2

28
2. Dowager’s Hump Dowager’s hump bisa terjadi pada laki-laki atau perempuan yang mengalami osteoporosis. Dowager’s hump biasanya disebabkan oleh kompresi pada tulang belakang. Kondisi ini menyebabkan tulang belakang menjadi condong ke depan, sehingga terjadi punuk di bagian atas punggung. Dowager’s hump bisa dicegah dengan melakukan upaya pencegahan osteoporosis. Arti osteoporosis secara harfiah adalah terjadinya keropos tulang membentuk porus-porus seperti spons. Gangguan ini melemahkan tulang dan mengakibatkan sering terjadinya patah tulang. Tulang yang normal terdiri dari protein, kolagen, dan kalsium, yang semuanya memberikan kekuatan tulang. Tulang yang terkena osteoporosis dapat patah (fraktur) karena cedera kecil yang biasanya tidak akan menyebabkan tulang patah. Fraktur tersebut bisa berupa retak/remuk, seperti pada patah tulang pinggul, atau patah (seperti pada tulang belakang). Bagian punggung, pinggul, rusuk, dan pergelangan tangan merupakan daerah umum terjadinya patah tulang akibat osteoporosis, meskipun fraktur osteoporosis dapat terjadi di hampir semua tulang rangka. Serem yaa… Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang (WHO 1994). Gejala osteoporosis sering diabaikan oleh pasien karena tidak ada gejala spesifik. Gejala dapat berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering terjadi pada punggung. Patah tulang yang paling umum terjadi di bagian pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Terjadinya patah tulang ini meningkat seiring meningkatnya usia baik pada wanita maupun pria. Patah tulang belakang dapat berimbas pada beberapa konsekuensi yang cukup serius, antara lain: menurunnya tinggi badan, rasa sakit pada punggung yang menyiksa, dan berubahnya bentuk tulang. Sedangkan patah tulang pinggul, terkadang dibutuhkan operasi lebih lanjut untuk penanganannya.

description

2

Transcript of 2

Page 1: 2

2. Dowager’s Hump

Dowager’s hump bisa terjadi pada laki-laki atau perempuan yang mengalami osteoporosis. Dowager’s hump biasanya disebabkan oleh kompresi pada tulang belakang.

Kondisi ini menyebabkan tulang belakang menjadi condong ke depan, sehingga terjadi punuk di bagian atas punggung. Dowager’s hump bisa dicegah dengan melakukan upaya pencegahan osteoporosis.

Arti osteoporosis secara harfiah adalah terjadinya keropos tulang membentuk porus-porus seperti spons. Gangguan ini melemahkan tulang dan mengakibatkan sering terjadinya patah tulang. Tulang yang normal terdiri dari protein, kolagen, dan kalsium, yang semuanya memberikan kekuatan tulang. Tulang yang terkena osteoporosis dapat patah (fraktur) karena cedera kecil yang biasanya tidak akan menyebabkan tulang patah. Fraktur tersebut bisa berupa retak/remuk, seperti pada patah tulang pinggul, atau patah (seperti pada tulang belakang). Bagian punggung, pinggul, rusuk, dan pergelangan tangan merupakan daerah umum terjadinya patah tulang akibat osteoporosis, meskipun fraktur osteoporosis dapat terjadi di hampir semua tulang rangka. Serem yaa…

Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang (WHO 1994).

Gejala osteoporosis sering diabaikan oleh pasien karena tidak ada gejala spesifik. Gejala dapat berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering terjadi pada punggung.

Patah tulang yang paling umum terjadi di bagian pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Terjadinya patah tulang ini meningkat seiring meningkatnya usia baik pada wanita maupun pria.

Patah tulang belakang dapat berimbas pada beberapa konsekuensi yang cukup serius, antara lain: menurunnya tinggi badan, rasa sakit pada punggung yang menyiksa, dan berubahnya bentuk tulang. Sedangkan patah tulang pinggul, terkadang dibutuhkan operasi lebih lanjut untuk penanganannya.

Kabar baiknya, sekarang ini osteoporosis dapat ditangani dengan kombinasi solusi yang tepat! Penggabungan antara perubahan pola hidup dan pengobatan yang tepat akan menghindarkan Anda dari resiko patah tulang.Osteoporosis terjadi bila hilangnya massa tulang lebih besar daripada produksinya. Beberapa penyebab Osteoporosis:

1). Primer

A. Osteoporosis postmenopausalTerjadi karena turunnya kadar estrogen, hormon utama pada wanita yang menyebabkan osteoklas ( sel perusak tulang) menjadi lebih aktif dan pembentukan tulang menurun sehingga hilangnya massa tulang berlangsung dengan cepat. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun

Page 2: 2

lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.B. Osteoporosis senilisMerupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

2).Osteoporosis sekunder

Dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.

3) Osteoporosis juvenil idiopatik

Merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang

Source : Iofbonehealth

Gejala

Beberapa penderita penyakit ini tidak memiliki gejala-gejala khusus. Penyakit ini diketahui setelah melakukan pemeriksaan. Namun terdapat gejala-gejala umum osteoporosis yaitu :

1. Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

2. Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.

3.  Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya

Page 3: 2

dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.

Pengobatan

Dalam pengobatan osteoporosis ditujukan dalam pengobatan untuk meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.

Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.Alendronat berfungsi:mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopausemeningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggulmengurangi angka kejadian patah tulang.Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.

Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya di atasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya osteoporosis dapat melakukan hal-hal berikut :1. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium

yang cukup2. Melakukan olah raga dengan beban misalnya berjalan dan menaiki tangga akan

meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.

3. Mengkonsumsi obat untuk beberapa orang tertentu seperti estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa

Page 4: 2

memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.

