229718294-KONDUKSI

download 229718294-KONDUKSI

of 46

description

konduksi

Transcript of 229718294-KONDUKSI

KONDUKSIA.JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUMJudul: PerpindahanKalorSecaraKonduksiB.TUJUAN PRAKTIKUMMengamati perpindahan kalor pada benda secara konduksi.Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam.C.DASAR TEORIKalordidefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor :1.Massa zat.2.Jenis zat (kalor jenis).3.Perubahan suhu.Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:1.Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu.2.Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam,Q = m.UdanQ = m.LDengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg).Konduksiadalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung.Misal, sendok yang teredam dalam mangkuk berisisup panas. Apabila disentuh, ujung sendok akan terasa panas walaupun ujung sendok tersebut tidak bersentuhan langsung dengan sumber kalor (sup panas). Laju perpindahan kalor secara konduksi bergantung pada :oPanjang LoLuas penampang AoKonduktivitas termal k atau jenis bahanoBeda suhu TOleh karena itu, banyak kalor Q yang dapat berpindah selama waktu t tertentu ditulis dengan persamaan berikut :H=kAatauQ= kAt

Makin besar nilai k suatu bahan, makin mudah zat itu menghantarkan kalor. Bahan konduktor mempunyai nilai k besar, sedangkan bahan isolator mempunyai nilai k kecil.Berdasarkan kemampuan menghantar kalor, zat dibagi atas 2 golongan, yaitu :1.Konduktor, yaitu zat yang dapat dengan mudah menghantarkan kalor (contoh : alumunium, baja).2.Isolator, yaitu zat yang sukar menghantarkan kalor (contoh : plastic , kayu ).Bahan yang bersifat konduktor maupun isolator masing-masing mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja sesuai dengan penggunaannya. Sebagai contoh, untuk memanaskan makanan, kita tidak perlu menyentuhkan kalor dari api langsung ke makanan.Akan tetapi dapat kita gunakan panci alumunium yang gagangnya terbuat dari plastik tahan panas. Panci aluunium adalah konduktor yang baik sebagai media untuk memindahkan kalor dari api ke makanan, sedangkan gangang plastik adalah isolatoryang baik sehingga dapat menahan panas dari alumunium ke tangan.Perpindahan kalor secara konduksi dapat terjadi dalam 2 proses, yaitu:1.Pemanasan pada satu ujung zat menyebabkan partikel partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energy kinetiknya bertambah. Partikel partikel dengan energy kinetic lebih besar ini memberikan sebagian energy kinetiknya kepada partikel- partikel tetangganya melalui tumbukan, sehingga partikel- partikel ini memiliki energy kinetic lebih besar. Selanjutnya, partikel- partikel ini memberikan sebagian energy kinetiknya ke partikel- partikel tetangga berikutnya, demikian seterusnya sampai kalor mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi diantara kedua ujung.2.Dalam logam,kalor dipindahkan melalui elektron electron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. Electron bebas ialah electron yang dengan mudah dapat berpindah dari satu atom ke atom lain. Di tempat yang dipanaskan, energy electron- electron bertambah besar. Karena electron bebas mudah berpindah, pertambahan energy ini dengan cepat dapat diberikan ke electron- electron lain yang letaknya lebih jauh melalui tumbukan. Dengan cara ini, kalor berpindah lebih cepat.D.ALAT DAN BAHANBatang seng, besi, kaca, dan tembagaKaki tigaPembakar spiritus dan korek apiLilin atau plastisinE.LANGKAH KERJA1.Letakkan alat konduksi yang terdiri dari empat buah batang masing-masing seng, besi, kaca, dan tembaga di atas tripod ( kaki tiga )2.Buatlah bulatan plastisin dan letakkan pada ujung bawah batang logam.3.Panaskan alat konduksi bahan tersebut dalam pemanas spiritus.4.Amatilah bulatan plastisin , mana yang cepat jatuh dari keempat bahan tersebut.F.DATA HASIL PENGAMATANBahan yang paling cepat meghantaran panas:1.Tembaga2.Aluminium3.Kuningan4.SengG.PERTANYAAN DAN JAWABAN1.Bahan manakah yang plastisinnya cepat jatuh? Mengapa? Apakah semua benda dapat menghantarkan kalor?Jawab:Tembaga.Karena tembaga merupakan konduktor yang paling bagus untuk menghantarkan panas dibandingkan dengan Aluminium, Kuningan ,dan Seng (koefisien konduksi tembaga lebih besar).Tidak, hanya benda logam yang dapat menghantarkan listrik.2.Carilah koofisieninduksi masing-masing bahan dari berbagai sumber?Jawab:Tembaga: 385,0Aluminium: 205,0Kuningan: 109,0Seng: -3.Buatlah table berikut dari bahan yang paling cepat menghantar panas!Jawab:NoNama BahanKoofisien Konduksi

1.Tembaga385,0

2.Aluminium205,0

3.Kuningan109,0

4.Seng-

4.Energi kalor berpindah dari tempat..ke tempat Jawab:Energi kalor berpindah dari tempatyang suhunya tinggi (panas)ke tempat yangsuhunya lebih rendah (dingin).5.Cobalah rasakan permukaan logam di dalam kelas. Manakah yang dingin dan yang panas? Mengapa?Jawab:Logam yang dingin adalah logam yang berada di pojokan kelas atau logam yang ada di lemari/locker, sedangkan logam yang panas adalah logam yang ada di dekat pintu atau jendela.Hal ini disebabkan oleh banyak sedikitnya panas matahari yang mengenai permukaan logam tersebut. Logam yang ada dipojokan kelas atau yang tersimpan di dalam lemari cenderung lebih jarang terkena matahari, jadi suhunya rendah. Sedangkan logam yang berada di dekat pintu atau jendela, cenderung lebih sering terkena panas matahari, sehingga lebih sering menerima kalor dan suhunya juga relatif lebih tinggi.6.Tempat penyimpanan air panas biasanya ditutup dengan bahan tertentu. Sebutkan bahan-bahan yang baik untuk menutup alat tersebut ( missal : untuk termos )? Dan manfaat dari bahan tersebut?Jawab:Bahan-bahan yang biasa untuk menutup alat-alat penyimpan air panas, seperti termos yaitu kaca, besi, logam dan bahan-bahan konduktor lainnya.Manfaat dari bahan-bahan tersebut yaitu dapat mengurangi hilangnya panas dan menahan agar panas air tidak cepat hilang. Karena bahan-bahan tersebut bersifat konduktor, sehingga mudah untuk menyerap panas dan menahan panas tersebut agar tidak hilang.7.Jelaskan bagaimana rompi atau shall penghangat tubuh, membuat tubuh menjadi hangat bagi yang memakainya?Jawab:Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rompi atau shall adalah bahan-bahan yang dapat menahan panas, sehingga kalor yang dikeluarkan oleh tubuh orang tersebut ditahan oleh shall, sehingga tubuh orang yang memakainya akan terasa hangat.8.Jelaskan bagaimana bergeraknya partikel dari batang logam yang dipanasakan bisa sampai ke bagian batang yang masih dingin!Jawab:Karena berdasarkan sifat kalor, molekul molekul kalor bergerak dari bahan yang mempunyai derajat kalor yang lebih tinggi ke bahan yang mempunyai derajat kalor yang lebih rendah. Sehingga apabila dipanaskan aliran kalor tersebut akan terus mengalir dari tempat yang kapasitas kalornya lebih tinggi ke tempat yang kapasitas kalornya lebih rendah.9.Apa yang dapat kamu simpulkan?Jawab:Berdasarkan pengamatan dan percobaan, dapat disimpulkan bahwa:Benda benda yang dapat menghantarkan panas melalui konduksi yaitu benda yang termasuk dalam golongan benda konduktor.Sedang cepat lambatnya kalor merambat tergantung dari jenis benda konduktor.Aliran kalor mengalir dari tempat yang mempunyai derajat kalor yang lebih tinggi (panas) ke tempat yang derajat kalornya lebih rendah (dingin).Bahan yang koefisien konduksinya lebih besar akan lebih cepat menghantarkan panas daripada bahan yang koefisien konduksinya lebih kecil.10.Berikan dua contoh konduktor yang baik dalam kehidupan sehari-hari?Jawab:Bahan alumunium pembuat dandang atau tempat untuk memasak, kaca alumunium pada termos, besi / alumunium pada wajan dan alat masak lain.H.KESIMPULANBerdasarkan pengamatan dan percobaan, dapat disimpulkan bahwa:Benda benda yang dapat menghantarkan panas melalui konduksi yaitu benda yang termasuk dalam golongan benda konduktor.Sedang cepat lambatnya kalor merambat tergantung dari jenis benda konduktor.Aliran kalor mengalir dari tempat yang mempunyai derajat kalor yang lebih tinggi (panas) ke tempat yang derajat kalornya lebih rendah (dingin).Bahan yang koefisien konduksinya lebih besar akan lebih cepat menghantarkan panas daripada bahan yang koefisien konduksinya lebih kecil.Resultan 2 Vektor

