3. Uji Threshold
description
Transcript of 3. Uji Threshold
I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan
Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Aplikasi di Bidang Pangan.
1.1. Latar Belakang
Proses penginderaan terjadi karena adanya rangsangan yang sesuai dengan
reseptor alat indera. Jadi, rangsangan adalah suatu penyebab yang menggertak
proses penginderaan dan menyebabkan tanggapan, kesan atau kesadaran. Benda
yang mengeluarkan tanggapan disebut benda perangsang (Soekarto, 1985).
Metode pengujian threshold merupakan salah satu metode untuk pengujian
panelis dalam penentuan sensitivitas. Metode ini digunakan untuk menentukan
tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang dapat dideteksi
(absolute threshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang
dapat dideteksi perubahannya (difference threshold). Biasanya substansi yang mau
dikaji dilarutkan dalam air murni, dan panelis diminta untuk menilai sample mana
yang berbeda dengan air, dalam hal ini air murni juga disajikan sebagai
pembanding (Kartika, 1988).
Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk mengenal macam-macam
stimulusnya (recognition threshold), misalnya asin, manis, dan lain-lain.
Recognition threshold umumnya lebih tinggi dari pada absolute threshold.
Metode ini kadang-kadang juga digunakan untuk seleksi panelis, namun beberapa
peneliti menganggap cara ini kurang tepat dipakai, karena keberhasilan dalam
menguji larutan murni tidak dapat dipakai sebagai kriteria keberhasilan dalam
menguji sampel yang mengandung bermacam-macam zat dengan konsentrasi
yang berbeda (Kartika,1988).
Kemampuan psikologis dapat dikelompokkan menjadi empat tipe, yaitu
kemampuan mendeteksi, kemampuan mengenal (recognition), kemampuan
membedakan (discrimination), kemampuan membandingkan (scalling) dan
kemampuan hedonik (Soekarto, 1985).
1.1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan uji threshold adalah untuk melatih kepekaan indera
pencicip atau penciuman terhadap berbagai rangsangan dan untuk menentukan
ambang mutlak, ambang pengenalan, ambang pembedaan dan ambang batas.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan dari uji threshold yaitu berdasarkan sensitivitas panelis
dalam menentukan rangsangan terendah yang mulai dapat menghasilkan kesan.
1.4. Aplikasi Di Bidang Pangan
Percobaan uji threshold ini aplikasi pada bidang pangan yaitu untuk
mengendalikan mutu, atau untuk pengembangan suatu hasil olahan.
II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan-Bahan yang Digunakan, (2) Alat-
Alat yang Digunakan dan (3) Metode Percobaan.
2.1. Bahan-Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan gula dengan konsentrasi 705
(0%,), 764 (0,1%), 846 (0,2% ), 417(0,3%), 385(0,4%), 392 (0,5%), 501 (0,6%),
234 (0,7%), 102 (0,8%) dan 725 (0,9%).
2.2. Alat-alat Percobaan
Alat-alat percobaan yang digunakan adalah gelas sloki, nampan, lap tangan,
sendok plastik, gelas dan wadah sampel.
2.3. Metode Percobaan
2.3.1 Metode Deskripsi
Pertama-tama disajikan sampel larutan gula dari konsentrasi 0 % sampai 0,9
% dengan menggunakan kode tertentu. Kemudian diberi nilai 0 (nol) bila tidak
ada rangsangan atau tidak ada rasa manis dan diberi nilai 1 (satu) bila ada
rangsangan atau jika ada rasa manis. Hasil dari pengamatan tersebut di catat
dalam lembar hasil pengamatan.
2.3.2 Analisis Perhitungan
1. Metode Grafik
Rumus :
tanggapan (reaksi positif) x 100% % Reaksi Positif = Panelis
2. Metode Interpolasi
Tabel 1. Metode InterpolasiKonsentrasi (%) % Reaksi Positif
d
x
e
a
b
c
Rumus =
Keterangan :
X = Hasil Absolute Threshold (AT), Hasil Recognition Threshold (RT)
a = % Reaksi Positif dibawah 50% untuk AT, 75% untuk RT
b = % AT (50%)
c = % Reaksi Positif diatas 50% untuk AT, 75% untuk RT
d = % Konsentrasi
e = % Konsentrasi
III HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Percobaan dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Percobaan
Tabel 17. Hasil Percobaan Uji Treshold Terhadap Larutan GulaNo Metode AT (%) RT(%)
1 Metode Grafik Antara 0,2 - 0,3 Antara 0,2 - 0,3
2 Metode Interpolasi 0,24 0,28
(Sumber : Citra Octapiani, Kelompok B, Meja 03, 2014).
