3. isi kwu

23
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha photocopy atau juga ada yang menyebut fotokopi, merupakan usaha yang cukup mampu bertahan dalam berbagai krisis, alasannya karena urusan administrasi, sekolah dan pendidikan tidak mengenal krisis. Aktifitas melakukan fotokopi sudah seperti makanan pokok bagi mahasiswa, pelajar, karyawan kantor baik swasta atau pemerintah. Dari sanalah, bisnis tersebut mengantarkan seorang pengusaha yang saya kenal menjadi seseorang yang berkecukupan dan kaya. Usaha fotokopi merupakan usaha yang relatif mudah untuk dilakukan. Bukan hanya karena mudah dalam pengerjaannya, tetapi modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar. Untuk membuka sebuah tempat usaha fotokopi, jumlah modal yang dibutuhkan hanya berkisar 10-25 juta rupiah. Selain itu, peralatan untuk usaha ini juga tidak memakan banyak biaya, karena biasanya hanya menyangkut alat tulis kantor (ATK) dan komputer jika diperlukan. Inilah mengapa usaha fotokopi masih berpeluang menguntungkan ke depan. Selain karena dibutuhkan oleh banyak kalangan, usaha fotokopi ini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, seperti ditambah fasilitas rental komputer, warung internet (warnet), dan print. I.2. Rumusan Masalah 1

description

kewirausahaan

Transcript of 3. isi kwu

Page 1: 3. isi kwu

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Usaha photocopy atau juga ada yang menyebut fotokopi, merupakan usaha yang

cukup mampu bertahan dalam berbagai krisis, alasannya karena urusan administrasi, sekolah

dan pendidikan tidak mengenal krisis. Aktifitas melakukan fotokopi sudah seperti makanan

pokok bagi mahasiswa, pelajar, karyawan kantor baik swasta atau pemerintah. Dari sanalah,

bisnis tersebut mengantarkan seorang pengusaha yang saya kenal menjadi seseorang yang

berkecukupan dan kaya.

Usaha fotokopi merupakan usaha yang relatif mudah untuk dilakukan. Bukan hanya

karena mudah dalam pengerjaannya, tetapi modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar.

Untuk membuka sebuah tempat usaha fotokopi, jumlah modal yang dibutuhkan hanya

berkisar 10-25 juta rupiah. Selain itu, peralatan untuk usaha ini juga tidak memakan banyak

biaya, karena biasanya hanya menyangkut alat tulis kantor (ATK) dan komputer jika

diperlukan.

Inilah mengapa usaha fotokopi masih berpeluang menguntungkan ke depan. Selain

karena dibutuhkan oleh banyak kalangan, usaha fotokopi ini dapat dikembangkan dengan

berbagai cara, seperti ditambah fasilitas rental komputer, warung internet (warnet), dan print.

I.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah:

1. Siapa pengusaha yang menjalani awal karirnya dari bisnis fotokopi?

2. Apa pemilihan strategi pemasaran dari bisnis fotokopi ini?

3. Apa saja strategi persaingan dalam menghadapi persaingan?

I.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulis dalam membuat makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja yang

diperlukan dalam membangun usaha fotokopi, serta ikut memahami dengan harapan suatu

saat dapat menjadi kenyataan. Selain itu, makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas

1

Page 2: 3. isi kwu

kewirausahaan. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri

dan juga bagi pembaca sekalian.

BAB II

2

Page 3: 3. isi kwu

PROFIL PENGUSAHA

Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Orangtua Chairul Tanjung

bernama A.G Tanjung (Ayah) yang berketurunan Batak sedangkan ibunya bernama Halimah

adalah orang Sunda tepatnya Sukabumi.

Awalnya keluarga Chairul Tanjung adalah keluarga yang berlebih, ayahnya adalah

seorang wartawan di jaman Presiden Soekarno dan juga menerbitkan majalah lokal yang

oplahnya lumayan. Namun kemudian saat era Soeharto, surat kabar dari ayah Chairul

Tanjung dicurigai sebagai antek orde lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup.