.TUJUANMenemukan rumus penjumlahan dua vektor sebidang.

B.DASAR TEORIBesaran fisika yang mempunyai arah seperti misalnya kecepatan, gaya, medan listrik, dan lain sebagainya, lazim dinyatakan dengan apa yang dinamakan vector, yang symbol geometrisnya berwujud anak panah dan secara aljabar berupa jajar bilangan-bilangan yang menyatakan komponen-komponennya. Secara umum, besaran fisika yang mempunyai arah, dinyatakan sebagai vector yang berupa anak panah yang arahnya sejajar dengan arah besaran fisika itu dan panjangnya sebanding serta menyatakan besarnya besaranfisika tersebut (Peter Soedojo, 1995 : 2).

Resultan dua buah vektor dapat di hitung dengan rumus berikut:

Pada bagian lain, resultan vektor dapat di hitung melalui analisisvektor yaitu dengan cara menguraikan vektor menjadi komponen-komponennya.Resultan vektor akan menjadi bagian penting dalam pelajaran fisika misalnya mekanika. Melalui analisis vektor, persoalan mekanika dan dinamika yang sulit di visualisasikan dapat di sederhanakan untuk analisis penyelesaian masalah.

C.ALAT dan BAHAN1.Statif2.Beban3.Benang kasur4.Kertas5.Busur derajat

D.LANGKAH PERCOBAAN1.Susunlah statif, katrol bertangkai, kertas dan beban seperti pada gambar berikut:

2.Aturlah beban A, B, dan C sehingga mencapai keseimbangan (sistem tidak bergerak lagi)3.Ukurlah sudut , kemudian masukkan data percobaan ke dalam tabel.4.Ulangi langkah 1-5 sebanyak 5 kali.

E.HASIL PENGAMATANNo.F1F2FR

1500500500124o

250050075086o

37501000750130o

4750500125057o

5500500100051o

F.ANALISIS DATANo.F12(N)F22(N)FR2(N)Cos 2F1F2cosF12+F22+2F1F2cos

1250.000250.000250.000-0,093-46.388453.612

2250.000250.000562.5000,440220.072720.072

3562.5001.000.000562.500-0,367-550.9371.011.563

4562.500250.0001.562.5000,900674.9001.487.400

5250.000250.0001.000.0000,965482.483982.483

Berdasarkan tabel hasil pengamatan nomor 1, 2, dan 5, maka dalam keadaan F1dan F2yang sama, namun FRdiperbesar akan menghasilkan sudut yang semakin kecil.Hal tersebut dapat dilihat pula pada tabel analisis data nomor 1, 2, dan 5. Pada tabel analisis data tersebut, peneliti menghitung FRdengan menggunakan rumus yang tersedia (menggunakan nilai cos ). Dengan F1dan F2yang sama, namun sudut diperkecil (nilai cos semakin besar), akan menghasilkan FRyang semakin besar.Pada tabel hasil pengamatan nomor 2 dan 5, peneliti membuat nilai F1dan nilai F2berbeda, namun FRdibuat sama. Ternyata, ini menghasilkan sudut yang berbeda. Ini berarti, besar sudut tidak hanya dipengaruhi oleh besar FRmelainkan besar gaya lainnya (F1dan F2).Berdasarkan tabel analisa di atas, dapat dilihat bahwa apabila gaya yang digantungkan pada katrol diubah-ubah, maka sudut akan berubah pula. Pada tabel ini, terdapat nilai yang berbeda antara FRyang dihitung menggunakan rumus dengan FRyang peneliti tetapkan pada sistem (tabel hasil pengamatan).Kesalahan yang terjadi dapat saja saat menghitung besar gaya yang ditunjukkan atau saat menentukan besar sudut. Kesalahan dapat juga terjadi karena bahan yang digunakan saat percobaan sudah tidak bagus lagi keadaannya.

G.KESIMPULAN1.Menentukan gaya berat dapat dilakukan dengan pengukuran gaya secara statis menggunakan statif dan tali. Nilai gaya berat dilihat dari resultan sudut dan massa beban.2.Perubahan yang terjadi pada F1, F2, dan FRakan menghasilkan sudut yang berbeda.3.Besarnya sudut tidak hanya dipengaruhi oleh FR,melainkan juga dipengaruhi oleh besar gaya lain yang bekerja pada sistem.4. Semakin besar sudut yang dibentuk, menghasilkan FRyang semakin kecil (FRberbanding terbalik dengan besar sudut). Ini berlaku bila kondisi F1dan F2dibuat sama.5.Pengukuran dua vector sebidang dapat dihitung melalui rumus:

GAYA GESEK

I.TeoriGaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah. Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak dan dapat pula menyebabkan benda bergerak menjadi diam/berhenti.Gayagesekadalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.benda-benda yang di maksud disini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek, statis, dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya stokes.

II.TujuanMengetahui besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda

III.Alat dan Bahan1.Kereta2.Neraca pegas 2 buah3.Balok kayu 5x5x10 cm (atau benda lainnya)

IV.Cara KerjaIsilah lembar kerja sesuai petunjuk1.Letakkan sebuah balok kayu diatas meja2.Kaitkan ujung neraca pegas pada balok3.Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan dan catat penunjukkan pada skala neraca pegas (saat balok mulai bergerak)4.Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk bergerak.V.Hasil PengamatanHasil Pengamatan gaya gesekNo.Keadaan balokPenunjukkan neraca pegas (Newton)

1Sebelum bergerak0

2Saat bergerak2,5

3Sesudah bergerak1

VI.PembahasanKeadaan balok sebelum bergerak neraca pegas menunjukkan di angka 0 N kemudian pada saat bergerak, neraca menunjukkan angka 2,5 N dan setelah bergerak neraca menunjukkan angka 1 N. Gaya gesek pada saat benda diam adalah 0 dan gaya gesek sebelum bergerak lebih besar dibandingkan dengan sesudah bergerak. Hal ini disebabkan benda diam yang akan bergerak mengalami gaya gesek yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang sudah bergerak dan sedang bergerak.

VII.KesimpulanGaya gesek pada saat benda diam adalah 0 dan gaya gesek sebelum bergerak lebih besar dibandingkan dengan sesudah bergerak. Gaya Gesek yang bekerja pada saat benda diam adalah gaya gesek statis dan gaya gesek yang bekerja pada saat benda bergerak adalah gaya gesek kinetis.

VIII.Jawaban PertanyaanBalok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti g

PRAKTIKUM HUKUM ARCHIMEDES {TELUR TENGGELAM, MENGAPUNG DAN MELAYANG}Bab I : Tujuan PercobaanUntuk membuktikan peristiwa tenggelam, melayang dan mengapungnya suatu benda dan apa pengaruh garam yang dicampurkan dalam air terhadap keadaan benda tersebut.

