31027-10-690022897528

download 31027-10-690022897528

of 9

Transcript of 31027-10-690022897528

Modul Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional

Modul / Tatap Muka 10Manajemen Keuangan Internasional

Materi Pembahasan

Hedging Transaction Exposure

Oleh :

DR.H.CECEP WINATA,MSi

Program Kelas Karyawan Fakultas Ekonomi

2010 Modul Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional

Materi Kuliah : Hedging Transaction Exposure

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Semester / T.A : Genap/ 2009 / 2010 Tatap Muka Ke : 10 ( sepuluh )

Penyusun : DR.H.Cecep Winata,MSi Program Study Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta

Tahun 20101. Tujuan Instruksional Khususa. Menjelaskan teknik teknik yang biasanya dipakai untuk meng hedge exposure transaksi

b. Menjelaskan bagaimana tiap teknik digunakan untuk meng hedge piutang dan hutang dagang masa depan.

c. Membandingkan keunggulan keunggulan dan kelemahan kelemahan dari tiap teknik hedging.

2. Materi Pembahasan

a. Menentukan perlu atau tidaknya hedging

b. Teknik hedging transaction exposure ( untuk short term )

Money market hedging

Forward contract hedging

Future contract hedging

Currency option hedging

3. Pembahasan

Setiap perusahaan yang melakukan transaksi internasional tentu akan mempunyai receivable ( penerimaan ) dan payable ( pengeluaran ) dalam berbagai valas. Untuk menentukan apakah perlu dilakukan hedging atau tidak atas receivable atau payable dalam suatu valas, yang perlu diperhatikan adalah fluktuasi kurs ( apresiasi / depresiasi ) valas tersebut, seperti contoh dibawah ini :

Penentuan hedging

HedgingForex Apresiasi (FR>SR)Forex Depresiasi(FR SR ), hedging tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, jika valas tersebut depresiasi ( FR < SR ), hedging perlu dilakukan. Dan begitu juga kalau perusahaan memiliki payable.

Money market hedging

Setiap perusahaan dapat menggunakan money market atau pasar uang untuk melindungi transaction exposurenya dengan cara sebagai berikut :

a. Menggunakan uang tunai / cash yang dimiliki sendiri.

Misalkan suatu perusahaan memerlukan dana USD 1,000,000 dalam 30 hari untuk membiayai importnya. Tingkat bunga USD adalah 6 % / th atau 0,5 % / bulan.

Spot rate Rp 5.000 / USD

Untuk mendapatkan dana USD 1,000,000 dalam 30 hari, dapat didepositokan dana untuk hedging sebesar berikut : USD 1,000,000 = USD 995,024.8

1 + 0,005

Dengan spot rate Rp 5.000 / USD, maka untuk dapat mendepositokan dana sebesar USD 995,024.87 selama 30 hari, maka diperlukan dana tunai dalam Rupiah sebanyak USD 995,024.87 x Rp 5.000 = Rp 4.975.124.350

Dengan mendepositokan dan sebesar USD 995,024.87 selama 30 hari, perusahaan akan dapat dipastikan memperoleh dana yang diperlukannya sebesar USD 1,000,000 atau dengan kata lain perusahaan sudah pasti terlindungi dari fluktuasi kurs USD.

b. Meminjam dalam domestic currency, kemudian menukarkannya dan menginvestasikan untuk jangka pendek dalam valas yang dibutuhkan.

Misalkan suatu perusahaan membutuhkan dana USD 1,000,000, tetapi tidak mempunyai dana tunai. Untuk itu, perusahaan dapat meminjam dana sebesar Rp 4.975.124.350 dengan bunga pinjaman 18 % / th atau 1,5 % / bulan. Kemudian pinjaman ini dikonversikan kedalam USD dengan kurs jual spot rate Rp 5.000 / USD, sehingga akan diperoleh dana USD senilai : Rp 4.975.124.350 : Rp 5.000 / USD= USD 995,024.87. Kemudian hasil konversi senilai USD 995,024.87 didepositokan dengan tingkat bunga 0,5 % / bulan, sehingga pada akhir bulan atau setelah 30 hari akan diperoleh dana USD yang diperlukan senilai :USD 995,024.87 x ( 1 + 0,5 %)= USD1,000,000. Setelah 30 hari perusahaan membayar pinjaman + bunga sebesar :

Rp 4.975.124.350 x (1+1,5 % )= Rp 5.049.751.215,25.

