3. Isi Laporan KKN 99
Transcript of 3. Isi Laporan KKN 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Lokasi KKN
Gampong Pohroh merupakan salah satu dari 45 Gampong yang berada di
wilayah Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya. Gampong Pohroh
termasuk kedalam kemukiman Ulee Gle Barat. Gampong Pohrpooh berada pada
ketinggian 41 m di atas permukaan laut dengan luas wilayah sekitar 13.720 Ha.
Gampong Pohroh diklasisfikasikan sebagai perdesaan yang memiliki badan
perwakilan desa. Letak topografi adalah hamparan dengan kemiringan lahan
landai (kurang dari 15 derajat). Lokasi desa/kelurahan terhadap kawasan desa
adalah di luar kawasan hutan. Gampong Pohroh diperintah oleh Kepala Desa atau
Keuchik yang bernama Mahdi M. Yusuf, dengan Sekretaris Desa bernama H.
Hasballah, SH.
1. Kondisi Fisik
Gampong Pohroh yang letaknya jauh dari pesisir pantai namun dekat
dengan pegunungan ini terdiri atas 2 dusun, yaitu dusun Jabal Rahmah dan Muda
Angkasa dengan akses jalan yang beraspal yang sebagian telah rusak atau
berlubang akibat banjir yang sering melanda gampong ini. Namun badan jalan
masih dapat dilalui oleh kenderaan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.
Kondisi fisik gampong Pohroh ditinjau dari segi pemanfaatan
lahan/lingkungannya, dapat dibagi dalam beberapa unsur pemanfaatan, yaitu
perumahan dan pemukiman, areal persawahan, areal perkebunan dan jalan
(menghubungkan beberapa gampong yang ada disekitarnya).
2. Kondisi Geografi
Gampong Pohroh memiliki luas wilayah sebesar 13.720 Ha. Penggunaan
lahan seluas 20 Ha adalah sebagai lahan persawahan.
Batasan administrasi wilayah gampong Pohroh yaitu:
Sebelah utara berbatasan dengan Gampong Bidok/Cot Baloi
2
Sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Paya Pisang Klat
Sebelah timur berbatasan dengan Gampong Babah Krueng
Sebelah barat berbatasan dengan Gampong Seunong
Jarak pusat pemerintahan Gampong adalah sebagai berikut:
Jarak tempuh ke ibukota kecamatan: 1.5 km
Jarak ke ibukota kabupaten : 13 km
Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan berjalan kaki/kendaraan
nonbermotor ± 30 menit
Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan dengan kendaraan bermotor ± 10
menit
Kendaraan umum ke ibukota kecamatan : tidak ada
3. Kondisi Demografi
Sebuah gampong pastinya memiliki catatan tentang data jumlah
penduduk yang diadministrasikan ke dalam buku induk kependudukan gampong,
Hal ini dapat di rangkum dalam sebuah demografi Gampong. Adapun demografi
yang dapat ditampilkan yaitu jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin jumlah
penduduk berdasarkan agama.
a. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Jumlah penduduk
Jumlah kepala keluarga (KK)
Jumlah laki-laki
Jumlah perempuan
:
:
:
:
259 jiwa
63 KK
112 jiwa
147 jiwa
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama atau Kepercayaan
Data penduduk berdasarkan agama dan kepercayaan yang ada di Gampong
Pohroh ini terangkum dalam demografi berikut :
Tabel 2. Data Penduduk Berdasarkan Agama dan Kepercayaan.
1. Islam
2. Kristen Katholik
3. Kristen Protestan
:
:
:
259 orang
-
-
3
4. Hindu
5. Budha
6. Khonghucu
:
:
:
-
-
-
4. Keadaan Sosial Gampong
Secara sosial masyarakat gampong Pohroh masih kental dengan adat
istiadatnya dan hukum agama. Keadaan sosial gampong yang terdapat di
demografi meliputi lembaga kemasyarakatan yaitu :
1. BPD/ Tuha Peut
2. LKMD/Tuha Lapan
3. Karang Taruna
4. Kelompok Tani
5. Koperasi
6. Organisasi Pemuda
7. Organisasi Perempuan
8. Kelompok Gotong Royong
9. Organisasi Keagamaan
10. UEPG/BUMG
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Tuha Peut
-
-
-
-
-
PKK
-
-
5. Keadaan Penduduk
Mayoritas penduduk di Gampong Pohroh pada umumnya bekerja sebagai
petani (90%), peternak, dan hanya sebagian kecil yang bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil (PNS), pedagang, dan guru. Namun terkadang masyarakat gampong
juga memiliki mata pencaharian ganda, hal ini disebabkan oleh minimnya peluang
pekerjaan di daerah tersebut. Apabila sedang ada peluang bekerja di proyek
bangunan maka mereka menjadi tukang atau buruh. Selain itu, keadaan ekonomi
masyarakat Gampong Pohroh tergolong ekonomi menengah ke bawah dengan
tingkat kemiskinan mencapai 55,94%.
6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana desa sangat membantu dalam perkembangan wilayah
suatu desa. Adanya sarana dan prasarana dapat memudahkan masyarakat
4
melakukan aktivitas dalam mengembangkan desanya. Namun, Gampong Pohroh
tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai baik dalam bidang pendidikan
maupun kesehatan. Gampong Pohroh tidak memiliki gedung sekolah baik
TK/RA, SD/MI, SMP/SLTP, maupun SMA/SMK. Begitu juga dengan fasilitas
kesehatannya, Gampong Pohroh tidak memiliki rumah sakit, puskesmas, maupun
poliklinik sebagai tempat pemeriksaan kesehatan. Tenaga kerja kesehatannya pun
terbilang sangat minim. Ditinjau dari segi kesehatan dan pendidikannya, hanya
terdapat beberapa sekolah dan beberapa tempat pemeriksaan kesehatan untuk satu
kecamatan Bandar Dua. Sarana dan prasarana yang dimiliki Gampong Pohroh
adalah Meunasah sebagai tempat ibadah dan Balai Desa yang digunakan sebagai
Taman Pendidikan Al Quran (TPA).
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang program kerja KKN yang telah kami
laksanakan selama melakukan pengabdian pada masyarakat sebagai kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaitu selama sebulan dalam periode yang telah
ditetapkan oleh Badan Pelaksana KKN.
2. Melatih diri dalam mengembangkan tulisan yang sistematis. Informasi ini
ditujukan baik untuk Mahasiswa KKN sendiri, Pengelola Program KKN
Universitas Syiah Kuala, Kepala Gampong (Keuchik) beserta perangkatnya,
dan juga untuk Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah
Provinsi, dan Dinas/Instansi Pemerintah serta pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang potensi-potensi yang dapat
dikembangkan di Gampong Pohroh, baik dalam bidang keagamaan, sosial,
budaya, ekonomi dan pendidikan.
