32. SOP Transfusi Darah (86)

5
PROSEDUR Tranfusi Darah No. Dokumen 32/SOP/PPRT/RSHUM/8/201 2 Revisi 01 Halaman 01/04 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit 26 Februari 2014 Ditetapkan Plt.Direktur dr. Diah Retno Wilakskusuma Ningtyas Pembina Utama Muda NIP. 19571115 198510 2 001 PENGERTIAN Cara melakukan transfusi darah TUJUAN Melakukan transfusi darah pada bayi dengan baik dan benar KEBIJAKAN Sesuai dengan SK Direktur No : 009.03/SK/Dir/RSUHM/IV/2014 Tentang kebijakan pelayanan perinatal resiko tinggi(PERISTI) P R O SUHU AKSILER SEBELUM TRANSFUSI Kaji ulang prinsip umum transfusi darah Sebelum memulai transfusi, periksa dan pastikan hal- hal berikut ini : Golongan darah benar dan identitas bayi tertulis dengan jelas. Pada keadaan darurat, gunakan darah golongan O negatif tanpa dilakukan reaksi silang Telah dilakukan uji silang antara darah bayi dengan darah ibu Kantong darah belum dibuka dan tidak bocor Kantong darah belum dikeluarkan dari lemari es lebih dari 2 jam, plasmanya tidak berwarna merah muda, sel darah merahnya tidak tampak ungu atau hitam Tetesan infus intravena lancar dan jarum yang digunakan cukup besar (misal no. 22) sehingga darah tidak membeku dalam jarum selama proses transfusi. Catat tanda vital bayi yaitu suhu, denyut jantung dan frekuensi napas. SELAMA TRANSFUSI Bila terjadi perdarahan akut : Berikan transfusi darah segar sebanyak 20 ml/kg

description

rfd

Transcript of 32. SOP Transfusi Darah (86)

PROSEDUR Tranfusi Darah

No. Dokumen

32/SOP/PPRT/RSHUM/8/2012Revisi01Halaman

01/04

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit26 Februari 2014

Ditetapkan Plt.Direktur

dr. Diah Retno Wilakskusuma Ningtyas Pembina Utama Muda

NIP. 19571115 198510 2 001

PENGERTIANCara melakukan transfusi darah

TUJUANMelakukan transfusi darah pada bayi dengan baik dan benar

KEBIJAKANSesuai dengan SK Direktur No : 009.03/SK/Dir/RSUHM/IV/2014 Tentang kebijakan pelayanan perinatal resiko tinggi(PERISTI)

P

R

O

S

E

D

U

R

SUHU AKSILER

SEBELUM TRANSFUSI

Kaji ulang prinsip umum transfusi darah

Sebelum memulai transfusi, periksa dan pastikan hal-hal berikut ini :

Golongan darah benar dan identitas bayi tertulis dengan jelas. Pada keadaan darurat, gunakan darah golongan O negatif tanpa dilakukan reaksi silang

Telah dilakukan uji silang antara darah bayi dengan darah ibu

Kantong darah belum dibuka dan tidak bocor

Kantong darah belum dikeluarkan dari lemari es lebih dari 2 jam, plasmanya tidak berwarna merah muda, sel darah merahnya tidak tampak ungu atau hitam

Tetesan infus intravena lancar dan jarum yang digunakan cukup besar (misal no. 22) sehingga darah tidak membeku dalam jarum selama proses transfusi.

Catat tanda vital bayi yaitu suhu, denyut jantung dan frekuensi napas.

SELAMA TRANSFUSI

Bila terjadi perdarahan akut :

Berikan transfusi darah segar sebanyak 20 ml/kg selama empat jam

Pantau suhu, denyut jantung dan frekuensi nafas, dan pelankan tetesan sampai setengahnya bila tanda vital mulai membaik

Bila indikasi transfusi adalah untuk keadaan lain :

Berikan transfusi packed red cells sebanyak 20 ml/kg selama empat jam

Bila packed red cells tidak tersedia, gunakan darah segar (whole blood)

Gunakan peralatan infus untuk mengatur kecepatan pemberian transfusi, bila tersedia

Pastikan darah diberikan dengan kecepatan yang tepat.