Teknik hedging transaction exposure yang dilakukan dengan cara kedua ini akan menguntungkan apabila ternyata future spot rate ( FSR) USD mengalami apresiasi sedemikian rupa terhadap spot rate ( SR), sehingga :

FR - SR ( tingkat bunga Rp tingkat bunga USD )

SR

Forward Contract Hedging Teknik hedging dengan menggunakan forward contract ini banyak dilakukan oleh perusahaan besar untuk melindungi receivable atau payable nya yang relatif besar terhadap resiko fluktuasi valas.

Misalkan : Suatu perusahaan Amerika mempunyai payable atas import dari Jepang senilai JPY 1,000,000 untuk jangka waktu 90 hari. Spot rate JPY 110 / USD atau USD 0.0091 / JPY. Untuk menghindari resiko terhadap fluktuasi ( apresiasi ) JPY, perusahaan dapat melakukan hedging dengan forward contract, misalnya dengan forward rate JPY 100 / USD atau USD 0.01 / JPY. Dengan menggunakan teknik ini, perusahaan USA tersebut akan terhindar dari resiko fluktuasi JPY, terutama jika JPY apresiasi, sehingga future spot rate dari JPY / USD menjadi lebih tinggi dari pada JPY 100 / USD, misalnya menjadi JPY 95 / USD.

Sebaliknya, jika perusahaan mempunyai receivable yang relatif besar dalam valas yang diperkirakan akan mengalami depresiasi, perusahaan dapat juga melakukan hedging atas receivable nya untuk menghindari resiko kerugian terhadap fluktuasi ( depresiasi ) kurs valas.

Futures Contract Hedging

Pada prinsipnya, penggunaan futures contract hedging ini sama dengan forward contract hedging. Futures contract hedging ini biasanya digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau melakukan hedging untuk nilai transaksi yang relatif lebih kecil dan sesuai dengan sifat future market. Oleh karena itu, kontrak hedging harus dilakukan dengan jumlah satuan valas atau currency amount, strike price / exercise price, dan tanggal tertentu. Perusahaan yang memiliki future payable ataupun future receivable dalam valas tertentu dapat melindunginya dengan menggunakan futures contract hedging, sehingga perusahaan mempunyai suatu kepastian tentang jumlah yang akan dibayar atau diterima dalam nilai domestic currency.

Option Contract Hedging

Merupakan sistem kontrak yang ideal dalam arti dapat dibatalkan / tidak direalisasikan apabila fluktuasi kurs valas akan menimbulkan efek yang lebih merugikan bagi perusahaan. Atau perusahaan mempunyai alternatif untuk merealisasikan atau membatalkan kontraknya sesuai dengan perkembangan realisasi kurs valas yang telah diantisipasi sebelumnya.

Contoh : Hedging payable dengan currency call option.

Suatu perusahaan AS mempunyai payable sebesar GBP 100,000 yang harus dilunasi dalam waktu 90 hari dengan strike price USD 1.60 / GBP dan premium call option USD 0.04 perunit.

Jawab : Total premium call option yang harus dibayar = GBP 100,000 x USD 0.04/ GBP = USD 4,000. Jika pada saat payable jatuh tempo realisasi spot rate = USD 1.58 / GBP, perusahaan akan membatalkan hedging call option contractnya karena dengan pembatalan ini, berarti perusahaan hanya melunasi payable sebesar 100,000 x ( USD 1.58 + USD 0.04) = USD 162,000. Jika hedging call option contractnya tetap direalisasikan, perusahaan akan mengeluarkan dana yang lebih besar, yaitu sebesar : 100,000 x ( USD 1.6 + USD 0.04 ) = USD 164,000.

