27-Dermato-terapi-referat
-
Upload
stephanie-dian-tanjung -
Category
Documents
-
view
237 -
download
1
Transcript of 27-Dermato-terapi-referat
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
1/12
DERMATO-TERAPI
Dermato-terapi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengobatan penyakit kulit.
Jenis-jenis dermato-terapi :
a. Medikamentosa : topikal, sistemik
b. Bedah kulit : bedah skalpel, bedah listrik, bedah kimia, bedah beku.
c. Penyinaran : radioterapi, sinar U, sinar laser
d. Psikoterapi
PENGOBATAN TOPIKAL
Prinsip obat topikal secara umum terdiri atas ! bagian:
". Bahan dasar #$ehikulum%
!. Bahan akti&
B'(') D'*'+ #(U/UM%
ehikulum atau basis obat luar adalah bahan dasar obat luar yang dipakai untuk
memba0a bahan akti& pada kulit dan mampu meningkatkan penetrasi obat pada kulit.
ehikulum yang ideal haruslah stabil baik &isis maupun khemis, non iritati&, non
alergenik baik secara kosmetis dan mudah digunakan dengan sesedikit mungkin e&ek
samping. 1leh karena itu pemilihan $ehikulum merupakan hal yang sangat penting
dalam pengobatan topikal.
*ecara garis besar dikenal 2 $ehikulum dasar yaitu: bedak, salepdan cairan. Dari
ketiga $ehikulum tersebut dapat dibuat kombinasi diantaranya yaitu bedak kocok,
pasta dan krim.
. Bahan dasar secara sederhana dibagi menjadi:
a. Cairan
3airan terdiri atas :
*olusio: larutan dalam air
"
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
2/12
*olusio dibagi menjadi kompres4 rendam #bath%, misalnya rendam kaki5tangan4
dan mandi #&ull bath%.
Dikenal ! macam cara kompres, yaitu:
". ompres terbuka
Dasar: Penguapan cairan kompres disusul absorpsi eksudat atau pus
ndikasi: - dermatitis madidans
- in&eksi kulit dengan eritema yang mencolok, misalnya erispelas.
- ulkus kotor yang mengandung pus dan krusta
&ek pada kulit: - kulit yang semula eksudati& menjadi kering
- permukaan kering menjadi dingin
- $asokonstriksi
- eritema berkurang
3ara: ain kasa yang bersi&at absorben dan non-iritasi serta tidak terlalu
tebal dicelupkan ke dalam cairan kompres, diperas, lalu dibalutkan dan
didiamkan, biasanya sehari dua kali selama 2 jam. Daerah yang dikompres
luasnya "52 bagian tubuh agar tidak terjadi pendinginan.
!. ompres tertutup #kompres impermeabel%
Dasar: $asodilatasi #bukan penguapan%
ndikasi: kelainan yang dalam, misalnya lim&ogranuloma $enerium.
3ara: digunakan pembalut tebal dan ditutup dengan bahan impermeabel,
misalnya selo&an atau plastik.
6ingtura: larutan dalam alkohol
Prinsip pengobatan cairan: membersihkan kulit yang sakit dari debris #pus, krusta,
dan sebagainya% dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakai. Pengobatan cairan
berguna juga untuk menghilangkan gejala, misalnya rasa gatal, rasa terbakar,
parestesi oleh bermacam-macam dermatosis. (asil akhir pengobatan adalah
keadaan yang membasah menjadi kering, permukaan menjadi bersih sehingga
mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai proses epitelisasi.
!
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
3/12
b. Bedak
Bahan dasarnya adalah talkum $enetum. Biasanya bedak dicampur dengan seng
oksida, sebab 7at ini bersi&at mengabsorpsi air dan sebum, astringen, antiseptik lemah
dan antipruritus lemah. Bedak yang dioleskan di atas kulit membuat lapisan tipis di
kulit yang tidak melekat erat sehingga penetrasinya sedikit sekali.
