29_184Kombinasiclopidogrel atorvastatin

1
BERITA TERKINI 228 CDK 184/Vol.38 no.3/April 2011 T erapi kombinasi clopidogrel/atorvastratin menghambat aktivitas trombosit lebih besar dibandingkan dengan terapi kombinasi aspirin/ atorvastatin pada pasien yang menjalani CABG (Coronary Artery Bypass Grafting) . Demikian hasil penelitian Sermin Tetik dkk. dari Department of Biochemistry, Faculty of Pharmacy, Marmara University, Istanbul, Turki dan telah dipublikasi- kan dalam Clinical and Applied Thrombosis/ Hemostasis edisi April 2010. Penelitian ini bertujuan membandingkan efek anti-agregasi trombosit clopidogrel dengan aspirin pada pasien-pasien yang diterapi atorvas- tatin setelah tindakan CABG. Sejumlah 50 pasien yang menjalani CABG secara acak dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I diterapi dengan clopi- dogrel plus atorvastatin (75mg/ 10mg; n=25) sehari, dan kelompok II diterapi dengan aspirin plus atorvastatin (300mg/10 mg; n=25) sehari. Terapi diberikan setelah CABG hingga 6 bulan setelah penelitian. Para ahli mengukur agregasi trombosit yang dipicu ADP (Adenosine diphos- phate) , ekspresi glikoprotein IIb/ IIa, selektin-P, dan fibrinogen. Pemeriksaan dilakukan sebelum dan se- sudah CABG pada hari ke 7, 90 dan 180. Rerata umur pasien dalam penelitian ini 59,6 ± 7,6 tahun dan 82% laki-laki. Hasil penelitian mem- perlihatkan bahwa terapi kombinasi clopidogrel/ atorvastatin secara bermakna menghambat agre- gasi trombosit yang dipicu ADP lebih baik diban- dingkan terapi kombinasi aspirin/atorvastatin. Selain itu para ahli juga menemukan bahwa terapi kombinasi clopidogrel/atorvastatin me- nekan ekspresi GpIIIa pascaoperasi pada hari ke-7, 90 dan 180 (berturut-turut p=0,0001; p=0,0001 dan p=0,0001) dan menekan ekspresi selektin-P pada hari ke 90 dan 180 (dengan p berturut- turut p = 0,035 dan and p = 0,002) lebih baik di- bandingkan dengan kelompok terapi aspirin/ atorvastatin. Para ahli dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi kombinasi clopidogrel/atorvastatin lebih efektif dibandingkan dengan terapi kom- binasi aspirin/atorvastatin dalam menghambat agregasi trombosit yang dipicu ADP dan ekspresi reseptor trombosit setelah CABG. Penelitian ini sekaligus meragukan rekomendasi Lau dkk. dari the Department of Anesthesiology, Univer- sity of Michigan dalam jurnal Circulation tahun 2003 yang tidak merekomendasikan pembe- rian clopidogrel/ atorvastatin bersamaan, karena ditemukan bahwa atorvastatin me-non-aktifkan CYP3A4, yang seharusnya akan mengaktifkan clopidogrel; dengan kata lain atorvastatin akan menurunkan efektivitas clopidogrel. Ternyata di penelitian ini pemberian clopidogrel bersamaan dengan atorvastatin cukup baik meng- hambat agregrasi trombosit. Hasil penelitian ini mendukung rekomendasi Bhindi dkk. dari Institute of Cardiology, John Radcliffe Hospital, Oxford, Inggris di Quarterly Journal of Medicine 2008, yang menyatakan bahwa walaupun dalam penelitian-penelitian preklinik diperkirakan ada interaksi antara statin dengan clopidogrel karena keterkaitan dengan CYP3A4, namun tidak ada bukti penyerta klinik yang melarang pembe- rian terapi kombinasi clopidogrel/atorvastatin. Terapi kombinasi ini tentu perlu diteliti lebih lanjut dalam penelitian yang besar dengan melibatkan pasien yang lebih banyak. Simpulan: Kombinasi clopidogrel/atorvastatin lebih baik di- bandingkan aspirin/atorvastatin dalam meng- hambat agregasi trombosit. Hasil ini perlu diteliti lebih lanjut dalam pe- nelitian besar dengan melibatkan lebih banyak pasien. (YYA) REFERENSI : 1. Bhindi R, Ormerod O, Newton J, Banning AP, Testa L. Interaction between statins and clopidogrel: is there anything clinically relevant? Q J Med 2008; 101:915–25 2. Lau WC, Waskell LA, Watkins PB, Neer CJ, Horowitz K, Hopp AS. Atorvastatin Reduces the Ability of Clopi- dogrel to Inhibit Platelet Aggregation: A New Drug– Drug Interaction. Circulation, 2003; 107: 32 - 7. 3. Tetik S, Ak K, Isbir S, Eksioglu-Demiralp E, Arsan S, Iqbal Q, Yardimci t. Clopidogrel Provides Significantly Greater Inhibition of Platelet Activity Than Aspirin When Combined With Atorvastatin After Coronary Artery Bypass Grafting: A Prospective Randomized Study. Clinical and Applied Thrombosis/Hemostasis, 2010; 16: 189 – 98. Kombinasi Clopidogrel/Atorvastatin Menghambat Agregasi Trombosit Lebih Baik Dibandingkan Aspirin/Atorvastatin. Clopidogrel/ Atorvastatin Aspirin/ Atorvastatin Nilai p Agregasi trombosit yang dipicu ADP hari ke-90 Agregasi trombosit yang dipicu ADP hari ke-180 52% ± 6.0% 56% ± 7.25% =0,039 19.6% ± 3.2% 37% ± 4.1% =0,0001 Tabel 1. Perbandingan agregasi platelet antara kelompok clopidogrel/atorvastatin dengan kelompok aspirin/atorvastatin. ADP = Adenosine diphosphate

