Daktilitas beton
Transcript of Daktilitas beton
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 1/8
EFEK PENGEKANGAN KOLOM BERLUBANG BETON MUTU NORMAL TERHADAP DAKTILITAS KURVATUR (Bambang Sabariman, et al)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
7
EF EK P ENGE KANGAN KOLOM BER LUBANG BETON MUTU
NOR MAL TE RH ADAP DAKTILITAS KURVATUR
B a m b a n g S a b a r i m a n
Dosen Fak ultas Teknik, J uru san Tekn ik Sipil, Universitas Negeri Sura baya
R a c h m a t P u r w o n o
Dosen Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Jurusan Teknik Sipil , ITS Surabaya
P r i y o s u l i s t y o
Dosen Fa kulta s Teknik, Jur usan Teknik Sipil , UGM Yogyakart a
ABSTRAK
Sampai saat ini masih ditemui pemakaian konduit (pipa-pipa) pada kolom beton bertulang,
sehingga penampang kolom menjadi berlubang. Peraturan ACI 318M-95 membatasi besarnya
lubang maksimum 4%, apabila persentase lubang > 4%, maka besarnya lubang harusdiperhi tungkan terhadap pengaruh kekuatannya. Peraturan tersebut t idak menyinggung pengaruh
lubang terh adap da ktil itas k olom berluban g.
Penelit ian ini dilakukan dengan membuat benda uji kolom berlubang dan tak berlubang dengan
variasi: rasio sengkang tunggal = 0,0184; rasio sengkang rangkap = 0,0276; rasio tulangan
mema njan g = 0,0252; f’c = 26 MPa , penam pan g kolom = b x h = 200 mm x 200 mm , panjan g kolom =
L = 1100 mm, rasio lubang (0%; 4,53%; 7,07%), pada kedua ujung kolom diberikan P aksial-tekan
konstan 0,12f’cAg = 12,5 ton, diberikan pula beban lateral terletak 1/3 & 2/3 bentang kolom untuk
menimbulkan momen. Variabel yang diamat i berupa momen dan dakt ili tas kurvatu r.
Hasi l penel it ian t entang kekua tan momen kolom berlubang 4% masih menu njukkan kekuata n yang
sama dengan kolom tak ber lubang. Eksperimen ini juga mendapatkan dakt i li tas kurvatur r entang
6,14 ≤ µϕ ≤ 8,49 (termasuk daktil i tas terbatas). Jika rasio lubang melebihi 4%, maka akanmenurunkan dakt i l i tas kurvatur
Kata kunci: rasio lubang, daktil i tas kurvatur, daktil i tas terbatas.
ABSTRACT
Conduit (pipes) in reinforced concrete columns is still used to date. ACI 318M-95 code limits the hole
up to maximum 4% of the column cross sectional area. If the percentage is more than 4%, its effect
toward its strength should be considered. B ut the Code does n ot m ention th e effect of the hollow cross
section on the d uctility.
This study was done by testing hollow and solid columns with variation as follows: single stirrup
ratio = 0.0184, double stirrup ratio = 0.0276, longitu din al st eel rat io = 0.0252, concrete com pressionstrength f’c = 26 MPa, column cross-section b = h = 200 mm, column length L = 1100 mm, hole-ratio
(0%, 4.53%, 7.07%). Both ends of the column are loaded by constant axial compression load of
0.12f’c Ag = 12,5 ton, lateral loads are applied at 1/ 3 and 2/ 3 points to produ ce m oments. The
observed variables are m oment an d curvatu re ductility.
The result of the study shows that the 4% hollow column still has the same moment strength as the
solid one. This experiment also ind icates tha t its curvatu re ductility is within the range of 6.14 ≤µϕ ≤
8.49, thus showing that the columns should be considered as limited ductile structure. If the hole-
ratio is more than 4%, however, a decrease in the curvature ductility will be found.
Keywords: hole ratio, curvatu re du ctility, lim ited d uctility.
C a t a t a n : Diskusi unt uk mak alah ini diterima sebelum ta nggal 1 J uni 2004. Diskusi yang layak muat akan diterbitkan pada
Dimensi Tekn ik Sipil Volume 6 Nomor 2 Septem ber 2004.