&ek:- mendinginkan
- antiin&lamasi ringan karena ada sedikit e&ek $asokonstriksi
- antipruritus lemah
- mengurangi pergeseran pada kulit yang berlipat #intertrigo%
- proteksi mekanis
ndikasi:
Dermatosis yang kering dan super&isial
Mempertahankan $esikel5bula agar tidak pecah , misalnya pada $arisela dan
herpes 7ooster
ontraindikasi:
Dermatitis yang basah, terutama bila disertai dengan in&eksi sekunder.
c. Salap
*alap merupakan bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar
berkonsistensi seperti mentega. Bahan dasar biasanya $aselin, dapat pula lanolin atau
minyak.
ndikasi:
Dermatosis yang kering dan kronik
Dermatosis yang dalam dan kronik, karena daya penetrasi salap paling kuat
jika dibandingkan dengan bahan dasar lainnya.
Dermatosis yang bersisik dan berrkrusta.
ontraindikasi:
Dermatitis madidans
2
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
4/12
d. Bedak kck
Bedak kocok terdiri atas campuran air dan bedak, biasanya ditambah dengan
gliserin sebagai bahan perekat.
ndikasi:
Dermatosis yang kering, super&isial, dan agak luas, yang diinginkan adalah
sedikit penetrasi
Pada keadaan subakut
ontraindikasi:
Dermatitis madidans
Daerah badan yang berambut
. Kri!
rim adalah campuran air #0ater%, minyak #oil%, dan emulgator.
rim ada ! jenis:
rim 851: &ase dalam adalah air, sedangkan &ase luar adalah minyak
rim 158: &ase dalam adalah minyak, sedangkan &ase luar adalah air
*elain emulgator, ditambahkan juga bahan penga0et, misalnya paraben dan juga
dicampur par&um.
ndikasi:
ndikasi kosmetik
Dermatosis yang subakut dan luas, yang dikehendaki ialah penetrasi yang
lebih besar daripada bedak kocok.
rim boleh digunakan di daerah yang berambut.
ontraindikasi:
Dermatitis madidans
. Pas#a
9
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
5/12
Merupakan campuran homogen bedak dan $aselin. Pasta bersi&at protekti& dan
mengeringkan.
ndikasi: penggunaan pasta ialah dermatosis yang agak basah
ontraindikasi: dermatosis yang eksudati& dan daerah yang berambut. Untuk daerah
genital eksterna dan lipatan-lipatan badan, pasta tidak dianjurkan karena terlalu
melekat.
$. Lini!en
/inimen atau pasta pendingin merupakan campuran cairan, bedak, dan salap.
ndikasi: dermatosis yang subakut
ontraindikasi: dermatosis madidans.
%. Gel
el ialah sediaan hidrokoloid atau hidro&ilik berupa suspensi yang dibuat dari
senya0a organik. ;at untuk membuat gel di antaranya ialah karbomer,
metilselulosa, dan tragakan. el akan segera mencair jika berkontak dengan kulit
dan membentuk satu lapisan.
BA&AN-BA&AN AKTI' OBAT TOPIKAL
(. KORTIKOSTEROID
Merupakan obat topikal yang paling banyak digunakan dalam pengobatan
penyakit kulit. (al ini disebabkan karena kortikosteroid mempunyai e&ek
antiin&lamasi, antimitosis dan antiproli&erasi. ndikasi penggunaan kortikosteroid
topikal pada bayi dan anak tidak banyak berbeda dengan de0asa.
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
6/12
steroid dapat meningkatkan potensinya, sekarang telah banyak sediaan steroid topikal
dengan berbagai potensi. *eperti diketahui kortikosteroid topikal dibagi menjadi 9
golongan menurut potensi klinisnya.
*ayangnya peningkatan potensi steroid ini hampir selalu diikuti dengan
peningkatan risiko e&ek samping. Dan e&ek samping ini akan lebih cepat timbul pada
bayi dan anak. 1leh karena itu pertimbangan yang matang harus selalu dipikirkan
sebelum memilih jenis steroid topikal.