2. Sebagai tugas akhir bagi Mahasiswa KKN untuk menyelesaikan mata Kuliah
Kerja Nyata yang sedang dijalaninya dan menjadi acuan dalam pembuatan
laporan KKN untuk peserta KKN gelombang IX periode berikutnya. Pada
bagian laporan ini juga dijelaskan gambaran sekilas mengenai gampong,
5
sehingga dengan informasi yang diberikan pembaca mendapatkan sesuatu
yang bermanfaat.
3. Menambah ilmu pengetahuan bagi Mahasiswa KKN dalam bidang sosial
budaya, perekonomian gampong, nilai etika dan nilai-nilai agama yang ada di
gampong, serta dapat memudahkan kita melihat situasi dan kondisi mayarakat
pedesaan di suatu daerah tertentu.
C. Program Pembangunan Gampong yang Telah Ada
Pembangunan di gampong Pohroh sudah berjalan sejak dibentuknya desa
tersebut. Gampong ini termasuk ke dalam kategori desa yang tertinggal dengan
pemukiman sekitarnya. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keahlian
masyarakat gampong dalam hal memanfaatkan potensi gampong dari sektor
pertanian dan perkebunan. Program pembangunan gampong yang telah ada di
Gampong Poh Roh yaitu:
1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM
Mandiri Perdesaan). PNPM Mandiri ini merupakan salah satu program dalam
upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan
kerja di wilayah perdesaan.
2. Kelompok menjahit bagi ibu-ibu dan remaja putri.
3. Majelis Taqlim setiap hari Senin dan Kamis.
4. Pengajian anak-anak setiap hari kecuali hari Jumat.
5. Penyuluhan pertanian kakao, namun tidak berhasil dalam produksi.
6
BAB II
BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG
Kuliah Keja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan cara pelepasan
mahasiswa peserta KKN ke lapangan (lingkungan masyarakat) sebagai wujud
pengabdian diri kepada masyarakat memerlukan beberapa tahapan guna
mempersiapkan diri ketika masuk kedalam sebuah daerah khususnya pada
masyarakat gampong. Oleh karena itu, tahapan yang diperlukan setelah
pembekalan yang diadakan adalah observasi wilayah gampong.
Observasi wilayah merupakan tahapan pertama yang wajib dilakukan guna
mengetahui kondisi masyarakat dari segi struktur pemerintah, kultur yang
dilakukan di masyarakat, kegiatan keagamaan, ekonomi dan hukum. Observasi
wilayah bermanfaat dalam menyajikan atau merumuskan program yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat di gampong. Program tersebut untuk
melihat permasalahan yang di hadapi dimasyarakat, sehingga akhirnya dapat
menjawab permasalahan yang timbul dimasyarakat dengan cara baik.
Observasi wilayah dilakukan langsung kelingkungan daerah yang akan
dilaksanakan kegiatan KKN. Pada tahap ini peserta KKN melakukan pengamatan
secara langsung tentang kondisi gampong Poh Roh dengan bertanya kepada
Geuchik dan bersilaturahmi dengan perangkat desa untuk pencarian data dalam
segi pemerintahan desa, kultur sosial, keagamaan, ekonomi, dan hukum yang di
terapkan di Gampong.
A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial budaya
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi
seseorang dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan juga merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat menjadi lebih baik. Yang bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan masyarakat Indonesia. Namun, perkembangan
pendidikan di gampong Pohroh ini tidak cukup baik. Gampong Pohroh tidak
memiliki gedung sekolah, baik PAUD, TK, SD, SMP maupun SMA. Sehingga
7
anak-anak bersekolah ke gampong tetangga yang memiliki gedung sekolah.
Jauhnya jarak antara sekolah dengan rumah menjadi kendala bagi anak-anak
sehingga membuat anak-anak menjadi kurang memiliki motivasi dalam menjalani
pendidikannya. Faktor lain yang menyebabkan kurangnya motivasi belajar anak-
anak adalah karena latar belakang pendidikan orang tua mereka yang rata-rata
lulusan SD, SMP dan SMA dan terbatasnya biaya atau dari segi ekonomi yang
tergolong dibawah rata-rata.
2. Keagamaan
Masyarakat Gampong Pantang Pohroh keseluruhan merupakan pemeluk
agama Islam dan taat melaksanakan ajaran Islam. Hal ini terlihat dari antusiasme
masyarakat gampong untuk memberikan pendidikan agama bagi anak-anak
mereka melalui pengajian sore hari dan malam hari di Taman Pendidikan Al-
Qur’an (TPA) di Dayah gampong. Pengajian ini dilakukan setiap hari, kecuali
hari Jum’at. Selain anak-anak, Ibu-ibu di Gampong Pohroh juga mengadakan
pengajian rutin setiap hari senin di Dayah dan hari kamis di Meunasah, sedangkan
bapak-bapak mengadakan pengajian pada sabtu malam di Meunasah gampong.
Tidak adanya kegiatan Azan pada saat Dzuhur kerena masyarakat
memiliki kesibukan masing-masing. Namun kegiatan keagamaan terjadi mulai
dari Magrib sampai dengan Isya.
3. Ekonomi
Mayoritas penduduk Gampong Pohroh berprofesi sebagai petani dan
hanya mengandalkan penghasilan dari hasil pertanian dan perkebunan. Selain itu,
terdapat pula masyarakat yang membuka usaha kecil-kecilan, seperti usaha
warung kopi dan kios-kios.
Meskipun sebagian masyarakat sudah memiliki pekerjaan, namun tetap
saja ada yang tidak bekerja/menganggur, khususnya para pemuda lulusan SMA
yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain kurangnya pendidikan dan keterampilan/skill yang
dimiliki, rendahnya jiwa wirausaha untuk membuka lapangan kerja sendiri, tidak
8
adanya modal usaha, serta belum pernah diberikan pelatihan pengembangan bakat
dan potensi untuk kaum muda.
Tingkat ekonomi yang terdapat di dalam Gampong tersebut dapat
dikatakan cukup rendah, ini dikarenakan masyarakat yang pada umumnya petani
di gampong tersebut kurang paham cara mengolah dan meningkatkan hasil panen
baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Hal ini dapat diakibatkan karena
kurangnya sosialisasi dari Dinas Pertanian mengenai cara memanfaatkan potensi
gampong terhadap hasil panen.
4. Sosial dan Budaya
Para penduduk masih menghormati peraturan Gampong yang ada sehingga
masyarakat masih mengutamakan norma kesopanan dalam berkomunikasi dengan
orang lain, terutama dengan pendatang baru. Para pendatang harus mengucapkan
salam terlebih dahulu ketika hendak menyapa penduduk Gampong. Mereka pun
akan merespon dengan baik dan ramah jika pendatang baru menghormati
peraturan yang ada di gampong.
