3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan...

69
BAB 1 PENDAHULUAN Decompression sickness bukan penyakit akibat kerja yang umum. Namun, dapat terjadi pada penyelam rekreasi scuba, penyelam komersial, dan pekerja lain yang menggunakan udara terkompresi. 1 Decompression sickness pertama kali dipelajari dan mulai dimengerti pada tahun 1814. Pada waktu tersebut disebutkan bahwa penyakit dekompresi disebutkan karena adanya produksi gelembung-gelembung nitrogen di dalam sirkulasi dan kejadian ini berhubungan dengan kedalaman, waktu dan tingkat penyelaman di mana penyelam naik dari kedalaman. 2 Dekompresi sickness (DCS) merupakan hasil dari gas yang keluar dari solusi dalam cairan tubuh dan jaringan ketika seorang penyelam naik terlalu cepat. Hal ini terjadi karena penurunan tekanan menurunkan kelarutan gas dalam cairan. Selain itu, perluasan gas di paru-paru dapat menyebabkan pecahnya alveolar, yang dikenal sebagai "Pulmonary Overinflation Syndrome," yang mungkin, dapat menyebabkan emboli gas arterial (AGE). DCS, AGE, dan semua bentuk klinis lainnya dikelompokkan bersama di bawah judul "penyakit dekompresi." 2 Di permukaan bumi, tubuh manusia terkena tekanan ambient yang merupakan hasil dari tekanan parsial gabungan 1

Transcript of 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan...

Page 1: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

BAB 1PENDAHULUAN

Decompression sickness bukan penyakit akibat kerja yang umum.

Namun, dapat terjadi pada penyelam rekreasi scuba, penyelam komersial, dan

pekerja lain yang menggunakan udara terkompresi. 1

Decompression sickness pertama kali dipelajari dan mulai dimengerti

pada tahun 1814. Pada waktu tersebut disebutkan bahwa penyakit dekompresi

disebutkan karena adanya produksi gelembung-gelembung nitrogen di dalam

sirkulasi dan kejadian ini berhubungan dengan kedalaman, waktu dan tingkat

penyelaman di mana penyelam naik dari kedalaman. 2

Dekompresi sickness (DCS) merupakan hasil dari gas yang keluar dari

solusi dalam cairan tubuh dan jaringan ketika seorang penyelam naik terlalu

cepat. Hal ini terjadi karena penurunan tekanan menurunkan kelarutan gas

dalam cairan. Selain itu, perluasan gas di paru-paru dapat menyebabkan

pecahnya alveolar, yang dikenal sebagai "Pulmonary Overinflation Syndrome,"

yang mungkin, dapat menyebabkan emboli gas arterial (AGE). DCS, AGE, dan

semua bentuk klinis lainnya dikelompokkan bersama di bawah judul "penyakit

dekompresi." 2

Di permukaan bumi, tubuh manusia terkena tekanan ambient yang

merupakan hasil dari tekanan parsial gabungan dari semua gas di atmosfer

bumi. Pada permukaan laut, kekuatan tekanan ini digambarkan sebagai 1

atmosfer absolute (ATA). Pada waktu penyelam turun, akan terjadi paparan

terhdapa kekuatan tekanan gas yang semakin besar untuk dapat larut dalam

cairan tubuh dan jaringan, seperti yang dijelaskan oleh hukum gas alam. Pada

saat penyelam naik kembali akan melewati kolom udara dan apabila penyelam

naik terlalu cepat dapat terbentuk formasi gelembung-gelembung udara dan

decompression sickness atau ruptur alveolar (Pumonary Overinflation

Syndrome) dengan hasil adanya gelembung udara pada sirkulasi alveolar

[Alveolar Gas Embolism AGE)] 2

1

Page 2: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Gelembung-gelembung udara bisa terbentuk di pembuluh darah, di mana

mereka dapat menyebabkan iskemia dan infark dalam jaringan, di mana mereka

dapat memulai respon inflamasi. Perubahan inflamasi yang terjadi dapat

menyebabkan ekstravasasi ke dalam jaringan, dan mengganggu sirkulasi dan

mengakibatkan edema. 2

Rekreasi scuba diving adalah jenis yang paling umum dari paparan

hiperbarik, terutama karena perkembangan pesat dari olahraga scuba yang

semakin dinikmati masyarakat dalam dekade terakhir. Terapi Oksigen Hiperbarik

(HBO) adalah terapi definitif untuk penyakit dekompresi, AGE, keracunan CO,

infeksi clostridial, luka kecelakaan, ulkus kaki diabetes, kegagalan skin graft,

osteomyelitis refrakter, luka bakar termal, infeksi nekrosis jaringan lunak , dan

osteoradionekrosis. 2

2

Page 3: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Decompression SicknessDCS dapat terjadi karena adanya penurunan tekanan pada saat penyelam

naik ke permukaan yang akan melepaskan gas dari solusi (terutama Nitrogen)

pada jaringan dan darah dan akan membentuk gelembung-gelembung dalam

tubuh. 3

Pembentukan gelembung-gelembung udara ini terjadi ketika kecepatan

dekompresi melebihi batas normal kecepatan dimana akan terjadi difusi dan

perfusi yang menurunkan tekanan parsial gas inert jaringan. 4

Gelembung udara ini akan mempunyai efek pada sistem organ yaitu

gelembung dapat mengganggu sel-sel dan menyebabkan hilangnya fungsi.

Mereka dapat bertindak sebagai emboli dan menghambat sirkulasi terutama di

kapiler. Mereka dapat menyebabkan kompresi mekanik dan peregangan

pembuluh darah dan saraf. Selain itu, tempat pertemuan antara darah-

gelembung bertindak sebagai permukaan asing, yang akan mengaktifkan fase

awal pembekuan darah dan pelepasan zat dari sel-sel yang melapisi pembuluh

darah menyebabkan vasokonstriksi yang dapat memperburuk efek dari

pembuluh darah yang tersumbat. Jika tidak dikelola dengan baik tempat

pertemuan gelembung darah menyebabkan reaksi inflamasi yang dapat

menyebabkan kerusakan permanen. Kebanyakan DCI datang dalam beberapa

jam pertama setelah akhir menyelam. Beberapa kasus terjadi sebelum penyelam

meninggalkan air. Sebagian besar kasus akan menumbulkan gejala dalam waktu

24 jam. 3

2.2 Epidemiologi Decompression SicknessPerkiraan terbaru mencerminkan bahwa jumlah penyelam olahraga di

Amerika Serikat adalah sekitar 5 juta; beberapa ratus ribu penyelam baru dilatih

setiap tahunnya. Prevalensi kecelakaan menyelam sangat bervariasi, tergantung

pada populasi penyelaman yang dipelajari. Selain itu, ada kemungkinan bahwa

3

Page 4: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

semua laporan meremehkan kejadian DCI karena penyelam juga tidak

mengenali gejala-gejala, atau tidak melaporkan mereka karena berbagai alasan.

Namun, literatur olahraga selam menunjukkan bahwa dalam air hangat, 13,4

kasus DCI dan 1,3 kematian terjadi selama 100.000 penyelaman. Selain itu,

prevalensi "tidak layak" DCI adalah 2.7/100.000 penyelaman diantara kondisi

fisik penyelam yang sehat yang mengikuti tabel penyelaman yang diterbitkan.

Bila dalam air yang dalam dan dingin, prevalensi kecelakaan dan kematian

adalah 10,5 dan 2,9 masing-masing 100.000 penyelam. Prevalensi kejadian tak

diinginkan lebih tinggi di antara penyelam komersial dan latihan evakuasi kapal

selam. 5

2.3 Faktor Predisposisi Decompression SicknessFaktor host, faktor lingkungan, dan kegagalan peralatan atau teknik yang

tidak tepat dapat mempengaruhi penyelam ke DCI (Tabel 1). Profil menyelam,

khususnya, merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Sebelumnya,

diyakini bahwa seorang penyelam harus terkena kedalaman minimum tertentu

sebelum dapat membentuk gelembung (sebagai akibat dari penghapusan yang

tidak memadai), dan bahwa seorang penyelam bisa menghabiskan jumlah yang

tidak terbatas waktu pada kedalaman dangkal (~ 30 kaki dari air laut ). Namun,

sekarang diketahui bahwa pembentukan gelembung dapat terjadi setelah

penyelaman dangkal dan diagnosis DCI tidak boleh disingkirkan begitu saja

berdasarkan kedalaman yang minimum. Bahkan ketika seorang penyelam

mengikuti tabel dekompresi, kelebihan nitrogen tetap ada selama berjam-jam

setelah menyelam. Pada kenyataannya, studi Doppler telah menentukan bahwa

hingga 10% dari sisa nitrogen dilepaskan sebagai gelembung. 5

4

Page 5: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Tabel 1. Faktor predisposisi DCI

2.4 Klasifikasi Decompression SicknessDCI dibagi menjadi 2 kategori. Tipe I adalah tipe yang ringan dan

dijelaskan pasien hanya mengalami nyeri saja. Tipe II mencakup segala sesuatu

yang lain. Namun sekarang, perbedaan tipe I dan tipe II seringkali kabur dan

terjadi overlapping sehingga untuk penanganan DCS, semuanya dianggap

sebagai kasus yang serius dan membutuhkan pertolongan yang bersifat segera

meskipun sebenarnya gejala yang timbul adalah ringan. DCI dibagi menjadi 3

kategori yaitu :

1. Tipe I Biasanya nyeri pada sendi atau sendi. Bisa sangat menyakitkan

atau hanya bersifat mengganggu. Hal ini jarang terjadi pada penyelam

olahraga kecuali penyelaman sudah lama.

