
Sedang PT BKIM telah melakukan implementasi
pengelolaan terhadap flora dilindungi di areal PT BKIM tetapi masih bersifat umum, belum mencakup seluruh jenis flora dilindungi.
3.5.3 Kondisi spesies flora dilindungi
dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
flora dilindungi yang terdapat di areal PT BKIM. Gangguan tersebut muncul karena adanya proses produksi dan/atau karena adanya perambahan
areal PT BKIM menjadi perkebunan sawit.
3.6 Pengelolaan fauna untuk: 1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. 2. Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah
dan endemik.
3.6.1 Ketersedian prosedur
pengelolaan fauna yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang
berlaku, dan tercakup kegiatan perencanaan,
pelaksana, kegiatan, dan pemantauan).
Sedang Terdapat prosedur pengelolaan fauna dilindungi,
jarang, langka, terancam punah, dan endemik tetapi belum berbasis jenis dan belum mencakup seluruh jenis fauna dilindungi yang ada di areal PT
BKIM.
3.6.2 Realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan fauna sesuai dengan yang
direncanakan.
Sedang Terdapat implementasi pengelolaan fauna dilindungi, jarang, langka, terancam punah, dan endemik di areal PT BKIM tetapi belum mencakup
seluruh jenis fauna dilindungi yang ada di areal PT BKIM.
3.6.3 Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang,
langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang Dengan adanya proses produksi dan adanya pembukaan jalan sehingga memudahkan akses
masyarakat lokal dan lainnya untuk masuk hutan maka terdapat gangguan terhadap kelestarian fauna dilindungi di areal PT BKIM. Adanya
gangguan terhadap fauna tersebut maka PT BKIM melakukan beberapa upaya pengelolaan terhadap spesies fauna dilindungi yaitu memasang papan
larang berburu satwa, mengalokasikan sebagian areal untuk kawasan dilindungi yang secara tidak
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 12
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
langsung menjadi habitat satwa, melakukan upaya pencegahan terhadap kebakaran hutan.
4 Sosial
4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.
4.1.1 Ketersediaan dokumen/ laporan mengenai pola
penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana
pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.
Baik PT BKIM telah memiliki laporan/dokumen terkait pola penguasaan dan pemanfaaan SDH/SDA
setempat seperti dokumen Kegiatan Usaha Masyarakat Di Areal HPH Konsesi Tahun 2018, Profil dan Identifikasi Hak-Hak Dasar Masyarakat
Desa Susuk Dalam/Dusun Kerayaan Tahun 2018-2019, serta Identifikasi hak masyarakat dalam perencanaan pemanfaatan SDH yang dituangkan
dalam Laporan Amdal PT BKIM Tahun 2002/2003; Revisi RKUPHHK periode 2012-2021 tahaun 2018, RKTUPHHK 2018 - 2019.
4.1.2 Tersedia mekanisme
pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan penyelesaian konflik batas
kawasan.
Baik PT BKIM telah memiliki mekanisme penataan
batas/ rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan/atau konflik batas kawasan yang disepakati para pihak yang dijabarkan pada
dokumen SOP yang dimaksud, dan mekanisme penataan batas luar areal kerja dan/atau batas denga IUPHHK-Lainnya telah mengikuti mekanis-
me sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku seperti yang tertuang pada dokumen laporan tata batas.
4.1.3 Tersedia mekanisme
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam
perencanaan pemanfataan SDH.
Baik PT BKIM telah memiliki mekanisme terkait dengan
pengakuan hak-hak dasar masyarakat yang leng-kap dan jelas, serta secara legalitas menunjukkan bahwa dokumen SOP tersebut dibuat, diperiksa
dan disetujui oleh personal perusahaan yang sesuai dengan jabatan dan kewenangannya, dan dapat dipertanggungjawabkan.
4.1.4 Terdapat batas yang
memisahkan secara tegas antara kawasan/areal kerja unit manajemen dengan
kawasan kehidupan masyarakat.