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 2/8
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 6, NO. 1, maret 2004: 7 – 14
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
8
PENDAHULUAN Pemasangan instalasi pipa (listrik, air hujan
dll) yang tertanam pada elemen struktur kolom
sering dijadikan alasan estetika, tanpa memper-
hat ikan pengaruh pengurangan kekuatan
kolom. Peraturan ACI 318M-95 pasal 6.3.4membatasi pemakaian konduit sebesar 4% dari
luas pen ampa ng melintan g kolom, apa bila lebih
besar dari 4% maka pengaruh lubang perlu
diperhi tungkan terhadap kekuat ann ya. Meng-
ingat pent ingnya elemen st ruktu r dibandingkan
dengan elemen yang lain, maka perlu diketahui
sampai sejauh mana pengaruh lubang pipa
terh adap perilaku da ktil itas kolom.
Penel i t ian ini membahas mengenai pengaruh
lubang terhadap perilaku daktail kolom yang
menerima beban aksial konstan P = 0,12f’cAg
dan menerima beban lateral (dianggap mewakilibeban gempa), dimana f’c adalah kuat tekan
silinder beton, dan Ag adalah luas bruto
penampang kolom. Untuk meningkatkan dakt i -
l i tas maka kolom diberi pengekangan yang
memenuhi persyaratan ACI 318M-95, sedang
perhitungan daktil i tas benda uji kolom dihitung
berdasarkan teori tegangan-regangan beton
dari Kent & Park [2].
SIGNIFIKANSI PENELITIAN
Peneli t ian ini dilakukan untu k:
1. Mengetahui pengaruh lubang sebesar 4%
pada elemen stru ktu r kolom terkekang yang
menerima beban lateral dan beban aksial
konstan terhadap dakt i l i tas dan kekuatan
kolom
2. Apakah kolom berlubang masih memiliki
kekuatan dan daktil i tas seperti yang di-
syarat ka n oleh ACI 318M-95.
TINJ AUAN P USTAKA
K u r v a T e g a n g a n - R e g a n g a n B e t o n M u t u
N o r m a l m e n u r u t Ke n t -P a r k
Hubungan tegangan-regangan beton (f c-εc)
untuk penelit ian ini memakai hasil penelit ian
Kent dan Park [2] seperti Gambar 1, yang
berlaku untuk komponen terkekang dengan
sengkang segiempat.
Pada kurva tersebut dapat di l ihat karakter is-
tik-karakteristiknya sebagai berikut:• Daerah AB : εc ≤ 0,002
ε−ε= 2
002,0
c
002,0
c2c'f cf (1)
• Daera h BC : 0,002 ≤ εc ≤ ε20c
f c = f’c [ 1 – Z (εc – 0,002) ] (2)
• Daerah CD : εc ≥ ε20c
f c = 0,2f’c
dimana :
002,0
5,0Z
h50u50 −ε+ε= (3)
1000'f
'f 002,03
c
cu50 −
+=ε da n
hs
"bs
4
3h50 ρ=ε (4)
f’c = kuat teka n sil inder beton dalam psi
ρs = perbandingan volume tulangan melintang
terhadap inti beton yang diukur terhadap
bagian luar sengkan g
b” = leba r in ti k ek an ga n diu ku r ter h a d a p
bagian luar sengkangsh = jarak sengkang
Gambar 1. Kurva hubungan tegangan-regangan beton
yang dikekang dengan sengkang segiempatoleh Kent & Park.
D i a g r a m T e g a n g a n - R e g a n g a n B a j a
Selain hu bungan f’c-εc dari Kent & Park , dipakai
pula hubungan tegangan-regangan baja ( f s-εs )
seperti Gambar 2.
