22. yuniarti (06111404022)

16
Assalammualaiku m BAB 8 IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Nama : Yuniarti NIM : 06111404022 Dosen pembimbing : 1. Drs. Didi Tahyudin, M.Pd 2. Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd

Transcript of 22. yuniarti (06111404022)

Page 1: 22. yuniarti (06111404022)

Assalammualaikum

BAB 8IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)

Nama : YuniartiNIM : 06111404022

Dosen pembimbing :

1. Drs. Didi Tahyudin, M.Pd2. Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd

Page 2: 22. yuniarti (06111404022)

Implementasi KurikulumTingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)

Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi perubahan prilaku sesuai dengan yang dikemekakan dalam standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL).

Page 3: 22. yuniarti (06111404022)

A. Hakikat Implementasi KTSP

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap.

Berdasarkan definisi implementasi tersebut, implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

Page 4: 22. yuniarti (06111404022)

Implementasi kurikulum setidaknya dipengruhi oleh tiga faktor berikut :

a. Karakteristik kurikulum : yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna dilapangan.

b. Strategi implementasi : yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran loka karya penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan – kegiatan yang dapat mendorong.

c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemempuannya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran.

Page 5: 22. yuniarti (06111404022)

Mars (1998) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum yaitu :

1. Dukungan kepala sekolah2. Dukungan rekan sejawat guru3. Dan dukungan internal yang datang dari dalam diri guru

sendiri

Dari berbagai faktor tersebut guru merupakan faktor penentu disanping faktor-faktor lain.Dengan kata lain, keberhasilan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan disekolah sangat ditentukan oleh guru karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan jika guru tidak memahami dan melaksanakan tugas dengan baik hasil implementasi kurikulum tidak akan memuaskan.

Page 6: 22. yuniarti (06111404022)

B. Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam hal ini akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik. Dalam hal ini tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku tersebut. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga kegiatan, yakni:

1. pembukaan2. pembentukan kompetensi3. pembentukan kompetensi, dan penutup

Page 7: 22. yuniarti (06111404022)

1. Pembukaan

Pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk memulai atau membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya untuk belajar. Untuk kepentingan tersebut, guru dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

a. Menghubungkan kompetensi yang telah dimiliki peserta didik dengan materi yang akan disajikan.

b. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar materi yang dipelajari.

c. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

d. Mendayagunakan media dan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan.

e. Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang telah lalu maupun untuk menjagai kemampuan awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.

Page 8: 22. yuniarti (06111404022)

Di samping upaya-upaya diatas, dalam implementasi KTSP banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk memulai suatu pembukaan pembelajaran, antara lain

melalui pembinaan keakraban, dan pretes.

a. Pembinaan Keakraban.

Pembinaan keakraban bertujuan untuk mengkondisikan para peserta didik agar

mereka siap belajar dan agar mereka saling mengenal terlebih dahulu antara

yang satu dengan yang lain.

b. Pretes (tes awal)

Setelah pembinaan keakraban, kegiatan dilanjutkan dengan pretes. Pretes adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan

pembelajaran dan pembentukan kompetensi dimulai, sebagai penjajakan

terhadap kemampuan peserta didik terhadap pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Page 9: 22. yuniarti (06111404022)

2. Pembentukan Kompetensi

Pembentukan kompetensi peserta didik merupakan kegiatan inti pembelajaran, antara lain mencakup penyampaian informasi tentang materi pokok atau materi standar, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah yang dihadapi bersama. Pembentukan kompetensi mencakup berbagai langkah yang perlu ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk mewujudkan standar kompetensi kompetensi dasar. Hal ini ditempuh melalui berbagai cara, bergantung kepada situasi, kondisi, kebutuhan serta kemampuan peserta didik.

Page 10: 22. yuniarti (06111404022)

Prosedur yang ditempuh dalam pembentukan kompetensi adalah sebagai berikut :

Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah ditangkap dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru menjelaskan standar kompetensi minimal (SKM) yang harus dicapai peserta didik .

Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis, materi pokok dikemukakan dengan jelas atau ditulis dipapan tullis.

Membagikan materi standar atau sumber belajar berupa Hand out dan fotokopi beberapa bahan yang akan dipelajari.

Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik.

Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembaran kegiatan, sekaligus mamberiakn bantuan dan arahan bagi mereka yang menghadapi kesulitan belajar.Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya.

Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik. Jika ada yang kurang jelas, guru memberi kesempatan bertanya, tugas, atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih lanjut.