description

clopidogrel atorvastatin

Transcript of 29_184Kombinasiclopidogrel atorvastatin

Page 1: 29_184Kombinasiclopidogrel atorvastatin

BERITA TERKINIBERITA TERKINI

227CDK 184/Vol.38 no.3/Apri l 2011 228 CDK 184/Vol.38 no.3/Apri l 2011

Studi klinis fase III oleh Prof Herbst dkk. dari

The Anderson Cancer Center, Universitas Texas,

Amerika menunjukkan kombinasi Docetaxel dan

Vandetanib - penghambat tirosin kinase oral

terbukti aman dan efektif pada kasus Non small

cell lung cancer (NSCLC) serta memberikan

kelebihan cukup bermakna dalam perbaikan;l

hasil ini dipublikasi dalam Lancet Oncology

edisi bulan Juli 2010.

Vandetanib merupakan penghambat faktor re-

septor pertumbuhan endotel vaskular (vascular

endothelial growth factor receptor - VEGFR), resep-

tor faktor pertumbuhan epidermis (epidermal

growth factor receptor - EGFR), dan tirosin kinase

yang merupakan penyusun selama transfeksi

(rearranged during transfection - RET). Pada studi

acak fase II atas pasien NSCLC yang mendapat-

kan kemoterapi Docetaxel sebelumnya, penam-

bahan Vandetanib 100 mg secara bermakna

meningkatkan progression-free survival (PFS)

dibandingkan dengan hanya Docetaxel saja,

termasuk PFS pada wanita. Studi ini disusul pe-

nyelidikan lebih besar sebagai uji fase 3 yang

disebut studi ZODIAC.

Selama kurang lebih 2 tahun, antara bulan Mei

2006 dan bulan April 2008, pasien NSCLC lokal

yang sudah lanjut dan metastatik (derajat IIIB -

IV), NSCLC setelah progresi diacak dengan rasio

1:1 untuk menerima Vandetanib (100 mg/hari)

ditambah Docetaxel (75 mg/m2 intravena

setiap 21 hari dan maksimum 6 siklus ) atau

Docetaxel ditambah plasebo.

Analisis objektif primer membandingkan PFS

antara 2 kelompok, sebagai populasi intention-to

-treat (ITT). Pada wanita juga dianalisis sebagai

analisis populasi sekunder. Studi sudah selesai

dan lengkap serta diregistrasi melalui website

clinicaltrial gov nomer NCT 00312377.