Berbicara soal budaya jelas berbeda dengan yang ada di kota. Mereka
sangat mengutamakan cara berpakaian yang sopan dan tidak melanggar syariat
Islam. Gampong Pantang Cot Baloi merupakan desa yang masih kental dengan
kebudayaan Aceh yang sering dilakukan pada setiap momen-momen penting dan
berharga, seperti acara Isra’ Mi’raj dan Maulid Nabi Muhammad SAW. yang
dilakukan dalam bentuk menyelenggarakan acara Kenduri dan mendengarkan
ceramah dari ustad yang diundang untuk berceramah.
B. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam gampong untuk
menunjang berbagai kegiatan dan kemajuan gampong. Tanpa adanya sarana dan
prasarana akan sulit dalam menjalankan kegiatan.
Gambaran Sarana dan prasarana di gampong Pohroh:
a. Sarana dan prasarana kesehatan
- Puskesmas : 0
- Puskesmas Pembantu : Beberapa bidan desa
- Poliklinik : 0
9
- Posyandu dan Polindes : 0
b. Sarana dan prasarana pendidikan
- Perpustakaan Desa : 0
- Gedung PAUD : 0
- Gedung TK : 0
- Gedung SD : 0
- Gedung SMP : 0
- Gedung SMA : 0
- Gedung Perguruan Tinggi : 0
c. Sarana dan prasarana ibadah
- Mesjid : 0
- Meunasah : 1
- Balai untuk mengaji : 0
Sarana dan prasarana yang ada di Gampong Pohroh ini tergolong belum
cukup, pembangunan fisik yang ada masih belum memadai. Beberapa kegiatan
rutin gampong juga dilaksanakan ditempat yang memiliki fungsi ganda, seperti
balai desa yang selain digunakan sebagai TPA. Lebih lanjut juga tidak adanya
mesjid, masyarakat hanya menggunakan meunasah sebagai tempat ibadah dan
tidak adanya sekolah,dan sarana kesehatan sehingga menghambat kemajuan desa.
Adapun permasalahan di bidang sarana dan prasarana di Gampong Pohroh
antara lain :
1. Belum tersedia kantor urusan pemerintahan gampong (Keuchik).
2. Belum tersedianya fasilitas milik gampong untuk urusan administrasi
gampong seperti komputer dan printer.
3. Tidak tersedianya fasilitas gedung perpustakaan gampong.
4. Lampu jalan dusun yang belum sepenuhnya ada, sehingga sangat gelap
saat malam.
5. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah.
6. Belum tersedianya pabrik padi gampong.
C. Produksi
Sebagai Produksi utama di Gampong Pantang Pohrohi pada saat ini
sebagian besar adalah di bidang pertanian khususnya persawahan dan
10
perkebunan. Sistem pertanian di Gampong ini yaitu sawah irigasi, dimana airnya
tidak secara terus-menerus diberikan melainkan pemberiannya secara bergantian.
Hasil produksi pertanian dan ladang yang dimiliki oleh sebagian warga hanya
diperuntukkan untuk konsumsi sehari-hari, tidak untuk dipasarkan. Sebagian
warga juga ada yang dipasarkan jika hasil padinya banyak dan memadai.
Rendahnya pengetahuan masyarakat akan teknik-teknik produksi dan
pemasaran yang benar membuat semua hal tersebut terjadi. Oleh karena itu,
diperlukan penyuluhan produksi dan pemasaran bagi warga agar mampu
meningkatkan hasil produksi dengan kualitas bagus dan dapat menghasilkan
keuntungan besar jika hasil produksi tersebut dipasarkan.
D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Kebersihan lingkungan tempat tinggal perlu terus diperhatikan sebagai
upaya pencegahan berbagai penyakit. Berdasarkan hasil pemantauan yang,
kebersihan lingkungan di Gampong Pohroh masih belum maksimal. Adanya
beberapa warga yang memelihara binatang ternak seperti ayam dan bebek di
sekitar pekarangan rumah sungguh merusak keindahan rumah dan menimbulkan
bau yang tidak sedap. Belum lagi jika binatang ternak mengidap suatu penyakit
semisal flu burung, maka hal tersebut akan membahayakan kesehatan penghuni
rumah. Kebersihan gampong Pohroh sangat bergantung pada gotong royong
diadakan.
Di gampong Pohroh tidak adanya fasilitas puskesmas maupun posyandu
membuat agak sulit untuk masyarakat mengakses pelayanan kesehatan. Sehingga
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan masyarakat gampong harus keluar dari
desanya sekitar 1.5 km untuk menjangkau puskesmas maupun posyandu di
kecamatan. Hanya terdapat 1 orang bidan desa di gampong ini.
E. Administrasi dan Pemerintahan Gampong
Sistem pemerintahan Gampong Pohroh dipimpin oleh seorang Keuchik.
Setara dengan Keuchik ada Tuha Peut dan imum gampong yang memiliki
peranan sebagai penasehat bagi Keuchik dalam melaksanakan tugasnya
11
memimpin warga. Keuchik dibantu oleh seorang sekretaris desa, bendahara, dan
seorang kepala dusun untuk masing-masing dusun.
Belum tersedianya fasilitas pendukung urusan-urusan pemerintahan dan
kependudukan menjadikan urusan administrasi di Gampong Pohroh belum
berjalan secara maksimal. Demikian pula dengan data statistik yang dibutuhkan
untuk berbagai kepentingan belum tersedia secara lengkap. Selain itu, kantor
Geuchik juga belum tersedia.
Pola pemerintahan Gampong Poh Roh disesuaikan dengan keadaan
masyarakat yang berpola pada adat atau kebudayaan dan peraturan formal yang
dibuat secara bersama-sama yang bersifat umum sejak zaman dahulu. Seecara
struktural, pemerintahan gampong Poh Roh terdiri dari Keuchik, Tuha Peut
(bagian lembaga penasehat gampong), Sekretaris Gampong dan Imeum
Meunasah. Kepala Dusun, Kepala Urusan (KAUR) dan kesejahteraan rakyat,
dipilih secara bersama melalui musyawarah. Struktural pemerintahan gampong
Pohroh baru saja mengalami pergantian sekretaris pada tahun ini. Banyak data-
data yang tidak ter-update dan terisi dikarenakan minimnya pelaksanaan kegiatan
pelatihan peningkatan kapasitas aparatur gampong serta kurangnya kesadaran
akan pentingnya kebutuhan data.
