3. METODOLOGI 090314x

17
3. KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI Kerangka Pemikiran 1. 2. Kerangka pemikiran penelitian ini dikembangkan dari beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kinerja perusahaan; pengaruh hubungan perusahaan induk terhadap kinerja perusahaan; pengaruh paradigma Structure Conduct industri perbankan syariah terhadap kinerja Bank Umum Syariah; dan pengaruh struktur kepemilikan (ringkasan kajian penelitian terdahulu pada Lampiran 1). Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, dikembangkan kerangka pemikiran penelitian yang disajikan pada Gambar 3. Pandangan berbasis sumber daya (resource based view) berpendapat bahwa perusahaan memiliki sumber daya, yang berharga dan langka yang dapat mengarah pada penciptaan keunggulan kompetitif. Penelitian Fang et al. (2006) menyatakan bahwa pada perusahaan anak di Jepang, ditemukan bahwa sumber daya yang berharga dan langka diantaranya adalah marketing skills, technological knowledge, international experience,dan host country experience. Keempat sumber daya tersebut dapat ditransfer antara perusahaan induk dan perusahaan anak, untuk membantu meningkatkan daya saing (competitiveness) dan kinerja perusahaan anak. Pelatihan adalah akuisisi pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi sebagai hasil dari pengajaran keterampilan kejuruan atau praktis dan pengetahuan yang berhubungan dengan kompetensi yang berguna tertentu. Pelatihan memiliki tujuan spesifik untuk meningkatkan kemampuan seseorang, kapasitas, produktivitas dan kinerja (wikipedia, 2012). Luo (2003) menetapkan empat variabel penting dalam hubungan perusahaan induk dan anak yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan anak, yaitu komitmen sumberdaya, arus informasi, respon lokal, dan fleksibilitas kontrol. Adapun komitmen sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk keperluan operasional perusahaan anak adalah modal, sumber daya manusia, dan material (infrastruktur). Pada penelitian ini sumber daya perusahaan induk berupa transfer knowledge yang dianggap berharga bagi perusahaan anak yang akan dianalisa adalah 1) pengalaman perusahaan induk mengelola perbankan syariah baik ketika masih sebagai unit usaha syariah atau setelah menjadi bank umum syariah; 2) pengetahuan teknologi yang dimiliki perusahaan induk yang ditansfer kepada perusahaan anak; 3) pengalaman pemasaran perusahaan induk 4) arus informasi 5) pelatihan. Adapun aspek komitmen sumber daya perusahaan induk terhadap perusahaan anak yang akan dianalisis adalah 1) aspek permodalan; 2) aspek sumber daya manusia, khususnya terkait tenaga ahli dan 3) penyediaan infrastruktur, seperti jaringan kantor dan ATM. Ormanidhi & Stringa (2008) melakukan penelitian mengenai paradigma SCP dengan menggunakan model Porter, dengan tiga hubungan kausalitas sebagai berikut : (1) pengaruh struktur pasar (structure) terhadap perilaku (conduct); (2) pengaruh struktur pasar (structure) terhadap kinerja (performance); dan (3)

description

metodo;logi

Transcript of 3. METODOLOGI 090314x

Page 1: 3. METODOLOGI 090314x

3. KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

Kerangka Pemikiran

1. 2.

Kerangka pemikiran penelitian ini dikembangkan dari beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kinerja perusahaan; pengaruh hubungan perusahaan induk terhadap kinerja perusahaan; pengaruh paradigma Structure Conduct industri perbankan syariah terhadap kinerja Bank Umum Syariah; dan pengaruh struktur kepemilikan (ringkasan kajian penelitian terdahulu pada Lampiran 1). Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, dikembangkan kerangka pemikiran penelitian yang disajikan pada Gambar 3.

Pandangan berbasis sumber daya (resource based view) berpendapat bahwa perusahaan memiliki sumber daya, yang berharga dan langka yang dapat mengarah pada penciptaan keunggulan kompetitif. Penelitian Fang et al. (2006) menyatakan bahwa pada perusahaan anak di Jepang, ditemukan bahwa sumber daya yang berharga dan langka diantaranya adalah marketing skills, technological knowledge, international experience,dan host country experience. Keempat sumber daya tersebut dapat ditransfer antara perusahaan induk dan perusahaan anak, untuk membantu meningkatkan daya saing (competitiveness) dan kinerja perusahaan anak. Pelatihan adalah akuisisi pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi sebagai hasil dari pengajaran keterampilan kejuruan atau praktis dan pengetahuan yang berhubungan dengan kompetensi yang berguna tertentu. Pelatihan memiliki tujuan spesifik untuk meningkatkan kemampuan seseorang, kapasitas, produktivitas dan kinerja (wikipedia, 2012). Luo (2003) menetapkan empat variabel penting dalam hubungan perusahaan induk dan anak yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan anak, yaitu komitmen sumberdaya, arus informasi, respon lokal, dan fleksibilitas kontrol. Adapun komitmen sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk keperluan operasional perusahaan anak adalah modal, sumber daya manusia, dan material (infrastruktur).

