3.2. bukan objek pajak

17
Penghasilan Yang Dikecualikan Dari Objek Pajak

Transcript of 3.2. bukan objek pajak

Page 1: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan Yang Dikecualikan Dari Objek Pajak

Page 2: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan yg Dikecualikan dari Objek Pajak

a.1. bantuan atau sumbangan,

termasuk

zakat yg diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yg dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yg diterima oleh penerima zakat yg berhak atau

sumbangan keagamaan yg sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yg diterima oleh lembaga keagamaan yg dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yg diterima oleh penerima sumbangan yg berhak,

yg ketentuannya diatur dgn atau berdasarkan PP (PP 18/2009 tgl 09-02-2009); dan

Ps. 4(3) UU PPh

Page 3: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan yg Dikecualikan dari Objek Pajak

a.2. harta hibahan yg diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu

derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial

termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yg menjalankan usaha mikro dan kecil, yg ketentuannya diatur dgn atau berdasarkan PMK (PMK no. 245/PMK.03/2008 tgl 31 Des 2008)

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak ybs;

b. warisan;c. harta termasuk setoran tunai yg diterima oleh badan sdd

Ps. 2(1)b UU PPh sbg pengganti saham atau sbg pengganti penyertaan modal;

Ps. 4(3) UU PPh

Page 4: 3.2. bukan objek pajak

(1) Agio saham yg timbul dari selisih lebih antara nilai pasar saham dan nilai nominal saham, tidak termasuk objek pajak.

(2) Disagio saham yg timbul dari selisih lebih antara nilai nominal saham dan nilai pasar saham, bukan merupakan pengurang dari penghasilan bruto.

Ps. 4 PP 94/2010

Page 5: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan yg Dikecualikan dari Objek Pajak

d. penggantian atau imbalan sehub. dgn pekerjaan atau jasa

yg diterima atau diperoleh dlm bentuk natura dan/atau kenikmatan dari WP atau Pemerintah,

kecuali

yg diberikan oleh bukan WP,

WP yg dikenakan pajak secara final atau

WP yg menggunakan norma penghitungan khusus (deemed profit) sdd Ps. 15 UU PPh;

e. pembayaran dr perusahaan asuransi kpd orang pribadi sehub. dgn asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;

Ps. 4(3) UU PPh

Page 6: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan yg Dikecualikan dari Objek Pajak

f. dividen atau bagian laba yg diterima atau diperoleh PT sbg WPDN, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pd badan usaha yg didirikan dan bertempat kedudukan di Ind. dgn syarat:

1. dividen berasal dari cadangan laba yg ditahan; dan

2. bagi PT, BUMN dan BUMD yg menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yg memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yg disetor;

g. iuran yg diterima atau diperoleh dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yg dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;

Ps. 4(3) UU PPh

Page 7: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan yg Dikecualikan dari Objek Pajak

h. Ph dr modal yg ditanamkan oleh dana pensiun sbgmana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yg ditetapkan dgn KMK (PMK No. 234/PMK.03/2009 tgl 29 Des 2009);

i. bagian laba yg diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yg modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;

j. dihapus;

Ps. 4(3) UU PPh

Page 8: 3.2. bukan objek pajak

PMK No. 234/PMK.03/2009

Ph yg diterima atau diperoleh dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari penanaman modal berupa:

a. bunga, diskonto, dan imbalan dari deposito, sertifikat deposito, dan tabungan, pada bank di Indonesia yg melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, serta SBI;

b. bunga, diskonto, dan imbalan dari obligasi, obligasi syariah (sukuk), Surat Berharga Syariah Negara, dan Surat Perbendaharaan Negara, yang diperdagangkan dan/atau dilaporkan perdagangannya pada bursa efek di Indonesia; atau

c. dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia,

dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.

Pasal 1

Page 9: 3.2. bukan objek pajak

(1) Bagian laba yg diterima/diperoleh pemegang unit penyertaan KIK termasuk keuntungan atas pelunasan kembali unit penyertaannya, tidak termasuk sbg objek pajak.

(2) Ketentuan thd bagian laba termasuk keuntungan atas pelunasan kembali unit penyertaannya sdp ayat (1) berlaku juga bagi pemegang unit penyertaan yg merupakan SPLN.

Ps. 5 PP 94/2010

Page 10: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan yg Dikecualikan dari Objek Pajak

k. penghasilan yg diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yg didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dgn syarat badan pasangan usaha tersebut:

1. merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yg diatur dgn atau berdasarkan PMK (KMK No. 250/KMK.04/1995 tgl 2 Juni 1995); dan

2. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Ind.;

l. beasiswa yg memenuhi persyaratan ttt yg ketentuannya diatur lebih lanjut dgn atau berdasarkan PMK (PMK no.246/ PMK.03/2008 tgl 31-12-2008 stdd PMK no.154/PMK.03/2009 tgl 30-09-2009);

Ps. 4(3) UU PPh

Page 11: 3.2. bukan objek pajak

KMK No. 250/KMK.04/1995

Pasal 1

Perusahaan kecil dan menengah pasangan usaha perusahaan modal venturasdd Pasal 4 ayat (3) huruf j angka (1) UU PPh adalah perusahaan yang penjualan bersihnya setahun tidak melebihi Rp 5.000.000.000,00.