Karakter dari tipe 1 adalah sebagai berikut :

- Nyeri ringan hingga 10 menit dari waktu timbulnya

- Nyeri pada sendi atau sendi dengan konsekuensi kehilangan

fungsi sendi. Rasa sakit ini sering digambarkan sebagai rasa

yang membosankan, dalam, berdenyut, jenis sakit seperti

sedang sakit gigi, biasanya di daerah sendi atau tendon, tetapi

juga di jaringan. Sendi yang paling sering terkena pada

penyelam adalah sendi bahu setelah melakukan penyelaman

dangkal lebih dari 40 meter, sedangkan sendi kaki dapat

meyerang penyelam yang melakukan penyelaman lebih dalam.

5

Page 6: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Rasa sakit awalnya ringan dan perlahan-lahan menjadi lebih

intens. Karena itu, banyak penyelam merasakan gejala DCI

awal adalah kelelahan atau otot seperti ditarik.

Tungkai atas mempunyai resiko untuk terkena 3x lebih besar

daripada tungkai bawah. Rasa nyeri pada tipe 1 dapat menutupi

gejala-gejala neurologis dari tipe 2.

- Keterlibatan limfatik jarang dan biasanya ditandai dengan

edema pitting yang tidak sakit. Hal ini biasanya dimulai pada

bagian dada dan akan cenderung bergerak ke bawah trunkus

pada beberapa hari setelahnya dan selesai di kaki bawah. Pada

tahap apapun jika ibu jari ditekan ke pembengkakan selama 15

-30 detik itu akan meninggalkan bekas. Kasus paling ringan

akan melibatkan kulit atau limfatik.

- Tikungan-tikungan kulit yang menyebabkan gatal-gatal atau

pembakaran sensasi kulit atau ruam kulit, yang umumnya

adalah ruam menyebabkan kulit menjadi berbeda warna atau

menjadi warna keunguan yang tampak di bagian dada atau

bahu. Terkadang, kulit akan tampak seperti kulit jeruk namun ini

jarang terjadi.

6

Page 7: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Gambar 1. Skinbends

- Anorexia dan rasa mual yang berlebih setelah melakukan

penyelaman. (11)

2.Tipe II DCI ditandai dengan keterlibatan sistem saraf paru, gejala paru-

paru dan masalah peredaran darah seperti syok hipovolemik. Nyeri

dilaporkan dalam hanya sekitar 30% kasus. Karena kompleksitas anatomi

sistem saraf pusat dan perifer, tanda-tanda dan gejala bervariasi dan

beragam. Gejala awal biasanya langsung tetapi mungkin tertunda selama

36 jam.

Sistem-sistem organ yang terkena pada tipe II DCI, yaitu :

Sistem saraf :

Sumsum tulang belakang adalah tempat yang paling umum untuk

Type II DCI; Gejalanya serupa dengan trauma sumsum tulang

belakang. Gejala seperti nyeri punggung bawah dapat mulai dalam

beberapa menit sampai beberapa jam setelah menyelam dan dapat

berkembang menjadi kelumpuhan, kelumpuhan, parestesia,

kehilangan kontrol sfingter. Gejala yang muncul pertama kali

adalah nyeri di daerah abdomen atas atau trunkus bawah dan hal

ini umum terjadi. Sedangkan bila mengenai sumsum tulang

belakang yang posisinya lebih tinggi, gejala lebih terlihat di bagian

leher dan lengan. Bentuk DCI dapat progresif dan dinamis dan

tidak mengikuti pola distribusi saraf perifer yang khas, sehingga

seringkali menghambat proses diagnosis dan hal ini pula yang

membedakan DCI dari cedera saraf traumatis.

Gejala umum lainnya termasuk sakit kepala atau gangguan

penglihatan, pusing, visi terowongan, dan perubahan status mental

seperti kebingungan dan disorientasi, kehilangan memori jangka

pendek dan beberapa disfungsi kognitif.

Telinga :

7

Page 8: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Telinga bagian dalam atau labirin, DCI menyebabkan kombinasi

mual, muntah, vertigo, dan nystagmus di samping tinnitus dan tuli

parsial. Gangguan labirin yang tidak terkait dengan gejala lain dari

DCI harus dipandang sebagai kasus barotrauma.

Paru :

Gejalanya ditandai dengan (1) pembakaran inspirasi dan

ketidaknyamanan substernal, (2) batuk non-produktif yang dapat

menjadi paroksismal, dan (3) gangguan pernapasan berat. Hal ini

terjadi pada sekitar 2% dari semua kasus DCI dan dapat berakhir

dengan kematian. Gejala dapat mulai sampai 12 jam setelah

menyelam dan bertahan selama 12-48 jam.

Sistem sirkulasi :

Umumnya syok hipovolemik sangat umum dihubungkan dengan

gejala penyakit lainnya. Terjadi pergeseran dari intravascular

menuju ruang ekstravascular. Masalah takikardia (denyut jantung

cepat) dan hipotensi postural (pusing ketika Anda tiba-tiba duduk

atau berdiri) diperlakukan oleh rehidrasi oral, jika pasien sadar atau

dengan infus intravena jika tidak sadar. Pengobatan yang efektif

dari DCI membutuhkan koreksi penuh dehidrasi apapun.

Trombus atau bekuan mungkin terbentuk dari aktivasi fase awal

pembekuan darah dan pelepasan zat vasoaktif dari sel-sel yang

melapisi pembuluh darah. Perbatasan darah-gelembung dapat

bertindak sebagai permukaan asing menyebabkan timbulnya efek

ini. Muncul rasa nyeri di bahu yang dikarenakan efek samping dari

sirkulasi jantung meniru serangan jantung.

Nyeri Abdomen

8

Page 9: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Ini harus selalu diperlakukan sebagai gejala yang serius dan

biasanya karena kerusakan saraf tulang belakang. Hal ini penting

untuk mengawasi output urin. 3

3. Pulmonary Barotrauma / Arterial Gas Embolisation

Pulmonary Overpressuration, contohnya pada penyelam yang menahan

napas terlalu lama pada saat naik ke permukaan menyebabkan

embolisasi gas besar bila pecah ke dalam pembuluh darah paru

memungkinkan gas alveolar untuk memasuki sirkulasi sistemik atau arteri.

Emboli gas dapat terjadi di koroner, otak, dan lainnya arteriol sistemik.

Gelembung gas ini terus berkembang sebagai penurunan tekanan yang

semakin banyak, sehingga memperparah gejala klinis. Tanda dan gejala

tergantung pada jalannya emboli. Embolisasi arteri koroner dapat

menyebabkan infark miokard atau irama abnormal. Emboli arteri serebral

dapat menyebabkan stroke atau kejang.

Gejala AGE biasanya terjadi dalam waktu 10-20 menit setelah muncul ke

permukaan. Beberapa sistem mungkin terlibat. Gambaran klinis dapat

terjadi tiba-tiba atau secara bertahap, diawali dengan pusing, sakit kepala,

dan kecemasan berlebih. Gejala yang lebih dramatis dari

unresponsiveness, shock, dan kejang dapat terjadi dengan cepat. Gejala

neurologis bervariasi, dan kematian dapat terjadi. Central Nervous System

DCI secara klinis serupa dengan AGE; karena pengobatan keduanya

memerlukan recompression.

Membedakan AGE cerbral dari Tipe II neurologis DCI biasanya

didasarkan pada gejala yang munculnya mendadak.

Terdapat 2 kondisi yang munculakibat dari pulmonary overpressure yaitu

nafas pendek dan biasanya mengikuti pendakian penyelaman yang tidak

terkontrol. Napas pendek dapat hilang dengan memperhatikan posisi

duduk dan pemberian oksigen. Emfisema mediastinum dapat didiagnosa

dengan adanya crackles pada ujung leher, Diagnosis dalam kedua kondisi

9

Page 10: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

harus dikonfirmasi oleh dokter hiperbarik atau trauma dan penyelidikan

yang tepat dilakukan. 3

2.5 Fisiologi PernapasanProses pernapasan sangat penting untuk dapat mensuplai oksigen ke

semua jaringan tubuh dan untuk mengeluarkan karbondioksida yang dihasilkan

oleh darah melalui paru-paru9. Udara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa

pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah

paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir di gelembung- gelembung

paru-paru (alveoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan

karbondioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada lebih dari

300 juta alveoli di dalam paru-paru manusia bersifat elastis. Ruang udara

tersebut dipelihara dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia surfaktan yang

dapat menetralkan kecenderungan alveoli untuk mengempis. 6

Alveoli paru-paru/ kantong udara merupakan kantong kecil dan tipis yang

melekat erat dengan lapisan pembuluh darah halus (kapiler) yang mebawa darah

yang bebas oksigen (deoxgenated) dari jantung. Molekul oksigen dapat disaring

melalui dinding pembuluh darah tersebut untuk masuk ke aliran darah. Sama

halnya dengan karbondioksida yang dilepaskan dari darah ke dalam kantong

udara untuk dikeluarkan melalui pernapasan, menentukan jumlah oksigen yang

masuk ke dalam darah dan jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari darah. 7

10

Page 11: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Gambar 2. Struktur paru-paru dan pertukaran gas pada alveoli

