3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara ...

14
1 ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA Ir. BURHANUDDIN, AB 1 ., DEWIYANA, ST. MT 2 ., RYAN PRAMANDA 3 Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas samudra Langsa ABSTRACT The Balanced Scorecard is one of the alternative performance measure that aims to combine the size of financial and non financial performance. There are four aspects is a financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, growth and learning perspective performance of PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) of North Aceh. The collected of data using primary and secondary data. The primary data obtained from financial statement, employee data, customer data, manufacture based fertilizer data and questionnaires from annual reports of PT. Pupuk Iskandar Muda period in 2009, 2010, 2011. The population is all customers and employees of PT. Pupuk Iskandar Muda, while the samples taken, respectively, are 38 respondents to our customers and the employee. Results of the questionnaire have been tested for validity and reliability using SPSS version 16th application, to determine the level of customer satisfaction and employee score using scale likertโ€™s interval. and balanced scorecard formulation. This study aimed to find out how the performance of PT. Pupuk Iskandar Muda by using the Balanced Scorecard concept. From this research it is known that the financial perspective of the value increased cost effectiveness to achieve optimal profit is Score A. Consumer perspective canโ€™t increase market share is score C. Internal business perspective using completeness ratio showed an increase effectiveness, efficiency and accuracy of transaction processing is score A. Then, learning and growth perspective showed increased productivity of employees, this will affect the increase in employee satisfaction levels to produce good categories is score B. Keywords: Balanced Scorecard, company achievement, financial perspective, customers perspective, bussines internal perspective, learnings and growth perspective, productivity. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengingat pupuk bersubsidi ini merupakan tugas pemerintah dalam rangka pelayanan publik tentunya harus mengacu kepada prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kinerja dari sisi internal PT. PIM agar dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari produktivitas produksi pupuk serta sampai pendistribusian pupuk subsidi tersebut. PT. PIM belum mampu secara objektif menilai beberapa perspektif yang berhubungan kinerja di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Saat ini PT. PIM masih melihat kondisi perusahaannya dengan metode Total Score agar mengembangkan sumber daya pabriknya agar lebih baik pada tiap tahunnya. Dalam menyelesaikan masalah tersebut agar PT. PIM mampu secara objektif dapat menilai kinerja keseluruhan dapat dilakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard (BSC). Instruksi Presiden Nomor: 87/Permentan/SR/.130/12/2011 dan instruksi Gubernur Aceh Nomor:

description

ย 

Transcript of 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara ...

Page 1: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

1

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR

MUDA (PIM) ACEH UTARA

Ir. BURHANUDDIN, AB

1., DEWIYANA, ST. MT

2., RYAN PRAMANDA

3

Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Industri

Universitas samudra Langsa

ABSTRACT

The Balanced Scorecard is one of the alternative performance measure that

aims to combine the size of financial and non financial performance. There are four

aspects is a financial perspective, customer perspective, internal business process

perspective, growth and learning perspective performance of PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) of North Aceh.

The collected of data using primary and secondary data. The primary data

obtained from financial statement, employee data, customer data, manufacture based

fertilizer data and questionnaires from annual reports of PT. Pupuk Iskandar Muda

period in 2009, 2010, 2011.

The population is all customers and employees of PT. Pupuk Iskandar Muda,

while the samples taken, respectively, are 38 respondents to our customers and the

employee. Results of the questionnaire have been tested for validity and reliability using

SPSS version 16th application, to determine the level of customer satisfaction and

employee score using scale likertโ€™s interval. and balanced scorecard formulation.

This study aimed to find out how the performance of PT. Pupuk Iskandar Muda

by using the Balanced Scorecard concept.

From this research it is known that the financial perspective of the value increased

cost effectiveness to achieve optimal profit is Score A. Consumer perspective canโ€™t

increase market share is score C. Internal business perspective using completeness ratio

showed an increase effectiveness, efficiency and accuracy of transaction processing is

score A. Then, learning and growth perspective showed increased productivity of

employees, this will affect the increase in employee satisfaction levels to produce good

categories is score B.

Keywords: Balanced Scorecard, company achievement, financial perspective, customers

perspective, bussines internal perspective, learnings and growth perspective,

productivity.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengingat pupuk bersubsidi ini

merupakan tugas pemerintah dalam rangka

pelayanan publik tentunya harus mengacu

kepada prinsip tata kelola perusahaan yang

baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran

kinerja dari sisi internal PT. PIM agar dapat

mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan dari produktivitas produksi

pupuk serta sampai pendistribusian pupuk

subsidi tersebut.

PT. PIM belum mampu secara

objektif menilai beberapa perspektif yang

berhubungan kinerja di dalam perusahaan

dan di luar perusahaan. Saat ini PT. PIM

masih melihat kondisi perusahaannya

dengan metode Total Score agar

mengembangkan sumber daya pabriknya

agar lebih baik pada tiap tahunnya. Dalam

menyelesaikan masalah tersebut agar PT.

PIM mampu secara objektif dapat menilai

kinerja keseluruhan dapat dilakukan

pengukuran kinerja perusahaan dengan

metode Balanced Scorecard (BSC).

