3. DATA LAPANGAN · interior yang terdapat pada saat liturgi yang akan dibahas pada bab IV. Liturgi...

26
49 Universitas Kristen Petra 3. DATA LAPANGAN Bab ini berisi tentang data-data lapangan mengenai Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel yang terletak di Jl. Suroyo no 31, Probolinggo. Pertama akan dijelaskan tentang data non fisik Gereja Protestan Indonesia Barat dan selanjutnya data fisik bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel Probolinggo. 3.1. Data Non Fisik Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel Probolinggo Berikut akan dijelaskan data non fisik Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel Probolinggo. 3.1.1. Struktur Organisasi Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel Probolinggo Susunan struktur organisasi pada Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel Probolinggo disusun sesuai dengan urutan pelaksana harian majelis jemaat dari ketua sampai bendahara. Susunan organisasi ini merupakan pengurus inti gereja. Pelaksana Harian Majelis Jemaat: Ketua : Maria P Banjarmahor Ketua 1 : Ribca Yuneri Ketua 2 : Maulince Siregar Ketua 3 : Dony Christian Ketua 4 : Puji Astini Sekretaris : Marthe Sodak Sekretaris 1 : Petrus Pakilaran Bendahara : Kusudiharsono 3.1.2. Kegiatan Rutin Gereja Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel mempunyai beberapa jenis ibadah yaitu ibadah umum yang ditujukan oleh semua kalangan, ibadah pemuda yang ditujukan untuk para remaja dan pemuda, ibadah anak untuk anak- anak dan ibadah

Transcript of 3. DATA LAPANGAN · interior yang terdapat pada saat liturgi yang akan dibahas pada bab IV. Liturgi...

  • 49

    Universitas Kristen Petra

    3. DATA LAPANGAN

    Bab ini berisi tentang data-data lapangan mengenai Gereja Protestan

    Indonesia Barat Immanuel yang terletak di Jl. Suroyo no 31, Probolinggo. Pertama

    akan dijelaskan tentang data non fisik Gereja Protestan Indonesia Barat dan

    selanjutnya data fisik bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel

    Probolinggo.

    3.1. Data Non Fisik Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel Probolinggo

    Berikut akan dijelaskan data non fisik Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel

    Probolinggo.

    3.1.1. Struktur Organisasi Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel

    Probolinggo

    Susunan struktur organisasi pada Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel

    Probolinggo disusun sesuai dengan urutan pelaksana harian majelis jemaat dari

    ketua sampai bendahara. Susunan organisasi ini merupakan pengurus inti gereja.

    Pelaksana Harian Majelis Jemaat:

    Ketua : Maria P Banjarmahor

    Ketua 1 : Ribca Yuneri

    Ketua 2 : Maulince Siregar

    Ketua 3 : Dony Christian

    Ketua 4 : Puji Astini

    Sekretaris : Marthe Sodak

    Sekretaris 1 : Petrus Pakilaran

    Bendahara : Kusudiharsono

    3.1.2. Kegiatan Rutin Gereja

    Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel mempunyai beberapa jenis ibadah yaitu

    ibadah umum yang ditujukan oleh semua kalangan, ibadah pemuda yang ditujukan

    untuk para remaja dan pemuda, ibadah anak untuk anak- anak dan ibadah

    petra.ac.idhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://digilib.petra.ac.id/help.html

  • 50

    Universitas Kristen Petra

    persekutuan teruna untuk para pastori. Ibadah tersebut dilakukan pada hari Minggu

    di dalam gedung gereja dengan jadwal waktu yang berbeda. Jadwal kebaktian hari

    Minggu tersebut adalah:

    Pukul 06.00 WIB : Ibadah I

    Pukul 09.00 WIB : Ibadah II

    Pukul 17.00 WIB : Ibadah Pemuda

    Gereja ini merayakan kebaktian tiap hari besar agama Kristen seperti Natal,

    Tahun Baru, Paskah, Pentakosta dan juga hari HUT Indonesia pada 17 Agustus

    1945. Kebaktian ini dilakukan di dalam gedung gereja dengan penataan ruangan

    yang sama dengan kebaktian biasa, yang membedakan hanya dekorasi gereja saja.