12
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
Nama : Wahyuda Mufriadi
NIM : 1110101010048
Fakultas : FISIP
Jurusan : Sosiologi
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Sosialisasi Kesehatan Lingkungan dan
DBD
Membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tentang
bahaya penyakit DBD dan bagaimana cara yang dilakukan dalam menangani
masalah DBD tersebut,.maka program ini sangat berguna bagi masyarakat
gampong pohroh ini akan penting nya menjaga kesehatan lingkungan agar
terhindar dari penyakit DBD
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Sosialisasi yang saya lakukan ini bermaksud untuk menambah
pengetahuan masyarakat tentang DBD dan bagaimana menjaga kesehatan
lingkungan mengingat yang saya lihat fakta yang ada di lapangan menunjukan
bahwa belum sepenuhnya masyarakat gampong khusus nya anak-anak usia dini
yang belum paham akan hal pemahaman tentang DBD dan menjaga lingkungan
kesehatan,seperti hal nya cara mengolah sampah yang baik dan cara perawatan air
dalam bak mandi yang menjadi sarang nyamuk.
Sasaran yang ingin Dicapai : dengan adanya sosialisasi ini dapat
memberikan penjelasan kepada masyarakat bagaimana tindakan dan cara
mengolah sampah yang baik dalam menangani masalah DBD
13
3. Waktu Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 28 Januari 2015
Pukul : 16.00-18.00 WIB
4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjutan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Wahyuda Mufriadi dan di bantu oleh
Ardiansyah, Muhammad Syafri, Leyna Miska, Aprilia Hikari Dewi, Aulia Asrini,
dan Safarina. Dalam proses sosialisasi ini banyak warga yang telah mengetahui
dan paham cara mengolah sampah yang baik, perawatan lingkungan dan
penggunaan bubuk abate agar terhindar dari penyakit DBD.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung: Masyarakat sangat menyambut baik tentang kegiatan
saya, karena masih banyak beberapa warga gampong dan anak-anak yang belum
paham tentang apa sebenar nya penyakit DBD dan tentang bagaimana menjaga
dan menciptakan kesehatan lingkungan yang baik.
Faktor penghambat: tidak adanya infokus untuk ditampilkan dan
kurangnya sarana membuat penjelasan yang diberikan juga menjadi sulit.
14
Nama : Ardiansyah
NIM : 1104106010066
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Industri
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih: Pembuatan Briket sebagai Alternatif
Bahan Bakar
Program kerja yang dipilih adalah pembuatan briket sebagai alternatif
bahan bakar. Kebutuhan bahan bakar saat ini semakin meningkat yang diikuti
dengan semakin menipisnya persediaan minyak dan gas dalam bumi.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan
kepada masyarakat bahan bakar alternatif (briket) sebagai pengganti minyak dan
gas dalam kebutuhan memasak sehari-hari.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah agar masyarakat mengetahui
dan dapat mempraktikannya secara mandiri cara pembuatannya.
Sasaran yang ingin dicapai dari terlaksananya kegiatan ini adalah agar
masyarakat mau menggunakan bahan bakar alternative tersebut sehingga
kebutuhan akan minyak dan gas dalam rumah tangga serta dampak polusi yang
ditimbulkan terhadap lingkungan akan berkurang.
3. Waktu Pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 7 Februari 2015
Pukul : 10.00 - 12.00 WIB
4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjutan
Proses pembuatan briket yang dimaksudkan sebagai bahan bakar
alternatif ini dilaksanakan di area meunasah gampong Pohroh oleh Ardiansyah
yang dibantu oleh Wahyuda Mufriadi, Muhammad Safri, Leyna Miska, Aulia
Asrini, Safarina, dan Aprilia Hikari Dewi. Program ini dilaksanakan hanya 1 kali
15
selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 7 Februari 2015. Kegiatan ini
dilakukan secara bertahap dikarenakan proses pembuatan ini tidak dapat dicapai
dalam sehari.
Pada tahap awal pelaksanaannya yaitu menghancurkan arang batok
kelapa secara halus. Dalam tahap kedua, kegiatan yang berlangsung meliputi
memasak tepung kanji sebagai bahan perekat, membentuk briket dan
menjemurnya. Pada tahap terakhir yaitu lanjutan proses penjemuran. Kegiatan ini
tidak dihadiri oleh orang dewasa seorangpun, namun ramainya anak-anak yang
hadir cukup lumayan untuk melaksanakan kegiatan ini.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah anak-anak
yang sebenarnya bukan sasaran utama dari program ini cukup antusias dalam
memabantu dan memperhatikan pelaksanaanya.
Faktor Penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat
dewasa terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga tidak ada yang
hadir dalam proses pembuatan ini. Namun banyak anak-anak yang hadir untuk
melihat secara langsung proses kegiatan ini, tidak hanya ikut membantu mereka
juga ikut mengacau.
16
Nama : Leyna Miska
NIM : 1108103010003
Fakultas : MIPA
Jurusan : Ilmu Kimia
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih: Praktikum Kimia Sederhana
Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
sifat, struktur, komposisi, dan perubahan materi atau energi yang menyertai
perubahan materi. Ilmu kimia erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-
hari. Hal-hal yang terkait dengan makanan, pakaian, bahan bakar, obat-obatan,
bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan untuk produk
yang melibatkan ilmu kimia. Oleh karena itu, peran ilmu kimia sangat dirasakan
dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang kajian keilmuan.
Setiap orang memiliki pandangan tersendiri terhadap ilmu kimia dan
peran ilmu kimia bagi kehidupan. Ada yang berpandangan negatif, ada pula
yang positif. Mereka yang berpandangan negatif adalah orang-orang yang belum
memahami pentingnya manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Kurangnya ilmu pengetahuan bisa menjadi penyebab utamanya. Mereka
menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kimia berhubungan dengan
zat-zat berbahaya yang mengandung racun. Ditambah lagi kesan yang dominan
timbul dikalangan masyarakat umum mengenai kimia adalah kesan negatif
dibandingkan dengan manfaatnya. Sehingga peran ilmu kimia semakin
tersamarkan. Kesan negatif ini timbul sebagai akibat dari sering terjadinya
penyalahgunaan ilmu kimia atau kesalahan penanganan dalam penerapannya.
Untuk lebih mengakrabkan ilmu kimia serta perannya dalam kehidupan sehari-
hari, berbagai cara perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan
praktikum kimia sederhana.