Sedang PT BKIM telah memiliki batas areal kerjanya yang
secara de facto merupakan hasil penataan batas yang dilakukan oleh persekutuannya dan telah dilakukan pemeliharaan batas, serta terdapat
wilayah yang dimiliki oleh masyarakat dan ter-dapat pengakuan hak adat masyarakat setempat terkait dengan wilayah kehidupan masyarakat
setempat dengan telah diimplementasikan dalam bentuk bantuan Dana Kompensasi /Fee Kayu produksi serta dilakukannya Sosialisasi Blok
Tebangan RKT Tahun 2018 dan Tahun 2019.
4.1.5 Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja IUPHHK/KPH.
Sedang PT BKIM belum melakukan penataan batas/ rekonstruksi batas areal kerjanya secara keseluruhan terkait dengan adanya kebijakan SK
Menhut No.718/Menhut-II/2014, Tanggal 29 Agustus 2014, adapun panjang batas tersebut sepanjang ± 60.162,13 meter, dan terdapat
okupasi lahan di dalam areal PT BKIM berupa
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 13
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
perkebunan sawit PT KBSA dengan penyelesaian masih dalam tahap proses.
4.2 Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
4.2.1 Ketersediaan dokumen yang menyangkut tanggung jawab
social pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.
Baik PT BKIM telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial sesuai
dengan peraturan perundangan yang relevan yang dijabarkan pada dokumen RKUPHHK-HA periode 2012 - 2021 dan/atau Revisi RKUPHHK-
HA periode 2012 - 2021 (tahun 2018), RKTUPHHK-HA 2018 dan 2019, dan Rencana Operasional Kelola Sosial Tahun 2018 dan 2019.
4.2.2 Ketersediaan mekanisme
pemenuhan kewajiban social pemegang izin terhadap masyarakat.
Baik PT BKIM telah memiliki acuan mekanisme yang
lengkap dan legal terkait pemenuhan kewajiban sosial terhadap masyarakat yang mengacu pada dokumen SOP yang berlaku di lingkup kerja
perusahaan.
4.2.3 Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH
Baik PT BKIM telah melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait dengan hak dan tanggung jawab, dan secara tegas menjelaskan terkait dengan hak-hak
dan kewajiban perusahaan dan/atau masyarakat desa serta dilengkapi foto, daftar hadir sosilisasi dan penandatangann BAP sosialisasi.
4.2.4 Realisasi pemenuhan
tanggung jawab social terhadap masyarakat /implementasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH.
Sedang PT BKIM telah merealisasikan tanggung jawab
sosial kepada masyarakat berdasarkan jenis kegiatan bantuan, dan terdapat bukti implementasi di lapangan yang dituangkan pada
dokumen Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Masyarakat Desa dan Lingkungan. Persentase pencapaian realisasi kelola sosial pada
RKTUPHHK 2018 adalah sebesar 63%.
4.2.5 Ketersediaan laporan/
dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab social
pemegang izin termasuk ganti rugi.
Baik PT BKIM telah melakukan pendokumentasian
yang lengkap terkait laporan/dokumen hasil pelaksanaan pelaksanaan tanggung jawab sosial
selama periode RKTUPHHK-HA 2018 - 2019.
4.3 Mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak.
4.3.1 Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.
Baik PT BKIM telah memiliki data dan informasi yang lengkap dan jelas tentang masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh
aktivitas pengelolaan SDH terkait dengan implementasi program kelola sosial selama periode tahun 2018 - 2019.
4.3.2 Ketersediaan mekanisme
peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat.
Baik PT BKIM telah memiliki mekanisme yang legal dan
lengkap terkait pelaksanaan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang secara legal menjadi acuan di dalam pelaksanaan
di lapangan dan disahkan oleh Direktur Utama PT BKIM.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 14
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
4.3.3 Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran
serta dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Baik PT BKIM memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap
dan jelas mulai dari jangka panjang yang bersifat global, jangka menengah, dan jangka pendek yang bersifat operasional yang dituangkan dalam
beberapa dokumen perencanaan.
4.3.4 Implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat
hukum adat dan atau masyarakat setempat oleh pemegang izin yang tepat
sasaran.
Baik PT BKIM pada tahun kegiatan 2018-2019 memiliki bukti implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum
adat dan/atau masyarakat setempat yang tepat sasaran yaitu adanya sebagian besar (≥ 50%) bukti dokumen seperti Berita Acara Pelaksanaan
Kegiatan Pembinaan Masyarakat dan Lingkungan, Berita Acara Pembayaran Kompensasi, Laporan Penggunaan/Keterlibatan Tenaga Kerja Lokal.
