2.3.11. PERATURAN UMUM PEK. TATA SUARA.pdf
-
Upload
imam-maulana -
Category
Documents
-
view
433 -
download
48
description
Transcript of 2.3.11. PERATURAN UMUM PEK. TATA SUARA.pdf
PERATURAN UMUM
PEKERJAAN TATA SUARA
1. PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA SUARA
1.1. PERATURAN PEMASANGAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan
sebagai berikut :
a. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku secara
nasional.
b. PERDA yang berkaitan dengan jenis instalasi yang dirancang atau yang
berpengaruh terhadap pengoperasian jenis instalasi yang dirancang.
c. PUIL dan SNI, pedoman teknik dan rekomendasi dari instansi yang berwenang
mengenai jenis instalasi yang dirancang.
1.2.GAMBAR - GAMBAR
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan service maintenance
jika peralatan peralatan sudah dioperasikan.
3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan
detail kepada Direksi/MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.
Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong dianggap telah
mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar- gambar instalasi terpasang yang
disertai dengan operating dan Maintenane Instruction serta harus diserahkan
kepada Direksi/MK pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid
serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi + CAD file.
1.3. KOORDINASI
1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.4.. PELAKSANAAN PEMASANGAN
1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap 3
(tiga) untuk disetujui.
2. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Pemborong harus segera menghubungi Direksi/MK. Pengambilan ukuran
dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab
Pemborong.
3. Pemborong sebelum melakukan pekerjaan diminta untuk mengajukan schedule
pelaksanaan instalasi dan schedule on site peralatan.
4. Pemborong mengajukan persetujuan material dengan dilengkapi brochure dan
spesifikasi teknis dari unit yang dipilih.
5. Mangajukan sertifikat garansi dari agen yang bersangkutan dari merek yang
dipakai.
1.5. TESTING DAN COMMISSIONING
1. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib mengajukan
terlebih dahulu methoda, jadwal Testing dan Commissioning
2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi/MK untuk mengetahui apakah
keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta.
3. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk mengadakan
testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.
4. Test dan Comissioning yang menggunakan fasilitas proyek akan menjadi
tanggung jawab pemborong.
1.6. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN
1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung sejak
saat penyerahan pertama.
3. Selama masa pemeliharaan pemborong menempatkan wakilnya dilapangan untuk
melakukan check dan recheck terhadap operational system.
4. Selama masa pemeliharaan pemborong diminta membuat monthly report terhadap
kondisi system.
5. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
6. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan
masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
7. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak melaksanakan
teguran dari Direksi/MK atas perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan,
maka Direksi/MK berhak penyerahkan perbaikan/penggantian/ penyetelan
tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.
8. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-
petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi dan
dapat melaksanakan pemeliharaannya.
9. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti
pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh
Pemborong dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.
10. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
a. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi/ MK.
b. Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instalasi
pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan
Instalasi Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang telah terpasang dapat
dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.
c. Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah
diserahkan kepada MK/Direksi + CAD File.
1.7.LAPORAN - LAPORAN
1. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
2. Kegiatan fisik
Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
Jumlah material masuk/ ditolak
Jumlah tenaga kerja
Keadaan cuaca, dan
Pekerjaan tambah/ kurang
Progress pekerjaan dengan layout lantai yang dikerjakan
Laporan mingguan harus dilengkapi dengan schedule mingguan instalasi dan
material on site.
Laporan bulanan dilakukan dengan melaporkan progress setiap pekerjaan
dengan bobot pekerjaan. Laporan mingguan merupakan ringkasan dari
laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh Project Manager harus
diserahkan kepada Direksi/MK untuk diketahui/ disetujui.
3. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam rangkap 3
(tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
Hasil pengetesan peralatan
Hasil pengetesan kabel
dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan
oleh pihak Direksi/MK.
1.8. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
1. Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Direksi/MK.
2. Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat
diperlukan/ dikehendaki oleh pihak Direksi/MK.
3. Penanggung jawab lapangan minimal S1 dari displin ilmu yang sesuai.
4. Dalam team project diminta juga ditempatkan team engineering yang melakukan
koordinasi teknis dengan pekerjaan lain.
