219602186 Aspek Hukum Lansia
-
Upload
ida-keceng -
Category
Documents
-
view
20 -
download
0
description
Transcript of 219602186 Aspek Hukum Lansia
-
5ASPEK HUKUM DAN ETIKA DALAM KEPERAWATAN LANSIA
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa mampu memahami tentang aspek hukum dan etika dalam
perawatan lansia.
Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang landasan hukum untuk perawatan lansia
di Indonesia.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang permasalahan-permasalahan hukum dan
etika dalam perawatan lansia.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang isu-isu etika dalam perawatan lansia.
Materi Perkuliahan :
LANDASAN HUKUM LANSIA DI INDONESIA
Mengenai produk hukum dan perundang-undangan yang langsung mengenai
lansia atau yang tidak langsung terkait dengan kesejahteraan lansia telah diterbitkan
sejak tahun 1965. Beberapa diantaranya adalah :
1. Undang-undang nomor 4 tahun 1965 tentang pemberian bantuan bagi orang
jompo (Lembaran negara republik indonesia tahun 1965 nomor 32 dan
tambahan lembaran negara republik indonesia nomor 2747).
2. Undang-undang nomor 14 tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai
tenaga kerja.
44
-
BukuajarKeperawatanLansia,edisiI
3. Undang-undang nomor 6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok
kesejahteraan sosial.
4. Undang-undang nomor 7 tahun 1984 tentang pengesahan konvensi mengenai
penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita.
5. Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.
6. Undang-undang nomor 2 tahun 1982 tentang usaha perasuransian.
7. Undang-undang nomor 3 tahun 1982 tentang jaminan sosial tenaga kerja.
8. Undang-undang nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan dan pemukiman.
9. Undang-undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga sejahtera.
10. Undang-undang nomor 11 tahun 1992 tentang dana pensiun.
11. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
12. Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1994 tentang penyelenggaraan
pembangunan keluarga sejahtera.
13. Peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1994 tentang pengelolaan
perkembangan kependudukan.
14. Undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia (tambahan
lembaran negara nomor 3796), senagai pengganti undang-undang nomor 4
tahun 1965 tentang pemberian bantuan bagi orang jompo.
Undang-undang nomor 13 tahun 1998 ini berisikan antara lain :
Hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab pemerintah, masyarakat
dan kelembagaan.
Upaya pemberdayaan
Untuk Kalangan sendiri/AKPER UMM
2
-
BukuajarKeperawatanLansia,edisiI
Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia potensial dan tidak
potensial
pelayanan terhadap lansia
perlindungan sosial
bantuan sosial
Koordinasi
Ketentuan pidana dan sanksi administrasi
Ketentuan peralihan
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN HUKUM
Permasalahan yang masih terdapat pada lanjut usia, jika ditinjau dari aspek
hukum dan etika, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
Produk hukum
Walaupun telah diterbitkan dalam jumlah banyak, belum semua produk
hukum dan perundang-undangan mempunyai peraturan pelaksanaan. Begitu
pula, belum diterbitkan peraturan daerah, petunjuk pelaksanaan serta petunjuk
teknisnya, sehingga penerapannya di lapangan sering menimbulkan masalah.
Keterbatasan prasarana
Prasarana pelayanan bagi lansia yang masih terbatas di tingkat masyarakat,
pelayanan tingkat dasar, pelayanan rujukan tingkat I dan tingkat II, sering
menimbulkan permasalah bagi lansia. Demikian pula lembaga sosial
masyarakat dan organisasi sosial dan kemasyarakatan lainnya yang menaruh
minat pada permasalahan lansia masih terbatas jumlahnya. Hal ini
Untuk Kalangan sendiri/AKPER UMM
3
-
BukuajarKeperawatanLansia,edisiI
mengakibatkan para lansia tidak mendapat pelayanan sedini mungkin,
sehingga persoalan menjadi berat pada saat diberi pelayanan.
Keterbatasan sumber daya manusia
Terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga yang memberi layanan dan
perawatan bagi lansia secara bermutu dan berkelanjutan mengakibatkan
keterlambatan mengetahui gejala-gejala dini adanya masalah hukum dan
etika.