Pasal 2

(1)Penyertaan modal perusahan modal ventura pada setiap perusahaanpasangan usaha dilakukan selama perusahaan pasangan usaha tsb belummenjual saham di bursa efek dan untuk jangka waktu tidak melebihi 10 tahun.

(2)Penghasilan berupa bagian laba yg diterima atau diperoleh perusahaanmodal ventura dari penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahasdd Pasal 1 yg memenuhi ketentuan sdp ayat (1), bukan merupakanObyek PPh.

Page 12: 3.2. bukan objek pajak

PMK No.246/PMK.03/2008 stdd PMK No.154/PMK.03/2009

Pasal 1

(1) Atas Ph berupa beasiswa yg diterima atau diperoleh WNI dari WPpemberi beasiswa dalam rangka mengikuti pendidikan formal dan/atau pendididikan nonformal yg dilaksanakan di DN dan/atau di LN dikecualikan dari objek PPh.

(1a) Pendidikan formal sdp ayat (1) adalah jalur pendidikan yg terstruktur dan

berjenjang yg terdiri atas tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

(1b) Pendidikan nonformal sdp ayat (1) adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

(2) Ketentuan sdp pada ayat (1) tidak berlaku apabila penerima beasiswa mempunyai hubungan istimewa dengan Pemilik, Komisaris, Direksi atauPengurus dari Wajib Pajak pemberi beasiswa.

Page 13: 3.2. bukan objek pajak

Penghasilan yg Dikecualikan dari Objek Pajak

m. sisa lebih yg diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yg bergerak dlm bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yg telah terdaftar pada instansi yg membidanginya,

yg ditanamkan kembali dlm bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan,

dlm jk wkt paling lama 4 th sejak diperolehnya sisa lebih tsb.,

yg ketentuannya diatur lebih lanjut dgn atau berdasarkan PMK (PMK no. 80/PMK.03/2009 tgl 22-04-2009);

n. bantuan atau santunan yg dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kpd WP ttt, yg ketentuannya diatur lebih lanjut dgn atau berdasarkan PMK (PMK No. 247/PMK.03/2008 tgl 31-12-2008).

Ps. 4(3) UU PPh

Page 14: 3.2. bukan objek pajak

PMK No. 80/PMK.03/2009

Pasal 1

(1) Sisa lebih yg diperoleh badan atau lembaga nirlaba yg ditanamkan kembalidalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/ataupenelitian dan pengembangan yg diselenggarakan bersifat terbuka kepadapihak manapun, dalam jangka waktu paling lama 4 tahun sejakdiperolehnya sisa lebih tsb dikecualikan sebagai objek PPh.

(2) Sisa lebih sdp ayat (1) adalah selisih dari seluruh penerimaan yg

merupakan objek PPh selain penghasilan yang dikenakan PPh tersendiri,

dikurangi dengan pengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari badanatau lembaga nirlaba.

(3) Badan atau lembaga nirlaba sdp ayat (1) adalah badan atau lembaganirlaba yg bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitiandan pengembangan, yg telah terdaftar pada instansi yang membidanginya.

Page 15: 3.2. bukan objek pajak

PMK No. 80/PMK.03/2009

Pasal 1

(4) Sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian danpengembangan sdp ayat (1) meliputi:

a. pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana pendidikan, penelitian dan pengembangan termasuk pembelian tanah sebagailokasi pembangunan gedung dan prasarana tersebut;

b. pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium danperpustakaan;

c. pembelian/pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas guru, dosen atau karyawan, dan sarana prasarana olahraga, sepanjangberada di lingkungan/lokasi lembaga pendidikan formal.

Page 16: 3.2. bukan objek pajak

PMK No. 247/PMK.03/2008

Pasal 1

Bantuan atau santunan yg dibayarkan oleh Badan Penyelenggara JaminanSosial kepada Wajib Pajak tertentu dikecualikan dari Objek PPh.

Pasal 2

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sdd Pasal 1 meliputi :

a. Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK);

b. Perusahaan Perseroan (Persero) Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN);

c. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI);

d. Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES); dan/atau

e. badan hukum lainnya yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial.

Page 17: 3.2. bukan objek pajak

PMK No. 247/PMK.03/2008

Pasal 3

Wajib Pajak tertentu sdd Pasal 1 adalah :

a. Wajib Pajak atau anggota masyarakat yang tidak mampu;

b. Wajib Pajak atau anggota masyarakat yang sedang mengalami bencana alam; dan/atau

c. Wajib Pajak atau anggota masyarakat yang tertimpa musibah.