Gambar 2. Kurv a hubungan tegangan-regangan baja
Daerah CD pada Gambar 2 menunjukkanpengaruh strain-hardening baja [2], diagram
tegangan-regangan tersebut akan digunakan
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 3/8
EFEK PENGEKANGAN KOLOM BERLUBANG BETON MUTU NORMAL TERHADAP DAKTILITAS KURVATUR (Bambang Sabariman)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
9
dalam penelit ian ini dengan perumusan sebagai
berikut:
• Daerah AB : εs ≤ εy
f s = εsEs (6)
• Daerah BC : εy ≤ εs ≤ εs h
f s = f y (7)
• Daerah CD : εsh ≤ εs ≤ εsu
( )( )
( )( )
( )
+
−ε−ε+
+ε−ε+ε−ε
=2
shs
shs
shsys
1r302
m60
260
2mf f (8)
dimana :
( )
2
2
y
su
r15
1r601r30f
f
m
−−+
= (9)
shsu
r ε−ε= (10)
ANALISIS KEKUATAN P ENAMP ANG
KOLOM
Kekuatan penampang kolom beton terkekang
dianalisis berdasarkan beberapa fase, penentu-
an letak fase ini ditinjau atas dasar tegangan-
regangan beton yang terjadi. Setiap fase yang
satu dengan yang lainnya akan berbeda bentuk
diagramn ya, maka kekuatan penampang kolom
akan berbeda setiap fasenya. Dalam penelit ianini akan meninjau kekuatan kolom mulai dari
fase I sampai dengan fase IV (lihat Gambar 3),
yang didasarkan pada kurva tegangan-
regangan Kent & Park [2].
Gambar 3. Model tegangan-regangan untuk analisis
penampang berdasarkan tegangan-regangan
Kent & Park [2], Fase I untuk 0,002< εεcm , FaseII untuk 0,002 ≤≤ εεcm < 0,004, Fase III untuk 0,004
≤≤ εεcm < εε 20c , Fase IV untuk 0,004≤≤ εεcm > εε 20c
Cc = α.f’c.b.kd (11)
P = α.f’c.b.kd + ∑=
n
1i
fsiAsi (12)
∑
=
−+
γ −α=n
1ii
d
2
hisA
sif k d
2
hk d.b.c'f .M (13)
kd
cmε
=ϕ (14)
cm.
c'f
cm
0c
d.c
f
ε
∫
ε
ε
=α (15)
• Unt uk εcm < 0,002
ε−
ε=α
006,0
cm1
002,0
cm(16)
• Untuk 0,002 ≤ εc ≤ ε20c
( )
−ε−
ε−+
ε=α 002,0
cm2
z1
cm
002,01
cm3
004,0(17)
∫
εεε
∫
ε
εε
−=γ cm
0c
d.c
f .cm
cm
0c
d.c
f .c
1 (18)
DAKTILITAS KUR VATUR
Elemen yang daktail adalah elemen yang
mampu mempertahankan sebagian besar
momen kapasi tas pada saat mencapai µϕ yang
direncanakan. Daktili tas elemen beton ber-
tulang dinyatakan dengan dakt i l i tas kurvatur
(µϕ = ϕu / ϕy), dimana ϕu = εcm /kd. Pada saat
regangan beton tak terkekang (beton luar
sengkang) lebih besar dari εc u= 0.004 tinggi kd
t idak termasuk bagian yang sudah spalled
(lihat Gambar 3 fase III dan fase IV). Nilai ϕy
akan diperoleh pada saat kondisi regangan
tulangan t ar ik per tama kal i mencapai regangan
leleh baja yang dipakai, maka kondisi yang
demikian disebut kurvatu r leleh per tama (ϕy).
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 4/8
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 6, NO. 1, maret 2004: 7 – 14
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
10
Gambar 4. Diagram tegangan-regangan p ada kurvatur
saat leleh pertama dan ultimit
METODE P ENELITIAN
B e n d a U j i Ko l om
Untuk mengetahui pengaruh lubang terhadapdaktil i tas kolom maka dibuat dua benda uji
kolom berluba ng 4,53%; dua benda u ji kolom
berlubang 7,07% dan satu benda uji kolom tak
berlubang, rincian benda uji lihat Tabel 1.