Pada penelitian ini sumber daya perusahaan induk berupa transfer knowledge yang dianggap berharga bagi perusahaan anak yang akan dianalisa adalah 1) pengalaman perusahaan induk mengelola perbankan syariah baik ketika masih sebagai unit usaha syariah atau setelah menjadi bank umum syariah; 2) pengetahuan teknologi yang dimiliki perusahaan induk yang ditansfer kepada perusahaan anak; 3) pengalaman pemasaran perusahaan induk 4) arus informasi 5) pelatihan. Adapun aspek komitmen sumber daya perusahaan induk terhadap perusahaan anak yang akan dianalisis adalah 1) aspek permodalan; 2) aspek sumber daya manusia, khususnya terkait tenaga ahli dan 3) penyediaan infrastruktur, seperti jaringan kantor dan ATM.

Ormanidhi & Stringa (2008) melakukan penelitian mengenai paradigma SCP dengan menggunakan model Porter, dengan tiga hubungan kausalitas sebagai berikut : (1) pengaruh struktur pasar (structure) terhadap perilaku (conduct); (2) pengaruh struktur pasar (structure) terhadap kinerja (performance); dan (3)

Page 2: 3. METODOLOGI 090314x

32

pengaruh perilaku (condhubungan tersebut, hubungan yang paling utama adalah antara struktur pasar dan kinerja, dimana kekuatan pasar diasumsikan memberi pengaruh positif terhadap profitabilitas (kinerja).

Pada penelitian ini akanyaitu Jumlah Bank Umum Syariah, Jumlah Unit Usaha Syariah, Hirschman Index (HHI) BUS(conduct) dalam industri dalam hal ini tingkat efesiensi Operasional BUS dan Beban Personalia/Beban Operasional BUS) dan jumlah jaringan Kantor BUS, terhadap kinerja Bank Umum Syariah.

Gambar 3 Kerangka

conduct) terhadap kinerja (performance). Dari ketiga hubungan tersebut, hubungan yang paling utama adalah antara struktur pasar dan kinerja, dimana kekuatan pasar diasumsikan memberi pengaruh positif terhadap

Pada penelitian ini akan dianalisa bagaimana struktur pasar (yaitu Jumlah Bank Umum Syariah, Jumlah Unit Usaha Syariah, Herfindahl

BUS dan Total Aset BUS, serta perilaku perusahaan ) dalam industri dalam hal ini tingkat efesiensi (Beban Bunga/Beban

Operasional BUS dan Beban Personalia/Beban Operasional BUS) dan jumlah , terhadap kinerja Bank Umum Syariah.

Gambar 3 Kerangka Pemikiran Penelitian (1)

). Dari ketiga hubungan tersebut, hubungan yang paling utama adalah antara struktur pasar dan kinerja, dimana kekuatan pasar diasumsikan memberi pengaruh positif terhadap

bagaimana struktur pasar (structure) Herfindahl-

perilaku perusahaan (Beban Bunga/Beban

Operasional BUS dan Beban Personalia/Beban Operasional BUS) dan jumlah

Page 3: 3. METODOLOGI 090314x

33

Gambar 4 Kerangka Pemikiran Penelitian (2) Kerangka pemikiran konsepsional pada Gambar 3-4 kemudian diturunkan

menjadi beberapa hipotesis umum sebagai berikut: Kerangka pemikiran konsepsional pada Gambar 3 dan 4 kemudian diturunkan menjadi beberapa hipotesis umum sebagai berikut: (1) H1: Kinerja Perusahaan Anak akan dipengaruhi oleh struktur kepemilikan (2) H2 : Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh transfer knowledge

(pengalaman mengelola perbankan syariah; pengetahuan teknologi dan pengetahuan pemasaran) dari perusahaan induk kepada perusahaan anak

(3) H3: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh komitmen sumber daya (modal, tenaga kerja, dan infrastruktur) dari perusahaan induk

(4) H4: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh regulasi (5) H5: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh struktur pasar (structure)

dan perilaku perusahaan (conduct) dalam industry (6) H6: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi oleh kinerja keuangan

perusahaan induk (rentabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan aset, DPK,kredit) dari perusahaan induk

Didalam pembahasan, kerangka pemikiran ini akan disusun sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut:

1) Hipotesa 1 akan dimasukan dalam analisa dan pembahasan Tujuan 3

penelitian ini yaitu untuk “Menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja dan perkembangan bank umum syariah di Indonesia”.