E"ek sa!pin$ kr#iks#erid #pikal
Sis#e!ik ) - *upresi '('
- *indrom 3ushing atrogenik
- angguan pertumbuhan
Lkal )
a. atabolik:
- atro&i kulit - akne steroid
- telangiektasia - gangguan penyembuhan luka
- purpura5 ekimosis - rosasea
- hipertrikosis - dermatitis perioral
- striae
Perubahan respon lokal :
- tinea inkognito - hipopigmentasi
- glaukoma
c. Dermatitis kontak alergi
Pemakaian steroid sebaiknya dimulai dengan potensi lemah, apabila betul-
betul diperlukan dapat dipakai steroid yang lebih poten dengan dosis minimal
yang e&ekti& untuk jangka 0aktu pendek dan segera diganti dengan potensi lemah
bila e&ek yang diinginkan telah tercapai. Di samping itu jenis $ehikulum dan
stadium penyakit juga perlu diperhatikan. Jumlah pengolesan dianjurkan cukup !-
>
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
7/12
2 kali sehari, tidak perlu terlalu sering karena tak ada beda e&ek terapeutiknya
antara pengolesan !-2 kali dengan beberapa kali sehari, bahkan dapat cepat terjadi
e&ek takhipilaksis. *edangkan jumlah total yang dianjurkan maksimal "2 g sehari
seluas " m! atau ! g tiap ?@ luas tubuh sehari, berarti antara !A-2A g sehari.
/ama pemakaian steroid topikal sebaiknya tidak lebih dari 9-> minggu untuk
potensi lemah dan untuk potensi kuat tidak lebih dari ! minggu.(arus selalu
diingat bah0a steroid bukan obat kausati& melainkan lebih bersi&at paliati& dan
supresi&.
*. ANTI+AM,R
Merupakan salah satu dari obat-obat yang banyak digunakan dalam dermatologi.
1bat ini sangat ber$ariasi baik dalam spektrum, sediaan maupun harganya. 1bat
antijamur lama atau kon$ensional umumnya mempunyai spektrum sempit dan
mekanisme kerjanya tidak jelas, diperkirakan melalui e&ek keratolitik. Beberapa obat
kon$ensional yang sampai saat ini masih banyak dipakai dan berkhasiat baik,
misalnya4 salep 8hit&ield, sul&ur dan asam undeselinat. 'ntijamur generasi baru
spektrumnya lebih luas, baik terhadap golongan Dermato&ita. andida atau
Pytirosprum. erjanya melaui gangguan sintesis atau integritas membran sel.
6ermasuk golongan antijamur baru yaitu: golongan imida7ol. *iklopiroksilamin dan
alilamin.
Salep %i#"ield.
Mengandung asam salisilat 2->@ dan asam ben7oat >-"!@. Pada anak-anak
sebaiknya dipakai konsentrasi asam salisilat 2@ dan asam ben7oat >@. Penurunan
konsentrasi asam salisilat sampai !@ dapat mengurangi iritasi.
Sena/a S0l"0r.
(anya dipakai untuk mengobati Pitiriasis $ersikolor. Biasanya berupa cairan
natrium tiosul&at !A@ atau selenium sul&it !,=@. euntungan obat ini murah dan
praktis pemakaiannya tetapi dapat mengiritasi kulit terutama pada 0ajah dan kelamin,
serta baunya tidak enak. Pemakaiannya dengan dioleskan"59-"5! jam sebelum mandi
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
8/12
setiap hari selama =- hari.
Asa! ,ndesilina#
urang iritati& dibanding dengan kedua obat di atas. Biasanya terdapat dalam
bentuk campuran dengan garamnya, misalnya salep Undecyl. 3ukup e&ekti& untuk
Dermato&ita tapi tidak untuk andida.
Siklpirksila!in
Merupakan antijamur generasi baru yang e&ekti& terhadap Dermato&ita maupun
andida. 6ersedia dalam bentuk krim dan losio dengan konsentrasi "@.