T a b e l 1 . R i n c i a n b e n d a u j i k o l o m s e g ie m p a t
bxh = 200 x 200 mm, tu langan
m e m a n j a n g 8 φφ1 3 m m d a n s e n g k a n g
m e m a k a i φφ 7 m m
BendaUji
RasioLubang
(%)
φlubang
(mm)
ρt
(%)
ρs
(%)
Jaraksengkang
(mm)
Z
KST1L0 0 0 2,52 1,84 50 18,883
KST1L1 4,53 48 2,52 1,84 50 18,883
KST1L2 7,07 60 2,52 1,84 50 18,883
KSR1L1 4,53 48 2,52 2,76 60 14,019
KSR1L2 7,07 60 2,52 2,76 60 14,019
Sumber: hasil perhitungan
Beberapa benda uji kolom dikekang dengan
sengkang tunggal dan sebagai pembandingnya
beberapa kolom dikekang dengan sengkang
rangkap. Perencanaan kolom memakai seng-
kang rangkap dimaksudkan untuk mengetahui
peningkatan nilai daktil i tas kolom, gambar
penulangan kolom lihat Gambar 5 s.d. 9.
Gambar 5. Penulangan kol om K ST1L0
Gambar 6. Penulangan k olom KST1L1
Gambar 7. Penulangan k olom KST1L2
Gambar 8. Penulangan kol om KSR1L1
Gambar 9. Penulangan kol om KSR1L2
T a t a N a m a B e n d a U j i
Secara umum nomenklatur benda uji K.ST i.L i
dan K.SRi.L i mempunyai pengertian sebagai
berikut: K = kolom, ST 1 = sengkang tunggal
jarak 50 mm, SR1 = sengkang ra ngkap jarak 60
m m , L0 = penampang kolom tanpa lubang, L1 =
penampang kolom berlubang 4,53%, L 2 =
penampang kolom berlubang 7,07%.
P r e d i k s i T e o r i t i s
Prediksi teoritis momen dan daktilitas kurvatur
benda u ji kolom berlubang da n t ak berlubang yang
menerima gaya kombinasi aksial dan lentur
dianalisa menggunakan pers. (1) s/d pers. (18), hal
ini dilakukan untuk memprediksikan perilaku
benda uji kemudian dibandingkan dengan hasil
eksperimen. Berdasarkan interaksi kompabilitas
tegangan-regangan dengan bantuan komputer
diperoleh prediksi teoritis hubungan momen vs
daktilitas kurvatur (M - µϕ).
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 5/8
EFEK PENGEKANGAN KOLOM BERLUBANG BETON MUTU NORMAL TERHADAP DAKTILITAS KURVATUR (Bambang Sabariman)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
11
P e n g o la h a n D a t a E k s p e r i m e n
a. Dari eksperimen diperoleh data beban,
lendutan dan pergerakan yokes
b. Besarnya momen eksperimen dihi tung
sesuai dengan setup benda uji , menggunakan
r um us Meksp=[(P L /2).(lt /3)] + (P ak s. δ), dimana ltadalah panjang antara dua tumpuan dan δadalah lendutan yang ter jadi
c. Berdasarkan data pergerakan yokes kemudi-
an dihitu ng kur vatur kolom [3], perhitungan -
nya menggunakan rum us sebagai ber ikut :
)h.l(
)tc
( ∆+∆=ϕ (19)
Gambar 10. Skema Pemasangan Alat Yokes
S e t u p B e n d a U j i u n t u k K o m b i n a s i G a y a
Ak s i a l d a n L e n t u r
Gambar 11. Setup Benda Uji
Keterangan sesuai gambar da r i setup benda u ji:
1. Benda Uji Kolom bet on
2. Hydraulic Jack berkemampua n tekan 30 ton
sebagai beban lateral
3. Load cell berkemampuan tekan 60 ton se-
bagai kontrol besarn ya beban lateral
4. Hydraulic Jack kap. 100 ton sebagai beban
aksial
5. Perangkat alat yokes da n LDT (linear displa-
cem ent transdu cer)
6. Frame penahan beban lateral produksi
Power Team
7. Besi 6φ20 mm sebagai penyalur beban aksial
dari hydraulic jack ke ujung kiri-kanan
benda uji8. Besi landasan penyalur dua beban lateral
9. Besi WF600
10. Dial gauge pengontrol lendutan.
HASIL PR EDIKSI DAN
EKSPERIMEN
H a s i l Uj i M u t u B a j a d a n B e t o n
Uji kuat tarik baja dan uji tekan beton
dilakukan di Lab. Mekanika Bahan PAU UGM.