    Dalam satu bulan gereja ini mengadakan satu kali perjamuan Kudus pada minggu

    pertama dengan menggunakan peralatan liturgi perjamuan Kudus. Selain kebaktian,

    tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam gereja sehingga gedung gereja ditutup

    pada hari biasa.

    Gambar 3.1. Peralatan liturgi perjamuan Kudus

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

    Pada hari kebaktian biasa, ruang kebaktian yang digunakan hanya pada ruang

    kebaktian utama. Dengan penataan tempat duduk jemaat biasa. Pelayan musik

    pujian dan para majelis duduk di sebelah kiri kanan mimbar (tempat duduk khusus

    untuk majelis).

  • 51

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.2. Penataan tempat duduk untuk pelayan dan majelis yang sedang

    bertugas saat kebaktian di sebelah kanan dan kiri mimbar

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

    Saat kebaktian- kebaktian tertentu seperti kebaktian Natal dan Tahun Baru karena

    jumlah jemaat yang datang melebihi kapasitas ruang kebaktian utama maka

    diperlukan tempat duduk tambahan untuk jemaat. Untuk menambah kapasitas

    jemaat maka didepan pintu masuk utama, di halaman gereja diberi tambahan tempat

    duduk berupa kursi lipat dan juga didirikan tenda di luar gereja untuk menambah

    kapasitas tempat duduk jemaat.

    3.1.3. Liturgi Kebaktian Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel

    Probolinggo

    Liturgi pada kebaktian di Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel merupakan

    liturgi yang menggunakan bahasa Indonesia karena Gereja Protestan Indonesia

    Barat merupakan sebuah kesatuan dari semua suku bangsa. Liturgi pada tiap

    kebaktian hampir sama karena hanya ada penambahan susunan acara pada

    kebaktian tertentu. Pembahasan pada penelitian ini hanya terbatas pada elemen

    interior yang terdapat pada saat liturgi yang akan dibahas pada bab IV.

    Liturgi kebaktian pada Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel sebagai berikut:

    a. Tata Ibadah

    - Persiapan; meliputi doa Konsistori, penjelasan dan pengertian lagu dan hymne

    PW

    - Ajakan beribadah

    - Voctum

    - Nats Pembimbing

  • 52

    Universitas Kristen Petra

    - Salam

    - Doa pengakuan dosa

    - Berita anugrah

    - Amanat hidup baru

    - Paduan suara

    b. Pelayanan Firman

    - Doa mohon bimbingan Roh Kudus

    - Pembacaan Alkitab

    - Pemberitaan Firman

    - Nyanyia umat

    c. Jawaban umat

    - Pengakuan Iman Rasuli

    - Doa Syafaat

    - Paduan Suara

    - Ungkapan syukur

    - Doa persembahan syukur

    d. Pegutusan

    - Warta jemaat

    - Prosesi keluar

    - Saat teduh

    - Salam persekutuan

    3.2. Data Fisik Bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel

    Probolinggo

    Bagian ini akan menjelaskan tentang gambaran fisik bangunan Gereja Protestan

    Indonesia Barat Imanuel Probolinggo meliputi lokasi bangunan gereja, keadaan

    tapak luar bangunan gereja kondisi dalam tapak bangunan gereja beserta elemen-

    elemen interior di dalamnya.

    3.2.1.Tata Letak Bangunan

  • 53

    Universitas Kristen Petra

    Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel berada di Jalan Suroyo no 31,

    Probolinggo. Kawasan ini berdekatan dengan alun-alun kota sebagai pusat kota

    Probolinggo.

    Gereja Protestan Barat Immanuel atau yang sering disebut dengan Gereja

    Merah ini dibangun di Kota Probolinggo karena kota ini merupakan kota tempat

    raja-raja berkumpul pada jaman itu. Meski begitu, gereja ini terbuka bagi semua

    kalangan termasuk rakyat biasa. Lokasinya yang berdekatan dengan laut membuat

    seluruh bangunan dilapisi cat besi agar tidak berkarat.

    Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel mempunyai luas bangunan

    170,4m2 berbatasan langsung dengan:

    Sebelah utara : SDK Mater Dei

    Sebelah selatan : Toko buku Togamas

    Sebelah timur : Jalan Suroyo, Probolinggo

    Sebelah barat : rumah penduduk dan pastori

    Gambar 3.3. Bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel Probolinggo

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

  • 54

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.4. Sebelah utara GPIB Immanuel; SDK Mater Dei

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

    Gambar 3.5. Sebelah selatan GPIB Immanuel; Toko buku Togamas

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

    Gambar 3.6. Sebelah barat GPIB Immanuel; rumah penduduk dan Pastori

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

  • 55

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.7. Sebelah timur GPIB Immanuel; Jalan Suroyo Probolinggo

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

    Berdiri di atas lahan seluas 680 m2 dengan lahan kosong sebagai area parkir

    dan taman di sekeliling bangunan menjadikan bangunan terkesan kokoh dan luas.

    Selain itu, bangunan terkesan rindang dan sejuk karena adanya pohon di taman

    sekitar.

    Bangunan gereja ini berada di pinggir jalan raya dengan pembatas hanya

    berupa pagar rendah yang mengelilingi bangunan gereja sehingga ada kebisingan

    dari suara kendaraan bermotor yang lewat jalan raya. Sebelah timur gereja ada tanah

    kosong yang memiliki banyak pohon sehingga memberi kesejukan di pahi hari.

    3.2.2. Orientasi Bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel

    Probolinggo

    Bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel Probolinggo ini dibangun

    menghadap ke arah timur menghadap cahaya matahari langsung pada saat pagi hari.

    Bangunan ini mempunyai satu pintu masuk utama bagi umat dan pendeta yang

    bertugas pada bagian depan bangunan.

  • 56

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.8. Letak GPIB Immanuel Probolinggo

    Sumber: maps.google.com

    Jalan Suroyo Probolinggo Rumah penduduk dan pastori

    SDK Mater Dei

    Toko Buku Togamas

  • 57

    Universitas Kristen Petra

    3.2.3. Bentuk Bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel

    Probolinggo

    Gambar 3.9. Layout GPIB Immanuel Probolinggo

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

    Gereja Kristen Protestan Indonesia Barat Immanuel berdiri sejak tahun 1862.

    Dibangun dengan bentuk persegi panjang. Bangunan ini mengalami satu kali

    renovasi pada bagian dinding, yaitu penambahan plywood pada dinding bagian

    dalam dan penggunaan granit untuk bagian lantai gereja. Renovasi juga terjadi pada

    bagian atas mimbar, yang sebelumnya berbentuk segienam menjadi persegi

    panjang.

  • 58

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.10. Bangunan GPIB Immanuel Probolinggo

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

    Dinding luar bangunan merupakan lempengan besi dengan batang besi sebagai

    penopangnya. Seluruh bangunan di lapisi cat besi berwarna merah untuk

    melindungi material besi yang rentan terhadap karat. Pada bagian pintu masuk

    bangunan terdapat beberapa ornamen berupa ornamen garis dan ornamen geometri.

    Pada anak tangga didepan pintu masuk terdapat tulisan “GEBOUWD ANNO 1862”

    yang artinya dibangun tahun 1862.

    3.2.4. Organisasi Ruang

    Ruang- ruang yang terdapat pada Gereja Kristen Protestan Indonesia Barat

    Immanuel secara umum dibagi menjadi 6 bagian yaitu area eksterior, area

    peralihan, ruang tangga, sound system, ruang jemaat, dan ruang konsistori.

    a. Area eksterior meliputi bagian teras bangunan gereja

    b. Area ruang peralihan meliputi: ruang peralihan dari luar bangunan menuju dalam

    ruang kebaktian

    c. Area interior ruang tangga menuju balkon apabila lantai 1 sudah dipenuhi umat

    d. Area sound system

    e. Area interior ruang jemaat meliputi: area duduk jemaat, area mimbar, area paduan

    suara dan alat musik

  • 59

    Universitas Kristen Petra

    f. Area interior ruang konsistori meliputi: area penyimpanan jubah pendeta, area

    persiapan pelayan sebelum bertugas

    Gambar 3.11. Tampak depan GPIB Immanuel

    (sumber: Dokumentasi pribadi, 2018)