4. Apa akibat osteoporosis?

5. Patah tulang osteoporosis menyebabkan rasa sakit yang cukup besar, penurunan kualitas hidup, dan kecacatan. Sampai 30% dari pasien yang menderita patah tulang pinggul akan memerlukan perawatan jangka panjang. Pada pasien lansia dapat terjadi pneumonia dan emboli paru karena bekuan darah di vena kaki dapat mengalir ke paru-paru, akibat istirahat terlalu lama setelah patah tulang pinggul. Selain itu, sekali seseorang telah mengalami patah tulang belakang akibat osteoporosis, ia berisiko sangat tinggi menderita patah tulang lainnya dalam waktu dekat (beberapa tahun berikutnya). Sekitar 20% wanita menopause yang mengalami patah tulang belakang akan menderita patah tulang belakang baru di tahun berikutnya.

6. Faktor apa yang menentukan kekuatan tulang?

7. Massa tulang (kepadatan tulang) ditentukan oleh jumlah tulang dalam struktur rangka. Umumnya, semakin tinggi kepadatan tulang, semakin kuat tulang. Kepadatan tulang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, yang pada gilirannya kadang-kadang dimodifikasi oleh faktor lingkungan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pria memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi daripada wanita, dan orang ras Afrika-Amerika memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi daripada ras Kaukasia (kulit putih) atau Asia. Biasanya, kepadatan tulang terakumulasi selama masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun. Kepadatan tulang kemudian dipelihara selama sekitar 10 tahun. Setelah umur 35, baik pria maupun wanita biasanya akan kehilangan 0,3% -0,5% dari kepadatan tulang mereka per tahun sebagai bagian dari proses penuaan. Estrogen penting dalam mempertahankan kepadatan tulang pada wanita. Ketika level estrogen menurun setelah menopause, kehilangan kepadatan tulang akan terjadi semakin cepat. Selama lima sampai 10 tahun pertama setelah menopause, perempuan bisa kehilangan kepadatan tulang sampai dengan 2% -4% per tahun! Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya sampai dengan 25% -30% dari kepadatan tulang mereka selama jangka waktu tersebut. Hilangnya tulang yang dipercepat setelah menopause merupakan penyebab utama osteoporosis pada wanita, disebut sebagai osteoporosis postmenopause.

8. Apa saja faktor resiko yang menyebabkan osteoporosis?

9. Berikut adalah faktor yang akan meningkatkan risiko osteoporosis:

10. • Jenis kelamin perempuan

11.  • ras Kaukasia atau ras Asia

12. • Rangka tubuh yang kecil dan tipis

13.  • Riwayat keluarga osteoporosis

Page 5: 2

14. • Mereka yang punya riwayat patah tulang sebagai orang dewasa

15.  • Merokok • konsumsi alkohol berlebihan

16.  • Kurangnya olah raga

17.  • Diet rendah kalsium

18. • Malabsorpsi (nutrisi tidak benar diserap dari sistem pencernaan)

19.  • tingkat estrogen rendah pada wanita (seperti terjadi pada menopause atau dengan operasi pengangkatan awal kedua ovarium)

20. • Rendahnya kadar testosteron pada pria (hipogonadisme)

21.  • Kemoterapi yang dapat menyebabkan menopause dini karena efek racun pada ovarium

22. • Amenore (hilangnya periode menstruasi) pada wanita muda yang terkait dengan estrogen yang rendah dan osteoporosis; amenore dapat terjadi pada wanita yang menjalani latihan yang sangat kuat dan pada wanita dengan lemak tubuh yang sangat rendah, misalnya, wanita dengan anorexia nervosa

23. • peradangan kronis, karena penyakit kronis seperti rheumatoid arthritis atau penyakit hati

24. • Imobilitas, seperti setelah stroke,

25. • Hipertiroidisme, suatu kondisi dimana terlalu banyak hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid (seperti pada penyakit Grave’s) atau terlalu banyak mengkonsumsi obat hormon tiroid

26. • Hiperparatiroidisme adalah penyakit dimana terdapat produksi hormon paratiroid berlebihan oleh kelenjar paratiroid, kelenjar kecil yang terletak di dekat atau di dalam kelenjar tiroid. Biasanya, hormon paratiroid mempertahankan tingkat kalsium darah dengan menghilangkan kalsium dari tulang. Pada hiperparatiroidisme yang tidak diobati, hormon paratiroid yang berlebihan dapat menyebabkan terlalu banyak kalsium yang hilang dari tulang, yang dapat menyebabkan osteoporosis.

27. • Kurangnya vit D, sehingga  tubuh tidak dapat menyerap jumlah yang cukup kalsium dari makanan untuk mencegah osteoporosis.

28.  • Penggunaan obat tertentu dapat menyebabkan osteoporosis, misalnya penggunaan jangka panjang dari heparin (obat anti pembekuan darah), obat anti kejang seperti phenytoin (Dilantin) dan fenobarbital, dan penggunaan jangka panjang kortikosteroid oral (seperti prednisone).

29. Apa pengobatan untuk osteoporosis, dan apakah osteoporosis dapat dicegah?

30.  Tujuan pengobatan osteoporosis adalah pencegahan patah tulang dengan mengurangi kehilangan tulang atau, syukur-syukur bisa meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. Meskipun deteksi dini dan pengobatan tepat waktu osteoporosis secara substansial dapat mengurangi risiko patah tulang masa depan, tidak ada pengobatan yang bisa mengatasi osteoporosis dengan sempurna. Dengan kata lain, sulit untuk sepenuhnya

Page 6: 2

membangun kembali tulang yang telah melemah oleh osteoporosis. Oleh karena itu, pencegahan osteoporosis adalah sama pentingnya dengan pengobatan. Berikut ini adalah pengobatan dan langkah-langkah pencegahan osteoporosis:

31. 1. Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, membatasi asupan alkohol yang berlebihan, berolahraga secara teratur, dan mengkonsumsi makanan seimbang dengan cukup kalsium dan vitamin D.

32. 2. Penggunaan obat-obat untuk mencegah kehilangan tulang dan meningkatkan kekuatan tulang, seperti alendronate,  risedronate, raloxifene, ibandronate, kalsitonin, zoledronate,  dan denosumab

33. 3. Menggunakan obat yang meningkatkan pembentukan tulang seperti teriparatide.  

34. Di bawah ini akan dibahas beberapa agen pencegahan dan pengobatan osteoporosis yaitu suplemen Kalsium, Vit D, terapi sulih hormone estrogen,dan beberapa obat lain.