Permukaan bagian luar paru-paru ditutup oleh selaput pleura yang licin

dan selaput serupa membatasi permukaan bagian dari dinding dada. Kedua

selaput tersebut terletak dekat sekali dan hanya dipisahkan oleh lapisan cairan

yang tipis, karenanya dapat dipisahkan dan terdapat suatu rongga diantara

selaput-selaput tersebut yang disebut ruang antar rongga selaput dada (intra

pleura space). Sewaktu menarik napas (inspirasi) dinding dada secara aktif

tertarik keluar oleh pengerutan dinding dada, dan sekat rongga dada (diafragma)

tertarik ke bawah. Berkurangnya tekanan di dalam menyebabkan udara mengalir

ke paru-paru. Dengan upaya yang maksimal pengurangan dapat mencapai 60-

100 mmHg di bawah tekanan atmosfir. Hembusan napas keluar (ekspirasi)

disebabkan mengkerutnya paru-paru dan dinding yang mengikuti

pengembangan. Tekanan udara yang meningkat di dalam dada memaksa gas-

gas keluar dari paru-paru. Hal tersebut terutama terjadi tanpa upaya otot tetapi

dapat dibantu oleh hembusan napas yang kuat.7 Respirasi eksternal artinya

11

Page 12: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

udara dari atmosfer masuk ke dalam aliran darah untuk dibawa ke dalam sel

jaringan dan karbondioksida yang terkumpul di dalam paru dikeluarkan dari

tubuh. Respirasi internal meliputi aktivitas vital kimia yang memerlukan

kombinasi oksigen dan glikogen, kemudian dilepaskan menjadi energi, air dan

karbondioksida. 8

Gambar 3. Mekanisme respirasi inspirasi dan ekspirasi

Volume paru menggambarkan fungsi statik paru. Volume dan kapasitas

paru dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, ukuran dan komposisi badan (Anonim

2008d). Hasil pengukuran volume/kapasitas paru antara laki-laki dan perempuan

pada kondisi normal dapat dilihat pada Gambar 4. Pengukuran fungsi

pernapasan ada banyak dan bermacam-macam. Namun secara umum dapat

dijelaskan sebagai berikut : Selama bernapas, kira-kira kira-kira 500 ml udara

bergerak ke saluran napas dalam setiap inspirasi, dan jumlah yang sama

bergerak keluar dalam setiap eskpirasi. Hanya kira-kira 350 ml volume tidal/tidal

volume (TV) benar-benar mencapai alveoli, sedangkan 150 ml tetap berda di

hidung, faring, trachea, dan bronki disebut sebagai volume udara mati (dead

space). Udara total yang diambil selama satu menit disebut volume menit

respirasi/respiratory minute volume (RMV), yang dihitung dengan perkalian

12

Page 13: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

udara tidal dan laju pernapasan normal setiap menit. Volume rata-rata = 500 ml x

12 respirasi setiap menit = 6.000 ml/menit dalam keadaan istirahat. Apabila

bernapas kuat, maka jumlah udara yang masuk ke dalam saluran napas dapat

melebihi 500 ml udara. Kelebihan udara tersebut disebut volume udara

cadangan inspiratori, rata-rata 3.100 ml. Dengan demikian sistem pernapasan

normal dapat menarik 3.100 ml (volume udara cadangan respiratori) + 500 ml

(volume udara tidal) = 3.600 ml. Namun dalam kenyataan, lebih banyak lagi

udara yang dapat ditarik bila inspirasi mengikuti eskpirasi kuat. Selanjutnya

apabila seseorang melakukan inspirasi normal dan kemudian melakukan

ekspirasi sekuat-kuatnya, maka akan dapat mendorong keluar 1.200 ml udara,

volume udara tersebut adalah volume udara cadangan eskpiratori. Setelah

volume udara cadangan eskpiratori dihembuskan, sejumlah udara masih tetap

berada dalam paru-paru, karena tekanan intrapleural lebih rendah sehingga

udara yang tinggal tersebut dipakai untuk mempertahankan agar alveoli tetap

sedikit menggembung, dan juga sejumlah udara masih tetap ada pada saluran

udara pernapasan. Udara yang masih berada pada saluran pernapasan tersebut

adalah udara residu yang jumlahnya kira-kira 1.200 ml. Kapasitas paru-paru

dapat dihitung dengan menjumlahkan semua volume udara paru. Kapasitas

inspiratori adalah keseluruhan kemampuan inspirasi paru, yaitu jumlah volume

udara tidal dan volume cadangan inspiratori = 500 ml + 3.100 ml = 3.600 ml.

Kapasitas residu fungsional adalah jumlah volume udara residu dan volume

udara cadangan ekspiratori = 2.400 ml. Kapasitas vital adalah volume udara

cadangan inspiratori = volume udara tidal + volume udara cadangan eskpiratori =

4.800 ml. Akhirnya kapasitas total paru merupakan jumlah semua volume udara

yaitu = 6.000 ml 6

13

Page 14: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Gambar 4. Hasil pengukuran volume / kapasitas paru antara laki-laki dan

perempuan pada kondisi normal

14

Page 15: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Respirasi eksternal adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara

paru dan kapiler darah paru. Selama inspirasi, udara atmosfer mengandung

oksigen memasuki alveoli. Darah terdeoksigenasi dipompa dari ventrikel kanan

melalui arteri pulmonaslis menuju kapiler pulmonalis yang menyelubungi alveoli.

PO2 alveolar 105 mmHg, pO2 darah teroksigenasi yang memasuki kapiler

pulmonalis hanya 40 mmHg. Sebagai akibat perbedaan tekanan tersebut,

oksigen berdifunsi dari alveoli ke dalam darah terdeoksigenasi sampai

keseimbangan tercapai, dan pO2 darah terdeoksigenasi sekarang 105 mmHg.

Ketika oksigen difusi dari alveoli ke dalam darah terdeoksigenasi, karbondioksida

berdifusi dengan arah berlawanan. Sampai di paru, pCO2 darah terdeoksigenasi

46 mmHg, sedang di alveoli 40 mmHg. Oleh karena perbedaan pCO2 tersebut

karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi ke dalam alveoli sampai

pCO2 turun menjadi 40 mmHg. Dengan demikian pO2 dan pCO2 darah

terdeoksigenasi yang meninggalkan paru sama dengan udara dalam alveolar.

Karbondioksida yang berdifusi ke alveoli dhembuskan keluar dari paru selama

ekspirasi. Pertukaran gas antara karbondioksida dan oksigen dalam paru dan

darah pada sistem sistemik dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 10

15

Page 16: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Gambar 5. Pertukaran gas antara karbondioksida dan oksigen dalam paru

dan darah pada sistem sistemik

Gas buang cenderung untuk berdifusi dari daerah dengan tekanan partial

tinggi ke daerah lain dimana tekanan partialnya lebih rendah yaitu dikarenakan

selisih tekanan (Pressure Gradient). Selisih tekanan oksigen dari alveoli ke aliran

darah dan sebaliknya selisih tekanan karbondioksida dari saluran darah ke

alveoli menentukan pertukaran gas-gas tersebut di dalam paru-paru.

Keseimbangan terjadi dengan masuknya oksigen ke aliran darah dari paru-paru.

Selisih tekanan yang sama terdapat pada tingkatan jaringan darah, dimana

karbondioksida dilepaskan oleh jaringan masuk ke aliran darah dan oksigen

berdifusi ke dalam jaringan-jaringan. Hal tersebut tejadi pada setiap pernapasan

dan pertukaran peredaran darah. Pertukaran gas terjadi karena difusi, dan ini

ditentukan sampai tingkat tertentu di udara oleh berat jenis gas yang

bersangkutan 7

16

Page 17: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Di alveoli paru-paru, oksigen berdifusi lebih cepat daripada

karbondioksida karena berat jenisnya lebih rendah. Difusi gas dalam jaringan

tubuh angat dipengaruhi oleh daya larutnya di dalam cairan-cairan jaringan dan

darah, dan oleh karena karbondioksida berkurang lebih 24 kali lebih mudah larut

dalam darah dibanding oksigen, maka keseluruhan kecepatan difusi

karbondioksida melebihi kecepatan oksigen sekitar 20 kali lipat. Difusi gas

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : kelainan pada dinding alveoli,

peredaran pembuluh darah halus yang tidak sempurna dapat mengurangi suplai

darah ke alveoli, mengecilnya alveoli yang dapat mengurangi daerah

pemindahan gas. Salah satu dari semua itu dapat menyebabkan kurang oksigen

dalam darah atau berkurangnya pengeluaran karbondioksida dari darah.7

Pengangkutan gas-gas pernapasan antara paru dan jaringan tubuh

adalah tugas darah. Bila oksigen dan karbondioksida masuk darah, terjadi

perubahan kimiadan fisika tertentu yang membantu pengangkutan dan

pertukaran gas. Dalam setiap 100 ml darah teroksigenasi mengandung 20 ml

oksigen. Oksigen tidak mudah larut dalamair, karenanya sangat sedikit oksigen

yang diangut dalam keadaan larut dalam plasma darah. Kenyataannya, 100 ml

darah teroksigenasi hanya kira-kira 3% terlarut dalam plasma, 97 % sisanya

diangkut dalam gabungan kimia dengan hemoglobin dalam eritrosit. Hemoglobin

terdiri dari protein yang disebut globin dan pigmen yang disebut heme. Oksigen

dan hemoglobin bergabung dalam suatu rekasi bolak-balik yang dengan mudah

membentuk oksihemoglobin. 10

Karbondioksida yag dihasilkan oleh jaringan tubuh berdifusi ke dalam

cairan interstitial dan ke dalam plasma. Kurang 10% karbondioksida tersebut

tetap tertinggal dalam plasma sebagai CO2 yang terlarut. Lebih 90%

karbondioksida tersebut berdifusi ke dalam sel darah merah. Beberapa

diantaranya diambil dan diangkut oleh hemoglobin. Sebagian besar

karbondioksida bereaksi dengan ion hidrogen dalam eritrosit untuk membentuk

asam karbonat. Sel darah merah mengandung enzim karbonat anhidrase, yang

mengkatalisis reaksi. Asam kabrbonat berdisosiasi menjadi ion bikarbonat dan

17

Page 18: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

ion hidrogen. Hemoglobin berikatan dengan sebagian besar ion hidrogen dari

asam karbonat, agar tidak bertambah asam. Pengikatan ion hidrogen tersebut

menyebabkan Bohr Shift. 8

Gambar 6. Proses pertukaran karbondioksida dalam plasma dan jaringan

Dalam pertukaran ion klor berdifusi ke dalam sel darah merah yang

dikenal sebagai chloride shift. Ion klor yang masuk plasma dari sel darah merah

bergabung dengan ion K untuk membentuk KCl. Ion bikarbonat yang masuk

plasma dari sel darah merah bergabung dengan ion Na, membentuk sodium

bikarbonat. Rangkaian reaksi tersebut bahwa karbondioksida dibawa dari sel

jaringan sebagai ion bikarbonat dalam plasma.8

2.6 Respirasi Pada Kondisi Ketinggian Yang Berbeda

Pengetahuan terapan hukum-hukum fisika yang berhubungan sistem

pernapasan pada kondisi ketinggian tertentu (penyelaman, penerbangan dan

puncak gunung) adalah sangat penting. Hal tersebut disebabkan perubahan sifat

atmosfer pada ketinggian tertentu dapat merugikan faal tubuh khususnya dan

kesehatan pada umumnya. 11 Hukum gas berguna untuk menjelaskan gangguan

fisiologi pada penerbangan atau penyelaman 7,11

18

Page 19: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

1. Hukum Difusi Gas

Hukum difusi gas ini penting untuk menjelaskan pernapasan, baik pernapasan

luar maupun dalam. Hukum ini mengatakan bahwa gas akan berdifusi dari

tempat yang bertekanan parsialnya tinggi ke tempat yang tekanan parsialnya

rendah. Selanjutnya kecepatan berdifusi ditentukan oleh besarnya selisih

tekanan parsial tersebut dan tebalnya dinding pemisah.

