3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian...Boyolali Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri...

14
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalinanas 01 Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri Kalinanas 01 memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru yang di gabung dengan ruang kepala sekolah, dan 1 ruang tamu. Penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu, tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, tahap penyusunan laporan penelitian. Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal, penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat izin untuk observasi. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk pengambilan data. Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup pengolahan data dan penyusunan laporan untuk persiapan ujian. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 berjumlah 25 orang anak. Karakteristik siswa kelas 4 adalah siswa yang berumur 10 tahun sampai 11 tahun. Sebagaian besar orang tua siswa bekerja di sektor pertanian dan peternakan. Dalam pembelajaran hasil mata pelajaran IPA hasil yang diperoleh masih rendah dan siswa kurang begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Karena hal tersebut maka perlu diambil tindakan untuk meningkatkan hasil belajar. 3.2. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2013:161). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu: a. Variabel Bebas Menurut Slameto (2015:198) “variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain”. Variabel

Transcript of 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian...Boyolali Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri...

  • 21

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 Penelitian ini

    dilaksanakan di SD Negeri Kalinanas 01 Kecamatan Wonosegoro Kabupaten

    Boyolali Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri Kalinanas 01 memiliki 6 ruang kelas, 1

    ruang guru yang di gabung dengan ruang kepala sekolah, dan 1 ruang tamu.

    Penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu, tahap persiapan penelitian, tahap

    pelaksanaan penelitian, tahap penyusunan laporan penelitian. Tahap persiapan

    penelitian mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal, penyusunan RPP,

    penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat izin untuk observasi. Tahap

    pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah

    untuk pengambilan data. Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup

    pengolahan data dan penyusunan laporan untuk persiapan ujian.

    Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 tahun

    pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 berjumlah 25

    orang anak. Karakteristik siswa kelas 4 adalah siswa yang berumur 10 tahun sampai

    11 tahun. Sebagaian besar orang tua siswa bekerja di sektor pertanian dan

    peternakan. Dalam pembelajaran hasil mata pelajaran IPA hasil yang diperoleh

    masih rendah dan siswa kurang begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

    Karena hal tersebut maka perlu diambil tindakan untuk meningkatkan hasil belajar.

    3.2. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

    3.2.1 Variabel Penelitian

    Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

    penelitian (Suharsimi Arikunto, 2013:161).

    Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu:

    a. Variabel Bebas

    Menurut Slameto (2015:198) “variabel bebas atau independen adalah

    variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain”. Variabel

  • 22

    bebas merupakan variabel yang disengaja dilakukan guna menimbulkan

    variabel lain. Variabel bebas ini terkait dengan guru saat mengajar, kondisi

    siswa dalam kelas, metode pembelajaran yang digunakan dan sebagainya.

    Unsur-unsur tersebut akan mempengaruhi muncul atau tidaknya hasil belajar.

    Dalam penelitian ini yang termasuk kedalam variabel bebas adalah penerapan

    metode pembelajaran PBL (X). Metode tersebut akan diterapkan pada kelas

    4 SD Negeri Kalinanas 01 tahun pelajaran 2016/2017.

    b. Variabel Terikat

    Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependen adalah

    variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh

    variabel bebas. Variabel terikat ditimbulkan akibat adanya variabel bebas.

    Variabel terikat, erat kaitannya dengan motivasi belajar, hasil belajar, dan lain

    sebagainya. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah meningkatkan

    hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negri Kalinanas 01 (Y).

    3.2.2 Definisi Operasional

    1. Problem Based Learning (PBL)

    Pembelajaran PBL adalah pembelajaran yang diperoleh siswa melalui

    pemecahan masalah. Model pembelajaran PBL merangsang siswa untuk

    memahami pelajaran dengan memberi siswa suatu masalah untuk dipecahkan.

    2. Hasil Belajar

    Hasil belajar yang ingin dicapai adalah hasil yang ingin dicapai dalam

    kegiatan pembelajaran berkaitan dengan hasil belajar aspek kognitif siswa setelah

    mengikuti pembelajaran IPA yang menerapkan model pembelajaran PBL dalam

    siklus I maupun siklus II.

    3.3. Prosedur Penelitian

    Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK)

    dengan model spiral yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc.