Temuan studi dari sekitar 1391 pasien yang

menerima Vandetanib + Docetaxel (n = 694,

197 wanita) atau Plasebo + Docetaxel (n = 697,

224 wanita). Vandetanib + docetaxel secara ber-

makna meningkatkan PFS dibanding plasebo

+ Docetaxel (hazard ratio [HR] 0,79 ; 97,58% CI

0,70—0,90 ; p<0,0001)sedangkan median PFS

adalah 4 bulan pada kelompok vandetanib di-

bandingkan 3,2 bulan pada kelompok plasebo.

Perbaikan yang hampir sama pada PFS antara

Docetaxel + Vandetanib dibandingkan antara

Docetaxel + plasebo tampak pada wanita (HR

0,79, 0,62—1,00, p = 0,024) sedang median PFS

adalah 4,6 bulan pada kelompok Vandetanib

dibanding 4,2 bulan pada kelompok plasebo.

Di antara derajat 3 atau lebih, reaksi AE (adverse

events) yaitu timbulnya ruam kulit pada 63/689

subyek ( sekitar 9%) berbanding 7/690 ( sekitar

1%), neutropenia pada 199/689 subyek (29%)

dibanding 164/690 subyek (24%), leukopenia

terjadi pada 99/689 subyek (14%) berbanding

77/690 subyek (11%), dan febrile neutropenia

pada 61/689 subyek (9%) berbanding 48/690

atau sekitar 7% lebih umum ditemukan pada

kelompok Docetaxel + vandetanib dibandingkan

dengan Docetaxel + plasebo. AE yang ter-

sering dan cukup serius adalah febrile neutro-

penia 46/689 subjek (7%) pada kelompok

Vandetanib dibandingkan 38/690 subjek (6%)

pada kelompok plasebo.

Para peneliti menyimpulkan bahwa kemo-

terapi Docetaxel yang ditambah Vandetanib

secara bermakna memberikan perbaikan PFS

pada pasien NSCLC lanjut yang progresi setelah

pengobatan lini pertama. (IWA)

REFERENSI :

Herbst RS et al. Vandetanib plus docetaxel versus docetaxel as second-line treatment for patients with advanced non- small-cell lung cancer (ZODIAC): a double-blind, randomi- sed, phase 3 trial. Lancet Oncology 2010; 11(7): 619 - 626 (abstract)

Terapi kombinasi clopidogrel/atorvastratin

menghambat aktivitas trombosit lebih besar

dibandingkan dengan terapi kombinasi aspirin/

atorvastatin pada pasien yang menjalani CABG

(Coronary Artery Bypass Grafting). Demikian hasil

penelitian Sermin Tetik dkk. dari Department of

Biochemistry, Faculty of Pharmacy, Marmara

University, Istanbul, Turki dan telah dipublikasi-

kan dalam Clinical and Applied Thrombosis/

Hemostasis edisi April 2010.

Penelitian ini bertujuan membandingkan efek

anti-agregasi trombosit clopidogrel dengan

aspirin pada pasien-pasien yang diterapi atorvas-

tatin setelah tindakan CABG. Sejumlah 50 pasien

yang menjalani CABG secara acak dibagi dalam

2 kelompok. Kelompok I diterapi dengan clopi-

dogrel plus atorvastatin (75mg/ 10mg; n=25)

sehari, dan kelompok II diterapi dengan aspirin

plus atorvastatin (300mg/10 mg; n=25) sehari.

Terapi diberikan setelah CABG hingga 6 bulan

setelah penelitian. Para ahli mengukur agregasi

trombosit yang dipicu ADP (Adenosine diphos-

phate), ekspresi glikoprotein IIb/ IIa, selektin-P, dan

fibrinogen. Pemeriksaan dilakukan sebelum dan

se- sudah CABG pada hari ke 7, 90 dan 180.

Rerata umur pasien dalam penelitian ini 59,6 ±

7,6 tahun dan 82% laki-laki. Hasil penelitian mem-

perlihatkan bahwa terapi kombinasi clopidogrel/

atorvastatin secara bermakna menghambat agre-

gasi trombosit yang dipicu ADP lebih baik diban-

dingkan terapi kombinasi aspirin/atorvastatin.