4.3.5 Keberadaan dokumen/
laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak.
Baik PT BKIM telah memiliki bukti mengenai
pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik. Distribusi manfaat diantaranya terkait dengan
kewajiban pembayaran PSDH dan DR, Pembayaran Fee/Kompensasi, Bantuan Sosial PMDHL, Pembayaran BPJS, Pembayaran
Gaji/Tunjangan/Bonus Karyawan telah terimplementasi dan terdapat bukti dokumen lengkap.
4.4 Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal.
4.4.1 Tersedianya mekanisme resolusi konflik
Sedang PT BKIM telah memliki mekanisme resolusi konflik yang mengacu pada dokumen yang telah dimiliki
akan tetapi belum mengakomodir Peraturan Dirjen PHPL No : P.5/PHPL/UHP/ PHPL.1/2/2016 Tahun 2016 terkait dengan dokumen keluaran
yang dihasilkan.
4.4.2 Tersedia peta konflik.
Sedang PT BKIM telah memiliki dokumen Peta Area Konflik dan Laporan Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik, akan tetapi dokumen tersebut
belum sepenuhnya mengacu pada Peraturan Dirjen PHPL No: P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 Tahun 2016. Laporan pemetaan potensi konflik
tersebut tidak dilengkapi dengan indikator hasil analisis. Tersedia juga bukti penyampaian laporan
kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.
4.4.3 Adanya kelembagaan resolusi konflik yang didukung oleh para pihak.
Sedang PT BKIM telah memiliki kelembagaan resolusi konflik yang melibatkan para pihak, namun tidak dilengkapi dengan uraian tugas dan tanggung
jawab masing-masing personil dalam kelembagaan resolusi konflik. Sedangkan terkait pengalokasian dana anggaran penanganan konflik
perusahaan sudah termuat dalam alokasi dana kelola sosial/PMDH dan atau dalam anggaran
operasional Camp.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 15
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai* Ringkasan Justifikasi
4.4.4 Ketersediaan dokumen proses penyelesaian konflik yang pernah terjadi.
Sedang Terdapat dokumen/ laporan dan upaya penanganan konflik dengan yang dimiliki oleh PT BKIM akan tetapi substansi isi dokumen masih
pada tahap kegiatan identifikasi, sosialisasi, dan pelaporan kepada instansi terkait dan sudah termasuk dalam tahapan progress pencapaian
penyelesaian konflik, sementara usulan program pola kemitraan dengan masyarakat masih tahap proses dengan Dinas Kehutanan Provinsi.
4.5 Perlindungan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
4.5.1 Adanya hubungan industrial. Sedang PT BKIM telah mengimplementasikan hubungan industrialnya dengan seluruh pekerja yang
dijabarkan kedalam bentuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, terkait kebijakan perusahaan
yang mengikat para pihak dan telah dituangkan pada dokumen PP Tahun 2018 - 2020 yang disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur.
4.5.2 Adanya rencana dan realisasi
pengembangan kompetensi tenaga kerja.
Sedang PT BKIM telah merealisasikan peningkatan
kompetensi tenaga kerjanya selama periode RKTUPHHK-HA Tahun 2018 - Tahun 2019 sebesar 64%.
4.5.3 Dokumen standar jenjang
karir dan implementasinya.
Sedang PT BKIM telah memiliki dokumen standar jenjang
karir dan telah diimplementasikan sekitar 97% dan dapat dibuktikan dengan dokumen hasil kegiatan.
4.5.4 Adanya Dokumen tunjangan
kesejahteraan karyawan dan implementasinya.
Baik PT BKIM telah mengimplementasikan tunjangan
kesejahteraan bagi pekerjanya seperti standar upah minimum, Jaminan sosial/Kesehatan, dan Tunjangan hari besar agama yang dapat
dibuktikan dengan adanya dokumen hasil ouput pelaksanaannya, dan tersedia bukti dokumen pembayaran BPJS kesehatan maupun
ketenagakerjaan.
Keterangan: *) Baik, Sedang, Buruk, NA (Not Applicable / Tidak Diterapkan).