SESUDAH TRANSFUSI

Lakukan penilaian ulang. Bila masih dibutuhkan darah,

Prosedur Transfusi darah

No. Dokumen Revisi Halaman 32/SOP/PPRT/RSHM

/8/201202/04PEMANTAUAN BAYI YANG MENDAPAT TRANSFUSI

Setiap melakukan transfusi, pantau bayi pada tahap-tahap berikut ;

Sebelum memulai transfusi

Pada saat memulai transfusi

15 menit setelah transfusi dimulai

Paling tidak setiap jam selama transfusi

Tiap selang 4 jam selama 24 jam setelah transfusi selesai

Setiap tahap pengamatan, catat hal-hal berikut ini pada lembar pengamatan bayi :

Keadaan umum

Suhu

Denyut jantung

Frekuensi nafas

Keseimbangan cairan (masukan cairan per oral dan iv, keluaran urine)

Catat juga :

Waktu mulai dan selesainya transfusi

Volume dan jenis darah yang ditransfusikan

Nomor donor darah setiap produk darah yang ditransfusikan

Setiap efek samping

REAKSI TRANSFUSI

Reaksi transfusi dapat bervariasi mulai dari ruam kulit sampai syok anafilaktik (jarang pada bayi baru lahir). Syok anafilaktik akibat transfusi darah pada neonatus sangat sulit didiagnosis karena kondisi lain yang dapat menyebabkan syok seperti sepsis, perdarahan internal, hipotermia atau masalah lain dapat terjadi bersamaan dan sangat sulit dan tidak mungkin memisahkan antara satu dengan lainnya. Bila hal tersebut dapat dibedakan, stop transfusi dan tetap berikanb cairan IV (salin normal atau Ringer laktat) sambil menilai apakah terjadi reaksi transfusi akut dan konsultasikan.

PENANGANAN REAKSI TRANSFUSI

Reaksi ringan

Reaksi ringan timbul akibat hipersensitifitas ringan. Gejala reaksi ringan adalah ruam gatal

Pelankan kecepatan transfusi

Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan khlorfeniramin 0,1 mg/kg IM, bila tersedia.

Bila gejalanya tidak memburuk setelah 30 menit, lanjutkan transfusi dengan kecepatan normal

Bila gejala menetap, tangani sebagai reaksi sedang

Reaksi sedang

Reaksi sedang timbul karena hipersensitivitas sedang, reaksi non-hemolitik, pirogen atau kontaminasi bakteri.

Prosedur Transfusi darah

No. Dokumen Revisi Halaman 32/SOP/PPRT/RSHM /8/2012 03/04biasanya muncul dalam 30-60 menit setelah transfusi dimulai dan meliputi gejala ruam gatal yang berat, flushing, suhu aksila lebih dari 380 C, rigor, gelisah dan denyut jantung cepat.

Stop transfusi, ganti alat transfusi dan berikan cairan IV

Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan khlorfeniramin 0,1 mg/kg IM, bila tersedia

Bila gejala membaik, mulai lagi pemberian transfusi menggunakan darah yang baru dengan tetesan lambat dan amati secara ketat

Bila gejalanya tidak membaik dalam 15 menit, tangani sebagai reaksi berat.

Reaksi berat

Reaksi berat timbul akibat proses hemolisis, kontaminasi bakteri dan syok sepsis, kelebihan cairan atau anafilaksis. Gejala reaksi berat meliputi suhu aksila lebih dari 380 C, rigor, gelisah, denyut jantung dan frekuensi nafas cepat, urine berwarna hitam atau merah kehitaman, perdarahan yang tidak jelas.

Stop transfusi, ganti peralatan transfusi dan berikan cairan IV

Berikan oksigen

Berikan epinefrin 0,01 mg/kg berat badan

Berikan hidrokortison 200 mg IV atau berikan khlorferinarim 0,1 mg/kg IM, bila tersedia

Laporkan reaksi ini ke unit transfusi darah segera

Berikan furosemid 1 mg/kg berat badan IV

Tangani sebagai infeksi berat

MENCATAT REAKSI TRANSFUSI

Segera setelah timbul reaksi, ambil sampel darah dan kirim ke unit transfusi darah disertai permintaan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :

Sampel darah yang diambil segera setelah transfusi adalah :

Satu sampel darah beku

Satu sampel darah dengan antikoagulan (EDTA/sequestrene) yang diambil dari darah vena pada sisi lain tempat infus

Unit darah dan peralatan set transfusi yang mengandung sisa sel darah merah dan plasma dari darah donor

Spesimen urine bayi yang keluar pertama kali setelah timbul reaksi

Bila diduga terjadi syok septik kontaminasi darah donor, ambil kultur darah menggunakan botol kultur khusus dan isi lengkap blangko laporan reaksi transfusi

Prosedur Transfusi darah

No. Dokumen Revisi Halaman32/SOP/PPRT/RSHM

/8/2012 04/04 Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium pertama, kirim sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium selanjutnya ke unit transfusi darah :

Sampel darah pada 12 dan 24 jam setelah terjadi reaksi :

Satu sampel darah beku

Satu sampel darah dengan antikoagulan (EDTA/sequestrene) yang diambil dari sisi lain tempat infus

Urine tampung selama 24 jam setelah timbul reaksi

Segera laporkan semua reaksi transfusi akut kecuali ruam kulit ringan, ke unit transfusi darah yang melayani darah donor

Catat informasi berikut pada lembar pengamatan bayi :

Tipe reaksi transfusi

Lama timbulnya reaksi setelah transfusi dimulai

UNIT TERKAITRuangan ICU/NICU