35. Suplemen Kalsium

36. Bangunan tulang yang kuat dan sehat memerlukan asupan makanan yang cukup kalsium sejak masa kecil dan remaja, baik untuk pria maupun wanita. Namun yang perlu diktehaui, bagaimanapun asupan makanan tinggi kalsium atau konsumsi suplemen kalsium saja tidak cukup untuk mengobati osteoporosis dan tidak boleh dianggap sebagai alternatif atau pengganti obat osteoporosis yang lebih poten. Asupan kalsium yang direkomendasikan oleh National Institutes of Health Consensus Conference on Osteoporosis untuk semua orang, dengan atau tanpa osteoporosis adalah:

37. • 800 mg / hari untuk anak-anak 1-10 tahun

38. • 1.000 mg / hari untuk pria, wanita premenopause, dan wanita postmenopause juga menggunakan estrogen

39.  • 1.200 mg / hari untuk remaja dan dewasa muda 11-24 tahun

40.  • 1.500 mg / hari untuk wanita menopause yang tidak menggunakan estrogen

41.  • 1.200 mg-1, 500 mg / hari untuk ibu hamil dan menyusui

42.  • Asupan harian total kalsium tidak boleh lebih 2.000 mg.

43. Sayangnya, survei menunjukkan bahwa rata-rata wanita mengkonsumsi kurang dari 500 mg kalsium per hari dalam makanan mereka, kurang dari jumlah yang direkomendasikan. Kalsium tambahan dapat diperoleh dengan lebih banyak  minum susu, yogurt atau keju, atau dengan mengkonsumsi suplemen maupun dari makanan yang diperkaya kalsium, seperti jus jeruk. Suplemen kalsium karbonat lebih baik digunakan dalam dosis terbagi dan diminum bersama dengan makanan, karena usus mungkin tidak dapat menyerap lebih dari 500 mg kalsium sekaligus. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengkonsumsi suplemen kalsium 1.000 mg adalah dengan membaginya menjadi dua dosis. Demikian juga, dengan dosis 1.500 mg harus dibagi menjadi tiga dosis.

44. Suplemen kalsium umumnya aman dan ditoleransi dengan baik. Efek sampingnya adalah gangguan pencernaan dan sembelit. Jika sembelit dan gangguan pencernaan terjadi

Page 7: 2

dengan suplemen kalsium karbonat, maka dapat digunakan kalsium sitrat. Namun perlu diketahui, bahwa obat-obat tertentu dapat mengganggu penyerapan kalsium karbonat. Contoh obat-obat tersebut antara lain adalah: inhibitor pompa proton seperti omeprazole, lansoprazole, lansoprazole, dan rabeprazole, yang sering digunakan untuk mengobati GERD (acid reflux) atau tukak lambung. Ketika obat ini yang dipakai, sebaiknya dipilih kalsium sitrat.

45. Suplemen Kalsium dan risiko penyakit jantung?

46. Kawan, baru-baru ini dalam sebuah jurnal dilaporkan bahwa konsumsi suplemen kalsium meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, yaitu infark miokardial. (bisa dilihat di http://www.bmj.com/content/341/bmj.c3691.full). Dalam sebuah studi meta analisis dari 15 percobaan acak terkontrol, Dr Mark Bolland dari Universitas Auckland di New Zealand dan rekannya mengevaluasi pennggunaan suplemen kalsium (minimal 500 mg setiap hari) pada lebih dari 12.000 pasien berusia di atas 40 tahun. Temuan itu mengejutkan, yaitu bahwa asupan suplemen kalsium menyebabkan 30% peningkatan risiko yang signifikan untuk serangan jantung. Sebuah kecenderungan peningkatan risiko stroke dan kematian mendadak juga terlihat, namun hasil ini tidak signifikan. Diduga hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan penggumpalan darah dan kekakuan pembuluh darah akibat penumpukan kalsium di dinding arteri. Atas dasar temuan ini, tim peneliti ini menyatakan bahwa mengobati 1000 orang dengan kalsium selama 5 tahun akan mencegah 26 kejadian fraktur/patah tulang, tetapi menyebabkan tambahan 14 kejadian serangan jantung.

 Vitamin D

Sekali lagi, kalsium dan vitamin D adalah fondasi penting untuk menjaga kepadatan tulang dan kekuatan. Vitamin D penting dalam beberapa hal: • Vitamin D membantu penyerapan kalsium makanan dari usus. • Kurangnya vitamin D sendiri dapat menyebabkan berkurangnya kalsium-tulang (osteomalacia), yang selanjutnya melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang. • Vitamin D, bersama dengan kalsium yang memadai (1.200 mg kalsium elemental), telah terbukti dapat meningkatkan densitas tulang dan penurunan patah tulang pada wanita menopause, tetapi tidak pada premenopause atau wanita perimenopause.

Page 8: 2

Manfaatkan sinar matahari utk memperoleh Vit D

Vitamin D dapat berasal dari diet dan kulit. Produksi vitamin D oleh kulit tergantung pada paparan sinar matahari. Bersyukurlah kita yang tinggal di negara tropis yang kaya akan sinar matahari. Jadi manfaatkanlah sinar matahari ini dengan sebaik-baiknya….  Dalam populasi yang tinggal di daerah kurang sinar matahari, vitamin D dalam diet menjadi lebih penting. Dewan Pangan dan Gizi dari Institut of Medicine telah merekomendasikan asupan vitamin D sbb:

• 800 IU / d untuk pria dan wanita berusia lebih dari 71

• 600 IU / d untuk wanita dalam kelompok usia lainnya, laki-laki, dan anak-anak

 • 400 IU / d untuk bayi di bawah 12 bulan

Tapi jika seseorang sudah memiliki osteoporosis, disarankan untuk memastikan 400 IU dua kali per hari sebagai konsumsi sehari-hari biasa, umumnya sebagai suplemen bersama obat yang diresepkan untuk osteoporosis. Tablet multivitamin rata-rata mengandung 400 IU vitamin D. Oleh karena itu, 1 sampai 2 tablet multivitamin sehari mungkin cukup untuk memenuhi jumlah vitamin D yang dibutuhkan. Atau, vitamin D juga dapat diperoleh dalam kombinasi dengan kalsium dalam bentuk tablet, seperti misalnya tablet dengan 600 mg kalsium dan 200 IU vitamin D, dan lain-lain. Namun demikian, penggunaan kronis berlebihan vitamin D plus kalsium juga tidak baik loh….! Yaitu dapat menyebabkan keracunan vitamin D, peningkatan kadar kalsium dalam darah dan urine, dan juga dapat menyebabkan batu ginjal. Karena berbagai suplemen makanan juga dapat mengandung vitamin D, penting untuk meninjau kadar vitamin D dalam suplemen diet sebelum mengkonsumsi tambahan vitamin D.