Instruksi Presiden Nomor:

87/Permentan/SR/.130/12/2011 dan

instruksi Gubernur Aceh Nomor:

Page 2: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

2

521.34/89/2012 tentang Kebijakan

Kebutuhan Pupuk Bersubsidi

menginstruksikan Menteri dan Kepala

Lembaga Pemerintah Non Departemen

tertentu, serta Gubernur dan

Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk

melakukan upaya peningkatan pendapatan

petani, ketahanan pangan, pengembangan

ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi

nasional. Secara khusus kepada PT. Pupuk

Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara

merupakan yang salah satu Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) besar di Indonesia

yang telah berdiri sejak tahun 1982.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

mengukur kinerja aspek-aspek seluruh

perspektif Balanced Scorecard di

perusahaan, agar diketahui bobot

kepentingan dari perspektif keuangan,

perspektif pelanggan, perspektif bisnis

internal serta perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan dalam metode Balanced

Scorecard sehingga dapat diketahui

perspektif mana yang sebaiknya

diprioritaskan.

1.3 Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran kinerja perspektif

keuangan, internal bisnis

pembelajaran dan produksi pupuk

adalah data tahun 2009, 2010 dan

2011

2. Pengukuran data perspektif

pelanggan, dan karyawan

berdasarkan tahun 2012 sedang

berjalan.

3. Pengukuran inisiatif penelitian ini

dengan metode Balanced

Scorecard, suatu saran ditujukan

bagi PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) Aceh Utara.

2 LANDASAN TEORI

2.1 Kinerja

Pengertian Kinerja adalah keberhasilan

personel, tim, atau unit organisasi dalam

mewujudkan sasaran strategik yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan perilaku

yang diharapkan dengan penentuan secara

periodik efektifitas operasional organisasi,

bagian organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria

yang telah ditetapkan sebelumnya

(Mulyadi, 1997).

2.2 Tahap Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilaksanakan

dalam dua tahap utama yaitu tahap

persiapan dan tahap penilaian (Mulyadi,

2001:420).

a. Tahap persiapan terdiri dari tiga

tahap rinci yaitu:

1. Penentuan daerah

pertanggungjawaban dan

manajer yang bertanggung

jawab.

2. Penetapan kriteria yang dipakai

untuk mengukur kinerja.

3. Penilaian kinerja sesungguhnya.

b. Tahap penilaian terdiri dari tiga

tahap rinci yaitu:

1. Pembandingan kinerja

sesungguhnya dengan sasaran

yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2. Penentuan penyebab timbulnya

penyimpangan kinerja

sesungguhnya dari yang

ditetapkan dalam standar.

3. Penegakan perilaku yang

diinginkan dan tindakan yang

digunakan untuk mencegah

perilaku yang tidak diinginkan.

2.3 Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri dari dua

kata yaitu Balanced dan Scorecard.

Scorecard artinya kartu skor, maksudnya

adalah kartu skor yang akan digunakan

untuk merencanakan skor yang diwujudkan

di masa yang akan datang, sedangkan

balanced artinya berimbang, maksudnya

adalah untuk menilai kinerja seseorang

dinilai secara berimbang dari dua perspektif

yaitu keuangan dan non keuangan, jangka

pendek dan jangka panjang, intern dan

eksteren (Mulyadi, 2005:1). Balanced

Scorecard merupakan pendekatan yang

Page 3: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

3

menerjemahkan visi dan strategi perusahaan

ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-

pengukuran yang dilihat dari empat

perspektif serta menerjemahkan visi unit

bisnis dan strateginya dan tolak ukur.

Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk

setiap 4 (empat) perspektif yaitu: perspektif

keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

proses usaha dan perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan.

2.3 Model Balanced Scorecard

Kaplan dan Norton (2000:8)

menggambarkan Balanced Scorecard

kedalam satu kotak utama dengan empat

tabel disekelilingnya sebagaimana terdapat

pada gambar berikut.

Kerangka kerja Balanced Scorecard

Sumber: Robert S. Kaplan and David P

Norton, 2000:8

Berdasarkan Gambar berikut konsep

Balanced Scorecard sebagai sistem

pengukuran kinerja yang memandang

perusahaan dari empat perspektif secara

komprehensif dan koheren yang

tergambarkan dalam suatu model lebih

mudah dipahami. Bahwa satu kotak utama

menggambarkan visi dan strategi

perusahaan, yang diterjemahkan kedalam

tujuan, ukuran kinerja, target dan inisiatif

dari masing-masing perspektif yang

tergambarkan dalam empat tabel

disekelilingnya. Model yang dikemukakan

oleh Kaplan dan Norton ini secara sepintas

terlihat lebih menekankan pada

keseimbangan konsep Balanced Scorecard.

2.4 Perspektif-Perspektif dalam

Balanced Scorecard Menurut Tunggal (2003) BSC

merupakan sistem manajemen strategi

(Strategic Based Responsibility Accounting

System) yang menjabarkan misi dan strategi

suatu organisasi kedalam tujuan operasional

dan tolak ukur kinerja yang mutlak dari

empat perspektif yang berbeda yaitu,

perpektif keuangan, proses bisnis internal,

pelanggan dan pembelajaran dan

pertumbuhan.