Dari sinilah perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus delapan puluh

derajat. Rumah yang cukup luas yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk

membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya Chairul Tanjung bersama

saudara dan orang tuanya harus pindah ke kamar losmen yang sangat sempit.

Walau tengah dihimpit kesulitan ekonomi, namun ayah dan ibunya ingin anak-

anaknya mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu saat Chairul lulus dari

SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, ia kemudian melanjutkan studinya di Kedokteran gigi

Universitas Indonesia.  Chairul termasuk mahasiswa yang pandai. Ia sempat mendapat

penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.

II.1. Kuliah Sambil Berbisnis

3

Page 4: 3. isi kwu

Untuk menopang uang sakunya yang jauh dari cukup, Chairul pun berkuliah sambil

berbisnis. Pada awalnya, ia memulai bisnis kecil-kecilan. Menurut penuturan Chairul, gedung

tua Fakultas Kedokteran UI dulu belum menggunakan lift. Dari lantai satu hingga lantai

empat masih menggunakan tangga. Lewat ruang kosong di bawah tangga ini, Chairul muda

melihat peluang yang bisa dimanfaatkannya untuk menghasilkan uang.

“Nah, kebetulan ada ruang kosong di bawah tangga. Saya lalu berpikir untuk bisa

memanfaatkannya sebagai tempat fotokopi. Tapi, masalahnya, saya tidak mempunyai mesin

fotokopi. Uang untuk membeli mesin fotokopi pun tidak ada,” tuturnya.

Dia pun lantas mencari akal dengan mengundang penyandang dana untuk

menyediakan mesin fotokopi dan membayar sewa tempat. Waktu itu ia hanya mendapat upah

dari usaha fotokopi sebesar Rp2,5 per lembar. “Sedikit ya. Tapi, karena itu daerah kampus,

dalam hal ini mahasiswa banyak yang fotokopi, maka jadilah keuntungan saya lumayan

besar,” katanya sambil melempar senyum. Dia bekerjasama dengan pemilik mesin fotokopi,

dan meletakkannya di tempat strategis yaitu di bawah tangga kampus.

Pada saat itu ada tugas dari dosen yang mengharuskan mahasiswanya untuk memiliki

lembaran essay praktikum. Maka, mau tak mau, semua mahasiswa harus memiliki salinan

dari essay tersebut. Keuntungan yang waktu itu ia dapat sebesar Rp 150. Beliau

memanfaatkan peluang yang ada, yaitu kebutuhan teman-teman akan lembaran fotokopi yang

kemudian ia lihat sebagai peluang bisnis.

Saat itu untuk membuat satu salinan kopi, dibutuhkan biaya sebesar Rp 500. Namun

jika membuat salinan dalam jumlah banyak sekaligus, bisa mendapatkan harga miring dari

tukang fotokopi, yaitu Rp 150 per essay. Dengan keadaan seperti itu, Chairul Tanjung

menawarkan harga Rp 300 kepada teman-temannya untuk satu lembar essay. Jelas saja hal ini

disambut baik oleh teman-temannya. Itulah kenapa beliau menyebut laba pertamanya sebesar

Rp 150.

Dari modal usaha itu, ia berhasil membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan

laboratorium di daerah Senen Raya, Jakarta. Sayang, karena sifat sosialnya – yang sering

memberi fasilitas kepada rekan kuliah, serta sering mentraktir teman – usaha itu bangkrut.

Memang terbilang terjal jalan yang harus ditempuh Chairul Tanjung sebelum menjadi

orang sukses seperti sekarang ini. Kepiawaiannya membangun jaringan bisnis telah

memuluskan perjalanan bisnisnya. Salah satu kunci sukses dia adalah tidak tanggung-

tanggung dalam melangkah.

Walau ia harus membagi waktu antara kuliah dan berbisnis, namun Chairul bisa

menyelesaikan kuliahnya di kedokteran gigi dengan baik. Ia kemudian menyandang gelar

4

Page 5: 3. isi kwu

Sarjana kedokteran dibelakang namanya. Namun karena darah bisnis rupanya lebih kental, ia

kemudian memutuskan untuk menjemput rejeki dari bisnis bukan sebagai dokter gigi.

Chairul kemudian lebih memantapkan bisnisnya dengan mendirikan PT Pariarti

Shindutama bersama tiga temannya pada tahun 1987. Bisnis ini bermodalkan hutangan dari

bank Exim sebesar 150 juta. Perusahaan Chairul dan temennya ini memproduksi sepatu anak-

anak untuk diekspor. Mereka patut berbangga karena begitu mendirikan usaha ini mereka

langsung menerima orderan sebesar 160 ribu pasang sepatu dari Itali. Namun kemudian

Chairul memutuskan untuk berpisah dan mendirikan usaha sendiri karena ternyata ketiga

temannya memiliki visi yang berbeda dengan dirinya.

Chairul Tanjung kemudian mendirikan perusahaan sendiri yang bergerak dibidang

media yaitu mendirikan Trans TV. Chairul Tanjung sangat pandai dalam membangun

jaringan. Perusahaannya ini semakin maju dan akhirnya berhasil membuat suatu

konglomerasi yang kemudian diberi nama Para Group. Para Group sendiri kemudian

membagi tiga ladang usahanya yaitu di bidang keuangan, properti, multimedia.

Di bidang keuangan berkembang menjadi perusahaan seperti :

·         Bank Mega Tbk

·         Asuransi Umum Mega

·         Asuransi Jiwa Mega Life

·         Para Multifinance

·         Mega Capital Indonesia

·         Bank Mega Syariah

·         Mega Finance

Di bidang Investasi, Para Group juga mengakuisisi Carefour Indonesia dimana

awalnya hanya memegang 40% saham namun kini Para Group memegang 100% saham

Carefour. Kemudian Para Group juga membeli saham Garuda Indonesia.

Di bidang properti, Para Group memiliki perusahaan seperti :

·         Para Bandung Propertindo

·         Para Bali Propertindo

·         Batam Indah Investindo

5

Page 6: 3. isi kwu

·         Mega Indah Propertindo

·         Bandung Supermall

Di bidang multimedia, Para Group membawahi anak perusahaan seperti :

·         Trans TV

·         Trans 7

·         Maha Gaya Perdana

·         Trans Fashion

·         Trans Life Style

·         Trans Studio

·         Diberitakan juga baru-baru ini Para Group juga membeli TV One dan AntV

Karena keberhasilannya ini, Chairul Tanjung kemudian dinobatkan sebagai

konglomerat baru di Indonesia dimana beliau berada di urutan ke 937 dunia versi majalah

Forbes tahun 2010 (mungkin saat ini urutannya naik) dan juga sebagai orang terkaya ke enam

di Indonesia.

Chairul Tanjung kemudian merubah nama Para Group menjadi CT Corp pada tanggal

1 Desember 2011.

II.3. Pendidikan Chairul Tanjung

6

Page 7: 3. isi kwu

•             SD Van Lith, Jakarta (1975)

•             SMP Van Lith, Jakarta (1978)

•             SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)

•             Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)

•             Executive IPPM (MBA; 1993)

II.4. Rahasia Sukses Bisnis Chairul Tanjung

Chairul Tanjung bisa mencapai kesuksesan seperti ini bukan karena beliau adalah

orang super. Ini dikarenakan beliau sangat pandai dalam membangun jaringan atau

networking. Bagi Chairul, membangun jaringan adalah segalanya bahkan diatas modal itu

sendiri. Ketiak bisnisnya lesu maka jaringan bisa diandalkan.

Membangun jaringan tidak hanya pada orang atau perusahaan yang sudah ternama

saja, pada perusahaan yang belum ternama pun juga perlu karena siapa tahu esoknya kita

memerlukan bantuan mereka bahkan pada seorang kurir pun menjaga networking sangat

dibutuhkan.

Dalam membangun bisnisnya, Chairul sangat sabar menapaki tangga bisnisnya.

Selain kerja keras, pantang menyerah dan jaringan, kesabaran juga sangat penting. Chairul

menyarankan agar tidak melakukan cara-cara instan karena itu hanya akan menjadi api dalam

sekam bagi bisnisnya.

BAB III

7

Page 8: 3. isi kwu

PEMBAHASAN

III.1. Identitas Usaha

Nama Produk : Fotocopy in Your College

Pemilik Usaha : CV SwanSea

Alamat : Jl. M. Kaffi 2, No.12 RT08/RW09 Jagakarsa, Jakarta Selatan

III.2. C

Produk kami akan lebih unggul dalam hal harga dan kualitas kertas yang kami pakai

sehingga konsumen merasa puas dan tidak kecewa akan produk kami ini, ditambah lagi jarak

toko tidak jauh dari lokasi kampus, dan kami menyiapkan selengkap mungkin diktat serta

bahan kuliah yang diperlukan oleh mahasiswa. Produk yang ditawarkan berupa bahan kuliah

(seperti fotokopian dari dosen yang bersangkutan) serta diktat-diktat dan buku cetak lainnya

yang menunjang kegiatan pembelajaran mahasiswa.

2. People

8

ManagerBasuki Riyanto

Bag. Pemasaran

M.Syukron

Bag. Keuangan

Suradal Akuf

Bag.Produksi

Nadhil FebrianHeru Septian

Bag. Bahan Baku

Eko Sumitro

Bag. Distribusi

Harseno

DIREKTURStephany Ningtias

Page 9: 3. isi kwu

Kami menjalankan usaha ini dengan susunan anggota seperti bagan di atas, pada

struktur organisasi, berusaha semaksimal mungkin dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Kami juga berusaha memberikan pelayanan yang baik agar jumlah konsumen kami

bertambah dan usaha kami bisa terus berjalan dengan lancar.

3. Tempat (Place)

Tempat produksi yaitu : Toko Fotocopy

Saluran distribusi : Mahasiswa karyawan toko

Tempat usaha : Kantor Pusat

4. Pasar (Market)

Sasaran dari marketing kami adalah Mahasiswa, Dosen, Kampus, masyarakat lainnya

yang membutuhkan jasa kami.

5. Probe ( Penelitian dan Pengembangan Pasar)

Menyiapkan segala Diktat Matakuliah yang update digunakan para dosen untuk

persiapan mengajar mahasiswa, terutama mahasiswa baru yang masih beradaptasi terhadap

kampus. Dengan cara inilah, kami meraup sasaran market kami dengan memenuhi kebutuhan

kuliah mereka. Selain itu, dari segi tempat, hal itu cukup strategis dan memudahkan

mahasiswa dalam mendapatkan diktat kuliah. Dengan “tempat yang strategis”, “diktat dan

buku kuliah lengkap”, “jasa fotokopi yang murah”, “waktu buka yang relatif panjang” (dari

pukul 7.00 pagi hingga pukul 24.00), kami berusaha menarik konsumen utama, yaitu

mahasiswa.

Tempat yang strategis akan memudahkan kami dalam mendapatkan konsumen.

Orang-orang cenderung mencari tempat terdekat untuk memenuhi kebutuhan mereka, terlebih

untuk mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan fotokopi. Biasanya, menjelang waktu

pengumpulan tugas, mahasiswa akan mencari tempat fotokopi, setidaknya untuk menjilid

tugas makalah yang tak pernah lepas dari kewajiban mahasiswa. Di sisi lain, tempat yang

kami pilih ini cenderung dekat dengan kost-kostan mahasiswa yang berada di sekitar kampus,

sehingga apabila ada kebutuhan mendesak yang membutuhkan jasa fotokopi, mahasiswa

akan melangkahkan kakinya menuju tempat usaha kami.

9

Page 10: 3. isi kwu

Buku diktat dan fotokopi bahan kuliah yang lengkap merupakan poin yang kami

fokuskan untuk usaha ini. Saat ini, cukup sulit bagi mahasiswa untuk mendapatkan bahan

kuliah dari dosen, dikarenakan alasan “virus” yang menyebar dari flashdisk ke dalam

komputer, ataupun dengan alasan bahwa mahasiswa harus mencatat agar memahami bahan

kuliah, bukan hanya fotokopi saja. Dengan menyediakan fotokopi bahan kuliah, kami bisa

mendapatkan “konsumen tetap”, karena fotokopi bahan kuliah hanya ada di usaha kami.

Buku cetak pun akan menjadi andalan dalam usaha kami, sebab usaha fotokopi yang lain

cenderung mendirikan usaha fotokopi dan menjual alat tulis, bukan menjual buku kuliah.

Untuk jasa fotokopi yang murah, kami berusaha semaksimal mungkin agar tidak

tergilas oleh usaha yang sejenis. Dengan alasan itulah, kami berusaha memberikan jasa

fotokopi yang murah agar para konsumen tidak pergi ke tempat fotokopi lain hanya karena

jasa fotokopi kami yang mahal.

Waktu buka yang relatif panjang akan sangat membantu mahasiswa dalam memenuhi

tugas mereka. Ada beberapa mahasiswa yang membutuhkan jasa fotokopi dan print tengah

malam, namun jarang ada jasa yang sejenis yang membuka hingga larut. Untuk itulah, kami

berusaha berinovasi dalam usaha ini.

6. Kompetitor

Hal yang tak dapat dipungkiri dalam menjalankan sebuah usaha adalah competitor.

Kami menyadari bahwa usaha yang kami jalankan ini cukup banyak kompetitornya, terutama

di daerah sekitar kampus. Akan tetapi, fotokopi di sekitar kampus ada yang hanya

menyediakan jasa fotokopi, ada juga yang menyediakan diktat kuliah, namun masih belum

ada yang menyiapkan buku-buku kuliah penuntun yang menunjang kegiatan perkuliahan.

Masih banyak mahasiswa yang berusaha mencari sendiri buku-buku tersebut seperti ke

daerah Kober maupun tempat-tempat penjualan buku lainnya. Karena alasan tersebut, kami

mendirikan usaha ini agar mahasiswa tidak perlu bersusah payah lagi dalam mendapatkan

buku-buku tersebut dengan menyediakannya, dan tak lupa jasa fotokopi yang murah serta

diktat kuliah yang akan digunakan. Dengan ketiga hal itulah, kami siap bersaing dengan

kompetitor lainnya.

7. Produksi produk

Produk kami terbilang cukup gampang dalam pemenuhan produk. Kami hanya perlu

mencari distributor buku untuk kembali dipasarkan (dalam hal buku cetak kuliah), dan kami

10

Page 11: 3. isi kwu

akan memfotokopi diktat kuliah yang akan digunakan, dengan menggunakan mesin fotokopi

yang kami miliki.

8. Harga (Price)

Harga promosi per produk :

Untuk pembelian 1-5 diktat : Rp. 15.000,00 /pcs

Untuk pembelian 50-100 diktat : Rp 10.000,00 /pcs

Untuk buku cetak : disesuaikan dengan harga dari distributor

dengan mengambil keuntungan 5-10%

Untuk jasa fotokopi < 65 lembar : Rp 175,- /lembar

Untuk jasa fotokopi > 65 lembar : Rp 125,- /lembar

9. Promosi (Promotion)

Iklan (melalui brosur, leaflet, twitter, instragram, facebook, bbm)

Sales promosi (melalui Mahasiswa kampus yang bekerja sebagai karyawan)

Blog (Penjualan online)

Door to door (Mendatangi para mahasiswa yang membutuhkan jasa fotocopy dan

diktat)

Promosi akan dilakukan rutin untuk mempertahankan dan menambah keuntungan.

10. Risiko

- Adanya kompetitor yang meniru jasa yang kami tawarkan sehingga konsumen

berkurang

- Bila ada perubahan dalam diktat kuliah dan kami tidak menyadarinya, hal tersebut

dapat menyebabkan ketidakpuasan konsumen.

- Mati listrik, yang menyebabkan kehilangan konsumen untuk sementara waktu (pada

jam mati listrik).

b. Strategi Pemasaran Dalam Persaingan:

Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).

Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu

efektif, efisien, dan tepat.

11

Page 12: 3. isi kwu

Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan

hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.

Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk,

jasa, maupun proses.

Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM),

yang diwujudkan dalam bentuk:

1. Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.

2.Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan

(customer response time)

Pelayanan dan kepuasan pelanggan.

11. Modal

1. Setoran dari pemegang saham

2. Pinjaman dari perbankan : Bank Mandiri Syariah

12. Perhitungan Break Event Point (BEP)

a.. Tabel Biaya Tetap

No Uraian Jumlah

(unit)

Jumlah harga

(Rp)

Masa pakai

(Th)

Penyusutan

(Th)

Penyusutan

(Bln)

1. Toko Fotocopy

(listrik+ air)

1 6.000.000 10 600.000 50000

2. Mesin Fotocopy 4 20.000.000 20 1.500.000 100000

3. Printer 2 1.000.000 5 20.000 1600

4. Komputer 1 2.000.000 10 20.000 4000

5. Alat pemotong

kertas

1 80.000 20 48.000 400

6. Alat liminating 1 200.000 10 18.000 1500

12

Page 13: 3. isi kwu

Total 29..280.000 157.500

b. Biaya Variabel

No Uraian Jumlah unit Harga per unit

(Rp)

Jumlah harga

(Rp)

1. Bahan Baku

Kertas Fotocopy dan

print

500 rim 25.000 12.500.000

Plastik Jilid 1000 pcs 50 50.000

Tinta print 30 botol 20.000 600.000

Tinta mesin fotocopy 50 botol 10.000 500.000

2. Bahan Pendukung

Plastik 100 50 50.000

Streples dan isi 4 5000 20.000

Total 13.720.000

c. Biaya Lain-Lain (Perbulan)

No Uraian Volume Harga per

unit

Jumlah

harga

1. Transportasi 1 Bln 100.000 100.000

2. Promosi 1 Bln 100.000 100.000

3. Listrik 1 Bln 100.000 100.000

13

Page 14: 3. isi kwu

Total 300.000

d. Jumlah Total Biaya Usaha

No Jenis biaya Jumlah biaya (Rp/bln)

1. Biaya tetap 29.280.000

2. Biaya variabel 13.720.000

3. Lain-lain 300.000

Total 43.300.000

e. Penerimaan, pendapatan dan R/C ratio usaha

No Jumlah produksi Harga per

unit (Rp)

Penerimaan per

hari (Rp)

Penerimaan

per bulan (Rp)

1. 1200 diktat 20.000 133.333,3 4.000.000

2. 50.000 lembar fotocopy 100 166.666,6 5.000.000

Total 9.000.000

13. Pendapatan (laba) perbulan = 

Total revenue – Total cost

= 9.000.000 – 43.300.000

= - 34.300.000

R/C ratio =  total revenue : total cost

= 9.000.000 / 43.300.000

= 0,207

14

Page 15: 3. isi kwu

14. Untuk perencanaan masa depan :

1. Terus berinovasi untuk membuat produk baru

2. Meningkatkan strategi pemasaran

BAB IV

15

Page 16: 3. isi kwu

PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

Setelah memahami usaha yang telah dipaparkan di bab-bab sebelumnya, dapat terlihat

bahwa usaha fotokopi cukup bagus untuk dijadikan pilihan dalam memulai usaha. Dengan

modal yang tidak begitu besar, namun bisa mendapatkan omset yang cukup besar setiap

bulannya. Bahkan Bapak Chairul Tanjung yang saat itu hanya seorang mahasiswa pun bisa

menjalani usaha fotokopi hingga mendapatkan modal untuk memulai usaha lainnya. Dengan

beberapa inovasi dalam menjalankan usaha ini, niscaya usaha ini akan terus berkembang dan

dapat memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: 3. isi kwu

http://www.bisnishack.com/2014/10/berminat-untuk-membuka-usaha-

fotokopi_6.html

http://www.blogduit.net/2012/09/usaha-fotocopy-menguntungkan-yang.html

http://www.orangterkayaindonesia.com/chairul-tanjung-modal-bukan-alasan-

dalam-memulai-usaha/

17