231030230922007-SKRIPSI-UAD-FARMASI-UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium...

2
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L) Merr et Perry) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO SERTA PROFIL GC-MS Oleh : DWI HANI LESTARI 03023092 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2007

Transcript of 231030230922007-SKRIPSI-UAD-FARMASI-UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium...

Page 1: 231030230922007-SKRIPSI-UAD-FARMASI-UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L) Merr et Perry) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO SERTA PROFIL

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA

CENGKEH (Syzygium aromaticum (L) Merr et Perry)

TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO SERTA

PROFIL GC-MS

Oleh :

DWI HANI LESTARI

03023092

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2007

Page 2: 231030230922007-SKRIPSI-UAD-FARMASI-UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L) Merr et Perry) TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO SERTA PROFIL

ii

INTISARI

Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis tumbuhan yang berkhasiat

sebagai obat tradisional, diantaranya adalah tanaman cengkeh (Syzygium

aromaticum (L) Merr et Perry) yang digunakan sebagai anastesi lokal, antiseptik

dan zat aromatika. Salah satu penggunaan tanaman cengkeh tersebut

kemungkinan berhubungan dengan adanya aktivitas antifungi. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas antifungi bunga cengkeh. Telah

dilakukan penelitian tentang uji aktivitas antifungi minyak atsiri bunga cengkeh

(Syzygium aromaticum (L) Merr et Perry) terhadap Candida albicans dan analisis

komponennya dengan menggunakan GC-MS. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui aktivitas minyak atsiri bunga cengkeh terhadap pertumbuhan C.

albicans dengan melihat kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh

minimum (KBM) serta untuk mengetahui kandungan minyak atsiri bunga

cengkeh.

Minyak atsiri bunga cengkeh diperoleh dengan metode destilasi uap air.

Analisa kualitatif minyak atsiri dilakukan secara organoleptis yang meliputi bau,

rasa dan warna serta indeks bias. Untuk mengetahui komponen dalam minyak

atsiri digunakan GC-MS Shimadzu-QP2010S. Pengujian aktivitas antifungi

dilakukan dengan metode dilusi cair. Untuk penentuan KHM terhadap C. albicans

dimulai dengan pembuatan variasi kadar emulsi minyak atsiri bunga cengkeh

dalam propilen glikol 5 %v/v dengan konsentrasi akhir yang digunakan 0,1 %v/v ;

0,05 %v/v ; 0,025 %v/v ; 0,0125 %v/v ; 0,00625 %v/v dan 0,003125 %v/v. Harga

KBM ditentukan dengan menggoreskan larutan uji pemeriksaan KHM pada media

Sabouraud Dextrose Agar (SDA). KHM ditunjukkan oleh konsentrasi terkecil

dimana tidak ada pertumbuhan jamur yang dilihat dari tidak adanya kekeruhan

pada larutan uji, sedangkan KBM ditunjukkan oleh konsentrasi terkecil dimana

tidak ada pertumbuhan jamur pada media SDA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri bunga cengkeh terbukti

mempunyai aktivitas antifungi terhadap C. albicans. Harga KHM tidak dapat

diamati sedangkan KBM minyak atsiri bunga cengkeh sebesar 0,025 %v/v. Hasil

analisis perkiraan komponen kimia dengan GC-MS mununjukkan bahwa minyak

atsiri bunga cengkeh mengandung senyawa eugenol, trans – caryophyllene, alpha

– humulene, eugenol acetate.

Kata kunci : Minyak atsiri bunga cengkeh, C. albicans, GC-MS