2) Hipotesa 2, 3, 4, 6 akan dimasukan dalam analisa dan pembahasan Tujuan 2 penelitian ini yaitu “Menganalisis pengaruh kinerja, pengalaman, komitmen sumber daya, transfer knowledge (perusahaan induk) terhadap kinerja perusahaan anak bank umum syariah”.

3) Hipotesa 5 akan dimasukan dalam analisa dan pembahasan untuk Tujuan 1

penelitian ini yaitu “Menganalisis pengaruh faktor struktur pasar dan perilaku industri terhadap kinerja bank umum syariah.”

Metode Penelitian

Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari laporan keuangan

semesteran dan laporan tahunan, serta data statistik lainnya seperti data statistik dari Bank Indonesia, untuk periode 1999 – 2011. Sedangkan survei dengan menggunakan kuestioner kepada beberapa pimpinan perusahaan, profesional atau pakar di bidang perbankan syariah dan konvensional dilakukan pada tahun 2012.

Page 4: 3. METODOLOGI 090314x

34

Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah 8 bank umum konvensional yang memiliki

perusahaan anak bank umum syariah, dan 11 bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1999 hingga 2011, jadi secara keseluruhan berjumlah 19 bank yang diamati. Jumlah objek penelitian dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan pada ketersediaan data bank umum konvensional dan bank umum syariah dari Bank Indonesia.

Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu (i) model ekonometrika data panel dan (ii) Structural Equation Modeling (SEM). Untuk analisis model ekonometrika digunakan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti publikasi Bank Indonesia, Laporan Keuangan Perusahaan periode tahun 1999 – 2011, dan sumber data lainnya. Sedangkan untuk model SEM digunakan data primer dengan melakukan survei (menyebarkan kuesioner dan melakukan interview) terhadap beberapa pimpinanperusahaan, profesional atau pakar di bidang perbankan syariah dan konvensional. Adapun struktur desain penelitian sebagaimana pada Gambar 5.

Gambar 5 Desain Penelitian

Desain Penelitian (Jenis, tujuan, kerangka waktu, cakupan,

lingkungan

Pengumpulan Data

• Primer&Sekunder

Pengumpulan Sampel

• Non Probability Purposes

Pengembangan Instrumen & Pengujian Percobaan

• Deskriftif, Kuantitatif & Statistik

Pengumpulan & Persiapan Data

Analisa & Penafsiran Data

Pelaporan Riset

Page 5: 3. METODOLOGI 090314x

35

Teknik Pengumpulan Data Untuk penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan data sebagai berikut: (1) transfer knowledge dari perusahaan induk kepada perusahaan anak, yaitu berupa pengalaman perbankan syariah, pengetahuan teknologi, dan pengetahuan pemasaran; dan (2) komitmen sumber daya dari perusahaan induk kepada perusahaan anak, yaitu berupa komitmen permodalan, komitmen sumber daya manusia, dan komitmen infrastruktur. Untuk survei dengan menggunakan kuesioner dan wawancara, akan dipilih 100 orang responden yang terdiri dari praktisi dari masing-masing bank dari jajaran top manajemen, karyawan dan pakar di bidang perbankan.

Data sekunder diambil dari data publikasi Bank Indonesia, Ekofin dan laporan keuangan masing-masing bank yang diamati selama periode 1999 –2011.

Sumber data untuk penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.

Variabel Penelitian

Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja perusahaan anak, sedangkan variabel independennya adalah : 1) struktur pasar dan perilaku (structure & conduct) industri perbankan; 2) kinerja, transfer knowledge, dan komitmen sumber daya perusahaan induk serta 3) regulasi (Matriks variable penelitian pada Lampiran 2). Untuk variabel kinerja perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini, disajikan pada Tabel 6

Tabel 6 Daftar Variabel Penelitian Kinerja Perusahaan (Model Regresi Data Panel)

No Variabel* Keterangan Satuan Periode ** Sumber

1. ROAx Return on Aset % 1999-2011 Ekofin, BI

2. ROEx Return on equity % 1999-2011 Ekofin, BI

3 BOPOx Biaya Operational Pendapatan Operational

% 1999-2011 Ekofin, BI

4 FDRx Financing to Deposit Ratio

% 1999-2011 Ekofin, BI

5 LABAx Laba % 1999-2011 Ekofin, BI

6 ASETx Aset % 1999-2011 Ekofin, BI

7 DPKx DPK % 1999-2011 Ekofin, BI

8 FINx Pembiayaan % 1999-2011 Ekofin, BI

Catatan:

• * untuk kinerja perusahaan anak x=1 , untuk kinerja perusahaan induk x =2 • ** untuk setiap BUS, periode data disesuaikan dengan mulai berdirinya BUS tersebut