Terapi hormon (terapi hormon menopause)

Page 9: 2

Terapi hormon estrogen setelah menopause (sebelumnya disebut sebagai terapi penggantian hormon atau HRT) telah terbukti dapat mencegah keropos tulang, meningkatkan kepadatan tulang, dan mencegah patah tulang. Hal ini berguna dalam mencegah osteoporosis pada wanita menopause. Estrogen tersedia secara oral atau sebagai plester kulit. Estrogen juga tersedia dalam kombinasi dengan progesteron seperti pil. Progesteron secara rutin diberikan bersamaan dengan estrogen untuk mencegah kanker rahim yang mungkin timbul dari penggunaan estrogen saja. Wanita yang telah mengalami histerektomi (operasi pengangkatan rahim) dapat menggunakan estrogen saja karena mereka tidak lagi memiliki rahim untuk menjadi kanker. Namun, karena efek samping dari HRT, seperti peningkatan risiko serangan jantung, stroke, pembekuan darah di pembuluh darah, dan kanker payudara, HRT tidak lagi direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang dalam terapi osteoporosis. Sebaliknya, HRT digunakan jangka pendek untuk mengurangi hot flashes menopause.

Apa saja obat-obatan untuk mencegah keropos tulang ?

proses remodeling tulang, ada keseimbangan antara aksi osteoclast dan osteoblast

Saat ini, obat paling efektif untuk osteoporosis yang disetujui oleh FDA adalah agen-agen antiresorptive, yang mengurangi pemindahan kalsium dari tulang. Tulang merupakan struktur dinamis yang hidup, di mana ia terus-menerus dibangun dan diuraikan (diresorpsi). Proses pembangunan tulang dikerjakan oleh sel-sel osteoblast, dan peruraian (resorpsi) tulang dilakukan oleh sel-sel osteoclast. Proses ini merupakan bagian penting dari upaya tubuh untuk mempertahankan tingkat kalsium yang normal dalam darah dan berfungsi untuk memperbaiki retakan kecil dalam tulang yang terjadi akibat aktivitas normal sehari-hari, dan untuk memperbaiki tulang berdasarkan tegangan terjadi pada tulang. Osteoporosis terjadi ketika kecepatan resorpsi tulang melebihi kecepatan pembangunan tulang. Obat antiresorptive menghambat penguraian tulang (resorpsi), sehingga menjaga keseimbangan dalam mendukung tulang membangun kembali dan meningkatkan kepadatan tulang. Obat-obat yang termasuk agen antiresorptive antara lain adalah alendronate, risedronate, raloxifene, ibandronate, kalsitonin,  zoledronate, dan denosumab.

Oya, baru-baru ini diberitakan bahwa obat golongan bifosfonat ini katanya menyebabkan fraktur tulang juga, namun hal ini masih harus dievaluasi lebih jauh. Untuk itu FDA menyarankan penambahan label dan peringatan tentang risiko ini pada kemasan obatnya. Namun demikian, disarankan kepada pasien untuk tidak terlalu takut apalagi segera menghentikan penggunaan obat ini tanpa konsultasi dengan dokter. Informasi tentang hal ini bisa dilihat pada website berikut : http://www.medscape.com/viewarticle/730388.

Page 10: 2

Obat golongan Bisphosphonates (bifosfonat)

Obat-obat golongan bisfosfonat

Bifosfonat mengurangi risiko patah tulang pinggul, patah tulang pergelangan tangan, dan patah tulang belakang pada orang dengan osteoporosis. Alendronate (Fosamax), risedronate (Actonel), ibandronate (Boniva), dan zoledronate (Reclast) adalah termasuk obat golongan bisphosphonates. Untuk mengurangi efek samping dan untuk meningkatkan penyerapan obat, semua bifosfonat digunakan secara oral dan harus diminum pada pagi hari, pada waktu perut kosong, 30 menit sebelum sarapan, dan dengan minimal 240 ml air ( bukan jus). Hal ini meningkatkan penyerapan bifosfonat tersebut. Minum pil dengan posisi duduk atau berdiri (serta jumlah yang cukup minum cairan) dapat meminimalkan kemungkinan pil bersarang di kerongkongan, di mana ia dapat menyebabkan ulserasi dan luka dikerongkongan. Pasien juga harus tetap tegak selama minimal 30 menit setelah minum pil untuk menghindari refluks pil ke dalam kerongkongan. Makanan, kalsium, suplemen zat besi, vitamin dengan mineral, atau antasida yang mengandung kalsium, magnesium, atau aluminium dapat mengurangi penyerapan bifosfonat oral, sehingga mengakibatkan hilangnya efektivitas. Oleh karena itu, bifosfonat oral harus diminum dengan air biasa hanya di pagi hari sebelum sarapan. Juga, tidak boleh mengkonsumsi makanan atau minuman  lain selama minimal 30 menit sesudahnya.

 Alendronate adalah obat antiresorptive biphosphonate. Alendronate disetujui untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis postmenopause serta untuk osteoporosis yang disebabkan oleh obat kortikosteroid.  Alendronate telah terbukti meningkatkan densitas tulang dan mengurangi patah tulang pada tulang belakang, pinggul, dan lengan. Alendronate adalah obat osteoporosis pertama yang juga disetujui untuk meningkatkan kepadatan tulang pada laki-laki dengan osteoporosis. Salah satu efek samping dari alendronate adalah iritasi esofagus (pipa makanan yang menghubungkan mulut ke perut). Peradangan esofagus (esophagitis) dan bisul pada kerongkongan telah dilaporkan jarang dengan menggunakan alendronate.