Kinerja Perspektif Keuangan

Dalam Balanced Scorecard kinerja

keuangan tetap menjadi perhatian, karena

ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar

dan konsekuensi ekonomi yang terjadi yang

disebabkan oleh keputusan dan ekonomi

yang diambil (Teuku Mirza, 1997:15).

Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan

apakah perencanaan, implementasi dan

pelaksanaan dari strategi memberikan

perbaikan yang mendasar. Perbaikan-

perbaikan ini tercermin dari sasaran-sasaran

yang secara khusus berhubungan dengan

keuntungan yang terukur, penulis memilih

aspek Return On Asset (ROA), Return On

Investment (ROI), Profit Margin, Current

Ratio.

Mengukur kinerja perspektif

keuangan (Amin Widjaja:2009) yang paling

dominan pada setiap perusahaan adalah

tolak ukur ditinjau dari sudut pandang

keuangan berdasarkan atas konsekuensi

ekonomi sebagai berikut:

1) Return On Asset (ROA) = merupakan

rasio yang digunakan untuk mengetahui

gambaran tingkat laba yang dihasilkan

dengan jumlah Aset perusahaan, dengan

formulasi berikut:

ROA =Laba

Total Aset x 100 %

2) Return On Investment (ROI) merupakan

rasio yang digunakan untuk mengetahui

tingkat pengembalian investasi yang

dihasilkan perusahaan dalam jangka

Page 4: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

4

waktu tertentu. Rumus untuk mencari

ROI adalah sebagai berikut:

ROI =Laba

Investasi x 100 %

3) Profit Margin merupakan salah satu

rasio rentabilitas yang menggambarkan

laba (rugi) bersih per penjualan yang

dihasilkan semakin tinggi nilai profit

margin berarti semakin baik, karena

dianggap kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba cukup tinggi. Rumus

untuk mencari profit margin adalah

sebagai berikut:

๐‘ƒ๐‘Ÿ๐‘œ๐‘“๐‘–๐‘ก ๐‘š๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘–๐‘› = Laba Bersih

Penjualan x 100%

4) Current Ratio merupakan kemampuan

untuk membayar hutang yang segera

harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

Merupakan aset jangka pendek (aktiva

lancar) dibagi dengan hutang jangka

pendek (hutang lancar), dinyatakan

dalam persen dengan formulasi :

๐ถ๐‘ข๐‘Ÿ๐‘Ÿ๐‘’๐‘›๐‘ก ๐‘…๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘œ

=Aktiva Lancar

Hutang Lancar x 100%

Kinerja Perspektif Pelanggan

Dalam perspektif pelanggan,

Balanced Scorecard melihat aspek

pelanggan memainkan peranan penting

dalam kehidupan perusahaan. Sebuah

perusahaan yang tumbuh dan tegar dalam

persaingan tidak akan mungkin survive

apabila tidak didukung oleh pelanggan.

Mengukur kinerja perspektif

pelanggan (Amin Widjaja:2009) yang

paling dominan pada setiap perusahaan

adalah tolak ukur ditinjau dari sudut

pandang pelanggan sebagai berikut:

1) Tingkat pemerolehan pelanggan

(Customer Acquistion)

Akuisisi pelanggan mengukur seberapa

banyak perusahaan berhasil menarik

pelanggan baru, merupakan jumlah

pelanggan baru dibagi jumlah

keseluruhan pelanggan dinyatakan

dengan persen dengan formulasi :

๐ถ๐‘ข๐‘ ๐‘ก๐‘œ๐‘š๐‘’๐‘Ÿ ๐ด๐‘๐‘ž๐‘ข๐‘–๐‘ ๐‘ก๐‘–๐‘œ๐‘›

= Jumlah Pelanggan Baru

Jumlah PelangganX 100 %

2) Tingkat Retensi Pelanggan (Customer

Retention)

Retensi pelanggan mengukur sejauh

mana keberhasilan perusahaan dalam

mempertahankan pelanggan lama,

merupakan jumlah pelanggan lama

dibagi jumlah pelanggan dinyatakan

dalam persen dengan formulasi:

๐ถ๐‘ข๐‘ ๐‘ก๐‘œ๐‘š๐‘’๐‘Ÿ ๐‘…๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘–๐‘œ๐‘›

=Jumlah Pelanggan Lama

Jumlah Pelanggan X 100 %

3) Profitabilitas konsumen

Profitabilitas konsumen digunakan untuk

mengukur seberapa besar keuntungan

yang berhasil dicapai PT . PIM dari

pendapatan jasa yang ditawarkan kepada

konsumen dalam persentase dengan

formula berikut:

Profitabilitas konsumen

= Laba bersih sebelum pajak

Penjualan bersih x 100%

4) Tingkat Kepuasan pelanggan (Customer

Satisfaction Index)

Pengukuran dilakukan untuk mengukur

tingkat kepuasan pelanggan atas harga

dan pelayanan perusahaan. Kepuasan

konsumen mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memuaskan

kebutuhan pelanggan atas jasa yang

digunakan.

Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif internal bisnis,

perusahaan harus mengidentifikasikan

proses internal yang penting yaitu

perusahaan harus melakukannya dengan

sebaik-baiknya. Karena proses internal

tersebut memiliki nilai-nilai yang

diinginkan karyawan dan akan dapat

memberikan pengembalian yang

diharapkan oleh pemegang saham (Ancella

Hermawan, 1996: 56).

