2.2. Pembelajaran Tematik Terpdu

44
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU PPT – PPT – 2.2 2.2

description

kurtilas

Transcript of 2.2. Pembelajaran Tematik Terpdu

  • PengertianPembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

    *

  • Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya. Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela matapelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai matapelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela matapelajaran lain menjadi sangat memungkinkan

    *

  • Penguatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Tematik TerpaduPenguatan peran matapelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui penggabungan kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.

    Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua matapelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. *

  • LanjutanUntuk kemudahan pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua matapelajaran ini diintegrasikan ke matapelajaran lain (integrasi interdisipliner). Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar matapelajaran Matematika. Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar matapelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar matapelajaran Matematika. *

  • LanjutanUntuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.

    Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.

    *

  • lanjutanPrinsip pengintegrasian interdisipliner untuk matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.

    Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

    *

  • Peran TemaTema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dengan membuat/ mengangkat sebuah tema yang dapat mempersatukan indikator dari mata pelajaran: Agama, BI, IPS PPKn, IPA, Seni-Budaya, Penjas & Or kes

  • Fungsi Pembelajaran Tematik TerpaduPembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

    *

  • Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

    Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik.Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelasGuru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

    *

  • Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik TerpaduBerpusat pada anakMemberikan pengalaman langsungPemisahan antar mata pelajaran tidak nampakMenyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBMBersifat luwesHasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak

  • Kekuatan dan Keuntungan Tematik Terpadu dalam Pembelajaran

    Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak.Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak.Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermaknamengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama.Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti respek terhadap gagasan orang lain.Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak.

    *

  • Peran Tema dalam Proses PembelajaranTema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah muatan pelajaran PPKn Bahasa Indonesia, IPS,IPA,Matematika, Seni Budaya, Prakarya dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

    *

  • Langkah Penyusunan Perangkat Tematik TerpaduMemilih & Menetapkan temaMelakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, dan Membuat indikator, Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dg tema satu tahunMembuat jaringan KD, indikatorMelakukan penyusunan silabus Tematik TerpaduMenyusun RPP Tematik Terpadu

  • Contoh Jadwal Pelajaran kelas I

    WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMATSABTU7.00-7.35UpacaraPJOKDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuAGAMADiriku//Tubuhku7.35-8.10Agama dan Budi PekertiPJOKDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuAGAMADiriku//Tubuhku8.10-8.45Agama dan Budi PekertiPJOKDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuAGAMADiriku//Tubuhku8.45-9.00ISTIRHAT9.00-9.35 Diriku//TubuhkuPJOKMulokDiriku//TubuhkuAGAMADiriku//Tubuhku9.35-10.10 Diriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuMulokDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//Tubuhku10.10-10.45Diriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//Tubuhku10.45-11.30Diriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//TubuhkuDiriku//Tubuhku

  • Contoh Jadwal Pelajaran Kls IV

    WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMATSABTU7.00-7.35IND KEBRIND KEBRORKESIND KEBRAGAMAMULOK7.35-8.10IND KEBRIND KEBRORKESIND KEBRAGAMAMULOK8.10-8.45IND KEBRIND KEBRORKESIND KEBRAGAMAIND KEBR

    8.45-9.00ISTIRAHAT9.00-9.35 IND KEBRIND KEBRORKESIND KEBRAGAMAIND KEBR

    9.35-10.10 IND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBR

    10.10-10.45IND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBR

    10.45-11.30IND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBRIND KEBR

  • Prosentase PenyajianAlokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru tidak terfokus pada salah satu mata pelajaranDiperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif.Setiap hari di rasionalkan selalu memadukan berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu

  • Beban BelajarBeban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit

  • Tema Kelas IDirikuKegemarankuKegiatankuKeluargakuPengalamankuLingkungan Bersih, Sehat dan AsriBenda, Binatang, dan Tanaman di sekitarkuPeristiwa Alam

  • Tema Kelas IV1. Indahnya Kebersamaan2. Selalu Berhemat Energi3. Peduli terhadap Makhluk Hidup4. Berbagai Pekerjaan5. Menghargai Jasa Pahlawan6. Indahnya Negeriku7. Cita-Citaku8. Daerah Tempat Tinggalku9. Makanan Sehat dan Bergizi

  • Karakteristik Perkembangan AnakPertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya, dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola, koordinasi tangan dan mata telah berkembang, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, mampu berbagi, dan mandiri. Usia Kelas Awal SD

    (Lanj)

    Karakteristik Perkembangan AnakPerkembangan emosiTelah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan salahPerkembangan kecerdasanDitunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktuUsia Kelas Awal SD

  • Cara Anak BelajarAnak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkretAnak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut.Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, Mulai berpikir secara operasional, Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat

  • Ciri Belajar AnakKonkritProses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atikIntegratifAnak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmuHierarkisAnak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks

  • Belajar dan Pembelajaran BermaknaBelajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian yang bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran adalah proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya

  • Keuntungan Pembelajaran TematikSiswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai Kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama; Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;

    (Lanj)

    Keuntungan Pembelajaran TematikSiswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain; Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkaan sekaligus

  • Landasan Pembelajaran TematikLandasan FilosofisProgresivismeProses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswaKonstruktivismeAnak mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.Humanismemelihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensi, dan motivasi yang dimilikinya

    (Lanj)

    Landasan Pembelajaran TematikLandasan PsikologisPsikologi perkembangan untuk menentukan tingkat keluasan dan kedalamannya isi sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik Psikologi belajar untuk menentukan bagaimana isi/materi pembelajaran disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya

    Landasan YuridisUU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalINPRES N0. 1 Tahun 2010 tentang Peningkatan Mutu Pendidikan

  • Arti Penting Pembelajaran TematikMenekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Menekankan penerapan konsep belajar sambil melakukan.

    (Lanj)

    Arti Penting Pembelajaran TematikCiri khas pembelajaran tematik:Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain

  • Manfaat Pembelajaran TematikDengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,

  • Karakteristik Pembelajaran TematikBerpusat pada siswaMemberikan pengalaman langsungPemisahan matapelajaran tidak begitu jelasMenyajikan konsep dari berbagai matapelajaran Bersifat fleksibelHasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswaMenggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

  • Implikasi Pembelajaran TematikGuru, peserta didik, sarana prasarana, sumber belajar dan media,Pengaturan ruang kelas, Pemilihan metode.

  • Implikasi bagi GuruGuru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh

  • Implikasi bagi SiswaSiswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikalSiswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah

  • Implikasi terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan MediaPelaksanaan Pembelajaran tematikMemerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar Memanfaatkan berbagai sumber belajar Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi

  • Implikasi terhadap Pengaturan RuanganRuang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsungPeserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpetKegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelasDinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajarAlat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.

  • Menentukan TemaCara pertamaMempelajari SKL , KI dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menetapkan tema yang sesuaiCara keduaMenetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak

  • Implikasi terhadap Pemilihan MetodePembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metodeMisalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap

  • Prinsip Penentuan TemaMemperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa:Dari yang termudah menuju yang sulitDari yang sederhana menuju yang kompleksDari yang konkret menuju ke yang abstrak.Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya

  • Identifikasi dan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan IndikatorLakukan identifikasi dan analisis untuk setiap SKL, KI, KD dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua kompetensi, kompetensi dasar dan indikator tersajikan semuanya

  • Menetapkan Jaringan Tema Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema sebagai pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema

  • *