E. Resume Hasil Verifikasi LK
Prinsip / Kriteria /
Indikator / Verifier
Hasil
Penilaian* Ringkasan Justifikasi
P.1 Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan.
K.1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.
1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
(IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.
1.1.1.a Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK)
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen SK IUPHHK-HA PT BKIM yaitu Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.474/Menhut-II/2006
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pembaharuan IUPHHK-HA PT BKIM di Kab. Kutai Timur Prov. Kalimantan Timur dengan
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 16
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
luas 50.860 Ha, dengan jangka waktu IUPHHK-HA selama 20 tahun.
- SK IUPHHK-HA PT BKIM dinyatakan absah, proses perizinan IUPHHK-HA PT BKIM telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan
lokasi areal IUPHHK-HA PT BKIM telah sesuai dengan peruntukannya yaitu pada kawasan Hutan Produksi (HP).
1.1.1.b Bukti pemenuhan kewajiban
Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK).
Memenuhi PT BKIM telah melunasi kewajiban
pembayaran IHPH/IIUPHHK sesuai dengan SPP-IIUPH yang diterbitkan pejabat berwenang dengan jumlah total sebesar Rp.
Rp.2.543.000.000,00.
1.1.1.c Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada).
Memenuhi Terdapat penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK dan terdapat data dan informasi serta upaya dari PT BKIM untuk
mendata penggunaan di luar kegiatan IUPHHK tersebut yaitu berupa perkebunan Karet a.n. PT Alhada Agro Sejahtera yang berada pada
fungsi kawasan APL di dalam areal kerja PT BKIM.
P.2 Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah.
K.2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang.
2.1.1.a Dokumen RKUPHHK/RPKH, RKT/Bagan Kerja/ RTT
beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi :
Dokumen RKUPHHK/RPKH & lampirannya yang
disusun berdasar-kan IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis
PHPL Timber Cruising dan/atau Canhut.
Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan
oleh pejabat yang berwenang atau yang
disahkan secara self approval
Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT BKIM
Periode 2012-2021 yang telah disetujui melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.176/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/1/2018 tanggal 24 Januari 2018 tentang
Persetujuan Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Atas Nama PT BKIM Periode Tahun 2012 - 2021.
- Tersedia lengkap dokumen RKTUPHHK-HA PT BKIM Tahun 2018 yang telah disetujui melalui Keputusan Kepada Dinas
Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 522.110.1/50/Kpts/RKT/DK-II/2018, tanggal 19 Februari 2018 tentang
Persetujuan RKTUPHHK-HA Pada Hutan Produksi Tahun 2018 PT BKIM, dengan masa berlaku s.d. 31 Desember 2018.
- Tersedia lengkap dokumen RKTUPHHK-HA PT BKIM tahun 2019 yang telah disetujui melalui Keputusan Kepada Dinas
Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 522.110.1/49/Kpts/RKT/DK-
II/2019, Tanggal 12 Maret 2019 Tentang
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 17
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
Persetujuan RKTUPHHK-HA Tahun 2019 PT BKIM, dengan masa berlaku s.d. 31
Desember 2019.
- Hasil telaah dokumen SK dan Buku RKTUPHHK-HA Tahun 2018 dan 2019
beserta lampirannya, menunjukkan bahwa dokumen tersebut disusun berdasarkan dokumen Revisi RKUPHHK-HA Berbasis
IHMB Periode 2012-2021 dan kelengkapan serta keabsahannya telah terpenuhi.
2.1.1.b Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan
Kerja/RTT dan bukti implementasinya di lapangan.
Memenuhi - Tersedia peta yang menggambarkan areal yang tidak boleh ditebang yang dibuat
dengan prosedur yang benar, dan keberadaan areal tersebut terbukti di lapangan yaitu berupa Bufferzone (BZ)
Hutan Lindung, Sempadan Sungai, KPPN, KPSL, PUP dan Kebun Benih, dan lokasinya sesuai dengan peta RKTUPHHK-HA Tahun
2019.
- Implementasi di lapangan diantaranya berupa papan nama lokasi, pal/tanda batas
dan tanda rintisan batas. Terdapat juga beberapa papan himbuan dan larangan
terkait pengelolaan kawasan lindung dan lingkungan.