1.9. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak konsultan
Perencana dan Direksi/MK.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada
kepada pihak Direksi/MK dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong kepada
Direksi/MK, secara tertulis dan pekerjaan tambah/kurang/perubahan yang ada
harus disetujui oleh Direksi/MK secara tertulis.
1.10. IJIN - IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.11. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN
1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula, menjadi
lingkup pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada
persetujuan dari pihak Direksi/MK secara tertulis.
1.12. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara periodik
dan tidak kurang dari tiap dua minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada
permintaan dari pihak Direksi/MK/Pemilik dan atau bila ada gangguan dalam
instalasi ini.
1.13. RAPAT LAPANGAN
Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh pemberi tugas.
2. LINGKUP PEKERJAAN TATA SUARA
2.1. UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan
ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
2.2.RUANG LINGKUP (SCOPE) PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA
Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Sistem Tata
Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar scope pekerjaan Sistem Tata Suara yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sentral Sistem Suara, meliputi
unit sumber sinyal suara (program source), unit equalizer, penguat sinyal suara
(audio amplifier), CAR CALL dan Emergency Voice/Evacuation system.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian unit kontrol & monitor, Sistem Rak
peralatan- peralatan Sentral Sistem Suara dan Main Distribution Frame (MDF).
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Kotak Hubung Bagi/Terminal Box di
setiap lantai.
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi Sistem Suara antara
peralatan sentral dan sistem rak dengan Kotak Hubung Bagi di setiap lantai.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loud Speaker) dan
jack mikropon sesuai dengan gambar rencana.
6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel- kabel pemakaian antara Kotak
Hubung Bagi dengan alat pengeras suara dan jack mikropon di setiap lantai.
7. Melakukan Testing, Commissioning & Training.
3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati
persyaratan teknis sebagai berikut :
3.1. KOTAK HUBUNG BAGI/ TERMINAL BOX
Kotak Hubung Bagi ini harus terbuat dari plat besi setebal 2 mm minimum dan
seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat sebelum dicat akhir dengan cat bakar
Acrylic ICI warna kelabu. Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan kunci yang
seragam untuk semua Kotak Hubung Bagi dan terminal penyambungan kabel. Kotak
Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan kabel gland sebanyak jumlah kabel yang
keluar/ masuk.
4. KABEL
Kabel Feeder ke Junction Box yang dipakai adalah jenis NYMHY dengan jumlah
kawat seperti pada gambar rencana. Kabel-kabel distribusi ke masing-masing loud
speaker yang dipakai adalah jenis NYMHY 3 x 1,5 mm2 dan terletak didalam konduit.
4.1. KONDUIT
Jenis konduit yang bisa dipakai adalah PVC High Impact Conduit dengan
diameter dengan minimal 1 ½ kali diamater kabel.
4.2.TANGGA KABEL
Tangga kabel dipasang dishaft dan terbuat dari besi siku 40 x 4 x 4 mm yang
ditempatkan secara bertolak belakang. Tangga kabel ini harus dilengkapi klem yang
terbuat dari aluminium dan mur baut dari stainless steel yang sesuai dengan besarnya
kabel. Tangga kabel ini harus dicat anti karat dengan zinchromat 2 kali sebelum
dipasang.
5. PERALATAN SENTRAL
Unit sumber sinyal suara (program source) meliputi :
1. Emergency Sirene Generator
2. Digital Pre-record Message untuk Evakuasi
3. Microphone untuk (Emergency, Paging, Car Call)
4. Cassette Tape Recorder/Player
5. Radio Tuner
6. CD Player
Sirene Generator harus dapat diaktifkan oleh sinyal dari Master Control Fire Alarm
System yang secara otomatis mengoverride program Sound System, dengan fasilitas
prioritas pertama untuk fungsi emergency/ evakuasi.
Peralatan Sentral Meliputi :
1. Pre Amplifier/ Mixer.
2. Equalizer.
3. Power Amplifier.
4. Digital Pre-record Message Voice Board.
5. Surveillance Board untuk monitoring short, open, ground fault, power amplifier
failure, speaker line failure.