  • 60

    Universitas Kristen Petra

    Area eksterior

    Ruang peralihan

    Area tangga

    Area ruang jemaat

    Area mimbar

    Area tempat duduk pelayan

    Area konsistori

    Gambar 3.12. Layout GPIB Immanuel

    Area ruang jemaat lantai 2

  • 61

    Universitas Kristen Petra

    3.2.5. Elemen Interior Pembentuk Ruang

    Elemen pembentuk ruang yang dimaksud pada bahasan ini adalah lantai, dinding,

    plafon, pilar dan tangga pada bangunan yang membentuk ruang-ruang dalam

    bangunan.

    3.2.5.1. Lantai

    Lantai merupakan hal yang terpenting pada interior suatu ruangan karena lantai

    menunjang kegiatan yang terjadi dalam ruang, serta dapat memberikan permainan

    pada permukaan lantai sehingga terlihat estetis.

    a. Lantai Teras

    Material yang dipakai untuk teras bangunan adalah besi yang dicat warna merah.

    Pada anak tangga didepan pintu masuk terdapat tulisan “GEBOUWD ANNO 1862”

    yang artinya dibangun tahun 1862.

    Gambar 3.13. Lantai teras

    b. Lantai area kebaktian

    Pada bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel ini, area kebaktian

    memakai material teraso dengan ukuran 15 x 15. Lantai ini sudah mengalami

    renovasi. Pada awal pembangunan, material lantai adalah semen acian.

    Gambar 3.14. Lantai area kebaktian

    3.2.5.2. Dinding

    Dinding eksterior bangunan merupakan dinding lempengan besi yang dilapisi cat

    besi. Keseluruhan dinding interior bangunan berwarna merah dengan permainan

  • 62

    Universitas Kristen Petra

    naik turun. Sedangkan bagian dalam dinding gereja menggunakan material

    plywood yang dicat berwarna putih.

    Gambar 3.15. Dinding luar GPIB Immanuel

    Gambar 3.16. Dinding dalam GPIB Immanuel

    3.2.5.3. Plafon

    Plafon di area jemaat atau ruang tengah kebaktian berupa plafon miring. Material

    yang digunakan pada plafon adalah lempengan besi dengan lapisan plywood pada

    bagian dalam. Konstruksinya berupa kerangka besi yang diekspos sehingga terlihat

    dari bagian dalam dan dilapisi cat berwarna merah.

    Gambar 3.17. Plafon GPIB Immanuel

    3.2.5.4. Pilar

    Pilar merupakan sebutan untuk kolom yang menyangga atap sebuah bangunan.

    Pilar mempunyai jenis yang berbeda sesuai dengan gaya yang mempengaruhinya.

    Pada bangunan gereja ini terdapat pilar pada bagian dalam pintu masuk. Pilar ini

    berfungsi untuk menopang balkon yang berada diatasnya.

  • 63

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.18. Pilar GPIB Immanuel

    3.2.5.5 Tangga

    Tangga merupakan sebuah konstruksi yang dirancang untuk menjembatani dua

    tingkat vertikal yang berjarak jauh satu sama lain. Tangga terdiri dari anak tangga-

    anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Jenis tangga dapat berbentuk lurus,

    memutar atau merupakan kombinasi dari keduanya. Pada bangunan GPIB

    Immanuel ini terdapat dua tangga, yaitu tangga menu balkon dan tangga menuju

    mimbar.

    a. Tangga Menuju Balkon

    Tangga ini menuju ke lantai dua yang merupakan balkon dari bangunan dan

    difungsikan sebagai area tempat duduk umat apabila lantai 1 sudah terisi penuh.

    Tangga ini menggunakan material besi yang dilapisi cat besi berwarna merah dan

    putih. Terdapat motif bunga lily disepanjang railing dan anak tangga.