0
20
40
60
80
100
120
Grafik Hubungan Konsentrasi Guladengan % Reaksi Positif
% R
eaks
i Pos
itif
RT ( 0,28)
AT ( 0,24)
Gambar 7. Grafik Hubungan Konsentrasi dan % Reaksi Positif
3.2. Pembahasan
Dari data tabel diatas kita dapat menentukan nilai absolute threshold (AT)
dan recognition theshold (RT) dari pengujian threshold terhadap larutan gula ini.
Dengan metode grafik, absis (X) adalah konsentrasi dari larutan gula dan kordinat
(Y) adalah persentase reaksi positif. Berdasarkan pengujian menggunakan uji
threshold dengan metode grafik maupun metode interpolasi diketahui bahwa
konsentrasi terendah sampel larutan gula yang dapat dideteksi oleh 50 % panelis
adalah pada konsentrasi 0,24% dan yang dapat dideteksi oleh 75 % panelis adalah
pada konsentrasi 0,28 %.
Uji threshold digunakan untuk menentukan ambang mutlak dan ambang
pengenalan dari suatu larutan dengan rangsangan tungggal dan uji konsentrasi.
Prinsip dari percobaan ini, yaitu berdasarkan sensitivitas panelis dalam
mendeteksi adanya rangsangan terendah yang mulai dapat menghasilkan kesan
(Kartika, 1988).
Metode pengujian threshold merupakan salah satu metode untuk pengujian
panelis dalam penentuan sensitivitas. Metode ini digunakan untuk menentukan
tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang dapat dideteksi
(absolute threshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi yang
dapat dideteksi perubahannya (difference threshold). Biasanya substansi yang mau
dikaji dilarutkan dalam air murni, dan panelis diminta untuk menilai sample mana
yang berbeda dengan air, dalam hal ini air murni juga disajikan sebagai
pembanding (Kartika, 1988).
Pada saat metode grafik, Grafik yang dihasilkan memiliki bentuk yang tidak
beraturan atau fluktuatif dimana terjadi kenaikkan dan juga penurunan, hal
tersebut disebabkan karena kepekaan atau sensitivitas panelis berbeda-beda dalam
pencicipan maka hasil kurva akan bervariasi. Selain itu dapat disebabkan
pengaruh faktor fisiologik dan faktor psikologik. Salah satu faktor fisiologik
yang mempengaruhi kepekaan panelis yaitu kondisi kenyang atau lapar. Terlalu
kenyang mengurangi kepekaan, sebaliknya terlalu lapar dapat menyebabkan
memberikan penilaian yang berlebihan. Merokok juga mempengaruhi kepekaan
panelis. Selain itu orang yang sedang sakit juga terpengaruh kegiatan
fisiologiknya karena itu juga berkurang kepekaannya. Fungsi fisiologik juga
mengalami fluktuasi dalam sehari. Waktu terlalu pagi kurang responsif untuk
penilaian rasa (Soekarto, 1985).
Pengaruh psikologik yang dapat mengganggu kepekaan seorang panelis yaitu
yang dapat mempengaruhi konsentrasi atau yang membuat orang tidak dapat
santai. Hal-hal ini meliputi keadaan tertekan, frustasi, terlalu sedih, gembira
yang melonjak-lonjak, terburu-buru, dan tekanan jiwa (stress) (Soekarto, 1985).
Pada pengujian ini terjadi kesalahan atau error pada panelis yang termasuk
kedalam kesalahan psikologis berupa logical error, kesalahan ini merupakan
kesalahan psikologis yang dilakukan oleh panelis karena penilaian terhadap satu
sifat dihubungkan dengan sifat lain yang secara logis selalu berkaitan dengan sifat
yang dinilai. Panelis menganggap bahwa pada percobaan larutan gula 0,1% rasa
manis tersebut bukan berasal dari gula tetapi panelis beranggapan bahwa air
mineral pun terasa manis. Selain itu terjadi kesalahan akibat psikologik, panelis
merasa jenuh harus menilai atau menguji sampel sebanyak 10 sampel, sehingga
panelis tidak konsentrasi dalam menilai dan hasil akhirnya sedikit errror.
Semakin berkembangnya industri bahan pangan, seperi industri “masking
agent” berupa sejenis permen penutup aroma rokok, bawang, dikembangkan
bermacam-macam bahan pembungkus dengan berbagai kebaikan dan
kejelekannya yang dapat berpengaruh terhadap aroma dan tekstur, penggunaan
bahan-bahan pengawet, bahan-bahan penambah warna dan lain-lain menunjukkan
kecenderungan akan semakin banyaknya dipergunakan uji inderawi. Sebagai
dampak perkembangan industry bahan pangan sangant dimungkinkan timbul
problem seperti aroma yang tidak diinginkan berasal dari bahan sisa industri yang
bersangkutan, ataupun aroma yang ditimbulkan dari bahan-bahan yang telah
mengalami kerusakan (Kartika, 1988).