Pengalaman praktikum, terutama untuk sains, merupakan sesuatu yang
harus dilakukan. Pelaksanaaan praktikum dapat menimbulkan motivasi belajar,
khususnya anak-anak usia sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Lunetta &
Hofstein (1980, dalam Akoobhai & Bradley, 2005) yang mengadopsi teori
17
Bloom bahwa di dalam pembelajaran ada tiga domain yang tidak boleh
ditinggalkan yaitu:
1. Pengetahuan (cognitive, intellectual)
2. Keterampilan (psychomotor, manipulative)
3. Afeksif (attitudinal)
Domain yang pertama, pengetahuan, memberikan pengalaman dan
pengenalan dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
Domain kedua yaitu keterampilan, bermanfaat bagi keterampilan motorik dalam
hal ini ketrampilan tangan, yang menumbuhkan sikap hati-hati, teliti dalam
pengamatan, dan menumbuhkan rasa tanggungjawab. Sedangkan domain terakhir
adalah tentang sikap sehingga dengan melaksanakan praktikum akan
menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa ingin tahu atau tertarik. Dengan
demikian rasa takut atau khawatir dalam melaksanakan praktikum dapat dihindari.
Mengembangkan dan melaksanakan aktivitas praktikum dapat mendukung
tiga domain tersebut yang sangat penting bagi perkembangan nalar, sebagaimana
sering diungkapkan, ’’Saya mendengar, saya lupa; saya melihat, saya ingat; dan
saya mengerjakan, saya mengerti’’. Disamping itu, menurut Woolnough & Allsop
(1985, dalam Akoobhai & Bradley, 2005), tujuan praktikum adalah:
1. Membangkitkan keingintahuan
2. Mempelajari teknik dan ketrampilan
3. Mempelajari proses yang berlangsung dalam ilmu pengetahuan
4. Mendukung konsep dan teori yang terdapat dalam buku pelajaran
5. Dengan demikian, melalui pengalaman praktikum anak-anak usia sekolah
mendapatkan tingkat pemahaman materi dengan lebih baik.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud dari pelaksanaan program praktikum kimia sederhana adalah
memperkenalkan apa itu kimia dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari kepada anak-anak agar mereka lebih memahami pengetahuan sains
bukan sekedar teori serta proses belajar mengajar pun menjadi lebih menarik.
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah untuk membangkitkan
keingintahuan siswa, mempelajari proses yang berlangsung dalam ilmu
18
pengetahuan dan mendukung konsep serta teori yang terdapat dalam buku
pelajaran.
Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah siswa SD serta anak-anak
Gampong Pohroh Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya.
3. Waktu Pelaksanaan
Hari : Minggu
Tanggal : 18 Januari 2015
Pukul : 11.00 - 12.00 WIB
4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjutan
Praktikum kimia sederhana untuk anak-anak gampong Pohroh
dilaksanakan oleh Leyna Miska, dibantu oleh Aulia Asrini, Aprilia Hikari Dewi,
Safarina, Ardiansyah, Muhammad Safri dan Wahyuda Mufriadi. Program ini
dilaksanakan hanya 1 kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 18
Januari 2015. Praktikum kimia sederhana dilakukan di aula meunasah gampong
Pohroh. Jumlah anak-anak yang mengikuti praktikum ini sebanyak 23 orang
yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 13 anak perempuan. Anak-anak diajarkan
berbagai macam praktikum kimia sederhana yaitu dengan menggunakan alat dan
bahan-bahan sederhana yang disiapkan oleh mahasiswa KKN. Jenis praktikum
yang diajarkan adalah balon mengembang, gunung merapi, tinta rahasia, dan
susu berwarna. Setelah diajarkan, anak-anak diberi kesempatan untuk mencoba
sendiri melakukan praktikum tersebut. Setelah selesai kegiatan ini, anak-anak
umumnya sudah mengetahui bahan-bahan kimia seperti asam cuka, asam sitrun,
soda dan lain sebagainya. Melalui praktikum kimia sederhana ini mereka juga
telah mengetahui aplikasi sederhana dari ilmu kimia, serta telah mengetahui
sebab-sebab apa saja yang terjadi selama praktikum dilakukan.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dalam pelaksanaan program ini adalah anak-anak
gampong Pohroh sangat antusias dan sangat tertarik dengan kegiatan praktikum
kimia sederhana ini, karena belum pernah dilakukan sebelumnya.
19
Faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu anak-anak
kurang tertib (berebutan) saat mencoba sendiri praktikum yang telah diajarkan.
20
Nama : Aprilia Hikari dewi
NIM : 1107101130067
Fakultas : Kedokteran
Jurusan : Psikologi
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih: Sosialisasi Motivasi Belajar
Program kerja yang diambil adalah Sosialisasi motivasi belajar. Belajar
merupakan hal yang paling dasar dilakukan oleh individu. Namun tidak semua
individu memiliki motivasi untuk melakukan kegiatan belajar, karena tanpa
memiliki motivasi yang jelas, belajar akan menjadi suatu beban yang berat.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Sosialisasi yang dilakukan pada anak usia 12-16 tahun ini dimaksudkan
untuk memberikan motivasi belajar agar anak di desa Pohroh mampu menjadi
individu yang lebih produktif.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar anak-anak dapat memiliki motivasi
untuk belajar dan tidak malas-malasan untuk pergi sekolah.
Sasaran yang ingin dicapai dari terlaksananya kegiatan ini adalah anak-
anak dapat menjadi lebih termotivasi untuk belajar dari cerita yang telah di
jelaskan serta anak-anak memiliki motivasi dan memiliki impian untuk lebih baik
lagi.
3. Waktu Pelaksanaan
Hari : Minggu
Tanggal : 25 Januari 2015
Pukul : 11.00 - 11.30 WIB
4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjutan
Dari awal kegiatan dilakukan peserta sosialisai tidak seperti yang
diharapkan, rencana awal untuk kegiatan ini adalah anak pada usia 14-18 tahun,
namun dikarenakan tidak ada yang datang anak usia remaja tengah (14-18 tahun),
maka diambil anak usia remaja awal (12-15 tahun) dan rencana awal adalah
21
sosialisasi diganti menjadi FGD (Focus Grup Discussion) yang kemudian
dilanjutkan dengan ice breaking dan suasana lebih hidup dengan adanya ice
breaking.
Sosialisasi motivasi belajar dilaksanakan di Aula Menasah gampong
Pohroh oleh Aprilia Hikari Dewi yang di bantu oleh Leyna Miska, Aulia Asrini,
Safarina, Ardiansyah, Muhammad Safri dan Wahyuda Mufriadi. Kegiatan ini
diikuti hampir seluruh anak-anak di Desa Pohroh usia 12 tahun-16 tahun yang
berjumlah 20 orang. Kegiatan ini dilakukan satu kali dengan cara saling berbagi
cerita yang kemudian diikuti kegiatan ice breaking.
