3. Portofolio Kasus Kegawat-Daruratan (PPOK Eksaserbasi Akut) Dr. Ferry - DeNY
-
Upload
surya-pratama -
Category
Documents
-
view
150 -
download
7
description
Transcript of 3. Portofolio Kasus Kegawat-Daruratan (PPOK Eksaserbasi Akut) Dr. Ferry - DeNY
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIOBERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pada hari Selasa tanggal 07 Maret 2013, telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama Peserta : dr. Deny Budiman
Dengan judul/topik : PPOK eksaserbasi akut
Nama Pendamping : dr. Ferry Fadilah
Nama Wahana : RSUD Malingping Banten
No. Nama Peserta Presentasi No. Tanda Tangan
1 dr.Fitriani 1
2 dr.Gita Ruryatesa 2
3 dr.Intan Nurjannah 3
4 dr.Irwienny Tria 4
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
( )
1
PRESENTASI / LAPORAN KASUS KEGAWATDARURATAN
PPOK EKSASERBASI AKUT
No. ID Peserta :
Nama Peserta : dr. Deny Budiman
No. ID Wahana :
Nama Wahana : RSUD Malingping
Topik : PPOK
Tanggal Kasus : 16 Februari 2013
Nama Pasien : Tn. A No. Rekam Medis : 351859
Tanggal Presentasi : 7 Maret 2013 Nama Dokter Pendamping : dr. Ferry Fadilah
Tempat Presentasi : RSUD Malingping
Obyektif Presentasi :
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ Deskripsi: Tn.A usia 64 tahun, datang dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, muncul tidak dipengaruhi dengan aktifitas
dan tidak membaik dengan istirahat, tidak disertai dengan nyeri dada, dada berdebar – debar dan keringat dingin. Terdapat batuk berdahak yang sulit
dikeluarkan.
□ Tujuan: Mengenali dan mengatasi kegawatdaruratan kasus PPOK eksaserbasi akut
2
Bahan Bahasan : □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Cara Membahas : □ Diskusi □ Presentasi dan Diskusi □ E-mail □ Pos
DATA PASIEN
Nama : Tn.A (64 tahun) No RM: 351859
Nama RS : RSUD Malingping Telp: Terdaftar Sejak:
Data Utama Untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis/gambaran klinis: Sesak muncul sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, tidak dipengaruhi aktifitas, tidak ada nyeri dada, dada
berdebar dan keringat dingin. Sesak mengganggu aktifitas dan tidur malamnya, napas dirasakan berbunyi “ngik-ngik”. Kadang pasien terbangun
di malam hari karena tidurnya. Pasien juga mengeluh adanya batuk berdahak yang sulit dikeluarkan sejak 1 hari SMRS. Dahak yang dapat keluar
berwarna putih, kental, jumlahnya hanya sedikit. Tidak ada batuk darah, demam, dan penurunan berat badan.
2. Riwayat pengobatan: Sudah sering berobat jalan ke rumah sakit, dan pernah datang ke IGD dengan keluhan yang serupa
3. Riwayat kesehatan/penyakit: Pasien sering menderita keluhan yang sama sebelumnya yaitu sesak yang muncul tiba-tiba, kadang pada malam
hari dan mengganggu tidur, awal kali keluhan muncul tidak terlalu memberat, namun seiring berjalannya waktu, keluhan serangan sesak semakin
memberat. Riwayat penyakit paru atau TB paru disangkal, riwayat sakit kuning (-).
4. Riwayat kebiasaan: Pasien adalah seorang perokok aktif selama ± 30 tahun, ia biasa merokok sebanyak 24 batang/ hari. Tempat tinggal pasien
jauh dari industri dan polusi udara.
5. Riwayat keluarga: Ibu pasien menderita asma.
6. Riwayat pekerjaan: Bekerja sebagai pedagang di pinggir jalan raya.
7. Penatalaksanaan: Tatalaksana pada pasien dengan dilakukan pemberian bronkodilator.
Data Pustaka:
1. Tim Kelompok Kerja PPOK. PPOK: Pedoman Praktis Diagnosis dan Penatalaksanaan Di Indonesia. Jakarta: Team Pokja PPOK ; 2004
3
2. Riyanto BS, Hisyam B. Obstruksi Saluran Pernapasan. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Edisi IV Jilid III. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI; 2009. Hal 988-1004
3. Global Initiave for Chronic Obstructive Lung Disesase (GOLD). Global Strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic
obstructive pulmonary disesase. National Institute of Health. National Institute of Health, National hearth, Lung and Blood Institute. 2005
Hasil Pembelajaran:
1. Etiologi PPOK
2. Patofisiologi PPOK
3. Diagnosis PPOK
4. Penatalaksanaan PPOK
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :
1. Subyektif:
Pasien mengeluh sesak muncul sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, tidak dipengaruhi aktifitas, tidak ada nyeri dada, dada berdebar dan
keringat dingin. Sesak mengganggu aktifitas dan tidur malamnya, napas dirasakan berbunyi “ngik-ngik”. Kadang pasien terbangun di malam hari
karena tidurnya. Pasien juga mengeluh adanya batuk berdahak yang sulit dikeluarkan sejak 1 hari SMRS. Dahak yang dapat keluar berwarna
putih, kental, jumlahnya sedikit. Tidak ada batuk darah, demam, dan penurunan berat badan.