Untuk variabel strukture, conduct, pengalaman, permodalan dan kinerja perusahaan induk akan dianalisa dengan menggunakan model regresi data panel sebagaimana pada Tabel 6 dan Tabel 7, adapun untuk variable transfer knowledge, komitmen sumber daya dan regulasi akan dianalisa dengan menggunakan pendekatan Structural equation Modelling (SEM)

Page 6: 3. METODOLOGI 090314x

36

Tabel 7 Daftar Variabel Penelitian (Model Regresi Data Panel)

NO VARIABEL KETERANGAN SATUAN PERIODE SUMBER

A. Structure Struktur industri perbankan syariah

1. BUS Jumlah BUS Unit 1999-2011 Ekofin, BI

2. UUS Jumlah UUS Unit 1999-2011 Ekofin, BI

3. SIZE Total asset BUS Juta Rupiah 1999-2011 Ekofin, BI

4. HHI Herfindahl-Hirschman Index BUS

Indeks 1999-2011 Pengolahan data

B Conduct Perilaku perusahaan –BUS

1 BBBO Beban Bunga

Beban Operasional

% 1999-2011 Ekofin, BI

2 BPBO Beban Personalia

Beban Operasional

% 1999-2011 Ekofin, BI

3 Kantor Jumlah jaringan kantor BUS

Unit kantor 1999-2011 Ekofin, BI

C. Pengalaman Perusahaan

1. AGEUUS Pengalaman perusahaan induk mengelola UUS

Tahun 1999-2011 Ekofin, BI

2. AGEBUS Pengalaman perusahaan mengelola BUS

Tahun 1999-2011 Ekofin, BI

D Komitmen Sumber Daya

1 Modest Jumlah modal yang disetor Juta Rp 1999-2011 Ekofin, BI

2. Modint Jumlah modal inti Juta Rp 1999-2011 Ekofin, BI

Metode Analisis Data Penerapan metode pengolahan dan analisis data pada penelitian ini akan

disesuaikan masing-masing tujuan penelitian dengan penjelasan sebagai berikut:

Pengaruh Struktur dan Perilaku Terhadap Kinerja BUS Untuk menjawab tujuan pertama yakni menganalisis pengaruh struktur

pasar (structure) dan perilaku perusahaan (conduct) dalam industri perbankan syariah terhadap kinerja perusahaan anak bank umum syariah akan digunakan pendekatan SCP. Pendekatan ini menggunakan model regresi unbalanced panel data yang diekspresikan sebagai berikut:.

Yitm = αit + D1 + β1Xit

n + eit β1 > 0

Untuk : i = 1, 2, … N t = 1, 2, …t

Page 7: 3. METODOLOGI 090314x

37

Variabel Keterangan Variabel Keterangan

Yit m Kinerja Perusahaan Anak Xit

n Structure & Conduct Y it

1 ROA Xit 1 Jumlah BUS (BUS)

Y it2 ROE Xit

2 Jumlah UUS (UUS)

Y it3 BOPO Xit

3 Total Aset (SIZE)

Y it4 FDR Xit

4 Herfindahl-Hirschman Index BUS (HHI)

Y it5 Laba Xit

5 Beban Bunga/Beban Operasional BUS (BBBO)

Y it6 Aset Xit

6 Beban Personalia/Beban Operasional BUS (BPBO)

Y it1 DPK Xit

7 Jumlah Kantor

Y it1 Pembiayaan

D1 = Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur

kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah D1 = 1 � Swasta D1 = 0 � Pemerintah

eit = Error

Dari model diatas selanjutnya dapat dirumuskan hipotesa penelitian sebagai berikut:

H5: Kinerja perusahaan anak akan dipengaruhi secara positif oleh struktur pasar (structure) dan perilaku perusahaan (conduct) dalam industri.

Pengaruh Kinerja Perusahaan Induk (Bank Konvensional) terhadap Kinerja Perusahaan Anak (Bank Umum Syariah)

Untuk menganalisis pengaruh kinerja perusahaan induk (bank konvensional) terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan pendekatan model regresi unbalance panel data, yang dirumuskan sebagai berikut:

Yitm = αit + D1 + β1Xit

n + eit β1 > 0

Untuk : i = 1, 2, … N t = 1, 2, …t

Page 8: 3. METODOLOGI 090314x

38

Variabel Keterangan Variabel Keterangan

Yit m Kinerja Perusahaan Anak Xit

n Kinerja Perusahaan Induk

Y it1 ROA Xit

1 ROA

Y it2 ROE Xit

2 ROE

Y it3 BOPO Xit

3 BOPO

Y it4 FDR Xit

4 FDR

Y it5 Laba Xit

5 Laba

Y it6 Aset Xit

6 Aset

Y it1 DPK Xit

7 DPK

Y it1 Pembiayaan Xit

8 Pembiayaan

D1 = Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah D1 = 1 � Swasta D1 = 0 � Pemerintah

eit = Error

Dari model diatas selanjutnya dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:

H6: Kinerja perusahaan induk berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan anak

Pengaruh Pengalaman (Umur) Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Anak (Bank Umum Syariah)

Untuk menganalisis pengaruh pengalaman perusahaan BUS dna pengalaman saat menjadi UUS sebelum spinoff terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan pendekatan model regresi unbalance panel data. Dalam hal ini model regresi unbalance panel data dirumuskan sebagai berikut

Yitm = αit + D1 + β1Xit

n + eit β1 > 0

Untuk : i = 1, 2, … N t = 1, 2, …t

Variabel Keterangan Variabel Keterangan

Yit m Kinerja Perusahaan Anak Xit

n Komitmen Perusahaan Induk

Y it1 ROA Xit

1 Lama Pengalaman BUS

Y it2 ROE Xit

2 Lama Pengalaman UUS

Y it3 BOPO

Y it4 FDR

Y it5 Laba

Y it6 Aset

Y it1 DPK

Y it1 Pembiayaan

Page 9: 3. METODOLOGI 090314x

39

D1 = Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur

kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah D1 = 1 � Swasta D1 = 0 � Pemerintah

eit = Error

Pengaruh Komitmen Perusahaan Induk (Permodalan) terhadap Kinerja Perusahaan Anak (Bank Umum Syariah)

Untuk menganalisis pengaruh kinerja perusahaan induk (bank konvensional) dalam hal permodalan terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan pendekatan model regresi unbalance panel data. Dalam hal ini model regresi unbalance panel data dirumuskan sebagai berikut :

Yitm = αit + D1 + β1Xit

n + eit β1 > 0

Untuk : i = 1, 2, … N t = 1, 2, …t

Variabel Keterangan Variabel Keterangan

Yit m Kinerja Perusahaan Anak Xit

n Komitmen Perusahaan Induk

Y it1 ROA Xit

1 Modal Inti

Y it2 ROE Xit

2 Modal Disetor

Y it3 BOPO

Y it4 FDR

Y it5 Laba

Y it6 Aset

Y it1 DPK

Y it1 Pembiayaan

D1 = Dummy variable (DOWN), untuk mengetahui pengaruh perbedaan struktur

kepemilikan perusahaan antara Swasta dan Pemerintah D1 = 1 � Swasta D1 = 0 � Pemerintah

eit = Error

Pengaruh Transfer Knowledge, Komitmen Sumber Daya Perusahaan Induk dan Regulasi terhadap Kinerja Perusahaan Anak (BUS)

Untuk menganalisis faktor-faktor yang berkaitan transfer knowledge dan komitmen sumber daya perusahaan induk bank konvensional dan regulasi

Page 10: 3. METODOLOGI 090314x

40

terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan pendekatan model structural equation modeling diharapkan mampu menjawab hubunganlebih rinci, artinya dengan pengaruh yang tidak dapat diukur dkerangka pemikiran teoritis model (SEM) seperti yang terlihat pada Gambar

Gambar 6 Model SEM Hubungan antar

Pada model SEM rumus yang dikembangkan adalah

REG = β1 TKN + β2KSD KIN = β1 TKN + β2KSD KIN = β1 REG + β2 TKN

Keterangan

Variabel

TKN Transfer Knowledge

terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan structural equation modeling (SEM). Penggunaan model SEM

diharapkan mampu menjawab hubungan-hubungan antar variabel tersebut dengan , artinya dengan model SEM diharapkan dapat menangkap pengaruh

pengaruh yang tidak dapat diukur dalam model regresi panel data . Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis maka disusun gambar model structural equation

seperti yang terlihat pada Gambar 6.

Model SEM Hubungan antara Variabel TKN, KSD, REG terhadap KIN

SEM rumus yang dikembangkan adalah :

KSD + e SD + e

TKN + β3KSD + e

Indikator

Transfer Knowledge MKT Join Marketing

INFO Informasi Produk

TRG Training

KOM Alur Komunikasi

EXPU Pengalaman UUS

EXPB Pengalaman BUS

terhadap kinerja perusahaan anak (bank umum syariah), akan digunakan an model SEM

hubungan antar variabel tersebut dengan model SEM diharapkan dapat menangkap pengaruh-

Berdasarkan structural equation

TKN, KSD, REG terhadap KIN

Page 11: 3. METODOLOGI 090314x

41

Variabel Indikator

KSD Komitmen Sumber Daya MNJM Tenaga Manajemen

AHLI Tenaga Ahli

OUTL Outlet

ATM Jaringan ATM

REG Regulasi KON Konversi

SPIN Spin-off

BHSL Bagi Hasil

PROD Segmentasi produk

KES Kesehatan Bank

MOD Permodalan

KIN Kinerja Perusahaan Anak PRFT Profit

EFF Efesiensi

LIK Likiuditas

FIN Financing/Pembiayaan

Dari model di atas, selanjutnya dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Transfer knowledge dari perusahaan induk berpengaruh terhadap kinerja perusahaan anak .