Sistem harus memiliki kemampuan program software/ hardware untuk testing
maintenance untuk simulasi keadaan emergency/ evakuasi.
5.1.LOAD SPEAKER-MELIPUTI :
1. Ceiling Speaker
2. Wall Speaker
3. Column Speaker
4. Horn Speaker
5.2.EMERGENCY SIRENE GENERATOR
Frequency 400/750 Hz
Output Level 100 mV
Indicator : Red Lamp
5.3.MICROPHONE UNTUK CAR CALL
Type : Desk top type dynamic microphone
Directional Characteristic : Cardiodid ( unidirectional )
Output Impedance : 600 ohm, unbalance (at 1 kHz)
Sensitivity : 2,2 mV/pa
Frequency Range : 200 - 10.000 Hz
Output Level : -76 dB (16 mV) 3 dB at 1 KHz
Call Sign : 4 tone
5.4.MICROPHONE UNTUK EMERGENCY/PAGING
Type : Hand held type dynamic microphone
Directional Characteristic : Cardiodid (unidirectional)
Output Impedance : 600 ohm unbalance
Sensitivity : 2,2 mV/pa
Frequency Range : 100 - 10.000 Hz
Output Level : - 58 dB (16 mV) 3 dB at 1 KHz
5.5.MULTI PLAYER
Frequency Response : 50 - 15.000 Hz
Distortion : 3 %
S/N Ratio : 50 dB
Capacity : 2 Player Cassette + 3 Player Disk
5.6.RADIO TUNER AM/FM RECEIVER
Output Level : - 20 dB
Output Impedance : 10 K. Ohm
Distortion : 1 %
S/N Ratio : 70 dB
5.7.PRE AMPLIFIER
Output Level : -20 dB
Output Impedance : 10 K. Ohm
Frequency Response : 30 - 20.000 Hz 1 dB
Distortion : 0,3 % at 1 k Hz
5.8.GRAPHIC EQUALIZER
Frequency Response : 20 - 20.000 Hz 1 dB
Equalization Control : 12 dB
Equalization Center
Frequency : 50 Hz - 15 K Hz (26 point)
Harmonic Distortion : 0,2 % at 1 K Hz
5.9.POWER AMPLIFIER
Frequency Response : 40 - 16.000 Hz 2 dB
Power Output : Sesuai Kebutuhan
Line Voltage : 50 V, 70 V, 100 V
Noise Figure : 80 dB
Input Sensitivity : 0 dBs/775 mV
5.10. EMERGENCY/EVACUATION POWER AMPLIFIER
Power Requirement : 220 VAC, 24 VDC
Rated Output : Sesuai kebutuhan
Frequency Response : 50 – 16.000 Hz
Distorsion : 1%
S/N Ratio : 60 dB
Control Input : Fire Alarm, Pre-record message, Power AC/DC.
Control Output : - AC/DC Power Conditon
Short open, ground leakage
Power Amplifier Failure
5.11. EMERGENCY CONTROL PANEL
Power Source : 24 VAC
Interlock : Fire Alarm
Microphone : – 4 dBV, 60 ohm / PTT
Output : Emergency 0 dB, 15 ohm
Output Control : 10 individual – zone (Expandable)
LCD Display : 30 characters x 4 lines
Monitor Speaker : 3 watt
5.12. PRE-RECORD MESSAGE
Power Requirement : 24 VDC
Output : 0 dB
No. of Playback Program : 8 program (pre-record)
