3-K3-1

26
KESELAMATAN KERJA

description

3-K3-1

Transcript of 3-K3-1

  • KESELAMATAN KERJA

  • 1.1. Pendahuluan Diseluruh dunia ribuan kecelakaan terjadi dalam perusahaan. Kerugian akibat kecelakaan dapat bermacam-macam antara lain dapat berupa kerugian jiwa seseorang maupun kerugian harta benda. Setiap kecelakaan tersebut akan menyebabkan penderitaan bagi korban maupun keluarganya. Demikian pula apabila kecelakaan tersebut berakibat luka permanen atau bahkan kematian, maka keluarganya akan mengalami penderitaan yang berkepanjangan.1. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

  • Setiap orang pada dasarnya tidak menginginkan dirinya mengalami kecelakaan. Demikian juga keinginan untuk mendapatkan jaminan keselamatan terhadap dirinya, tidak adanya gangguan atau kerusakan terhadap harta benda miliknya merupakan naluri setiap orang.Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah hal yang universal dan merupakan naluri bagi setiap orang pada umumnya.

  • 1.2. Pengertian :Keselamatan (Safety) :Upaya yang dilakukan agar setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja dalam keadaan aman/ selamat.Upaya untuk mengindetifikasi dan menghilangkan/ mengontrol resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risk)

  • Kesehatan (health) :Derajad/ tingkat keadaan fisik dan psikologi individu.Aman (Safe) :Adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ketingkat yang memadai.

  • Berbahaya (Danger) :Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya.

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) :Adalah Segala daya upaya atau pemikiran yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya. Hasil karya dan budayanya, untuk meingkatkan kesejahteraan tenaga kerja menuju masyarakat adil dan makmur.

  • Incident :Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan, maka dapat mengakibatkan accident.

  • Accident :Suatu kejadian diluar kemampuan manusia, disebabkan oleh kekuatan dari luar, terjadi dalam sekejap dan dapat menimbulkan kerusakan jasmani maupun harta. Dapat juga dikatakan :suatu kejadian yang tidak diduga sebelumnya dan tidak dikehendaki sifatnya yang dapat menimbulkan kerugian

  • Kecelakaan kerja :Yaitu kecelakaan yang ada kaitannya dengan suatu pekerjaan secara umum. Dengan demikian kecelakaan kerja secara umum dapat didefinisikan :suatu kejadian yang tidak diduga datangnya dan tidak dikehendaki yang dapat mengacaukan proses produksi yang telah direncanakan dari suatu aktivitas.

  • 1.3. Tujuan :Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja :Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat.Agar peralatan dapat digunakan dengan aman dan efisien.Agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar, sehingga dapat menghasilkan hasil yang aman.Agar lingkungan kerja dapat dipeliharan dengan aman.

  • 1.4. Dasar Hukum : Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja didasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku yaitu Undang-undang No. 1, tahun 1970 yang diundangkan pada tanggal 12 Januari 1970.Undang-undang ini dikeluarkan sebagai pengganti peraturan perundang-undangan dibidang keselamatan kerja yang ada sebelumnya yaitu Veleigheid Reglement, Stbl No. 406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai.

  • 1.5. Penyebab terjadinya kecelakaan :Suatu peristiwa atau kejadian pasti ada sebabnya, demikian pula dengan kecelakaan. Sebab dari kecelakaan adalah sumber-sumber bahaya (hazard).Dari data statistik tentang kecelakaan kerja dapat diketahui penyebab kecelakaan bersumber pada :Bahan/peralatan yang tidak aman : Contoh : penggunaan bahan baku atau bahan pembantu yang berbahaya terhadap manusia, penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan fungsi/kegunaan alat tersebut dan lain sebagainya.

  • Keadaan/kondisi yang tidak aman : Contoh : tempat kerja yang bising, licin, lembab, pengaturan ruang kerja yang tidak teratur, dan sebagainya.Tingkah laku pekerja yang tidak aman : Contoh : Kurangnya ketrampilan, bekerja tanpa wewenang, menjalankan mesin dengan kecepatan tinggi, tidak mau menggunakan alat keselamatan kerja yang diwajibkan, dan sebagainya.Penagawas/supervisor : Contoh : memberikan prosedur kerja yang tidak benar, kurang mengetahui atau tidak dapat mengantisipasi akan adanya bahaya, dan sebagainya.