2.1.1.c Penandaan lokasi blok tebangan/ blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan
terbukti di lapangan.
Memenuhi - Tersedia Peta kerja RKTUPHHK-HA PT BKIM tahun 2018 dan 2019 yang disahkan pejabat berwenang, dimana blok/petak
tebangan sudah dibubuhi dengan stempel/cap basah dan paraf Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.
- Posisi/lokasi blok/petak tebangan di lapangan sudah sesuai dengan peta yang
disahkan, dan bukti-bukti penandaan blok/petak di lapangan terlihat jelas.
K.2.2 Adanya rencana kerja yang sah.
2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.2.1.a Dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa
dalam proses) dengan lampiran-lampirannya.
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen Revisi
RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2012-2021 yang telah disetujui
melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.176/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/1/2018
tanggal 24 Januari 2018 tentang Persetujuan Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2012 - 2021 a.n. PT
BKIM.
- Proses penyusunan dan pengesahaan Revisi RKUPHHK-HA PT BKIM telah sesuai
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 18
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
2.1.1.b Kesesuaian lokasi dan volume
pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk
pembangunan hutan tanaman industri.
NA PT BKIM merupakan pemegang IUPHHK-HA
bukan pemegang IUPHHK-HT, sehingga tidak terdapat pemanfaatan kayu yang berasal dari areal penyiapan lahan untuk pembangunan
hutan tanaman industri.
P.3 Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.
K.3.1 Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.
3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang /dipanen atau yang dipanen/ dimanfaatkan telah di–LHP-
kan.
3.1.1 Dokumen LHP yang telah
disahkan oleh pejabat yang berwenang.
Memenuhi - Tersedia lengkap dokumen LHP PT BKIM
selama periode Juli 2018 s.d. Mei 2019 yaitu realisasi RKT 2018 sebanyak 12 set dokumen LHP, dan realisasi RKT 2019
sebanyak 9 set dokumen LHP yang diterbitkan melalui aplikasi SIPUHH dan disahkan/ditandatangani oleh petugas
pembuat LHP a.n. Syahril (No.reg. 00534-11/PKB-R/XX/2011) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
- Hasil uji petik antara dokumen LHP dengan fisik kayu bulat di TPK Hutan dan TPK
Antara menunjukan bahwa dokumen LHP sesuai dengan fisik kayu.
- Nomor batang di LHP dapat ditemukan di
lapangan/petak tebangan.
3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya
hasil hutan.
3.1.2 Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari:
TPK hutan ke TPK Antara,
TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu
terdaftar,
TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar.
Memenuhi - Seluruh kayu yang diangkut dari TPK Hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke Tujuan Pembeli/Industri selama periode Juli
2018 s.d. Mei 2019 telah dilindungi dengan dokumen SKSHHK sesuai ketentuan.
- Hasil uji petik persediaan kayu di TPK Hutan
dan TPK Antara yang tercantum dalam LMKB masing-masing TPK telah sesuai
dengan dokumen pendukungnya (LHP dan SKSHH terkait) pada periode yang sama.
3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.
3.1.3.a Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu dari pemegang
IUPHHK-HA bisa dilacak balak.
Memenuhi Tanda-tanda PUHH/ID Barcode pada kayu bulat PT BKIM telah sesuai dengan dokumen
dan dapat ditelusuri hingga ke petak tebangan.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 19
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
3.1.3.b Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh
pemegang izin.
Memenuhi PT BKIM telah melaksanakan sistem penatausahaan kayu melalui aplikasi SIPUHH
dengan menerapkan tanda-tanda PUHH (label pohon dan ID-barcode) pada setiap kayu bulat/log secara konsisten sehingga
penelusuran kayu mudah dilakukan hingga ke petak tebangan.
Terdapat prosedur Tata usaha kayu Nomor:
01PUHH/SOP-BKIM/2016 yang digunakan sebagai sistem yang diimplementasikan pada kegiatan Tata Usaha Kayu yang dilakukan oleh
PT BKIM. SOP tersebut telah mengacu kepada ketentuan PUHH yang berlaku.
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.
3.1.4 Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH)
untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman.