Risedronate  merupakan obat antiresorptive bifosfonat berikutnya. Seperti alendronate, obat ini telah disetujui untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis postmenopause serta untuk osteoporosis yang disebabkan oleh obat kortikosteroid. Risedronate secara kimiawi berbeda dari alendronate dan memiliki efek samping lebih kecil dalam menyebabkan iritasi kerongkongan. Risedronate juga lebih ampuh dalam mencegah resorpsi tulang dibandingkan alendronate. Ibandronate (Boniva) Ibandronate (Boniva) adalah bifosfonat untuk pencegahan dan pengobatan

Page 11: 2

osteoporosis postmenopause. Ini tersedia dalam formulasi untuk keduanya menggunakan oral harian dan bulanan serta untuk infus setiap tiga bulan.

Zoledronate adalah obat  antiresorptive bifosfonatyang unik, ia diberikan secara  intravena  sekali setiap tahun. Formulasi ini tampaknya memiliki kemampuan yang sangat baik untuk menguatkan tulang dan mencegah patah tulang dari kedua tulang tulang belakang dan non-tulang belakang. Dengan dosis sekali setahun jelas lebih nyaman dipakai oleh pasien. Seperti dengan semua bifosfonat, pasien yang memakai obat ini harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D yang memadai sebelum dan setelah infus obat untuk hasil yang optimal. Umumnya, pasien diberi acetaminophen pada hari diberikan infus dan untuk beberapa hari setelahnya, untuk mencegah nyeri sendi dan otot kecil, dan infus berlangsung sekitar 20-30 menit. Zoledronate digunakan untuk mengobati dan mencegah osteoporosis pada wanita menopause dan meningkatkan massa tulang pada pria osteoporosis. Obat ini  juga digunakan untuk mengobati dan mencegah osteoporosis yang diinduksi glukokortikoid. Zoledronate mengurangi risiko patah tulang setelah trauma patah tulang pinggul, dan tidak boleh digunakan selama atau sebelum kehamilan.

Modulator reseptor estrogen selektif (SERMs)

Raloxifene tergolong obat yang disebut modulator reseptor estrogen selektif (SERMs). SERMs bekerja seperti estrogen dalam beberapa jaringan tetapi sebagai antiestrogen dalam jaringan lain. Dengan demikian, raloxifene dapat bertindak seperti estrogen pada tulang, tapi sebagai antiestrogen pada lapisan rahim di mana efek estrogen dapat memicu kanker.

SERM pertama yang mencapai pasar adalah tamoxifen, yang menghambat efek stimulatif estrogen pada jaringan payudara. Tamoxifen telah terbukti bermanfaat pada wanita yang memiliki kanker pada satu payudara untuk mencegah kanker pada payudara kedua. Raloxifene adalah SERM kedua yang disetujui oleh FDA. Raloxifene telah disetujui untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis pada wanita menopause. Dalam sebuah studi tiga tahun yang melibatkan sekitar 600 wanita menopause, raloxifene ditemukan untuk meningkatkan densitas tulang (dan menurunkan kolesterol LDL) sementara tidak memiliki efek merugikan pada lapisan rahim (yang berarti bahwa tidak menyebabkan kanker rahim). Karena efek antiestrogen nya, efek samping yang paling umum dengan raloxifene adalah hot flashes. Sebaliknya, karena efek estrogenik nya, obat ini meningkatkan risiko penggumpalan darah, termasuk deep vein thrombosis (DVT) dan embolisme paru (bekuan darah di paru-paru). Peningkatan risiko terbesar terjadi selama empat bulan pertama penggunaan. Pasien yang memakai raloxifene harus menghindari periode lama imobilitas selama perjalanan, karena pembekuan darah lebih mudah terjadi. Risiko trombosis vena dalam dengan raloxifene mungkin sebanding dengan estrogen. Obat ini mengurangi risiko patah tulang spinal pada wanita menopause dengan osteoporosis, tapi tidak diketahui apakah ada manfaat yang sama dalam mengurangi risiko patah tulang pinggul.

Calcitonin 

Calcitonin adalah hormon yang telah disetujui oleh FDA di AS untuk mengobati osteoporosis. Calcitonis berasal dari beberapa jenis hewan, tapi  kalsitonin dari ikan salmon adalah yang paling banyak digunakan. Calcitonin dapat diberikan sebagai injeksi di bawah kulit (subkutan), ke

Page 12: 2

dalam otot (intramuskuler), atau dihirup (intranasal).  Calcitonin telah terbukti untuk mencegah keropos tulang pada wanita postmenopause. Pada wanita dengan osteoporosis, kalsitonin telah terbukti meningkatkan densitas dan kekuatan tulang di tulang belakang saja. Calcitonin adalah obat antiresorptive yang lebih lemah dari bisphosphonates. Calcitonin tidak efektif dalam meningkatkan kepadatan tulang dan memperkuat tulang seperti estrogen dan agen antiresorptive lain, terutama bisphosphonates. Selain itu, ia tidak seefektif bifosfonat dalam mengurangi risiko patah tulang belakang dan belum terbukti efektif dalam mengurangi risiko patah tulang pinggul. Oleh karena itu, kalsitonin bukanlah pilihan pertama pengobatan pada wanita dengan osteoporosis. Namun demikian, kalsitonin adalah pengobatan alternatif yang bermanfaat untuk pasien yang tidak dapat mentolerir obat lain.