Pengujian tiga buah tulangan φ8 mm didapat
ni lai rata-rata f yh = 341,357 MPa, f su = 474,591
MPa, εy = 0,00171; εsu = 0,1471 dan diameter
efektif = 7 mm. Unt uk pengujian tiga buah
tulangan D13 didapat ni lai rata-rata f y =
327,635 MPa, f su = 458,88 MPa, εy = 0,00164; εsh
= 0,02431; εs u = 0,19364 dan diameter efektif =
12,68 mm. Uji kuat tekan beton berbentuk
silinder φ150 x 300 mm yang dilakukan di Lab.
Mekanika Bahan PAU UGM diperoleh data
berupa beban P saat hancur untuk set iap
silinder uji . Nilai kuat tekan beton dicari
dengan rumu s f’i = P i / Ai. Dari 14 buah silinder
uji, f’c rat a-rata diperoleh dengan r umu s f’c r a t a -
ra ta = Σ f i /14, didapat f’c = 26 MPa.
H a s i l P r e d i k s i Te o r i t i s
Dari hasil uji mutu baja dan beton dijadikaninput untuk menghitung prediksi teorit is.
Prediksi teorit is dihitung dengan cara interaksi
komputer dimana set iap ha rga kd dan εcm yang
menghasi lkan gaya dalam (P) harus memenuhi
kesetimbangan dengan beban ekstern sebesar
0,12.f’c.Ag setara P = 12,5 ton. Setelah per-
samaan keset imbangan dipenuhi maka akan
didapat nilai Mmaks dan ni lai εcm, kd dapat
diguna kan untu k menghitung ϕu, ϕy dan µϕ.
Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 dan
Gambar 12 s.d. 16.
T a b e l 2 . N i la i p r e d i k s i u n t u k M p re -m a k s d a n µµϕϕ
Benda Uji Mpre-maks (ton.m) µµϕϕ pada 0,85 Mpre-maks
KST1.L0 3,216 8,09
KST1.L1 3,209 8,11KST1.L2 3,198 8,17
KSR1.L1 3,216 8,73
KSR1.L2 3,206 8,78
Sumber: hasil perhitungan
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 6/8
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 6, NO. 1, maret 2004: 7 – 14
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
12
Gambar 12. Grafik perbandingan hubungan M/Mmaks dan
daktilitas kurvatur hasil prediksi teoritisdengan hasil eksperimen kolom KST1.L0
Gambar 13. Grafik perbandingan hubungan M/Mmaks dan
daktilitas kurvatur hasil prediksi teoritisdengan hasil eksperimen kolom KST1.L1
Gambar 14. Grafik perbandingan hubungan M/Mmaks dandaktilitas kurvatur hasil prediksi teoritis
dengan hasil eksperimen kolom KST1.L2
Gambar 15. Grafik perbandingan hub ungan M/Mmaks dan
daktilitas kurvatur hasil prediksi teoritisdengan hasil eksperimen kolom KSR1.L1
Gambar 16. Grafik perbandingan h ubung an M/Mmaks dan
daktilitas kurvatur hasil prediksi teoritisdengan hasil eksperimen kolom KSR1.L2
P EM BAHASAN HASI L P ENE LI TI AN
H a s i l e k s p e r i m e n
Hasil eksperimen disajikan pada Tabel 3 s.d. 7
dan Gambar 12 s.d. 16 berikut ini:
T a b e l 3 . N i la i h a s i l e k s p e r i m e n M e k s p -m a k s d a n µµ ϕϕ
Benda Uji Meksp-maks (ton.m) µµϕϕ pada 0,85 Meksp-maks
KST1.L0 3,159 7,15
KST1.L1 3,097 7,16
KST1.L2 3,572 6,14
KSR1.L1 2,945 8,49
KSR1.L2 2,961 6,8
Sumber: hasil eksperimen
Kolom KST1.L0
(prediksi belum memasukkan pengaruh lubang pada ρs )
55
65
75
85
95
105
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Daktilitas Kurvatur µϕ
M / / M m a k
s ( % )
PREDIKSI
HASIL-EKSP
pre=8,09
eksp=7,15
Kolom KST1.L1
(analitis prediksi belum memasukkan pengaruh lubang pada ρs )
55
65
75
85
95
105
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
Daktilitas Kurvatur µϕ
M / M m a k s ( % )
PREDIKSI
HASIL EKSP.