Memenuhi - Tersedia lengkap arsip dokumen SKSHHK dan lampiran DK selama periode Juli 2018
s.d. Mei 2019 untuk pengangkutan kayu dari TPK Hutan ke TPK Antara sebanyak 488 set SKSHHK dan dari TPK Antara ke
Tujuan Pembeli/Industri sebanyak 21 set SKSHHK, yang diterbitkan oleh petugas yang berwenang sesuai ketentuan yang
berlaku.
- Seluruh dokumen SKSHHK dari TPK Hutan Ke TPK Antara ditandatangani oleh Petugas
Penerbit SKSHHK (Syahril /No.reg: 00534-11/PKB-R/XX/2011), dan SKSHHK dari TPK Antara Ke Tujuan Pembeli/Industri
ditandatangani oleh Petugas Penerbit SKSHHK (Paiman /No.reg: 00797-11/PKB-R/XX/2012).
- SKSHHK dari TPK Hutan dengan tujuan TPK Antara diterima dan diverifikasi melalui
aplikasi SIPUHH oleh P3KB a.n. Paiman (No.reg: 00797-11/PKB-R/XX/2012) dan dituangkan dalam DPKB.
K.3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu.
3.2.1 Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
3.2.1.a Dokumen SPP (Surat Perintah
Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan
Memenuhi Dokumen tagihan/SPP PSDH dan DR yang
diterbitkan atas LHP PT BKIM selama periode Juli 2018 s.d. Mei 2019 telah sesuai dengan jumlah dan volume kayu yang telah di-LHP-
kan, baik menurut kelompok jenis, volume maupun tarif yang berlaku.
3.2.1.b Bukti Setor DR dan/atau PSDH.
Memenuhi PT BKIM telah melunasi kewajiban pembayaran PSDH dan DR Periode Juli 2018 s.d. Mei 2019 sesuai dengan dokumen tagihan
/SPP yang diterbitkan.
3.2.1.c Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam
Memenuhi Pembayaran PSDH dan DR PT BKIM selama periode Juli 2018 s.d. Mei 2019 telah sesuai
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 20
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
(termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk
pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan
tanaman.
dengan dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.
K.3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.
3.3.1 Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
3.3.1 Dokumen PKAPT NA Ketentuan mengenai kewajiban Pedagang Kayu Antar Pulau memiliki Pengakuan Sebagai PKAPT diatur di dalam Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Nomor 68/MPP/KEP/2/2003 Tanggal 11 Februari 2003 Tentang PKAPT.
Keputusan tersebut telah dicabut melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 81 Tahun 2018 Tanggal 30 Juli 2018. Peraturan
Menteri tersebut berlaku sejak diundangkan tanggal 10 Agustus 2018.
3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.
3.3.2 Dokumen yang menunjukkan
identitas kapal.
Memenuhi Setiap kapal pengangkut kayu PT BKIM selama
periode Juli 2018 s.d. Mei 2019 adalah kapal berbendera Indonesia.
K.3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal.
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal.
3.4.1 Tanda V-Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
Memenuhi Seluruh kayu bulat PT BKIM selama periode
Juli 2018 s.d. Mei 2019 telah menggunakan Tanda V-Legal sesuai ketentuan. Tanda V-Legal juga dibubuhkan pada dokumen SKSHHK
dan dokumen PUHH lainnya.
P.4 Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan.
K.4.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
4.1.1 Pemegang izin telah memiliki Dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan
yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.
4.1.1 Dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-
UPL/RKL-RPL.
Memenuhi - PT BKIM telah memiliki dokumen AMDAL
(ANDAL, RKL, RPL) yang telah dinyatakan lengkap dan disetujui oleh Komisi AMDAL
Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur dan telah disahkan/disetujui melalui Surat Bupati Kutai Timur Nomor
051/413/660.1/BUP-KUTIM/IX/2003, Tanggal 13 Agustus 2003.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 21
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
- Proses penyusunan dokumen AMDAL PT BKIM telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial.
4.1.2.a Dokumen RKL dan RPL Memenuhi Tersedia dokumen RKL-RPL PT BKIM yang disusun dengan mengacu kepada dokumen ANDAL yang telah disahkan oleh Komisi
AMDAL Kab. Kutai Timur /Bupati Kutai Timur.