I!ida1l.
Merupakan antijamur spektrum luas yang kerjanya menghambat sintesis
ergosterol pada membran sel.
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
9/12
harus bersamaan dengan antibiotika sistemik. Berbagai macam antibiotika yang
tersedia dan sering digunakan yaitu:
Te#rasiklin. olongan obat ini bersi&at bakteriostatik dengan spektrum luas terhadap
bakteri ram positi& dan ram negati&, aerob dan anaerob. olongan ini sekarang tak
lagi diindikasikan pada in&eksi oleh *treptokokus maupun *ta&ilokokus karena sering
dijumpai resistensi. 6ersedia dalam bentuk salep yang mengandung tetrasiklin 2@,
klortetrasiklin 2@ dan oksitetrasiklin 2@.
Ne!isin. Merupakan golongan aminoglikosida yang akti& terhadap beberapa kuman
ram positi& seperti *ta&ilokokus aureus, (.in&luensa, .coli, Proteus dan hanya
sedikit e&ekti& untuk *treptokokus. *edangkan Pseudomonas biasanya resisten.
ebanyakan neomisin terdapat dalam bentuk kombinasi dengan antibiotika lain,
antijamur atau kortikosteroid. Di beberapa negara neomisin dilaporkan banyak
menyebabkan alergi kontak.
Gen#a!isin. 6ermasuk golongan aminoglikosida . Mempunyai akti$itas bakterisid
terhadap kuman ram negati& dan beberapa ram positi&. Digunakan secara topikal
karena e&ekti& terhadap Pseudomonas tetapi tidak e&ekti& untuk *treptokokus sehingga
kurang baik untuk mpetigo. 6ersedia dalam bentuk salep dan krim dengan
konsentrasi A,"@.
Basi#rasin. Bersi&at bakterisid hanya terhadap kuman ram positi& seperti
*ta&ilokokus, *treptokokus dan 3orynbacterium. Umumnya tersedia dalam bentuk
kombinasi dengan neomisin dan polimiksin-B sul&at dalam konsentrasi 9->@.
ombinasi dengan neomisin relati& aman dan dianggap rasional karena masing-
masing bekerja secara sinergis. Digunakan pada ektima, impetigo dan &olikulitis
dengan dosis 2-9 kali sehari dan sebelum tidur.
Sil3er s0l"adia1ine. Merupakan hasil reaksi antara sil$er nitrat dengan sodium
?
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
10/12
sul&adia7ine. 1bat ini e&ekti& terhadap bakteri-bakteri ram positi& dan ram negati&
dan biasanya digunakan sebagai pro&ilaksi atau terapi pada luka bakar. 6ersedia
dalam bentuk krim yang mengandung sil$er sul$adia7ine "@.
Asa! "0sida#. Mempunyai spektrum akti$itas antibakteri yang sempit. *angat e&ekti&
terhadap *ta&ilokokus aureus, termasuk galur penghasil penisilinase, juga terhadap
bakteri ram positi&, anaerob dan aerob. 6ersedia dalam bentuk salep dan krim
)atrium &usidat dengan konsentrasi !@.
M0pirsin. Merupakan antibiotika topikal baru, sangat e&ekti& terhadap *ta&ilokokus
dan sebagian *treptokokus. Digunakan terutama pada impetigo, &olikulitis, ek7ema
in&ekti&, luka bakar atau ulkus kruris. 6ersedia dalam bentuk salep dengan konsentrasi
"-2@.
4. ANTISEPTIK
*ebenarnya indikasi pemakaian antiseptik lebih banyak ditujukan untuk
mencegah terjadinya in&eksi pada kulit, seperti tindakan-tindakan preoperati&,
mengurangi in&eksi nosokomial selama pera0atan dan pera0atan luka bakar. )amun
sering kita lihat terjadi pemakaian antiseptik yang tidak semestinya misalnya
penggunaan pada semua penyakit atau kelainan kulit yang sebenarnya tidak perlu.