pre = 8,11
eksp =7,16
Kolom KSR1.L1
(prediksi belum memasukkan pengaruh lubang pada ρs )
55
65
75
85
95
105
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Daktilitas Kurvatur µϕ
M / M m a k s ( % )
PREDIKSI
HASIL EKSP.
pre = 8,73
eksp= 8,49
Kolom KST1 .L 2
(prediksi belum memasukkan pengaruh lubang pada ρs )
55
65
75
85
95
105
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Daktilitas Kurvatur µϕ
M / M m a k s ( %
)
PREDIKSI
HASIL EKSP.
pre = 8,17eksp= 6,14
Kolom KSR1 .L 2
(prediksi belum memasukkan pengaruh lubang pada ρs )
55
65
75
85
95
105
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
Daktilitas Kurvaturµ ϕ
M / M m a k s ( % )
PREDIKSI
HASIL EKSP.
pre = 8,78
eksp = 6,8
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 7/8
EFEK PENGEKANGAN KOLOM BERLUBANG BETON MUTU NORMAL TERHADAP DAKTILITAS KURVATUR (Bambang Sabariman)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
13
T a b e l 4 . N i la i p e r b a n d i n g a n Mp r e - m a k s t e r h a d a p
M e k s p -m a k s
Benda UjiMpre-maks
(ton.m)Meksp-maks
(ton.m)Mpre-maks /Meksp-maks.
KST1.L0 3,216 3,159 1,02
KST1.L1 3,209 3,097 1,04
KST1.L2 3,198 3,572 0,895
KSR1.L1 3,216 2,945 1,09
KSR1.L2 3,206 2,961 1,08
Sumber: hasil eksperimen
T a b e l 5 . N i l a i p e r b a n d i n g a n p r e d i k s i µµ ϕϕpr e t e r -
h a d a p e k s p er i m e n µµ ϕϕ eksp
Benda Uji µµϕϕ pr e µµϕϕ eksp. µµϕϕ pr e / µµϕϕ eksp
KST1.L0 8,09 7,15 1,131
KST1.L1 8,11 7,16 1,133
KST1.L2 8,17 6,14 1,331
KSR1.L1 8,73 8,49 1,028
KSR1.L2 8,78 6,8 1,291
Sumber: hasil eksperimen
Tab el 6 . Ni lai µµ ϕϕ h a s i l e k s p e r i m e n d a n p e n u -
r u n a n n i la i µµ ϕϕ a n t a r l u b a n g
Benda Uji µϕ pada 0.85 Mmaks Keterangan
7,16KST1.L1
terhadap
KST1.L07,15
Hargaµϕ dianggap sama
6,14KST1.L2
terhadapKST1.L0
7,15Hargaµϕ turun 14,13%
6,8KSR1.L2
terhadapKSR1.L1
8,49Hargaµϕ turun 19,91%
Sumber: hasil eksperimen
T a b e l 7 . P e n i n g k a t a n n i la i µµ ϕϕ a k i b a t p e m a k a i a n
s e n g k a n g r a n g k a p
Benda Uji µµϕϕ pada 0.85 MmaksPeningkata
n harga µµ ϕϕ
Keterangan
7,16KST1.L1
terhadapKSR1.L1
8,49 18,57%
6,14KST1.L2
terhadapKSR1.L2
6,810,75%
Sengkangtungggalterhadapsengkang
rangkap
Sumber: hasil eksperimen
P EMBAHASAN HASIL P ENELITIAN
P e n g a r u h B e s a r n y a L u b a n g
Hasil uji eksperimen untuk kolom bersengkang
tunggal dan bersengkang rangkap yang disaji-
kan pada Gambar 12 s.d. 16, menunjukkan
makin besar persentase lubang maka makin
turun ni lai dakt i l i tas kurvatur (µϕ) hingga
men capai 19,91% (lihat Tabel 6).