Page 11: 22. yuniarti (06111404022)

3. Penutup

Penutup bagian bagian akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran, untuk kepentingan tersebut, guru dapat melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menarik kesimpulan mengenai materi yan gtelah dipelajari.b. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan

keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.c. Menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang

harus dikerjakan (baik tugas individual maupun tugas kelompok) sesuai dengan pokok bahasan yang telah dipelajari

d. Memberikan postes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.

Dalam implementasi KTSP, kegiatan menutup pembelajaran (penutup) perIu dilakukan secara profesional, agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan menimbulkan kesan yang menyenangkan. Untuk kepentingan tersebut, berikut di kemukakan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk menutup pembelajaran, antara lain dengan meninjau kembali materi yang telah diajarkan, mengadakan evaluasi, dan memberikan tindak lanjut terhadap materi yang telah dipelajari.

Page 12: 22. yuniarti (06111404022)

C. Pengembangan Aktivitas dan Kreativitas, Peserta Didik

Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun dalam pelaksanaannya sering kali data tidak sadar bahwa masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik.

Peningkatan kualitas pembelajaran dalam implementasi KTSP menuntut kemandirian guru untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar para peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas belajar secara optimal, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dari berbagai pengalaman dan pengliatan terhadap perilaku peserta didik dalam pembelajaran, aktivitas dan kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat. Penerapannya dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri peserta didik, serta mengurangi perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan.

2. Memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi secara aktif dan terarah.3. Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan penilaian hasilnya.4. Membenikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.5. Melibatkan mereka secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran

secara keseluruhan.

Page 13: 22. yuniarti (06111404022)

D. Pembinaan Disiplin Sekolah

Tidak sedikit pelanggaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, maupun peserta didik, mulai dari penyalahgunaan dana bantuan operasional oleh kepala sekolah, pembocoran soal atau kunci jawaban oleh guru yang bermuara pada tawuran dan perkelahian pelajar. Semua itu disebabkan antara lain karena kurangnya atau lemahnya dispilin yang memerlukan pembinaan Banyaknya perilaku negatif dan penyimpangan di sekolah menunjukkan pentingnya disiplin sekolah. Dalam hal ini, guru bertanggung jawab mengarahkan pada yang baik, harus menjadi contoh, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri peserta didik, terutama disiplin diri.

Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu melakukan tiga hal sebagai berikut:1. Membantu peserta didik mengembangkan pola perilaku untuk dirinya.2. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin.3. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya.

Page 14: 22. yuniarti (06111404022)

Dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran guru dituntut untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mempelajari pengalaman peserta didik di sekolah melalui kartu catatan komulatif2. Mempelajari nama-nama peserta didik secara langsung, misalnya melalui daftar hadir di

kelas.3. Memberikan tugas yang jelas, dapat dipahami, sederhana dan tidak bertele-tele.4. Menyiapkan kegiatan sehari-hari agar apa yang dilakukan dalam pembelajaran sesuai

dengan yang direncanakan, tidak terjadi banyak penyimpangan.5. Berdiri di dekat pintu pada waktu mulai pergantian pembelajaran agar peserta didik

tetap berada dalam posisinya sampai pembelajaran berikutnya dilaksanakan.6. Bergairah dan semangat dalam melakukan pembelajaran, agar dijadikan teladan oleh

peserta didik.7. Berbuat sesuatu yang berbeda dan bervariasi, jangan monoton sehingga membantu

disiplin dan gairah belajar peserta didik.8. Menyesuaikan argumentasi dengan kemampuan peserta didik, jangan memaksakan

peserta didik sesuai dengan pemahaman guru, atau mengukur peserta didik dari kemampuan gurunya.

9. Membuat peraturan yang jelas dan tegas agar bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik dan lingkungannya.

Page 15: 22. yuniarti (06111404022)

 E. Peningkatan Motivasi Belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dan pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Dengan demikian seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya (motivasi), baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar.

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar yakni :

a. Kehangatan dan SemangatGuru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat, dan hangat dalam berinteraksi dalam peserta didik. Sikap demikian akan membangkitkan motivasi belajar, rasa senang, rasa senang dan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

b. Membangkitkan Rasa Ingin Tahu membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri setiap peserta didik, guru dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain memberikan cerita yang menimbulakn rasa penasaran

c. Memerhatikan minat belajar peserta didikAgar proses belajar dapat membangkitkan motivasi belajar maka apa yang disajikan harus sesuai dengan minat peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki perbedaan

Page 16: 22. yuniarti (06111404022)

Terimakasih