H3 : Komitmen sumber daya dari perusahaan induk berpengaruh terhadap kinerja perusahaan anak .

Prosedur Estimasi

Regresi Data panel Model regresi merupakan model yang digunakan untuk menganalisis

pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ferdinand, 2006). Tujuan regresi adalah mendapatkan nilai prediksi yang baik yaitu nilai prediksi bias sedekat mungkin dengan nilai aktualnya (Widaryono, 2010).

Data panel (atau longitudinal data) adalah data yang memiliki dimensi ruang (individu) dan waktu. Dalam data panel, data cross section yang sama diobservasi menurut waktu. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama maka disebut sebagai balanced panel. Sebaliknya jika jumlah observasi berbeda untuk setiap unit cross section maka disebut unbalanced panel. Aplikasi metode estimasi dengan menggunakan data panel banyak digunakan baik secara teoritis maupun aplikatif dalam berbagai literatur mikroekonometrik dan makroekonometrik. Popularitas penggunaan data panel ini

Page 12: 3. METODOLOGI 090314x

42

merupakan konsekuensi dari kemampuan dan ketersediaan analisis yang diberikan oleh data jenis ini. Penggabungan data cross section dan time series dalam studi data panel digunakan untuk mengatasi kelemahan dan menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh model cross section dan time series murni. (Baltagi, 2005)

Secara umum, terdapat dua pendekatan dalam metode data panel, yaitu Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Keduanya dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya korelasi antara komponen error dengan peubah bebas.

Misalkan diberikan persamaan regresi data panel sebagai berikut:

��� � �� � ���� � �� Pada one way, komponen error dispesifikasikan dalam bentuk:

�� � �� � ��� Untuk two way, komponen error dispesifikasi dalam bentuk:

�� � � � �� � ��� Pada pendekatan one way komponen error hanya memasukkan

komponen error yang merupakan efek dari individu ��. Pada two way telah memasukkan efek dari waktu ��� ke dalam komponen error. ���diasumsikan tidak berkorelasi dengan ���. Jadi perbedaan antara FEM dan REM terletak pada ada atau tidaknya korelasi antara � dan ��dengan ���.

Fixed Effect Model (FEM)

FEM muncul ketika antara efek individu dan periode memiliki korelasi dengan ��� atau memiliki pola yang sifatnya tidak acak. Asumsi ini membuat komponen error dari efek individu dan waktu menjadi bagian dari intersep, yaitu:

Untuk one way komponen error: ��� � �� � � � ���� � ���

Untuk two way error component: ��� � �� � � � �� � ���� � ���

Penduga FEM secara umum dapat dihitung dengan empat teknik yaitu Pooled Least Square (PLS), Within Group (WG), Pendekatan Least Square Dummy Variable (LSDV) dan Two Way Error Components Fixed Effect Model.

• Pooled Least Square (PLS)

Pada prinsipnya, pendekatan ini adalah menggunakan gabungan dari seluruh data (pooled), sehingga terdapat N x T observasi, dimana N menunjukkan jumlah unit cross section dan T menunjukkan jumlah titik waktu yang digunakan, yang diregresikan dengan model:

��� � �� � ���� � ���

dimana �� bersifat konstan untuk semua observasi, atau �� � �, yang dirumuskan sebagai:

�� � �� � ����

Page 13: 3. METODOLOGI 090314x

43

Dengan menkombinasikan atau mengumpulkan semua data cross section dan data time series, dapat meningkatkan derajat kebebasan sehingga dapat memberikan hasil estimasi yang lebih efisien.

Pendekatan ini memiliki kelemahan di antaranya yaitu dengan mengabungkan data, maka variasi atau perbedaan baik antara individu dan waktu tidak dapat terlihat. Dalam beberapa kasus, penduga yang dihasilkan melalui least square dapat menjadi bias akibat kesalahan spesifikasi data. Hal ini ditunjukkan dari arah kemiringan PLS yang tidak sejajar dengan garis regresi dari masing-masing individu. Parameter yang bias ini disebabkan karena PLS tidak dapat membedakan observasi (individu) yang berbeda pada periode yang sama, atau tidak dapat membedakan observasi (individu) yang sama pada periode yang berbeda.