    Gambar 3.19. Tangga menuju balkon lantai 2

    b. Tangga Menuju Mimbar

    Tangga ini menuju mimbar yang terdapat di bagian depan ruangan. Material tangga

    ini juga terdiri dari besi yang dilapisi cat berwarna merah dan putih. Pada sepanjang

    tangga juga terdapat motif bunga lily.

  • 64

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.20. Tangga menuju mimbar

    3.2.6. Elemen Transisi

    Elemen transisi merupakan bukaan pada dinding bangunan yang menghubungkan

    ruang dalam dengan ruang sekitarnya dan ruang dalam dengan luar bangunan.

    Elemen transisi berupa pintu dan jendela.

    3.2.6.1. Pintu

    Pintu merupakan elemen transisi pada bangunan yang berfungsi untuk keluar

    masuk orang/ barang. Pada bangunan Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel

    terdapat 1 pintu masuk utama di bagian depan bangunan, 2 pintu masuk untuk

    pelayan dan majelis yang bertugas pada bagian belakang melalui area konsistori,

    dan 1 pintu masuk ke area konsistori.

  • 65

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.21. Letak pintu masuk Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel

    Probolinggo

    a. Pintu Masuk Utama

    Pintu masuk utama gereja terletak di teras bagian depan bangunan gereja. Pintu ini

    menghadap ke timur dan bentuk dari pintu masuk utama ini adalah yang paling

    besar dari pintu lainnya.

    Pintu masuk konsistori

    Pintu masuk pelayan dan

    majelis bertugas

    Pintu masuk

    utama

  • 66

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.22. Pintu masuk utama

    Pintu masuk ini memiliki lebar 218 cm dan tinggi 270 cm. Pintu utama ini terbuat

    dari material kayu yang dicar berwarna outih dengan motif garis diatasnya.

    b. Pintu Masuk Pelayan dan Majelis

    Pintu masuk untuk pelayan dan konsistori ini terdapat pada sisi kanan dan kiri

    mimbar. Pintu ini merupakan yang paling sempit dibandingkan pintu lainnya.

    Selain itu pintu ini juga paling sederhana karena tidak memiliki daun pintu, hanya

    ditutup dengan serambu kain berwarna ungu. Pintu ini sudah jarang digunakan

    karena pendeta dan majelis masuk lewat pintu utama 5 tahun belakangan ini.

    Namun, pintu ini tetap digunakan apabila ada kondisi tertentu, misalnya: hujan.

    Gambar 3.23. Pintu masuk pelayan dan majelis

    c. Pintu Masuk Konsistori

    Pintu ini terletak dibagian belakang gereja, tepatnya area masuk ruang konsistori.

    Pintu ini memiliki lebar 110 cm dan tinggi 200 cm. Pintu ini terbuat dari material

    kayu yang dicat berwarna putih. Terdapat kaca buram pada bagian daun pintu.

  • 67

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.24. Pintu masuk ruang konsistori

    3.2.6.2.Jendela

    Jendela merupakan elemen bangunan yang berfungsi untuk keluar masuknya udara

    dan sekaligus sebagai pencahayaan alami. Pada gereja ini terdapat tiga jenis jendela

    yang mengelilingi bangunan, yaitu jendela 1 daun, jendela 2 daun, dan jendela mati

    yang tidak dapat dibuka.

    a. Jendela 1 daun

    Jendela 1 daun ini memiliki lebar 130 cm dan tinggi 240 cm. jendela ini terdiri dari

    material besi yang dicat putih dan kaca patri sebagai ornamen hias nya. Terdapat

    motif salib yang mengalami destilasi bentuk dan motif bunga lily. Terdapat 10

    jendela didalam gereja yang berhadapan disisi kanan kiri gedung.

    Gambar 3.25. Jendela 1 daun

    b. Jendela 2 daun

    Jendela 2 daun ini memiliki lebar 114 cm dan tinggi 210 cm. Jendela ini terdiri dari

    material besi yang dicat putih dan kaca patri sebagai ornamen hias nya. Terdapat

  • 68

    Universitas Kristen Petra

    motif salib yang mengalami destilasi bentuk dan motif bunga lily. Jendela ini

    berjumlah 2 buah dan hanya terdapat di area konsistori saja.