2. Hukum Boyle

Hukum ini penting untuk menjelaskan masalah penyakit dekompresi.

Hukum Boyle ini mengatakan bahwa apabila volume suatu gas tersebut

berbanding terbalik dengan tekanannya.

P.V = C

P = pressure atau tekanan; C = constant atau tetap; V = volume atau isi

3. Hukum Dalton

Hukum ini penting untuk menghitung tekanan parsial gas delam suatu campuran

gas, misalnya menghitung tekanan parsial oksigen dalam udara pernapasan

pada beberapa ketinggian guna menjelaskan hipoksia. Hukum ini mengatakan

bahwa tekanan total suatu campuran gas sama dengan jumlah tekanan parsial

gas-gas penysusn campuran tersebut.

Pt = P1 + p2 + .... + Pn

Pt = tekanan total campuran gas

P1, P2 dan seterusnya adalah tekanan parsial masing-masing gas

4. Hukum Henry

Hukum ini penting untuk menjelaskan penyakit dekompresi, seperti bends,

chokes, dan sebagainya yang dasarnya adalah penguapan gas yang larut.

19

Page 20: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Hukum ini mengatakan bahwa jumlah gas yang larut dalam suatu cairan tertentu

berbanding lurus dengan tekanan parsial gas tersebut pada permukaan cair

tersebut.

A1 x P2 = A2 x P2

A = jumlah gas yang larut

P = takanan parsial gas pada pemukaan cairan

5. Hukum Charles

Hukum ini penting untuk menjelaskan tentang turunnya tekanan oksigen atau

berkurangnya persediaan oksigen bila isi tetap, maka tekanan gas tersebut

berbanding lurus denan suhu absolutnya. Jadi apabila seseorang membawa

oksigen dalam botol pada penerbangan tinggi, suhunya akan lebih rendah, maka

tekanan gas tersebut akan menurun pula atau dengan kata lain persediaan

oksigen akan berkurang. Bila isi tetap :

P1 : P2 = T1 : T2

P1 = Tekanan semula P2 = tekanan yang baru

T1 = takanan absolut mula-mula T2 = Suhu absolut kemudian

2.7 Kondisi Penyelaman

Bernapas merupakan sesuatu hal yang sangat penting pada kehidupan,

terutama bagi seorang penyelam. Pada saat penyelaman tekanan atmosfer di

permukaan laut dengan di dalam laut berbeda. Tekanan atmosfer akan menurun

pada ketinggian karena atmosfir diatasnya berkurang, sehingga udara pun

berkurang. Demikian sebaliknya tekanan akan meningkat bila seorang

menyelam di bawah permukaan air. Hal tersebut disebabkan perbedaan berat

dari atmosfir dan berat dari air di atas penyelam. Berdasarkan hukum pascal

yang menyatakan bahwa tekanan terdapat di permukaan cairan akan menyebar

20

Page 21: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

ke seluruh arah secara merata dan tidak berkurang pada setiap tempat di bawah

pemukaan laut. Tekanan akan meningkat sebesar 760 mmHg (1 atmosfir) untuk

setiap kedalaman 10 m (33 kaki). Satuan-satuan dari jumlah tekanan adalah

atmosfir absolut (ATA), sedangkan ukuran tekanan (Gauge Pressure)

menunjukkan tekanan yang terlihat pada alat pengukur dimana terbaca 0 pada

tingkat permukaan, karena tekanan tersebut selalu 1 atmosfer lebih rendah

daripada tekanan absolut. 7

Kedalaman Tekanan Absolut Gauge Pressure

Permukaan 1 ATA 0 ATG

10 meter 2 ATA 1 ATG

20 meter 3 ATA 2 ATG

30 meter 4 ATA 3 ATG

Tabel 2. Ukuran tekanan pada berbagai kedalaman

Seorang penyelam yang menghirup napas penuh di permukaan akan

merasakan paru-parunya semakin lama semakin tertekan oleh air di

sekelilingnya sewaktu penyelam tersebut turun. Sebelum penyelaman, tekanan

udara di dalam paru-paru seimbang dengan tekanan udara atmosfer, yang rata-

rata 760 mmHg atau 1 atmosfer pada permukaan laut. Namun pada saat

menyelam, udara mengalir ke dalam paru, tekanan udara di dalam paru harus

lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer. Kondisi tersebut diperoleh

dengan membesarnya volume paru. Menurut hukum Boyle tekanan gas di dalam

tempat tertutup berbanding terbalik dengan besarnya volume. Bila ukuran tempat

diperbesar, tekanan udara di dalamnya turun. Bila ukuran diperkecil, tekanan

udara di dalamnya naik. Hukum Boyle berlaku terhadap semua gas-gas di dalam

ruangan-ruangan tubuh sewaktu penyelam masuk ke dalam air maupun sewaktu

naik ke permukaan.7

21

Page 22: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Sebagai contoh, apabila seorang penyelam Scuba menghirup napas

penuh (6 liter) pada kedalaman 10 meter (2 ATA), menahan napasnya dan naik

ke permukaan (1 ATA), udara di dalam dadanya akan berlipat ganda volumenya

menjadi 12 liter, maka penyelam tersebut harus menghembuskan 6 liter udara

selagi naik untuk menghindari agar paru-parunya tidak meledak. Sesuai hukum

Boyle maka perhitungannya sebagai berikut :

P1V1 = P2V2 P1V1 = 2x6

P1 = 2 ATA V2 = 12/1

V1 = 6 liter = 12 liter

P2 = 1 ATA

V2 = ?

Di permukaan laut (1 ATA) dalam tubuh manusia terdapat kira-kira 1 liter larutan

nitrogen. Apabila seorang penyelam turun sampai kedalaman 10 meter (2 ATA)

tekanan parsial dari nitrogen yang dihirupnya menjadi 2 kali lipat dan akhirnya

yang terlarut dalam jaringan juga menjadi 2 kali lipat (2 liter). Waktu sampai

terjadinya keseimbangan tergantung pada daya larut gas di dalam jaringan dan

pada kecepatan suplai gas ke dalam jaringan oleh darah. Hal tersebut sesuai

dengan hukum Henry yang menyatakan bahwa pada suhu tertentu jumlah gas

yang terlarut di dalam suatu cairan berbanding lurus dengan tekanan partial dari

gas tersebut di atas cairan. 7

Pada kondisi di atas permukaan laut gas nitrogen terdapat dalam udara

pernapasan sebesar 79%. Nitrogen tidak mempengaruhi fungsi tubuh karena

sangat kecil yang larut dalam plasma darah, sebab rendahnya koefisien

kelarutan pada tekanan di atas permukaan laut. Tetapi bagi seorang penyelam

Scuba atau pekerja Caisson (pekerja pembangun saluran di bawah air) yang

berada pada kondisi udara pernapasan di bawah tekanan tinggi, jumlah nitrogen

yang terlarut dalam plasma darah dan cairan interstitial sangat besar. Hal

22

Page 23: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

tersebut mengakibatkan pusing atau mabuk, yang disebut dengan gejala

nitrogen narcosis. 10

Bila seorang penyelam di bawa ke permukaan perlahan-lahan, nitrogen

terlarut dapat dihilangkan melalui paru. Namun demikian bila seorang penyelam

naik ke permukaan dengan cepat, nitrogen keluar larutan dilepas melalui

respirasi dengan cepat sekali, malahan akan membentuk gelembung gas dalam

jaringan, yang mengakibatkan decompression sickness atau cassion atau

cassion bends. Penyakit ini khusus akibat dari adanya gelembung gas dalam

jaringan saraf, bisa pada tingkat sedang atau hebat bergantung pada jumlah

gelembung gas yang terbentuk. Gejalanya meliputi rasa sakit di persendian,

terutama lengan dan kaki, pening, napas pendek, sangat lelah, paralisis dan rasa

tidak enak badan. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara menaikkan secara

perlahan ke atas permukaan laut. 10

2.8 Hubungan antara gelembung gas vena dan efek samping dekompresi setelah penyelaman

Gelembung gas endogen karena supersaturasi terutama oleh gas inert

menyebabkan penyakit dekompresi (DCS). Meskipun tidak pernah secara resmi

"terbukti secara ilmiah", tetapi pada umumnya peneliti sepakat sejak Paul Bert

menerbitkan studi sistematis pertama pada tahun 1878 menunjukkan adanya

gelembung gas dalam darah dan jaringan setelah dekompresi. Namun,

mekanisme patofisiologi tidak sepenuhnya jelas. Sekarang secara umum diakui

bahwa DCS adalah penyakit sistemik dengan patogenesis yang kompleks. Ada

beberapa bukti bahwa beberapa manifestasi DCS disebabkan oleh gelembung

asli, tetapi juga telah menunjukkan bahwa gas gelembung yang berada dalam

system sirkulasi juga menyebabkan kerusakan endotel dan hematologis dan

timbulnya respon imun yang mungkin berperan dalam pembentukan gejala

sindrom DCS. Gelembung gas dalam cairan adalah reflektor kuat suara, dan

berbagai modus USG sangat cocok untuk mendeteksi peredaran gelembung gas

vaskular. Yang paling sering digunakan adalah sistem Doppler, dan terdapat

23

Page 24: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

beberapa penelitian yang diterbitkan oleh beberapa korespondensi yang

menyatakan bahwa pada umumnya seorang penyelam dapat memiliki

gelembung gas dalam jumlah besar meskipun tidak ada gejala yang ditimbulkan.