Hedging Payable

Realisasi spot ratePremium call optionAmount paid / unitTotal amount paid for GBP 100,000

USD 1.58

USD 1.62

USD 1.66USD 0.04

USD 0.04

USD 0.04USD 1.62

USD 1.64

USD 1.64USD 162,000

USD 164,000

USD 164,000

Hedging Receivable dengan currency put option

Perusahaan yang mempunyai receivable dapat juga melakukan hedging dengan currency put option, yaitu hak menjual ( tidak wajib ) suatu valas dengan strike price / exercise dan jangka waktu tertentu.

Contoh : Perusahaan AS mempunyai receivable DEM 600,000 dalam waktu 90 hari yang akan datang. Namun, perusahaan memperkirakan DEM akan mengalami depresiasi terhadap USD, sehingga dikuatirkan penerimaan dalam USD akan menurun. Untuk melindungi penerimaan tersebut, perusahaan memutuskan untuk melakukan hedging receivable lewat put option contract dengan kondisi sbb :

Strike / exercise price USD 0.50 / DEM dan premium put option USD 0.03 per unit, seperti table dibawah ini.

Realisasi spot ratePremium put optionAmount receivable / unitTotal amount receivable for DEM 600,000

USD 0.44

USD 0.46

USD 0.51USD 0.03

USD 0.03

USD 0.03USD 0.47

USD 0.47

USD 0.48USD 282,000

USD 282,000

USD 288,000

Dari ketiga kemungkinan realisasi future spot rate diatas, dapat dikemukakan bahwa apabila future spot rate depresiasi mencapai USD 0.44 dan USD 0.46, maka perusahaan akan merealisasi kontrak put optionnya. Alasannya adalah karena lebih mengguntungkan memperoleh receivable sebesar USD 600,000 x ( USD 0.50 USD 0.03 ) = USD 282,000 daripada tidak merealisasi yang hanya akan memperoleh receivable DEM 600,000 x ( USD 0.44 USD 0.03 ) = USD 246,000 atau DEM 600,000 x ( USD 0.46 USD 0.03 ) = USD 258,000.

Sebaliknya, bila future spot rate apresiasi menjadi USD 0.51, perusahaan akan membatalkan kontrak put optionnya karena dengan pembatalan ini perusahaan justru akan memperoleh receivable yang lebih tinggi, yaitu : DEM 600,000 x ( USD 0.51 USD 0.03 ) = USD 288,000.

Dari uraian tentang ke empat teknik hedging diatas, dapat dibuat suatu ringkasan perbandingan tentang teknik hedging transaction exposure :

Hedging techniqueHedging payableHedging receivable

Money market hedgingMeminjam uang local dan mengkoversinya ke valas payable dan menginvestasikan sampai saat payable jatuh tempo.Meminjam valas receivable dan mengkoversikan kedalam uang local serta menginvestasikannya. Membayar pinjaman dengan cash inflow dari receivable.

Forward contract hedgingMembeli forward contract valas untuk payableMenjual forward contract valas untuk receivable

Future contract hedgingMembeli future contract valas untuk payableMenjual future contract valas untuk receivable

Currency option contractMembeli call option contract valas payableMembeli put option contract valas receivable

Daftar Pustaka

1. Jeff Madura, International Financial Management, Edition ke enam, West Publishing

Company, 2000.

2. Hamdy Hady, Valas untuk Manajer, Ghalia Indonesia, Cetakan IV, 2001.

3. Hamdy Hady, Ekonomi internasional buku II, Teori dan Kebijakan keuangan

internasional, Ghalia Indonesia, Cetakan III, 2001.

4. Eitman & Stonehill, Multinational Business Finance, Edition ke sembilan, Addison

Wesley, 2001.

EMBED Word.Picture.8

PAGE PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. H .Cecep Winata., MSi MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 10

_1333960430.doc