    Gambar 3.26. Jendela 2 daun

    c. Jendela mati

    Jendela mati ini memiliki lebar 130 cm dan tinggi 210 cm. Jendela ini terdiri dari

    material besi yang dicat putih dan kaca patri sebagai ornamen hias nya. Terdapat

    motif salib yang mengalami destilasi bentuk dan motif bunga lily. Jendela ini

    berjumlah 2 buah dan terdapat di bagian depan gereja, di bagian kanan kiri pintu

    masuk utama.

    Gambar 3.27. Jendela mati

    Terdapat 1 jendela lagi pada bagian atas mimbar. Jendela ini berbentuk bulat

    dengan motif bunga.

    Gambar 3.28. Rose window

    3.2.7. Elemen Pengisi Ruang

    Elemen pengisi ruang merupakan istilah yang digunakan untuk perabot rumah

    tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat

  • 69

    Universitas Kristen Petra

    tidur, tempat mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang

    di permukaannya. Perabotan di dalam gereja merupakan perabot asli yang sudah

    ada sejak dulu. Renovasi-renovasi yang dilakukan terhadap perabot gereja hanya

    dilakukan perbaikan terhadap finishing perabot dan perbaikan perabot yang rusak

    tanpa mengganti warna dan bentuk perabot asli.

    3.2.7.1.Partisi

    Partisi diletakkan di antara pintu masuk utama dan area jemaat. Pada saat

    berlangsungnya ibadah, pintu utama dibuka dan partisi ini ditutup. Partisi ini

    digunakan untuk menjaga area ibadah tetap terasa privat, sehingga ibadah yang

    berjalan tetap khusuk.

    Gambar 3.29. Partisi gereja

    Partisi ini tidak menutupi semua area agar ruangan tidak terkesan sesak. Material

    yang dipakai adalah kayu dengan finishing cat berwarna merah.

    3.2.7.2.Kursi

    Kursi adalah perabotan yang digunakan untuk duduk. Pada umumnya kursi

    memiliki 4 kaki untuk menjaga keseimbangan.

    a. Kursi Jemaat (Area Jemaat)

    Pada area jemaat, kursi yang digunakan berbentuk memanjang dengan tempat

    meletakkan alkitab pada bagian belakang sandaran.

    Gambar 3.30. Kursi area jemaat

  • 70

    Universitas Kristen Petra

    Material yang dipakai pada kursi jemaat ini adalah kayu berwarna coklat dengan

    finishing politur. Kursi ini cukup sederhana karena bentuknya yang geometris dan

    tidak ada ornamen pada permukaan kursi.

    b. Kursi balkon (Area Jemaat)

    Kursi balkon terdiri dari 2 macam, yaitu kursi kayu dan kursi besi dengan spons.

    Kursi kayu yang terletak di area balkon berbeda bentuk dengan yang terdapat di

    area jemaat lantai 1, karena tidak terdapat tempat meletakkan alkitab di bagian

    sandaran kursi.

    Gambar 3.31. Kursi area balkon

    c. Kursi Pelayan dan Majelis

    Pada area tempat duduk pelayan dan majelis yang bertugas, kursi yang digunakan

    merupakan kursi kayu dengan finishing cat duco berwarna hitam dan spons berlapis

    kain merah. Terdapat sandaran tangan pada sisi kanan dan kiri kursi.

    Gambar 3.32. Kursi pelayan dan majelis

    3.2.7.3. Meja

    Meja adalah salah satu perabot berupa permukaan datar yang disokong oleh

    beberapa kaki. Meja sering dipakai untuk menyimpan barang dan makanan dengan

    ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Pada bahasan ini ada

    dua jenis meja yang dibahas yaitu meja persembahan dan meja roti sajian.