'da beberapa antiseptik a.l: sabun , ri$anol, kalium permanganat, po$idon iodin dan
alkohol.
Sab0n an#isep#ik. *elain sebagai pembersih sabun mempunyai si&at antiseptik
ringan. *abun bayi dan anak biasanya mengandung alkali yang lebih lemah sehingga
mengurangi iritasi. Untuk memperoleh si&at antibakteri yang lebih besar beberapa
sabun menambahkan bahan bersi&at antiseptik seperti triklorokarbonilid atau
tribromosalisilanida. *ayangnya kedua bahan tersebut menyebabkan sensitisasi
sehingga harus 0aspada dalam penggunaannya.
Ri3anl. Merupakan serbuk ber0arna kuning yang larut dalam air. Biasanya
"A
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
11/12
digunakan sebagai kompres luka atau lesi yang eksudati& dalam larutan A,=-"@.
Kali0! per!an$ana#. *elain sebagai antiseptik larutan kalium permanganat
mempunyai si&at sebagai oksidator sehingga baik untuk membersihkan luka yang
kotor. Digunakan dalam konsentrasi ":"AAAA, dalam bentuk kristal yang dilarutkan
dalam air, yang akan memberikan 0arna merah jambu .
P3idn idin. Merupakan kompleks yodium dengan poli$inyl pyrolidon. Bahan ini
lebih disenangi karena tidak toksik dan tidak iritati&, 0alaupun pada beberapa orang
dapat timbul alergi. *elain pada kulit dapat juga digunakan untuk selaput lendir jalan
lahir. 6ersedia dalam konsentrasi "-"A@ dalam bentuk salep dan solosio.
Alk%l. Biasanya dipakai etilalkohol atau isopropilalkohol. *i&at antiseptiknya
paling besar pada konsentrasi A@. Penggunaannya hanya dioleskan atau kompres.
Pada luka sayat tidak dianjurkan karena dapat terjadi presipitasi protein jaringan
sehingga akan membentuk massa bergumpal yang memungkinkan bakteri lebih
mudah tumbuh. *elain itu penggunaan alkohol pada luka sayat akan menimbulkan
rasa pedih dan panas.
5. ANTIPR,RIT,S
Preparat ini merupakan obat simtomatik, digunakan hanya untuk mengurangi
gejala, bukan untuk menyembuhkan. Banyak keluhan gatal yang bersumber tidak
jelas sehingga memerlukan pengobatan simtomatik. Beberapa preparat antigatal
yaitu: kalamin, urea, phenol, mentol dan kam&or serta antihistamin.
Kala!in. Merupkan kombinasi dari seng oksida dan &erri oksida. Biasanya terdapat
dalam bentuk bedak, bedak kocok, krim serta salep.
,rea. Dapat bekerja sebagai antigatal karena e&ek hidrasi kulit dan emolient.
Digunakan pada konsentrasi !-"A@ pada basis krim. *ebaiknya digunakan pada kulit
""
-
8/13/2019 27-Dermato-terapi-referat
12/12
yang utuh karena dapat menyebabkan rasa panas atau terbakar.
'enl, !en#l dan ka!"r. Merupakan deri$at &raksi oleoresin dari tumbuh-
tumbuhan. Penggunaannya dengan konsentrasi A,=-"@ yang ditambahkan pada lotio
atau krim dan bere&ek sebagai pendingin. Bila konsentrasi lebih dari !@ dapat
berakibat iritasi dan nekrosis lokal, terutama bila dipakai pada kulit yang tidak utuh.
An#i%is#a!in. 8alaupun antihistamin topikal tersedia dalam bentuk krim, namun
perlu diingat bah0a antihistamin merupakan bahan pemeka atau sensiti7er yang poten
sehingga menyebabkan dermatitis kontak alergi. 1leh karena itu tidak dianjurkan
penggunaannya dalam klinik.
"!