Selain itu para ahli juga menemukan bahwa

terapi kombinasi clopidogrel/atorvastatin me-

nekan ekspresi GpIIIa pascaoperasi pada hari ke-7,

90 dan 180 (berturut-turut p=0,0001; p=0,0001

dan p=0,0001) dan menekan ekspresi selektin-P

pada hari ke 90 dan 180 (dengan p berturut-

turut p = 0,035 dan and p = 0,002) lebih baik di-

bandingkan dengan kelompok terapi aspirin/

atorvastatin.

Para ahli dalam penelitian ini menyimpulkan

bahwa terapi kombinasi clopidogrel/atorvastatin

lebih efektif dibandingkan dengan terapi kom-

binasi aspirin/atorvastatin dalam menghambat

agregasi trombosit yang dipicu ADP dan ekspresi

reseptor trombosit setelah CABG. Penelitian ini

sekaligus meragukan rekomendasi Lau dkk.

dari the Department of Anesthesiology, Univer-

sity of Michigan dalam jurnal Circulation tahun

2003 yang tidak merekomendasikan pembe-

rian clopidogrel/ atorvastatin bersamaan, karena

ditemukan bahwa atorvastatin me-non-aktifkan

CYP3A4, yang seharusnya akan mengaktifkan

clopidogrel; dengan kata lain atorvastatin akan

menurunkan efektivitas clopidogrel.

Ternyata di penelitian ini pemberian clopidogrel

bersamaan dengan atorvastatin cukup baik meng-

hambat agregrasi trombosit. Hasil penelitian ini

mendukung rekomendasi Bhindi dkk. dari

Institute of Cardiology, John Radcliffe Hospital,

Oxford, Inggris di Quarterly Journal of Medicine

2008, yang menyatakan bahwa walaupun dalam

penelitian-penelitian preklinik diperkirakan ada

interaksi antara statin dengan clopidogrel karena

keterkaitan dengan CYP3A4, namun tidak ada

bukti penyerta klinik yang melarang pembe-

rian terapi kombinasi clopidogrel/atorvastatin.

Terapi kombinasi ini tentu perlu diteliti lebih

lanjut dalam penelitian yang besar dengan

melibatkan pasien yang lebih banyak.

Simpulan:

Kombinasi clopidogrel/atorvastatin lebih baik di-

bandingkan aspirin/atorvastatin dalam meng-

hambat agregasi trombosit.

Hasil ini perlu diteliti lebih lanjut dalam pe-

nelitian besar dengan melibatkan lebih banyak

pasien. (YYA)

REFERENSI :1. Bhindi R, Ormerod O, Newton J, Banning AP, Testa L. Interaction between statins and clopidogrel: is there anything clinically relevant? Q J Med 2008; 101:915–252. Lau WC, Waskell LA, Watkins PB, Neer CJ, Horowitz K, Hopp AS. Atorvastatin Reduces the Ability of Clopi- dogrel to Inhibit Platelet Aggregation: A New Drug– Drug Interaction. Circulation, 2003; 107: 32 - 7.3. Tetik S, Ak K, Isbir S, Eksioglu-Demiralp E, Arsan S, Iqbal Q, Yardimci t. Clopidogrel Provides Significantly Greater Inhibition of Platelet Activity Than Aspirin When Combined With Atorvastatin After Coronary Artery Bypass Grafting: A Prospective Randomized Study. Clinical and Applied Thrombosis/Hemostasis, 2010; 16: 189 – 98.

Kombinasi Clopidogrel/AtorvastatinMenghambat Agregasi Trombosit Lebih Baik

Dibandingkan Aspirin/Atorvastatin.

Clopidogrel/Atorvastatin

Aspirin/Atorvastatin Nilai p

Agregasi trombosit yang dipicu ADP hari ke-90

Agregasi trombosit yang dipicu ADP hari ke-180

52% ± 6.0% 56% ± 7.25% =0,039

19.6% ± 3.2% 37% ± 4.1% =0,0001

Kombinasi Docetaxel dan Vandetanib padakasus Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)

Tabel 1. Perbandingan agregasi platelet antara kelompok clopidogrel/atorvastatin dengan kelompok aspirin/atorvastatin.

ADP = Adenosine diphosphate