Teriparatide 

Teriparatide adalah versi sintetis dari hormon manusia, hormon paratiroid, yang membantu mengatur metabolisme kalsium. Tidak seperti obat lain untuk osteoporosis yang mengurangi resorpsi tulang, teriparatide mendorong pertumbuhan tulang baru. Obat ini diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam kulit. Karena keamanan jangka panjang belum diketahui, ia hanya yang disetujui FDA untuk 24 bulan penggunaan. Obat ini diketahui dapat mengurangi fraktur tulang belakang pada wanita dengan osteoporosis, tetapi tidak diketahui apakah ada pengurangan serupa dalam risiko patah tulang pinggul.

Denosumab

Denosumab adalah obat terbaru yang disetujui untuk osteoporosis. Ia merupakan antibodi yang akan menghambat second messenger yang memainkan peran dalam memicu penipisan tulang oleh sel tulang yang bertanggung jawab untuk resorpsi tulang. Denosumab memperkuat tulang dengan meningkatkan kepadatan dan mengurangi fraktur. Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan dua kali dalam setahun di bawah kulit. Denosumab digunakan untuk pengobatan wanita postmenopause dengan osteoporosis yang  berisiko tinggi untuk patah tulang, atau pasien yang telah gagal atau tidak toleran terhadap terapi osteoporosis lain yang tersedia. Denosumab dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi dan hypocalcemia.

Pencegahan osteoporosis akibat kortikosteroid jangka panjang

Pada pasien dengan penyakit tertentu, terutama penyakit system imunitas yang kadang harus menggunakan obat steroid jangka panjang yang dapat menyebabkan osteoporosis, maka perlu dilakukan upaya pencegahan terhadap efek samping tersebut. Kortikosteroid menyebabkan penurunan penyerapan kalsium dari usus, peningkatan hilangnya kalsium melalui ginjal dalam air seni, dan peningkatan hilangnya kalsium dari tulang. Untuk mencegah kehilangan tulang sedangkan pada kortikosteroid jangka panjang, pasien harus

1. mengkonsumsi kalsium yang memadai (1.000 mg setiap hari jika premenopause, 1.500 mg setiap hari jika menopause) dan asupan vitamin D, namun, kalsium sendiri atau dikombinasikan dengan vitamin D tidak dapat diandalkan untuk mencegah keropos tulang dari kortikosteroid kecuali ditambahkan obat lain;

Page 13: 2

2. mendiskusikan dengan dokter untuk penggunaan bifosfonat, seperti alendronate, risedronate, atau zoledronate, yang telah disetujui untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis akibat kortikosteroid

Tulang merupakan jaringan yang hidup dan tumbuh.  Tulang terdiri sebagian besar dari kolagen, suatu protein yang membentuk rangka tulang yang lunak dan kalsium fosfat merupakan mineral yang membuat keras dan kuat rangka tersebut.

Kombinasi dari kolagen dan kalsium membuat tulang lentur dan kuat,  yang akan membantu menahan tekanan. Lebih dari 99% dari kalsium tubuh terdapat pada  tulang dan gigi, sisanya 1 % terdapat pada darah.

Selama hidup anda, tulang yang tua disingkirkan (resorpsi) dan tulang yang baru dibentuk pada rangka (formasi). Selama masa anak-anak  dan remaja, tulang baru di bentuk lebih cepat daripada tulang lama (yang disingkirkan), sehingga tulang menjadi lebih besar, berat dan padat. Formasi tulang lebih cepat dibandingan resorpsi tulang sampai massa tulang puncak (kekuatan dan kepadatan tulang maksimum) yang dicapai sekitar usia 30. Setelah usia ini, resorpsi tulang akan melampaui formasi tulang.

Untuk wanita, kehilangan massa tulang paling cepat terjadi setelah menoupause dan hal itu berlanjut terus. Osteoporosis yang sebagian besar mempengaruhi wanita juga mempengaruhi laki-laki yang akan berkembang ketika resorpsi tulang terjadi terlalu cepat atau ketika formasi terjadi terlalu lambat. Osteoporosis kemungkinan akan terjadi jika anda tidak mencapai massa tulang puncak selama waktu pembentukan tulang.

FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG TIDAK DAPAT ANDA UBAH :

JENIS KELAMIN - kemungkinan anda terkena osteoporosis lebih besar bila wanita. Wanita memiliki jaringan tulang yang kurang dan kehilangan tulang lebih cepat dibandingkan pria oleh karena perubahan yang terjadi terkait menopause.

USIA – semakin tua usia anda, resiko anda terkena osteoporosis semakin besar. Tulang anda menjadi lebih tipis dan lemah seperti bertambahnya usia anda.

UKURAN TUBUH – wanita dengan tulang yang tipis dan kecil memiliki resiko yang lebih besar

RAS – wanita Asia dan Kaukasia memiliki resiko yang paling tinggi. Wanita Afro-Amerika dan Hispanik memiliki resiko yang lebih rendah akan tetapi resiko yang signifikan.

SEJARAH KELUARGA – resiko fraktur dapat terjadi karena bagian dari keturunan. Anda yang memiliki orang tua dengan sejarah terjadinya fraktur, kemungkinan juga akan terjadi penurunan massa tulang dan beresiko terjadi fraktur

FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG DAPAT ANDA UBAH :

Page 14: 2

HORMON SEX – Ketiadaan menstruasi yang abnormal pada periode menstruasi (amenorrhea), kadar estrogen yang rendah (menoupause) dan kadar testoteron pada laki-laki yang rendah dapat membawa kepada osteoporosis.

ANOREKSIA NERVOSA- Ditandai dengan rasa takut yang tidak rasional akan kelebihan berat badan, kelainan pola makan ini dapat meningkatkan resiko osteoporosis

ASUPAN KALSIUM DAN VITAMIN D – Pola makan yang rendah kalsium dan vitamin D akan membuat anda cenderung kehilangan massa tulang.