Dari awal kegiatan dilakukan peserta sosialisai tidak seperti yang
diharapkan, rencana awal untuk kegiatan ini adalah anak pada usia 14-18 tahun,
namun dikarenakan tidak ada yang datang anak usia remaja tengah (14-18 tahun),
maka diambil anak usia remaja awal (12-15 tahun) dan rencana awal adalah
sosialisasi diganti menjadi FGD (Focus Grup Discussion) yang kemudian
dilanjutkan dengan ice breaking dan suasana lebih hidup dengan adanya ice
breaking.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung : Kegiatan ini di dukung oleh orang tua yang memiliki
anak-anak yang tidak memiliki motivasi belajar sehingga anak-anak tersebut tidak
mau pergi ke sekolah.
Faktor Penghambat : karena keterbatasan bahasa yang digunakan, anak-
anak menjadi pasif dan cenderung menerima apa yang disampaikan dan tidak ada
feedback dari anak-anak tersebut.
22
Nama : Aulia Asrini
NIM : 1101101010062
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih: Sosialisasi Menabung Sejak Dini
Program kerja yang diambil adalah Sosialisasi menabung sejak dini.
Tabungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perekonomian.
Beberapa teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh para ekonom seperti WW.
Rostow, Harrod-Domar yang mengatakan bahwa tabungan itu merupakan hal
yang penting dalam membantu pertumbuhan suatu perekonomian. Selain itu
Keynes, juga mengatakan bahwa salah satu tujuan dari memegang uang tunai
adalah untuk berjaga-jaga.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Sosialisasi yang ditujukan pada anak-anak usia 4-12 tahun ini
dimaksudkan untuk memperkenalkan kebiasaan menabung pada anak-anak,
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menabung dan hidup hemat.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar anak-anak terbiasa dengan
kebiasaan menabung yang telah dibiasakan sejak dini yang diharapkan akan
terbawa hingga mereka dewasa nanti.
Sasaran yang ingin dicapai dari terlaksananya kegiatan ini adalah anak-
anak Desa Pohroh yang diharapkan dapat mengatur keuangannya dengan baik
dan hingga mereka dewasa nanti dapat menjadi kebiasaan yang dapat membantu
mereka membangun desa maupun ikut serta dalam pertumbuhan ekonomi secara
makro dari tabungan yang mereka miliki.
23
3. Waktu Pelaksanaan
No Hari Tanggal Pukul Keterangan
1 Minggu 25 Januari 2015 11.30-12.00 Sosialisasi menabung sejak
dini
2 Rabu 28 Januari 2015 16.30-18.00 Menghias celengan yang
telah terisi
4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjutan
Sosialisasi menabung sejak dini dilaksanakan di Aula Menasah Desa
Pohroh oleh Aulia Asrini yang dibantu oleh Leyna Miska, Aprilia Hikari Dewi,
Safarina, Ardiansyah, Muhammad Safri dan Wahyuda Mufriadi. Kegiatan ini
diikuti hampir seluruh anak-anak di Desa Pohroh usia 4 tahun-12 tahun yang
berjumlah 40 orang. Kegiatan ini dilaksanakan 2 hari yaitu pada tanggal 25
Januari 2015 dengan agenda melakukan sosialisasi serta pembagian celengan
kepada anak-anak dan pada tanggal 28 Januari 2015 dengan agenda menghias
celengan bersama-sama dengan syarat hanya celengan yang telah terisi yang boleh
ikut dihias.
Pada awal, pelaksanaan sosialisasi berjalan lancar namun pada saat
pembagian celengan sedikit terjadi kericuhan karena mereka mempermasalahkan
warna dari celengan yang dibagikan, tapi setelah diberi penjelasan bahwa nanti
celengan akan dihias bersama-sama mereka dapat mengerti. Dan pada saat hari
kedua pelaksanaan mereka sangat antusias dan keseluruhan dari celengan mereka
telah terisi minimal Rp. 2000,- sesuai syarat yang telah diberikan. Tidak hanya
sampai disitu , celengan terus dikontrol hingga dua hari terakhir berada di desa.
Sebagian besar dari anak-anak sangat bersemangat menabung dan beberapa dari
mereka memeliki celengan yang telah terisi lebih dari setengah ukuran celengan
dalam waktu 15 hari.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung : Tidak hanya anak-anak yang menyambut baik
kegiatan ini namun para orang tua dari anak-anak juga sangat mendukung dan
sangat senang dengan kegiatan ini. Para orang tua yang anaknya tidak datang dan
24
belum kebagian celengan datang dan ingin mendapatkan juga. Teman-teman
kelompok 99 juga ikut membantu dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi ini,
mengingat jumlah anak yang ikut serta sangat banyak.
Faktor Penghambat : Dengan jumlah anak-anak yang sangat banyak
dengan berbagai karakter serta anak laki-laki yang sangat nakal sedikit agak sulit
untuk mengarahkan mereka, serta dengan keterbatasan bahasa yang saya miliki,
karena sebagian besar anak-anak di desa Pohroh pasif berbahasa Indonesia.
25
Nama : Safarina
NIM : 111106101010037
Fakultas : KIP
Jurusan : PPKn
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Bimbingan Belajar dan Pembagian Buku
Cerita Islami
Bidang kegiatan yang dipilih adalah bimbingan belajar pendidikan.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada anak-anak dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
jadi disini tidak hanya mengajarkan tentang moral, menghormati orang tua,
menyayangi kawan, tetapi juga mengajari membaca, menulis, membantu buat PR
matematika dll. Selain bimbingan belajar juga ada pembagian buku-buku cerita
islami, kamus, buku rumus, buku tentang pengetahuan, dan buku gambar.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud dari kegiatan bimbingan belajar ini sebagai bantuan yang
diberikan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Memberi
bimbingan kepada anak-anak yang bertingkah belum sesuai dengan moral dan
norma.
Kegiatan bimbingan belajar ini diadakan dengan tujuan agar anak-anak
mengerti tentang moral, cara menghormati orang tua, dan cara menghadapi
kesulitan dalam belajar. Pembagian buku-buku cerita islami ini bertujuan agar
anak-anak tahu apa azab terhadap orang yang tidak menghormati orang tua,
terhadap orang jahat, mengetahui tentang cerita-cerita nabi dan sahabat. Dengan
adanya pembagian buku-buku ini, diharapkan agar anak-anak bisa mengambil sisi
positif dari buku -buku ini.
Melihat anak-anak gampong Pohroh banyak yang kurang berminat untuk
pergi sekolah, bahkan kelas 3 SD belum bisa membaca. Maka sasaran yang ingin
dicapai agar anak-anak termotivasi untuk pergi sekolah dan senantiasa bertingkah
laku sesuai dengan norma.
26
3. Waktu Pelaksanaan
No Hari Tanggal Keterangan
1 Senin 26 Januari 2015 Bimbingan belajar
2 Kamis 1 Februari 2015 Bimbingan belajar
3 Minggu 4 Februari 2015 Membagikan buku cerita
4. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjutan
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini, saya dapat mengetahui tingkat
kemampuan anak-anak gampong poh roh, kesulitan belajar yang dihadapi oleh
anak-anak dan anak-anak yang tidak mau pergi sekolah.