Analisis atau proses bisnis internal

perusahaan dilakukan melalui analisis rantai

nilai (value chain analysist). Masing-

masing perusahaan mempunyai seperangkat

proses penciptaan nilai yang unik bagi

karyawannya. Secara umum Kaplan dan

Norton (2000: 96) membaginya menjadi

tiga prinsip dasar yaitu:

Page 5: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

5

1. Inovasi (Innovation)

2. Operasi (Operations)

3. Layanan purna jual

Mengukur kinerja perspektif bisnis

internal (Amin Widjaja:2009) yang paling

dominan pada setiap perusahaan adalah

tolak ukur ditinjau dari sudut pandang yang

menelusuri tentang mengukur hasil biaya

proses dengan jumlah karyawan, yang harus

diketahui oleh sebuah perusahaan agar

dapat memenuhi pendapatan produksi agar

financial tersebut digunakan dalam

keperluan tertentu, sebagai berikut:

1) Proses Inovasi, meliputi inovasi

pembaharuan dalam memperoleh nilai

harga operasi urea tiap tahunnya dengan

formulasi berikut: ๐‘ƒ๐‘Ÿ๐‘œ๐‘๐‘’๐‘ ๐‘ ๐‘–๐‘›๐‘” ๐ผ๐‘›๐‘›๐‘œ๐‘ฃ๐‘Ž๐‘ก๐‘–๐‘œ๐‘›

=Penjualan Urea pertahun

Jumlah Produksi Urea per tahun

2) Waktu Proses Operasi (Processing

Velocity Time) meliputi jumlah produksi

pupuk urea dengan melihat

perbandingan jumlah produksi urea

dengan jumlah waktu operasi tiap tahun

dengan formula berikut:

๐‘ƒ๐‘Ÿ๐‘œ๐‘๐‘’๐‘ ๐‘ ๐‘–๐‘›๐‘” ๐‘‡๐‘–๐‘š๐‘’

=Jumlah Unit Produksi Urea pertahun

Jumlah Waktu Operasi pertahun

3) Proses Layanan Purna (customer

service), meliputi pererat hubungan

perusahaan dalam menilai pertumbuhan

produk urea yang di salurkan kepada

konsumen yang di lihat perbandingan

aspek jumlah produksi urea terhadap

jumlah konsumen setiap tahunnya

dengan formula berikut:

Proses Purna Jual

= Jumlah Produksi Urea per tahun

Jumlah konsumen pertahun

4) Analisa MCE (Manufacturing Cycle

Efficiency) adalah konsep teknik industri

dengan cara membandingkan waktu

produksi (processing time) dengan

jangka waktu siklus keseluruhan yang

diperoleh dalam produksi (troughput

time), dengan formulasi sebagai berikut:

MCE

= waktu produksi per tahun

keseluruhan waktu dalam produksi pertahun

Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Dalam perspektif ini perusahaan

berusaha mengembangkan tujuan dan

ukuran yang mendorong pertumbuhan dan

pembelajaran suatu perusahaan.

Balanced Scorecard menekankan

pentingnya investasi untuk kepentingan

masa depan, dalam perspektif proses

pembelajaran dan pertumbuhan ada tiga

fakor yang diperhatikan, (Kaplan & Norton,

2000: 174), yaitu : 1. People (Kapabilitas Pekerja)

2. Kemampuan Sistem Informasi

(Information System)

3. Motivasi, Kekuasaan, dan keselarasan

(Motivation, Empowerment, and

Alignment)

Mengukur kinerja perspektif

pelanggan (Amin Widjaja:2009)

mengidentifikasikan struktur yang harus

dibangun dalam menciptakan pertumbuhan

dan peningkatan kinerja perusahaan dari

aspek-aspek mutu produksi yang telah

dipercaya serta karyawan dalam nilai

persentase meliputi:

1) Pertukaran karyawan (Employe

Turnover) melihat pertumbuhan

pertukaran karyawan di PT. PIM setiap

tahunnya, dengan formula:

๐ธ๐‘š๐‘๐‘™๐‘œ๐‘ฆ๐‘’๐‘’ ๐‘‡๐‘ข๐‘Ÿ๐‘›๐‘œ๐‘ฃ๐‘’๐‘Ÿ

=Jumlah Karyawan Tahun Ini

Jumlah Karyawan Tahun Lalu ๐‘ฅ 100%

2) Pelatihan karyawan (Employee Training)

mengukur peningkatan mutu karyawan

dengan membandingkan jumlah

karyawan yang telah diberi pelatihan

dengan jumlah total karyawan setian

tahunnya dengan formulasi :

๐ธ๐‘š๐‘๐‘™๐‘œ๐‘ฆ๐‘’๐‘’ ๐‘‡๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘–๐‘›๐‘”

=Jumlah Karyawan Training

Jumlah Total Karyawan ๐‘ฅ 100%

3) Kehadiaran karyawan (Absenteeism)

dengan formulasi :

Page 6: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

6

๐ด๐‘๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘’๐‘’๐‘–๐‘ ๐‘š

=Jumlah Rata โˆ’ Rata Karyawan Absen

Jumlah Karyawan ๐‘ฅ 100%

4) Kecelakaan (Accident), dengan

formulasi:

๐ด๐‘๐‘๐‘–๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘ก

=Jumlah Kecelakaan karyawan pertahun

Jumlah total karyawan pertahun ๐‘ฅ 100%

5) Kepuasan karyawan (Employee

Satisfaction Indek)

Pengukuran dapat dilakukan dengan

mengukur tingkat kepuasan karyawan

terhadap perusahaan.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Objek yang dipilih dalam penelitian

ini adalah PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM)

Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara,

Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh โ€“

Indonesia dengan alasan bahwa

implementasi Balanced Scorecard dalam

mengukur kinerja PT. PIM merupakan

langkah strategi yang berdampak besar

terhadap kemampuan manajemen PT. PIM

dalam melipat gandakan kinerjanya.

Penilaian diberikan setiap perspektif

yang dihitung dengan skor dapat dilihat

pada tabel berikut.

Nilai Skor

Sumber: Mulyono, 1999

Keterangan Skor

kualitatif Skor kuantitatif

Semakin meningkat tiap tahun Sangat Baik A

Meningkat dari tahun lalu Baik B

Sama dari tahun lalu Cukup Baik C

Menurun dari tahun lalu Kurang Baik D

Semakin merosot tiap tahun Tidak Baik E

Page 7: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

7

Pengukuran Kinerja Pada Perspektif

Keuangan (financial perspective)

Perspektif keuangan merupakan hasil akhir

dari seluruh kegiatan perusahaan selama

periode yang dituangkan dalam laporan

keuangan. Kinerja perspektif sebelumnya

telah menunjukan peningkatan kinerja PT.

Pupuk Iskandar Muda selama tahun 2009-

2011.

Aspek perspektif keuangan

Sumber: PT. PIM, 2012

1) ROA

2) ROI

3) Profit Margin

4) Current Ratio

Pengukuran Kinerja pada Perspektif

Pelanggan (Customer perspective)

Aspek-aspek yang digunakan dalam

mengukur kinerja pada perspektif

pelanggan adalah:

Aspek perspektif pelanggan

05

101520

ROA 2009

ROA 2010

ROA 2011

%

0

100

200

300

400

ROI 2009 ROI 2010 ROI 2011

%

0204060

Profit Margin 2009

Profit Margin 2010

Profit Margin 2011

%

0

50

100

150

%

Aspek

Keuangan

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

Laba 59.902.423 264.338.650 661.966.349

Total Aset 4.359.966.381 4.187.793.039 4.207.156.604

Investasi 1.858.033 1.867.814 1.867.815

Penjualan 1.588.011.016 1.419.415.006 1.415.226.011

Aktiva Lancar 802.201.910 800.706.486 1.041.378.666

Hutang Lancar 620.274.555 777.834.783 872.831.133

Page 8: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

8

Sumber: PT. PIM, 2012

1) Tingkat pemerolehan pelanggan

(Customer Acquistion)

2) Tingkat Retensi Pelanggan (Customer

Retention)

3) Profitabilitas konsumen

4) Customer Satisfaction Index

Hasil uji reabilitas untuk 18 pertanyaan

dalam kuesioner menghasilkan nilai

cronbahโ€™s alpha sebesar 0.541 ini

menunjukkan bahwa kuesioner sangat

realible, apabila digunakan untuk mengukur

kembali objek yang sama, yang

menunjukkan lebih besar dari 0,3 setiap

pengujian validitas statistik industri (S.

Sinulingga, 2011) serta Standar minimal

yang ditetapkan adalah didasarkan pada

skala yang digunakan untuk pengolahan

data, dengan minimal mencapai nilai 2226,

dengan tingkat skor B โ€œsetujuโ€ atau berada

pada interval antara 2053 โ€“ 2736..

Pengukuran kinerja pada

perspektif proses bisnis internal

(Internal process business

perspective)

PT. Pupuk Iskandar Muda telah

melakukan perbaikan di dalam perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan melalui

peningkatan proses inovasi, proses operasi

urea, serta layanan purna.

0

1

2

3

CA 2009

CA 2010

CA 2011

CA 2012

%

96

97

98

99

100

CR 2009

CR 2010

CR 2011

CR 2012

%

05

101520

%

Aspek

(Pelanggan di

Aceh)

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Awal

tahun

2012

Jumlah Pelanggan

(distributor Resmi) 650 650 650

650

Jumlah Pelanggan

(distributor Lama)

697

(PIM 2008) 708 711

717

Jumlah Pelanggan

(distributor Baru) 11 3 6

18

Jumlah Pelanggan

(distributor) 708 711 717

735

Laba sebelum pajak

(Rp. 000) 109.116.146 244.160751 161.642.152

belum

diketahui

Penjualan Bersih

(Rp. 000) 1.588.011.016 1.419.415.006 1.415.226.011

belum

diketahui

Page 9: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

9

1) Proses Inovasi

2) Waktu Proses Operasi (Processing Time)

3) Analisa MCE (Manufacturing Cycle

Efficiency)

Pengukuran kinerja perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan

(learning and growth perspective) PT.

PIM.