Hal ini membuat dengan hanya hadirnya gas gelembung saja tidak bisa

memberikan nilai diagnotik pada kasus individual. Tidak adanya gelembung yang

terdeteksi adalah prediksi yang baik untuk keselamatan dekompresi. Jadi,

hubungan antara gelembung gas dan resiko DCS dapat ditegakkan dengan

beberapa tingkat akurasi, salah satunya dengan deteksi gelembung yang dapat

digunakan sebagai alat untuk validasi keamanan prosedur dekompresi. 12

2.9 Patofisiologi dan Manifestasi Klinis DCS

Nitrogen membentuk 70 persen dari udara yang kita hirup (di udara di

sekitar kita dan dalam tabung menyelam). Selama menyelam, sejumlah besar

nitrogen diambil ke dalam jaringan tubuh. Hal ini karena penyelam bernapas

dengan menggunakan udara pada tekanan yang lebih tinggi daripada jika

mereka berada di permukaan. Kuantitas nitrogen yang terlarut tergantung pada

kedalaman dan durasi penyelaman. Semakin dalam dan lama penyelaman,

semakin banyak nitrogen yang diambil oleh tubuh. Hal ini tidak akan

menimbulkan masalah selama, sebagai penyelam tetap di bawah tekanan.

Ketika penyelam naik ke permukaan, tekanan disekitarnya akan turun dan

nitrogen akan dilepaskan dari tubuh melalui paru-paru ketika penyelam

menghembuskan napas. Jika tingkat pendakian melebihi di mana nitrogen dapat

dilepaskan, akan terbentuk gelembung dalam darah dan jaringan (mirip dengan

membuka sebotol minuman soda terlalu cepat). 13

Dampak awal dari terbentuknya gelembung adalah dampak mekanik,

menyebabkan efek massa pada jaringan, menghambat aliran vena, dan menutup

jalan arteri. Selain itu gelembung dapat melukai endotel pembuluh darah pada

saat perjalanan. Efek biokimia sekunder yang terjadi termasuk aktivasi leukosit,

trombosit, komplemen, dan kaskade pembekuan. Selain itu, dapat terjadi

perlekatan sel polimorfonuklear dan granulosit yang dimediasi cedera reperfusi.

24

Page 25: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Peningkatan permeabilitas pembuluh darah menyebabkan hemokonsentrasi. Di

dalam otak, aliran mikrovaskular, perfusi serebral, dan autoregulasi terganggu

kerusakan blood brain barrier, dan terjadi perluasan penumbra iskemik. DCI

adalah spektrum, pasien mungkin mengalami gejala ringan atau tidak spesifik,

seperti kelelahan, malaise, dan sedikit berhalusinasi. Hal ini mungkin prodromal

manifestasi yang lebih parah dari DCI. Pada gejalan yang ringan pasien mungkin

tidak merasakan apa-apa sehingga tidak mencari pengobatan. Di ujung lain

spektrum, pasien dapat mengalami cardiopulmonary atau neurologis gejala yang

parah yang dapat mengakibatkan kematian. “Undeserced” DCI dapat dialami

oleh penyelam yang sangat berpegang teguh pada tabel dekompresi. Tidak

memperhatikan gejala-gejala DCI dan pengabaian gejala sangat umum terjadi

penyelam-penyelam bahkan pada penyelam professional. Sebih studi kasus

mengatakan bahwa penyelam memiliki keterlambatan rata-rata 32 jam sebelum

meminta bantuan dalam kasus DCI. 5

Limb Pain DCI :

Nyeri paha DCI umumnya hasil dari pembentukan gelembung asli (yang berasal

dari tempat di mana ditemukan) dalam sistem musculoskeletal. Ruang peri-

artikular dan tendon yang kurang perfusi, jenuh dan terdesaturasi perlahan-lahan

akan rentan terhadap pembentukan gelembung. Nyeri sendi dari DCI biasanya

memiliki onset bertahap dan muncul sebagai rasa nyeri yang mendalam yang

berkisar dari ringan sampai menyiksa intensitasnya. Ini biasanya mempengaruhi

ekstremitas atas dan bersifat asimetris. Lokasi umum yang sering terjadi adalah

bahu, siku, pergelangan, tangan, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Otot-otot

disekitar sendi juga dapat ikut sakit, nyeri timbul pada saat istirahat diperparah

dengan gerakan. Tidak timbul kemerahan, bengkak, dan nyeri. 5

Cutaneus and Lymphatic DCI :

Meskipun jarang, gelembung dapat menyebabkan tanda dan gejala klinis pada

kulit atau sistem limfatik yang terjadi karena eliminasi gas yang tidak sempurna.

Gejala meliputi ruam pruritus intensif dengan marbelization (Cutis marmorata)

yang berkembang menjadi warna merah, tambal sulam, atau biru pada kulit . Hal

25

Page 26: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

ini sering terjadi pada bahu dan dada bagian atas. Obstruksi limfatik juga dapat

terjadi menimbulkan peau d'orange atau pitting edema. 5

Cardiopulmonary DCI :

Gejalanya mulai dari batuk dan sakit dada ringan. "Tersedak," adalah bentuk

parah dari DCI, dapat terjadi ketika gelembung vena membanjiri sirkulasi paru-

paru. 5

Spinal Cord DCI :

Sumsum tulang belakang piamater sangat rentan terhadap pembentukan

gelembung asli karena nitrogen sangat larut dalam myelin dan memiliki suplai

darah yang buruk. DCI sumsum tulang belakang dapat terjadi ketika gelembung

menghalangi arteri atau aliran vena. Semakin rendah sumsum tulang belakang

torakal adalah daerah yang paling sering terkena, diikuti oleh lumbal, kemudian

servikal. Perubahan patologis dapat dilihat secara mikroskopis dan tersebar atau

berisi area fokal nekrosis. Pada DCI parah, perubahan akut termasuk pembuluh

darah kosong yang menggembung di daerah meninges, serabut saraf, piamater

dengan perdarahan perivaskuler dan tetesan protein perivaskular

(mengindikasikan adanya edema vasogenik) Bila sudah kronis, akan muncul

degenerasi kolumna posterior, serabut posterior, traktus bilateral Lissauer, dan

kolumna anterior. 5

Gambar 7. Spinal Cord pada hewan coba menunjukkan adanya lesi

multiple pada piamater

26

Page 27: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Brain DCI :

AGE Cerebral adalah mekanisme yang paling banyak dijelaskan cedera otak

pada menyelam. AGE biasanya hasil dari barotrauma paru, tetapi juga dapat

terjadi ketika gelembung vena membanjiri filter paru atau memotong shunt kanan

ke kiri, sebabkan oklusi arteri dan yang sering terkena adalah arteri cerebri

media dan distribusi vertebrobasilar. Volume gas dalam jumlah besar dapat

menyebabkan stroke. Timbulnya gejala AGE otak yang parah biasanya tiba-tiba

dan dramatis, yang terjadi pada saat berada di permukaan. Namun, kasus ringan

AGE dapat hadir kemudian, karena rasa sakit bisa menjadi pemicu, dan gejala

neurologis dapat muncul kemudian. Seorang penyelam yang tidak sadar pada

saat sampai di permukaan bisa dianggap sebagai DCI otak sebagai akibat dari

AGE otak. 5

Inner Ear DCI :

DCI dapat mempengaruhi telinga bagian dalam, sehingga vertigo; Namun,

beberapa kondisi lain yang terkait dengan penyelaman dapat mengakibatkan

vertigo. 5

27

Page 28: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Tabel 3. Manifestasi klinis Decompression Sickness

28

Page 29: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

2.10 Diagnosis Decompression Sickness

Gejala penyakit dekompresi biasanya terjadi segera setelah menyelam

atau paparan tekanan lainnya. Jika dekompresi terkontrol selama pendakian ke

atas permukaan telah dipersingkat atau dihilangkan, penyelam bisa menderita

penyakit dekompresi sebelum mencapai permukaan. Dalam menganalisis

beberapa ribu penyelaman udara dalam database yang didirikan oleh Angkatan

Laut Amerika Serikat untuk mengembangkan model dekompresi, waktu

timbulnya gejala setelah muncul ke permukaan adalah sebagai berikut:

42 persen terjadi dalam waktu 1 jam

60 persen terjadi dalam waktu 3 jam

83 persen terjadi dalam waktu 8 jam

98 persen terjadi dalam waktu 24 jam

Dalam kebanyakan kasus, sejarah penyelaman (yaitu informasi mengenai jumlah

penyelaman, kedalaman menyelam, waktu menyelam, laju pendakian dan

dekompresi) - serta informasi mengenai faktor penyebab seperti dingin, saat ini,

pekerjaan dan kondisi fisik penyelam - akan memberikan beberapa indikasi

apakah itu bisa menjadi penyakit dekompresi atau tidak. Setelah pemeriksaan

menyeluruh, yang meliputi menyelidiki keseimbangan, koordinasi, rasa sentuhan,

refleks dan kekuatan otot, dokter dapat membangun gambaran yang lengkap

untuk mengevaluasi apakah mungkin itu adalah penyakit dekompresi. Dokter

juga akan memutuskan apakah penyelam membutuhkan perawatan di ruang

dekompresi (juga disebut ruang hiperbarik atau rekompresi). 13

2.1.10.1 Membedakan antara Nyeri Tipe 1 dan Cedera

Perbedaan yang paling sulit adalah antara rasa sakit Tipe I penyakit

dekompresi dan sakit akibat cedera otot atau memar. Jika ada keraguan

mengenai penyebab rasa sakit, anggaplah bahwa penyelam menderita penyakit

dekompresi dan diobati sesuai dengan terapi rekompresi. Seringkali, rasa nyeri

29

Page 30: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

menutupi gejala-gejala penting lainnya. Nyeri tidak boleh diobati dengan

pemberian medikamentosa untuk membuat pasien lebih nyaman. Rasa sakit

mungkin satu-satunya cara untuk melokalisasi masalah dan memonitor

kemajuan pengobatan. 14

2.1.10.2 Membedakan antara Tipe 2 DCS dan AGE

Banyak gejala tipe II penyakit dekompresi sama dengan emboli gas

arterial, meskipun perjalanan waktu umumnya berbeda. (AGE biasanya terjadi

dalam waktu 10 menit dari permukaan.) Karena pengobatan awal dari kedua

kondisi ini adalah sama dan karena kondisi pengobatan selanjutnya didasarkan

pada respon pasien terhadap pengobatan, pengobatan tidak harus ditunda tidak

perlu untuk membuat diagnosis . 14

2.1.10.3 Decompression Sickness terjadi pada saat di dalam air

Dalam kasus yang jarang, penyakit dekompresi dapat berkembang di

dalam air ketika penyelam mengalami dekompresi. Gejala dominan biasanya

akan nyeri sendi, tetapi manifestasi yang lebih serius seperti mati rasa,

kelemahan, gangguan pendengaran, dan vertigo juga dapat terjadi. Dekompresi

sickness adalah yang paling mungkin untuk muncul di dekompresi dangkal

berhenti sesaat sebelum permukaan. Beberapa kasus telah terjadi selama

pendakian menuju pemberhentian pertama atau segera sesudahnya.

Pengobatan penyakit dekompresi dalam air akan bervariasi tergantung pada

jenis peralatan menyelam digunakan. 14

2.11 Differential Diagnosis

Sebuah perbedaan yang sangat sulit adalah antara nyeri tungkai akibat

DCI dan keseleo otot atau memar karena keduanya dapat terjadi secara

simultan. Sebuah luka trauma yang terjadi saat menyelam dapat mempengaruhi

penyelam untuk DCI karena jaringan yang terluka mungkin mengalami perfusi

buruk karena edema atau rusak pembuluh darah. Gejala barotrauma

nonpulmonary adalah umum di antara penyelam dan mungkin meniru DCI.

30

Page 31: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Differential diagnosis meliputi rupture bundar atau oval-window, rupture

membrane timpani dengan air yang dingin pada telinga tengah dan vertigo

altemobarik. Sejarah dapat membantu, karena rusaknya telinga bagian dalam

atau DCI otak biasanya terjadi setelah meninggalkan air, atau setidaknya pada

pendakian. Barotrauma hampir selalu terjadi pada penurunan kedalaman dan

dipresipitasikan dengan penurunan yang cepat tanpa ekualisasi tekanan atau

bisa karena valsava yang terlalu keras. Vertigo altemobarik dapat terjadi pada

penurunan atau pendakian dikarenakan ketidakseimbangan telinga tengah pada

stimulasi vestibular asimetris. Differential diagnosis untuk sakit kepala pada

penyelam adalah DCI, sinus, otologik, atau barotrauma gigi dan pemerasan

masker. Sakit kepala karena tegang, neuralgia, dan disfungsi sendi

temporomandibular (TMJ) merupakan hasil dari peralatan kurang pas. Meski

langka, karbon monoksida dapat mencemari suplai udara penyelam, yang

menyebabkan sakit kepala parah dan gejala sistemik dan SSP lainnya.

Penyebab lain dari sakit kepala penyelam termasuk sakit kepala exertional jinak,

sakit kepala karena stimulus rasa dingin, dan keracunan karena binatang laut

berbahaya. 5

2.12 Pemeriksaan Laboratorium

DCI didiagnosa secara klinis; tidak ada nilai-nilai laboratorium yang dapat

membantu untuk mengecualikan diagnosis. Namun, pemeriksaan darah lengkap

dan kimia dasar harus dilakukan bersama dengan pemeriksaan klinis untuk

menilai status cairan pasien. Untuk menyingkirkan rhabdomyolysis, pemeriksaan

creatine kinase (CK) harus dilakukan pada penyelam yang menyelam di laut

kasar, mengalami kelelahan, atau hipotermia. Selain itu, peningkatan kadar CK,

transaminase, dan tingkat laktat dehidrogenase telah dibuktikan dalam penyelam

dengan DCI secara umum dan secara khusus AGE. Pemeriksaan toksikologi

harus dilakukan, karena penyalahgunaan zat dapat berkontribusi untuk

pengembangan DCI. Penggunaan kokain secara khusus dapat meningkatkan

kemungkinan toksisitas oksigen berupa kejang. 5

31

Page 32: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

2.13 Manajemen Decompression Sickness

2.13.1 Perawatan Prehospital

Mengeluarkan pasien dari dalam air dan lakukan imobilisasi bila ada

kecurigaan terhadap trauma. Umumnya, rekompresi dalam air bukanlah suatu

pilihan yang aman karena akan terjadi masalah dengan suplai udara, hipotermia,

toksisitas oksigen potensial, dehidrasi, dan lingkungan yang tidak terkendali

membuatnya kurang ideal dan meningkatkan risiko tenggelam. Namun bila

berada di daerah terpencil tanpa adanya dukungan ruang HBO, ini mungkin

satu-satunya pilihan. Terapi dapat diberikan dengan cara berikan oksigen 100%,

intubasi jika perlu, dan pemberian normal saline atau ringer laktat intravena.

Pertolongan pertama dengan menggunakan oksigen terbukti sangat

menguntungkan. Divers Alert Network (DAN) telah mengupayakan untuk

menempatkan oksigen pada lokasi-lokasi penyelaman, khususnya bagi yang

membutuhkan waktu panjang untuk sampai pada tempat adanya ruang HBO dan

memastikan pula bahwa orang terampil dalam menggunakannya. Sebuah studi

tentang pertolongan pertama penggunaan oksigen menemukan bahwa waktu

rata-rata penggunaannya setelah di permukaan adalah 4 jam dan 2,2 jam

setelah timbulnya gejala DCS. 47% persen dari korban menerima oksigen.

Gejala-gejala hilang sempurna ditemukan pada 14% korban. Bahkan yang lebih

mengejutkan adalah bahwa 51% dari korban menunjukkan perbaikan. Ini adalah

dengan pemberian oksigen sebelum pengobatan HBO. Bahkan setelah

pengobatan HBO tunggal, mereka yang telah menerima oksigen sebelum

menyelam HBO beberapa jam sebelumnya, akan memperoleh hasil yang lebih

baik setelah diterapi HBO. 5

Aspirin biasanya dipertimbangkan dan diberikan dalam kecelakaan

menyelam untuk aktivitas antiplatelet jika pasien tidak berdarah. Namun, tidak

ada data saat ini untuk mendukung praktek ini. Gelembung nitrogen berinteraksi

dengan trombosit, menyebabkan adhesi dan aktivasi, yang diduga berkontribusi

pada obstruksi vena mikro dan iskemia yang dihasilkan dalam DCS; Namun,

32

Page 33: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

belum ada penelitian atau efek percobaan atau manfaat dari aspirin pada proses

ini yang telah dilakukan. Pemberian aspirin dapat meningkatkan perdarahan,

terutama dalam DCS parah. Lakukan resusitasi jantung dan advanced cardiac

life supprt, jika diperlukan, serta dekompresi dada dengan jarum jika curiga

tension pneumothorax. 5

Jangan menempatkan pasien dalam posisi Trendelenburg. Menempatkan

pasien dalam posisi kepala di bawah dianggap sebagai pengobatan standar

cedera menyelam untuk mencegah embolisasi gas serebral. Praktek ini harus

ditinggalkan karena sebetulnya proses ini akan meningkatkan tekanan intra

trakeal dan memperburuk cedera blood brain barrier. 5

2.13.2 Penatalaksanaan DCS di UGD

- Berikan oksigen 100% untuk mencuci nitrogen keluar dari paru-paru dan

mengatur peningkatan gradien difusi untuk meningkatkan pelepasan

nitrogen dari tubuh. 5

- Berikan cairan intravena untuk rehidrasi sampai output urin adalah 1-2

ml / jam. Rehidrasi bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi dan perfusi.5

- Mengobati pasien untuk mual, muntah, nyeri, dan sakit kepala. 5

- Hubungi fasilitas terdekat hiperbarik untuk mengatur transfer dan

melepas seluruh peralatan selam darii tubuh pasien. 5

2.13.3 Terapi definitif

Terapi defintif dari pasien yang mengalami decompression sickness

adalah dengan menggunakan terapi hiperbarik oksigen. Untuk lebih lengkap,

pembahasan tentang terapi ini akan dibahas di bab tiga.