Memory Card : Scan Disk Complact Flash
Frequency Response : 20 – 20.000 Hz
Distortion : 0,3 %
5.13. CEILING SPEAKER
Sound Pressure Level : 90 dB/1 m/1 W
Frequency Response : 300 – 12.000 Hz
Input Inpedance : 3,3 K Ohm/3 W
5 K Ohm/2 W
10 K Ohm/1 W
Speaker Component : 12 cm dia, 8 ohm
5.14. HEAT RESISTANT CEILING SPEAKER
Sound Pressure Level : 100 dB/1 M/1 W
Frequency Response : 500 – 10.000 Hz
Input Impedance : 10 K Ohm
Heat Resisting Temperature : 380° C
5.15. WALL/ BOX SPEAKER
Sound Pressure Level : 91 dB/1 m/1 W
Input Power : 6 W
Frequency response : 100 - 10.000 Hz
Line Voltage : 100 V
Coverage angle : 100
5.16. HORN SPEAKER
Sound Pres. Level : 112 dB/1 m/1 W
Input Power : 15 W
Line Voltage : 70 V, 100 V
Frequency Response : 250 - 10.000 Hz
Dispersion : 120
5.17. COLUMN SPEAKER
Sound Pressure Level : 96 dB/1 m/1 W
Frequency response : 160 - 12.000 Hz
Input Power : 20 W
5.18. VOLUME CONTROL/ ATTENUATOR
Input Impedance : 1 - 4 K. Ohm
Rated Power : 3 W, 6 W, 30 W, 60 W
Input Voltage : 100 V
5.19. SPEAKER SELECTOR SWITCH
10 Channel Selector, 1 all call per unit, jumlah unit sesuai kebutuhan.
5.20. AC POWER SURGE ARRESTOR
Surge Arrestor
High Impulse Rating 4 – 16 kA (8/20 S)
EMI/RFI Filtering
Power Indication LED
5.21. SIGNAL LINE SURGE ARRESTOR
Surge Arrestor
Line Current up to 1,5 A
Max. Surge Rating 20 kA (8/20 S
6. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
6.1. PERALATAN
a. Rak peralatan Tata Suara ini ditempatkan di ruang sesuai dengan gambar rencana.
b. Supply listrik untuk peralatan ini dimasukan dalam kelompok emergency power
genset.
c. Rak peralatan sistem suara ini harus ditanahkan (ground) dengan hambatan max.
2 ohm dan kebal terhadap gangguan (interferensi) dari gelombang radio (RFI)
maupun terhadap gelombang elektromagnetik (EMI) yang ada disekitarnya.
d. Kebutuhan power amplifier dibagi-bagi menurut kebutuhan PA/BGM, Car Call
dan Emergency.
Dan secara keseluruhan bila ada emergency dari MCP-FA, program PA/BGM
dan Car Call di override untuk sirine dan Pre-message Emergency.
5.2.KABEL DAN KONDUIT
a. Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking/tray dan
instalasinya menggunakan pipa conduit.
b. Semua kabel yang dipasang dishaft secara vertikal harus dipasang pada tangga
kabel dan diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.
c. Pemakaian pipa konduit untuk instalasi ini menggunakan pipa konduit PVC. High
Impact.
d. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan
memakai flexible konduit. Isolasi atara urat-urat kabel terhadap tanah minimum
20 M ohm.
e. Kabel untuk emergency speaker menggunakan FRC.
5.2.1. PENGUJIAN/ JAMINAN
Semua peralatan dalam Sistem Suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan
atas bekerjanya sistem setelah ternyata hasil pengujian adalah baik.
Pengukuran sound pressure level dilakukan dengan memakai Sound Level Meter.
Pengukuran impedasi kabel instalasi dilakukan dengan Impedance Meter.
Kontraktor menjamin dengan masa pemeliharaan selama masa 6 (enam) bulan
untuk instalasi dan jaminan peralatan selama masa 1 (satu) tahun setelah masa
pemeliharaan.
6. PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan
untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikan. Pemborong baru
bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari direksi dan perencana.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
No. -->Bahan/ Peralatan -->Merk/ Pembuat
1. Peralatan -->Panasonic, Philips, TOA, Inter-M
2. Kabel -->Yuri, Belden
3. Pipa Conduit PVC (High Impack) -->EGA, Clipsal
4. Surge Arrestor -->Erico, LPI, Viking
Note :
1. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal yang
telah ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.
2. Didalam pengajuan persetujuan material kepada MK/Direksi, Kontraktor yang
telah ditunjuk harus melampirkan copy surat keagenan tunggal dari Prinsipal
produk masing-masing.
3. Peserta tender harus melampirkan diagram sistem yang dilengkapi dengan
type/model sesuai produk yang diajukan dengan mengacu kepada kapasitas sistem
yang dibuat oleh konsultan perencana.