Setiap orang mempunyai batas konsentrasi terendah terhadap suatu rasa agar
masih bisa dirasakan. Batas ini disebut treshold. Batas ini tidak sama pada tiap-
tiap orang dan treshold seseorang terhadap rasa yang berbeda juga tidak sama.
Misalnya treshold seseorang terhadap NaCl adalah 1 per 400 bagian air,
sedangkan treshold terhadap sukrosa adalah 1 per 200 bagian air dan asam 1 per
15.000 bagian air (Winarno, 1997).
Perbedaan ini menyangkut juga metode pengukurannya yang berbeda dengan
ambang pengenalan dan ambang mutlak. Pengukuran ambang mutlak biasanya
didasarkan pada konvensi bahwa setengan jumlah (50%) panelis dapat mengenal
atau dapat menyebut dengan tepat akan sifat sensoris yang dinilai. pengukuran
ambang pengenalan didasarkan pada 75 % panelis dapat mengenali rangsangan.
Jadi, ambang pengenalan dapat didefinisikan sebagai konsentrasi atau jumlah
perbandingan terendah yang dapat dikenal betul (Soekarto, 1985).
Menentukan absolute threshold (AT) diberikan kepada panelis, satu seri
larutan mulai dengan konsentrasi 0 (pelarut murni) sampai dengan konsentrasi
tertentu dan air pelarut yang diberitahukan menjadi standar. Panelis diminta untuk
menilai sampel-sampel mana yang berbeda dengan larutan standar. Konsentrasi
yang dapat dideteksi oleh 50% panelis merupakan absolute threshold
(Kartika, 1988).
Menentukan recognition threshold (RT), digunakan standar lebih dari satu,
dimana masing-masing standar akan dibandingkan dengan sampel-sampel pada
interval konsentrasi tertentu. Perbedaan konsentrasi yang dapat dideteksi oleh
75% panelis merupakan recognition threshold (Kartika,1988).
Kelebihan uji threshold untuk menentukan tingkat konsentrasi terendah
suatu substansi yang dapat dideteksi (Absolute Threshold) atau perubahan
konsentrasi terkecil suatu substansi yang dapat dideteksi perubahannya
(Difference Threshold). Disamping itu juga metode ini dapat digunakan untuk
mengenal macam-macam stimulusnya (Recognition Threshold) misalnya asin,
manis. Kelemahan pada metode ini adalah memerlukan ketelitiannya harus tinggi,
harus menggunakan panel terlatih agar hasil penilaian akurat, sering terjadi error
pada saat pengujian atau pada saat perhitungan hasil
Aplikasi uji treshold dalam bidang teknologi pangan adalah pemeriksaan
mutu kualitas, pengendalian proses, pengembangan produk, meningkatkan
kemampuan fisik-psikologis panelis dan dapat digunakan untuk menyeleksi
panelis Sebagai contoh adalah pentingnya treshold populasi untuk menentukan
batas fortifikasi besi pada susu yang akan dipasarkan. Dengan mengetahui
treshold maka besarnya fortifikan dapat ditentukan dibawah nilai tresholdnya agar
cita rasa susu tidak terpengaruh oleh penambahan tersebut, sehingga konsumen
tetap menerimanya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
5.1.1. Metode Grafik
Konsentrasi larutan gula terendah yang mulai dapat dirasakan atau
terdeteksi oleh 50 % panelis adalah antara 0,2% - 0,3%, sedangkan konsentrasi
larutan gula terendah yang mulai dikenal oleh 75 % panelis adalah antara 0,2% -
0,3%.
5.1.2. Metode Interpolasi
Konsentrasi larutan gula terendah yang mulai dapat dirasakan oleh 50%
panelis adalah 0,24 %, sedangkan konsentrasi larutan gula terendah yang mulai
dapat dikenal oleh 75% adalah 0,28 %.
4.2. Saran
Percobaan uji treshold ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
dengan konsentrasi yang tinggi agar mendapatkan hasil yang optimal dan akurat.
Praktikan harus dapat memberikan kesannya masing-masing, karena kesan yang
dirasakan sendiri merupakan hasil yang fakta dari kesan penginderaan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2012), Larutan Gula. http://www.menshealth.co.id/nutrisi/nutrisi umum/mengenal.jenis.gula Diakses 20 maret 2014
Kartika, Bambang dkk. (1988). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi. UGM. Yogyakarta.
Soekarto, Prof. Dr Suwarno T. (1985). Penilaian Organoleptik. Penerbit Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Winarno. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
UJI TRESHOLD
Oleh :
Nama : Citra OctapianiNRP : 113020024No. Meja : 03 (Tiga)Kelompok : BTanggal Praktikum : 15 Maret 2014Asisten : Dilla Kharisma Nursanti
JURUSAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG
2014LAMPIRAN
QUIZ
1. Sebutkan aplikasi rangsangan tunggal
2. Sebutkan dan jelaskan dimensi psikologis?
3. Sebutkan kesalahan psikologis?
4. Jelaskan tujuan dan prinsip rangsangan tunggal?
5. Diketahui jumlah panelis 12 dan reaksi positif 8%, berapakanh % reaksi
positif?