PENGGUNAAN OBAT-OBATAN – Penggunaan jangka panjang glukokortikoid dan beberapa anti konvulsan dapat menyebabkan terjadinya kehilangan kepadatan tulang dan fraktur

GAYA HIDUP – Gaya hidup yang tidak aktif atau istirahat berbaring yang lama akan cenderung untuk melemahkan tulang

MEROKOK – Rokok buruk untuk tulang, juga untuk jantung dan paru-paru

ASUPAN ALKOHOL – Konsumsi alkohol yang berlebihan akan meningkatkan resiko kehilangan tulang dan fraktur

PENCEGAHAN

Untuk mencapai massa tulang yang optimal dan pembentukan jaringan tulang yang terus menerus, terdapat beberapa faktor yang harus anda pertimbangkan :

KALSIUM :

Suplai kalsium yang tidak mencukupi akan memiliki andil terjadi osteoporosis. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rendahnya asupan kalsium dikaitkan dengan rendahnya massa tulang, kehilangan tulang yang cepat, dan angka kejadian fraktur yang tinggi.

Sumber kalsium yang baik termasuk produk susu rendah lemak seperti : susu, yogurt, keju dan es krim; sayuran berdaun hijau tua seperti : brokoli, bayam,  sayuran lainnya; ikan sardin dan salmon dengan tulangnya; tahu; kacang almond; dan makanan yang diperkaya dengan kalsium, seperti jus jeruk, sereal dan roti.

REKOMENDASI ASUPAN KALSIUM (mg/hari)

NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES (1997)

Page 15: 2

VITAMIN D :

Vitamin D memainkan peranan penting pada penyerapan kalsium dan kesehatan tulang. Vitamin D secara alami dibentuk di kulit melalui paparan sinar matahari. Sementara banyak orang yang mampu mendapat cukup vitamin D secara alami, ada beberapa penelitian memperlihatkan produksi vitamin D menurun pada manula, pada orang yang lebih banyak berada di dalam rumah dan pada orang-orang  selama musim dingin.  Tergantung pada situasi , anda mungkin memerlukan supplemen untuk memastikan asupan vitamin D harian antara 400-800 UI (Unit Internasional).

Pengukuran BMD dapat mengindentifikasi osteoporosis, menentukan resiko  terjadinya fraktur dan mengukur respon pengobatan osteoporosis yang dijalani.

Alat BMD digunakan sebagai :

Mendeteksi kepadatan tulang yang rendah sebelum terjadinya fraktur Menegakkan diagnosa osteoporosis jika anda telah mengalami satu atau lebih fraktur

Memperkirakan kemungkinan fraktur di masa mendatang

Menentukan kehilangan angka tulang anda dan/ atau memonitor manfaat dari pengobatan jika pengukuran dilakukan pada dengan interval satu tahun atau lebih.

Teknik Mengukur Massa Tulang

Page 16: 2

Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengukur massa tulang:

1. Radiograf (X-ray Konvensional)Metode ini tidak dapat mendeteksi berkurangnya massa tulang. X-ray berguna untuk menentukan ada tidaknya patah tulang osteoporosis yang telah telah terjadi tanpa diketahui penderita.

2. Absorptiometri Photon TunggalDisebut juga Single Photon Absorptiometry (SPA), merupakan metode pertama yang dioperasikan secara otomatis untuk mengukur massa tulang. Densitometer mengukur kandungan mineral pada tulang lengan bawah dengan menghitung berapa banyak sinar gamma yang diserap, semakin banyak absorpsi, semakin besar pula kandungan mineral tulang dan semakin besar juga densitas tulang. SPA mengukur kedua jenis tulang, kortikal, dan trabekular. Selama lebih dari 5 tahun, kebanyakan SPA telah digantikan dengan single X-ray absorptiometer (SXA) atau absorptiometer X-ray tunggal. Kecepatan SXA sama dengan SPA, tapi SXA tidak menggunakan isotop dan tidak menghitung sinar gamma,namun menggunakan sumber X-ray, jumlah radiasinya kecil, dan kekuatan sumber X-ray tidak berkurang.

3. Absorptiometri X-ray Energi GandaDisebut juga Dual Energy X-ray absorptiometry (DXA).Bagian tulang seperti tulang punggung dan pinggul dikelilingi dengan berbagai jaringan halus, termasuk lemak, otot, pembuluh darah, dan organ-organ perut. Jaringan-jaringan ini membatas penggunaaan SPA atau SXA karena metode ini tidak dapat menembus jaringan halus, dan hanya dapat digunakan untuk tulang yang berada di dekat kulit. DXA memungkinkan kita untuk mengukur massa tulang di permukaan maupun di bagian yang lebih dalam. DXA juga digunakan untuk mengukur total kandungan dan densitas mineral tulang pada distal lengan bawah dan tumit.

4. Tomografi Komputasi KuantitifDisebut juga Quantitative Computed Tomografhy (QCT), berfungsi untuk menemtukan awal berkurangnya tulang trabekular pada tulang punggung. Pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur resiko patah tulang punggung pada wanita. Namun QCT umumnya tidak digunakan untuk mengukur atau memonitor densitas mineral tulang.

5. Tomografi Komputasi Kuantitatif PheripheralQCT Pheripheral (PQCT) telah dikembangkan untuk mengukur tulang trabekular lengan bawah dan tulang kortikal serta trabekular. Dosis radiasi hampir sama dengan X-ray regular pada lengan. Walaupun dosis radiasi lebih rendah dari QCT yang digunakan untuk mengukur BMD tulang punggung, namun tetap jauh lebih tinggi daripada teknik pengukuran tulang yang ada. Untuk saat ini, teknik tersebut dapat digunakan untuk menentukan resiko patah tulang osteoporosis pada tulang pheripheral.

6. Pengukuran Ultrasound pada tulangDigunakan untuk mendiagnosa berbagai kerusakan. Dalam mendiagnosa

Page 17: 2

osteoporosis, Alat Quantitative Ultrasound (QUS) mengukur kecepatan gelombang suara yang bergerak sepanjang tulang. Jika tulang tebal, gelombang suara akan bergerak lambat. Tapi jika tulang kortikal luar tipis dan tulang trabekular interior tipis, gelombang suara akan bergerak cepat. Dengan demikian, waktu transit dari gelombang suara dapat dikaitkan dengan jumlah tulang dan struktur trabekular pada bagian dalam tulang.

Macam-macam Densitometer

1. SPA (Single Photon Absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan.

2.SXA (Singel Energy x-ray absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan atau tumit.