Sum

ber:

PT. PIM, 2012

0

1000

2000

3000

4000

Rp/ton

0

200000

400000

600000

ton/jam

0200000040000006000000

Purna Jual

2009

Purna Jual

2010

Purna Jual

2011

unit/konsumen

657075808590

MCE 2009 MCE 2010 MCE 2011

%

Aspek perspektif proses bisnis internal

Aspek Akhir tahun

2009

Akhir tahun

2010

Akhir tahun

2011

Jumlah Produksi Urea

(ton) 447.182,25 2.164.206,35 2.824.624,35

Waktu Proses Urea

(jam) 7615,76 5698,56 6565,56

Waktu Keseluruhan Proses

Urea (jam) 8760,00 7203,60 8760,00

Penjualan Urea

(Rp.000) 1.588.011.016 1.419.415.006 1.415.226.011

Jumlah Konsumen

(Distributor) 708 711 717

Sumber: PT. PIM, 2012

Aspek perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Aspek Akhir tahun

2009

Akhir tahun

2010

Akhir tahun

2011

Jumlah Seluruh Karyawan 1115 1073 1169

Jumlah Karyawan Pelatihan 70 70 70

Jumlah Karyawan Absen 510 509 386

Jumlah Karyawan Kecelakaan 2 6 2

Page 10: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

10

1) Employe Turnover

2) Employee Training

3) Absenteeism karyawan.

4) Accident karyawan.

5) Empolyee Satisfaction Index

Untuk pengujian validitas dengan

metode pearson correlation dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi

16.00 for windows. Setelah dilakukan uji

validitas ternyata dari keseluruhan

pertanyaan dianggap valid. Hasil uji

reabilitas untuk 19 pertanyaan dalam

kuesioner menghasilkan nilai cronbahโ€™s

alpha sebesar 0.854 ini menunjukkan

bahwa kuesioner sangat realible, apabila

digunakan untuk mengukur kembali objek

yang sama, maka hasil yang ditunjukkan

relatif tidak berbeda, menunjukkan lebih

besar dari 0,3 (S. Sinulingga, 2011) setiap

pengujian validitas statistik industri.

Standar minimal yang ditetapkan

adalah didasarkan pada skala yang

digunakan untuk pengolahan data,

dengan minimal mencapai nilai

2823, dengan tingkat skor B

โ€œsetujuโ€ atau berada pada interval

antara 2167-2888.

Skor Seluruh Perspektif-perspektif

Metode Balanced Scorecard

Setelah dianalisa dan diakumulasikan

dapat diketahui skor seluruh perspektif

Balanced Scorecard, dengan ketentuan dari

Tabel berikut

Tabel Ketentuan penilaian skor seluruh

perspektif.

Nilai rata-rata Nilai

4,1 โ€“ 5,0 A

3,1 โ€“ 4,0 B

2,1 โ€“ 3,0 C

1,1 โ€“ 2,0 D

0,0 โ€“ 1,0 E

Sumber: Metode riset komunikasi, 2010

Tabel Hasil Akumulasi Balanced Scorecard

NO

Balanced Scorecard

Perspektif-

perspektif

Nilai

total

rata-rata

BSC

1 Perspektif

keuangan 4,75 A

2 Perspektif

pelanggan 3,00 C

3 Perspektif bisnis

internal 4,25 A

4

Perspektif

pembelajaran

dan pertumbuhan

3,80 B

Sumber: Data diolah

859095

100105110

(%)

5,6

5,8

6

6,2

6,4

6,6

%

0

10

20

30

40

50

Absen 2009

Absen 2010

Absen 2011

%

00,10,20,30,40,50,6

Accident 2009

Accident 2010

Accident 2011

%

Page 11: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

11

Gambar Diolah, grafik garis Balanced

Scorecard PT. PIM Aceh Utara

Dari grafik garis di atas adalah hasil

analisa balanced scorecard menunjukkan

bahwa perspektif keuangan PT. PIM adalah

memiliki nilai 4,75 yaitu skor A, perspektif

pelanggan PT. PIM memiliki nilai 3,00

dengan skor C, perspektif bisnis internal

PT. PIM menunjukkan nilai 4,25 dengan

skor A, sedangkan perspektif pertumbuhan

dan pembelajaran memiliki nilai 3,80

dengan skor B.

Perancangan Model Balanced

Scorecard untuk PT. Pupuk

Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara

Sasaran strategis perspektif Balanced

Scorecard

Perspektif Sasaran strategi

Keuangan Meningkatkan

pendapatan

Pelanggan

Meningkatkan pangsa

pasar

Meningkatkan mutu

pelayanan

Proses bisnis

internal

Mengefektifkan proses

operasi

Meningkatkan produk

pupuk

Pembelajaran dan

pertumbuhan

Meningkatkan

produktifitas karyawan

Meningkatkan

profesional karyawan

Meningkatkan

kepuasan karyawan

Sumber: Diolah, kualitatif

Dari pembahasan diatas, maka

pengembangan model penggunaan

Balanced scorecard untuk PT. PIM secara

keseluruhan adalah dapat dilihat pada

Gambar bertikut.

012345

Hasil Mโ€ฆ

Page 12: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

12

Model Balanced Scorecard PT. Pupuk

Iskandar Muda

Dengan mengefektifkan proses

operasi diharapkan dapat meningkatkan

efisiensi dan tercapainya standar pelayanan

lebih baik. Dengan meningkatkan pangsa

pasar serta memberikan kepuasan terhadap

harapan pelanggan diharapkan dapat

menambah jumlah pelanggan baru dan

dapat mempertahankan pelanggan lama,

dengan bertambahnya jumlah pelanggan

secara langsung diharapkan akan

meningkatkan pendapatan pabrik.

Pertimbangan dalam pemilihan strategi ini

adalah kesesuaian dengan visi dan misi

pabrik. Dimana untuk dapat mencapai visi

dan misi pabrik seperti tersebut di atas

maka pabrik harus terus berkembang.

Gambaran hubungan sebab akibat dari

rancangan model penggunaan Balanced

Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda dari

berbagai sasaran strategis dan tolak ukur

yang telah dipilih adalah sebagaimana

terdapat pada Gambar berikut.

Usulan Perbaikan

Perspekti

f Usulan Perbaikan

Keuangan

1. Melakukan upaya

untuk meningkatkan

nilai pendapatan

perusahaan dengan

mengembangkan jenis

kemasan yang baru

dengan harga

terjangkau.

2. Meminimalisasi harga

penjualan.

3. Efisiensi biaya hutang-

piutang.

Pelanggan

1. Mempertahankan

pelanggan tidak terikat.

2. Meningkatkan jumlah

pelanggan baru hingga

pelosok Aceh.

3. Menjalin hubungan

yang baik dengan

pelanggan.

4. Memberi fasilitas yang

memuaskan bagi

pelanggan.

5. Kecepatan respon

dalam menangani

keluhan pelanggan.

6. Meningkatkan mutu

jasa pelayanan.

7. Survei kebutuhan dan

harapan pelanggan.

8. Evaluasi kepuasan

pelanggan (kuesioner)

tertentu.

Proses

Bisnis

Internal

1. Memberi inovasi

roduksi.

2. Menurunkan harga

pupuk.

3. Menurunkan jumlah

pasokan pupuk yang

terlalu besar.

4. Meningkatkan

kunjungan pihak pabrik

ke pelanggan.

5. Rekayasa produk

pelayanan pupuk yang

bervariasi.

6. Selalu mengikuti

perkembangan

teknologi.

7. Optimalisasi

pelayanan.

Keuangan

1. ROA

2. ROI

3. Profit Margin

4. Curren Rasio

Pelanggan

1. Pemerolehan pelanggan

2. Retensi Pelanggan

3. Profitabilitas

konsumen

4. Kepuasan pelanggan

Proses Bisnis Internal

1. Proses Inovasi

2. Waktu Proses

Operasi

3. Proses Layanan

Purna

4. Analisa MCE

Pembelajaran dan

pertumbuhan

1. Pertumbuhan

karyawan

2. Karyawan training

3. Absensi

4. Kecelakaan

5. kepuasan karyawan

VISI

DAN

STR

ATE

GI

Page 13: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

13

Pembelaja

ran dan

Pertumbu

han

1. Meningkatkan

kemampuan karyawan

dengan melakukan

pelatihan karyawan

yang lebih banyak dan

terjadwal.

2. Meningkatkan

kepedulian karyawan

terhadap kualitas

pelayanan.

3. Meningkatkan

kesehatan dan

keselamatan kerja di

lingkungan kerja.

4. Menjalin komunikasi

yang baik antara

karyawan dan

pelanggan.

5. Diklat bagi karyawan

yang masih baru.

6. Membangun budaya

kerja.

7. Penilaian SDM secara

rutin.

8. Perbaikan sarana dan

prasarana kondisi

lingkungan kerja.

9. Rekruitmen karyawan

sesuai kualifikasi.

10. Sosialisasi Visi โ€“ Misi.

Sumber: Diolah kualitatif

Selanjutnya untuk memberikan

keseimbangan pada perspektif karyawan

khususnya pencegahan retensi karyawan,

PT. PIM harus selalu memperhatikan

kepuasan dan kesejahteraan karyawannya

dengan waktu, bonus sesuai dengan

prestasi, promosi jabatan, cuti tahunan,

fasilitas kerja, serta melibatkan karyawan

dalam pengambilan keputusan.

Semua ini akan dapat mencegah

retensi karyawan dan juga sangat

mempengaruhi produktivitas karyawan

dalam meningkatkan kinerjanya. Sehingga

akan memberikan keseimbangan pada

keempat perspektif dalam Balanced

Scorecard secara keseluruhan, dan pada

akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja

PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh

Utara.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1 Kinerja pabrik rata-rata pada perspektif

keuangan PT. PIM yang telah di analisa

aspek ROA, ROI, Profit Margin, dan

Current Ratio menunjukkan hasil yang

sangat baik dengan skor A.

2 Kinerja pabrik rata-rata pada perspektif

pelanggan PT. PIM yang telah di

analisa aspek pemerolehan pelanggan,

tingkat mempertahankan pelanggan,

profitabilitas pelanggan serta kepuasan

konsumen menunjukkan hasil yang baik

dengan skor C.