Bab II : Landasan TeoriHukum Archimedes menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalamigayake atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gayaangkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan. Besarnyagayake atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan :FA=p.V.gKeterangan :FA=gayake atas (N)V = volume benda yang tercelup (m3)p=massajenis zat cair (kg/m3)g = percepatan gravitasi (N/kg)Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum newton juga. Bilagayaarchimedes sama dengangayaberat W maka resultangaya=0 dan benda melayang .- Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang- Jika rapatmassafluida lebih kecil daripada rapatmassatelur maka agar telur berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada volume telur.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan volume telur dan rapatmassacairan sama dengan rapat rapatmassabenda. Jika rapatmassabenda lebih besar daripada rapatmassafluida, maka benda akan mengalamigayatotal ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami duagaya, yaitugayagravitasi ataugayaberat (W) dangayake atas (FA) dari zat cair itu.

Bab III : Alat dan BahanAlat :(1)Gelas,(2)Sendok,(3)Tissue.Bahan :(1)Telur,(2)Air,(3)Garam.

Bab IV : Prosedur Kerja1)Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.2)Gelas diberi air, jangan sampai penuh agar pada saat memasukkan telur airnya tidak tumpah dan dialasi dengan tissue agar tidak basah lantainya.3)Pertama-tama telur dimasukkan dalam gelas yang berisi air tanpa campuran garam kemudian amati yang terjadi.4)Setelah itu dalam gelas dimasukkan satu sendok garam dan aduk perlahan-lahan sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.5)Masukkan lagi satu sendok garam dan aduk secara perlahan-lahan sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.6)Lakukan seterusnya sampai mendapatkan keadaan telur sesuai yang kita perlukan dan inginkan.7)Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan dan buatlah tabel pengamatan untuk mempermudah untuk memahaminya.8)Setelah selesai praktikum bersihkan dan rapikan alat dan bahan sisa praktikum tersebut.Bab V : Hasil Percobaan

Banyaknya garam (sendok)Peristiwa yang terjadi

-Tenggelam

1Tenggelam

2Tenggelam

21/2Melayang

3Terapung

4Terapung

Bab VI : Analisis DataTenggelam

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W) lebih besar darigayake atas (FA).W > FApbVbg >pfVfgpb>pfPada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur tersebut akan tenggelam karena massajenis telur lebih besar daripada massa jenis air. Kemudian air diberi garam 1-2 sendok dan diaduksecara perlahan-lahan, telur masih juga tenggelam karena massa jenis telur masih lebih besar daripadamassa jenis air. Melayang

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W) sama dengangayake atas (FA) atau benda tersebut dalam keadaan setimbangW = FApbVbg =pfVfgpb=pfPada saat air diberi 2 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur akan berada pada keadaan melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan massa jenis telur. Garam disini berfungsi untuk memperbesar massa jenis air. Terapung

Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W) lebih kecil darigayake atas (FA).W > FApbVbg >pfVfgpb>pfPada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi karena semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis zat cairnya atau air.

Bab VII : Kesimpulana) Benda tenggelam karenamassa jenis telur>massa jenis air.b) Benda melayang karenamassa jenis telur=massa jenis air.c) Benda terapung karenamassa jenis telur < massa jenis air.d)Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.Bab VIII : Saran1)Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk secara perlahan-lahan agar telurnya tidak pecah.2)Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar mendapatkan keadaan tenggelam, melayang dan terapung.3)Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati percobaan yang dilakukan. SUHULatar BelakangSuhu adalah ukuran dari panas suatu zat.Semakin panas suatu zat maka suhunya akan tinggi, sedangkan semakin dingin suhunya maka suhunya akan rendah.Panas (kalor) adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui perbedaan suhu. Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi kebenda bersuhu rendah.Benda yang menerima panas, suhunya akan naik atau wuudnya berubah.Benda yang melepas kalor, suhunya akan turun atau wujudnya berubah.Besar kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus dengan:Massa benda (m)Kalor jenis benda (c)Perubahan suhu (T2-T1)Jadi besarnya kalor yang dilepas atau diserap dirumuskan dengan:Q = m c (T2-T1)Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenisKalor yang digunakan untuk menaikkan suhuKalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami bagaimana pengaruh suhu pada suatu zat dan reaksi apa yang ditimbulkan serta mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan suhu bisa berubah.

TINJAUAN PUSTAKASuhumenunjukkan derajatpanasbenda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkanenergiyang dimiliki oleh suatu benda. Setiapatomdalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupagetaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut (Lasmi, 2001)Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alattermometer. Empat macam termometer yang paling dikenal adalahCelsius,Reumur,Fahrenheit danKelvin. Perbandingan antara satu jenis termometer dengan termometer lainnya mengikuti:C:R:(F-32) = 5:4:9 danK=C - 273.(derajat)Karena dar Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273 derajat. Dan derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya dengan derajat Celsius yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya menggunakan atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu, karena jika kita menggunakan Kelvin akan lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lain (Anonim3, 2011)

Kalordidefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit (Anonim2, 2008)1 kaloriadalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1C.1 kalori = 4.18 joule1 joule = 0.24 kaloriKapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk menaikkan suhunya 1C (satuan kalori/C).Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1C (satuan kalori/gram.C atau kkal/kg C) (Anonim1, 2000)

BAHAN DAN METODEBahan dan AlatKegiatan 1:Air panasTermometerGelas kaca ukuran minimal 500 mLPengukur waktu/stopwatchKegiatan 2:Air bersuhu 29oC, 40oC, 60oCTiga buah tablet effervescent (misalnya CDR)Termometer.Gelas kaca ukuran kecil.Pengukur waktu/stopwatchProsedur KerjaKegiatan 1:Masukkan 500 mL air panas ke dalam gelas kacaUkur suhu air dalam gelas mula-mula, catatUkur suhu air dalam gelas setelah 5 menit didiamkan, catatSelanjutnya ukur kembali suhu air dalam gelas setiap 5 menit hingga suhu air tersebut sama dengan suhu ruangan, catatBuat grafik perubahan suhu tersebutKegiatan 2:Masukkan setiap jenis air yangberbeda suhu ke dalam gelas kaca yang berbeda dengan volume yang samaPada saat yang sama, masukkan sebuah tablet effervescent ke dalam setiap gelas berisi air tersebutCatat berapa lama waktu yang diperlukan sampai setiap tablet effervescent benar-benar larut dalam setiap gelas

HASIL DAN PEMBAHASANHasilKegiatan 1:Pada kegiatan ini setiap selang waktu 5 menit dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan termometer akan terus turun sampai suhunya sam dengan suhu ruangan.Hasil penurunan suhu dapat dilihat di grafik penurunan suhu dibawah ini :Kegiatan 2:Pada kegiatan ini suhu 60oC memerlukan waktu 1 menit 5 detik untuk melarutkan tablet effervescent sampai larut benar, suhu 40oC memerlukan waktu 1 menit 49 detik untuk melarutkan tablet effervescent, dan suhu 29oC memrlukan waktu 2 menit 26 detik untuk melarutkan tablet effervescent.

PembahasanKegiatan 1:Pada kegiatan ini suhu semakin turun setiap kali dilakukan pengukuran dalam selang waktu 5 menit sebab air panas dalam gelas memiliki suhu yang lebih panas dari suhu ruangan sehingga suhu panas dari gelas dipindahkan keruangan melalui udara.dikarenakan suhu air dalam akan terus turun sampai suhunya sama dengan suhu ruangan.Kegiatan 2:Pada suhu 60oC memerlukan waktu yang lebih cepat, karena suhunya paling besar dari suhu yang lain.Dimana semakin besar suhu akan semaki cepat laju reaksinya dan semakin besar tumbukkan antar molekul tablet effervescent yang menyebabkan cepat larut.