Jadi, disini saya memberikan solusi dan motivasi agar anak-anak lebih
dapat mengembangkan potensi dirinya dan termotivasi untuk pergi sekolah.
Kegiatan bimbingan belajar ini dilakukan dirumah pak Keuchik. Kegiatan ini
diikuti anak-anak usia 4-12 tahun yang berjumlah 13 anak. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 26 Januari ,1 dan 4 Februari yang dibantu oleh teman-
teman kelompok. Kemudian pada saat pembagian buku cerita, anak-anak berebut,
antusias dan sangat senang bahkan ada yang meminta 3 buku per orang. Bagi
anak-anak yang belum bisa membaca dibagikan buku gambar.
5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Faktor pendukungnya : ada anak-anak yang masih mau belajar, berminat
membaca dan patuh. Pada saat pembagian buku, mereka bersemangat dan
meminta banyak buku, bahkan anak yang tidak mendapatkan buku, orang tua dari
anak tersebut yang langsung meminta bukunya ke kami.
Faktor penghambatnya : sebagian besar anak-anak gampong Pohroh ini
bandel tidak bisa diatur, malah melawan dan tidak berniat untuk belajar, terutama
anak laki-laki.
27
Nama : Muhammad Safri
NIM : 1103101010413
Fakultas : Hukum
Jurusan : Ilmu Hukum
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih: Sosialisasi tentang peran E-KTP dan
Akte Kelahiran
Setiap manusia, baik itu orang dewasa maupun anak-anak berhak
mendapatkan status kependudukan dan perlindungan dimana dia bertempat
tinggal. Maka dari itu orang dewasa dianjurkan memiliki dan membuat KTP yang
sekarang sudah berubah menjadi e-KTP untuk identitas diri mereka. Semua data
tentang kependudukan mereka dicatat di Kantor Pencatatan Sipil supaya terhindar
dari kepemilikan KTP ganda dan mencegah pelaku kejahatan.
Bagi anak-anak wajib memiliki akte kelahiran dari anak yang baru lahir
hingga balita wajib didaftarkan oleh orang tuanya. Gunanya yaitu sangat penting
bagi perlindungan anak-anak,juga dibutuhkan juga untuk pendaftaran masuk
sekolah, masuk universitas, masuk kerja, naik haji dan lain-lain. Kurangnya ilmu
pengetahuan, informasi serta kemalasan masyarakat dan orang tua bisa menjadi
penyebab utamanya. Mereka menganggap itu adalah hal yang biasa dan tidak
wajib dipenuhi. Terutama lagi permasalahan yang lain nya adalah mereka di
pungut biaya pembuatan akte kelahiran yang sangat mahal hingga 2 lembar
mencapai Rp.600.000 diduga ini ulah oknum atau agen lain yang berusaha
mencari keuntungan.
Maka dari itu betapa penting nya memiliki e-KTP dan akte kelahiran bagi
kehidupan semua masyarakat agar tercipta nya kehidupan yang nyaman dan
tentram bagi masyarakatnya dengan ada nya pelayanan baik dari Negara dan di
daerah dimana mereka tinggal.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai
Maksud dari pelaksanaan sosialisai e-KTP dan akte kelahiran adalah
untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang fungsi e-KTP dan akte
28
kelahiran,bagaimana prosedur pendaftarannya,tempat pendaftarannya,dan biaya
pendaftarannya.
Tujuan dari pelaksanaan sosialisasi ini adalah memberikan informasi
kepada masyarakat dengan membagikan brosur atau bacaan kepada masyarakat di
setiap-setiap warung serta meningkatkan niat membaca dengan menempelkannya
di papan pengumuman meunasah.
Sasaran dari pelaksanaan sosialisasi ini agar tercapainya masyarakat yang
memiliki e-KTP dan akte kelahiran terhadap anak-anak nya yang diharapkan
semua nya memiliki dokumen penting itu.
3. Waktu Pelaksanaan
No Hari Tanggal Pukul Keterangan
1 Selasa 03 Februari
2015
14.00-14.30
WIB
Sosialisasi dan
menyebarkan brosur atau
bacaan ke setiap-setiap
warung dan kedai.
2 Rabu 04 Frebruari
2015
17.00-17.30
WIB
4. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjutan
Sosialisasi ini dibantu oleh Ardiansyah dan Wahyuda Mufriadi. Ada pun
mereka ada yang membantu dari mengeprint dan mengkopi bahan hingga
membantu menyebarkan brosur. Ada juga para pemuda yang ingin membuat
KTP dengan nada bercanda dan ada juga ibu-ibu yang antusias dengan akte
kelahiran adapun juga yang bercerita tentang mahalnya membuat akte kelahiran
melalui orang lain.
5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Faktor pendukung dalam pelaksanaan sosialisasi ini susahnya untuk
mengumpulkan masyarakat ke dalam meunasah karena sibuk dengan pekerjaan
masing-masing, yaitu bekerja di sawah.
29
B. Kegiatan Kelompok
1. Bidang-bidang kegiatan
Kegiatan utama kelompok
Penyediaan Tempat Sampah
Renovasi Pamflet Papan PKK dan Papan Nama Gampong
Pembuatan Penyaring Air Sederhana
Membuat Taman
Demo Masak dan Pembagian Resep Masakan
Membersihkan bak tempat wudhu dan WC
Turnamen Bulu Tangkis
Lomba Dalam Rangka Perpisahan
Kegiatan penunjang kelompok
Mengajar Mengaji di TPA Meunasah
Mengajarkan Kerajinan Tangan
2. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjutan
Penyediaan Tempat Sampah
Tidak adanya sarana tong sampah yang tersedia di meunasah, membuat
sampah berserakan di halaman meunasah. Maka dari itu kami
memutuskan untuk menyediakan tong sampah yang diletakkan di
beberapa tempat, yaitu di meunasah, warung kopi yang dekat dengan
lapangan bulutangkis, dimana tempat tersebut paling ramai dikunjungi
warga.
Renovasi Pamflet Papan PKK dan Papan Nama Gampong
Pada saat KKN periode lalu di halaman meunasah tidak memiliki pagar,
maka ketika kami tiba disana pagar telah di bangun dan membuat papan
PKK tidak terlihat jika dilihat dari luar pagar. Sehingga kami
meninggikan lagi papan PKK.