33

Page 34: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

2.13.4 Pemberian Obat-obatan

Agen antiplatelet : Aspirin (memblok aksi sintesa prostaglandin dan

menghambat pembentukan agregasi platelet tromboxan A2. Mekanisme aksinya

dalam DCS belum terlalu jelas. 15

Kortikosteroid : Methylprednisolone ( Berguna dalam mengobati inflamasi

dan reaksi alergi dengan cara menghambat aktivitas PMN dan meningkatkan

permeabilitas kapiler. Mekanisme untuk terapi DCS juga masih belum jelas. 15

Anestetik : Lidocaine ( Mengurangi permeabilitas ion natrium di membrane

neuron, menghambat depolarisasi dan memblok transmisi impuls saraf.

Mekanisme kerjanya juga masih belum jelas. 15

2.14 Prevensi

- Menyelam dalam batas-batas yang ditetapkan dalam tabel penyelaman

- Jaga kecepatan pendakian ke permukaan max. 10 meter per menit

- Jangan merencanakan penyelaman yang membutuhkan pemberhentian

dekompresi di dalam air.

- Buat pemberhentian selama 3 menit pada kedalaman 5 meter.

- Jangan menyelam lebih dari 3x sehari

- Bila ingin menyelam lebih dari 1x sehari, buatlah penyelaman pertama

yang terdalam terlebih dahulu

- Bila sudah menyelam selama beberapa hari berturut-turut, ambilah

waktu untuk beristirahat cukup

- Jangan bekerja keras sebelum atau sesudah menyelam

- Minum banyak cairan sebelum menyelam. Kekurangan cairan karena

panas atau alkohol yang berlebih sangat berbahaya

34

Page 35: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

- Pastikan Anda berada dalam kondisi fisik yang baik dan cukup istirahat.

Lakukan pemeriksaan medis yang teratur.

- Pastikan ada selang waktu minimal 24 jam antara menyelam dan

perjalanan melalui udara atau mendaki gunung. Jika Anda memiliki

pengobatan dekompresi, interval dianjurkan sebelum penyelaman

berikutnya setidaknya 48 jam. 15

35

Page 36: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

BAB 3

TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK

3.1 Sejarah

Terapi oxygen hiperbarik adalah bernafas dengan 100% oxygen dengan

peningkatan tekanan atmosfer diatas normal. Terapi ini merupakan terapi sudah

lama ada sejak tahun 1600. Chamber yang pertama digunakan dibuat oleh

seorang british clergy bernama Henshaw. Beliau membuat struktur yang disebut

“domicillium” yang digunakan untuk terapi berbagai macam penyakit. Ide ini

diteruskan oleh ahli bedah perancis Fontaine, yang membangun ruang operasi

bertekanan mobile pada tahun 1879. Dr. Orville Cunningham, seorang professor

anaesthesia, menyadari bahwa kondisi pasien penyakit jantung lebih membaik

bila mereka tinggal pada level air laut, dibandingkan pada daerah dataran tinggi,

sehingga ia membuat apa yang dikenal sebagai "Steel Ball Hospital." Struktur

yang didirikan pada tahun 1928 ini, merupakan gedung berlantai 6, berdiameter

64 feet, dan dapat mencapai tekanan 3 atm. Rumah sakit ini lantas ditutup pada

tahun 1930 karena kurangnya bukti ilmiah yang mengindikasikan jika treatment

ini dapat menyembuhkan penyakit. 16

Pihak militer melanjutkan bekerja dengan oxygen hiperbarik pada tahun.

Hasil kerja dari Paul Bert, yang mendemonstrasikan efek toxic dari oxygen

(menyebabkan grand mal seizure), begitu juga dengan hasil kerja dari J.Lorrain-

Smith, yang mendemonstrasikan pulmonary oxygen toxicity, digunakan oleh

navy divers, untuk menghitung waktu paparan terhadap oxygen pada kedalaman

yang berbeda-beda (tekanan yang berbeda) berdasarkan waktu kejang. 16

Pada tahun 1950, HBO digunakan pertama kali pada operasi jantung dan

paru. Pada tahun 1960, HBO digunakan untuk CO poisoning, dan sejak saat itu

terus dipelajari dan digunakan untuk berbagai keperluan kesehatan.16

36

Page 37: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

3.2 Definisi

Hyper" berarti meningkat dan "baric" mengarah pada tekanan. Hyperbaric

oxygen therapy (HBOT) berarti treatment secara berkala untuk seluruh badan

dengan penggunaan 100% oksigen pada tekanan diatas dari tekanan atmosfer

normal. Tekanan normal atmosfer bumi mencapai 15psi level air laut. Tekanan

tersebut didefinisikan sebagai 1 ATA (atmosfer absolute). Udara yang kita hirup

mengandung sekitar 20% oksigen dan 80% nitrogen. Selama melakukan terapi

HBO, tekanan tersebut akan meningkat 2x lipat, menjadi 2 ATA pada 100%

oksigen. Terapi ini biasa dilakukan pada tempat yang dinamakan chamber.16

3.3 Macam

3.3.1 Monoplace Hyperbaric ChambersMonoplace hyperbaric chamber klinis berbentuk silindiris,

diameternya sekitar 25-40 inchi, dan panjangnya 8 feet. Monoplace

hyperbaric chamber didesain untuk mengkompresi satu individu pada

tekanan yang lebih besar daripada tekanan pada permukaan laut.

Monoplace chamber telah digunakan untuk mengobati pasien selama

lebih dari 50 tahun. Untuk tujuan pengiriman oksigen hiperbarik klinis,

tekanan harus melebihi 1,4 ATA. Oksigen topikal bukanlah oksigen

hiperbarik. 16

Terapi oksigen hiperbarik pada monoplace chamber mengikuti

protokol yang serupa dengan multiplace chamber. Protokol yang umum

adalah 2 ATA selama 90-120 menit, 2,4 ATA selama 90 menit dengan 2

periode udara masing-masing 5 menit (30 menit oksigen, 5 menit udara,

30 menit oksigen, 5 menit udara, lalu 30 menit oksigen). Periode

menghirup udara digunakan untuk menreduksi toksisitas oksigen. Protokol

yang direkomendasikan untuk keracunan karbon monoksida akut adalah

kompresi pasien pada tekanan 3 ATA dan ada periode menghirup udara

spesifik (U.S. Navy Treatment Table 5 dan 6) 16

37

Page 38: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

3.3.2 Multiplace Hyperbaric ChambersMultiplace hyperbaric chamber adalah pressure vessel yang

ditujukan untuk lebih dari satu orang. Chamber ini berkisar dari “duo-

place” chamber yang didesain untuk 1 pasien dan attendant yang

menyertai hingga sejumlah besar pasien (sekitar 20 pasien) dengan 1

atau lebih attendant. 16

Walaupun diagnosa, seperti keracunan karbon monoksida,

necrotizing fasciitis, dan decompression illness memiliki profil terapi

oksigen hiperbarik yang berbeda, sebagian besar multiplace chamber

mengobati masalah luka dan chronic radiation tissue injury dengan

protokol “wound healing” standard. Protokol tersebut adalah pasien

menghirup oksigen 100% selama 90-120 menit pada tekanan berkisar dari

2 hingga 2,4 ATA. 16

3.4 Dasar Penggunaan HBO Pengobatan oksigen hiperbarik secara umum didasarkan pada pemikiran-

pemikiran / alasan-alasan sebagai berikut: (Mahdi, Sasongko, Siswanto, et al,

2013)

1) Pemakaian tekanan akan memperkecil volume gelembung gas dan

penggunaan oksigen hiperbarik juga akan mempercepat resolusi gelembung

gas.

2) Daerah-daerah atau tempat-tempat yang iskemik atau hipoksik akan

menerima oksigen secara maksimal.

3) Di daerah yang iskemik, oksigen hiperbarik mendorong / merangsang

pembentukan pembuluh darah kapiler baru.

4) Penekanan pertumbuhan kuman-kuman baik gram positif maupun gram

negatif dengan pemberian OHB.

5) Oksigen hiperbarik mendorong pembentukan fibroblas dan meningkatkan

efek fagositosis (bakterisidal) dari leukosit.

38

Page 39: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

3.5 Indikasi dan Kontraindikasi3.5.1 Indikasi

Kelainan atau penyakit yang merupakan indikasi terapi OHB diklasifikasikan

menurut kategorisasi yang dibuat oleh The Committee of Hyperbaric

Oxygenation of the Undersea and Hyperbaric Medical Society yang telah

mengalami revisi pada tahun 1986 dan 1988.

Dalam revisi ini UHMS tidak lagi memasukkan golongan penyakit untuk

penelitian, namun hanya memakai ACCEPTED CATEGORIZATION saja.

Adapun penyakit-penyakit yang termasuk kategori yang diterima adalah sebagai

berikut :

1. Aktinomikosis2. Emboli udara3. Anemia karena kehilangan banyak darah4. Insufisiensi arteri perifer akut5. Infeksi bakteri6. Keracunan karbonmonoksida7. Crush injury and reimplanted appendages8. Keracunan sianida9. Penyakit dekompresi10.Gas gangren11.Cangkokan (graft) kulit12. Infeksi jaringan lunak oleh kuman aerob dan anaerob13.Osteoradinekrosis14.Radionekrosis jaringan lunak15.Sistitis akibat radiasi16.Ekstrasi gigi pada rahang yang diobati dengan radiasi17.Kanidiobolus koronotus18.Mukomikosis19.Osteomielitis20.Ujung amputasi yang tidak sembuh21.Ulkus diabetik22.Ulkus stasis refraktori23.Tromboangitis obliterans24.Luka tidak sembuh akibat hipoperfusi dan trauma lama 25. Inhalasi asap26.Luka bakar27.Ulkus yang terkait dengan vaskulitis.

