3. Daktilitas Kel 3

Click here to load reader

Transcript of 3. Daktilitas Kel 3

LABORATORIUM UJI BAHAN

LAPORAN UJI BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung

Subjek : Pemeriksaan Bahan Aspal / Bitumen

Topik : Pengujian DaktilitasNo. Uji : 3

Halaman : /10

I. REFERENSI

1. SNI 06-2432-1991 : Metode Pengujian Daktilitas Bahan Aspal

2. RSNI S-01-2003 : Persyaratan Aspal Keras Berdasarkan Penetrasi3. ASTM D 113-86 : Test Method For Ductility of Bituminous MaterialsII. TUJUAN PENGUJIANUntuk mengukur jarak terpanjang yang dapat ditarik antara dua cetakan yang berisi bitumen keras sebelum putus, pada suhu dan kecepatan tarik tertentu.

III. DASAR TEORI

Daktilitas adalah sifat liat atau pemuluran dari suatu bitumen. Besarnya pemuluran adalah jarak terpanjang dari pemuluran aspal yang ditarik sampai putus dengan kecepatan 50 mm/menit pada suhu normal 25( C. Dari pengujian ini didapatkan gambaran apakah suatu aspal dalam pemakaiannya punya sifat liat (tidak lekas retak).

Sifat ini dipengaruhi oleh beberapa sifat kimia dari aspal antara lain kadar paraffin dan hidrokarbon bebas tak jenuh tinggi sehingga daktilitas rendah, maka aspal tersebut regas kadar parafin dalam aspal di beton 2 %. Bila sifat daktilitas terlalu tinggi maka campuran aspal dengan agregat tidak baik (tidak homogen dan daya lekat kurang).

Suhu udara, frekuensi lalu lintas, beban kendaraan akan menyebabkan suhu perkerasan berubah, untuk mengimbanginya yaitu dengan sifat daktilitas aspal yang cukup.Adapun tingkat kekenyalan dari aspal adalah :

< 100 cm = getas

100 - 200 cm = plastis

> 200 cm = sangat plastis liat

sifat daklitas ini sangat dipengaruhi oleh kimia aspal yaitu akibat susunan senyawa karbon yang dikandungnya. Bila aspal banyak mengandung senyawa prakin dengfan senyawa panjang, maka daktalitas rendah. Demikian aspal didapatkan dari blowing, dimana gugusan aspal hidrokarbon tak jenuh yang mudah menyusut sedangkan yang banyak mengandung parakin karena susunan rantai hidrokarbonya dan kekuatan strukturnya kurang plastis.Dalam RSNI S-01-2003 pada tabel 1, standar daktilitas aspal keras berdasarkan penetrasi adalah seperti dibawah ini:Tabel 1. Persyaratan daktilitas untuk berbagai penetrasiJenis pengujian

Satuan

Metode

Persyaratan

Pen 40

Pen 60

Pen 80

Pen 120

Pen 200

Daktilitas, 25 C

cm

SNI 06-2432-1991

Min. 100

Min. 100

Min. 100

Min. 100

-

IV. PERALATAN DAN BAHAN

A. PeralatanTabel 2. PeralatanNo.Nama ReralatanGambarKeteranagan1.Cetakan daktilitas kuningan

Terbuat dari kuningan dengan spesifikasi terlampir dan sudah dioleskan gliycelin2.Mesin uji

Untuk menarik benda uji dengan kecepatan 50mm/menit. 3.

Bak perendam

Terbuat dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10 liter dan dapat menahan duhu 25C dengan ketelitian 0,1C.4.Kompor dan wajan

Untuk memanaskan aspal hingga mencair5.Pisau/cutter

Untuk memotong aspal yang cembung pada cetakan sehingga menjadi rata dan rapi.6.Termometer

Untuk mengukur suhu dengan kapasitas 110C.7.Sendok

Untuk menuangkan aspal panas pada cetakan daktilitasB. BahanTabel 3. BahanNo.Nama BahanGambarKeterangan1.Aspal

Aspal cair yang di panaskan pada suhu 100o C2.Talk & Gliserin

Untuk melapisi cetakan dan base plate cetakan supaya aspal tidak menempel.IV. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Persiapkan alat dan bahan

2. Siapkan campuran cairan dan glycerin dengan perbandingan 1:1 untuk dioleskan pada alat cetakan daktilitas.

3. Lapisi semua bagian dalam cetakan daktilitas dan bagian atas pelat dasar dengan campuran glycerin dan talk, kecuali bagian sisi samping yang akan ditarik alat kemudian pasanglah cetakan daktilitas diatas pelat dasar. (Lihat Gambar 1.)

a. b.

Gambar 1. (a) dan (b)4. Panaskan aspal hingga cair pada suhu 110 0C. (Lihat Gambar 2.)

a. b. Gambar 2. (a) dan (b)5. Pada waktu mengisi cetakan, aspal dituangkan hati hati hingga cembung pada permukaannya. (Lihat Gambar 3.) a. b. c. Gambar 3. (a) , (b), dan (c)6. Tiriskan cetakan, biarkan hingga dingin pada suhu ruang selama ( 30 menit lalu direndam dalam bak bejana pada suhu 25C selama 30 menit.

7. Ratakan benda uji yang berlebihan dengan pisau yang dipanaskan terlebih dahulu sehingga cetakan terisi penuh dan rata. (Lihat Gambar 4.) a. b.

Gambar 4. (a) dan (b)

8. Benda uji didiamkan pada suhu 25(C dalam bak perendam selama 80 sampai 90 menit, kemudian lepaskan benda uji dari pelat dasar dan sisi sisi cetakannya.

9. Pasanglah benda uji pada mesin uji dan tarik benda uji secara teratur dengan kecepatan 50mm/menit sampai benda uji putus. (Lihat Gambar 5.)

Gambar 5.10. Bacalah jarak antara pemegang cetakan, pada saat benda uji putus. Selama percobaan berlangsung benda uji harus selalu terendam sekurang-kurangnya 2.5 cm dari air dan suhu harus dipertahankan tetap (25 ( 0.5)( C.V. DATA DAN PERHITUNGAN

6.1 Data Pengujian

6.2 Perhitungan Dari hasil pengujian diperoleh nilai daktilitas rata - rata sebesar: (114 + 114 + 114) / 3 = +114 cm.

Jadi, Daktilitas memenuhi syarat.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan Hasil Pengujian aspal tersebut di dapat hasilnya > 106 cm, maka aspal tersebut memiliki daktilitas yang baik karena dari hasil percobaan yang dilakukan didapat jarak terpanjang aspal adalah lebih dari 100 cm memenuhi spesifikasi.

Bandung, 01 Maret 2012 Penanggung Jawab,

Pembimbing,

Azrina Ghea P.

Rochaeti, ST, MT. NIM. 101134003

NIP.19540602 198903 2001

Sheet1

PENGUJIAN DAKTILITAS BAHAN ASPAL

SNI (06-2432-1991/AASHTOT-51-1994)

Lampiran Surat/No :Dikerjakan : 2D4-TPJJ: Azrina Ghea P.

No. Contoh :Diperiksa : Ir. Nursyafril,SP1: Rochaeti ST., MT

Pekerjaan : Pengujian DaktilitasTanggal : 09 - 03 - 2011: 27-02-2012

Tanggal Uji : 9 Maret 2011: 23-02-2012

Tabel 4. Hasil Pengujian

Contoh dipanaskanMulai jam : 13.0009.00Suhu Alat (C)

Selesai jam : 13.1009.15

Didiamkan pada suhu ruangMulai jam : 14.5009.15

Selesai jam : 15.3211.00

Direndam pada suhu 25CMulai jam : 15.3611.01Suhu Water Bath (C)25C

Selesai jam : 16.4013.00

Pemeriksaan DaktilitasMulai jam : 16.4013.01

Selesai jam : 17.0013.20

Nomor ContohIIIIII

Panjang sampai putusCm+114+114+114

pada pengamatan ke 1

Panjang sampai putusCm

pada pengamatan ke 2

Rata - rata panjang sampai putusCm

+114

Catatan:

Daktilitas merupakan panjang rata - rata sampai putus dalam cm pada suhu 25C dengan

kecepatan penarikan 5cm per menit

DiperiksaDikerjakan

Rochaeti ST.,MTAzrina Ghea P.

NIP.19540602 198903 2001NIM . 101134003

Sheet2

Sheet3