P e n g a r u h P e n g gu n a a n S e n g k a n g
Penggunaan sengkang rangkap dalam penelit i-an ini mampu meningkatkan dakt i l i tas kurva-
tur sampai mencapai 18,57% terhadap pemakai-
an sengkang tunggal (lihat Tabel 7).
P e r b e d a a n H a s i l P r e d i k s i T e o r i t i s d e n g a n
H a s i l E k s p e r i m e n
Pada Tabel 3 terlihat kolom berlubang 4%
(KST 1L1) hasi lnya masih menunjukkan
kekuatan Mmaks dan µϕ yang sam a dengan kolom
tak berlubang (KST 1L0, lihat Tabel 3), tetapi
nilai perbandingan prediksi teorit is daktil i tas
kurvatur terhadap ni lai dakt i l i tas kurvaturhasil eksperimen mencapai 33% untuk kolom
berluban g 7,07% (lihat Tabel 5).
KESIMPULAN
Dari hasil penelit ian yang terbatas ini, dapatdisimpulkan:
1. Bila dilihat dari t ingkat daktil i tas hasil
eksperimen untuk kolom tak berlubang dan
kolom berlubang 4% menunjukkan hasil
yang hampir sama tetapi untuk kolom
berlubang 7,07% terjadi penurunan daktil i-
tas kurvatur sebesar 14,13% untuk sengkang
tunggal dan 19,91% untuk sengkang rang-
kap, nilai ini semuanya dibandingkan
terhadap kolom tidak berlubang dan seluruh
benda uji dalam penelit ian ini menghasilkan
6,14 ≤ µϕ ≤ 8,49 pada 0,85 Mmaks dengan
demikian tingkat daktil i tas hasil eksperimen
seluruh benda uji hanya mencapai t ingkat
dakt i li tas terbata s
2. Dengan merubah pemakaian sengkang tung-
gal menjadi sengkang rangkap, dari hasil
eksperimen dapat meningkatkan dakt i l i taskurvatur hingga 18,57%
3. Kekuatan momen maksimum kolom ber-
lubang 4% (KST 1L1) hasilnya masih menun-
jukkan Mmaks da n µϕ yang sama dengan
kolom tak berlubang (KST 1L0, l ihat Tabel 3)
tetapi perlu ditelaah kembali pemakaian
asumsi tegangan-regangan beton Kent &
Park [2] yang diaplikasikan pada penam-
pang kolom berlubang >4% sebab dari
penelit ian untuk kolom berlubang 7,07%
(liha t Tabel 5) ma sih diperoleh nilai perban -
dingan prediksi teorit is daktil i tas kurvatur
terhadap ni lai dakt i l i tas kurvatur hasi l
eksperimen m encapai 33%.
5/8/2018 Daktilitas beton - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/daktilitas-beton-559bf4d2cdf39 8/8
DIMENSI TEKNIK SIPIL VOL 6, NO. 1, maret 2004: 7 – 14
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/civil/
14
Sesuai dengan hal tersebut diatas kiranya
dapat ditarik kesimpulan lagi bahwa: semakin
besar lubang, daktil i tas kolom semakin turun,
maka syarat besarnya lubang tetap diambil ≤4%
(sesuai anjuran ACI 318M-95 tentang pem-
batasa n lubang/konduit).
DAFTAR P USTAKA
1. ACI Committee 318, Building Code
Requirements for Reinforced Concrete (ACI
318 M-95), American Concrete Institute,
1995.
2. Park, R. dan Paulay, T., Reinforced Concrete
Structures , J ohn Wiley & Sons In c., New
York, 1975.
3. Pendyala, R., Mendis, P., Patnaikuni, I .,Full-Range Behavior of High-Strength
Concrete Flexur al Members : Compar ison of
Ductil i ty Parameters of High and Normal-
Strength Concrete Members, ACI Structural
Journal, Vol. 93, No. 1, January-February
1996, pp. 30-35.