KesimpulanSuhu pada suatu benda akan mengikuti suhu lingkungan.Panas suatu benda akan berpindah kelingkungan melalui udara.Semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju reaksi.Semakin cepat laju reaksi maka tumbukkan molekul akan semakin besarKALORIMETERA.JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUMJudul: KalorimeterTanggal: 05 Februari 2013B.TUJUAN PERCOBAANMenentukan kalor jenis suatu zat ( Besi, Alumunium,&Tembaga ).Menghitung dan menggunakan Azas Black.C.DASAR TEORIKalorimeteradalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalor jenis zat dapat di hitung dengan menggunakan masa air dingin, masa bahan cxontoh, masa calorimeter, dan mengukur suhu air dan bahan contoh sebelum dan sesudah percobaan.Ada beberapa jenis kalorimeter yaitu :Kalorimeter alumunium.Kalorimeter elektrik.Hubungan antara kalor dengan energi listrik:Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Dalam pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll.Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat ke tempat lain disebut kalor.Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimetri berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter.Kalor yag dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 10oC pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri.Dalam proses ini berlaku azas Black, yaitu:Qlepas= QterimaQair panas= Qair dingin+ Qkalorimetrim1c (Tp-Tc)= m2c (Tc-Td)+ C (Tc-Td)Keterangan: m1= massa air panas m2= massa air dingin c = kalor jenis air C = kapasitas kalorimeter Tp = suhu air panas Tc = suhu air campuran Td = suhu air dingin

Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika. Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan ke sistem (Keenan, 1980).Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh luar. Sedangkan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar.Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak menunjukan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit di atas 0 K, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif.Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan maka zat (m), kalor jenis zat (c) dan perubahan suhu (T), yang dinyatakan dengan persamaan berikutQ = m.c.TKeterangan:Q= jumlah kalor (Joule)m= massa zat (gram)T= perubahan suhu (takhir-tawal)C= kalor jenis

Kalorimeter adalah jenis zat dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Kata kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu calor, yang berarti panas. Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas pada makhluk hidup yang memproduksi karbon dioksida dan buangan nitrogen (ammonia, untuk organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen. Lavoisier (1780) menyatakan bahwa produksi panas dapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan menggunakan regresi acak. Hal ini membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas oleh makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan langsung, di mana makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan pengukuran. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka temperatur harus tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah. Energi akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang disebut dengan panas dan kalorimetri mengukur perubahan suatu tersebut. Bersamaan dengan kapasitas dengan kapasitas panasnya, untuk menghitung perpindahan panas.Kalor adalah berbentuk energi yang menyebabkan suatu zat memiliki suhu. Jika zat menerima kalor, maka zat itu akan mengalami suhu hingga tingkat tertentu sehingga zat tersebut akan mengalami perubahan wujud, seperti perubahan wujud dari padat menjadi cair. Sebaliknya jika suatu zat mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat maka zat tersebut akan melepaskan sejumlah kalor. Dalam Sistem Internasional (SI) satuan untuk kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J) dan kilojoule (kj).1 kilokalori= 1000 kalori1 kilojoule= 1000 joule1 kalori = 4,18 joule1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik sebesar 1oC atau 1K. jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1oC atau 1K dari 1 gram zat disebut kalor jenis Q=m.c. T, satuan untuk kalor jenis adalah joule pergram perderajat Celcius (Jg-1oC-1) atau joule pergram per Kelvin (Jg-1oK-1) (Petrucci, 1987).Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter seperti: kalorimeter termos, kalorimeter bom, kalorimeter thienman, dan lain-lain. Kalorimeter yang lebih sederhana dapat dibuat dari sebuah bejana plastik yang ditutup rapat sehingga bejana ini merupakan sistim yang terisolasi.Cara kerjanya adalah sebagai berikut:Sebelum zat-zat pereaksi direaksikan di dalam kalorimeter, terlebih dahulu suhunya diukur, dan usahakan agar masing-masing pereaksi ini memiliki suhu yang sama. Setelah suhunya diukur kedua larutan tersebut dimasukkan ke dalam kalorimeter sambil diaduk agar zat-zat bereaksi dengan baik, kemudian suhu akhir diukur.Jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara eksoterm maka kalor yang timbul akan dibebaskan ke dalam larutan itu sehingga suhu larutan akan naik, dan jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara endoterm maka reaksi itu akan menyerap kalor dari larutan itu sendiri, sehingga suhu larutan akan turun. Besarnya kalor yang diserap atau dibebaskan reaksi itu adalah sebanding dengan perubahan suhu dan massa larutan jadi,Qreaksi= mlarutan. Clarutan. TKalorimetri yang lebih teliti adalah yang lebih terisolasi serta memperhitungkan kalor yang diserap oleh perangkat kalorimeter (wadah, pengaduk, termometer). Jumlah kalor yang diserap/dibebaskan kalorimeter dapat ditentukan jika kapasiatas kalor dari kalorimeter diketahui. Dalam hal ini jumlah kalor yang dibebaskan /diserap oleh reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap/dibebaskan oleh kalorimeter ditambah dengan jumlah kalor yang diserap/dibebaskan oleh larutan di dalam kalorimeter. Oleh karena energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, makaQreaksi= (-Qkalorimeter- Qlarutan)Kalorimeter sederhanaPengukuran kalor reaksi, setara kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dan gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan (misalnya reaksi netralisasi asam-basa/netralisasi, pelarutan dan pengendapan) (Syukri, 1999).Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu (T)satu satuan massa(m) benda sebesar satu derajat.Persamaan :Alat yang digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat disebutKalorimeter.D.ALAT DAN BAHANGelas bekerPembakar lampu / lampu spiritusKalorimeter plasticKubus / slinder logamNeracaKaki tiga + kasaThermometer 2 buahKorek apiE.LANGKAH KERJA1.Panaskan air dalam gelas beker sampai mendidih.2.Timbanglah masing-masing calorimeter dan kubus / slinder logam. Massa calorimeter kosong ( m1 )= . gram dan massa logam ( m2 ) = . gram.3.Isilah calorimeter itu dengan air dingin ( Kira-kira sepertiga bagian ) dan timbanglah !Massa calorimeter + air dingin ( m3 ) = . gramMassa air ( m3-m1 ) = . gramSuhu air ( t1 ) = .. C4.Setelah air dalam gelas beker mendidih, masukkan kubus atau slinder logam yang telah diikat dengan benang itu ke dalamnya beberapa menit ! Catat suhu logam dalam air itu ( t logam ) =.C5.Pindahkan logam itu cepat cepat dari air mendidih ke dalam calorimeter itu. Kemudian catat suhu tertinggi dari calorimeter itu ! Suhu campuran ( tc ) =C6.Lakukan percobaan diatas dengan logam yang berbeda.F.DATA HASIL PENGAMATANSuhu air mendidih ( suhu awal logam ) = .oCSuhu air dingin dalam kalarimeter =.oCMassa logam = .gramMassa wadah kalorimeter dan pengaduk = 81,2 gramMassa air + wadah calorimeter = . gramMassa air dingin dalam calorimeter = . gramKalor jenis air dingin = 1 kal/goC.No.Nama Bendam kalorimeter kosong (gr)m kalori + air (gr)m air(gr)t air (oC)m beban (gr)t beban (oC)t campuran (oC)c beban (kal/goC)

1Tembaga81,2164,383,12971,695320,067

2Kuningan81,2153,272,02967,095320,064

3Alumunium81,2167,085,82920,995310,155

4Besi81,2165,484,23062,095340,108

5Baja81,2164,391,62982,195320,064

G.PERTANYAAN DAN JAWABAN1.Sesudah logam dimasukkan ke dalam calorimeter, suhu air dalam calorimeter naik, kenaikan suhunya = .oC. Kenaikan suhu itu disebabkan oleh .Jawab:-Air dalam calorimeter + Tembaga: 3oC-Air dalam calorimeter + Kuningan: 3oC-Air dalam calorimeter + Aluminium: 2oC-Air dalam calorimeter + Besi: 4oC-Air dalam calorimeter + Baja: 3oCKenaikan suhu itu disebabkan oleh pencampuran air dalam calorimeter dengan logam yang suhunya lebih tinggi.2.Sesudah logam yang dimasukan ke dalam calorimeter, suhu logam itu turun, penurunan suhunya = .oC. Penurunan suhu itu disebabkan oleh .Jawab:-Tembaga: 63oC-Kuningan: 63oC-Aluminium: 64oC-Besi: 61oC-Baja: 63oCPenurunan suhu itu disebabkan oleh pencampuran logam dengan air dalam calorimeter yang suhunya lebih rendah.3.Jika dianggap tidak ada kalor yang terbuang dan calorimeter tidak menyerap kalor, maka logam itu menyerap kalor sebanyak.Jawab:Tembaga:Q= m.c.T= 71,6 x 0,093 x 63= 419,5044 kalAluminium:Q= m.c.T= 20,9 x 0,22 x 64= 294,272 kalBesi:Q= m.c.T= 62 x 0,11 x 61= 416,02 kalBaja:Q= m.c.T= 82,1 x 0,11 x 63= 568,953 kal4.Berapakah kalor jenis logam itu berdasarkan percobaan di atas? Bandingkan dengan kalor jenis masing-masing logam menurut teori!Jawab:KALOR JENIS BERDASARKAN PERCOBAAN:Tembaga:Qlepas= QterimaQtembaga panas= Qair dingin+ Qkalorimetri71,6.c.63= 83,1.1.3+81,2.0,22.34510,8c = 249,3+54,8464510,8c = 304,146c = 0,067kal/goCKuningan:Qlepas= QterimaQkuningan panas= Qair dingin+ Qkalorimetri67.c.63 = 72.1.3+81,2.0,22.34221c = 216+54,8464221c = 270,846c = 0,064kal/goCAluminium:Qlepas= QterimaQaluminium panas= Qair dingin+ Qkalorimetri20,9.c.64 = 85,8.1.2+81,2.0,22.21337,6c = 171,6+35,7281337,6c = 207,328c = 0,155kal/goCBesi:Qlepas= QterimaQaluminium panas= Qair dingin+ Qkalorimetri62.c.61 = 84,2.1.4+81,2.0,22.43782c = 336,8+71,4563782c = 408,256c = 0,108kal/goCBaja:Qlepas= QterimaQaluminium panas= Qair dingin+ Qkalorimetri82,1.c.63 = 91,6.1.3+81,2.0,22.35172,3c = 274,8+54,8465172,3c = 329,646c = 0,064kal/goCKALOR JENIS BERDASARKAN TEORI:Tembaga: 0,093kal/goCKuningan:Alumunium: 0,22kal/goCBesi: 0,11kal/goCBaja: 0,11kal/goC5.Hasil percobaan mungkin berbeda dengan teori. Tuliskan fakor-faktor yang menyebabkan perbedaan itu!Jawab:Ketidaktelitian dalam membaca hasil timbangan pada neracaKetidaktelitian dalam membaca suhu pada thermometerTidak melakukan kalibrasiKeraguan dalam menghitungKesalahan alatTergesa-gesa dalam melakukan percobaanSuhu ruangan masuk ke dalam calorimeterKetidakakuratan saat menimbang logam yang disebabkan benang ikut ditimbangKehigienisan alat kurangKesalahan kerja, karena beberapa kali memasukan kayu dalam calorimeterKetidakefektifan saat melakukan percobaan. Sebagian alat dan bahan yang disiapkan beberapa kali dipinjam oleh kelompok lain.H.KESIMPULANBerdasarkan pengamatan dan percobaan, dapat disimpulkan bahwa:Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur rendah.Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat untuk menaikkan suhu 1C atau per satuan perubahan suhu.Kalor jenis zat adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 gram atau 1 kg zat sebesar 1C/ per satuan perubahan waktu.Termometer digunakan dalam pengukuran temperatur (derajat panas dinginnya suatu benda).

Laporan Praktikum Optik(Difraksi)Tujuan :Memahami proses pengukuran panjang gelombang cahayaAlat & bahan :1. Kotak cahaya 1 buah2. Pemegang kotak cahaya 1 buah3. Rel presisi 2 buah4. Kaki rel 2 buah5. Penyambung rel 1 buah6. Kisi difraksi 1 buah7. Diafragma celah tunggal 1 buah8. Filter warna 3 buah9. Layar putih 1 buah10. Tumpakan berjepit 6 buah11. Lensa f = +100 mm, bertangkai 1 buah12. Lensa f = +50 mm, bertangkai 1 buah13. Pemegang slaid diafragma 2 buah14. Kabel penghubung 2 buah15. Catu dayaProsedur Percobaan :1. Siapkan peralatan seperti terlihat pada gambar rangkaian percobaan2. Nyalakan catu daya3. Atur jarak anatara kotak cahaya dengan lensa f=+50 mm sebesar 5 cm. Lensa ini digunkakan untuk mensejajarkan sinar yang datang dari kotak cahaya.4. Atur letak lensa f = +100 mm sehingga terbentuk bayangan cahaya tunggal yang tajam pada layar.5. Letakkan pemegang slaid diafragma di belakang lensa (f=+100 mm), masukkan kisi difraksi ke dalam pemegang celah diafragma.6. Geserlah kisi mendekati atau menjahui layar. Amati perubahan yang terjadi. Catat pada tabel pengamatan.7. Masukkan filter warna merah pada celah pemegang diafragma belakang kotak cahaya, kemudian ukurlah besaran-besaran berikut : L = jarak kisi ke layar, y = jarak anatara dua garis yang berada di kiri dan kanan garis utama. Catat hasilnya pada data pengamatan.8. Ulangi langkah di atas berturut-turut untuk filter hijau dan biru9. Jika telah selesai, matikan catu dayaKELEMBAMAN BENDA A. Tujuan Percobaan : Menguji sifat kelembaman benda B. Alat dan Bahan : 1. Sebuah buku 2. Sebuah kertas C. Dasar Teori : Hukum Newton I yang isinya : Bila resultan gaya yang bekerja padasuatu benda nol atau tidak ada gaya yang bekerja, maka : -benda yang semula diam akan tetap diam -benda yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap Setiap benda cenderung mempertahankan keadaannya semula. Oleh karena itu, Hukum I Newton disebut juga sebagai hukum kelembaman atau hukum inersia. Ukuran kuantitas kelembaman suatu Laporan Hasil Praktikum Fisika 6 benda adalah massanya sehingga semakain besar massa sutu benda maka semakin besar pula kelembaman benda tersebut D. Langkah Kerja : 1. Letakkan sebuah buku di atas sehelai kertas di atas meja. 2. Lalu tariklahkertas itu dengan cepat. Apakah yang terjadi? 3. Ulangi lagi percobaan pertama dengan menarik kertas secara perlahan 4. Bandingkan hasil percobaan pertama dengan percobaan kedua. Jelaskan hasil kesimpulan Anda! E. Data Pengamatan : Kertas ditarik dengan cepat Buku bergerak sedikit Kertas ditarik dengan lambat Buku ikut tertarik kertas (terjatuh) F. Analisis Percobaan Buku tidak terjatuh ketika kertas ditarik dengan cepat tetapi buku terjatuh ketika kertas ditarik dengan lambat. G. Kesimpulan dan Saran Jadi suatu benda akan bergerak tergantung pada gaya yang kita berikan. Sifat benda itu cenderung mempertahankan geraknya atauyang disebut dengan kelembaman atau inersia. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelembaman suatu benda adalah massanya. Hukum I Newton juga menggambarkan bahwa setiap benda cenderung mempertahankan keadaannya semula, yaitu mempertahankan keadaan diam atau mempertahankan keadaaan HUKUM II NEWTON A. Tujuan Percobaan : Menghitung percepatan gerak benda dengan menggunakan Hukum II Newton B. Alat dan Bahan : 1. Timbangan injak 2. Lift yang sedang beroperasi C. Dasar Teori : Percepatan adalah perubahan kecepatan pada selang waktu tertentu. Hukum II Newton isinya : - Percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda - Percepatan berbanding terbalik dengan massa benda D. Langkah Kerja : 1. Ukurlah berat Anda dengan menggunakan timbangan injak dan catatlah hasilnya Laporan Hasil Praktikum Fisika 9 2. Masuklah ke dalam lift yang akan bergerak ke atas, kemudian ukurlah sekali lagi berat badan Anda selama berada dalam lift. Catatlah perubahan nilai yang ditunjukkan jarum timabangan selama rentang waktu tersebut. 3. Tunjukkan data Anda pada langkah 2 ke dalam bentuk grafik berat terhadap waktu. E. Data Pengamatan Sampai (20.1 detik) 1 detik sebelum sampai (19 detik) Di tengah perjalanan (10.9 detik) 1 detik setelah bergerak Laporan Hasil Praktikum Fisika 10 Grafik Hasil Percobaan Pertanyaan : 1. Nilai apakah yang sebenarnya ditunjukan oleh neraca saat anda berada di atas eskalator ? 2. Deskripsikan bagaimana dengan gerak eskalator selama rentang waktu tersebut! 3. Hitunglah percepatan escalator pada saat : a. Satu detik setelah mulai bergerak ! b. Tepat di tengah-tengah perjalanan ! c. Satu detik sebelum lift berhenti ! Jawaban : 1.Ketika eskalator sedang berada ditengah perjalanan, berat yang ditunjukan adalah berat yang sebenarnya. 2. Eskalator bergerak ke atas dengan kecepatan yang sama. 3. Rumus Percepatan adalah: mF mgmFa== a = Percepatan F = Gaya m = Massa Benda g= Gratvitasi Waktu (sekon) Berat (Kg) 0.36 0.35 0.34 0.33 0.32 0.31 1 2 4 6 8 10,9 12 14 16 18 19 20.1 22 Laporan Hasil Praktikum Fisika 11 F. Analisis Percobaan : Setelah kami melakukan percobaan, ternyata hasilnya mengarah kepada Hukum II Newton bahwa gaya dapat mempengaruhi massa suatu benda. Namun percobaan kami tidak dapat sepenuhnya dikatakan berhasil, karena ada sedikit kesalahan atau tidak tepatnya waktu yang kami hitun G. Kesimpulan Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan escalator. Kami dapat menyimpulkan bahwa massa benda berubah, dari mulai 1 detik setelah naik ke atas escalator massa benda naik beberapa gram, sedangkan ketika berada di tengah perjalanan massa benda kembali turun ke massa benda semula dan ketika 1 detik sebelum sampai massa benda kembali turun beberapa gram. Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara berulang-ulang, karena jika hanya melakukannya satu kali percobaan, tingkat ketepatan akan berkurang. Dan disaat meneliti berat dan waktu mata kita harus lebih jeli dan sigap

