28.6.3 Biofeedback, Vaginal Cones, Dan Pesarium Pada SUI

33
Terapi Konservatif pada Stress Urinary Incontinence (Biofeedback, Vaginal Cones, Pesarium) Eppy Darmadi Achmad Divisi Uroginekologi dan Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unpad/RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung 1

description

biofeedback

Transcript of 28.6.3 Biofeedback, Vaginal Cones, Dan Pesarium Pada SUI

Biofeedback, Vaginal Cones, dan Pesarium pada Stress Urinary Incontinence

Terapi Konservatif pada Stress Urinary Incontinence(Biofeedback, Vaginal Cones, Pesarium)Eppy Darmadi AchmadDivisi Uroginekologi dan RekonstruksiDepartemen Obstetri dan GinekologiFK Unpad/RSUP Dr.Hasan SadikinBandung 11Stress Urinary IncontinenceKeluarnya urin yang tanpa disadari saat aktifitas yang menyebabkan meningkatnya tekanan intraabdomen (mengangkat beban, batuk, bersin, tertawa)

International Continence Society2Stress Urinary Incontinence3Tekanan intra-abdomenTekanan intra vesikaTekanan penutupan uretraPengeluaran Urin InvolunterStress Urinary Incontinence4Etiologi:Hipermobilitas uretra(Kerusakan anatomi penyangga uretra dan urethrovesical junction)

Kerusakan komponen mekanisme internalStress Urinary Incontinence5

Pelvic Floor Muscle6

Stress Urinary Incontinence7

Pelvic Floor Muscle Exercise8Fungsi dasar panggul pada SUI terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dibandingkan dengan wanita yang kontinens (yaitu otot dasar panggulnya lebih tipis dan lebih lemah)Morkved et al. Int Urogynecol J Pelvic Floor Dysfunt 2004;15(6):384-390.Bernstein. Neurourol Urodyn 1997;16(4):237-275.Gameiro et al. Int Braz J Urol. 2012; 38: 661-6Pelvic Floor Muscle Exercise9Latihan Kegel:Levator aniOtot sfingter uretraOtot sfingter ani

BIOFEEDBACK10A training technique that aims to reverse urinary incontinence by teaching patients to alter the physiologic responses that mediate urine lossBIOFEEDBACK11A correct contraction with good quality was much more important than a strong contractionArnold Kegel (1956)Biofeedback pioneer SUIAngka keberhasilan 90,56%: PFM exercise + vaginal perineometer

BIOFEEDBACK12

BIOFEEDBACK13Angka keberhasilan PFM exercise + biofeedback: 55-80%

Tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap jumlah kebocoran urin antara kelompok PFM exercise dengan dan tanpa biofeedback

Berghmans et al. Neurourol Urodyn 1996; 15(1):37-52.Morkved et al. Obstet Gynecol 2002;100(4):730-39.Burns et al. J Am Geriatr Soc 1990;38(3):341-4.Burgio et al. Am J Obstet Gynecol 1986;154(1):58-64.Burton et al. J Am Geriatr Soc 1988;36(8):693-8.Henderson et al. J Obstet Gynecol Neonatal Nurs 1987;16(4):266-72.Aksac et al. Gynecol Obstet Invest 2003;56(1):23-7.Meta-analysis: Biofeedback assisted exercise programsBIOFEEDBACK14PFM exercise dengan biofeedback tidak lebih efektif dibandingkan dengan PFM exercise saja

VAGINAL CONE15Metode alternatif untuk memperkuat otot-otot dasar panggul

Pertama kali diperkenalkan 1985

VAGINAL CONE16Original set:9 cone yang berbeda dengan berat 20100 gram

VAGINAL CONE17Protokol Vaginal Cone:Latihan dimulai dari cone yang terberat yang dapat ditahan selama 1 menitWaktu menahan ditingkatkan secara berkala sampai maksimum 15 menit, sehari 2 kaliBila waktu menahan sudah mencapai 15 menit, berat cone ditambah VAGINAL CONE18

VAGINAL CONE19Kontraksi otot statik:Reduksi konsumsi oksgenNyeri ototFatigue

Reduksi inkontinens signifikans: 60-90%Bo. Acta Obstet Gynecol Scand 1995;74(2):87-92Peattie et al. Br J Obstet Gynecol 1988;95(10): 1049-53Olah et al. Neurourol Urodyn 1991;10:394-5Sand et al. Am J Obstet Gynecol 1990;162(1):87-92VAGINAL CONE20

PESARIUM21Terutama ditujukan untuk pasien dengan gejala dasar panggul lemah dan prolapsus organ panggul Stress Urinary IncontinencePESARIUM22Alat yang efektif untuk SUITidak dapat dipasang pesarium: 26%Berhenti pemakaian pesarium: 50%PESARIUM23Beberapa alasan berhenti memakai pesarium:Tidak ada keuntungannyaPesarium tidak dapat dipertahankan Inkontinensia urin persistenTidak nyamanSering ekspulsi

PESARIUM24Prediktor kegagalan pemakaian pesarium:Riwayat pembedahan vaginaPangjang vagina