  • 71

    Universitas Kristen Petra

    a. Meja Persembahan

    Meja ini ditutup oleh kain penutup meja berwarna ungu atau putih. Pada saat

    kebaktian biasa, kain penutup meja yang dipakai berwarna ungu. Pada saat hari

    perayaan tertentu seperti hari Pantekosta, kain penutup meja yang dipakai berwarna

    putih.

    Gambar 3.33. Meja Persembahan

    b. Meja Roti Sajian

    Meja roti sajian biasanya digunakan untuk meletakan perlatan liturgi perjamuan

    kudus seperti tempat roti perjamuan dan cawan anggur serta Alkitab yang asli

    berasal dari Belanda. Seperti pada meja persembahan, meja ini biasanya ditutup

    oleh kain penutup meja berwarna ungu atau putih disesuaikan dengan acara atau

    kegiatan gereja. Pada saat kebaktian biasa, kain penutup meja yang dipakai

    berwarna ungu. Pada saat hari perayaan tertentu seperti hari Pantekosta, kain

    penutup meja yang dipakai berwarna putih.

    Gambar 3.34. Meja Roti Sajian

  • 72

    Universitas Kristen Petra

    Gambar 3.35. Peralatan yang ada diatas meja roti sajian

    3.2.7.4. Kotak Persembahan

    Kotak persembahan disimpan di ruang konsistori dan di letakkan disebelah meja

    persembahan saat kebaktian saja. Material pada kotak persembahan ini adalah kayu

    dengan finishing politur sehinga memperlihatkan warna asli kayu. Tidak ada

    ornamen tertentu pada kotak persembahan ini.

    Gambar 3.36. Kotak Persembahan

    3.2.7.5. Mimbar

    a. Mimbar Pelayan Firman

    Mimbar ini berfungsi sebagai tempat di mana pendeta menyampaikan firman

    Tuhan. Mimbar ini dibuat tinggi untuk menggambarkan bahwa di dalam gereja

    hubungan yang terdekat adalah pendeta dengan Tuhan karena pendeta yang

    berhubungan langsung dengan Tuhan dalam penyampaian firman Tuhan.

    Mimbar ini terletak di bagian paling depan area jemaat menghadap ke jemaat.

    Sehingga jemaat yang duduk di bagian depan maupun yang duduk di bagian

    belakang dapat melihat pendeta yang sedang menyampaikan firman.

    Gambar 3.37. Mimbar Pelayanan Firman saat ini

  • 73

    Universitas Kristen Petra

    Bentuk mimbar ini adalah segienam, melambangkan lamanya penciptaan yaitu 6

    hari. Adanya tangga keatas menuju mimbar melambangkan Tuhan Yesus yang

    bangkit kemudian diangkat ke surge menuju kemuliaan abadi. Terdapat ornamen-

    ornamen bunga lily di sekitar mimbar dan tangga, karena bunga lily adalah bunga

    yang hidup setelah mengalami kematian terlebih dahulu. Melambangkan Tuhan

    Yesus yang memberikan manusia kehidupan baru setelah kematiannya.

    Gambar 3.38. Mimbar Awal sebelum renovasi

    Mimbar ini telah mengalami renovasi pada bagian atapnya. Awalnya atap mimbar

    berbentuk segienam. Namun karena terdapat kerusakan, atap kemudian direnovasi

    menjadi bentuk peregi panjang. Material yang digunakan pada mimbar ini adalah

    besi dengan finishing cat berwarna merah dan putih.

    b. Mimbar Majelis

    Mimbar majelis ini merupakan tempat di mana majelis gereja berperan sebagai

    pemimpin ibadah sesuai dengan tata ibadah. Mimbar majelis ini berada di bagian

    depan area jemaat dan menghadap ke jemaat. Diletakkan di depan tempat duduk

    majelis sebagai gambaran bahwa majelis yang berdiri di mimbar tersebut mewakili

    majelis yang lainnya.

    Gambar 3.39. Mimbar majelis

  • 74

    Universitas Kristen Petra

    Mimbar ini menggunakan material kayu dengan kaki besi sebagai penopangnya.

    Bentuk mimbar ini adalah gabungan segienam dan persegi panjang.

    master index: back to toc: help: ukp: