2._Widiyanto

2
 Pengentasan Kemiskinan Melalui Pendekatan Pembangunan Sistem Nafkah Berkelanjutan (Sustainable Livelihoods Approach-SLA) (Kasus Peta ni T embakau di Le reng Gunung Merai -Mer babu! Pr"insi #a$a Tengah) Widiyanto, Suwarto, Retno Setyowati Pengentasan kemiskinan harus berbasis pada semua aspek kehidupan orang mi ski n (so sio- cul tur e-eko nomi-eko logi)- ber sif at hol ist ic- . Peta ni mi skin memiliki berbagai mekanisme dan sistem penghidupan yang berpiak pada  pentagon asset (human capital, natural capital, physical capital, fnancial capit al, dan socia l capit al). !set-aset ters ebut dir epr oduksi (dipe rbaharui) secara terus-menerus dal am ra ngka me mbangun si stem nafk ah yang ber kelanut an. !sset naf kah uga diper baharui oleh sistem kelembagaan (local-national-international institutution) yang me mbantu pe tani dalam mentransf or mas ikan asset rumaht angg a pet ani sehingga memunculkan kemudahan dalam membangun asset-asset penting. "uuan dari penelitian ini adalah (#) $en ganali sis system kele mba gaan yang ada di ko munitas petani tembakau (% ) me nganal isis strategi nafkah dan dampak yang menyerta iny a, (&) menyus un str ategi pember day aan. Pendekatan yang di gu nakan ad al ah sustai nabl e li veli hoo d appr oach (S'!). $etode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif . asil penelitian menunukkan bahwa (#) petani menghadapi situasi kerentanan (ur nerability conte*t), antara lain+ u kt uasi harga peru bahan cuaca dan mu si m kecende rungan luas kepemilikan dan penguasaan lahan yang sempit dan degradasi lingkungan. e rb agai si tuasi kerentanan ters ebut ak an berpengaru h terhadap mekanisme rumahtangga petani dalam /memainkan0 berbagai asset yang di mi li ki (modal al ami, modal sumberday a manusi a, modal 1sik, modal 1nansial, dan modal sosial). Pada petani lahan luas lebih me ngunakan strategi ak umul asi seda ngka n pada petani lahan sedang dan sempit menerapkan strategi konsolidasi (pada situasi normal) dan bertahan hidup (pada situasi krisis). (%) peran kelembagaan menadi sangat urgen dalam ra ngka mentrans forma si asset rumaht angga dala m me mbentuk dan mentransformasi asset. 2leh karena itu, maka+ (#) untuk memberdayakan petani perlu menggunakan pendekatan yang holistik dengan memperhatikan berbagai aspek, yaitu+ ba gaimana tingkat kerentanan ( vurnerability context ), kepemilik an asset (li veli hood asset ) 3elembagaan (instit ution and organization) dan strategi nafkah (livelihood strategies) dan (%) perlunya pe ni ng katan peran system kel embagaan pemangk u kepent in gan (pemerintah, masy arak at, swasta) dalam upaya meni ngkat kan kapabilitas petani. 3ata 3unci+ kemiskinan, petani tembakau, pemberdayaan, S' !, kelembagaan

Transcript of 2._Widiyanto

Page 1: 2._Widiyanto

7/18/2019 2._Widiyanto

http://slidepdf.com/reader/full/2widiyanto 1/1

Pengentasan Kemiskinan Melalui Pendekatan Pembangunan SistemNafkah Berkelanjutan (Sustainable Livelihoods Approach-SLA)(Kasus Petani Tembakau di Lereng Gunung Merai-Merbabu!Pr"insi #a$a Tengah)

Widiyanto, Suwarto, Retno Setyowati

Pengentasan kemiskinan harus berbasis pada semua aspek kehidupan orangmiskin (sosio-culture-ekonomi-ekologi)-bersifat holistic-. Petani miskinmemiliki berbagai mekanisme dan sistem penghidupan yang berpiak pada pentagon asset (human capital, natural capital, physical capital, fnancialcapital, dan social capital). !set-aset tersebut direproduksi (diperbaharui)secara terus-menerus dalam rangka membangun sistem nafkah yangberkelanutan. !sset nafkah uga diperbaharui oleh sistem kelembagaan(local-national-international institutution) yang membantu petani dalammentransformasikan asset rumahtangga petani sehingga memunculkan

kemudahan dalam membangun asset-asset penting. "uuan dari penelitianini adalah (#) $enganalisis system kelembagaan yang ada di komunitaspetani tembakau (%) menganalisis strategi nafkah dan dampak yangmenyertainya, (&) menyusun strategi pemberdayaan. Pendekatan yangdigunakan adalah sustainable livelihood approach (S'!). $etode yangdigunakan adalah pendekatan kualitatif. asil penelitian menunukkan bahwa(#) petani menghadapi situasi kerentanan (urnerability conte*t), antara lain+uktuasi harga perubahan cuaca dan musim kecenderungan luaskepemilikan dan penguasaan lahan yang sempit dan degradasi lingkungan.erbagai situasi kerentanan tersebut akan berpengaruh terhadapmekanisme rumahtangga petani dalam /memainkan0 berbagai asset yangdimiliki (modal alami, modal sumberdaya manusia, modal 1sik, modal1nansial, dan modal sosial). Pada petani lahan luas lebih mengunakanstrategi akumulasi sedangkan pada petani lahan sedang dan sempitmenerapkan strategi konsolidasi (pada situasi normal) dan bertahan hidup(pada situasi krisis). (%) peran kelembagaan menadi sangat urgen dalamrangka mentransformasi asset rumahtangga dalam membentuk danmentransformasi asset. 2leh karena itu, maka+ (#) untuk memberdayakanpetani perlu menggunakan pendekatan yang holistik dengan memperhatikanberbagai aspek, yaitu+ bagaimana tingkat kerentanan (vurnerability context ),kepemilikan asset (livelihood asset ) 3elembagaan (institution andorganization) dan strategi nafkah (livelihood strategies) dan (%) perlunyapeningkatan peran system kelembagaan pemangku kepentingan(pemerintah, masyarakat, swasta) dalam upaya meningkatkan kapabilitaspetani.

3ata 3unci+ kemiskinan, petani tembakau, pemberdayaan, S'!, kelembagaan