    Taggart. Pada penilitian tindakan kelas dengan model spiral yang dilakukan terdiri

  • 23

    dari 2 (dua) siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan,

    tahap implementasi dan observasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan

    dalam gambar di bawah ini :

    Model Spiral Dari Kemmis dan Targgat

    Gambar 3.1

    PTK Model Spiral dari

    C. Kemmis dan MC. Taggart

    Dalam gambar 3.1 prosedur dalam PTK, apabila dalam siklus 2 belum

    mencapai tujuan maka dilanjutkan dengan siklus selanjutnya sampai tujuan

    pembelajaran tercapai. Rencana tindakan penelitian meliputi:

    1. Rencana pelaksanaan pada siklus I terdiri dari:

    a. Perencanaan

    1) Peneliti merancang dan merencanakan pembelajaran IPA di kelas 4 dengan

    cara menyusun RPP, dengan menggunakan metode Problem Based

    Learning (PBL) sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  • 24

    2) Menentukan bahan dan peralatan yang sesuai dengan bahan pelajaran.

    3) Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan pembelajaran.

    b. Tindakan (acting) dan Pengamatan (observing)

    Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang

    dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan atau tindakan siklus I sesuai dengan

    RPP serta persiapan media pembelajaran.

    Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi

    dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan

    pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan

    metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Setelah observasi

    dilakukan, peneliti bersama dengan guru kelas mengadakan evaluasi terhadap

    pelaksanaan tindakan.

    c. Refleksi

    Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti bersama dengan guru

    mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan serta hambatan-

    hambatan pada saat pelaksanaan tindakan siklus sebelumnya untuk menjadi

    bahan pertimbangan penyusunan siklus berikutnya.

    2. Rencana pelaksanaan siklus II

    Siklus II dirancang jika siklus I belum mencapai hasil yang diinginkan.

    Apabila dalam siklus 1 belum berhasil maka akan dilanjutkan ke siklus II. Kegiatan

    pada siklus II merupakan penyempurnaan siklus sebelumnya.

    3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah

    teknik tes dan non tes (observasi).

    3.4.1. Teknik Tes

    Tes merupakan alat evaluasi yang dilaksanakan setelah pembelajaran

    dilaksanakan. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, kemudian di

  • 25

    bandingkan antara hasil pra-siklus dengan hasil siklus untuk mengetahui ada

    dan tidaknya peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa sebagai indikator

    peningkatan hasil belajar. Jadi tes hasil belajar adalah pertanyaan-pertanyaan

    atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa yang

    bertujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa. Dalam penelitian ini tes

    digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

    evaluasi diberikan pada akhir pembelajaran.

  • 26

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi soal evaluasi siklus I

    Siklus Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item Jumlah Item

    1 Memahami berbagai

    bentuk energi dan

    cara penggunaannya

    dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Menjelaskan

    perubahan energi

    bunyi melalui

    penggunaan alat

    musik

    Menyebutkan sumber-sumber bunyi. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 16,

    21 8

    Menyebutkan jenis-jenis alat musik

    berdasarkan cara menggunakannya.

    7, 12, 13, 14, 15,

    17, 28 7

    Menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan

    oleh benda yang bergetar.

    9, 23, 24, 27, 30

    5

    Menunjukkan bukti perambatan bunyi

    pada benda padat, cair, dan gas.

    8, 10, 18, 19, 20,

    29 6

    Menunjukan bunyi dapat dipantulkan

    dan diserap.

    11, 22, 25, 26

    4

  • 27

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi soal evaluasi siklus II

    Siklus Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item Jumlah

    Item

    1 Memahami

    perubahan

    kenampakan bumi

    dan benda langit.

    Mendiskripsikan

    perubahan

    kenampakan bumi.

    Menjelaskan perubahan kenampakan

    bumi karena pengaruh berputarnya

    bumi pada porosnya

    1, 2, 5, 6, 8, 9, 10,

    11, 12, 13, 14, 19,

    21, 22, 23 17

    Menjelaskan pasang naik dan pasang

    surut air laut akibat pengaruh dari

    bulan.

    3, 4, 15, 16, 20, 28

    29, 30 8

    Memberikan contoh pengaruh dari

    pasang surut dan pasang naik air laut.