2. Objektif. Berdasarkan pemeriksaan, didapatkan hasil berupa :
Primary survey :
Airway : Clear
Breathing : Spontan, RR: 32 x/mnt
Circulation : Nadi: 100 x/mnt, CRT < 3 detik, sianosis (-)
Tanda Vital :
4
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Pernafasan : 32 x/mnt
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 37,0 oC
Kesadaran : Compos Mentis, GCS : E4M6V5 = 15
Status Generalis :
Mata : KP -/-, SI -/-
Leher : JVP 5-2 CmH20 (tidak meningkat)
Paru :
- Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan-kiri, barrel chest (-), retraksi sela iga (+)
- Palpasi : Fremitus Vokal simetris kanan-kiri.
- Perkusi : Hipersonor pada seluruh lapang paru.
- Auskultasi : Suara napas vesikuler kanan-kiri, Ronchii (-)/(-), Wheezing (+)/(+), ekspirasi memanjang
Jantung : Bunyi jantung 1 – 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Datar, supel, hepar/lien tidak teraba membesar, shifting dullness (-), bising usus (+) normal.
Ekstremitas : Akral hangat (+)/(+), edema (-)/(-)
3. Assessment:
Berdasarkan data yang didapatkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang dapat ditegakkan diagnosis kerja yaitu penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK) eksaserbasi akut.
Berdasarkan anamnesis: Pasien mengeluh sesak muncul sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, tidak dipengaruhi aktifitas, tidak ada nyeri dada,
dada berdebar dan keringat dingin. Sesak mengganggu aktifitas dan tidur malamnya, napas dirasakan berbunyi “ngik-ngik”. Kadang pasien
5
terbangun di malam hari karena tidurnya. Pasien juga mengeluh adanya batuk berdahak yang sulit dikeluarkan sejak 1 hari SMRS. Dahak yang
dapat keluar berwarna putih, kental, jumlahnya sedikit.
Pada pemeriksaan fisik: Tekanan darah : 125/85 mmHg, penafasan: 32 x/mnt, nadi 100 x/mnt , suhu 37.0 oC, Paru : Inspeksi : retraksi sela iga (+),
perkusi : hipersonor, Auskultasi ; Wheezing (+)/(+), Ekspirasi memanjang.
Pada pemeriksaan penunjang: Hb: 12,5 gr/dl, leukosit : 7800 gr/dl, eritrosit: 3,65 juta/ul, trombosit: 133.000 /ul. Saturasi O2 (portable): 97 %.
Pemeriksaan EKG dalam batas normal. Pemeriksaan foto radiologi menunjukkan peningkatan corakan bronkovaskular.
4. Plan:
Dalam menegakkan diagnosis dan penentuan derajat PPOK, perlu dilakukan pemeriksaan uji faal paru yang sangat bermanfaat dalam
menentukan tatalaksana awal dan lanjutan bagi pasien, serta membedakan dari penyakit asma. Pemeriksaan utama adalah FEV1 dan rasio
FEV1/FVC. Dilakukan juga pemeriksaan EKG untuk menyingkirkan diagnosis banding.
Penatalaksanaan
PPOK eksaserbasi akut merupakan kasus kegawatdaruratan, sehingga penatalaksanaan meliputi prinsip gawat darurat yaitu :
- Airway: Pastikan bebas. Pada pasien tidak ada hambatan jalan napas.
- Breathing: Diberikan bantuan oksigen yang adekuat. Dilakukan pemasangan nasal kanul oksigen sebanyak 3-4 ltr/mnt untuk mengatasi sesak
yang terjadi pada pasien
- Circulation: Nilai nadi, ada tidaknya sianosis, segera pasang akses vena untuk membantu masuknya cairan dan obat-obatan.
6
Manajemen di Rumah Sakit
Gejala ekasaserbasi:
Pasien PPOK dikatakan mengalami eksaserbasi akut bila kondisi pasien mengalami perburukan yang bersifat akut dari kondisi sebelumnya 7
Nilai berat gejala
(keasadaran, frekuensi napas, pemeriksaan fisis)
Analisis gas darah
Foto toraks
Terapi oksigen
Bronkodilator
Inhalasi / nebulizer: agonis β2, antikolinergik
Intravena: metal xantin, bolus & drip
Antibiotik
Kortikosteroid sistemik
Diuretika bila ada retensi cairanMengancam jiwa
(gagal napas akut)
Tidak mengancam jiwa
ICU Ruang rawat
8