3 Kinerja pabrik rata-rata pada perspektif

proses bisnis internal PT. PIM yang

telah di analisa proses inovasi, waktu

proses, proses purna jual serta MCE

menunjukkan hasil yang sangat baik

dengan skor A.

4 Kinerja pabrik rata-rata perspektif

belajar dan pertumbuhan PT. PIM yang

telah di analisa pertumbuhan karyawan,

karyawan telah pelatihan, absensi

kehadiran, kecelakaan yang timbul dan

kepuasan karyawan menunjukkan hasil

yang sangat baik dengan scorecard B.

5.2 Saran

1 PT. Pupuk Iskandar Muda sebaiknya

melakukan perbaikan dalam perspektif

keuangan yang baik yakni dalam upaya

pembayaran hutang-piutang kepada

pemerintah.

2 PT. PIM lebih meningkatkan jumlah

produksi urea perusahaan dengan cara

memberi bermacam penjualan produk.

3 PT. PIM lebih cepat mengambil

keputusan yang baik dalam pengalihan

(akuisisi) PT. Asean Aceh Fertilizer

(AAF) menjadi unit PIM3. Nantinya

menghasilkan produk pupuk yang lebih

banyak, sehingga masyarakat lebih

mudah merasakan pupuk dalam negeri.

Jika dibukanya PIM3 akan mengurangi

pengangguran masyarakat Aceh,

Page 14: 3. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara   jurnal

14

sehingga naiknya sektor ekonomi

masyarakat Aceh .

4 PT. PIM sebaiknya lebih sering

mengevaluasi pelanggannya, yaitu

dengan pengukuran jumlah pelanggan

dan tingkat kepuasan pelanggan secara

berkala.

5 PT. PIM sebaiknya melakukan evaluasi

kepuasan karyawan dan

mengikutsertakan karyawan dalam

pelatihan-pelatihan dengan potensi yang

mampu bersaing di era globalisasi,

terlebih baik pada prodi Teknik Industri

yang mampu melihat kondisi sumber

daya perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA Annual Report, 2010, Menciptakan Nilai

Tambah Creating Value Added

Laporan tahunan 2010, PT Pupuk

Iskandar Muda, Aceh.

Ahmad, Falahrusdiyanto, 2010, Analisis

Kinerja Dengan Pendekatan Balanced

Scorecard Pada PDAM Kabupaten

Semarang, Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

Anwar, 2010, Studi Implementasi Sistem

Berbasis Balanced Scorecard Dalam

Upaya Peningkatan Kinerja Rumah

Sakit PMI Aceh Utara, Tesis-TI,

USU: Medan.

Arverson, Paul, 1998, The Balanced

Scorecard-Not Just Another Project,

http://www.balancedscorecard.org.

diakses 27 September 2012, Langsa.

Brigma dan Houston, 2006, Dasar-dasar

Manajemen Keuangan Edisi 10,

Salemba Empat.

Effendi. Drs, rustam, 2001, Dasar-dasar

Manajemen Modern, Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Brawijaya, Malang.

Gaspersz, Vincent, 2006, Sistem

Manajemen Kinerja Terintegrasi

โ€œBalanced Scorecard dengan Six

Sigmaโ€ untuk organisasi Bisnis dan

Pemerintah, JPT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Hari Purnomo, 1999. Pengetahuan Teknik

Industri, Graha Ilmu, Jakarta.

Kaplan, Robert S dan David P. Norton,

2000, Balanced Scorecard:

Menerapkan Strategi Menjadi Aksi,

Edisi Indonesia, Tim Penterjemah,

Erlangga, Jakarta.

Laili Ramadhani Pulungan, 2011, Balanced

Scorecard Sebagai Suatu Sistem

Pengukuran Kinerja pada PT. Pos

Indonesia (Persero) Medan 20000,

Universitas Sumatera Utara.

Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard: Alat

Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipat ganda Kinerja Keuangan

Perusahaan, Salemba Jakarta.

Moeheriono,2012, Indikator Kinerja Utama

(IKU) Bab 4 Aplikasi Balanced

Scorecard, Surabaya.

S. Sukaria, 2010, Analisa Dan Rekayasa

Produktivitas, Universitas Sumatera

Utara: Medan.

S. Sukaria, 2011, Metode Penelitian Edisi 1,

USU: Medan.

Pramanda, Ryan, 2012, Analisa Kinerja

Produktivitas Dengan Metode

Balanced Scorecard pada PT. Pupuk

Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara,

Universitas Samudra Langsa: Kota

Langsa

Pratiwi Putri, Dhika., (2008), Skripsi-EA

Analisis Pengukuran Kinerja

Perusahaan Dengan Konsep Balanced

Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang

Solo, Universitas Muhammadiyah

Surakarta: Surakarta.

Widjaja Tunggal. Drs, Amin, 2009, Konsep

dan Kasus Balanced Scorecard,

Harvarindo.

Yuwono, Sony., Sukarno, Edy dan Ichsan,

Muhammad, 2002, Petunjuk Praktis

Penyusunan Balanced Scorecard

Menuju Organisasi yang Berfokus

pada Strategi, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Zulkifli, Ir, 2010, Sistematika Penulisan

Tugas Akhir, Fakultas Teknik,

Universitas Samudra Langsa: Langsa.