3. Ultrasound untuk mengukur densitas tulang tumit, digunakan untuk skrining

4.QCT (Quantitative Computed Tomography) untuk mengukur belakang dan pinggang.

5. DEXA untuk mengukur tulang belakang, pinggul, atau seluruh tubuh.

6.PDXA (Peripheral Dual Energy x-ray Absorptiometry) untuk mengukur pergelangan tangan,

tumit atau jari.

7. RA (Radiographic Absorptiometry) menggunakan sinar x pada tangan atau

sepotong metal kecil untuk menghitung kepadatan tulang.

8. DPA (Dual Photo Absorptiometry) untuk mengukur tulang belakang,

pinggang atau seluruh tubuh.

4.   Cara Kerja Bone Densitometer

Untuk mendiagnosa osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan

yang menilai kepadatan tulang. Di Indonesia dikenal 3 cara penegakan diagnosa penyakit

osteoporosis, yaitu:

A. Densitometer (Lunar) menggunakan teknologi   DXA   (dual-energy x-ray absorptiometry).

Pemeriksaan ini merupakan gold standard diagnosa osteoporosis. Pemeriksaan kepadatan tulang

ini aman dan tidak menimbulkan nyeri serta bisa dilakukan dalam waktu 5-15 menit.

    DXA sangat berguna untuk:

o    wanita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis

o    penderita yang diagnosisnya belum pasti

o    penderita yang hasil pengobatan osteoporosisnya harus dinilai secara akurat

B. Densitometer-USG.

     Pemeriksaan ini lebih tepat disebut sebagai screening awal penyakit osteoporosis. Hasilnya pun

hanya ditandai dengan nilai T dimana nilai lebih -1 berarti kepadatan tulang masih baik, nilai

Page 18: 2

antara -1 dan -2,5 berarti osteopenia (penipisan tulang), nilai kurang dari -2,5 berarti osteoporosis

(keropos tulang). Keuntungannya adalah kepraktisan dan harga pemeriksaannya yang lebih

murah.

C. Pemeriksaan laboratorium untuk osteocalcin dan dioksipiridinolin,   CTx. Proses pengeroposan

tulang dapat diketahui dengan memeriksakan penanda biokimia CTx (C-

Telopeptide). CTx merupakan hasil penguraian kolagen tulang yang dilepaskan ke dalam

sirkulasi darahsehingga spesifik dalam menilai kecepatan proses pengeroposan tulang.

Pemeriksaan CTx juga sangat berguna dalam memantau pengobatan menggunakan antiresorpsi

oral. 

Proses pembentukan tulang dapat diketahui dengan memeriksakan penanda bioklimia N-

MID-Osteocalcin. Osteocalcin merupakan protein spesifik tulang sehingga pemeriksan ini dapat

digunakan saebagai penanda biokimia pembentukan tualng dan juga untuk menentukan

kecepatan turnover tulang pada beberapa penyakit tulang lainnya. Pemeriksaan osteocalcin juga

dapat digunakan untuk memantau pengobatan osteoporosis.

Di luar negeri, dokter dapat pula menggunakan metode lain untuk mendiagnosa penyakit

osteoporosis, antara lain:

1. Sinar x untuk menunjukkan degenerasi tipikal dalam tulang punggung bagian bawah.

2. Pengukuran massa tulang dengan memeriksa lengan, paha dan tulang belakang.

3. Tes darah yang dapat memperlihatkan naiknya kadar hormon paratiroid.

4. Biopsi tulang untuk melihat tulang mengecil, keropos tetapi tampak normal

Dari berbagai metode pengukuran densitas tulang yang digunakan saat ini, metode yang

berdasarkan x-ray (khususnya dual energy x-ray absorptiometry (DXA)) terbanyak

digunakan.Teknik ini secara bertahap menggantikan teknik ionisasi lain yang menggunakan

radiasi gamma.

Karekteristik terpenting yang menjadikan suatu alat ukur sebagai pilihan untuk menegakkan diagnosis adalah akurasi dari alat tersebut.    Hasil Pemeriksaan

Page 19: 2

Bone densitometri tulang mengukur padatnya tulang di daerah tubuh tertentu dan dapat

mendeteksi osteoporosis sebelum terjadi patah tulang. Dengan kata lain, pemeriksaan ini

membantu Anda memprediksi kemungkinan patah tulang pada masa depan dan menentukan

tingkat BMD (Bone Mineral Density) saat Anda kehilangan tulang. Informasi ini dapat

membantu dokter dalam mendiagnosis osteoporosis dan menyarankan Anda dalam pencegahan

dan pengobatan yang sesuai untuk penyakit ini. Bonedensitometer menggunakan sejumlah kecil

dari x-ray untuk menghasilkan gambar tulang belakang, pinggul, lengan, atau seluruh tubuh. X-

ray adalah terdiri dari dua tingkat energi, yang diserap secara berbeda oleh tulang dalam tubuh.

Hasil tes

T skor - Angka ini menunjukkan jumlah tulang Anda dibandingkan dengan nilai orang

dewasa muda lain dari gender yang sama dengan massa tulang puncak. Nilai T digunakan untuk

memperkirakan risiko Anda mengembangkan fraktur.

         Normal: T-score yang berada di atas-1 

         Osteopenic: T-score adalah antara -1 dan -2,5 (kepadatan tulang yang rendah) 

         Osteoporosis: T-skor di bawah -2,5

Z skor - Jumlah ini mencerminkan jumlah tulang Anda dibandingkan dengan orang lain

dalam kelompok usia dan jenis kelamin yang sama. Jika skor ini luar biasa tinggi atau rendah,

hal itu mungkin menunjukkan kebutuhan tes medis lebih lanjut.

         5. Keunggulan Bone Densitometer

Bone densitometri sendiri ditetapkan oleh WHO (World Helath Organization) sebagai

Golden Standard dalam pemeriksaan massa tulang karena memiliki keunggulan antara lain:

  akurasi dan presisi hasil yang lebih baik

  resolusi hasil yang tinggi

  waktu yang singkat

Page 20: 2

        paparan radiasi yang rendah