39

Page 40: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

3.5.2 KontraindikasiKontraindikasi absolut :

a. Kontraindikasi absolut adalah pneumothorak yang belum dirawat, kecuali

bila sebelum pemberian oksigen hiperbarik dapat dikerjakan tindakan

bedah untuk mengatasi pneumotorak tersebut.

b. Selama beberapa tahun orang beranggapan bahwa keganasan yang

belum diobati atau keganasan metastatik akan menjadi lebih buruk pada

pemakaian oksigen hiperbarik untuk pengobatan dan termasuk

kontraindikasi absolut kecuali pada keadaan-keadaan luar biasa. Namun

penelitian-penelitian yang dikerjakan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa

sel-sel ganas tidak tumbuh lebih cepat dalam suasana oksigen hiperbarik.

Penderita keganasan yang diobati dengan oksigen hiperbarik biasanya

secara bersama-sama juga menerima terapi radiasi atau kemoterapi.

c. Kehamilan juga dianggap kontraindikasi karena tekanan parsial oksigen

yang tinggi berhubungan dengan penutupan patent ductus arteriosus,

sehingga pada bayi prematur secara teori dapat terjadi fibroplasia

retrolental. Namun penelitian yang kemudian dikerjakan menunjukkan

bahwa komplikasi ini nampaknya tidak terjadi.16

Kontraindikasi relatif :Beberapa keadaan yang memerlukan perhatian tetapi bukan merupakan

kontraindikasi absolut pemakaian oksigen hiperbarik adalah sebagai berikut :

a. Infeksi saluran napas bagian atas

Menyulitkan penderita untuk melaksanakan ekualisasi. Dapat ditolong

dengan menggunakan dekongestan dan miringotomi bilateral.

b. Sinusitis kronis

Menyulitkan penderita untuk melaksanakan ekualisasi. Untuk

pemakaian oksigen hiperbarik pada penderita ini dapat diberikan

dekongestan dan miringotomi bilateral.

c. Penyakit kejang

40

Page 41: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Menyebabkan penderita lebih mudah terserang konvulsi oksigen.

Namun bilamana diperlukan penderita dapat diberi anti konvulsan

sebelumnya.

d. Emfisema yang disertai retensi CO2

Ada kemungkinan bahwa penambahan oksigen lebih dari normal akan

menyebabkan penderita secara spontan berhenti bernafas akibat

hilangnya rangsangan hipoksik. Pada penderita-penderita dengan

penyakit paru disertai retensi CO2, terapi oksigen hiperbarik dapat

dikerjakan bila penderita diintubasi dan memakai ventilator.

e. Panas tinggi yang tidak terkontrol

Merupakan predisposisi terjadinya konvulsi oksigen. Kemungkinan ini

dapat diperkecil dengan pemberian aspirin dan selimut hipotermia. Juga

sebagai pencegahan dapat diberikan anti konvulsan.

f. Riwayat pnemotorak spontan.

Penderita yang mengalami pnemothorak spontan dalam RUBT kamar

tunggal akan menimbulkan masalah tetapi di dalam RUBT kamar ganda

dapat dilakukan pertolongan-pertolongan yang memadai. Sebab itu bagi

penderita yang mempunyai riwayat pnemothorak spontan, harus

dilakukan persiapan-persiapan untuk dapat mengatasi terjadinya hal

tersebut.

g. Riwayat operasi dada

Menyebabkan terjadinya luka dengan air trapping yang timbul saat

dekompresi. Setiap operasi dada harus diteliti kasus demi kasus untuk

menentukan langkah-langkah yang harus diambil. Tetapi jelas proses

dekompresi harus dilakukan sangat lambat.

h. Riwayat operasi telinga

Operasi pada telinga dengan penempatan kawat atau topangan plastik

di dalam telinga setelah stapedoktomi, mungkin suatu kontraindikasi

pemakaian oksigen hiperbarik sebab perubahan tekanan dapat

menggangu implan tersebut. Konsultasi dengan seorang ahli THT perlu

dilakukan.

41

Page 42: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

i. Kerusakan paru asimotomatik yang ditemukan pada penerangan atau

pemotretan dengan sinar X

Memerlukan proses dekompresi yang sangat lambat. Menurut

pengalaman, waktu dekompresi antara 5-10 menit tidak menimbulkan

masalah.

j. Infeksi virus

Pada percobaan binatang ditemukan bahwa infeksi virus menjadi lebih

hebat bila binatang tersebut diberi oksigen hiperbarik. Dengan alasan ini

dianjurkan agar penderita yang terkena salesma (common cold) menunda

pengobatan dengan oksigen hiperbarik sampai gejala akut menghilang

apabila tidak memerlukan pengobatan segera dengan oksigen hiperbarik.

k. Spherositosis kongenital

Pada keadaan ini butir-butir darah merah sangat fragil dan pemberian

oksigen hiperbarik dapat diikuti dengan hemolisis yang berat. Bila

memang pengobatan oksigen hiperbarik mutlak diperlukan keadaan ini

tidak boleh jadi penghalang sehingga harus dipersiapkan langkah-langkah

yang perlu untuk mengatasi komplikasi yang mungkin timbul.

l. Riwayat neuritis optik.

Pada beberapa penderita dengan riwayat neuritis optik, terjadinya

kebutaan dihubungkan dengan terapi oksigen hiperbarik. Namun kasus

yang terjadi sangat sedikit. Tetapi jika ada penderita dengan riwayat

neuritis optik diperkirakan mengalami ganguan penglihatan yang

berhubungan dengan retina, bagaimanapun kecilnya pemberian oksigen

hiperbarik harus segera dihentikan dan perlu konsultasi dengan ahli

mata.16

3.6 Terapi Hiperbarik Oksigen pada pasien DCSTeori dasar di balik terapi HBO adalah, pertama, untuk repressurize

pasien untuk mengembalikan kedalaman di mana gelembung dari nitrogen atau

udara yang dilarutkan ke dalam jaringan dan cairan tubuh. Pasien akan

menghirup oksigen konsentrasi tinggi secara intermiten, diharapkan dapat

42

Page 43: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

terbentuk gradien difusi yang lebih besar. Kemudian, pasien akan dibawa

kembali menuju permukaan secara perlahan-lahan. Keadaan ini memungkinkan

as untuk berdifusi secara bertahap keluar dari paru-paru dan tubuh.

Penambahan helium dengan oksigen telah terbukti menghasilkan keuntungan

bila dibandingkan dengan oksigen saja bahkan dalam DCS neurologis berat atau

refractory DCS. 15

3.7 Pengobatan DCS Tipe 1Tipe 1 DCS diobati sesuai dengan tabel 4. Jika pemeriksaan lengkap

neurologis tidak dapat selesai sebelum rekompresi awal, maka pengobatan

dilakukan sesuai dengan tipe 2 DCS. Gejala nyeri musculoskeletal yang tidak

menunjukkan perbaikan setelah penghirupan oksigen kedua pada kedalaman 60

kaki menunjukkan bahwa hal ini lebih dikarenakan karena keadaan trauma

ortopedi daripada decompression sickness. Jika, setelah meninjau riwayat

pasien, Petugas Medis Penyelaman merasa bahwa rasa sakit dapat

berhubungan dengan trauma ortopedi tertentu atau cedera, Pengobatan Tabel 5

dapat digunakan. Jika Petugas Medis Penyelaman tidak dikonsultasikan,

Pengobatan Tabel 6 harus digunakan. 14

Tabel 4. Waktu dan Kedalaman Dekompresi

43

Page 44: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Tabel 5. Treatment Table 5

Indikasi :

- Gejala Tipe I DCS (kecuali untuk Cutis marmorata) saat

pemeriksaan neurologis lengkap tidak menunjukkan adanya

kelainan. Setelah tiba di kedalaman 60 kaki pemeriksaan

neurologis harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada

neurologis gejala terbuka (misalnya, kelemahan, mati rasa,

kehilangan koordinasi) yang hadir.

- Asymptomatic omitted decompression

- Pengbatan gejala-gejala yang ada diikuti dengan rekompresi

dalam air

- Follow-up trreatment untuk sisa-sisa gejala

- Keracunan gas monoksida

44

Page 45: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

- Gas Gangren

Tabel 6. Treatment Table 6

Indikasi :

- Arterial gas embolism

- Gejala-gejala DCS Tipe 2

- DCS Tipe 1 dimana gejala tidak dapat hilang dalam waktu 10

menit pada kedalaman 60 kaki atau nyeri yang parah dan harus

segera dilakukan rekompresi tanpa dilakukan pemeriksaan

neurologis terlebih dahulu

- Cutis marmorata

- Keracunan gas CO berat, sianida dan inhalasi asap rokok

- Asymptomatic omitted decompression

- Symptomatic uncontrolled ascent

45

Page 46: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

- Timbulnya gejala-gejala pada saat kedalaman kurang dari 60

kaki

3.8 Pengobatan DCS Tipe 2

DCS Tipe 2 diterapi awal dengan kompresi inisial pada 60 kaki. Bila gejala

membaik pada saat pemberian oksigen pertama maka terapi dilanjutkan dengan

menggunakan Tabel 6. Bila gejalanya parah, tidak berubah atau semakin berat

pada 20 menit awal di kedalaman 60 kaki, maka gunakan treatment tabel 6A.14

Tabel 7. Treatment Table 6A

46

Page 47: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Indikasi :

- Treatment tabel 6A digunakan untuk arterial emboli gas atau

gejala-gejala dekompresi apabila gejalanya menetap selama

terapi awal 20 menit pada kedalaman 60 kaki. Pasien dibawa

menuju kedalaman tidak lebih dari 165 kaki agar gejala-gejala

yang menetap dapat menghilang. Pada kedalaman tersebut,

pasien akan diberikan gas N2O2. HeO2. Bila masih belum bisa,

maka harus dilakukan pengobatan tabel 4. 14

47

Page 48: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

48

Page 49: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Tabel 8. Treatment Table 4

49

Page 50: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Tabel 9. Treatment Tabel 7

50

Page 51: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Tabel 10. Treatment Tabel I DCS

51

Page 52: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

Tabel 11. Treatment of Symptom Reccurence

52

Page 53: 3 · Web viewUdara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir

53