HUKUM II NEWTON A. Tujuan Percobaan : Menghitung percepatan gerak benda dengan menggunakan Hukum II Newton B. Alat dan Bahan : 1. Timbangan injak 2. Lift yang sedang beroperasi C. Dasar Teori : Percepatan adalah perubahan kecepatan pada selang waktu tertentu. Hukum II Newton isinya : - Percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda - Percepatan berbanding terbalik dengan massa benda D. Langkah Kerja : 1. Ukurlah berat Anda dengan menggunakan timbangan injak dan catatlah hasilnya Laporan Hasil Praktikum Fisika 9 2. Masuklah ke dalam lift yang akan bergerak ke atas, kemudian ukurlah sekali lagi berat badan Anda selama berada dalam lift. Catatlah perubahan nilai yang ditunjukkan jarum timabangan selama rentang waktu tersebut. 3. Tunjukkan data Anda pada langkah 2 ke dalam bentuk grafik berat terhadap waktu. E. Data Pengamatan Sampai (20.1 detik) 1 detik sebelum sampai (19 detik) Di tengah perjalanan (10.9 detik) 1 detik setelah bergerak Laporan Hasil Praktikum Fisika 10 Pertanyaan : 1. Nilai apakah yang sebenarnya ditunjukan oleh neraca saat anda berada di atas eskalator ? 2. Deskripsikan bagaimana dengan gerak eskalator selama rentang waktu tersebut! 3. Hitunglah percepatan escalator pada saat : a. Satu detik setelah mulai bergerak ! b. Tepat di tengah-tengah perjalanan ! c. Satu detik sebelum lift berhenti ! Jawaban : 1.Ketika eskalator sedang berada ditengah perjalanan, berat yang ditunjukan adalah berat yang sebenarnya. 2. Eskalator bergerak ke atas dengan kecepatan yang sama. 3. Rumus Percepatan adalah: mF mgmFa== a = Percepatan F = Gaya m = Massa Benda g= Gratvitasi Waktu (sekon) Berat (Kg) 0.36 0.35 0.34 0.33 0.32 0.31 1 2 4 6 8 10,9 12 14 16 18 19 20.1 22 Laporan Hasil Praktikum Fisika 11 F. Analisis Percobaan : Setelah kami melakukan percobaan, ternyata hasilnya mengarah kepada Hukum II Newton bahwa gaya dapat mempengaruhi massa suatu benda. Namun percobaan kami tidak dapat sepenuhnya dikatakan berhasil, karena ada sedikit kesalahan atau tidak tepatnya waktu yang kami hitun G. Kesimpulan Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan escalator. Kami dapat menyimpulkan bahwa massa benda berubah, dari mulai 1 detik setelah naik ke atas escalator massa benda naik beberapa gram, sedangkan ketika berada di tengah perjalanan massa benda kembali turun ke massa benda semula dan ketika 1 detik sebelum sampai massa benda kembali turun beberapa gram. Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara berulang-ulang, karena jika hanya melakukannya satu kali percobaan, tingkat ketepatan akan berkurang. Dan disaat meneliti berat dan waktu mata kita harus lebih jeli dan sigapBAYANGAN TERBALIK PADA CERMIN DATAR A. Tujuan Percobaan : Menunjukkan jika bayangan pada cermin datar terbalik B. Alat dan Bahan : 1. Cermin 2. Pensil 3. Kertas indeks C. Dasar Teori : Cermin datar yaitu cermin yang memiliki bidang pemantul datar dan licin yang dilapisi bahan mengkilap berupa amalgam (campuran perak dan raksa) D. Langkah Kerja : 1. Berdirilah menghadap cermin sehingga Anda dapat melihat wajah di cermin 2. Tempelkan kertas di dahimu. Lalu lihat ke cermin , tuliskan nama Anda di kertas tersebut. 3. Balikanlah kertas tersebut dan lihata apa yang anda tulis Laporan Hasil Praktikum Fisika 18 E. Data Pengamatan : F. Analisis Percobaan : Tulisan nama benar ketika dibaca di cermin, tetapi terbalik ketika membacanya tanpa cermin. G. Kesimpulan dan Saran Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa bayangan yang muncul di cermin datar selalu terbalik dari kiri ke kanan. LENSA TIPIS A. Tujuan Percobaan : Membuktikan perumusan lensa tipis B. Alat dan Bahan Sebuah lensa cembung (f =20 cm),sebuah lilin,sebuah layer,mistar panjang,dan tiang-tiang penyangga. C. Dasar Teori Penurunan hubungan s dan s untuk lensa tipis dilakukan dengan menganggap bahwa tebal lensa dapat diabaikan. Lensa dapat digambar sebagai sebuah garis. Tanda + menyatakan bahwa lensa itu lensa cembung. Kita hanya akan meninjau hubungan antara s dan s untuk lensa cembung. f S S o= +1 1 1 Persamaan ini dikenal dengan nama Rumus Lensa tipis. Persmaan ini perlu diuji keberlakuannya secara percobaan. Perlu diingat bahwa untuk lensa tertentu adalah suatu tetapan. D. Cara Kerja 1. Susunlah alat-alat percobaan seperti pada gambar 2. Posisikan lilin pada jarak tertentu dari lensa 3. Geser-geserlah layer sampai terbentuk bayangan lilin yang tajam Laporan Hasil Praktikum Fisika 23 4. Catatlah jarak lilin ke lensa (so) dan jarak layer ke lensa (s) 5. Ulangi langkah 2 sampai 4 dengan mengubah jarak benda sampai terambil lima data. 6. Isilah data yang di dapatkan pada table berikut : 7. Buatlah grafik1/s terhadap 1/so pada kertas grafik 8. Dari grafik yang didapatkan,buatlah sebuah garis lurus sampai memotong sumbu 1/so. 9. Perhatikan grafik tersebut.Berdasarkan perumusan : 1/f =1/so +1/s menyatakan nilai apakah x pada grafik di atas ? 10. Tentukanlah nilai f dari nilai x ! 11. Cocokkan data no 10 dengan yang tertera pada bungkus lensa.Bagaimanakah kesimpulan anda ? E. Data Pengamatan : Data Ke- Jarak Benda (so) 1/so Jarak bayangan (s) 1/s 1 15 1/20 1/ 2 20 1/25 100 1/100 3 25 1/15 -60 1/-60 4 30 1/30 60 1/60 5 40 1/40 40 1/40 Laporan Hasil Praktikum Fisika 24 F. Analisis Percobaan Setelah kami melakukan percobaan kami dapat menghitung Fokus lensa () dari jarak benda (So) dan jarak bayangan (S), meskipun jumlah focus lensa() tidak begitu tepat dengan focus lensa() pada bungkus.lensa(=15) tapi cukup mendekati. Dalam percobaan ini kami melakukan kesalahan, yaitu diabaikannya(dibulatkan ke bilangan bulat) angka-angka kecil, dibulatkan ke bilangan puluhan lima sehingga hasil perumusannya kurang tepat. G. Kesimpulan dan Saran Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menghitung focus sebuah lensa hanya dengan adanya data tentang jarak benda (SO) dan jarak bayangan (S) PEMANTULAN CAHAYA A. Tujuan Percobaan : Membuktikan persamaan pemantulan cahaya B. Alat dan Bahan : 1. Sumber cahaya 2. Cermin 3. Kertas karton C. Dasar Teori : Pemantulan ada 2 yaitu : 1. Pemantulan Baur : jika suatu berkas cahaya sejajar datang dari permukaan yang kasar dan tidak rata, sehingga cahaya dipantulkan ke berbagai arah yang tidak menentu. 2. Pemantulan teratur : jika suatu berkas cahaya sejajar mengenai permukaan halus dan rata, sehingga cahaya dipantulakan ke arah tertentu. Hukum Pemantulan yang menyatakan bahwa : - Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik yang terlertak pada satu bidang datar Laporan Hasil Praktikum Fisika 26 - Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (i). Sudut datang dan sudut pantul diukur dari garis normal. D. Langkah Kerja : 1. Sediakan kotak cahaya dan buatlah sedemikian hingga menghasilkan sebuah sinar pada selembar karton putih! 2. Letakkan kotak sinar cermin dan karton, seperti pada gambar diatas! 3. Buatlah garis normal pada titik tempat jatuhnya sinar di permukaan cermin. ( garis normal tegak lurus terhadap permukaan cermin datar ) ! 4. Gambarkan sinar yang jatuh pada permukaan cermin! Sinar ini disebut sinar datang. Gambarkan juga sinar yang meninggalkan permukaan cermin! Sinar ini disebut sinar pantul! 5. Ukurlah sudut antara sinar datang dan garis normal! Sudut ini disebut sudut datang. Ukur juga sudut antara sinar pantul dan garis normal! Sudut ini disebut sudut pantul! Lakukan kegiatan tidak kurang dari lima kali kegiatan, dan masukkan datanya ke table pengamatan! 6. Apa yang dapat disimpulkan dari kegiatan ini? Laporan Hasil Praktikum Fisika 27 E. Data Pengamatan F. Analisis Percobaan Jika sumber cahay makin dekat dengan garis normal maka sinar pantul juga akan mendekati garis normal begitu juga sebaliknya jika sumbercahaya mnejauhi garis normal maka sinar pantul juga akan menjauhi garis normal. Sudut datang yang dibentuknya adalah 30,45, dan 72. Maka sudut pantul yang dibnetuknya adalah 30, 45 dan 72 G. Kesimpulan dan Saran Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul / i = iPEMANTULAN SEMPURNA A. Tujuan percobaan : Mengamati peristiwa pemantulan sempurna B. Alat dan Bahan : 1. Sumber cahaya / lilin 2. Gelas 3. Air C. Dasar Teori : Hukum pembiasan menyatakan bahwa jika sutu cahaya datang dari medium yang kurang rapat, maka sinar yang dibiaskan akan menjauhi garis normal. Jika sudut datang diperbesar terus maka suatu saat akan menghasilkan sinar bias yang yang berimpit dengan bidang batasnya. Sudut datang yang menghasilkan sinarbia syang berimpit dengan bidang batasnya disebut sudu batas atau sudut kritis (ik). Pada saat sudut bias 90, bidang batas seakan-akan menjadi sebuah cermin. Jika sudut datang melebihi sudut kritisnya, maka sianr datang akan dipantulkan oleh bidang bats yang disebut pemantulan sempurna. Laporan Hasil Praktikum Fisika 29 D. Langkah kerja : 1. Isilah gelas air minum dengan air sampai penuh! 2. Letakkan gelas tersebut di pinggir meja! 3. Nyalakan lilin pendek dan letakkan dekat dengan gelas! 4. Perhatikan gambar diatas ( gelas percobaan )! 5. Amatilah dari arah yang bersebrangan dengan lilin dari arah agak di bawah permukaan! Apa yang anda amati, tuliskan kesimpulan hasil pengamatan! E. Data Pengamatan Dilihat secara langsung Dilihat secara tidak langsung (dihalangi oleh gelas berisi air) Lilin terlihat biasa Lilin terlihat lebih besar F. Analisis Percobaan Nyala lilin terlihat biasa jika dilihat secara langsung dan nyala lilin terlihat lebih besar jika dilihat secara tidak langsung. Laporan Hasil Praktikum Fisika 30 G. Kesimpulan dan Saran Jika cahaya datang dari medium yang lebih rapat ke medium ke kurang rapat maka akan dibiaskan menhjauhi garis normal. Jika sudut datangnya melebihi sudut kritisnya maka akan terjadi pemantulan sempurna