    7, 18, 25, 26, 27

    5

  • 28

    Sebelum soal dibagikan kepada siswa, butir soal terlebih dahulu dilakukan uji

    validitas. Uji validitas ini dilakukan di sekolah yang berbeda dengan tingkatan kelas yang

    sama, yaitu kelas 4.

    3.4.2. Teknik Non tes

    Teknik nontes yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi

    merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Slameto,

    2015: 232). Observasi dalam penelitian ini adalah pencatatan kejadian yang terjadi dalam

    pelaksanaan penelitian. Observasi terdiri atas observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

    Pengamatan aktivitas guru digunakan guna mengamati penerapan langkah-langkah model

    pembelajaran PBL oleh guru yang berupa daftar pernyataan aktivitas guru. Sedangkan

    pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam

    pembelajaran. Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dapat dilihat dalam table 3.2

    dan 3.3.

    Tabel 3.3

    Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada Pelajaran IPA

    dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

    NO Aspek

    yang

    diamati

    Sintaks PBL Indikator Nomor

    Item

    Jumlah

    Item

    1. Kegiatan

    Awal

    Melakukan apersepsi. 1 3

    Mengaitkan materi

    sebelumnya dengan

    materi yang akan

    dipelajari.

    2

    Menyampaikan tujuan

    pembelajaran.

    3

  • 29

    2. Kegiatan

    Inti

    Orientasi

    siswa pada

    masalah

    Menggali pengetahuan

    siswa dengan bertanya

    jawab.

    4 11

    Menyampaikan materi

    pelajaran.

    5

    Guru menunjukan suatu

    masalah.

    6

    Mengorganisi

    r siswa untuk

    belajar

    Membimbing siswa

    dalam membentuk

    kelompok.

    7

    Guru membimbing siswa

    dalam mengidentifikasi

    masalah.

    8

    Membimbing

    penyelidikan

    individual

    maupun

    kelompok.

    Mendorong siswa dalam

    mengumpulkan informasi

    9

    Membantu siswa dalam

    praktek eksperimen.

    10

    Membimbing siswa

    dalam mengerjakan

    lembar kerja siswa

    11

    Mengembang

    kan dan

    menyajikan

    hasil karya

    Membantu siswa dalam

    menyusun laporan.

    12

    Meminta siswa untuk

    mempresentasikan hasil

    13

    Menganalisis

    dan

    Menganalisis hasil

    diskusi siswa.

    14

  • 30

    mengevaluasi

    proses

    pemecahan

    masalah

    Bertanya jawab tentang

    materi yang belum

    dipahami

    15

    3. Kegiatan

    Penutup

    Membuat rangkuman

    bersama siswa.

    16 3

    Merefleksi kegiatan hari

    ini.

    17

    Melaksanakan tindak

    lanjut.

    18

    Tabel 3.4

    Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa

    No. Aspek yang

    diamati

    Indikator Nomor

    Item

    Jumlah

    Item

    1 Kegiatan

    awal

    Mendengarkan guru membacakan

    tujuan pembelajaran

    1 1

    2. Kegiatan Inti Memperhatikan materi yang

    disampikan oleh pengajar

    2 8

    Menjawab pertanyaan-pertanyaan

    yang diberikan oleh guru

    3

    Mengerjakan lembar kerja siswa yang

    diberikan

    4

    Bekerja sama-sama dalam kelompok 5

    Mendiskusikan masalah-masalah yang

    dihadapi dalam diskusi kelompok

    6

  • 31

    Bertukar pendapat antar teman dalam

    kelompok

    7

    Mengambil keputusan tentang

    pemecahan suatu masalah

    8

    Mempresentasikan jawaban di depan

    kelas

    9

    Merespon jawaban teman 10

    3. Kegiatan

    Penutup

    Dapat menyimpulkan materi yang

    telah diajarkan

    11 2

    Siswa dapat menjawab soal dengan

    baik

    12

    3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

    3.5 .1 Uji Validitas

    Alat analisis yang digunakan dalam menguji sah dan kevalidan butir soal adalah

    menggunakan program SPSS Ver.22.0.

    Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu objek. Butir soal

    dikatakan valid apabila dapat mengukur hasil belajar siswa dengan tepat. Validitas adalah

    ukuran kevalidan dari suatu instrumen yang telah ditetapkan.

    Untuk melihat signifikansi dari setiap butir soal yang di ujikan dapat dilihat

    dengan menggunakan tabel nilai product moment. Nilai dari r-tabel digunakan sebagai

    pembanding nilai dari r-hitung untuk melihatsignifikansi setiap butir soal yang diuji. Jika

    r-hitung lebih besar dari r-tabel product moment maka butir soal tersebut dapat dikatakan

    valid atau sahih. Untuk r-tabel dengan jumlah responden 25 tingkat kepercayaan 5% (𝛼 =

    0,05) adalah 0,389. Jika r-hitung lebih dari r-tabel yaitu 0,389 maka butir soal yang

    diujikan tersebut adalah valid.

    Berikut adalah hasil uji validitas siklus I dan siklus II:

  • 32

    a. Validitas Butir Soal Siklus I

    Dari butir soal yang telah disiapkan kemudian diujikan kevaliditannya, dari 30

    soal terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid.

    Hasil Uji validitas butir soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 3.5

    Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus I

    Soal valid Soal tidak valid Jumlah

    1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

    14, 16, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30

    3, 7, 13, 15, 17, 19, 20, 21, 24,

    27 30

    20 10

    Butir soal yang dipakai

    20

    1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30

    b. Validitas Butir Soal Siklus II

    Dari butir soal yang telah disiapkan kemudian diujikan kevaliditannya, dari 30

    soal terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid.

    Hasil Uji validitas butir soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus II

    Soal valid Soal tidak valid Jumlah

    1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16,

    17, 18, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30

    2, 5, 7, 13, 15, 19, 20, 21 24,

    27 30

    20 10

    Butir soal yang dipakai 20

    1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30

  • 33

    3.5.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten).

    Reliabilitas disebut juga keajegan, consistency, stability atau dependability. Suatu butir

    soal tes dapat dikatakan reliabel jika soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang

    sempurna. Untuk mengetahui reliabilitas dilakukan uji validitas dan butir soal yang di uji

    harus menunjukan ke validan. Koefesien reliabilitas berada dalam rentang 0 sampai 1.

    Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya.

    Sebagai patokan koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan

    sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:346):

    Tabel 3.7

    Rentang Indeks Reliabilitas

    No. Indeks Interpretasi

    1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel

    2. < 0,80 – 0,60 Reliabel

    3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

    4. < 0,40 – 0,20 Agak reliabel

    5. < 0,20 Kurang reliabel

    Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes.

    Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan di SD Negeri Tegalsari Kecamatan

    Karanggede Kabupaten Boyolali dengan mengambil responden siswa kelas 4. Berikut

    adalah hasil uji reabilitas dari penilitian ini:

    Tabel 3.8

    Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus I

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .882 30

  • 34

    Dalam uji reabilitas siklus I diperoleh angka 0,875 yang termasuk kedalam

    kategori reliabel. Dengan demikian instrumen soal dapat diterima karena masuk dalam

    kategori reliabel.

    Tabel 3.9

    Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus II

    Pada uji reabilitas siklus II diperoleh angka 0,858 yang mengartikan bahwa soal

    pada siklus II termasuk ke dalam realiabel tinggi. Maka soal siklus II dapat diterima

    karena reliabel.

    3.6 Teknik Analisis Data

    Dalam peneliatian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu

    dengan membandingkan hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II. Berdasarkan

    perbandingan hasil tes siklus 1 dengan hasil tes siklus 2 maka akan diketahui

    ppeningkatan hasil belajar siswa. Untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal

    dan penyajian data kuantitatif dalam presentase. Rumusnya adalah sebagai berikut:

    𝐹 =𝑓𝑖

    ∑𝑓𝑥100% keterangan:

    ∑𝑓 = jumlah frekuensi seluruhnya

    𝑓𝑖 = jumlah frekuensi yang muncul

    F = Presentase frekuensi

    Kemudian hasil penghitungan nilai siswa dari hasil tes siklus I dan siklus II

    dibandingkan. Hasil perbandingan tersebut akan memberikan gambaran mengenai

    persentase peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui metode PBL.

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .861 30