4.1.2.b Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-
kimia, biologi dan sosial.
Memenuhi Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilaksanakan oleh PT BKIM selama periode Juli 2018 s.d. Mei 2019,
sebagian besar telah sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan dengan mengacu kepada dokumen RKL-RPL
PT BKIM yang disahkan oleh pejabat berwenang.
P.5 Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan.
K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3.
5.1.1.a Pedoman/prosedur K3 Memenuhi PT BKIM telah memiliki prosedur K3, dan
dalam implementasi K3 di lapangan telah ditunjuk penanggungjawab K3 terkini melalui
Keputusan Direktur Utama PT BKIM Nomor 056/DIR A-BKIM/SMD/XI/2018 Tanggal 15 September 2018 Tentang Pembentukan
Panitia Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT BKIM. SK tersebut dilampiri Struktur Tanggap Darurat K3 PT BKIM, dan Jabatan dan
Uraian Tugas K3 PT BKIM.
5.1.1.b Ketersediaan peralatan K3 Memenuhi - PT BKIM telah konsisten menyediakan
peralatan K3 sesuai dengan kebutuhan dan berfungsi baik dan tidak kadaluarsa,
seperti: APD bagi karyawan, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Mobil Damkar, serta fasilitas kesehatan (poliklinik dan tenaga
medis, kotak P3K dan persediaan obat-obatan yang memadai).
- Di sekitar areal kerja PT BKIM terdapat
beberapa rambu-rambu/himbauan K3, dan di sepanjang jalan angkutan terdapat rambu-rambu jalan.
- Tersedianya radio komunikasi/SSB sebagai sarana komunikasi vital bagi pengendara pada setiap kendaraan operasional yang
berfungsi untuk mengetahui keberadaan kendaraan lain dan kondisi jalan angkutan agar terhindar dari kondisi-kondisi yang
tidak diinginkan seperti kecelakaan atau terjebak di jalan angkutan.
GMP-330-00
QC : 13/09/2016 Halaman 22
Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier
Hasil Penilaian*
Ringkasan Justifikasi
5.1.1.c Catatan kecelakaan kerja Memenuhi Tersedia Berita Acara Laporan Kecelakaan Kerja PT BKIM Tahun 2018 dan 2019, yang
berisi rekapitulasi kecelakaan kerja per bulan yang dilampiri dengan dokumen pendukung kecelakaan kerja (jika terjadi kecelakaan kerja)
seperti laporan kasus kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan (Formulir 3 KK 1), Berita Acara/Kronologis Kejadian, tindakan
penanganan, KTP dan Kartu BPJS korban kecelakaan kerja. Selama periode Juli 2018 s.d. Mei 2019 terjadi 2 kali kecelakaan kerja yaitu
pada tanggal 31 Oktober 2018 (operator chainsaw), dan pada tanggal 26 Januari 2019
Hookman Tracktor).
K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.
5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja.
5.2.1 Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan
(Auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan
serikat pekerja.
Memenuhi - Sampai dengan pelaksanaan Penilikan ke-2 ini, pada PT BKIM masih belum terdapat
organisasi serikat pekerja. Namun, Keputusan Direktur Utama PT BKIM No. 62/DIR A-BKIM/SMD/II/2017, tanggal 1
Februari 2017 tentang Kebebasan Pekerja untuk Berserikat atau Mendirikan SPSI di
Dalam IUPHHK-HA PT BKIM masih berlaku/dipatuhi oleh PT BKIM.
- Hasil wawancara dengan perwakilan
karyawan menyatakan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi karyawan.
5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
5.2.2 Ketersediaan Dokumen KKB atau PP
Memenuhi Tersedia Peraturan Perusahaan (PP) PT BKIM yang telah disahkan pejabat berwenang melalui Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur No: KEP.560/2814/B.PHI&JAMSOSTEK/2018 Tanggal 17 September 2018. PP PT BKIM
berlaku dari tanggal 10 September 2018 s.d. 9 September 2020.
5.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan).
5.2.3 Pekerja yang masih di bawah umur
Memenuhi PT BKIM tidak mempekerjakan tenaga kerja yang masih di bawah umur.
Keterangan: *) Memenuhi, Tidak Memenuhi, NA (Not Applicable / Tidak Diterapkan)