30
Pembuatan Penyaring Air Sederhana
Sumber air bersih di gampong Pohroh memiliki kualitas yang kurang
baik (berbau dan kekuningan). Air tersebut digunakan untuk keperluan
mandi, mencuci, masak dan air minum. Sebagian besar warga
menggunakan air sumur meunasah untuk memasak, karena hanya di
meunasah yang kualitas airnya lumayan bagus (jernih dan tidak
berbau). Sedangkan untuk mencuci pakaian mereka menggunakan air
sungai, padahal air sungai sangat keruh dan bau. Oleh karena itu kami
memutuskan untuk mengajarkan warga gampong cara membuat
penyaring air sederhana yang terdiri dari ijuk, arang batok kelapa,
kerikil dan pasir yang dapat ditempatkan di rumah warga. Penyaring air
ini dapat membuat air yang keruh menjadi lebih jernih.
Membuat Taman di Pekarangan Meunasah
Halaman yang terdapat di meunasah terdiri dari tanah pasir dan batu-
batu sehingga terlihat sangat gersang. Untuk membuat halaman menjadi
lebih menarik, halaman ditanami dengan tanaman lidah mertua.
Tanaman lidah mertua ini selain untuk memperindah pekarangan juga
dapat berfungsi untuk menyerap polutan atau zat kimia berbahaya di
udara.
Demo Masak dan Pembagian Resep Masakan
Melakukan demo masak dalam dua kali pertemuan, yang pertama
diadakan di aula meunasah gampong Pohroh yaitu membuat kue
Blackforest, pertemuan kedua diadakan memasak perkedel jagung dan
Es pocong. Setelah dilakukan demo masak, dibagikan resep masakan.
Mengajar Mengaji di TPA Meunasah
Mengadakan mengajar mengaji bagi anak-anak yang tidak mengaji di
dayah. Kegiatan ini dilakukan pada malam hari setelah shalat magrib.
Peserta dalam kegiatan ini adalah anak laki-laki yang tidak ikut mengaji
31
baik did ayah maupun di TPA. Anak-anak sangat bersemangat saat
diajarkan mengaji.
Mengajarkan Kerajinan Tangan
Mengajarkan berbagai kerajinan tangan seperti membuat tempat pensil
dari stik es krim, gantungan kunci dan bros dari kain flannel, kreasi dari
botol minuman bekas, gelang dari tali kur, seni melipat dengan origami
dan membuat tas kado/tas Souvenir dari kertas HVS.
Membersihkan bak tempat wudhu dan WC
Bak tempat wudhu yang ada di meunasah sangat kotor. Pada saat
dibersihkan juga masih ada lumut/kerak yang susah dibersihkan karena
sudah lama tidak dibersihkan.
Turnamen Bulu Tangkis
Mengadakan turnamen bulu tangkis antar pemuda gampong Pohroh di
lapangan bulu tangkis gampong Pohroh. Turnamen ini diikuti oleh para
pemuda gampong Pohroh. Acara ini dilakukan pada malam hari setelah
shalat Isya. Pemenang lomba dibagikan hadiah pada malam perpisahan
Lomba Dalam Rangka Perpisahan
Mengadakan beberapa perlombaan dalam rangka perpisahan bersama
anak-anak gampong Pohroh yaitu lomba makan kerupuk, pancing botol,
balap kelereng, bola dangdut dan tiup balon. Setiap kategori
perlombaan adanya 3 pemenang yang diberikan hadiah pada saat
malam perpisahan. Anak-anak gampong Pohroh sangat gembira dan
antusias dalam perlombaan ini. Warga gampong pun ikut menonton
berlangsungnya perlombaan ini untuk memberikan semangat dengan
menyoraki sambil memberikan tepuk tangan sehingga pelombaan
berlangsung meriah.
32
Dari setiap kegiatan yang dilakukan di gampong Pohroh tidak lepas dari
adanya kekurangan namun rata-rata dari setiap kegiatan yang diadakan dapat
terselesaikan dengan baik dan cukup memuaskan. Dan diharapkan agar warga
gampong dapat menjaga dengan baik apa yang telah diberikan dan dilakukan di
gampong Pohroh.
3. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/Dinas/Instansi
Partisipasi masyarakat gampong sangat kurang. Dapat dilihat dari
sedikitnya warga yang hadir ketika berlangsungnya kegiatan yang kami lakukan.
Ini dikarenakan warga pada saat kegiatan yang dilaksanakan sedang musim
menanam padi di sawah. Kebanyakan yang datang disetiap kegiatan yang
dilaksanakan adalah anak-anak gampong tersebut. Selain itu, keterlibatan dari
instansi pemerintahan dalam membantu kegiatan kami di gampong Pohroh juga
tidak ada.
4. Kegiatan yang Belum Terlaksana
Kegiatan yang belum terlaksana adalah Jumat bersih. Kendala dari
kegiatan ini adalah karena pada saat kedatangan mahasiswa KKN, di gampong
Pohroh sedang musim menanam padi di sawah, sehingga warga gampong sulit
untuk dikumpulkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah
dilaksanakan dari tanggal 12 Januari -10 Februari 2015 di gampong Pohroh
kecamatan Bandar Dua, masih sangat memerlukan perhatian dari pemerintah
khususnya pemerintah daerah. Letak geografis dari gampong Pohroh tidak terlalu
jauh dari pusat keramaian, namun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
gampong Pohroh masih sangat terbatas. Contohnya dalam pengolahan sampah,
data BPS menunjukkan bahwa pengolahan sampah digampong Pohroh dilakukan
dengan membakar dan mengubur, namun dalam kenyataannya sampah rumah
tangga dibuang begitu saja kedalam sungai atau dibelakang rumah warga padahal
air sungai tersebut juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi,
memasak dan mencuci. Selain itu, jumlah anak-anak yang ada di gampong Pohroh
adalah 1/3 dari jumlah penduduk namun kesadaran akan pentingnya pendidikan
masih sangat kurang.
Dengan adanya kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Universitas Syiah
Kuala, bisa sangat membantu masyarakat untuk membangun desanya menjadi
lebih baik lagi. Diharapkan agar kegiatan ini bisa terus berjalan, sesuai dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
B. Saran
Penting bagi pemerintah khususnya bagi pemerintah daerah setempat
untuk lebih memperhatikan desa-desa yang ada di dalam administratif
pemerintahannya. Setiap desa pasti memiliki potensi masing-masing yang dapat
dibangun sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten/kota tersebut.
Khususnya bagi gampong Pohroh sangat membutuhkan perhatian dalam bidang
pendidikan, kesehatan, dan insfrastruktur. Terlebih pada pembangunan
manusianya, SDM merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung
kemajuan suatu daerah atau bangsa. Gampong Pohroh memiliki banyak anak-anak
yang merupakan penerus dari desanya, yang harus terus diberikan perhatian yang
paling mendasar yaitu kesehatan dan pendidikan agar anak-anak gampong pohroh
34
memiliki kualitas yang lebih baik sehingga dapat menjadi penerus bangsa yang
hebat.