PRINSIP KERJA TELESKOP A. Tujuan Percobaan : Memahami prinsip kerja teleskop B. Alat dan Bahan 1. 2 buah lensa cembung ( f1 =50 cm dan f2=5 cm) 2. 1 buah lampu pijar 3. 1 buah mistar 4. Kertas Kalkir 5. Lilin (untuk menahan lensa yang diletakan di atas mistar) 6. Meja optik C. Dasar Teori : Teropong berfungsi untuk memperbesar ukuran sudut (sudut penglihatan) benda seperti yang tampak oleh mata. Teropong memiliki 2 lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler dimana f.ob>f.ok. D. Langkah Kerja 1. Simpanlah lampu pijar di sudut ruangan! 2. Letakanlah lensa cembung f1=50 cm sebagai lensa objektif pada mistar! Laporan Hasil Praktikum Fisika 32 3. Letakan kertas kalkir sedemikian rupa sehingga bayangan lampu pada kertas sangat jelas! 4. Letakan lensa cembung,f2 = 5 cm sebagai lensa okuler. Atur letak lensa okuler ini sedemikian rupa sehingga mata Anda melihat bayangan lampu pada kertas yang dibentuk lensa okuler sangat jelas! 5. Pindahkan kertas secara tepat dan pandanglah bayangan lampu! 6. Tulis kesimpulan dari kegiatan ini! E. Data Pengamatan Gambar (deskripsi) hasil percobaan yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut.k F. Analisis Percobaan Lensa objektif dengan f = 20cm lebih besar daripada lensa okuler dengan f = 15 cm. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif yang dekat dengan sumber cahaya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil (bayangan berada di ruang 2/antara f dan 2f ). Bayangan tersebut dijadikan bneda ob Objektif ok ok ob Laporan Hasil Praktikum Fisika 33 oleh lensa okuler (lensa yang dekat dengan kertas kalkir). Bayangan yang dibentuk adalah maya, tegak, diperbesar. Maka bayangan lampu atau sumber cahaya yang kita lihat pada kertas kalkir adalah maya, terbalik, diperkecil. G. Kesimpulan dan Saran Lensa yang digunakan oleh teropong ada dua macam yaitu lensa objektif dan lensa okuler (f.ob > f.ok) sehingga bayangan yang dihasilkan maya, terbalik, diperkecil dari benda yang jauh (tak terhingga ()) yang berada di ruang III sehingga bayangan berada di ruang II Membuat api dari esternyata api dapat dibuat dari es. Ga percaya, mari kita buktikan segera. Ini percobaan lumayan asyik lho!Alat dan bahan yang diperlukan:1. Tempurung kelapa atau mangkuk2. Kertas dan plastik3. Air4. Almari es5. Rumput kering atau benda yang mudah terbakarlangkah-langkah pembuatan:* buatlah lensa cembung dari bahan es, begini cara buatnya nih:1. Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok)2. Isi tempurung/mangkok dengan air3. Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku.4. Pisahkan es dari tempurung.