• Pendekatan Within Group (WG)

Salah satu aternatif dari pendekatan dari PLS bila diketahui keberadaan fixed effects adalah pendekatan Within Group. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa setiap kelompok atau individu memiliki intersep yang berbeda. Kelebihan dari pendekatan WG ini adalah dapat menghasilkan parameter β yang tidak bias. Namun, pendekatan ini memiliki kelemahan di antaranya adalah nilai var(βWG) cenderung lebih besar dari var(βPLS). Sehingga dugaan WG menjadi relative lebih tidak efisien dibandingkan PLS. Salah satu kelemahan lain dari pendekatan WG adalah tidak dapat mengakomodir karakteristik time-invariant (efek individual) pada FEM sebagaimana terlihat dari tidak disertakannya konstanta intersep ke dalam model.

• Pendekatan Least Square Dummy Variable (LSDV)

Metode ini berusaha merepresentasikan perbedaan intersep dengan membuat sekelompok dummy variable. Kelebihan pendekatan LSDV adalah dapat menghasilkan dugaan parameter β yang tidak bias dan efisien. Tetapi kelemahannya jika jumlah unit observasinya besar maka akan sulit menduga persamaan regresinya karena penggunaan peubah dummy yang terlalu banyak sehingga pada gilirannya dapat mengurangi jumlah derajat bebas.

Selanjutnya untuk menguji apakah intersep konstan atau tidak, atau untuk menguji apakah lebih baik menggunakan PLS atau LSDV, dapat digunakan F-test dengan bentuk hipotesis sebagai berikut:

��: �� � �� � �� � � � ��

��: �� ��!" !$! %&'!%! ( � �! ( )�$!* %!�! Dasar penolakan terhadap H0 adalah dengan menggunakan F-statistik. Jika nilai F-Stat hasil pengujian lebih besar dari F-table, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap hipotesa nol sehingga hipotesi bahwa α adalah konstan dapat ditolak.

Page 14: 3. METODOLOGI 090314x

44

• Two Way Error Components Fixed Effect Model

Model ini disusun berdasarkan fakta bahwa terkadang fixed effect tidak hanya berasal dari observasi individu tetapi juga berasal dari time-effect, sehingga model dasar yang digunakan adalah:

��� � �� � +� � ,��′ � � ��� …………………………………………………. (3.6)

Dimana +�merepresentasikan time effect.

Jika masing-masing pengaruh individu (��� dan time-effect +�� diasumsikan berbeda, sehingga dengan menambah sejumlah zsit = 1 (s = t) peubah dummy yang merepresentasikan efek waktu diperoleh persamaan:

��� � ��$��� � ��$��� ��� ��$��� � (�-��� ��� (.-.�� � ,��′ � � ���

Penambahan sejumlah dummy variable ke dalam persamaan menyebabkan masalah pada penggunaan two way fixed effect yaitu berkurangnya derajat kebebasan, yang pada akhirnya akan semakin mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi.

Random Effect Model (REM)

REM muncul ketika antara efek individu dan periode tidak berkorelasi dengan Xit atau memiliki pola yang sifatnya acak. Asumsi ini membuat komponen error dari efek individu dan waktu dimasukkan ke dalam error, dimana:

Untuk one way error component:

��� � �� � ���� � ��� � �

Untuk one way error component

/� � � Untuk two way arror component

/� � � � �� Dari semua asumsi dia atas, yang paling penting berhubungan dengan REM adalah nilai harapan dari xit untuk setiap /�adalah 0, atau 0 /�,��� � 0 . Untuk menguji asumsi ini yaitu dengan menggunakan Haussman Test. Karena berkaitan dengan ditolak atau diterimanya asumsi ada atau tidaknya korelasi antara komponen error dengan peubah bebas, maka Haussman test dapat secara langsung digunakan untuk memilih antara FEM atau REM.

Pengujian untuk Pemilihan Model Data Panel

Pemilihan model data panel yang digunakan dalam sebuah penelitian perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan statistik. Hal ini ditujukan untuk memperoleh dugaan yang efisien. Beberapa prosedur uji yang digunakan untuk pemilihan model data panel disajikan sebagai berikut.

a.Chow Test

Chow Test atau beberapa buku menyebutnya pengujian F Statistics adalah pengujian untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled Least Square atau Fixed Effect.Seperti yang kita ketahui, terkadang asumsi bahwa setiap unit cross

Page 15: 3. METODOLOGI 090314x

45

section memiliki perilaku yang sama cenderung tidak realistis mengingat dimungkinkan saja setiap unit cross section memiliki perilaku yang berbeda.