  • 1.6. Akibat Kecelakaan. Kecelakaan yang menimpa suatu industri dapat mengkibatkan kerugian-kerugian yang sangat besar, antara lain hilangnya tenaga yang terampil, kerusakan mesin atau perkakas, bahan/material, bangunan, keterlambatan produksi, dan lain sebagainya.Untuk memudahkan dalam hal pemahaman mengenai hal tersebut, maka kerugian akibat kecelakaan yang menimpa industri dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :

  • Kerugian yang bersifat ekonomis.Kerusakan mesin, peralatan, bahan, dan bangunan.Biaya pengobatan dan perawatan korban.Hilangnya waktu kerja.Menurunnya tingkat kepercayaanDan lain-lain.

  • Yaitu berupa penderitaan manusia pada umumnya dan sikorban pada khususnya baik itu merupakan kematian, luka/cedera berat maupun luka/cedera ringan.Kerugian yang bersifat non ekonomis :

  • Secara umum cara penanggulangan kecelakaan di industri dapat dilakukan :Peraturan dan perundang-undangan. Peraturan dan perundangan yang bertalian dengan syarat-syarat kerja, perencaan, konstruksi, perawatan, pengawasan, pengujian dan pemakaian peralatan industri, kewajiban pengusaha dan para pekerja, pengawasan kesehatan tenaga kerja dan sebagainya.1.7. Langkah/cara penanggulangan kecelakaan industri.

  • Stadarisasi. Hal ini dimaksudkan adalah penyusunan standar-standar yang bersifat wajib, maupun yang bersifat sukarela (voluntary) yang bertalian dengan konstruksi yang aman dari peralata industrik, hasil produksi, pelindung diri, alat pengaman dan sebagainya.

  • Pengawasan Pengawasan didalam hal ini adalah penga-wasan atau inspeksi terhadap pelaksanaan peraturan atau per-undangan yang berlaku.

  • Penelitian bersifat teknis. Penelitian yang bersifat teknis meliputi kegiatan-kegiatan penelitian terhadap benda dan karakteristik bahan yang berbahaya, mempelajari tentang alat pengaman mesin, pengujian alat-alat pelindung diri, penyelidikan tentang desain yang aman untuk suatu instalasi idustri, dan sebagainya.

  • Penelitian medis. Penelitian medis meliputi upaya-upaya penelitian yang berkaitan dengan penyakit akibat kerja dan akibat medis terhadap manusia dari berbagai kecelakaan.Penelitian psikologis. Penelitian psikologis adalah penelitian terhadap pola-pola psikologis yang menjurus kearah kecelakaan.

  • Penelitian secara statistik. Penelitian secara statistik diperlukan guna menentukan kecenderungan kecelakaan yang terjadi melalui pengamatan terhadap jumlah, jenis orang (korban), jenis kecelakaan, faktor penyebab sehingga ditentukan pola pencegahan kecelakaan yang sama atau serupa serta untuk mengukur dan membanding-kan tingkat keberhasilan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

  • Pendidikan. Pendidikan disini dimaksudkan pemberian pengajaran dan pendidikan cara pencegahan kecelakaan dan teori keselamatan dan kesehatan kerja seperti misalnya kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah teknik dan pusat-pusat latihan kerja.Pelatihan. Pemberian instruksi atau petunjuk-petunjuk kepada para pekerja mengenai cara kerja yang benar dan aman.

  • Penggairahan. Penggairahan diselenggarakan dengan cara menggunakan penyuluhan atau pendekatan-pendekatan lainnya untuk menimbulkan kebiasaan hidup bersih, sehat dan selamat.

  • Asuransi. asuransi dapat memberikan isentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan, misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar oelh perusahaan yang melaksanakan usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja atau yang berhasil menurunkan tingkat kecelakaan di perusahaan.

    ******************