JAWAB
1. aplikasi rangsangan tunggal untuk membanding produk lama dengan
produk yang baru, untuk menguji formasi atau reformulasi suatu produk, dan
untuk melatih sensitivitas panelis.
2. a) Jenis Kesan :Satu benda perangsang, misalnya buah tomat dapat
menghasilkan beberapa jenis kesan misalnya rasa asam, warna merah halus
pada permukaan buah
b) Intensitas Kesan : Intensitas kesan mencakup ringan atau beratnya
kesan.
c) Luas Daerah Kesan : Luas daerah kesan yang juga disebut sensation
magnitude adalah kesadaran akan luasnya daerah yang terkena rangsangan.
d) Lama Kesan : Lama kesan berbeda-beda tergantung pada jenis
rangasangan dan jenis alat indera.
e) Kesan Hedonik : Kesan hedonik meliputi tanggapan pribadi yang
menyangkut kesan senang atau tidak senang
3) a. tendensi central
b. halo effect
c. stimulus error
d. logical error
e. contras effect
f. expanctation error
g. sugesti
4) Tujuan : untuk menguji psikologis-fisio khususnya untuk membedakan
dapat digunakan untuk menyeleksi panelis.
Prinsip : berdasarkan sensitivitas panelis dalam membedakan sifat sampel da
berdasarkan penggolongan contoh dengan conto lain.
5) % reaksi positif = ∑ Reaksi Positif X 100 (%)
∑ panelis
= 8 X 100(%)
12
= 66,67%
LAMPIRAN
DISKUSI
1. Apakah nilai ambang mutlak atau pengenalan untuk larutan gula, garam, asam
berbeda, berikan argumentasinya ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ambang pembeda dan ambang batas
3.Jelaskan kepentingan ambang pembeda dan ambang batas di industri pangan
Jawab
1)Ya Berbeda, treshold seseorang terhadap NaCl adalah 1 per 400 bagian air,
sedangkan treshold terhadap sukrosa adalah 1 per 200 bagian air dan asam 1 per
15.000 bagian air
2) # Ambang pembedaan juga disebut difference threshold,yang berbeda
dengan ambang pengenalan dan juga ambang mutlak. Ambang pembedaan
merupakan perbedaan terkecil dari rangsangan yang masih dapat dikenali.
Besarnya ambang pembedaan tergantung dari jenis rangsangan, jenis
penginderaan dan besarnya rangsangan itu sendiri.
# Ambang batas juga disebut terminal threshold yang merupakan rangsangan
terbesar yang jika kenaikan tingkat rangsangan dapat menaikan intensitas kesan.
Apabila pada ketiga ambang tersebut diatas diterapkan batas terendah maka pada
ambang batas diterapkan batas atas.
3) Dapat digunakan untuk pemeriksaan mutu kualitas, pengendalian proses,
pengembangan produk, meningkatkan kemampuan fisik-psikologis panelis dan
dapat digunakan untuk menyeleksi panelis Sebagai contoh adalah pentingnya
treshold populasi untuk menentukan batas fortifikasi besi pada susu yang akan
dipasarkan. Dengan mengetahui treshold maka besarnya fortifikan dapat
ditentukan dibawah nilai tresholdnya agar cita rasa susu tidak terpengaruh oleh
penambahan tersebut, sehingga konsumen tetap menerimanya.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
Tabel 3. Hasil Pengamatan % Reaksi Positif
Konsentrasi % ∑ Reaksi Positif % % Reaksi Positif
0 3 17,64
0.1 3 17,640.2 4 23,530.3 15 88,240.4 16 94,120.5 15 88,120.6 17 1000.7 14 82,350.8 16 94,120.9 17 100
(Sumber : Citra octapiani, kelompok B, meja 03, 2014)
% Reaksi Positif = 3 X 100 % = 17,64%17
= 4 X 100 % = 25, 53%17
= 14 X 100 % = 82,35%17
= 15 X 100 % = 88,24%17
= 16 X 100 % = 94,12%17
= 17 X 100 % = 100%17
Metode Interpolasi
a. Hasil Absolute Threshold (AT) = 0,24 %
b. Hasil Recognition Threshold (RT) = 0.28 %
dexac
abdAT
AT = 0,2 + 50 – 23,52 x (0,3 – 0,2) 88,23 – 23,5
= 0,24 %
dexac
abdAT
RT = 0,2 + 75 – 23,52 x (0,3 – 0,2) 88,23 – 23,5
RT
= 0,28 %