Uji Chow pada dasarnya merupakan pengujian untuk memilih model yang lebih valid di antara model pooled LS dan FEM. Misalkan diberikan model pooled LS (unrestricted) sebagai

��� � �� � ��,�� � �� dan FEM (restricted) sebagai

��� � �� � ��,�� � ��� Bentuk hipotesis uji Chow diberikan oleh

��: �� � � � ��2� � 0 '33"&$45/� 7&%)7�8)&$�

��: !$! %!)� � $��! !�� 9 0; � � 1, … ,> � 1 ?0@/7&%)7�8)&$�

Dasar penolakan hipotesis nol pada uji Chow mengacu pada statistic uji Chow yang didasari oleh statistic-F.

b. Hausman Test Hausman Test adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan

kita dalam memilih apakah menggunakan model fixed effect atau model random effect. Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan model fixed effect mengandung suatu unsur trade off yaitu hilangnya derajat kebebasan dengan memasukkan variabel dummy. Namun, penggunaan metode random effect pun harus memperhatikan ketiadaan pelanggaran asumsi dari setiap komponen galat.

Ide dasar dari uji Hausman adalah mengkomparasi dua penduga, yakni penduga FEM dan REM. Hausman (1978) menyajikan bentuk uji hipotesis nol di mana ��� dan �� tidak berkorelasi dan hipotesis alternative untuk kondisi yang sebaliknya. Hausman mengasumsikan bahwa 0 �����A� � 0 untuk setiap s, dan t sedemikian sehinggapenduga FEM ��BC� yang konsisten tidak berlaku.

c. LM Test

LM Test atau lengkapnya The Breusch – Pagan LM Test digunakan sebagai pertimbangan statistik dalam memilih model Random Effect versus Pooled Least Square. Statistik Breusch-Pagan LM menyajikan sebuah uji untuk memilih metode yang lebih valid di antara metode pooled LS dengan REM. Hipotesis untuk uji ini diberikan oleh:

��: DE � 0 '33"&$45�

��: DE 9 0 F0@�

Structural Equation Model (SEM)

Menurut Ferdinand (2006), model persamaan structural (SEM) adalah sebuah model kausal berjenjang yang mencakup dua jenis variabel utama yaitu variabel laten serta variabel observasi. Variabel laten adalah variabel bentukan,

Page 16: 3. METODOLOGI 090314x

46

yang dibentuk dari beberapa proksi yang dirumuskan sebagai observed variable. Observed variable adalah variabel yang diamati dan diukur yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah variabel baru (latent variable). Hubungan antara variabel di dalam SEM ini berbeda dengan hubungan di dalam analisi jalur, di mana analisis jalur menggunakan variabel terukur (observable), sedangkan SEM menggunakan variabel tidak terukur secara langsung (unobservable) (Widarjono, 2010). Sebagai model yang kompleks di dalam menganalisis hubungan antar variabel, ada beberapa tahap yang perlu dilakukan di dalam analisi model SEM, yaitu :

• Spesifikasi Model Spesifikasi model pada tahap pertama berkaitan dengan pembentukan

hubungan antar variabel di dalam SEM. Karena SEM bukan merupakan metode untuk membangun sebuah teori, maka spesifikasi model ini harus didasarkan pada teori yang ada

• Identifikasi Langkah kedua ini bertujuan untuk menetukan apakah model sudah tepat

atau masih ada kesalahan spesifikasi model. Jika model sudah tepat maka bias didapatkan parameter estimasi dari hubungan antar variabel di dalam SEM.

• Estimasi Model Ada beberapa metode estimasi yang dapat digunakan seperti ordinary least

square (OLS) dan maximum likelihood (ML).

• Uji kelayakan model dan uji signifikansi Ada beberapa metode untuk melihat kelayakan sebuah model SEM seperti

dalam analisis konfirmatori, yaitu : (a) uji statistika Chi Squares, (b) Goodness of Fit Index (GFI), (c) Adjusted Goodness of Fit (AGFI), (d) Root Mean Squares Residual (RMSR). Hubungan antar variabel di dalam model SEM adalah hubungan kausal atau penyebab sebagimana hubungan dalam analisis regresi. Ada tidaknya hubungan kausal ini bias diuji dengan menggunakan uji statistika t.

• Respesifikasi Model Respesifikasi model bisa dilakukan dengan berbagai cara : (a) melakukan

korelasi antar variabel laten, (b) menambah variabel indikator baru dari variabel indikator yang ada kepada setiap varaibel laten, (c) melakukan korelasi antara variabel indikator, (d) melakukan korelasi antara variabel residual.

Page 17: 3. METODOLOGI 090314x

Filename: 3. METODOLOGI 090314.docx Directory: C:\Documents and Settings\user04\My Documents Template: C:\Documents and Settings\user04\Application

Data\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Latar belakang Subject: Author: user Keywords: Comments: Creation Date: 3/13/2014 6:40:00 AM Change Number: 21 Last Saved On: 3/22/2014 4:01:00 PM Last Saved By: user04 Total Editing Time: 266 Minutes Last Printed On: 3/22/2014 4:07:00 PM As of Last Complete Printing Number of Pages: 16 Number of Words: 4.360 (approx.) Number of Characters: 24.858 (approx.)