# pada siang hari (sekitar pukul 11.00 13.00) letakkan rumput kering di tanah lapang dan peganglah lensa cembung buatanmu tadi serta arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering. ROKET MINI

Ya walaupun roket ini tidak sebagus roket air, tapi menarik untuk dibuat karena alat dan bahan yang diperlukan banyak kita temui di rumah dan warung terdekat.

Alat dan bahan :* Alumunium foil* Kotak korek api + batang korek api* Penjepit kertas (paper clip)* Jarum atau segala apapun yang lurus pokoknya.* Gunting

Langkah percobaan :* Gunting alumunium foil dengan lebar 8 cm x 3 cm.* Potong bagian kepala dari batang korek api dan letakkan di atas alumunium foil. Lihat gambar!

* Gulung bagian ujung kiri alumunium foil sehingga membentuk tabung dengan bagian kepala korek api di tengahnya. Ingat membentuk tabung, jangan ditekan alumunium foilnya.* Ambil dan luruskan paper clip. Kemudian ujung paper clip tersebut masukkan ke dalam lubang tabung alumunium foil tadi sehingga menyentuh kepala batang korek api. Ingat jangan menyentuh alumunium tapi kepala korek api ya.* Nah sekarang baru tekan si alumunium sampai rapat.* Gulung lagi alumunium foil 2-3 kali, kemudian sobek sisanya. Lihat gambar!

* Si ujung alumunium yang dekat paper clip diputar sampai erat, dan si ujung alumunium yang dekat korek api diputar kemudian digunting.* Lepaskan paper clip terus masukkan jarum pada lubang bekas paper clip tadi.* Selesai deh roket sederhananya, yang kita perlukan sekarang ialah landasannya.* Landasannya bisa dari bungkus korek api atau sisa alumunium foil.* Usahakan agar si roket membentuk sudut 45 derajat. Ayo kenapa? Lihat gambar!

Akhirnya ayo kita nyalakan roketnya!

* Maka terbanglah si roket mini ke angkasa. (Ga juga sih palingan cuma 8-10 meter dah turun lagi)

Konsep Fisika :Korek api itu (kepalanya) merupakan bahan bakar yang baik untuk roket mini ini. Ketika roket mini ini dinyalakan, maka si kepala korek api ini akan terbakar dan menimbulkan panas dan gas. Karena gas tersebut dikelilingi oleh tembok alumuniumfoil, maka terjadi pengumpulan gas yang sangat tinggi di dalam roket. Dan akhirnya si roket terbang karena dorongan dari gas tersebut.

PERAHU BERTENAGA SABUN

Sabun, tak ada hal yang aneh kan? benda tersebut biasanya kalian gunakan untuk mandi dan keperluan rumah tangga lainnya tapi pernahkan kalian mencoba menggunakan sabun sebagai tenaga untuk menggerakkan perahu?! Untuk itu marilahkita membuatnya, perhatikan ya!

Alat dan bahan yang diperlukan:1. karton yang agak tebal2. gunting3. ember/baskom penuh air4. detergen

Langkah-langkah pembuatan:* Buatlah rangka perahu dari karton seperti pada gambar kira-kira 7 cm x 3 cm (ukuran dapat disesuaikan). Ini gambarnya:

* Letakkan perahu perlahan ke dalam ember yang telah diisi air.* Masukkan detergen sedikit demi sedikit di bagain belakang perahu. Dan lihat apakah yang akan terjadi.* Ternyata perahu akan melaju, mengapa ya? Ini disebabkan karena adanya pengaruh tegangan permukaan. Seperti yang kita tahu, karena adanya gaya kohesi antar molekul air khususnya di bagian permukaan membuat sebuah lapisan tipis dan fleskibel yang disebut tegangan permukaan. Dengan menambah detergen ternyata akan memecah lapisan air dan membuat perahu melaju.

Catatan:Setelah melakukan satu kali percobaan, bersihkan kembali embernya kemudian gunakan air yang baru jika ingin melakukan percobaannya lagi.LAMPU LAVA SEDERHANApercobaan untuk membuat lampu lava sederhana. Kalo ada yang belum tahu bentuk dan rupanya dapat lihat gambar di bawah ini.

Untuk membuat lampu lava ini, sahabat hanya memerlukan bahan-bahan :* Gelas minum bening* Minyak sayur* Garam* Air* Pewarna makanan

Langkah Kerja :1. Tuangkan air ke dalam gelas sekitar 3/4 nya2. Tambahkan 5 tetes pewarna makanan (warna bebas tergantung selera)3. Tuangkan secara perlahan-lahan minyak sayur ke dalam gelas. Usahakan agar minyak sayur berada pada lapisan teratas4. Kemudian taburkan 1 sendok garam di atas lapisan minyak5. Perhatikan fenomena yang terjadi, jika perlu tambahkan 1 sendok garam lagi untuk melihat efeknya berlanjutBOMWaduh ini eksperimen ko tentang bom sih? Tenang aja gak berbahaya ko, percobaan ini lumayan lah buat ngejahilin temen-temen di waktu senggang. Nah untuk ngebuatnya, bahanyang kalian butuhkan yaitu :* Air* Gelas ukur kecil* Plastik dengan penutup rapat kayak plastik obat* Baking soda* Cuka* Kertas

Langkah Pembuatan :* Sobek kertas berbentuk persegi ukuran 10cmx10cm.* Masukkan 1 sendok baking soda kemudian lipat berbentuk persegi.

# Kedalam wadah plastik masukkan 1/2 gelas kecil cuka dan 1/4 gelas kecil air hangat.# Setelah itu, masukkan kertas berisi baking soda tadi ke dalam wadad plastik lalu tutup rapat secepatnya.# Kocok plastik sebentar kemudian menghindar dan tiaraapp! (hahaha gak segitunya kali).