Hubungan lanjut usia dengan keluarga
Menurut Mary Ann Christ, et al (1993), berbagai issue hukum dan etika yang
sering terjadi pada hubungan lansia dengan keluarganya antara lain :
a. Pelecehan dan ditelantarkan : merupakan suatu keadaan atau tindakan
yang menempatkan seseorang dalam situasi kacau, baik mencakup
status kesehatan, pelayanan kesehatan, pribadi, hak memutuskan,
kepemilikan maupun pendapatannya. Pelaku pelecehan dapat dari
pasangan hidup, anak lelaki atau perempuan atau orang lain. Jenis
pelecehan dan penelantaran antara lain pelecehan fisik atau
penelantaran fisik, pelecehan psikis atau melalui tutur kata,
pelanggaran hak, pengusiran, pelecehan di bidang keuangan serta
pelecehan seksual.
b. Tindak kejahatan : Lansia pada umumnya lebih takut terhadap tindak
kejahatn jika dibandingkan dengan ketakutan terhadap penyakit atau
berkurangnya pendapatan. Akibat yang dirasakan oleh lansia adalah
rasa ketakutan, kesepian, merasa terisolasi dan tidak berdaya. Jenis
Untuk Kalangan sendiri/AKPER UMM
4
-
BukuajarKeperawatanLansia,edisiI
tindak kejahatan antara lain penodongan, pencurian, penjambretan,
penipuan dalam pengobatan penyakit, pemerkosaan, penipuan yang
dilakukan oleh orang yang tidak dapat dipercaya.
c. Pelayanan perlindungan : adalah pelayanan yang diberikan kepada
para lanjut usia yang tidak mampu melindungi dirinya terhadap
kerugian yang terjadi akibat mereka tidak dapat merawat diri sendiri
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Pelayanan ini bertujuan untuk
memberikan perlindungan kepada lansia sehingga meminimalkan
kerugian yang terjadi. Pelayanan yang diberikan akan menimbulkan
keseimbangan antara kebebasan dan keamanan. Jenis pelayanan yang
diberikan berupa pelayanan medik, sosial dan hukum.
d. Informed consent : adalah persetujuan yang diberikan sebelum
prosedur pengobatan diberikan pada lansia. Syarat yang diperlukan
antara lain lansia masih kompeten dan telah mendapatkan informasi
tentang manfaat dan resiko dari suatu prosedur atau pengobatan
tertentu yang diebrikan padanya. Jika lansia tidak kompeten, maka
persetujuan diberikan oleh pelindung atau seorang wali.
e. Kualitas kehidupan dan issue etika
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang
mempengaruhi kualitas kehidupan lansia adalah :
Kemajuan ilmu kedokteran di bidang diagnostik sepert CT-
Scan, MRI, kateterisasi jantung dan sebagainya.
Kemajuan di bidang pengobatan seperti transplantasi organ.
Untuk Kalangan sendiri/AKPER UMM
5
-
BukuajarKeperawatanLansia,edisiI
Bertambahnya resiko pengobatan
Biaya pengobatan yang meningkat
Manfaat pengobatan yang masih diragukan
Database yang diperlukan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
ISUE ETIKA MUNCUL JIKA TERJADI SUATU PERTENTANGAN ANTARA
PENDAPAT ILMIAH KEDOKTERAN DENGAN PANDANGAN
PERIKEMANUSIAAN :
1. Untuk mengawali atau melanjutkan pengobatan terhadap lansia yang sakit
berat, sakit yang kronis maupun penyakit terminal.
2. Mempertahankan atau melepaskan infus atau tube feeding
3. Melakukan tindakan yang biayanya mahal
4. Euthanasia
EUTHANASIA
Euthanasia merupakan isue yang hangat dipertentangkan di luar negeri, tetapi
belum merupakan hal yang penting di Indonesia, mengingat hal ini bertentanngan
dengan hukum dan perundang-undangan serta kode etik kedokteran di Indonesia. Di
Luar negeri keputusan yang diambil berupa :
Keinginan lansia dan keluarganya
Derajat penderitaan dan derajat gangguan kognitif lansia tersebut
Prognosa penyakit yang diderita
Kualitas kehidupan dari lansia
Perawatan yang sedang diberikan.
Untuk Kalangan sendiri/AKPER UMM
6
-
BukuajarKeperawatanLansia,edisiI
Jenis euthanasia yang diberikan adalah euthanasia aktif (orang luar mempercepat
lansia untuk mengakhiri hidupnya) dan euthanasia pasif (petugas kesehatan menolak
memberikan pertolongan tertentu kepada penderita lansia).
Untuk Kalangan sendiri/AKPER UMM
7