32.Action Plan-Nindrahayu.pdf

download 32.Action Plan-Nindrahayu.pdf

of 3

Transcript of 32.Action Plan-Nindrahayu.pdf

  • 1

    RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS (KOMITMEN/ACTION PLAN)

    PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

    Nama Peserta : Niindrahayu

    Angkatan/Kelompok : 10/3

    Jabatan : Tenaga Kependidikan

    Unit Kerja : Rumah Sakit Unhas

    Sumber Kegiatan : SKP / Penugasan Atasan Langsung / Inisiatif Sendiri

    Setelah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III dengan Pola Baru, saya berkomitment untuk menerapkan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan uraian tugas saya sebagai Tenaga Pendidik/Tenaga Kependidikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini.

    No Kegiatan Nilai Dasar Teknik Aktualisasi Gambaran Kualitas Kegiatan (Proses dan Output)

    1 Melakukan modifikasi program fisioterapi

    Akuntabilitas (Konsisten ) Nasionalisme (Saling Menghormati) Etika Publik (Disiplin) Komitmen Mutu (Perbaikan Berkelanjutan) Anti Korupsi (Tanggung jawab)

    Mengumpulkan data

    Pemeriksaan (langsung dan penunjang)

    Komunikasi

    Fisioterapis bertanggungjawab melakukan modifikasi program fisioterapi jika dalam proses pengobatan pasien terdapat perubahan patofisiologi penyakit pasien. Dilakukan dengan teknik reassessment (pemeriksaan ulang) pada pasien untuk melihat apakan ada perubahan kondisi patofisiologi. Kemudian melakukan pengumpulan data yang terdapat pada medical record pasien sebagai acuan dalam melakukan modifikasi program serta menyusun program baru untuk pasien dalam melakukan perbaikan berkelanjutan kondisi kesehatan pasien. Selain itu komunikasi yang baik antara fisioterapis, pasien, dan keluarga pasien sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan pasien dan aktifitas yang dilakukan serta menjalin hubungan

  • 2

    kekeluargaan. Fisioterapis mencari informassi dari keluarga pasien apakah pasien konsisten dalam melakukan latihan di rumah atau tidak. Program baru yang telah dibuat, diharapkan dapat dilaksanakan dengan disiplin dan konsisten untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal. Output dari kegiatan ini yaitu dengan melakukan modifikasi program diharapkan proses penyembuhan dan perbaikan kesehatan pasien dapat berlangsung dengan baik dengan mengikuti proses patofisiologi penyakit pasien.

    2 Kemitraan dan kolaborasi secara profesional dan proporsional terkait dengan profesi kesehatan lainnya dalam layanan kesehatan/fisioterapi

    Akuntabilitas (Partisipatif ) Nasionalisme (Musyawarah Mufakat) Etika Publik (Sopan) Komitmen Mutu (Komitmen kepada KepuasanStakeholder) Anti Korupsi (Tanggung jawab)

    Komunikasi Pelayanan kesehatan pada pasien dilakukan secara holistik sehingga diperlukan kerjasama dan patisipasi dari profesi lain yang terkait dengan kondisi kesehatan pasien. Hal ini merupakan tanggungjawab bersama untuk meningkatkan kondisi kesehatan pasien. Proses ini dilakukan dengan teknik komunikasi yang dilakukan dengan sopan dengan profesi lain seperti dokter, perawat, apoteker, dan gizi. Untuk itu perlu dilakukan diskusi antara beberapa profesi kesehatan untuk membicarakan tindakan yang perlu dilakukan pada pasien ( musyawarah mufakat) dan membuat komitmen bersama untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan memberikan kepuasan pada stakeholder (komitmen kepada kepuasan stakeholder). Output dari kegiatan ini adalah stakeholder dalam hal ini passien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang maksimal dan penyembuhan bisa berlangsung lebih cepat.

    3 Melakukan intervensi fisioterapi

    Akuntabilitas (Konsisten ) Nasionalisme (Humanis, Saling Menghormati) Etika Publik (Disiplin) Komitmen Mutu (Efektivitas) Anti Korupsi (Mandiri)

    Kominikasi Exercise Therapy

    Intervensi fisioterapi yang dilakukan dengan teknik komunikasi terapeutik dan exercise mengacu pada program fisioterapi yang telah disusun, yang mana fisioterapi melakukan dengan mandiri tanpa adaya intervensi dari profesi lain maupun. Fisioterapi harus menerapkan dan menanamkan sikap disiplin dan konsisten pada pasien agar program bisa berjalan dengan efisien dan efektif. Jika tidak demikian, maka

  • 3

    exercise yang diberikan pada pasien tidak akan maksimal dan masa penyembuhan akan berlangsung lebih lama dari target yang telah direncanakan. Selain itu, dibutuhkan pula peran serta keluarga pasien, dalam hal ini fisiterapis mengajarkan exercise standar pada keluarga pasien agar bisa dilakukan di rumah agar hasil terapi bisa lebih maksimal. Komunikasi juga sangat diperlukan untuk memberikan informasi yang jelas pada pasien dan memberikan motivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri pasien dan lebih semangat dalam menjalankan program yang diberikan. Namun, dalam melakukan komunikasi dan interaksi pada pasien dan keluarga pasien, Output dari kegiatan ini yaitu peningkatan kondisi kesehatan pasien bisa tercaai sesuai target yang telah ditentukan bahkan bisa lebih cepatdari yang diharapkan, serta terjali hubungan yang baik antara fisioterapis, pasien, dan keluarga pasien.

    Depok, 25 Juni 2015

    Mengetahui Coach Peserta Diklat Prajabatan Golongan III Drs.Ali Sadikin, M.M.Pd Nindrahayu